Anda di halaman 1dari 8

TUGAS

BAHASA INGGRIS

OLEH :
NAMA : SILVIA FEBRIANI
KELLAS : XII. KEPERAWATAN
MATERI : SUBJUNCTIVE & CONJUNGTIVE
MATERI

A. PENGERTIAN SUBJUNCTIVE
Subjunctive adalah kata kerja yang digunakan untuk membayangkan akibat dari sesuatu
yang tidak ada atau tidak terjadi, yang dapat berupa wish (harapan), requirements (kebutuhan),
dan suggestion(saran). Atau dengan kata lain, makna kalimat subjunctive ini selalu berlawanan
dengan kenyataan atau fakta.

Kata-kata yang digunakan dalam subjunctive adalah “wish”(menginginkan/


mengharapkan), “as if/ as though” (seolah-olah), “would rather” (lebih suka), “if
only” (seandainya/ jika saja).
Contoh:
1. I wish he were here to repair my computer. (Saya harap dia disini memperbaiki komputer.)
2. If only she were not here. (Seandainya dia tidak ada disini)
3. If only they could speak English. (Seandainya mereka bisa berbicara bahasa Inggris)
4. It is desirable that they be on time. (Diharapkan mereka datang tepat waktu.)
5. Siti eats much as if she had not eaten for a month. (Siti makan banyak seakan-akan dia
sudah tidak makan sebulan.)

B. FUNGSI
Fungsi Subjunctive
As if/ as though digunakan untuk menyatakan keadaan yang tidak benar
kenyataan atau faktanya.
Wish, would rather, dan if only digunakan untuk menyatakan suatu
harapan atau keinginan.

C. STRUKTUR SUBJUNCTIVE
1. be (present)
Dalam kalimat Non-Verbal, semua Subject dalam Present Subjunctive
menggunakan “be”, tidak menggunakan “is’am’are”.
 I be
 you be
 he, she, it be
 we be
 you be
 they be
2. be (past)
Dalam kalimat Non-Verbal, Semua subject dalam Past Subjunctives memakai “were”.
 I were
 you were
 he, she, it were
 we were
 you were
 they were

3. Kata kerja lain (past & present)


Semua kata kerja harus dalam bentuk “Bare Infinitive” yaitu tidak mendapat imbuhan apapun
seperti “s”, “es”, “ing”, atau “-ed”.
 I work
 you work
 he, she, it work
 we work
 you work
 they work

D. Penggunaan Subjungtive
Penggunaan subjunctives ketika kita berbicara tentang suatu kegiatan yang sebenarnya tidak
akan terjadi. Kita menggunakan subjunctive ketika berbicara tentang kegiatan yang
seseorang, yang inginkan agar terjadi, harapkan akan terjadi, membayangkan akan terjadi
Contoh:
1. The President requests that you be present at the meeting.
2. It is vital that you be present at the meeting.
3. If you were at the meeting, the President would be happy.

Subjunctive biasanya menggunakan kedua struktur berikut:


 Kata Kerja: ask, command, demand, insist, propose, recommend, request, suggest + that
 Ekspresi: it is desirable, essential, important, necessary, vital + that
Contoh:
 The manager insists that the car park be locked at night. (Bukan: The…car park is
locked). (Manager itu berharap agar semua area parkir dikunci pada malam hari)
 The board of directors recommended that he join the company. (BUKAN: The….that
he could join). (Dewan DIreksi merekomendasikan agar dia dapat bergabung dengan
Perusahaan)

E. Rumus Penggunaan Subjungtive

1. Present Subjunctive

Present Subjunctive digunakan sebagai kalimat pengandaian yang mengacu pada masa

sekarang, jadi faktanya juga dalam bentuk Simple Present Tense.


 Wish

Subject (1) + wish + Subject (2) + Verb 2 / were

Contoh : I wish you visited me. (Artinya: Saya berharap kamu mengunjungi saya.)

(Faktanya: You don’t visit me.)

 As if /As though
Subject (1) + Verb 1 + as if + Subject (2) + Verb2 / were
Contoh : The girl dresses as if it were summer now. (Artinya: Perempuan itu berpakaian seolah-
olah sekarang musim panas.)
(Faktanya: it is not summer now.)

 Would rather

Subject (1) + would rather + Subject (2) + Verb 2 / were

Contoh : Shelly would rather he told the truth. (Artinya: Shelly lebih suka dia mengatakan yang

sebenarnya.)

(Faktanya: He doesn’t tell the truth.)

 If only
If only + Subject + Verb 2
Contoh : If only she knew. (Artinya: Seandainya dia tau.)
(Faktanya: She doesn’t know.)

2. Past Subjunctive
Past Subjunctive digunakan sebagai kalimat pengandaian yang mengacu pada masa lampau, jadi
faktanya juga dalam bentuk Simple Past Tense.
 Wish
Subject (1) + wished + Subject (2) + Had + Verb 3 / been
Contoh : She wished (that) she had had more time last night. (Artinya: Dia berharap bahwa dia
punya waktu lebih kemarin malam.)
(Faktanya: She didn’t have more time last night.)

3. Future Subjunctive
Future Subjunctive digunakan sebagai kalimat pengandaian yang mengacu pada masa yang akan
datang, jadi faktanya juga dalam bentuk Simple Future Tense.
Wish
Subject (1) + wish + Subject (2) + Could / Would + Verb 1
Contoh :
 I wish you would come to the party tonight.(Artinya: Saya berharap kamu akan datang
ke pesta nanti malam.)
 She wished (that) she had had more time last night.
(Artinya: Dia berharap bahwa dia punya waktu lebih kemarin malam.)
(Faktanya: She didn’t have more time last night.)

CONDITIONAL

1. Type 1 conditional, tense dalam klausa if adalah simple present dan tense dalam klausa
utama adalah simple future.
Klausa if (kondisi) Klausa utama (hasil/akibat)

If + simple present simple future

If this thing happens that thing will happen.

Sama seperti dalam semua kalimat conditional, urutan klausa tidaklah tetap. Anda mungkin
harus menyesuaikan kata ganti (pronoun) dan tanda baca saat mengubah urutan klausa, tetapi
artinya sama.
CONTOH
 If it rains, you will get wet.
 You will get wet if it rains.
 If Sally is late again I will be mad.
 I will be mad if Sally is late again.
 If you don't hurry, you will miss the bus.
 You will miss the bus if you don't hurry.
FUNGSI
Type 1 conditional merujuk ke kondisi yang mungkin terjadi dan kemungkinan hasilnya.
Kalimat-kalimat ini berdasarkan fakta dan digunakan untuk membuat pernyataan tentang
dunia nyata dan situasi tertentu. Kita sering menggunakan kalimat-kalimat seperti ini untuk
memberikan peringatan. Dalam kalimat type 1 conditional, waktunya adalah masa kini atau
masa depan dan situasinya adalah nyata.
CONTOH
 If I have time, I'll finish that letter.
 What will you do if you miss the plane?
 Nobody will notice if you make a mistake.
 If you drop that glass, it will break.
 If you don't drop the gun, I'll shoot!
 If you don't leave, I'll call the police.
Dalam kalimat type 1 conditional, Anda juga dapat menggunakan modal dalam klausa
utama dan bukan future tense untuk menyatakan tingkat kepastian, izin, atau rekomendasi
mengenai hasil atau akibat akhir.
CONTOH
 If you drop that glass, it might break.
 I may finish that letter if I have time.
 If he calls you, you should go.
 If you buy my school supplies for me, I will be able to go to the park.

2. Type 2 conditional, tense dalam klausa if adalah simple past dan tense dalam klausa utama
adalah present conditional atau present continuous conditional.
Klausa if (kondisi) Klausa utama (hasil/akibat)

If + simple past present conditional atau present continuous conditional

If this thing happened that thing would happen.

Sama seperti dalam semua kalimat conditional, urutan klausa tidaklah tetap. Anda mungkin
harus menyesuaikan kata ganti (pronoun) dan tanda baca saat mengubah urutan klausa,
tetapi artinya sama.
CONTOH
 If it rained, you would get wet.
 You would get wet if it rained.
 If you went to bed earlier you wouldn't be so tired.
 You wouldn't be so tired if you went to bed earlier.
 If she fell, she would hurt herself.
 She would hurt herself if she fell.
FUNGSI
Type 2 conditional merujuk ke kondisi yang tidak mungkin terjadi atau pengandaian dan
kemungkinan hasilnya. Kalimat-kalimat ini tidak berdasarkan situasi nyata. Dalam
kalimat type 2 conditional, waktunya adalah sekarang atau kapan pun dan
situasinya tidak nyata atau pengandaian.
CONTOH
 If the weather wasn't so bad, we would go to the park. (Tetapi, cuacanya buruk sehingga
kita tidak bisa pergi.)
 If I was the Queen of England, I would give everyone a chicken. (Tetapi, saya bukan
sang Ratu.)
 If you really loved me, you would buy me a diamond ring.
 If I knew where she lived, I would go and see her.
Penggunaan "if I were" dan bukan "if I was" (subjunctive mood) adalah benar dan sangat
umum digunakan.
CONTOH
 If I were taller, I would buy this dress.
 If I were 20, I would travel the world.
 If I were you, I would give up smoking.
 If I were a plant, I would love the rain.
Dalam kalimat type 2 conditional, Anda juga dapat menggunakan modal dalam klausa
utama dan bukan would untuk menyatakan tingkat kepastian, izin, atau rekomendasi
mengenai hasil atau akibat akhir.
CONTOH
 We might buy a larger house if we had more money
 He could go to the concert if you gave him your ticket.
 If he called me, I couldn't hear.
3. Type 3 conditional, tense dalam klausa if adalah past perfect dan tense dalam klausa utama
adalah perfect conditional atau perfect continuous conditional.
Klausa if (kondisi) Klausa utama (hasil/akibat)

If + past perfect perfect conditional atau perfect continuous conditio

If this thing had happened that thing would have happened.

Sama seperti dalam semua kalimat conditional, urutan klausa tidaklah tetap. Anda
mungkin harus menyesuaikan kata ganti (pronoun) dan tanda baca saat mengubah urutan
klausa, tetapi artinya sama.
CONTOH
 If it had rained, you would have gotten wet.
 You would have gotten wet if it had rained.
 You would have passed your exam if you had worked harder.
 If you had worked harder, you would have passed your exam.
 I would have believed you if you hadn't lied to me before.
 If you hadn't lied to me before, I would have believed you.
FUNGSI
Type 3 conditional merujuk ke kondisi tidak mungkin di masa lalu dan kemungkinan
hasilnya di masa lalu. Kalimat-kalimat ini benar-benar merupakan pengandaian dan tidak
nyata karena sudah terlambat untuk dilakukan sekarang dan hasilnya sudah tidak
mungkin terjadi. Selalu ada implikasi penyesalan dalam kalimat type 3 conditional.
Kenyataannya merupakan kebalikan dari yang dinyatakan oleh kalimat. Dalam
kalimat type 3 conditional, waktunya adalah masa lalu dan situasinya
merupakan pengandaian atau tidak nyata.
CONTOH
 If I had worked harder I would have passed the exam. (Tetapi, saya tidak bekerja keras
dan saya tidak lulus ujian.)
 If I had known you were coming I would have baked a cake. (Tetapi, saya tidak tahu dan
saya tidak memanggang kue.)
 I would have been happy if you had called me on my birthday. (Tetapi, Anda tidak
menelepon saya dan saya tidak senang.)
Dalam kalimat type 3 conditional, Anda juga dapat menggunakan modal dalam klausa
utama dan bukan would untuk menyatakan tingkat kepastian, izin, atau rekomendasi
mengenai hasil atau akibat akhir.
CONTOH
 If I had worked harder I might have passed the exam.
 You could have been on time if you had caught the bus.
 If he called you, you could go.
 If you bought my school supplies for me, I might be able to go to the park.

Anda mungkin juga menyukai