Anda di halaman 1dari 2

Menggigit Kuku, Lebih dari Sekedar Kebiasaan Buruk

Menggigit-gigit kuku merupakan kebiasaan yang sering dimiliki oleh anak-anak, namun
terkadang kebiasaan buruk ini terus berlanjut hingga dewasa. Sebenarnya menggigit kuku
adalah kebiasaan yang berbahaya bagi kesehatan.

Salah satu risiko penyakit yang bisa muncul dari kebiasaan menggigit kuku adalah flu dan
penyakit infeksi lainnya karena kita membiarkan tangan yang kotor masuk ke dalam mulut.

Menurut Rochele Torgerson, dokter kulit di Mayo Clinic, kebiasaan tersebut juga
meningkatkan risiko paronychia atau infeksi kulit di sekeliling kuku.

"Bagian kulit sekitar kuku akan menjadi merah, bengkak, dan nyeri. Ini adalah gejala
infeksi. Walau sebagian besar disebabkan oleh bakteri, tapi jamur juga bisa jadi
pemicunya," katanya.

Bukan hanya itu, jika Anda menderita kutil, menggigit kuku akan menyebabkan kutil
tersebut menyebar ke bagian tubuh lain. Ini karena kutil disebabkan oleh salah satu dari
berbagai jenis human papillomavirus (HPV), virus yang menular. "Makin banyak kulit yang
terbuka, makin gampang virus ini menyebar," katanya.

Menggigiti kuku juga akan berpengaruh secara permanen atau sementara pada kuku.
Torgerson menjelaskan, mayoritas kuku diproduksi di area dasar kuku yang memiliki "bukit
putih" atau lunula.

"Jika Anda sering mengalami peradangan atau infeksi kulit, terutama di area di mana kuku
dibentuk, maka bentuk kuku bisa menjadi aneh," paparnya.

Bentuk aneh tersebut bisa hilang setelah satu atau dua minggu, tapi bisa juga bertahan
selamanya.

Selain hanya "iseng" atau mengusir rasa bosan, kebiasaan menggigit kuku juga kebiasaan
yang muncul saat seseorang merasa cemas. Kebiasaan buruk ini juga akan berdampak
negatif pada gigi karena akan mengikis enamel gigi dan juga infeksi pada gusi akibat kuman
di tangan berpindah ke mulut.

Lantas, apa yang bisa dilakukan untuk mengurangi kebiasaan ini? Karena kebiasaan ini kerap
muncul saat stres, sebaiknya alihkan perhatian pada hal lain yang tidak melibatkan
tindakan menyentuh atau menggigiti tangan.

sumber:Kompas.com
Riya' Meninggalkan Amalan karena Manusia

Termasuk perbuatan riya’ manakala seseorang meninggalkan amalan sholih


karena manusia.
Al-Fudhoil bin ‘Iyadh berkata:
“Meninggalkan amalan karena manusia adalah riya’ dan beramal karena
manusia adalah syirik, sedang ikhlas itu bila Allah menyelamatkan engkau dari
keduanya.”
Al-Imam An-Nawawi menerangkan, bahwa orang yang telah bertekad untuk
beramal ibadah, namun kemudian dia tinggalkan karena takut dilihat oleh
manusia maka dia telah berbuat riya’. Hal itu lantaran ia tinggalkan
amalannya karena manusia. Adapun jika meninggalkan amalannya karena ia
ingin berkholwat (bersendirian) dengan Robbnya, maka yang demikian itu
hukumnya sunnah. Kecuali ibadah yang wajib, atau zakat yang wajib, atau bila
diketahui bahwa amalan ibadah tersebut akan dicontoh orang lain, maka
terang-terangan dalam hal ini lebih utama.” (Syarh Al-Arba’in An-Nawawiyyah
hal. 13)
Al-Ustâdz Fikri Abul Hasan

Anda mungkin juga menyukai