Anda di halaman 1dari 8

TUGAS

TAMBANG TERBUKA
Dosen Pengampu : Junaidi Reza, ST., M.Pd.T
Tugas Ini Dibuat Untuk
Memenuhi Penyelesaian Tugas Ujian Tengah Semester
Akademi Komunitas Negeri Lahat

Oleh :

Nur Elma Arora


NIM : 18217040 / T.2

PROGRAM STUDI DIPLOMA II TEKNIK PERTAMBANGAN


CALON AKADEMI KOMUNITAS KABUPATEN LAHAT
PROGRAM STUDI DILUAR DOMISILI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2019
A. METODE PENAMBANGAN TERBUKA UNTUK BATUBARA

Penambangan dengan cara tambang terbuka tidak hanya dilakukan


untuk endapan bijih atau mineral. Namun, penambangan dengan tambang
terbuka juga dilakukan pada penambangan batubara. Penambangan batubara
dengan cara tambang terbuka dilakukan dengan beberapa metode, yaitu :

1. Strip Mining

Strip Mining merupakan pertambangan kupas atau pertambangan


baris yang dilakukan untuk endapan-endapan yang letaknya mendatar
atau sedikit miring. Pertambangan kupas merupakan operasi pengupasan
tanah atau batuan penutup lapisan batu bara dengan bentuk pengupasan
baris-baris serjajar.

Metode ini diterapkan untuk menambang endapan batubara yang


dekat dengan permukaan yang khususnya pada daerah mendatar sampai
agak landai dimana sistem penambangan yang lain sulit untuk
diterapkan karena keterbatasan jangkuan alat-alat. Ketebalan lapisan
batubara yang ditambang dengan sistem strip mining berkisar antara 1 m
sampai 10 m. Endapan batubara yang lebih tebal dan memiliki berbagai
lapisan biasanya ditambang dengan cara berjenjang (banching).

2. Contour Mining

Sistem penambangan ini biasanya diterapkan untuk cadangan


batubara yang tersingkap di lereng pegunungan atau bukit. Kegiatan
penambangan diawali dengan pengupasan tanah penutup di daerah
singkapan (outcrap) di sepanjang lereng mengikuti garis kontur,
kemudian diikuti dengan penggalian endapan batubaranya. Penggalian
kemudian dilanjutkan ke arah tebing sampai mancapai batas penggalian
yang masih ekonomis. Karena keterbatasannya daerah yang biasanya
digali, maka daerah menjadi sempit tetapi panjang sehingga
memerlukan alat-alat yang mudah berpindah-pindah. Umur tambang
biasanya pendek. Menurut Robert Meyers, Contour mining dibagi
menjadi beberapa metode antara lain :

1). Convetional contour mining

Pada metode ini, penggalian awal dibuat sepanjang sisi bukit


pada daerah dimana batubara tersingkap. Pemberaian lapisan
tanah penutup dilakukan dengan peledakan dan pemboran atau
menggunakan dozer dan ripper serta alat muat front end leader
kemudian langsung didorong dan ditimbun di daerah lereng yang
lebih rendah.

2). Block-cut contour mining

Pada cara ini daerah penambangan dibagi menjadi blok-blok


penambangan yang bertujuan untuk mengurangi timbunan tanah
buangan pada saat pengupasan tanah penutup di sekitar lereng.
3). Haulback contour mining

Metode haulback ini merupakan modifikasi dari konsep


block-cut, yang memerlukan suatu jenis angkutan overburden,
bukannya langsung menimbunnya. Jadi metode ini
membutuhkan perencanaan dan operasi yang teliti untuk bisa
menangani batubara dan overburden secara efektif.

Kerugian sistem contour mining ini ialah :

a. Keterbatasannya jumlah cadangan yang ekonomis untuk ditambang


karena tebalnya tanah penutup yang harus dikupas.

b. Tempat kerjanya sempit.

c. Tebing (highwall) yang terbentuk bisa terlalu tinggi sehingga


menyebabkan kemantapan lerengnya rendah.

d. Juga mudah terjadi kelongsoran pada timbunan tanah buangan


(timbunan tanah penutup).

3. Area Mining
Sistem ini pada umumnya diterapkan untuk endapan batubara
yang letaknya kurang lebih horizontal (mendatar) serta daerahnya juga
merupakan dataran. Kegiatan penambangan dimulai dengan pengupasan
tanah penutup dengan cara membuat paritan besar yang biasanya
disebut box cut dan tanah penutupnya dibuang ke daerah yang tidak di
tambang. Setelah endapan batubara dari galian pertama diambil,
kemudian disusul dengan pengupasan berikutnya yang sejajar dengan
pengupasan pertama dan tanah penutupnya ditimbun atau dibuang ke
tempat bekas penambangan atau penggalian yang pertama (back filling
digging method. Penggalian yang terakhir akan meninggalkan lubang
memanjang yang di satu sisi lainnya oleh tanah penutup yang tidak
digali. Seirama dengan kemajuan penambangan, secara bertahap
timbunan tanah penutup juga diratakan.
Ada tiga cara penambangan area mining, yaitu :
1) Conventional area mining
Pada cara ini, penggalian dimulai pada daerah
penambangan awal sehingga penggaliann lapisan tanah
penutup dan penimbunannya tidak terlalu menggangu
lingkungan. Kemudian lapisan tanah penutup ini ditimbun
dibelakang daerah yang sudah ditambang.
2) Area mining with stripping shovel
Cara ini digunakan untuk batubara yang terletak 10-15 m
dibawah permukaan tanah. Penambangan dimulai dengan
membuat bukaan berbentuk segi empat. Lapisan tanah penutup
dtimbun sejajar dengan arah penggalian, pada daerah yang
sedang ditambang. Penggalian sejajar ini dilakukan sampai
seluruh endapan tergali.

3) Block area mining


Cara ini hampir sama dengan conventional area mining ,
tetapi daerah penambangan dibagi menjadi beberapa blok
penambangan. Cara ini terbatas untuk endapan batubara
dengan tebal lapisan tanah penutup maksimum 12 m. Blok
penggalian awal dibuat dengan bulldozer.

4. Auger Mining
Untuk menambang endapan batubara yang tipis dan tersingkap di
lereng bukit dapat dipakai auger head miner yang memiliki auger
berdiameter 28-36 inchi (71-91cm). Kemudian alat ini diperbaiki
menjadi twin auger yang berdiameter 20-28 inchi (50-71 cm) dengan
kedalaman penggalian efektif 5 ft (1,5 m).

Pada saat penambangan alat ini ditempatkan dibagian pinggir


lombong (stope). Auger yang satu diletakkan di dasar lombong, sedang
auger yang kedua dinaikkan sehingga alat tersebut digerakkan
kesamping ke arah pinggir lombong diseberangnya dengan ditarik kabel
yang diikatkan pada 2 buah jangkar penopang di kiri-kanan alat.
Gerakan kesamping itu dilakukan berulang-ulang sambil diikuti dengan
gerakan maju. Batubara yang tergali diterima oleh chain conveyor
pengumpul untuk diangkat ke luar lombong.

5. Box Cut Mining


Box cut adalah suatu lubang galian awal pada daerah yang efektif
datar yang tak memiliki daerah pembuangan tanah penutup, sehingga
tanah penutup terpaksa dibuang kesamping lubang galian awal.
Kemudian lubang galian awal ini dikembangkan menjadi kawasan
penambangan yang lebih baik dengan berbagai cara. Pengembangan box
cut itu adalah yang disebut advance benching system. Bila tanah
penutupnya lunak, maka dapat dipakai dragline atau back hoe sebagai
alat-gali sehingga box cut-nya dapat diperluas menjadi medan kerja
(front) yang memanjang. Batubara yang telah terkupas kemudian
ditambang dengan peralatan khusus, misalnya dengan pemboran dan
peledakan atau penggarukan (ripping), kemudian dimuatkan ke alat-
angkut untuk dibawa keluar tambang.
DAFTAR PUSTAKA

Malindo, Gempi, Mulki. 2016. – Strip Mine


https://id.scribd.com/document/321200396/Strip-Mine, diakses 30 Agustus
2019

Wahyu, Fiqi. 2016. – Makalah Kelistrikan

https://www.academia.edu/35795276/SISTEM_PENAMBANGAN_BATUB
ARA , diakses 30 Agustus 2019

Gomis, Marchellevandra. 2011. – Metode Penambangan Terbuka Batubara

http://r-jotambang.blogspot.com/, diakses 30 Agustus 2019

Anda mungkin juga menyukai