KEPERAWATAN
Oleh :
(182303101028)
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
2019
A. LATAR BELAKANG
Keperawatan adalah salah satu profesi yang berfokus pada respon pasien dan
pemenuhan kebutuhannya. Dalam memberikan pelayanan, perawat memberikan asuhan
keperawatan yang terangkum dalam satu siklus yaitu proses keperawatan. Pelaksanaan
asuhan keperawatan yang simultan tersebut akan mendatangkan implikasi terhadap
tingkat kepuasan klien. Salah satu ciri profesionalism adalah adanya cara kerja
profesional setiap subyek yang ada di dalamnya dan diantaranya didukung dengan
dokumentasi yang akurat, jelas, terpercaya dan sah secara hukum.
Dokumentasi keperawatan yang berlaku di rumah sakit saat ini umumnya
dilakukan secara tertulis (paper based documentation).Metode ini mempunyai kelemahan
yaitu memerlukan waktu yang cukup lama untuk mengisi form yang tersedia,
membutuhkan biaya pencetakan form yang cukup mahal, sering hilang atau terselip,
memerlukan tempat penyimpanan yang luas dan menyulitkan pencarian kembali saat
diperlukan. Disamping itu masih banyak perawat yang belum menyadari bahwa tindakan
yang dilakukan harus dipertanggungjawabkan. Perawat juga banyak yang tidak tahu data
apa yang harus dimasukkan dan bagaimana dokumentasi keperawatan yang benar, untuk
itu perlu adanya inovasi pencatatan dengan menggunakan pencatatan berbasis elektronik.
Pencatatan berbasis elektronik telah lebih dahulu dilakukan oleh negara-negara maju,
namun di Indonesia baru dilakukan pada dekade 20an dan masih
seputar uncomprehensive datas. Terdapat beberapa rumah sakit di Indonesia yang telah
mencoba menggunakan EHR/ENR/EMR/EPR sebatas pada data demografi, diagnosa
penyakit, hasil laboratorium dan tindakan khusus, sedangkan catatan keperawatan sendiri
masih tetap berada pada lembaran.
Sistem Informasi Kesehatan (SIK) adalah integrasi antara perangkat, prosedur dan
kebijakan yang digunakan untuk mengelola siklus informasi secara sistematis untuk
mendukung pelaksanaan manajemen kesehatan yang terpadu dan menyeluruh dalam
kerangka pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
C. Kajian Jurnal
Pemberian asuhan keperawatan diperlukan efektifitas dan efisiensi agar tujuan
pelayanan dapat tercapai. Saat ini telah banyak bukti yang mendukung bahwa inovasi
pencatatan dengan elektronik sangat berdampak positif bagi keperawatan, berikut dapat
dilihat pada beberapa artikel penelitian di jurnal-jurnal kesehatan;
a. Building an innovation Electronic Nursing Record pilot structure with nursing clinical
pathway (Angelica at.al, 2006) menyatakan dalam proses keperawatan yang terdiri
dari 5 tahapan yang dibutuhkan perawat dalam mengelola banyak data dan informasi
sedangkan jumlah perawat yang ada tidak seimbang, hal ini membutuhkan
keterampilan agar cakap/mampu dalam menyusun perencanaan dan melakukan proses
yang efektif efisien dan benar. Dengan menggunakan tekhnologi computer maka akan
menghasilkan kualitas pelayanan yang baik, berpusat pada pasien dan perawatan
kesehatan yang efisien. Selain itu dapat mempermudah pengambilan keputusan untuk
melakukan tindakan keperawatan tahap demi tahap. Salah satu sistem yang disusun
adalah dengan menyusun struktur pencatatan keperawatan dengan elektronik yang
terintegrasi dengan standar keperawatan internasional untuk mendukung kecakapan
dan keakuratan perencanaan keperawatan dalam clinical pathway process. Inovasi
yang dibuat adalah 1) menganalisa catatan pasien secara retrospektif dan
mengumpulkan beberapa diagnosa medis dan clinical pathway terbesar dan tersering
kemudian menyusun tanda dan gejalanya sehingga muncul suatu diagnosa
keperawatan, 2) mengintegrasikan taxonomy dan code dari NANDA, NIC, NOC,
ICNP dengan data yang berhubungan dengan clinical pathways di atas, dan 3)
menyusun inovasi ENR yang meiputi pengkajian, diagnosa, perencaan dan pencatatan
keperawatan. Struktur ini disusun dari psasien masuk rawat sampai dengan discharge
planning.
D. KELEBIHAN
a. Persepsi pasien positif terhadap sistem ini dengan meningkatnya perhatian dan
ketertarikan terhadap implementasi EHR/ENR/EMR/EPR, setuju adanya model sharing
data via EHR/ENR/EMR/EPR walau pada awalnya terjadi penurunan privacy, dan
pasien setuju diberlakukannya EHR/ENR/EMR/EPR untuk data dirinya karena
memberikan banyak pengalaman dan informasi; mendatangkan banyak keuntungan;
berkontribusi terhadap peningkatan keamanan medis/kesehatan, improving patient
safety, dan mendatangkan hubungan yang kooperatif antara rumah sakit dan pasien.
b. Terdapat perubahan waktu yang signifikan, yaitu waktu lebih pendek dan
singkat dalam menunggu konsultasi (30-60’ menjadi 10-30’), waktu konsultasi (10-15’
menjadi 5-10’) dan total waktu dari datang dan pergi dari rumah sakit (dari 90-120’
menjadi 60-90’ dan akhirnya menjadi 30-60’). Pasien juga puas dengan sikap pelayanan
dari tenaga medis, hanya 5% saja tidak puas.
c. Pasien merasa lebih jelas (92-96%) dengan penjelasan yang diberikan karena
menggunakan layar yang memungkinkan pasien bisa melihat sendiri, dan ternyata
komplain berkurang akan lahan parkir; ruang konsultasi; lokasi meja administrasi dan
fasilitas transportasi.Secara umum klien puas dengan keputusan untuk datang kembali ke
rumah sakit (68-81%), puas terhadap kualitas pelayanan/perawatan (67-76%) dan puas
terhadap harapan pelayanan (63-70%).
E. Kesimpulan
Inovasi ini menjadi titik tolak pelaksanaan asuhan keperawatan yang profesional
sehingga waktu untuk bertemu dengan pasien dan kolaborasi dengan profesi lain akan
semakin meningkat sehingga tingkat kepuasan dari berbagai pihak pun akan terpenuhi.
DAFTAR PUSTAKA
Choi, et. al. (2006). Consumer-Centered Computer-Supported Care for Healthy People
Journal. Users’ Satisfaction on the Electronic Nursing Record System. H. A. Park et.
al. (Eds.). IOS Press
Dickerson. Audrey E. and Joyce Sensmeier (2010) Sharing data to ensure continuity
of care, Nursing Management article.