Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan mempunyai peran yang sangat penting dalam mewujudkan cita-

cita bangsa Indonesia dalam mewujudkan kesejahteraan umum serta mencerdaskan

kehidupan bangsa dalam hal ini meningkatkan kualitas sumber daya manusia di

Indonesia. Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan

sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui

pengajaran, pelatihan, atau penelitian untuk mendapat wawasan yang lebih luas.

Pendidikan juga sebagai aktivitas atau proses sosial yang esensial yang

memungkinkan generasi muda hidup eksis dalam kompleksitas sosial, modernisasi

ekonomi, serta kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Brubacher (1996:4)

mendefinisikan pendidikan sebagai suat proses pengembangan potensi dasar manusia

yang berkaitan dengan moral dan intelektual. Hal ini hampir selaras dengan pendapat

dari Workman (1978:5) bahwa pendidikan adalah proses yang digunakan setiap

individu untuk mendapatkan pengetahuan, wawasan serta mengembangkan sikap dan

keterampilan. Dengan demikian pendidikan merupakan suatu sarana yang menjadikan

setiap manusia menjadi manusia yang lebih terampil dan mampu mengembangkan

wawasan.

Di era globalisasi dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

semakin canggih, penyebaran informasi serta akses telekomunikasi dan transportasi

semakin lebih cepat dan mudah. Salah satu perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi yang berpengaruh dalam dunia pendidikan adalah internet. Internet dapat

memudahkan pihak-pihak dalam dunia pendidikan dalam mencari informasi. Dalam

dunia pendidikan internet juga dapat digunakan sebagai media pembelajaran dan

1
memudahkan untuk belajar materi yang dipelajari saat ini, materi baru dan materi

yang belum dipelajari. Dengan demikian internet mempunyai pengaruh yang cukup

besar khususnya dalam dunia pendidikan.

Internet merupakan salah satu hasil dari kecanggihan dan kemajuan ilmu

pengetahuan dan teknologi buatan manusia. Oetomo (2002:11) menyebutkan bahwa

internet merupakan singkatan atau kependekan dari international network, yang

didefinisikan sebagai suatu jaringan komputer yang sangat besar, dimana jaringan

komputer tersebut terdiri dari beberapa jaringan-jaringan kecil yang saling terhubung

satu sama lain. Lebih lanjut dijelaskan pula, jaringan komputer yang sangat besar ini

bisa mencakup jaringan seluruh dunia. Internet bagaikan perpustakaan dunia yang

bisa kita akses dengan mudah segala kebutuhan yang kita perlukan. Internet

mempunyai jaringan data yang mendunia, yang memungkinkan seseorang mengakses

dengan bebas di dalam internet sesuai kehendaknya. Internet dapat memudahkan

setiap pemakainya untuk berkomunikasi lebih cepat, baik itu dalam negeri maupun di

luar negeri dengan biaya yang relatif murah dengan menggunakan jejaring sosial

media.

Media sosial merupakan suatu layanan dari sebuah cakupan sistem software

internet yang memungkinkan penggunanya dapat berinteraksi dan berbagi data

dengan pengguna yang lain dalam skala yang besar. Jamali & Abolhassani (2006:19)

berpendapat bahwa media sosial merupakan suatu struktur sosial antar pelaku,

sebagian besar individu, atau organisasi yang menunjukkan cara mereka terhubung

melalui berbagai hubungan sosial seperti persahabatan, rekan kerja atau pertukaran

informasi. Media sosial mempunyai dampak positif dan negatif. Dampak positif dari

media sosial adalah memperluas jaringan pertemanan. Pengguna media sosial dapat

memperluas pertemanan seluas-luasnya karena tidak dibatasi oleh luas wilayah dan

2
bisa menjalin pertemanan dengan orang di seluruh dunia walaupun belum pernah

bertemu sebelumnya. Pengguna media sosial dapat memudahkan dalam menemukan

informasi. Selain dampak positif di atas, terdapat pengaruh negatif yang sudah

merambat ke dunia pendidikan saat ini khususnya anak usia sekolah yang tujuannya

ketika digunakan untuk dampak positif telah beralih fungsi ke dampak yang negatif

yang mengakibatkan merosotnya motivasi untuk lebih fokus ke dalam dunia

pendidikan khususnya sekolah.

Motivasi sangat diperlukan untuk menumbuh kembangkan keinginan untuk

lebih fokus dalam belajar. Motivasi adalah suatu hal yang penting yang harus dimiliki

oleh peserta didik demi mencapai prestasi yang diinginkan. Menurut Azwar (2000:

15) motivasi adalah rangsangan, dorongan ataupun pembangkit tenaga yang dimiliki

seseorang atau sekolompok masyarakat yang mau berbuat dan bekerjasama secara

optimal dalam melaksanakan sesuatu yang telah direncanakan untuk mencapai tujuan

yang telah ditetapkan. Jika motivasi belajar telah menurun, akan sulit bagi peserta

didik untuk mencapai prestasi belajar yang baik. Dalam hal ini jejaring sosial media

bila disalahagunakan akan berpengaruh terhadap merosotnya motivasi belajar siswa

dan dapat memberi dampak terhadap masa depan para siswa.

Situs media sosial di internet bermacam-macam jenis dan bentuknya, namun

yang paling dikenal dan banyak digandrungi remaja jaman sekarang adalah Facebook,

Instagram,Line dan Twitter. Media sosial diharapkan dapat memotivasi peserta didik

dalam mendapatkan berbagai informasi terbaru, menambah wawasan juga bisa

menjadi tempat pembelajaran online yang lebih mudah. Dengan begitu peserta didik

akan lebih semangat lagi dalam belajar dan tekun dalam mencapai prestasi belajar

setingi-tingginya. Namun kenyataan yang ada banyak di jumpai penggunaan media

sosial memberikan dampak pada menurunya motivasi belajar siswa.

3
Bukan tidak mungkin bahwa sesuatu yang bertujuan baik pada awalnya

mempunyai sisi keburukan pada akhirnya. Sebagai contoh jam istirahat atau ada jam

kosong di sekolah lebih banyak dipakai para peserta didik/siswa untuk berkumpul

bersama teman-teman dengan menggunakan gedjet mereka sebagai prioritas utama

dari pada harus pergi ke perpustakaan untuk membaca buku-buku ilmu pengetahuan

yang lebih berguna.

Sesuai dengan masalah tersebut media sosial menjadi hal terpenting untuk

diteliti sehingga peneliti mengambil penelitian dengan judul “ Pengaruh Media Sosial

terhadap Motivasi Belajar Siswa di SMP Negeri 2 Tondano”.

B. Identifikasi Masalah

Berdarsarkan latar belakang di atas dapat diidentifikasikan maslah sebagai

berikut:

1. Kebanyakan siswa pengguna jejaring sosial media kurang motivasi belajar

2. Masih banyak siswa yang kurang memperhatikan dampak negatif dari

media sosial

3. Masih kurangnya perhatian guru maupun orangtua siswa dalam

memberikan pemahaman kepada siswa tentang pengaruh negatif pengguna

media sosial

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka peneliti membatasi masalah

pada “Media Sosial dan Motivasi Belajar Siswa” dimana Media Sosial sebagai

variabel (X) dan Motivasi Belajar Siswa sebagai variabel (Y).

4
D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka rumusan masalah pada

penelitian ini adalah: “Apakah ada pengaruh media sosial terhadap motivasi belajar

siswa di SMP Negeri 2 Tondano?”.

E. Tujuan

Tujuan Penelitian ini adalah“ Untuk mengetahui pengaruh media sosial

terhadap motivasi belajar siswa di SMP Negeri 2 Tondano”.

F. Manfaat

1. Manfaat Teoritis

Diharapkan hasil penelitian ini mampu memberikan sumbangan ilmu dalam

bidang pendidikan khususnya Bimbingan dan Konseling tentang media sosial

dan motivasi belajar.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi siswa, diharapkan dapat menjadi bahan masukan agar lebih

selektif dalam menggunakan media sosial untuk meningkatkan motivasi

belajar.

b. Bagi guru; hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan

bagi guru, khususnya guru pembimbing untuk membantu mengatasi masalah

penggunaan media sosial yang berdampak negatif bagi siswa.

c. Bagi sekolah, untuk meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah.

5
BAB II

KAJIAN TEORETIS

A. Media Sosial

1. Pengertian Media Sosial

Media sosial merupakan sebuah sistem struktur sosial yang terdiri dari

elemen-elemen individu atau organisasi. Media sosial ini akan membuat mereka yang

memiliki kesamaan sosialitas, mulai dari mereka yang telah dikenal sehari-hari

sampai dengan keluarga bisa saling berhubungan. Menurut Ridwan Nawawi (2008)

istilah jejaring social media ini di perkenalkan pertama oleh Professor J.A Barnes

pada tahun 1954.

Aditya Firmansyah (2010:10) mengemukakan bahwa situs media sosial

merupakan sebuah situs berbasis pelayanan yang memungkinkan penggunanya untuk

membuat profil, melihat list pengguna yang tersedia serta mengundang atau menerima

teman untuk bergabung dalam situs tersebut . tampilan dasar situs jejaring sosial ini

menampilkan halaman profil pengguna, yang di dalamnya terdiri dari identitas diri

dan foto pengguna.

Menurut Chris Brogan (2010:11), media sosial merupakan satu set baru

komunikasi kolaborasi yang memungkinkan banyak jenis interaksi yang sebelumnya

tidak tersedia untuk orang biasa. Dailey (2009:3) berpendapat bahwa media sosial

adalah konten online yang menggunakan teknologi penerbitan yang sangat mudah di

akses dan terukur. Paling penting dari teknologi ini adalah terjadinya pergesaran cara

mengetahui orang, membaca dan berbagi berita, serta mencari informasi dan konten.

6
Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa media sosial merupakan

layanan berbasis web di mana digunakan untuk bersosialisasi dan berkomunikasi

dengan pihak lain baik dengan teman, keluarga, maupun suatu komunitas yang

memiliki tujuan yang sama.

2. Macam Macam Media Sosial

a) Facebook

Facebook menurut wikipedia berbahasa Indonesia adalah sebuah layanan

jejaring sosial dan situs web yang di luncurkan oleh Mark Zuckerberg, seorang

mahsiswa Harvard kelahiran 14 Mei 1984. Facebook adalah website jaringan sosial

dimana para pengguna dapat bergabung dalam komunitas seperti kota, kerja, sekolah,

dan daerah untuk melakukan koneksi dan berinteraksi dengan orang lain. Orang juga

dapat menambahkan teman-teman mereka, mengirim pesan, dan memperbarui profil

pribadi agar orang lain dapat melihat tentang dirinya.

b) Twitter

Dalam kutipan Wikipedia berbahasa Indonesia Twitter adalah layanan jejaring

sosial dan mikroblog daring yang memungkinkan penggunanya untuk mengirim dan

membaca pesan berbasis teks hingga 140 karakter, yang dikenal dengan sebutan

kicauan (tweet). Twitter didirikan pada bulan Maret 2006 oleh Jack Dorsey, dan situs

jejaring sosialnya diluncurkan pada bulan Juli. Sejak diluncurkan, Twitter telah

menjadi salah satu dari sepuluh situs yang paling sering dikunjungi di Internet, dan

dijuluki dengan "pesan singkat dari Internet.

7
c) Instagram

Instagram adalah sebuah aplikasi yang di rancang oleh Kevin Systrom dan

Mike Krieger. Instagram merupakan sebuah aplikasi berbagi foto yang

memungkinkan pengguna mengambil foto, menerapkan filter digital dan

membagkannya ke berbagai layanan jejaring sosial termasuk pemilik instagram

sendiri.

d) Path

Path adalah aplikasi berbagi aktifitas sosial yang lebih memusatkan diri pada

layanan berbagi foto dan pesan pada telepon seluler. Path memungkinkan

penggunanya untuk dapat berbagi konten hingga 150 akun. Path didirikan oleh Shawn

Fanning dan mantan manajer eksekutif facebook Dave Morin di San Fransisco, pada

November 2010.

3. Dampak Media Sosial

Dalam pandangan Ropana (2013 ), media sosial dapat membuat seseorang

menjadi penyendiri dan susah bergaul. Sehingga media sosial membuat penggunanya

memiliki dunia sendiri yang mengakibatkan mereka tidak peduli dengan orang lain

dan lingkungan sekitarnya. Seseorang yang kecanduan media sosial sering mengalami

hal ini sehingga membuat dirinya tidak peduli dengan lingkungan sekitarnya.

Menurut Lady Susan Greenfield, ahli syaraf dan professor farmakologi

sinaptik pada Lincoln College, Oxford, dan direktur Royal Institution, mengemukakan

bahwa remaja yang menggunakan internet secara berlebihan akan memiliki

kecenderungan untuk mengalami hambatan dan rentang perhatian, kebutuhan

8
melakukan stimulasi secara segera (tidak sabar), dan rassa kebingungan dalam

identitas. Selain itu, menurutnya internet juga berdampak pada penalaran kritis karena

hampir semua informasi telah tersedia sehingga para remaja menjadi kurang terampil

dan cenderung untuk berkonsentrasi pada satu hal untuk jangka waktu yang lama dan

menyulitkan pesertadidik untuk memecahkan masalah yang membutuhkan waktu

pendek dan komplek. Tentunya kondisi ini sangat berpengaruh terhadap merosotnya

motivasi peserta didik untuk belajar. Hal ini hampir selaras dengan pendapat yang di

kemukakan oleh Vahluvi (2014), bahwa sering mengakses internet dan membuka

media sosial akan mempengaruhi waktu belajar sehingga siswa menjadi malas untuk

belajar karena terlalu asik dengan media sosial yang di miliki.

B. Motivasi Belajar

1. Pengertian Motivasi Belajar

Kata “motif” diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk

melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan

didalam subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu

tujuan. Berawal dari kata “motif” itu, maka motivasi dapat diartikan sebagai daya

penggerak yang telah menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada saat-saat tertentu,

terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan /mendesak.

Mc. Donald (dalam Sardiman, 2010 : 73) motivasi adalah perubahan energi

dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan

tanggapan terhadap adanya tujuan. Oemar Hamalik (2007 : 28), belajar adalah suatu

proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungannya.

Aspek tingkah laku tersebut adalah: pengetahuan, pengertian, kebiasaan, keterampilan,

apresiasi, emosional, hubungan sosial, jasmani, etis atau budi pekerti dan sikap.

Sardiman A.M. (2010 : 22) mengatakan bahwa “belajar merupakan suatu proses

9
interaksi antara diri manusia dengan lingkungannya yang mungkin berwujud pribadi,

fakta, konsep ataupun teori”.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar adalah

suatu motif atau dorongan untuk melakukan suatu kegiatan guna mencapai tujuan

dalam rangka merubah tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungannya

baik dari aspek kognitif, afektif maupun psikomotor.

2. Peranan Motivasi dalam Belajar

Motivasi adalah dorongan yang menyebabkan terjadinya suatu perbuatan atau

tindakan. Perubahan belajar pada siswa terjadi karena adanya motivasi untuk

melakukan motivasi belajar.

Motivasi dipandang berperan dalam belajar karena motivasi mengandung

nilai-nilai sebagai berikut:

1) Motivasi menentukan tingkat berhasil atau gagalnya kegiatan siswa. Belajar tanpa

motivasi sulit untuk mencapai keberhasilan secara optimal.

2) Pembelajaran yang bermotivasi pada hakikatnya adalah pembelajaran yang sesuai

dengan kebutuhan, dorongan, motif, minat yang ada pada diri siswa.

3) Pembelajaran yang bermotivasi menurut kreativitas dan imajinitas guru untuk

berupaya secara sungguh-sungguh mencari cara-cara yang relevan dan serasi guna

membangkitkan dan memelihara motivasi belajar siswa.

4) Berhasil atau gagalnya dalam membangkitkan dan mendayagunakan motivasi dalam

proses pembelajaran berkaitan dengan upaya pembinaan disiplin kelas. Masalah

disiplin kelas dapat timbul karena kegagalan dalam penggerakan motivasi belajar.

10
5) Penggunaan asas motivasi merupakan sesuatu yang esensial dalam proses belajar

dan pembelajaran. Motivasi menjadi salah satu faktor yang turut menentukan

pembelajaran yang efektif (Hamalik, 1995:109).

C. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka hipotesis

dalam penelitian ini ialah :

Ha Ho

Terdapat pengaruh yang signifikan antara Tidak terdapat pengaruh yang signifikan

media sosial dengan motivasi belajar antara media sosial dengan motivasi

siswa di SMP Negeri 2 Tondano belajar siswa di SMP Negeri 2 Tondano

11
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Peneltian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode korelasional

yakni suatu penelitian untuk mengetahui pengaruh media sosial terhadap motivasi

belajar siswa, media sosial dijadikan variabel inddependen (X) dan motivasi belajar

sebagai variabel dependen (Y).

B. Definisi Operasional Variabel

1. Media sosial sebagai variabel independen (X), dimaksud adalah sebuah situs

dengan konten digital dan interaksi yang dibuat untuk saling berhubungan

dengan orang lain yang terhubung langsung dengan jaringan internet dengan

menggunakan komputer dan handphone. Adapun indikator dari variabel ini

mengacu pada pendapat ( Sam Dacker, 2012) yaitu:

1) Media sosial memiliki tampilan yang menarik

2) Media sosial mendorong para penggunanya untuk tertarik

menggunakannya

3) Media sosial di rancang khusus agar penggunanya ketagihan untuk

menggunakannya

2. Motivasi belajar sebagai variabel dependen (Y), adalah dorongan atau

keinginan untuk menggerakan siswa dalam melakukan aktivitas belajar.

Adapun indikator dalam variabel ini mengacu pada pendapat (Ngalim

Purwanto, 2002) yaitu:

1) Dorongan untuk mencapai prestasi

2) Keinginan yang kuat dalam belajar

12
3) Ketekunan siswa dalam belajar.

C. Paradigma Penelitian

Paradigma penelitian ini dapat divisualkan sebagai berikut :

X Y

Keterangan :

X : Media Sosial

Y : Motivasi belajar

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa di SMP

Negeri 2 Tondano.

2. Sampel

Sampel penelitian ini adalah sebagian dari siswa SMP Negeri 2

Tondano. Arikunto (1998: 107) mengatakan bahwa jika subjek penelitian

kurang dari 100 maka sebaiknya diambil semuanya dan jika jumlah

subjeknya lebih dari 100 maka sampel penelitian diambil 10 – 15% atau 20

– 25% sehingga penelitiannya adalah penelitian populasi. Teknik Sampling

yang digunakan adalah random sampling.

E. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data untuk pengujian hipotesis penelitian ini menggunakan

teknik regresi sederhana. Untuk kepentingan analisis statistik dalam penelitian ini

13
digunakan komputer program SPSS (Statistical Package For Service Solution) 20.

For windows.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang di gunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner dengan

metode skala Likert.

Pernyataan positif Pernyataan negative

Sangat setuju 4 Sangat setuju 1

Setuju 3 Setuju 2

Kurang setuju 2 Kurang setuju 3

Tidak setuju 1 Tidak setuju 4

G. Tempat dan Waktu Penelitian

1) Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Tondano.

2) Waktu Pelaksanaan

Waktu pelaksanaan penelitian ini kurang lebih tiga bulan.

14
DAFTAR PUSTAKA

A.M, Sudirman. 1988. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajagrafindo
Persada

Arikunto, S. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:PT. Rineka Cipta.

Azwar, S. 2000. Sikap Manusia.Teori dan Pengukuran. Yogyakarta: Liberty

Brogan, Chris.2010. Social Media 101 Tactics and Tips to Develop YourBussines Online.
New York: Mcc Graw

Brubacher, J.S. 1996. A History of The Problems of Education. New York: Mcc Graw

Dailey, Patrick R.2009. “Social Media Finding Its Way Into Your Bussines Strategi and
Culture. Burlington, Linkage”

Danim, S.2013. Pengantar Kependidikan.. Bandung: ALFABETA

Hamalik, Oemar. 1995. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara

Jamali, M., & Abolhassani. 2006. Different Aspects of Social Network Analysis. Hongkong:
International Conference on Web Intelligence

Lady Susan, 2009. http://internet-lingkupintrapersonal/html. Diakses tanggal 12 Oktober


2015

M. Ngalim Purwanto.2002. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: PT


Remaja Rosdakarya

Nana Syaodih S. 1980. Pengembangan Kurikulum: Teori dan Praktek. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.

Nanawi Ridwan, 2008, Analisis dan Perancangan Aplikasi Jejaring Sosial Media Berbasis
Web. Yogyakarta:Gava Media.

Nur Sholikah. 2013. Hubungan Intensitas Penggunaan Facebook Dengan Motivasi Belajar
Mahasiswa. (Online). (academia.edu) Diakses pada tanggal 13 Maret 2016

Oetomo, Budi Sutedjo Dharma. 2002. Perencanaan dan Pengembangan Sistem Informasi
Edisi I. Yogyakarta:ANDI

Sumanto. 2014. Teori dan Aplikasi Metode Penelitian. Yogyakarta:CAPS

Vahluvi, Wina. 2014. Pengaruh Media Sosial Bagi Remaja.(Berita Online)

(http://www.medanbisnisdaily.com) diakses tangga 28 Februari 2016

WS. Winkel. 1983. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta:PT Gramedia

15

Anda mungkin juga menyukai