Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Pembangkit energi Fotovoltaik atau Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)
adalah perangkat yang merubah energi cahaya menjadi energi listrik dengan
menggunakan efek foto listrik. Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)
sebagai pembangkit listrik diarahkan agar dapat dimanfaatkan oleh para pemakai
daerah terpencil yang tidak mungkin dijangkau oleh jaringan PLN. Energi surya
merupakan energi yang dapat dikonversikan menjadi energi listrik untuk
dimanfaatkan oleh manusia dalam memenuhi kebutuhan energi yang sangat
diperlukan pada masa-masa sekarang ini. Apalagi kita sadari bahwa negara Indonesia
terletak pada daerah khatulistiwa yang kaya akan pancaran energi matahari, sehingga
kita dapat memanfaatkan kondisi tertentu untuk membangkitkan energi listrik salah
melalui Solar Cell.

Pulau Saugi adalah gugusan pulau-pulau kecil dari kepulauan Spermonde, yang
berada dalam wilayah administratif Kabupaten Pangkep, Desa Mattiro Baji,
Kecamatan Liukang, Kelurahan Tupabbiring, yang terletak ±3 km dari daerah pesisir.
Luas wilayah 2,3 ha dan luas pemukiman 1,9 ha.

Tidak tersedianya energi listrik di pulau tersebut menyebabkan pulau tersebut


agak terbelakang dari segi perekonomian. Dengan adanya instalasi panel surya pada
rumah ibadah, bagan apung, dan kapal penangkap ikan diharapkan menjadi contoh
bagi masyarakat sekitar untuk mengembangkan energi terbarukan yang ramah
lingkungan, sehingga diharapkan dapat mendukung pengembangan pulau tersebut,
mulai dari penerangan, energi, layanan informasi, transportasi, dan lain-lain.

Sebelum adanya PLTS di Pulau Saugi, setiap hari masyarakat Pulau Saugi
menikmati listrik dengan menggunakan generator yang mereka beli sendiri atau
mereka sewa dari tetangga. Generator itu dinyalakan dari pukul 6 sore sampai dengan
jam 10 malam, kecuali hari minggu generator dijalankan dari jam 7 pagi sampai
dengan jam 4 sore dan malamnya seperti biasa. Mereka menyewa dengan harga Rp
20.000/bulan atau Rp 4.000/lampu/bulan hanya untuk penerangan dengan beberapa
lampu pijar tanpa beban peralatan elektronik, suatu hal yang tidak efisien untuk
dipergunakan dalam jangka panjang.

Oleh karena itu, muncullah ide untuk memanfaatkan energi surya, sebab
Indonesia merupakan negara tropis yang sangat potensial untuk mengembangkan
energi surya. Energi surya merupakan energi terbarukan yang murah, mudah, dan
yang paling penting adalah ramah lingkungan. Hasil pemanfaatan energi surya tidak
menghasilkan limbah industri yang menyebabkan kerusakan pada peralatan atau
menurunkan masa lifetime peralatan tersebut. Instalasi dan pemeliharaan panel surya
termasuk mudah sehingga memungkinkan bagi masyarakat sekitar untuk melakukan
maintenance sendiri untuk panel surya tersebut. Selain daripada itu instalasi panel
surya dianggap lebih hemat dibandingkan penggunaan generator apabila akan
digunakan dalam jangka waktu panjang.

Dengan adanya pemanfaatan energi surya yang telah dilaksanakan di Pulau Saugi
ini memenuhi kebutuhan listrik rumah tangga dan mebuat warga setempat tidak perlu
mengeluarkan uang Rp 20.000/bulan atau Rp 4.000/lampu/bulan unruk penerangan.
Namun, bagian yang penting dalam sebuah pembangkit adalah sistem, di mana sistem
berhubungan dengan komponen-komponen lainnya. Dalam sebuah sistem tentunya
memiliki permasalah atau gangguan yang tidak dapat diprediksi yang dapat
menyebabkan sistem tersebut tidak berfungsi secara optimal.
Oleh karena itu, dari pemaparan diatas penulis akan mengangkat penelitian yang
berkenaan dengan permasalahan, hambatan-hambatan, dan kendala-kendala yang
terdapat dalam sistem operasional PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) di Pulasu
Saugi yang terjadi sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya. Dalam
penelitian ini penulis mengangkat judul “Analisa Sistem Pembangkit Listrik Tenaga
Surya di Pulau Saugi”.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah yang ada maka rumusan masalah yang timbul
dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya Pulau Saugi ?
2. Gangguan apa saja yang terjadi pada sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya
Pulau Saugi ?
3. Upaya apa saja yang dilakukan untuk mengatasi gangguan yang terjadi pada
sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya Pulau Saugi ?

1.3 Tujuan Penelitian


Adapun tujuan dari penulisan skripsi ini antara lain :
1. Mengetahui sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya Pulau Saugi.
2. Mengevaluasi gangguan yang terjadi pada sistem Pembangkit Listrik Tenaga
Surya Pulau Saugi.
3. Mengetahui upaya yang dilakukan untuk mengatasi gangguan yang terjadi
pada sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya Pulau Saugi.

1.4 Manfaat penelitian


Melalui skripsi yang berjudul “ANALISIS SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK
TENAGA SURYA PULAU SAUGI”, penulis mengharapkan beberapa manfaat yang
dapat berguna. Manfaat yang diharapkan penulis antara lain :
1. Memberikan masukan kepada pengelola Pembangkit Listrik Tenaga Surya
Pulau Saugi mengenai permasalahan-permasalahan pada sistem Pembangkit
Listrik Tenaga Surya Pulau Saugi.
2. Penulis mampu menganalisis sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya Pulau
Saugi.

Anda mungkin juga menyukai