Anda di halaman 1dari 8
@ teknologi organik (nS ENGELOLAAN |NTENSIF KESUBURAN ALAMI TERPADU PERAN PENTING PADI Tanaman Padi mempunyal nilai sangat strategis diantaranya : 1m Kebutuhan bahan pangan terutama beras akan terus meningkat sejalan dengan pertambahan jumiah penduduk dan peningkatan konsumsi perkapita akibat peningkatan pendapatan dan perubshan budaya pangan ke arah iu Konsumsiberas. ia Masih banyaknya petani Indonesia adalah petani padi Program Swasembada Pangan untuk mowujudkan x Kedaulatan pangan, ‘Satu dani 3 nal strategis dimasa depan : FOOD — WATER - ENERGY, KONDISI AKTUAL LAPANGAN 1m Peningkatan produksi beras saat initerganjal oleh berbagal kendala, seperti konversi lahan sawah subur yang masih terus berjalan, penyimpangan iklim (anomal iklim), gejala kelalahan teknologi (technology fatque). penurunan kvalitas sumberdaya lahan (sol sickness) yang berdampak tethadap pelandaian bahkan penuninan produktivitas. 1m Produltivites padi ratavata saat ini hanya sekitar 5 ton/hektar. Untuk catatan, produksi padi 6 fon/ha sudah dicapai petani Jepang tahun 1950 dan petani Korea & Taiwan tahun 1980an(Hayami, 2008: 109) '= Tenaga kerja lapangan semakin terbatas dan biaya tenaga kerja semakin tinggi i= Perluasan lahan budidaya padi hanya sebanding bahkan lebih rendah_dibandingkan dengan laju konversi lahan pproduktif untuk kepentingan non pertanian. = Perluasan lahan budidaya (pencetakan sawah baru) terkadang terkendala status lahan, perluwaku, biaya yang reiatf cukup besar, can ketersediaan, mobilsasi/relokas! tenagapenggarapnya. UPAYA MENAIKKAN PRODUKSI PADI = Selain program ekstensffikasi lahan tetap harus dijalankan, program intensifkasi teknologi masin mempunyai potensi besar Lntule melengkapi progam ekstensifkasi lzhan guna mencukupi kebutuhan pangan. Jka dengan Intensif kasi teknologi produksi dapat ditingkatkan misal 30% saja berarti sama Saja sudah sebanding dengan penambahan areal luasan 30% dari total ‘areal saat ni dengan waktu lebih cepat dan aya relatilebin murah, Produktivitas padi masih bisa ditingkatkan dari rata-rata rnasional + 5 ton/ha menjadi 6 - 1Oton/ha behkan lebih dengan upaya wTeknis Budidaya yang benar (cara budidaya dan pola tanam) 1 Sentuhan Teknologi yang tepat (varietas tinggi produksi, Pengololaan Hama Terpadu yang intoneif, Pemberian ‘semua inputan/asupan yang diperlukan tanaman, dl) 1 Perbaikan lingkungan atau lahan pertanian. Ly, pempemees PT, NATURAL NUSANTARA (PT.NASA) berupaya dalam rangke intensifikasi teknologi pertanian menerapkan intensifkasi dengan prinsip Pengelolaan Intensif Kesuburan ‘Alami Terpadu (PIKAT) yang disingkat PIKAT Teknologi. Prinsip PIKAT adalah memberikan semua inpuv/asupan yang, dibutuhkan tanaman dan lingkungan (perbaikan tanah) yaitu Makro nutrient, Mikro nutrent, Enzym, Hormon, Asam Amino, ‘Asam-asam Organik dan Mikroocganisme berguna dalam jumlah cukup serta seimbang, Prinsip PIKAT akan semakin baikjika dipadu dengan teknis budidaya yang tepat, penggunaan varletas tinggi produksi dan. penerapan PHT yangbenar. PERTIMBANGANAPLIKASI aves Le LCL | 1. Teknologi Intensifikasi yang efektif danefisien untuk peningkatan Produksi Pangan guna melengkapi Program Exstensifikasi Lahan, 2. Teknologi Alami guna mendukung Program pertanian yang derkelanjutan (ramah lingkungen) 3. Telah teryji multi komoditi (selain pangan juga komoditi pertanian yang lain), multi lokasi (di berbagai kondisi lahan, jenis tanah & wilayah) dan multiwaktu (sejak 1996). 4. Aiternatif teknologi flexible (prinsip ekonomi) sesuai kondisipetani, dengan pilfran: a.Biaya Setelzh_menggunakan PIKAT Teknologi lebih rendah dibanding sebelumnya, dengan produksi paren minimal sama hingga meningkat + 5-20 %bahkan lebih b.Biaya Setelzh menggunakan PIKAT Teknologi sama dibanding sobelumnya, dengan produksi panen meningkat + 25% 40% behkan lebih ¢.Biaya Setelzh_menggunakan PIKAT Teknologi lebih tinggi dibanding sebelumnya, dengan produksi_panen meningkat# 45% - 100% bahkan lebih 5. Ketersediaan teknolog! untuk menunjang Prinsip PIKAT terjamin. 6. Dapat _diproduksi sendiri sesuai kondisi & keinginan petani 7. 100% Karya Asli Anak Bangsa, tidak tergantung luarneger TANTANGAN BUDIDAYA PADI cos KUALITAS So Budidaya tanaman ke depan harus memenuhi 3 aspek (3): sm KUANTITAS Produksitonase yang tinggi m KUALITAS Rata, warna, atom rendemen, keamanan pangan,daya simgan 1m KELESTARIAN Lingkungan budidaya knususnyalahan tela lesan (dak rusak) ‘ge produksinggi & berkualit tet dapat dpertahankan terus (Gustainabe agcuture), Untuk mendapatian profit yang lebih ting secara jngka pendek dan panjarg gura mewujudlan KEMAKMURAN PETANIB.BANGSA.. SYARAT PERTUMBUHAN & PERKEMBANGAN IDENTIFIKASI INTENSIFIKASI Beberapa masalah tertaitintonsitkasi(selain points 4S) 1m Penggunaan Pupuk Kiia yang kurang bijlsana dan tidak ‘dimbang pupukorgenix 1 Unsurharatanaman yang dibertan hanya unsur makroNPK) 1m Unsur miro, enzym, hoon, asam amino, & asanvasam aganih tick pemanjarang aberkan 1m PopulasiMikroorganisme terguna dahan semakin seit 1§ Kongisilzhantanah yang semakn rusak Upaya mencapai @ melalui INTENSIFIKASI PERAN TEKNOLOGI NASA. ‘TEKNOLOGI NASA BERPERAN NENDUKUNG PRINSIP PIKAT DALAM MENJAWAB TANTANGAN BUDIDAYAPADI : = Penyedia unsurmikrodan makro organik f= Pengurangan pupuk kimia ™ Penyediaan enzym 1 Penyediaan hormon pertumbuhan 1m Penyediaan asam amino = Perbaikan lahan melalui asam-asam organik (humat, fulvat, dl) 1 Peningkatan kapasitas tukarkationtanah lm Memacu perkembangan mikroorganisme tanah yana berguna baci tanaman 1m Mempertingg' daya tahan terhadap hama dan penyakit TEKNOLOGI NASA DALAM MENDUKUNG PRINSIP PIKAT ‘TEKNOLOGITELAH TERUsI SECARA : [Z munkowoom ‘Telah digunakan pada semua jenis tanaman budidaya (tanaman ‘pangan, hrikulur,perketunan kehuanan| sera berbagaeis femnak, unggas, dang dan kan [Z] MULTILoKASi Tolan cigunakan ot berbagal kandi! lanan (dtaran rendan datafan tego, han basa = ahan Keng, lahan normal aban ‘eis) dant berbagaiwikyah (berbagel nis nah) selzuh Indoresia [Zmutriwaktu “Tela cigunakansejaktanun 1996 ‘SEMUA TERDOKUMENTAS! DALAM BENTUK FILM (VCD) PHT (Pengendalian Hama Terpadu) Pengendalian hama penyakit juga berperan penting pada produksi padi, terutama menerapkan konsep PHT (Pengendalian Hama ‘Terpadu). Salah satu unsur dalam PHT adalah pengendalian secara hayati menggunakan Agens Hayati dan Pestisida Alami (Nabati). "Natural BVR adalah Agens Hayati berbasisjamur entomopatogerik yg digunakan untuk mengendalikan hama diantarnya ! ve BF werong, walang sans dan penggorek batangberbahan aki Beauveriabassiana dan juga sudahbersotiikat dar komisi ‘ORRIN Merupakan agens hayatialami berbasis bakteri antagonis berbahan aktif Corynebacterium, yang sangat efektif ‘mengendalikan penyakit utama tanaman padi dan sayuran. Misalnya penyakit hawar daun bakteri atau kresek (Xanthomonas oryzae), penyakit Blast (Pyricularia oryzae ) PESTONA, merupakan pestisida alami yang berbahan aki azhadarachtin, ricin, alkaloid, annonain, nikotin, ats ‘eucalyptus oll dan solvent extraction. PESTONA mudah terutai di alam (biodegradable), bersifat sebagai insektsida dan fungisida alami karena punya senyawa polifenol yang dapat meningkatkan daya tahan tanaman terhadap penyakit PESTONA sangat bagus untuk mangendalikan walang sangit, wereng, penggerek batang, dan juga keong mas. BUC ee eA Kuta, Kaltim Red | Stonha 8toniha 60% | Rp4,7jutaha | Lebih rendan Langkai, Sumut | Serang | 47tonina | 6,9t0nha | 46% | Rp22jutaha | Lebinrendan Donggala.Suiteng | Ramo | 3toniha 6 tonna 100% Rp 3jutarha | Lebih rendan Banyumas, Jateng] IR 64 8 toniha 16 ton’na, 87,5% Rp 7 jutafha| s Gresik, Jam | Cinerang |S @tonina__ | @tonina 552% | Rp69jutaha Giamis, Jabar Ree | S8tonha | 867 oniha | 49.5% | RpOSjutaha Magelang, Jateng | Mekongga| étonina | itonha | 66.7% | RpT.S|utaha JJember,Jatim Rea | 72t0nha | 166t0nma | 133,3% | Rp8.5jutalha Keterangan: 4. Hasil bervariasi sesuaijenis padi wilayah (tanah), serangan hama penyakit, SOM petan, dl 2. Memberikan 3 alternatif biaya produksi mulai dari biaya produksi lebih rendah, sama, atau lebih tinggi setelah ‘menggunakan PIKAT Teknologi ibanding sebelumnya (Tanpa PIKAT teknolog)). 3. Semua altemalif produksi menggunakan PIKAT Teknologi lebih menguntungkan dibanding sebelumnya, dengan kecenderungan tambahan keuntungan semakin tinggidengan biaya produksi yang lebih tinggi 4. Data keuntungan diatas baru tambahan keuntungan soja, bukan keuntungan total wy CTO e Ic ‘Yequag njyem-nyemas esi Isynpoud LEN} ‘synpoud ekeIq eBeqas Gumiyip yeps 1uejad yajo eiueserg deja) 'yeieep JeIUe epequag UeyUNYGuNUIP Eley eBeUe) Lep UBUe| enas eWENIa) ISynpad eXelg) WAS Seen} }exDuy ‘ueeLeWjowed WEISS "eN \yndnd sisop uep suef “nyeXved uep ewey ueBueres yeyBun ‘yeue) Isipuoy “Lu}y! YO UE} Be} jebvadip 1seueNeq UeYUDBUNUWID {Se} emer nejng ip Bere} woUOya BSyeUe YERDE Se} PIWNOUOYA BSIBUY sueBur19}9y oot oe we ue new O18 cores Cid tooeeeot ese NVONTINTISH coroooz —[o0ss - oi =| = [000 By : = ooo 000 8 005% |oo0000% [one's | oor'y 5 corasott Cir owazves coro0s coats oowesre ‘oc 00s ooo 082 ooo'0se ooroo0z | - __900;000% 00°00, iS =: = ypdng weve, "YoUeL FIO VRE VOWEL corass0F (005806721 toozzror onrus6 ‘View ang oro; [oF =| : coro | ioe | 1001 @ eu) eoissed Zh ower ie eoper konpa) a oowse eee 008 8 VNOLS3d st oom [sooo is Joo oy | E10 8.001 8 New Ob | = ooover soon, = s~—ato'oe: © fs joonez | eI 600, Owa’s : loszz: |b looszzi [tons zzt_| 10a [W005 ® MINOWUOH 8 ie [000° 8re z 000 Bre z ooo rt 1109 UE @ VSYN 90d L E 000°802"t e & 0006s WEIOY 21046 09 @ MvASNIZYO 9 - ono reo | = coors | snp 61€@ NOURUNNYSNOd Ss = _oooar6 % lover |) ooo wey | sm Sie @yswuadns oorosez [00s ooonszz jose |ooosess [ose | oosy 54 ‘OnyeN yd = 00008 oe 00°08 oe 000°008 of 0000 & waz ‘cocooo |= 00000072 I 000'000'2 > ‘wisnuyey | UeieT en8g | 1S¥NGOdd WAVES VAVIE'Y TT (a)ekeg mune (dulefers—nuny(ey)eAerg tune) Pony CO nh ae Send eon) ISO TONWAL LYMid NVONAG ldVd NVINYNVL VAVGIGNS INVL VHVSN VSITVNV NVUVEANVS PERSIAPAN BENIH 4 He 25 oc POCNASA Mt alr Benih CATATAN: ‘Senin yang mengarbeng ‘gar bung © Kebutuhan benih 20-40 kghha © Benih padi drendam di air selama 6-12 jam dengan larutan POC NASA 2-8 ccliter © Tirskan dan peram selama 1-2malam hingga benih berkecambah PEMBIBITAN DAN OLAH LAHAN @ Sigpkan lahan percomaian solvas 20 - 40 méuntuk setiap 1 kg beni. Pema ise Soom Owreerge 3-5em, <_<" ‘Semprotpersemaian that tabe! Berkut: Ey fans Ps 4: Thmupranga || sdmtang || Ttutuptangls mur? minggu || _unur2mingga || _Unur3 mingo | © iat lohan (sebetumtanan) Skgiha elomit= +109 - 900 kaha F352 160. 200 sureenisn MF SS 1 are Catatan: = Delomitdan TSP idealnya + 2 minggu sebelum anam 'SUPERNASAdan Urea sebaiknya Ohst(menjelang alu saat taram) Dosis pupuk mak bisa menyesuaikan relomerdasi PPL /Dinae Pertanian eetompat PINDAH TANAM Lakukan pindah tanam (bib) saat umur 18-25 hari setelah semai (hss ) yaitu saat bibit memiliki$-7 daun atau 3-5 anakan, Jarak tanam dapat berupa jarak tanam tegel 25 cmx 25 cm, atau jarak tanam legowo 40 cm x 20 cm x 10 cm, yyaitu menghilangkan satu baris setiap menanam dua baris, serta dalam baris dipadatkan. PEMELIHARAAN TANAMAN mur 15, 30,45 har setelah nam ‘Alternat selaih tanam POWER NUTRITION (3hgha} PENGENDALIAN HAMA & PENYAKIT ( APLIKASI BVR - CORRIN - PESTONA ) Aplikasi BVR dan CORRIN disomprotian borsamaan, diselang seling dengan PESTONAsetiap 7 - 14hari Waktu aplikasi diutamakan sore hari “i . oP ~ \ >» 10-15 wtup prtargk (1 bot untae 3 "5 an) ee! 09 BVR dan 30 CORRINpertanokt (taker BVR dan CORR antut 3 targk) Tait Y | my 1 } Uitte ee Re 4 Sou Rc al rag) ss ecu ena ee | v} ee he APLIKASI TEKNOLOGI PIKAT NASA UNTUK PADI PADA BERBAGAI JENIS PADI & WILAYAH DI INDONESIA reins Eins SICK Pomme Cone enc PeningkataaProcuksi STATUS BIDANG GERAK PRODUKS! vist Misi TUJUAN 31. Ring Road Barat 72 Salakan, Trihanggo, Gamping Sleman, Jogjakarta 55291 vwebste : wav naturalnsentara cold emal Service@naturalnusantara.coid + Swasta Nasional + R&D bidang agrokompleks ( pertanian, peterakan, perikanan, kehutanan, perbaikan ekosistem),budidaya, - konsultan, penanganan limbah & rehabiltasilahan, : Pupuk organik,pestisida biologi, benih, rutrisi hewan dan ikan, terapi ingkungan + Hidup Bahagia & Sejahtera Solaras Alam + Bersama Menuju Masa Depan Lebih Bail + Pemberdayaan Sumber Daya Alam Gun: ‘Mewujudkan “Indonesia Makmur Raya Berkeadiian” Melalui Agrokompleks

Anda mungkin juga menyukai