Anda di halaman 1dari 13

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Merambahnya budaya asing ke Indonesia melalui media massa


(elektronik, cetak) serta media dunia maya (internet) sangat mempengaruhi
perkembangan budaya Indonesia. Proses saling mempengaruhi adalah gejala
yang wajar dalam interaksi antar masyarakat. Melalui interaksi dengan
berbagai masyarakat lain, bangsa Indonesia ataupun kelompok-kelompok
masyarakat yang mendiami nusantara (sebelum Indonesia terbentuk) telah
mengalami proses dipengaruhi dan mempengaruhi. Pada hakekatnya bangsa
Indonesia, juga bangsa-bangsa lain, berkembang karena adanya pengaruh-
pengaruh luar. Kemajuan bisa dihasilkan oleh interaksi dengan pihak luar, hal
inilah yang terjadi dalam proses globalisasi. Oleh karena itu, globalisasi bukan
hanya soal ekonomi namun juga terkait dengan masalah atau isu makna
budaya dimana nilai dan makna yang terlekat di dalamnya masih tetap berarti.
Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang majemuk dalam berbagai
hal, seperti anekaragaman budaya, lingkungan alam, dan wilayah
geografisnya. Kebudayaan lokal Indonesia yang sangat beranekaragam
menjadi suatu kebanggaan sekaligus tantangan untuk mempertahankan serta
mewarisi kepada generasi selanjutnya.
Budaya lokal Indonesia sangat membanggakan karena memiliki
keanekaragaman yang sangat bervariasi serta memiliki keunikan tersendiri.
Seiring berkembangnya zaman, menimbulkan perubahan pola hidup masyakat
yang lebih modern. Akibatnya, masyarakat lebih memilih kebudayaan baru
yang mungkin dinilai lebih praktis dibandingkan dengan budaya lokal. Banyak
faktor yang menyebabkan budaya lokal dilupakan dimasam sekarang ini,
misalnya masuknya budaya asing. Masuknya budaya asing ke suatu negara
sebenarnya merupakan hal yang wajar, asalkan budaya tersebut sesuai dengan
kepribadian bangsa. Namun pada kenyataannya budaya asing mulai
mendominasi sehingga budaya lokal mulai dilupakan.
Faktor lain yang menjadi masalah adalah kurangnya kesadaran masyarakat
akan pentingnya peranan budaya lokal. Budaya lokal adalah identitas bangsa.
Sebagai identitas bangsa, budaya lokal harus terus dijaga keaslian maupun
kepemilikannya agar tidak dapat diakui oleh negara lain. Walaupun demikian,
tidak menutup kemungkinan budaya asing masuk asalkan sesuai dengan
kepribadian negara karena suatu negara juga membutuhkan input-input dari
negara lain yang akan berpengaruh terhadap perkembangan di negaranya
Indonesia adalah Negara Timur yang mempunyai ciri khas tertentu, adapun
ciri khas Indonesia adalah didalam masalah ekonomi. Adapun masalah
ekonomi itu menyangkut kebutuhan kita sehari-hari dan karena banyaknya
orang yang mendirikan kegiatan ekonomi. Usaha ekonomi dan kegiatan
ekonomi menjadikan orang bingung untuk memilih kegiatan ekonomi yang
dipercayainya. Survei sudah membuktikan bahwa manusia yang hidup didunia
tidak akan lepas dari kegiatan ekonomi. Hal tersebut adalah fakta karena
manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan interaksi antara manusia
satu dengan manusia yang lain dan kegiatan ekonomi adalah salah satu
contohnya. Didalam kegiatan ekonomi tidak mungkin akan dilakukan satu
orang saja, tetapi dilakukan dua orang atau lebih.
Di sisi lain usaha ekonomi juga dapat membantu pemasukan negara
melalui pajak, karena kami mendengar bahwa 10 tahun kemudian banyak
orang asing yang menjadi pengusaha di Indonesia. Untuk hal tersebut, kami
berharap orang Indonesia memiliki ketrampilan dan pengetahuan dalam suatu
kegiatan perdagangan barang maupun jasa, baik itu dalam negeri maupun luar
negeri.

1.2 Rumusan Masalah


-Apakah pengertian globalisasi ?
-Bagaimanakah proses globalisasi ?
-Apa pengaruh globalisasi terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara ?

1.3 Tujuan Penulisan


-Mengetahui pengertian globalisasi.
-Mengetahui bagaimana proses globalisasi.
-Mengetahui pengaruh globalisasi terhadap kehidupan berbangsa dan
bernegara.
1.4 Manfaat Penulisan

Untuk mengetahui pengaruh globalisasi terhadap kehidupan berbangsa dan


bernegara. Setelah kita mengetahui pengaruh globalisasi terhadap kehidupan
berbangsa dan bernegara kita dapat mengetahui dampak-dampak globalisasi
terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara maka dari itu kita dapat
mengetahui dampak positif maupun negatif dari pengaruh globalisasi

1.4.1 Manfaat Bagi Penulis

 Untuk mengetahui pengertian globalisasi.


 Mengetahui bagaimana proses globalisasi.
 Mengetahui pengaruh globalisasi terhadap kehidupan berbangsa dan
bernegara

1.4.2 Manfaat Bagi Pembaca / Masyarakat

 Masyarakat dapat mengetahui pengertian globalisasi.


 Masyarakat dapat mengetahui bagaimana proses globalisasi
 Masyarakat dapat mengetahui pengaruh globalisasi terhadap kehidupan
berbangsa dan bernegara
1.4.3 Manfaat Bagi Pemerintah
Karena pengaruh yang dapat di timbulkan dari generasi melenial di
era globalisasi adalah sebagian besar berpengaruh positif, maka sangat
bermanfaat bagi pemerintah karena dapat memajukan ekonomi
pemerintahan yang lebih tinggi dan lebih berkembangnya teknologi dan
komunikasi di era globalisasi

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian dan Proses Globalisasi

1. Pengertian Globalisasi
Sebelum kita mengkaji lebih jauh tentang globalisasi, seyogyanya kita harus
memahami terlebih dahulu pengertian globalisasi. Kamus Bahasa
Inggris Longman Dictionary of Contemporary English, mengartikan global
dengan concerning the whole earth. Maksudnya sesuatu yang berkaitan dengan
dunia internasional atau seluruh alam jagad raya. Sesuatu hal yang dimaksud
disini dapat berupa masalah, kejadian, kegiatan, atau bahkan sikap yang sangat
berpengaruh dalam kehidupan yang lebih luas.
Menurut John Huckle, globalisasi adalah suatu proses dengan mana kejadian,
keputusan, dan kegiatan di salah satu bagian dunia menjadi suatu konsekuensi
yang signifikan bagi individu dan masyarakat di daerah yang jauh. Sementara itu,
Albrow mengemukakan bahwa globalisasi adalah keseluruhan proses di mana
manusia di bumi ini diinkorporasikan (dimasukkan) ke dalam masyarakat dunia
tunggal, masyarakat global. Karena proses ini bersifat majemuk, kita pun
memandang globalisasi di dalam kemajemukan.
Secara ekonomi, globalisasi merupakan proses pengintegrasian ekonomi nasional
bangsa-bangsa ke dalam sebuah sistem ekonomi global.
Menurut Prijono Tjjiptoherijanto, konsep globalisasi pada dasarnya mengacu pada
pengertian ketiadaan batas antar negara (stateless). Konsep ini merujuk pada
pengertian bahwa suatu negara (state) tidak dapat membendung “sesuatu” yang
terjadi di negara lain. Pengertian “sesuatu” tersebut dikaitkan dengan banyak hal
seperti pola perilaku, tatanan kehidupan, dan sistem perdagangan.
Dari beberapa definisi tersebut dapat dikatakan bahwa “globalisasi” merupakan
suatu proses pengintegrasian manusia dengan segala macam aspek-aspeknya ke
dalam satu kesatuan masyarakat yang utuh dan yang lebih besar.

2. Proses Globalisasi

Globalisasi sebagai suatu proses bukanlah suatu fenomena baru karena proses
globalisasi sebenarnya telah ada sejak berabad-abad lamanya.
Di akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 arus globalisasi semakin berkembang
pesat di berbagai negara ketika mulai ditemukan teknologi komunikasi, informasi,
dan transportasi. Loncatan teknologi yang semakin canggih pada pertengahan
abad ke-20 yaitu internet dan sekarang ini telah menjamur telepon genggam
(handphone) dengan segala fasilitasnya. Bagi Indonesia, proses globalisasi telah
begitu terasa sekali sejak awal dilaksanakan pembangunan. Dengan kembalinya
tenaga ahli Indonesia yang menjalankan studi di luar negeri dan datangnya tenaga
ahli (konsultan) dari negara asing, proses globalisasi yang berupa pemikiran atau
sistem nilai kehidupan mulai diadopsi dan dilaksanakan sesuai dengan kondisi di
Indonesia. Globalisasi secara fisik ditandai dengan perkembangan kota-kota yang
menjadi bagian dari jaringan kota dunia. Hal ini dapat dilihat dari infrastruktur
telekomunikasi.

2.2 Pengaruh Globalisasi terhadap Kehidupan Berbangsa dan Bernegara

Bangsa Indonesia merupakan bagian dari bangsa di dunia. Sebagai bangsa, kita
tidak hidup sendiri melainkan hidup dalam satu kesatuan masyarakat dunia (world
society). Kita semua merupakan makhluk yang ada di bumi. Karena itu, manusia
secara alam, sosial, ekonomi, politik, keamanan, dan budaya tidak dapat saling
terpisah melainkan saling ketergantungan dan mempengaruhi.
Era globalisasi yang merupakan era tatanan kehidupan manusia secara global
telah melibatkan seluruh umat manusia. Secara khusus gelombang globalisasi itu
memasuki tiga arena penting di dalam kehidupan manusia, yaitu arena ekonomi,
arena politik, dan arena budaya.
Jika masyarakat atau bangsa tersebut tidak siap menghadapi tantangan-tantangan
global yang bersifat multidimensi dan tidak dapat memanfaatkan peluang, maka
akan menjadi korban yang tenggelam di tengah-tengah arus globalisasi.
Dari sisi politik, gelombang globalisasi yang sangat kuat yakni gelombang
demokratisasi. Sesudah perang dingin dan rontoknya komunisme, umat manusia
menyadari bahwa hanya prinsip-prinsip demokrasi yang dapat membawa manusia
kepada taraf kehidupan yang lebih baik. Angin demokratisasi telah merasuk ke
dalam hati rakyat di setiap negara. Mereka melakukan gerakan sosial dengan
menggugat dan melawan sistem pemerintahan diktator atau pemerintahan apapun
yang tidak memihak rakyat.
Kasus serupa juga terjadi di Indonesia, yaitu dengan runtuhnya rezim
pemerintahan Orde Lama dan runtuhnya rezim pemerintahan Orde Baru. Di
Indonesia sejak bergulirnya reformasi, gelombang demokratisasi semakin marak
dan tuntutan akan keterbukaan politik semakin terlihat.
Dari sisi budaya, era globalisasi ini membawa beraneka ragam budaya yang
sangat dimungkinkan mempengaruhi pola pikir, tingkah laku, dan sistem nilai
masyarakat suatu negara. Oleh karena itu, kita seharusnya waspada dan pandai
menyiasati pengaruh budaya silang sehingga bangsa kita dapat mengambil nilai
budaya yang positif yaitu mengambil nilai budaya yang bermanfaat bagi
kehidupan dan pembangunan bang sa serta tidak terjebak pada pengaruh-pengaruh
budaya yang negatif. Kita juga harus belajar melihat dunia dari perspektif yang
berbeda sesuai dengan kepentingan dan tujuan masing-masing tanpa melunturkan
nilai identitas budaya bangsa kita. Dengan memahami perbedaan dan persamaan
kebudayaan tadi akan menumbuhkan saling pengertian dan saling menghargai
antar kebudayaan yang ada.

2.3 Pengaruh Globalisasi Terhadap Remaja


Di zaman yang sudah sangat maju ini, remaja mana yang tidak mengenal makna
dari kata “Globalisasi”? Hampir 90% dari mereka yang sudah akrab bahkan
menjadikan globalisasi sebagai bagian dari kehidupan mereka. Adapun 10% yang
tidak mengenal dan tidak memahami kata globalisasi adalah remaja yang masih
jauh tertinggal dari modernisasi. Umumnya mereka yang tinggal di dalam suku
pedalaman dan masih memegang teguh adat istiadat yang sudah diturunkan turun-
temurun dari nenek moyang mereka. Sebagian besar dari mereka tidak menempuh
jenjang pendidikan dan lebih memilih tinggal di rumah dan membantu orang tua.
Maka tidak heran jika mereka sama sekali tidak mengenal makna globalisasi,
bagaimana bisa mereka mengenal? Baca tulis pun mereka tidak bisa.
Seperti apa yang sudah dijelaskan sebelumnya, hampir 90% remaja yang sudah
sangat mengenal kata “Globalisasi”.
Walaupun kata globalisasi sudah sangat dikenal akrab, bukan berarti
globalisasi itu tidak memberikan dampak bagi para remaja. Globalisasi dapat kita
jadikan sebagai teman, atau pun sebagai lawan. Teman yang baik tentu saja dapat
memberikan dampak yang baik pula. Begitu pula dengan lawan, lawan yang
kejam juga dapat akan memberikan dampak yang kejam pula bagi kita. Nah,
seperti itu pulalah globalisasi dapat berdampak bagi remaja. Sebagai remaja yang
terpelajar, kita harus dapat memilah-milah dampak dari globalisasi, mana yang
patut dicontoh, dan mana yang tidak. Mana yang patut dijadikan teman, dan mana
yang harus dijadikan musuh.
Kali ini kita akan membahas dampak-dampak apa sajakah yang dapat
dihasilkan dari globalisasi. Baik itu dampak positif maupun dampak negatif.
Namun sebelum itu, saja akan menjelaskan berbagai macam penjelasan dari
“Globalisasi” sebagai pendahuluan kita. Dalam pengertian yang luas,globalisasi
adalah proses penyebaran unsur-unsur baru khususnya yang menyangkut
informasi secara mendunia melalui media cetak dan elektronik. Ada pula yang
mendefinisikan globalisasi sebagai hilangnya batas ruang dan waktu akibat
kemajuan teknologi informasi. Menurut Achmad Suparmanglobalisasi merupakan
suatu proses menjadikan sesuatu (benda atau perilaku) sebagai ciri dari setiap
individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah.

Globalisasi terjadi karena faktor-faktor nilai budaya luar seperti:


1. Selalu meningkatkan ilmu pengetahuan,
2. Patuh hukum,
3. Kemandirian,
4. Keterbukaan,
5. Rasionalisasi,
6. Etos kerja,
7. Kemampuan memprediksi,
8. Efisiensi dan produktivitas,
9. Keberanian bersaing,
10. Manajemen resiko.
Globalisasi terjadi melalui berbagai saluran, diantaranya:
1. Lembaga pendidikan dan ilmu pengetahuan,
2. Lembaga keagamaan,
3. Industri internasional dan lembaga perdagangan,
4. Wisata mancanegara,
5. Saluran komunikasi dan telekomunikasi internasional,
6. Media elektronik termasuk internet,
7. Etika dan budaya.

Dari penjelasan di atas, dapat kita simpulkan dari media apa sajakah yang
dapat menjadi sumber dari dampak-dampak globalisasi bagi para remaja. Masa-
masa remaja dapat dikatakan masa yang paling menyenangkan. Kebanyakan
remaja masih memiliki sifat cenderung labil atau cenderung mengikuti
perkembangan di sekitarnya. Mereka beranggapan pada masa remaja, mereka
dapat dengan bebas melakukan apa yang mereka suka. Jika tidak mengikuti
perkembangan, berarti mereka tidak modern atau ketinggalan zaman. Dengan sifat
seperti itu, akan lebih banyak dampak globalisasi yang mereka dapatkan secara
tidak sadar. Baik itu dampak positif maupun negatif. Sumber dari dampak-
dampak bagi para remaja umumnya mudah didapatkan dari perkembangan
pendidikan dan ilmu pengetahuan, perkembangan dalam media komunikasi,
elektronik, termasuk internet, dan juga dalam perkembangan etika dan budaya.
Pernahkah kita berpikir untuk membandingkan masa-masa saat orang tua kita
masih remaja dengan masa remaja kita sekarang? Pernahkah kita bertanya pada
mereka bagaimana menurut mereka tentang perbedaan zaman remaja dulu dengan
yang sekarang? Jika kalian bertanya, jawabannya sudah dipastikan, “Sangat jauh
berubah”. Bagaimana perubahannya? Sebagian berubah menjadi jauh lebih baik,
dan sebagian lainnya berubah menjadi sedikit lebih buruk dan mengecewakan. Itu
semua diakibatkan oleh dampak dari globalisasi.

2.4 Perkembangan Etika dan Budaya

Siapa sangka etika remaja masa kini jauh lebih baik dengan remaja masa lalu?
Ternyata itu memang benar adanya, hanya sedikit dari kalangan remaja yang
benar-benar menerapkan sikap sopan dan santun di lingkungannya, baik kepada
yang lebih tua maupun kepada yang lebih muda.

1. Gaya hidup kebarat-baratan


Tidak semua budaya barat baik dan cocok diterapkan di Indonesia. Budaya negatif
yang mulai menggeser budaya asli adalah anak tidak lagi hormat pada orang tua,
kehidupan bebas remaja dan lain-lain. Hampir 50% dari remaja dunia terutama
kaum perempuan, sudah kehilangan mahkota paling berharga miliknya. Dan 80%
sudah berani mencoba dan menggunakan obat-obatan terlarang (narkotika). Itulah
yang sangat kita sayangkan dari remaja kini, yang seharusnya mereka menjadi
peran penerus pahlawan bangsa.

2. Semakin lunturnya nilai-nilai politik yang berdasarkan semangat


kekeluargaan musyawarah mufakat, dan gotong royong.
3. Semakin sedikit generasi muda yang melestarikan musik, tarian, dan budaya
tradisional kita.
4. Remaja mengikuti cara berpakaian yang cenderung tidak memperlihatkan
kesopanan.

Dampak negatif tersebut sangat perlu diantisipasi dan ditanggulangi dari bahaya
globalisasi, disamping dampak negatif yang dirasakan. Beberapa cara
mengantisipasi dampak negatif globalisasi adalah sebagai berikut:
Kerjasama yang selaras antara pihak sekolah baik tingkat SD, SMP, SMA, dan
Universitas maupun lembaga sejenis dengan pihak wali/orang tua siswa dalam hal
pengawasan kegiatan di dalam maupun di luar sekolah

2. 5 Ciri-ciri Globalisasi

Berikut ini beberapa ciri yang menandakan semakin berkembangnya fenomena


globalisasi di dunia:

1 Perubahan dalam Konstantin ruang dan waktu. Perkembangan barang-


barang seperti telepon genggam, televisi satelit, dan internet menunjukkan bahwa
komunikasi global terjadi demikian cepatnya, sementara melalui pergerakan
massa semacam turisme memungkinkan kita merasakan banyak hal dari budaya
yang berbeda.
2 Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi saling
bergantung sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan internasional,
peningkatan pengaruh perusahaan multinasional, dan dominasi organisasi
semacam World Trade Organization (WTO).
3 Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa
(terutama televisi, film, musik, dan transmisi berita dan olah raga internasional).
saat ini, kita dapat mengonsumsi dan mengalami gagasan dan pengalaman baru
mengenai hal-hal yang melintasi beraneka ragam budaya, misalnya dalam bidang
fashion, literatur, dan makanan.
4 Meningkatnya masalah bersama, misalnya pada bidang lingkungan hidup,
krisis multinasional, inflasi regional dan lain-lain.
Kennedy dan Cohen menyimpulkan bahwa transformasi ini telah membawa kita
pada globalisme, sebuah kesadaran dan pemahaman baru bahwa dunia adalah
satu. Giddens menegaskan bahwa kebanyakan dari kita sadar bahwa sebenarnya
diri kita turut ambil bagian dalam sebuah dunia yang harus berubah tanpa
terkendali yang ditandai dengan selera dan rasa ketertarikan akan hal sama,
perubahan dan ketidakpastian, serta kenyataan yang mungkin terjadi. Sejalan
dengan itu, Peter Drucker menyebutkan globalisasi sebagai zaman transformasi
sosial.

2.6 Dampak Globalisasi

Globalisasi juga menimbulkan berbagai dampak yang merupakan permasalahan


global. Dampak dari globalisasi tersebut itu adalah:

1. Dampak positif globalisasi antara lain:

a. Mudah memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan


b. Mudah melakukan komunikasi
c. Cepat dalam bepergian (mobilitas tinggi)
d. Menumbuhkan sikap kosmopolitan dan toleran
e. Memacu untuk meningkatkan kualitas diri
f. Mudah memenuhi kebutuhan
2. Dampak negatif globalisasi antara lain:

a. Informasi yang tidak tersaring


b. Perilaku konsumtif
c. Membuat sikap menutup diri, berpikir sempit
d. Pemborosan pengeluaran dan meniru perilaku yang buruk
e. Mudah terpengaruh oleh hal yang tidak sesuai dengan kebiasaan

2.7 Menunjukkan Sikap Selektif Terhadap Globalisasi

1. Latar Belakang dan Pengertian


Proses globalisasi yang membawa dampak positif maupun dampak negatif telah
menembus ke segala penjuru dunia tanpa mengenal batas administrasi negara.
Oleh karena itu, tindakan preventif yang harus kita lakukan terhadap arus
globalisasi yaitu bersikap waspada dan selektif terhadap segala macam arus
globalisasi tersebut. Untuk itu kita harus memiliki ketahanan nasional yang kuat.
Sikap selektif dapat diartikan sebagai sikap untuk memiliki dan menentukan
alternatif yang terbaik bagi kehidupan diri, lingkungan masyarakat, bangsa, dan
negara melalui proses yang berhati-hati, rasional, dan normatif terhadap segala
macam pengaruh dari luar sehingga apa yang telah menjadi pilihan dapat diterima
oleh semua pihak dengan penuh tanggung jawab.

2. Nilai Dasar Pancasila sebagai Filter Arus Global


Kita mempunyai nilai dasar yang dapat membentengi pengaruh buruk akibat arus
globalisasi. Nilai dasar yang terkandung dalam Pancasila merupakan nilai-nilai
yang digali dari budaya luhur bangsa.
Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa memberikan pemahaman kepada bangsa
Indonesia untuk percaya dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Nilai kemanusiaan yang adil dan beradab memberikan pemahaman kepada bangsa
Indonesia untuk bersikap adil kepada sesama, menghormati harkat dan martabat
manusia, dan menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
Nilai persatuan Indonesia memberikan pemahaman kepada bangsa Indonesia
untuk senantiasa menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan
keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan.
Nilai kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan memberikan pemahaman kepada bangsa Indonesia
untuk bersikap demokratis yang dilandasi dengan tanggung jawab.
Nilai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia memberikan pemahaman dan
penyadaran kepada bangsa Indonesia atas hak dan kewajibannya yang sama dalam
menciptakan keadilan dan kemakmuran. Oleh karena itu, kita harus dapat
mengembangkan nilai dan sikap kekeluargaan dan kegotongroyongan dalam
kehidupan masyarakat.
2.8 Menentukan Posisi Terhadap Implikasi Globalisasi

1. Hak Asasi Manusia


Hak asasi manusia merupakan hak kodrat manusia yang bersifat universal, baik
sebagai individu, warga masyarakat, warga negara, maupun warga dunia. Skala
pelanggaran hak asasi manusia itu dapat terjadi secara lokal di kawasan tertentu,
di negara tertentu, dan bahkan di dunia.
Terhadap isu-isu hak asasi manusia, posisi bangsa Indonesia, yakni berusaha
mencegah munculnya pelanggaran-pelanggaran hak asasi manusia, antara lain
dengan cara meningkatkan kesadaran warga negara untuk menghormati hak asasi
manusia, mewujudkan keadilan dan kesejahteraan masyarakat, dan mematuhi
hukum yang berlaku.

2. Migrasi
Selain hak asasi manusia, migrasi pun merupakan masalah global. Apakah itu
bentuknya emigrasi, imigrasi, atau pengungsian. Bagi negara yang didatangi tentu
akan menimbulkan masalah yang bermacam-macam, seperti memikirkan masalah
keamanan, politik, ekonomi, sosial, dan budaya.

3. Demokrasi
Demokrasi dalam arti luas meliputi demokrasi politik, ekonomi, sosial, dan
budaya. Demokrasi menjadi isu global karena nilai-nilai demokrasi yang
semestinya menghormati hak-hak rakyat dalam mengambil keputusan untuk
kepentingannya sendiri telah dirampas oleh penguasa.
Bangsa Indonesia menjunjung tinggi nilai demokrasi yang berasaskan Pancasila,
seperti memberikan kebebasan berpendapat sesuai dengan aturan, memberikan
kepercayaan kepada rakyat untuk menggunakan hak-hak politiknya. Bangsa
Indonesia senantiasa waspada terhadap sistem demokrasi yang tidak sesuai
dengan nilai-nilai serta kepribadian bangsa.

4. Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam


Lingkungan hidup dan sumber daya alam yang tidak terjaga dapat menimbulkan
masalah global. Lingkungan hidup yang penuh polusi akan menimbulkan dampak
pada menurunnya derajat kesehatan masyarakat.

5. Perdamaian dan Keamanan


Perdamaian dan keamanan menjadi dambaan setiap umat manusia. Namun
demikian, kenyataannya sampai saat ini perdamaian dan keamanan masih sangat
mencekam.
Masalah perdamaian dan keamanan telah menjadi masalah global yang tidak
mungkin diselesaikan oleh satu negara saja walaupun negara itu merupakan
negara besar. Salah satu cara yang dapat dilakukan ialah membangun kerja sama,
baik secara bilateral maupun secara multilateral.
2.9 Pengaruh Globalisasi Terhadap Kebudayaan Nasional

Globalisasi memengaruhi hampir semua aspek yang ada di masyarakat,


termasuk diantaranya aspek budaya. Kebudayaan dapat diartikan sebagai nilai-
nilai (values) yang dianut oleh masyarakat ataupun persepsi yang dimiliki oleh
warga masyarakat terhadap berbagai hal. Baik nilai-nilai maupun persepsi
berkaitan dengan aspek-aspek kejiwaan/psikologis, yaitu apa yang terdapat dalam
alam pikiran. Aspek-aspek kejiwaan ini menjadi penting artinya apabila disadari,
bahwa tingkah laku seseorang sangat dipengaruhi oleh apa yang ada dalam alam
pikiran orang yang bersangkutan. Sebagai salah satu hasil pemikiran dan
penemuan seseorang adalah kesenian, yang merupakan subsistem dari
kebudayaan.

Ciri berkembangnya globalisasi kebudayaan

1. Berkembangnya pertukaran kebudayaan internasional.


2. Penyebaran prinsip multikebudayaan (multiculturalism), dan kemudahan
akses suatu individu terhadap kebudayaan lain di luar kebudayaannya.
3. Berkembangnya turisme dan pariwisata.
4. Semakin banyaknya imigrasi dari suatu negara ke negara lain.
5. Berkembangnya mode yang berskala global, seperti pakaian, dan film
6. Bertambah banyaknya event-event berskala global, seperti Piala Dunia
FIFA.
7. Persaingan bebas dalam bidang ekonomi
8. Meningkakan interaksi budaya antar negara melalui perkembangan media
massa.

2.10 Pengaruh Globalisasi Terhadap Kebudayaan Indonesia

Globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia dan


tidak mengenal batas wilayah. Globalisasi pada hakikatnya adalah suatu proses
dari gagasan yang dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa
lain yang akhirnya sampai pada suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi
pedoman bersama bagi bangsa- bangsa di seluruh dunia. (Menurut Edison A.
Jamli dkk.Kewarganegaraan.2005)
Kehadiran globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi kehidupan suatu negara
termasuk Indonesia. Pengaruh tersebut meliputi dua sisi yaitu pengaruh positif
dan pengaruh negatif. Pengaruh globalisasi di berbagai bidang kehidupan seperti
kehidupan politik, ekonomi, ideologi, sosial budaya dan lain- lain akan
mempengaruhi nilai- nilai nasionalisme terhadap bangsa.
1) Pengaruh positif globalisasi terhadap nilai- nilai nasionalisme

1. Dilihat dari globalisasi politik, pemerintahan dijalankan secara


terbuka dan demokratis. Karena pemerintahan adalah bagian dari suatu negara,
jika pemerintahan djalankan secara jujur, bersih dan dinamis tentunya akan
mendapat tanggapan positif dari rakyat. Tanggapan positif tersebut berupa rasa
nasionalisme terhadap negara menjadi meningkat

2. Dari aspek globalisasi ekonomi, terbukanya pasar internasional,


meningkatkan kesempatan kerja dan meningkatkan devisa negara. Dengan adanya
hal tersebut akan meningkatkan kehidupan ekonomi bangsa yang menunjang
kehidupan nasional bangsa.

3. Dari globalisasi sosial budaya kita dapat meniru pola berpikir yang
baik seperti etos kerja yang tinggi dan disiplin dan Iptek dari bangsa lain yang
sudah maju untuk meningkatkan kemajuan bangsa yang pada akhirnya
memajukan bangsa dan akan mempertebal rasa nasionalisme kita terhadap bangsa.

2) Pengaruh negatif globalisasi terhadap nilai- nilai nasionalisme

1. Globalisasi mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme


dapat membawa kemajuan dan kemakmuran. Sehingga tidak menutup
kemungkinan berubah arah dari ideologi Pancasila ke ideologi liberalisme. Jika
hal tesebut terjadi akibatnya rasa nasionalisme bangsa akan hilang

2. Dari globalisasi aspek ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam
negeri karena banyaknya produk luar negeri (seperti Mc Donald, Coca Cola, Pizza
Hut,dll.) membanjiri di Indonesia. Dengan hilangnya rasa cinta terhadap produk
dalam negeri menunjukan gejala berkurangnya rasa nasionalisme masyarakat kita
terhadap bangsa Indonesia.
3. Mayarakat kita khususnya anak muda banyak yang lupa akan identitas diri
sebagai bangsa Indonesia, karena gaya hidupnya cenderung meniru budaya barat
yang oleh masyarakat dunia dianggap sebagai kiblat.

4. Mengakibatkan adanya kesenjangan sosial yang tajam antara yang kaya dan
miskin, karena adanya persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi. Hal tersebut
dapat menimbulkan pertentangan antara yang kaya dan miskin yang dapat
mengganggu kehidupan nasional bangsa.

5. Munculnya sikap individualisme yang menimbulkan ketidakpedulian


antarperilaku sesama warga. Dengan adanya individualisme maka orang tidak
akan peduli dengan kehidupan bangsa.

Pengaruh- pengaruh di atas memang tidak secara langsung berpengaruh


terhadap nasionalisme. Akan tetapi secara keseluruhan dapat menimbulkan rasa
nasionalisme terhadap bangsa menjadi berkurang atau hilang. Sebab globalisasi
mampu membuka cakrawala masyarakat secara global. Apa yang di luar negeri
dianggap baik memberi aspirasi kepada masyarakat kita untuk diterapkan di
negara kita. Jika terjadi maka akan menimbulkan dilematis. Bila dipenuhi belum
tentu sesuai di Indonesia. Bila tidak dipenuhi akan dianggap tidak aspiratif dan
dapat bertindak anarkis sehingga mengganggu stabilitas nasional, ketahanan
nasional bahkan persatuan dan kesatuan bangsa.

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Globalisasi merupakan suatu gejala wajar yang pasti akan dialami oleh setiap
bangsa di dunia, baik pada masyarakat yang maju, masyarakat berkembang,
masyarakat transisi, maupun masyarakat yang masih rendah taraf hidupnya.
Dalam era global, suatu masyarakat/negara tidak mungkin dapat mengisolasi diri
terhadap proses globalisasi. Jika suatu masyarakat/negara mengisolasi diri dari
globalisasi, mereka dapat dipastikan akan terlindas oleh jaman serta terpuruk pada
era keterbelakangan dan kebodohan.
Dampak positif dan negatif pada pengaruh globalisasi terhadap kehidupan
berbangsa dan bernegara pun ada. Salah satunya era globalisasi pada sistem
politik. Bangsa Indonesia telah menerapkan kehidupan berdemokrasi yang telah
membawa perubahan-perubahan yang besar, diantaranya pelaksanaan pemilu
legislatif dengan sistem multipartai dan pemilihan presiden dan wakil presiden
secara langsung. Itu dampak positifnya.
Sedang dampak negatifnya ialah pada kebanyakan negara berkembang akan
memunculkan sikap dan tindakan anarkis yang dapat memakan banyak korban
diantara sesama. Wawasan kebangsaan semakin terpuruk sehingga dapat
menimbulkan disintegrasi bangsa. Seperti munculnya Gerakan Papua Merdeka
dan Gerakan Aceh Merdeka.

3.2 Saran
Globalisasi memang sangat berpengaruh pada kehidupan manusia, setiap hari
manusia selalu mengikuti perkembangan globalisasi. Kita sebagai generasi muda
boleh mengikuti perkembangan globalisasi tetapi harus mengetahui mana yang
berdampak positif dan yang negative.
DAFTAR PUSTAKA

Darmodjo, Hendro dan Yeni K. 2004. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta:Universitas terbuka.
Elfatsani. Masalah globalisasi
http://elfatsani.blogspot.com/2008/12/masalah-globalisasi.htmlyang merasa ter-
eksploitasi kebudayaan timurnya. (diakses pada tanggal: 27 November 2011)

Kadri. Globalisasi Budaya


http://kadri-blog.blogspot.com/2011/01/globalisasi-budaya.html. (diakses pada tanggal:
27 November 2011)

Sulis, Fajar. Pengaruh Dampak Globalisasi Terhadap Kebudayaan


Indonesia.http://fajarsulis.wordpress.com/2010/04/21/pengaruh-dampak-
globalisasi-terhadap-kebudayaan-indonesia/. (diakses pada tanggal: 27 November
2011)

Anda mungkin juga menyukai