PERSONAL HYGIENE
“MENYIKAT GIGI”
Add caption
oleh :
Prodi : D3 KEPERAWATAN
Kelas : C / Semester : 2
STIKES TELOGOREJO SEMARANG
2015
BAB 1
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
Personal Hygiene berasal dari kata yunani yaitu personal yang berarti perorangan dan
hygiene yang berarti sehat atau bersih. Kebersihan perorangan dapat diartikan sebagai suatu
tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang sehingga kesejahteraan dan
psikis dapat terjamin.
a. Sjarifuddin
Personal hygiene adalah kesehatan pada seseorang atau perseorangan. Sjarifuddin. 1979
(dalam Basyar, 2005)
b. Efendy
Dalam kehidupan sehari-hari kebersihan merupakan halyang sangat penting dan harus
diperhatikan karena kebersihan akan mempengaruhi kesehatan dan psikis seseorang.
Kebersihan itu sendiri sangat dipengaruhi oleh nilai individu dan kebiasaan. Hal-hal yang
sangat berpengaruh itu diantaranya kebudayaan, sosial, keluarga, pendidikan, persepsi
seseorang terhadap kesehatan, serta tingkat perkembangan. ( dalam Astuningsih, 2006).
c. Depkes
Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam memenuhi kebutuhan
yang mempertahankan kehidupanya, kesehatan dan kesejahteraan sesuai dengan kondisi
kesehatanya, klien dinyatakan terganggu keperawatan dirinya jika tidak dapat melakukan
perawatan diri. ( Depkes, 2000).
d. Nurjannah
Defisi perawatan diri adalah gangguan kemampuan untuk melakukan aktivitas perawatan
diri (mandi, berhias, makan, toileting).
e. Poter. Perry
Menurut Poter. Perry (2005), personal hygiene adalah suatu tindakan untuk memelihara
kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis, kurang perawatan
diri adalah kondisi dimana seseorang tidak mampu melakukan perawatan kebersihan untuk
dirinya (dalamTarwotodanWartonah, 2006).
3. Pengertian gigi
Gigi adalah bagian keras yang terdapat di dalam mulut dari banyak vetebrata.
Fungsi gigi
1. untuk memebantu berbicara mengucapkan beberapa huruf tertentu
2. untuk estetika atau penampilan supaya cantik atau enak dipandang dan keserasian wajah.
3. perlindungan dan pengendalian dari debu, binatang kecil lainnya bahkan kuman serta benda
luar yang masuk kedalam mulut melalui bibir.
4. menghaluskan makanan
4. Tujuan
Supaya mulut dan gigi tetap sehat, bersih ,dan tidak berbau.
Mencegah terjadinya infeksi.
Memberikan perasaan segar pada klien.
Melaksanakan kebersihan perorangan sebagai salah satu usaha penyuluhan kesehatan
masyarakat.
Meningkatkan daya tahan tubuh.
Dilakukan pada
Klien yang tidak dapat menyikat gigi sendiri.
Persiapan alat
Baki perasat berisi :
o Pengalas (perlakkecil), jika perlu
o Handuk atau alas
o Sikat gigi dan pasta gigi (odol)
o Gelas berisi air bersih
o Bengkok 2 buah atau mangkok tempat kumur
o Tisu beberapa potong
o Alat pengisap (sedotan)
o Sarung tangan bersih
5. Prosedur pelaksanaan
1. Bawa alat ke dekat klien.
2. Jelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilaksanakan.
3. Cuci tangan, lalu pakai sarung tangan.
4. Pasang pengalas atau handuk dibawah dagu dan pipi klien.
5. Letakkan bengkok di bawa dagu klien agar air bekas kumur dapat termenung.
6. Berikan air untuk kumur-kumur kepada klien.
7. Berikan sikat gigi yang sudah dibubuhi pasta gigi secukupnya.
8. Berikan kesempatan kepada klien untuk menyikat giginya sampai bersih, selanjutnya
sarankan untuk kumur-kumur dengan air bersih, tamping air dalam bengkok.
9. Masukkan sikat gigi kedalam gelas yang telah kosong.
10. Angkat gelas dan bengkok atau kom dan diletakkan diatas baki.
11. Keringkan bibir dan sekitarnya dengan menggunakan handuk atau tisu.
12. Angkat handuk atau pengalas, lepas sarung tangan lalu masukkan kedalam bengkok kosong.
13. Rapikan atau atur kembali posisi dan sikap klien dengan nyaman.
14. Bereskan peralatan sikat gigi, bersihkan, dan kembalikan ketempatnya.
15. Cuci tangan.
16. Dokumentasi tindakan.
BAB III
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
– Kusyati, Eni, dkk. 2006. Keterampilan dan Prosedur Laboratorium Keperawatan Dasar.
Jakarta: EGC
– Tarwoto dan Wartonah. 2015. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan. Jakarta:
Salemba Medika