Daur hidup pada serangga umumnya dikenal dalam dua fase, yaitu fase perkembangan
dari telur hingga dewasa dan fase pematangan. Selama fase pematangan serangga menyimpan
energi untuk reproduksi dan distribusi. Reproduksi serangga adalah di mana sel telur dan sperma
bersatu. Sel telur yang telah di buahi akan berkembang menjadi embrio melalui tahapan-tahapan
yang mirip dengan hewan lain. Selanjutnya serangga yang baru terbentuk ini dapat keluar
melalui cara ovipar, ovovivipar, atau vivipar.
Pada daur hidup serangga terdapat masa perkembangan embrio dan masa perkembangan
pasca embrio, dimana masa perkembangan embrio adalah masa perkembangan serangga saat di
dalam telur, perkembangan sejak eklosi atau hatcing sampai munculnya serangga dewasa, yang
selanjutnya memasuki fase metamorfosis.
A. Embriology Serangga
Partenogenesis
Sel telur berkembang menjadi embrio tanpa mengalami pembuahan. Partenogenesis
dapat terjadi pada serangga ovipar maupun vivipar.
1. Telur
Bentuk telur dari serangga bermacam-macam, mulai dari yang pipih, bulat telur (oval),
seperti tong, bulat, memanjang, piringan. Sebagian besar telur bagian terbesar telur terisi oleh
kuning telur (yolk). Kuning telur mengandung karbohidrat, protein dan lipida. Protein adalah
bagian yang terbanyak. Telur dapat terbungkus oleh dua membran yaitu, membran vitelin yang
merupakan membran sel telur dan korion (chorion) atau kulit telur. Korion berfungsi seperti
kutikula pada serangga betinanya, melindungi terhadap gangguan fisik, terhadap penguapan air,
dan juga untuk ventilasi (pernapasan) telur.
Tempat dimana serangga meletakkan telur sangat bervariasi yakni, ada yang didalam
tanah, jaringan-jaringan tumbuhan, didalam air dll. Peletakan telur umumnya diletakkan di
tempat-tempat yang sesuai untuk kehidupan keturunan Telur dapat diletakkan dalam kelompok
atau satu-satu, tergantung spesiesnya. Berbagai jenis serangga (belalang lapangan, belalang
sembah, lipas) meletakkan telur dalam paket, disebut ooteka atau paket telur; dalam satu paket
terdapat banyak telur. Telur-telur jenis serangga tertentu yang diletakkan di tempat
lembab dapat menyerap air dari lingkungannya.
Eklosi (eclosion) adalah proses penetasan atau keluar dari telur, kadang-kadang
diartikan sebagai munculnya imago dari fase pradewasa. Pertumbuhan serangga biasanya
melalui empat tahap bentuk hidup yaitu: telur, larva/nimfa, pupa dan stadium dewasa. Embrio
di dalam telur berkembang menjadi larva atau nimfa (tergantung macam metamorfosis atau
perkembangan) yang keluar dari telur pada saat telur menetas.