HARGANAS
LOMBA BLOG
KABAR/ARTIKEL
VIDEO
INFOGRAFIK
TENTANG
INFOGRAFIK
Informasi ini untuk pasangan suami istri & bukan untuk pasangan gratis sex.Mohon tidak
disalahgunakan. Ada berbagai cara buat mencegah kehamilan.Diantaranya ialah dengan
kontrasepsi. Untuk pasangan yg mau menunda momongan faktor ini penting untuk diketahui.
Juga sebagai sarana dalam program Keluarga Berencana.
1. Senggama Terputus
Merupakan cara kontrasepsi yg paling tua. Senggama dilakukan sebagaimana biasa,
tetapi pada puncak senggama, alat kemaluan laki laki dikeluarkan dari liang vagina &
sperma dikeluarkan diluar. Cara ini tidak dianjurkan dikarenakan sering gagal, sebab
suami belum tentu tahu kapan spermanya ke luar.
2. Pantang Berkala (Sistem Kalender)
Cara ini dapat dilakukan dengan tidak melakukan senggama pada waktu istri dalam masa
subur. Selain sebagai sarana agar cepat hamil,kalender pula digunakan untuk sebaliknya
alias mencegah kehamilan. Cara ini kurang dianjurkan lantaran sukar dilaksanakan &
membutuhkan waktu lama untuk ‘puasa’. Selain itu, kadang pula istri kurang terampil
dalam menghitung siklus haidnya dalam setiap bulan.
Kondom ialah salah satu pilihan untuk mencegah kehamilan yg telah populer di masyarakat.
Kondom merupakan sebuah kantung karet tipis, umumnya terbuat dari lateks, tidak berpori,
digunakan buat menutupi penis yg berdiri (tegang) sebelum dimasukkan ke dalam liang vagina.
Kondom telah dibuktikan dalam penelitian di laboratorium sehingga dapat mencegah penularan
penyakit seksual, termasuk juga HIV/AIDS.
2. Diafragma
3. Spermisida
Spermisida merupakan bahan kimia (umumnya non oksinol-9) dipakai untuk menon-aktifkan
atau membunuh sperma.
Aerosol
Tablet vaginal, suppositoria, atau dissolvablefilm
Krim
Cara kerja kontrasepsi spermisida :
Menyebabkan sel membrane sperma terpecah, memperlambat pergerakan sperma & menurunkan
kemampuan pembuahan sel telur.
4. Kb Suntik
Kontrasepsi suntikan merupakan cara untuk mencegah terjadinya kehamilan dengan melalui
suntikan hormonal.
Kb Suntik 1 bulan(kombinasi)
ialah 25 mg Depo medroksiprogestreon asetat & 5 mg esestradiol sipionat yg diberikan injeksi
I.m sebulan sekali (Cyclofem). & 50 mg roretindron enantat & 5mg Estradional Valerat yg
diberikan injeksi I.m sebulan sekali
Praktis, efektif & aman dengan tingkat kesuksesan lebih dari 99%.
Tidak membatasi usia
Obat KB suntik yg 3 bulan sekali (Progesteron saja) tidak mempengaruhi ASI & tepat
untuk ibu menyusui
Indikasi :
Kb Suntikan 3 bulan.
Depo Depo-provera merupakan 6-alfa-metroksiprogesteron yg digunakan buat tujuan kontrasepsi
parenteral, memiliki efek progesterone yg kuat & amat efektif. Obat ini termasuk juga obat
depot. Noristerat termasuk juga dalam golongan kontrasepsi ini. Prosedur kerja kontrasepsi ini
sebagaimana kontrasepsi hormonal yang lain. Depo-provera amat sangat cocok untuk program
postpartum oleh karena tidak mengganggu laktasi.
Gangguan haid. Siklus haid memendek atau memanjang, perdarahan yg banyak atau
sedikit, spotting, tidak haid sama sekali.
Tidak bisa dihentikan sewaktu-waktu
Permasalahan berat badan merupakan efek samping tersering
Terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian penggunaan
Terjadi perubahan pada lipid serum pada pemakaian jangka panjang
Pada pemakaian jangka panjang akan menurunkan densitas tulang
Pada pemakaian jangka panjang dapat memunculkan kekeringan pada vagina,
menurunkan libido, gangguan emosi, sakit kepala, nervositas, & jerawat.
5. KB PIL
Jenis-Jenis Alat Kontrasepsi Dan Fungsinya
Pil merupakan obat pencegah kehamilan yg diminum. Pil sudah diperkenalkan sejak 1960. Pil
diperuntukkan bagi perempuan yg tidak hamil & berharap cara pencegah kehamilan sementara
yg paling efektif apabila diminum secara rutin. Minum pil bisa dimulai segera setelah terjadinya
keguguran, sesudah menstruasi, atau pada masa post-partum bagi para ibu yg tidak menyusui
bayinya. Seandainya seorang ibu mau menyusui, maka hendaknya penggunaan pil ditunda
hingga 6 bulan setelah kelahiran anak (atau sewaktu masih menyusui) & disarankan
menggunakan cara pencegah kehamilan yg lain..
Pil ini mengandung dosis kecil bahan progestin sintetis & mempunyai sifat pencegah kehamilan,
terutama dengan mengubah mukosa dari leher rahim (merubah sekresi pada leher rahim)
sehingga mempersulit pengangkutan sperma. Tidak Cuma itu, juga mengubah lingkungan
endometrium (lapisan dalam rahim) maka menghambat perletakan telur yg sudah dibuahi.
Kontra indikasi Penggunaan Pil
Kontrasepsi pil tidak boleh diberikan pada perempuan yg menderita hepatitis, radang pembuluh
darah, kanker payudara atau kanker kandungan, hipertensi, rintangan jantung, varises,
perdarahan abnormal melalui vagina, kencing manis, pembesaran kelenjar gondok (struma),
penderita sesak napas, eksim, & migraine (sakit kepala yg berat pada sebelah kepala).
AKDR atau IUD (Intra Uterine Device) bagi banyak kaum perempuan merupakan alat
kontrasepsi yg paling baik. Alat ini amat sangat efektif & tidak butuh diingat setiap hari seperti
halnya pil. Bagi ibu yg menyusui, AKDR tidak akan mempengaruhi isi, kelancaran maupun
kadar air susu ibu (ASI). Tetapi, ada perempuan yg nyatanya belum dapat menggunakan alat
kontrasepsi ini. Dikarenakan itu, setiap calon pemakai AKDR butuh mendapatkan informasi yg
lengkap menyangkut seluk-beluk alat kontrasepsi ini.
Jenis-jenis AKDR :
Copper-T
AKDR berbentuk T, terbuat dari bahan polyethelen di mana pada bagian vertikalnya
diberi lilitan kawat tembaga halus. Lilitan kawat tembaga halus ini memiliki efek
antifertilisasi (anti pembuahan) yg cukup baik.
Copper-7
AKDR ini berbentuk angka 7 dengan tujuan untuk memudahkan pemasangan. Jenis ini
memiliki ukuran diameter batang vertikal 32 mm & ditambahkan gulungan kawat
tembaga (Cu) yg memiliki luas permukaan 200 mm2, fungsinya sama seperti halnya
lilitan tembaga halus pada jenis Coper-T.
Multi Load
AKDR ini terbuat dari dari plastik (polyethelene) dengan dua tangan kiri & kanan
berbentuk sayap yg fleksibel. Panjangnya dari ujung atas ke bawah 3,6 cm. Batangnya
diberi gulungan kawat tembaga dengan luas permukaan 250 mm2 atau 375 mm2 untuk
menambah efektivitas. Ada 3 ukuran multi load, yakni standar, small (kecil), & mini.
Lippes Loop
AKDR ini terbuat dari bahan polyethelene, bentuknya seperti spiral atau huruf S
bersambung. Buat meudahkan kontrol, dipasang benang pada ekornya. Lippes Loop
terdiri dari 4 jenis yg berbeda menurut ukuran panjang bagian atasnya. Jenis A berukuran
25 mm (benang biru), jenis B 27,5 mm 9 (benang hitam), type C berukuran 30 mm
(benang kuning), & 30 mm (tebal, benang putih) untuk jenis D. Lippes Loop memiliki
angka kegagalan yg rendah. Keuntungan lain dari penggunaan spiral jenis ini yakni
apabila terjadi perforasi jarang menyebabkan luka atau penyumbatan usus, dikarenakan
terbuat dari bahan plastik.
7. KONTRASEPSI IMPLANT
Dinamakan alat kontrasepsi bawah kulit, lantaran dipasang dibawah kulit pada lengan atas, alat
kontrasepsi ini disusupkan dibawah kulit lengan atas sebelah dalam .Wujudnya semacam tabung-
tabung kecil atau pembungkus plastik berongga & ukurannya sebesar batang korek api. Susuk
dipasang seperti kipas dengan enam buah kapsul atau tergantung tipe susuk yg akan digunakan.
Di dalamnya berisi zat aktif berupa hormon. Susuk tersebut dapat mengeluarkan hormon sedikit
demi sedikit. Menjadi, konsep kerjanya menghalangi terjadinya ovulasi & menghalangi migrasi
sperma. Penggunaan susuk dapat diganti setiap 5 tahun, 3 tahun, & ada pula yg diganti setiap
tahun.
Tubektomi ialah setiap tindakan pada ke-2 saluran telur perempuan yg mengakibatkan
perempuan tersebut tidak dapat memperoleh keturunan lagi. Sterilisasi dapat dilakukan pula pada
pria, yaitu vasektomi. Dengan begitu, bila salah satu pasangan sudah mengalami sterilisasi,
sehingga tidak diperlukan lagi alat-alat kontrasepsi yg konvensional. Cara kontrasepsi ini baik
sekali, sebab kemungkinan untuk menjadi hamil kecil sekali. Hal yg paling utama dalam
pelaksanaan sterilisasi ialah kesukarelaan dari akseptor. Dengan demikia, sterilisasi tidak boleh
dilakukan pada perempuan yg belum/tidak menikah, pasangan yg tidak harmonis atau hubungan
perkawinan yg sewaktu-waktu terancam perceraian, & pasangan yg masih ragu menerima
sterilisasi. Yg mesti dijadikan patokan untuk mengambil keputusan untuk sterilisasi ialah jumlah
anak & usia istri. Misalnya, untuk usia istri 25–30 tahun, jumlah anak yg hidup harus 3 atau
lebih.
9. Kontrasepsi Vasektomi
merupakan prosedur klinik untuk menghentikan kapasitas reproduksi pria dengan jalan
melakukan oklusi vasa deferensia alur transportasi sperma terhambat & proses fertilisasi tidak
terjadi.
Pilihan utama menggunakan kontrasepsi spiral atau norplant. Kondom bisa merupakan
pilihan ke-2.
Dalam keadaan darurat, metode mantap dengan cara operasi (sterlilisasi) bisa digunakan
& relatif lebih baik di bandingkan dengan spiral, kondom, ataupun pil dalam arti
mencegah