Anda di halaman 1dari 31

PENGEMBANGAN CAPAIAN

PEMBELAJARAN DALAM
KURIKULUM LULUSAN
SARJANA (S1)

PRODI

BIMBINGAN DAN KONSELING

2016
PENGEMBANGAN CAPAIAN PEMBELAJARAN DALAM KURIKULUM LULUSAN
SARJANA (S1) PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING INDONESIA

Kurikulum memuat standar kompetensi lulusan yang terstruktur dalam kompetensi


utama dan pendukung yang menjadi acuan tercapainya tujuan, terlaksananya misi, dan
terwujudnya visi program studi. Kurikulum memuat mata kuliah/modul/blok yang mendukung
pencapaian kompetensi lulusan dan memberikankeleluasaan pada mahasiswa untuk
memperluas wawasan dan memperdalam keahlian sesuai dengan minatnya, serta dilengkapi
dengan deskripsi mata kuliah/modul/blok, silabus, rencana pembelajaran dan evaluasi.
Kurikulum dirancang berdasarkan relevansinya dengan tujuan, cakupan dan kedalaman materi,
pengorganisasian yang mendorong terbentuknya penguasaan atas bidang ilmu dan teknologi
yang mendukung (hard skills) serta keterampilan kepribadian dan perilaku (soft skills) yang
dapat diterapkan dalam berbagai situasi dan kondisi.
Kurikulum yag diterapkan pada program studi sarjana Birnbingan dan Konseling
mengacu pada penegertian sejumlah konsep sebagai berikut.
1) Kurikulum pendidikan tinggi adalah seperangkat rencana dan pengaluran mengenai
isi. bahan kajian. maupun bahan pelajaran serta cara penyampaiannya, dan penilaian
yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran di
perguruan tinggi . pengertian tersebut merujuk pada Undang-undang Sisdiknas.
Dalarn Sisdiknas disebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran sena cara yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu (UU RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikun
Nasional). Sedangkan kurikulum pendidikan tinggi adalah seperangkat rencana
pengaturan rencana dan pengaturan mengenai isi maupun bahan kajian dan
pelajaran serta cara penyampaian dan penilannya yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar di perguruan tinggi (Kepmendiknas
No.232/U/2000).
2) Kurikulum berisikan keterangan atau penjelasan yang mencakup kompeteni lulusan
dalam pengembangan bidang ilmu, tingkat pemahaman bidang ilmu, kernampuan
mengkomunikasikan hasil pemikiran dan karyanya secara lisan dan tertulis,
kemampuan menggunakan pengetahuan dan keterampilannya dalam kawasan
keahliannya untuk menemukan jawaban dan atau memecahkan masalah kompleks,
termasuk yang memerlukan pendekatan lintas disiplin ilmu.
3) Kurikulum di rancang mengacu pada tujuan, cakupan dan kedalaman materi,
pengorganisasian yang mendorong terbentuknya penguasaan atas bidang ilmu dan
teknologi yang mendukung (hard skills) dan keterampilan kepribadian dan perilaku
(soft skills) yang dapat diterapkan dalam berbagai situasi dan kondisi .

Kurikulum program studi Sarjana Bimbingan dan Konseling bersifat terstruktur.


Kurikulum terstruktur ialah kurikulum yang mencantumkan tugas perkuliahan. tugas
terstruktur dan tugas mandiri. dan penulisan skripsi sebagai hasil penelitian.jumlah kredit dan
jenis mata kuliah yang harus diselesaikan oleh mahasiswa untuk lulus program sarjana.
Kurikulum Prodi sarjana Bimbingan dan Konseling dikembangkan berdasarkan : (l) Peraturan
Presiden RI nomor 8 tahun 2012 tentang Kerangka kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) Dan
pengejawantahannya dalam Bimbingan dan Konscling. (2) Panduan kurikulum berbasis
Kompetensi Perguruan Tinggi, Direktorat Akademik Ditjen Dikti tahun 2008, (3) undang-
undang nomor 20 Th 2003 tentang Sisdiknas, (4) Permendiknas N012 2012 Tentang
Pendidikan Tinggi, (5) permendikbud NO 49 Th 2014 Tentang Standar Nasional Pendidikan
Tinggi, (6) Permendiknas No 27 Th 2008 Tentang Kompetensi Konselor, (7) Visi-Misi, Tujuan
dan Strategi Universitas. Fakultas dan Program Studi, (8) Perkembangan
MasyarakaÜBangsa/Negara-Negara, (9) Pendapat para pengguna lulusan, dan (10) Kebijakan
Universitas atau lembaga tempat program studi BK itu bernaung. pengembangan kurikulum
ini menggunakan langkah-langkah sesuai dengan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia
(KKNI), yaitu (l) melakukan analisis kebutuhan tentang pengembangan masyarakat, para
pemangku kepentingan termasuk pengguna lulusan, dan berbagai aturan yang berlaku, (2)
memahami hubungan posisi deskripsi kualifikasi KKNI dengan rumusan capaian pembelajaran
(leaming outcomes) lulusan program studi. (3) memahami jalur pendidikan apakah berbasis
keilmuan (akademik) ataukah berbasis keahlian (profesi), (4) memahami lingkup keilmuan
program studi apakah mono, multi ataukah transdisiplin, (S) menyusun learning outcomes
program studi sesuai dengan deskripsi level KKNI, dan (6) mengaitkan learning outcomes
dengan rencana kurikulum (bidang/bahan kajuan, struktur mata kuliah, deskripsi mata kuliah,
rencana perkuliahan dsb).

PERUBAHAN DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT


Perubahan dan pengembangan masyarakat, paling tidak, bisa dirangkum dari kajian para
futurology yaitu Wilson (1978) dengan kajian meramalkan masa depan, karya Alvin Toffler
(1970)
tentang future shock dan the third wave (1980). Kedua futurology tersebut senada dalam
menggambarkan tentang terjadinya perubahan yang cepat dari masyarakat yang bercorak
agraris kearah masyarakat industrialist, bahkan pasca industri. Wilson menyimpulkan adanya
perubahan-
perubahan di luar pemikiran-perubahan di luar perkiraan pada hampir semua aspek kehidupan
yang dipicu oleh teknologi, infonnasi dn distribusi hasil-hasil produksi, yang perubahan
tersebut bias menimbulkan kejutan (shock) menurut Toffler. Yang menarik, Wilion percaya
bahwa disamping kekuatan-kekuatan intervensi internasional "individulah yang akhirnya
adalah sumber dari tindakan sosial" (1970:10). Di samping itu, ia juga menyimpulkan bahwa
"pendekatan intuitif bisa saja lebih berlaku dan berguna disbanding dengan ramalan yang
didasarkan pada metode-metode kualitatif, ini disebabkan karena data-data hanya
mencerminkan tata hubungan di masa lampau, dan nyaris pasti bahwa tata hubungan itu akan
mengalami perubahan (1970:10). Simpulan Wilson tersebut bisa dirasakan 46 tahun kemudian,
pada masa tahun 2016 ini, terbukti bahwa banyak perubahan yangmemang seperti gerakan
massal, namun sesungguhnya juga sangat diwarnai Oleh temuan-temuan teknologi atau
kebijakan-kebijakan sosial yang ditentukan/dicetuskan oleh individu-individu.di samping itu,
dalam mengarungi perubahan tersebut, daya adaptasi seseorang dan suatu komunitas juga
sangat ditentukan oleh kemampuan.
Menurut Toffler (1980), era industri d=akan ditandai kecendurungan standardization,
specialization, concertration, maximization, dan centralization. Dalam dunia profesi
pendidikan termasuk bidang bimbingan dan konseling, ramalan tersebut juga terbukti
keberlakuannya. Profesi bimbingan dan konseling dapat eksis dan terus bertahan (adaptif) jika
ia memiliki standarisasi kompetensi; mengambil spesialisasi seting garapan; melakukan
paradigm dan teori keilmua,metode, prosedur dan teknik-tekniknya dengan perubahan
masyarakat Indonesia yang terus berlagsung; berkonsentrasi dalam mengkaji, meneliti,
mengembangkan dan menerapkan hasil-hasilnya secara konsisten untuk keperluan bantuan
yang professional; dan melakukan maksimasi atas sumber daya manusiaserta sumber-sumber
lainnya dalam kerangka profesi BK. Hanya ramalam tentang sentralisasi ini dalam hal pusat-
pusat pengembangan keilmuan BK tidak lagi "terpusat" ke suatu perguruan tinggi tertentu.
namun justru "terbagi" ke berbagai perguruan tinggi.
perkembangan masyarakat di tahun 2020 telah dideskripsikan oieh McRae ( 19950 dalam
bukunya The World in 2020. Di samping persoalan-persoalan beres seperti ketegangan di
Timur Tengah yang menimbulkan masalah imigrasi, dan merajalelanya penyakit AIDS. namun
ada "kabar baik" yakni (l) pengelolaan pemerintah di berbagai belahan dunia yang semakin
baik yang akan menghasilkan perubahan masyarakat yang juga semakin baik: (2) semakin
banyaknya anggota masyarakat yang mengenyam pendidikan tinggi daripada para orang
tuanya yang berujung pada jumlah "manusia cerdas" semakin meningkat, (3) sistem pasar yang
semakin baik membawa perubahan-perubahan positif bagi perbaikan ekonomi, (4) teknologi
komunikasi dan transportasi yang semakin bagik yang berefek pada perubahan masyarakat
yang semakin transparan, perpindahan berbagai ilmu pengetahuan semakin cepat-singkat.
Semua itu akan membawa kepada "dunia menjadi lebih sehat, sebagian besar orang lebih
panjang umur, makan lebih baik dan pada umumnya memiliki tingkat kesehatan lebih bik
dibandingkan dengan pada tahan apa pun dalam sejara manusia" (1995:304).
Sedangkan perkembangan dunia di tahun 2050, dicoba untuk digambarkan oleh Smith
(2011) dalam bukunya The World in 2050. Berangkat dari tesis globalisasi sebagai kelanjutan
arus
indutrialisasi sejak abad 19, Smith meramalkan terjadinya booming demografi yang terjadi di
berbagai belahan dunia terutama India, China, Amerika Serikut (termasuk Indonesia) yang
berdampak pada ekploitasi sumberdaya alam secara berlebihan melalui industrialisasi tindak
lanjut
yang berimplikasi pada peningkatan perdagangan internasional dan perpindahan arus modal
yang
semuanya itu dipacu oleh terknologi informasi, komunikasi dan transportasi akan berimbas
pada kehidupan budaya, politi, bahkan teknologi. Dengan catatan tidak terjadi perang dunia
ke-3. Smith
meramalkan akan terjadi persaingan atmar Negara dalam mengesploitasi sumber daya alam
(tempat- tempat tertentu di dunia) yang selama ini belum dijamah seperti dasar samudra (laut
internasional). kutub utara dan selatan, gurun-gurun pasir (bahkan luar angkasa) dengan proses
utarna yakni Amerika Serikat, China dan Rusia. Persaingan tersebut akan berimbas pada
problem geopolitik Negara-negara lain (yang lebih kecil atau lebih lemah) yang salah satunya
akan terus berlanjutnya arus emigrasi global, dan salah satu efek buruk gksploitasi sumber daya
alam adalah munculnya masalah perubahan iklim yang sulit diperkirakan yang hal itu akan
mempengaruhi perilaku serta budaya manusia di berbagai belahan dunia. Yang menarik,
keputusan atau tindakan personal seseorang seringkali bukan karena pengaruh langsung oleh
suatu iklan yang disiarkan secara besar-besar, tetapi lebih karena "tidak sengaja" dipengaruhi
oleh "teman" yang teman itu juga dipengaruhi oleh yang lainnya. Jadi aa semacam rantai
pengaruh antar individu yang di antara mereka tidak Saling mengenai secara langsung.
Dari empat futurolog tersebut. tampak bahwa Wilson, Toffler dan McRae saampai
tahun 2020 masih meramalkan Sisi positif perubahan masyarakat meskipun ada problematika
yang tidak
terhindarkan dalam setiap komunitas. bahkan individu, sebagai akibat industrialisasi,
globalisasi, kemajuan teknologi komunikasi, informasi dan transportasi. Di Sisi lain, Smith, di
tahun-tahun ke depan sampai 2050 lebih menggambarkan problematika akibat perubahan
tersebut yang akan berpengaruh pada pola pikir dan gaya hidup masyarakat (komunitas)
termasuk individu-individu..ke- 4 ahli tersebut tampaknya "sepakat" bahwa kualitas
individualitas tetap merupakan penentu bagi "berhasil tidak berhasilnya" ia beradaptasi dan
individu-individu itu akan mempengaruhi perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat.
bahkan perubahan global. Ada empat pilar perubahan yang merupakan fakta tidak
terbantahkan, yakni (l) demografi, (2) teknologi, komunikasi, transportasi, industrialisasi dan
perdagangan, (3) geopolitik dan (4) perubahan iklim global sebagai dampak dan sekaligus
pemicu bagi perubahan-perubahan yang lainnya termasuk dalam pola pikir dan perilaku
masyarakat (dan individu) di berbagai belahan dunia yang semakin menjadi "satu".
Implementasi hasil kajian tentanp ma-sa depan sebagai sasaran mama layanan tidak lagi hanya
dipandang 'on the spof' di satu titik di mana ia berada dan bertemu dengan konselor. melainkan
harus dipandang sebagai "bagian dari" suatu konteks itupun yang tidak terbatas pada keluarga.
teman Sekelas/sepermainan , tetangga atau masyarakat sekitarnya, melainkan juga konteks
dunia global secara maya namun intensif selalu "berkomunikasi" dan mempengaruhi pola pikir
dan perilaku siswa/peserta didik tersebut, (2) dalam dunia global dengan segala potensi tawaran
kesempatan, tantangan. dan kompleksitas problematikanya, faktor kualitas individual tetap
menjadi penentu utama, (3) anak-anak yang kita layani sekarang ini memiliki kohurt umur 10
sampai 20 tahun dalah generasi yang "disuguhi dan dimanjakan" oleh berbagai sumber
informasi yang tidak terbatas baik jenis, asal/sumber, media maupun kualitas informasi;
mereka ada generasidigital. yang sangat melek informasi, (4) oleh karena itu, layanan
bimbingan dan konseling tidak bisa tidak, harus memperhatikan, menggunakan dan
memberdayakan teknologi informasi dalam segala bentuknya termasuk media sosial yang
paling mutakhir, dan (5) bimbingan dan konseling baik dari Sisi paradigrn keilmuan. teori dan
metode penelitian. sampain implementasi program termasuk media yang digunakan harus
selalu menyesuaikan diri dengan perubahan masyarakat yang berlangsung sangat cepat
tersebut.
Dalam kaitan dengan perubahan masyarakat, Dahlan( 2005:34) mengidentifikasi 7
ketegaran yang perlu diatasi, yaitu ketegangan antara (l) global dengan lokal, (2) universal
dengan yang individual, (3) tradisi dan modenitas, (4) pertimbangan jangka panjang dan jangka
pendek, (5) kebutuhan untuk bersaing dengan pemerataan kesempatan, (6) perluasan
pengetahuan yang hebat dan kemajuan manusia untuk mencernakannya, (7) spiritual dengan
material. Para pakar bimbingan dn konseling, misalnya, (l) Kartadinata (2011) menyampaikan
gagasan bimbingan dan konseling yang komprehensif dan memandirikan; (2) Dahlan
(2005:26) menyampaikan bimbingan dan konseling Tuntas yang tidak hanya memperhatikan
aspek perilaku, Sikap, sosial budaya, dan teknologi, melainkan juga aspek rohani sebagai upaya
pencapaian manusia kaffah yang memperhatikan kehidupan di dunia akhirat, sambil
meningkatkan pola kehidupan yang baik, sebagaimana digariskan Maha Penciptanyana, dan
tidak mengadakan perusakan di burni; (3) Prayitno (2014) menyampaikan ide konseing
integritas yang mencoba mengintegrasikan semua aspek keidupan manusia dalam kerangka
falsafah Pancasila sebagai pokoknya untuk mengubah kehidupan sehari-hari yang terganggu
(KES-T) menjadi kehidupan yang lebih baik, lebih sehat,: (4) munandir (1991, 2005) selalu
berusaha dengan gigih mewujudkan gagasan bahwa bimbingan dan konseling untuk tetap setia
padajdan berbuat sesuatu selaras dengan cita-cita. semangat, dan nilai-nilai 1975 yakni : Niat
profesi, Tujuan profesi. Cara professional, profesi layanan bantuan, pengembangan, dan
pemberdayaan insan ialah profesi bimbingan dan konseling sebagai lahan ibadah dan
pengabdian para insan bimbingan dan konseling di Indonesia. Dari berbagai versi pandangan
ahli BK di Indonesia tersebut, ada titik kesamaannya yakni perlunya pengembangan nilai-nilai
kerohanian (relegiusitas) dan penguatan nilai-nilai lokal ke-indonesia-an sebagi nilai dasar
pengembangan kepribadian peserpta didik/siswa melalui layanan bimbingan dan konseling.

KERANGKA KERJA NASIONAL INDONESIA (KNNI)


KKNI diatur dalam Peraturan Presiden Repbulik Indonesia No 8 Th 201. KKNI
merupakan
perwujudan mutu dan jati diri bangsa Indonesia terkait dengan sistem pendidikan nasional,
sistem pelatihan kerja nasional dan sistem penilaian kesetaraan nasioanl, yang dimiliki
Indonesia untuk menghasilkan sumberdaya manusia dari capaian pembelajaran, yang dimiliki
setiap insan pekerja Indonesia dalam menciptakan hasil karya serta kontribusi yang bermutu di
bidang pekerjaannya masing-masing. Prinsip dasar yang dikembangkan dalam KKNI adalah
menilai unjuk kerja sesorang dalam aspek-aspek keilmuan, keahlian dan keterampilan sesuai dengan
capaian pembelajaran (learning outcomes) yang diperoleh melalui proses pendidikan, pelatihan atau
pengalaman yang telah dilampauinya. yang setara dengan descriptor kualifikasi untuk satu jenjang
tertentu (Dirjen belmawa Kemenristek dikti 2015:4). Pada proses penyusunan konsep-konsep KKNI,
studi banding juga telahdilakukan ke berbagai Negara untuk dapat rnengembangkan KKNI yang
sebanding dengan kerangkaKualifikasi Negara-negara lain. Kesepadanan antara KKNI dengan
kerangka kualifikasi Negaranegara lain sangat diperlukan agar KKNI dapat dipahami dan diakui
sebagai sebuah sistem kualifikasi yang handa dan terpercaya.
Selanjutnya, dengan adanya pengakuan dan kepercayaan terhadap KKNI maka kerjasama atau
program penyetaran kualifikasi ketenagakerjaan dengan Negara-negara lain akan lehih mudah
diwujudkan (Dirjen Belmawa Kemenristek Dikti, 2015:4).
Dalam hal profesi bimbingan dan konseling di Indonesia. prodi Bimbingan dan Konseling
(termasuk Bimbingan dan Konseling Islam) wajib menyusun dan menerapkan kurikulum yang berbasis
KKNI. Pada KKNI, terdiskripsikan kualifikasi level-level 6,7,8, dan 9. Kaitan kualifikasi lulusan antar
level sarjana (level 6), pcndidikan profesi (level 7). magister (level 8), dan doctor (level 9) pada KKNI
secara umum adalah (1) lulusan sarjana ditekankan pada memahami konsep keilmuan,
Mengaplikasikan, mengelola pekerjaan dan bertanggung jawab atas bidang kerja yang ia kelola, (2)
sedangkan lulusan profesi lebih menekankan pada menerapkan konsep keilmuan dan solusi masalah
dalam seting nyata secam spesifik, (3) pada level magister, lulusan diharapkan mampu mendalami dan
menganalisis keilmuan (teori-teori) dan kemahiran menerapkannya dalam ‘solusi masalah, dan (4) pada
level doctor, lulusan diharapkan mampu mengembangkan dan menemukan/menciptakan keilmuan
(teori) baru memulai riset dan menemukan penyeesaian masalah.
Diimplementasikan bagi program studi Bimbingan dan Konsling, antar-huhungan tersebut
dapat dirumuskan sebagai herikut. Pada level 6, lulusan mampu memahami konsep dan
mengaplikasikan keilmuan bidang bimbingan dan konseling. dan iImu-ilmu yang terkait
(pendidikan.psikologi,sosiologi,budaya dll) yang melandasinya dan/atau mendukung kinerja
bimbingan dan konseling, mengelola pekerjaan dan bertanggung jawab atas bidang kerja layanan
bimbingan dan konseling ia kelola. Pada level 7, kemampuan tersebut dipertajam dalam tataran apliksi
secara lebih spesifik, yakni mampu dalam menerapkan teori-teori bimbingan dan ilmu-ilmu terkait yang
mclandasinya (pendidikan.psikologi, antropologi, sosiologi, religi, teknologi informasi) dalam wujud
teknik-teknik dan prosedur khusus dalam seting khusus, mulai perencanaan, pelaksanaan Sampai
evaluasi dalam rangka membantu siswa/klien untuk tumbuh berkembang optimal dan mampu
memecahkan masalah-masalah dalam perkembangan hidupnya.
Pada level 8, lulusan diharapkan memperluas wawasan dengan kernampuan mendalami dan
Menganalisis teori-teori bimbingan dan konseling, dan ilmu-ilmu terkait yang melandasinya untuk
mengembangkan berbagal solusi yang efektif dalam wujud teknik-teknik dan prosedur sejak
perencanaan. pelaksanaan sampal ealuasi dalam rangka membantu siswa/klien untuk tumbuh
Berkembang optimal dan manipu memecahkan masaiah-masalah dalam perkembangan hidupnya.
Sedangkan pada level 9 yang merupakan puncak piramida bidang bimbingan dan konseling. Lulusan
diharapkan mampu mengembangkan keilmuan bidang bimbingan dan konseling dan
Memnukan/menciptakan keilmuan (teori) baru dibidang bimbingan dan konseling melalui riset dan
menemukan penyelesaian masalah terkait siswa/klien serta para pemangku kepentingan profesi
bimbingan dan konseling baik actual maupun di masa depan. Jika pada level 6 dan 7. Pencapaian
kualifikasi tersebut dilaksanakan dengan pendekatan ¡nono dan interdisplin. maka pada level 8
Dilaksanakan secara multidisiplin. dan pada level 9 juga menekankan pendekatan transdisiplin
disamping mono.inter dan multidisiplin. Lebih spesilik untuk pengembangan kurikulum sarjana
bimbingan dan konseling. Deskripsi Kualifikasi level 6 KKNI secara utuh disajikan sebagai herikut.
1) mampu mengaplikasikan bidang kealihannya dan memanfaatkan IPTEKS pada bidangnya
dalam penyelesaian masalah serta mamou beradapiasi terhadap situasi yang dihadapi.
2) Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan tertentu secara umum dan konsep teoritis
bagian khusus dalam bidang pengetahuan tersebut secara mendalam, serta mampu
memformulasikan penyelesaian permasalahan procedural.
3) Mampu mengambil keputusan yang tepat berdasarkan analisis informasi dan data, dan
mampu memberikan petunjuk dalam memilih bebagai alternative solusi secara mandiri dan
Kelompok.
4) bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung jawab atas pencapaian
basil kerja organsasi.

Secara rinci lulusan level 6 KKNI mempunyai hak dan tanggung jawab sebagai berikut.
1) Mampu mempublikasikan basil tugas akhir atau karya/design//seni/model yang dapat
diakses oleh masyarakat akademik.
2) Mampu bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara mandiri dan dapat
diberi tanggung jawab atas pencapaian hasil kerja institusi atau organisasi dengan
mengutamakan keselamatan dan keamanan kerja.
3) Mampu mengambil keputusan yang tepat dalam melakukan supervisi dan evaluasi terhadap
pekerjaan yang menjadi tanggungjawabnya.
4) Mampu mengelola pembelajaran diri sendiri.
5) Mampu mengkomunikasikan informasi dan ide melalui bebagai media kepada masyarakat
sesuai dengan keahliannya.
6) Mampu mengembangkan dan memelihara jaringan kerja.

Deskripsi uthb tersebut dapat diimplementasikan bagi program studi Bimbingan dan Konseling
di Indonesia. salah satunya menurut tafsiran penulis, yakni sebagai berikut.
1) 1) Mampu mengaplikasikan bidang keahlian BK dan memanfaatkan IPTEKS pada
bidang BK dalam penyelesaian masalah-masalah terkait dengan siswa dalam
perkembangannya terutama dalam seting pendidikan seta mampu beradaptasi
terhadap situasi berubahan masyarakat yang dihadapi.
2) Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan tertentu bidang
pendidikan,psikologi,antropologi, sosiologi, dan konsep teoritis bagian khusus
dalam bidang pengetahuan bimbingan dan konseling secara mendalam, serta
mampu memformulasikan penyelesaian Masalah prosedprocedural merencanakan,
melaksanakan dan mengevaluasi kinerja bidang BK dalam siding pendidikan.
3) Mampu mengambil keputusan yang tepat berdasarkan analisis informasi dan data
tentang peruhahan masyarakat keluarga, sekolah, dir pribadi siswa, dan mampu
memberikan petunjuk dalam memilìh berbagai alternative solusi berupa teknik
dan/atau prosedur bantuan kepada siswa dan pihak yang terkait dengannya (guru.
orang tua. kepala sekolah, serta para pengambil kebijakan pendidikan) secara
mandiri oleh konselor dan kelompok bersama guru atau kepala sekolah atau orang
tua atau profesi Iainnya.
4) bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri yakni layanan BK yang ia kelola dan
dapat Diberi tanggungjawab atas pencapaian hasil kerja organisasi yakni seting
pendidikan tempat ia hekerja, misalnya sekolah (TK,SD,SMPSMA,PT). lembaga
bimbingan helalar. Dan lembaga pendidikan lainnya; tanggungiawahn tersebut
dilandasi oleh sikap professional seperti kredibel, transparan. akuntabel yang
herlandaskan kode etik kerja profesional BK
A. Pengetahuan, Keterampilan Umum, dan Ketrampilan Khusus.
PENGETAHUAN (rumusan yang JETERAMPILAN UMUM KETERAMPILAN KHUSUS MASUKAN UJI PUBLIK
diusulkan oleh forum (lampiran Permenristek no.44, (rumusan yang di usulkan oleh
penyelenggara prodi BK se- Th 2015) forum penyelenggara Prodi BK
Indonesia se-Indonesia
Kelompok 1: Kelompok 1 : Kelompok 1 : Temuan-temuan:
(a) Mampu berpikir logis, kritis, (a) mampu menerapkan pemikiran (a)Terampil dalam membaca Pengetahuan:
sistematis, kreatif dan inovatif logis, kritis, sistematis, dan inovatif buku-buku tes,jurnal, dan (a) Mampu berpikir logis, kritis,
tentang kaidah-kaidah filsafat, dalam konteks pengembangan atau berbagai sumber informasi baik sistematis, kreatif, inovatif, dan
pendidikan,psikologi, sosial Implementasi ilmu pengetahuan dan dalm bentuk print out/teks komprehensif tentang kaidah-
budaya dan antropologi atau teknologi yang memperhatikan dan maupun online untuk kaidah filsafat, pendidikan,
mendasari Implementasi menerapkan nilai humaniora yang
mendeskripsikan pemikran logis, psikologi, sosial budaya dan
keilmuan dan praksis sesuai dengan bidang keahliannya.
bimbingan dan konseling (kemampuan berpikir logis, kritis, sistematis,kreatif, dan antropologi dalam konteks
kritis, mendeskripsikan dan inovatif serta konteks pengembangan dan mendasari
merumuskan) pengebangan atau implementasi implementasi keilmuan dan
ilmu epengetahuan bidang praksis bimbingan dan konseling.
bimbingan dan konseling.
(b)Terampil mrmafukan Keterampilan khusus :
penemuan-penemuan baru ilmu (a) terampil membaca buku teks,
pengetahuan, teknologi, dan seni jurnal, prosiding dari berbagai
bidang bimbingan dan konseling, sumber informasi baik dalam
pendidikan, psikologi, sosiologi, bentuk hard copy atau soft copy
sosial budaya dan antropologi, untuk mendeskripsikan
unutk merumuskan pokok-pokok pemikiran logis, kritis, invatif dan
pikiran penyelenggaran layanan komprehensif dalam konteks
bimbingan dan konseling baik pengembangan atau implemetasi
tanpa maupun yang ilmu pengetahuan bidang
menggunakan teknologi bimbingan dan konseling.
informasi dengan menerapkan (b)terampil memadukan temuan-
nilai di katar sosial budaya temuan baru ilmu pengetahuan,
indonesia. teknologi, dan seni bidang
bimbingan dan konseling,
pendidikan, psikologi, sosiologi,
sosial budaya dan antropologi
untuk merumuskan pokok-pokok
pikiran penyelenggaraan layanan
bimbingan dan konseling baik
menggunakan maupun tidak
menggunakan teknologi
informasi dengan tetap
menerapkan nilai latar sosial
budaya Indonesia.
(a) menguasai kaidah-kaidah, metode (c) mampu menunjukan kinerja (a) terampil menerapkan kaidah- Merumuskan dalam urutan:
dan prosedur penjaminan mutu dalam mandiri, bermutuin dan terukur; kaidah, metode dan prosedur preventif developmental.
layanan bimbingan dan konseling. (kinerja pengelolaan dan penjaminan mutu dalam layanan kuratif preserveratif yang
(b) menguasai falsafah, teori, konsep, pelaksanaan layanan BK) bimbingan dan konseling. meningkatkan perkembangan
metode dan praksis pendidikan dalam (b) terampil merancang pelayanan siswa secara optimal dengan
jenis, jalur, dan jenjang pendidikan bimbingan dan konseling dengan menggunakan multimedia yang
yang relevan dengan pelayanan memperhatikan falsafah, menarik sesuai perkembangan
bimbingan dan konseling. teori,konsep,metode dan praksis konseli.
(c) menguasai khasanah teritik pendidikan dalam jenis, jalur dan
tentang tujuan, fungsi, prinsip, asas, jenjang pendidikan yang relevan.
konteks pendekatan daan prosedur (c) terampi menggunakan teori
serta sarana yang digunakari dalam teori tentang tujuan, fungsi,
penyelenggaraan pelayanan prinsip, asas, konteks,
bimbingan dan konseling pendekatan, dan prosedur serta
komprehensifnya yang sarana dalam merancang
memandirikan. penyelenggaraan pelayanan
(d) menguasai teori konsep, metode bimbingan dan konseling
dan prosedur manajemen pelayanan komprehensif yang memandirikan
bimbingan dan konseling (d) terampil menyusun
komprehensif yang memandirikan, perencanaan program layanan
program bimbingan dan konseling bimbingan dan konseling
yang bersifat preventif, kuratif, komprehensif yang memandirikan,
preserveratif, dan developmental program bimbingan dan konseling
dalam jenis,jalur dan jenjang satuan yang bersifat prefentif,
pendidikan. developmental, kuratif, dan
(e) menguasai materi dan metode preservatif dalam jenis, jalur dan
pelayanan bimbingan yang meliputi jenjang satuan pendidikan.
Bimbingan pribadi sosial,belajar, dan (e) terampil menggunakan hasil- Apakah masih menggunakan
Karier dengan menggunakan berbagai hasil analisis kebutuhan, kondisi, model klinis, bukan model
teknik bimbingan, multi media dan lapangan dan informasi lain yang
perkembangan ?
teknologi inforrnasi yang dibutuhkan relevan untuk menyusun perencaaan
dalam kinerja layanan bimbingan dan program layanan bimbingan dan
Konseling. konseling yang bersifat preventif, Integritas diganti Integratif
(f) menguasai pendekatan, prosedur, developmental, kuratif, preservative,
metode dan teknik bimbingan secara dana preseratif dalam jenis, jalur dan Cukup hanya dengan konsultasi,
individual, kelompok dan kiasikal satuan jenjang pendidikan. sesuai dengan Permendikbud no
maupun antar kelas. (f) terampil menggunakan berbagai 111 th 2014
(g) menguasai paradigm, teori, program layanan bimbingan dan
pendekatan, prosedur dan teknik- koseling yang bersifat preventif, Sesuai kebutuhan siswa
teknik konseling psikoakademik, developmental, kuratif, preservative,
humanistic,behavirostik, kognitif, dana preseratif dalam jenis, jalur dan
posmoderen dan integrative dengan satuan jenjang pendidikan.
memperhatikan kondisi Iingkungan (g) terampil menyusun rencana
dan tata nilai budaya Indonesia. pelaksaan layanan (RPL) bimbingan
(h) menguasai pendekatan, prosedur pribadi sosial, belajar dan karir (n) terampil meranangkan dan
dan teknik-teknik konseling dengan topic dan/atau materi yang melaksanakan layanan alternative
individual dan konseling kelompok relevan dengan analisis kebutuhan. secara adaptif dengan tuntutan
yang Menggunakan teori konseling (h) terampil melaksanakan dan kondisi lapangan bimbingan
tertentu bimbingan kelompok klasikal dan dan konsleing di sekolah.
(psikodinamik,humanistic,postmodern kelas besar (antar kelas) dengan
dan integratif) dalam kondisi menggunakan berbagai metode dan
lingkungan dan tata nilai budaya teknik, serta multimedia yang
Indonesia. relevan dengan kebutuhan peserta
(I) menguasai konsep, metode dan didik/konseli.
prosedur statistic untuk keperluan (i) terampil melakukan diagnosis
praksis layanan bimbingan dan dan prognosis terhadap rnasalah
koseling yang dialami oekeh sasaran
(j) menguasai konsep, prosedur, Layanan dalam perspektif
pengembngan dan penggunaan optimalisasi perkembangannya.
Instrument, teknologi informasi dan (j) terampil melaksanakan
multimedia untuk keperluan layanan konseling individual dan
bimbingan dan konseling. kelompok dengan menggunakan
pendekatan, prosedur, dan teknik
tertentu
(psikodinarnik,humanistic,
behavioristic,kognitif,postmodern
dan integrative) sesuai
perkembangan dan problematic
sasaran layanan dengam
memperhatikan kondisi
lingkungan dan budaya indonesia.
(k) terampil melaksanakan
konsultasi, mediasi, advokasi, dan
resolusi konflik dalarn
rnenyelenggarakan layanan
bimbingan dan konseling.
(1) terampil menggunakan konsep.
Metode dan prosedur statistic
untuk keperluam praksis layanan
bimbingan dn konseling.
(m) terampil menggunakan
teknologi informasi dan
komunikasi seria multimedia
dalam merencanakan dan
melaksanakan layanan bimbingan
dan konseling yang menjadi
Tanggung jawabnya.
1) menguasai konsep dan prosedur (j) mampu mengkaji impilkasi 1) terampil menerapkan kaidah,
dari sudut pandang teori tertentu yang pengembangan atau implementasi tata cara dan etika ilmiah
relevan dengan bidang bimbingan dan ilmu pengetahuan dan teknologi (termasuk tentang plagiasi) dalam
konseling untuk melakukan kajian yang memperhatikan dan mengkaji pengembangan atau Sesuai dengan perkembangan
fenomena problematic dalam rangka menerapkan nilai humaniora sesuai implementasi untuk
peneitian skripsi. dengan kealihannya berdasarkan
menghasilkan solusi, gagasan
2) menguasai falsafah, kaidah, desain, kaidah. Tata cara dan etika ilmilah
metode, prosedur, penelitian dan dalam rangka menghasilkan solusi, design atau kritik secara tertulis
penggunaan hasil-hasil penelitian gagasan, desai, atau krtik seni, dalam rangka penelitian bidang
skripsi. menyusun deskripsi saintifik hasil bimbingan dan konseling.
3) menguasai konsep, metode, dan kajiannya dalam bentuk skripsi atau 2) secara manusia maupun online,
prosedur statistic untuk penulisan laporan tugas akhir dan terampil mengakses hasil-hasil
penelitian skripsi. mengunggahnya dalam laman penelitian yang releban dari Dalam rangka penelitian
perguruan tinggi (penyusunan berbagai sumber dan
proposal penelitian skripsi BK ) menggunakannya untuk
kepentingan skripsi, dan Untuk penelitian dalam rangka
kepentingan layanan bimbingan penulisan
dan konseling
3) terampil menggunakan konsep, 6)terampil menggunakan media
metode dan prosedur statistic BK dalam rangka penulisan
untuk penulisan skripsi bidang skripsi bidang BK
bimbingan dan konseling
4) terampil mengembangkan
instrument yang relevan untuk
pengukuran dalam rangka
penelitian skripsi bidang
bimbingan dan konseling
5) terampil menggunkan konsep-
konsep design, metode dan
prosedur penelitian yang
diwujudkan dalam proposal
skripsi bidang bimbingan dan
konseling yang memenuhi kaidah,
tatacara dalam etika ilmiah.
(a) menguasai kaidah, tata cara dan (k) menyusun deskripsi saintifik 1) terampil mengumpulkan dan 7) terampil mengembangkan dan
etika ilmiah dalam menyusun laporan hasil kajian tersebut di atas dalam menganalisis data sesuai dengan menggunakan multimedia.
skripsi, karya ilmiah dan publikasinya bentuk skripsi atau laporan tugas desain dan prosedur penelitian
untuk meningkatkan mutu akhir, dan mengunggahnya dalam dalam bentuk skripsi bidang
pelaksanaan pelayanan bimbingan laman perguruan tinggi tinggi bimbingan dan konseling.
dan konseling (penelitian, laporan skripsi, 2) terampil menggunakan konsep
artikel karya ilmiah dan metode dan prosedur standart dalam
publikasi) penulisan laporan penelitian skripsi
yang memenuhi kaidah, tata cara
dan etika ilmiah bidang bimbingan
dan konseling.
3) terampil meyusun artikel ilmiah
hasil penelitian skripsi dan
mengunggahnya ke laman perguruan
tinggi dan/atau mensubmit ke suatu
jurnal yang dituju
4) terampil mempublikasikan karya
ilmiah melalui jurnal penelitian
seminar, diskusi dan berbagai
kegiatan ilmiah lainnya.
5) terampil menggunakan teknik-
teknik yang komunikatif, efesien
dan efektif dalam presentasi karya
ilmiah di depan forum umum
maupun forum khusus
6) terampil menggunakan teknologi
informasi dan multimedia untuk
keperluan presentasi karya ilmiah.
(a) menguasai informasi dan 1) mampu mengambil keputusan 1) terampil menggunakan berbagai
problematic perkembangan secara tepat dalam konteks informasi dan problematic
masyarakat dalam proses pendidikan penyelesaian masalah dibidang perkembangan masyarakat yang
dan latar sosial budayanya keahliannya, berdasarkan hasil terkait dengan proses pendidikan
analisis infoemasi dan data; dan latar sosial budayanya sebagai
(b) menguasai teori problematic (analisis kebutuhan, dan kerangka pikir (world view) layanan
perkembangan manusia sasaran pengambilan keputusan) bimbingan dan koseling yang
layanan bimbingan dan konseling, menjadi tanggung jawabnya.
terutama anak dan remaja, dalam 2) terampil menggunakan teori
proses pendidikan dan latar sosial dan problematic perkembangan
budayanya. manusia sasaran layanan
(c) menguasai kaidah konsep, metode bimbingan dan konseling,
dan prosedur analisis kebutuhan Terutama anak dan remaja dalam
dalam kerangka pengembangan proses pendidikan dan latar sosial
layanan bimbingan dan konseling budanyanya sebagai kerangka
(d) mengenal secara endalam sasaran pikir (world view) layanan
pelayanan bimbingan dan konseling bimbingan dan konseling yang
berlandaskan penguasaan teori menjadi tanggung jawabnya.
tertentu dengan penyikapan yang 3) terampil menggunakan teori
empatik serta menghormati dan problematic perkembangan
keagamaan yang mengedepankan anak dan rernaja serta berbagai
kemaslahatan. latarnya untuk meilih, menyusun
(e) menguasai konsep, metode dan dan menggunakan instrument
prosedur pengambilan keputusan analisis kebutuhan dalam
berdasarkan hash analisis kebutuhan bimbingan dan konseling
dan informasi lainnya yang relevan 4) terampil menggunakan kaidah,
dalarn rangka penyelesaian masalah metode dan prosedur
di bidang bimbingan dan konseling. 5) terampil menyusun analisis
kebutuhan mengambil dan
menganalisis data,
mendeskrìpsikan kondisi dan
kebutuhan sasaran yang akan
dilayani sampai merumuskan
rekomendasi program yang
relevan.
6) terampil menggunkan teknik
teknik nontesting dan testing
dalam memahami secara
mendalam tentang sasaran
pelayanan bimbingan dan
konseling (pesrta didik/konseli)
Dalam suatu kerangka pikir teori
I tertentu
7)terampilmengumpulkan dan
menganalisis data kebutuhan
saasaran (peserta didik dan/konseli)
yang akan dilayani
8) terampil mengakses berbagai
informasi yang releban dalam
rangka analisis kebutuhan
9)terampil mempresentasikan data ,
memilih dan menggunakan hasil
analisis kebutuhan untuk mengambil
keputusan, berupa penetapan arah,
tujuan prosedur dan pendekatan
pelayanan bimbingan dan konseling
dalam jalur, jenjang dan jenis
pendidikan yang relevan.
10) terampil mengambil keputusan
tentang jenis layanan atau program
yang tepat berdasarkan hasil analisis
kebutuhan dan berbagai informasi
yang releban yang telah
dikumpulkan.
11) terampil mengambil keputusan
atas dasar informasi dan data hasil
analisis kebutuhan yang relevan
dalam bentuk perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi program
layanan bimbingan dan konseling di
berbagai jenis dan jenjang
pendidikan.
(f) menguasai teori, konsep dan (m) mampu memelihara dan 1) terampil berkolaborasi dengan 6) mungkinkah dicapai sebelum
prosedur komunikasi interpersonal, mengembangkan jaringan kerja dan pengangku kepentingan terkait, lulus, menjadi konselor?
antar kelompok dan komuniakasi pembimbing, kolega, sejawat baik yakni orang tua, guru, kepala
dengan forum umur, serta membentuk di dalam maupun diluar sekolah, dan stake holder lainnya
jaringan lembaganya; dalam menyelenggarakan layanan
(g) menguasai prosedur merancang (jaringan dan kerjasama) bimbingan dan konseling
dan melaksanakan strategi konsultasi, 2) terampil mengimplementasikan
kolaborasi, mediasi, advokasi, dan kolaborasi internal dan eksternal di
resolusi konflik dan pengutan jaringan tempat bekerja dalam merancang,
dalam pelayanan bimbingan dan melaksanakan dan mengevaluasi
konseling layanan bimbingan dan konseling,
diberbagai jenis, jenjang dan satuan
pendidikan.
3) terampil mengimplementasikan
kolaborasi antar profesi dalam
merancang, melaksanakan dan
mengevaluasi layanan bimbingan
dan konseling diberbagai jenis,
jenjang dan satuan pendidikan
4)terampil mengkomunikasikan
hasil-hasil kinerjanya kepada pihak-
pihak terkait ( siswa, guru, orang
tua, pemangku pendidikan)
5) berperan dalam pengembangan
diri secara profesional melalui
kegiatan organisasi profesi
bimbingan dan konseling.
(a) menguasai teori, konsep, model, (n) mampu bertanggung jawab atas 1) terampil mengembangkan Bagaimana dengan self supervisi?
metode, dan prosedur evaluasi dan pencapaian hasil kerja kelompok perencanaan dan supervisi atas
supervisi dan problematikanya dalam melakukan sepervisi dan evaluasi program bimbingan dan konseling
pelayanan bimbingan dan konseling terhadap penyelesaian pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya
yang ditugaskan kepada pekerja 2) terampil menyelenggarakan
yang berada di bawah yanggung kegiatan asesmen supervisi secara
jawab: efektif terhadap proses pelaksanaan
(tanggung jawab kerja, evaluasi program bimbingan dan konseling
dan supervisi layanan BK) yang menjadu tanggung jawabnya
3) terampil mengevauasi
pelaksanaan program bimbingan dan
konseling yang menjadi tanggung
jawabnya
4) terampil melaporkan hasil
evaluasi dan supervisi atas
pelaksanaan program layanan
bimbingan dan konseling yang
menjadi tanggungjawabnya kepada
pihak-pihak yang terkait
5) terampil menggunakan teknik-
teknik yang komunikatif, efesien
dan efektif dalam presentasi laporan
evaluasi dan supervisi pelaksanaan
layanan bimbingan dan konseling
yang menjadi tanggung jawabnya
kepada pihak-pihak terkait
6) terampil menggunakan teknologi
informasi dan multimedia untuk
keperluan presentasi laporan hasil
evaluasi dan supervisi pelaksanaan
layanan bimbingan dan konseling
yang menjadi tanggung jawabnya
(a) menguasai prosedur analisi SWOT (o) mampu melakukan proses (a) terampil menyusun laporan c.
sebaga model evaluasi diri terhadap evaluasi diri terhadap kelompok evaluasi diri dengan analisis SWOT
kinerja layanan BK yang menjadi kerja yang berada di bawah pada akhir tahun pelaksanaan untuk
tanggung jawab tanggung jawabnya, dan mampu mengukur dan mengembangkan
mengolah pembelajaran secara kinerja layanan BK yang menjadi
mandiri; tanggung jawabnya
(evaluasi diri dan pengembangan (b) trampil mengembangkan diri
diri) sebagai konselor profesional secara
berkelanjutan
(a) mengusai kaidah, metode dan (p) mampu mendokumentasikan, 1)terampil mengakses berbagai data
prosedur mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan yang relevn dari berbagai sumber
menyimpan, mengamankan, dan menemukan kembali data untuk untuk keperluan layanan infomasi
menemukan kembali data untuk menjamin keaslihan dan mencegah dan pelaksanaan berbagai layanan
menjamin keaslian data sasaran plagiasi; bimbingan dan konseling lainnya
layanan (diri konseli, keluarga, guru, (layanan data dan informasi BK) 2) terampil mendokumentasikan,
dan data lainnya yang relevan) dalam menyimpan, mengamankan data
rangka layanan informasi dan untuk keperluan layanan informasi
pelaksanaan bimbingan dan konseling dan pelaksanaan berbagai layanan
yang menjadi tanggung jawabnya bimbingan dan konseling lainnya
3) terampil melaksanakan layanan
informasi dan menggunakan data
dalam rangka program bimbingan
dan konseling
4) mematuhi kode etik yang
berkaitan dengan dokumentasi
penyimpanan, dan penggunaan
data/informasi terutama
konfidensialitas bebas plagiasi
5) terampil menggunakan teknologi
informasi dalam mendokumentasi,
menyimpan, mengamankan data
untuk keperluan layanan informasi
dan pelaksanaan bimbingan dan
konseling lainnya.
ACUAN PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN
TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015, TENTANG STADAR
NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI
Permen tersebut telah mengatur bagaimana penyusunan kurikulum suatu program studi di
perguruan tinggi. Pengembangan rumusan capaian pembelajaran pada program studi
bombingan dan konseling se-Indonesia juga mendomani ketentuan pada pasal-pasal dan ayat
sebagai berikut.
Pasal 1, ayat :
(5) Kerangka kualifikasi Nasional Indonesia yang selanjutnya disingkat KKNI adalah kerankga
penjenjangan kualifikasi kompetensi yang dapat menyansingkan, menyetarakan dan
mengintegrasikan antara bidang oendididkan dan bidang pelatihan kerja serta pengelaman
kerja dalam rangka pemberian pengakuan kompetemsi kerja sesuai dengan stuktur diberbagai
sektor.

(6) Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai capaian pembelajaran
lulusan, Bahan kajian, proses, dan penilaian yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan program Studi.

Pasal 5, ayat: .
(1) Standar konpetensi lulusan merupakan kriteria merupakan minimal tentang kualifikasi
Kemampuan Iulusan yang mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan yang dinyatakan
dalam rumusan capaian pembelajaran lulusan.

(2) standar kompetensi lulusan yang dinyatakan dalam rumusan capaian pembelajaran lulusan
Sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan Sebagai acuan utama pengembangan standar
isi pembelajaran. standar proses pembelajaran,standar penilaian pembelajaran, standar dosen
dan Tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana Pembelajaran, standar pengelolaan
pembelajaran, dan standar pembiyaan pembelajaran.

(3) Rumusan capaian pembelajarari lulusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib:
a. Mengacu pada deskripsi capaian pembelajaranJulusan KKNI; dan
b. Merniliki kesetaraan dengan jenjang kualifikasi pada KKNI.
Pasa 1 6. ayat:
(1) Sikap sebagaiman dimaksud dalam pasal 5 ayat (1) merupakan perilaku benar dan
berbudaya sehagai hasil dan ínternalisasi dati aktualisasj nilai dan norma yang tercermin dalam
kehidupan spiritual dan sosial melaui proses pembelajaran, pengalaman kerja mahasiswa,
penelitian dan/atau pengabdian kepada masyarakat yang terkait pembelajaran

(2) Pengetahuan sehagaimana dimaksud dalam pasal 5 ayat (1) merupakan penguasaan
konsep,teori, Metode, dan/atau falsafah bidang ilmu tetentu secara sistematis yang diperoleh
melaui penalaran dalam proses pembelajaran, pengalaman kerja mahasiswa, penelitian
dan/atau pengabdian kepada masvarakat yang terkait pembelajaran.

(3 ) teterampilan sebagaimana dimaksud pasal 5 ayat (1) merupakan kernampuan melakukan


unjuk kerja dengan menggunakakan konsep, teori, metode,bahan, dan/atau instrumen yang
diperoleh Melalui pembelajaran. Pengalaman kerja mahasiswa, penelitian dan/atau pengabdian
kepada masyarakat yang terkait pembelajaran, mencakup :
a. Keterampilan umum sebagai kemampuan kerja umum yang wajib dimiliki oleh setiap
lulusan dalam ranka menjamin kesetaraan kemampuan lulusan sesuai tingkat program
dan jesis pendidikan tinggi; dan
b. Ketemapilan khusu sebagai kemampuan kerja khusus yang wajib dimiliki oleh setiap
lulusan sesuai dengan program keahlian program studi.
(4) pengalaman kerja mahasiswa sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dan ayat (3) berupa
pengalaman dalam kegiatan di bidang tertentu pada jangka waktu tertentu, berbentuk pelatihan
kerja, kerja praktik, praktik kerja lapangan atau bentuk kegiatan lain yang sejenis.

Pasal 7, ayat:
(1) rumusan sikap dan keterampilan umum sebagai bagian dari capaian pembelajaran lulusan
sebagaimana dimaskud dalam pasal 6 ayat (1) dan ayat (3) huruf a, untuk setiap tingkat program
dan jenis pendidikan tinggi, tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari peraturan menteri ini.

(2) rumusan sikap dan keterampilan umum sebagaimana di maksud apa ayat (1) dapat di
tambah oleh perguruan tinggi.

(3) rumusan pengetahuan dan keterampilan khusus sebagai bagian dari capaian pembelajaran
lulusan sebagaimana dimaksud dalam pasal 6 ayat (1) dan ayat (3) huruf b, wajib di susun oleh:
a. forum program studi sejenis atau nama lain yang setara:atau
b. pengelolah program studi dalam hal tidak memiliki forum program studi sejenis.

(4) rumusan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) yang merupakan suatu kesatuan
rumusan suatu pencapaian pembelajaran lulusan diusulkan kepada direktur jendral
pembelajaran dan kemahasiswaan untuk ditetapkan menjadi capaian pembelajaran lulusan.

(5) rumusan capaian pembelajaran lulusan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dikaji dan
ditetapkan oleh menteri sebagaimana rujukan program studi sejenis.

(6) ketentuan mengenai penyusunan, pengusulan, pengkajian, penetapan rumusan capaian


pembelajaran lulusan sebagimana dimaksud ayat (5) diatur dengan peraturan menteri.

LANGKAH KERJA PERUMUSAN STANDAR KOMPETENSI/CAPAIAN


PEMBELAJARAN
1. Berdasarkam pada ketentuan aturan yang ada, forum penyelenggara program studi
bimbingan dan konseling se-Indonesia, pada tanggal 29,30 April dan 1 Mei 2016,
di Universitas Negeri Gorontalo, telah melakukan dan menelaahan rumusan
kompetensi lulusan.
2. Rincian rumusan CP mengacu kepada KKNI, Permendiknas nomor 27 tahun 2008
tentang standar kualifikasi Akademik dan kompetensi konselor, bahkan beberapa
rumusan mengambil utuh dari permendiknas ini, dan permenristek Dikti No.44 Th
2015.
3. Kompetensi yang dimaksud, merupakan kriteria minimal tentang kualifikasi
kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang
mengacu ke KKNI. Permendikas No. 27 Th 2008, dan Permenristek Dikti No.44
Th 2015.
4. Pada aspek sikap dan keterampilan umum, sebagaimana ketentuan Permenristek
Dikti No.44 Th 2015, forum mengambil rumusan pada lampiran permenristek
tersebut tanpa tambahan apapun.
5. untuk memudahkan kerja perumusan CP aspek pengetahuan dan keterampilan
khusus, maka keterampilan umum digunakan sebagai acuan utama (di lampiran
Permem-istek Diti No.44 Th 2015). Cara yang dilakukan da;ah mencoha untuk
menafsirkan kamna pokok dan setiap rumusan CP keterampilan umum tersebut
dalam implementasinya di bidang Bimbingan dan Konseling (BK) yang dituliskan
di dalam kunmg di belakang CP keterampilan umum. Kemudian, dan tafsiran
tersebut dirumuskan suatu CP aspek pengetahuan dan keterampilan khusus yang
sebagian besar mengambil dari rumusan Standar Kualifikasi Akademik dan
Kompetensi Konselor dalam Permendiknas No.2 7 Th 2008.
6. Selanjutnya, basil rumusan kompetensi/CP lulusan pada aspek pengetahuan dan
keterampilan khusus, telah disepakati oleh seluruh anggota forum yang terdiri dan
para Ketua Jurusan/Ketua Program Studi, para pakar dan dosen Program Studi
Bimbingan dan Konseling se-Indonesia. Draft tersebut diselaraskan oleh tim yang
ditunjuk. dan tim itu diketuai oleh Dr.Adi Atmoko, M.Si dan Universitas Negeni
Malang.
7. Secara lengkap rumusan sikap yang wajib dimiliki oleh Lulusan Program Sarjana
(Lampiran Permenristek Dikti No. 44 Th 201 5). dan tafsiran makna pokok
keterampilan umum dalam implementasinya di bidang bimbingan dan konseling
(BK) disajikan sebagai berikut.

Sikap
Setiap lulusan program studi pendidikan akademik, vokasi, dan profesi harus memiliki sikap
sebagai berikut (Lampiran permenristek Dikti No.44 Th 2015)
a. Berdakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukan sikap religious:
b. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama,
moral,dan etika.
c. berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat , berbangsa,
bernegara, dan kemjuan peradaban berdasarkan Pancasjla
d. Berperan sebagai warga Negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki nasionalisme
serta Tanggung jawab pada Negara dan bangsa;
e. Menghargai keanekaragarnan budaya, pandangan. Agama , dan kepercayaa, serta
pendapat Atau temuan orisinil orang lain;
f. bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap masyarakat dan
lingkungan.
g. taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara;
h. Menginernalisasi nilai. norma, dan etika akadernik:
i. Menunjukan sikap bertanggung jawab atas pekerjaan di bidang keadhliannva secara
mandiri: dan
j. Menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan. dan kewirusahaan.

Keterampilan umum (tafsiran ditulis dalam kurung)


a. mampu menerapkan pemikiran logis. kritis. sistematis. dan inovatif dalam konteks
Pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang
memperhatikan dan Menerapkan nilai humoria yang sesuai dengan hidang
kealihannya; (kemanipuan berpikir logis, kritis, mendiskripsikan dan merumuskan)
b. Mampu menunjukan kinerja,Mandiri, dan terukur: (kinerja pengelolaan dan
pelaksanaan layanan BK )
c. Mampu mengkaji, implikasi pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan teknologi
yang memperhatikan dan menerapkan nilai humoria sesuai dengan keahliannya
Berdasarkan kaidah.tata cara dan etika ilmiah dalam rangka menghasilkan soulusi,
gagasan,desain atau kritik seni, meyusun deskripsi saintifik hasil kajiannya dalam
bentuk skripsi atau laporan tugas akhir. dan mcngunggahnya dalam laman perguruan
tinggi:
(penyusunan proposal penelitian skripsi BK)
d. Menyusun deskripsi saintifik hasil kajian tersebut di atas dalam bentuk skripsi atau
laporan tugas akhir, dan mengunggahnya dalam laman perguruan tinggi;
(penelitjan, laporan,skripsi, artikel karya ilmiah, dan publikasi)
e. Mampu mengambil keputusan secara tepat dalam konteks penyelesaian masalah di
bidang keahliannya, berdasarkan hasil analisis informasi dan data:
(analisis kebutuhan, dan pengambilan keputusan)
f. Mampu memelihara dan mengembangkan jaringan kerja dengan pembimbing, kolega,
sejawat baaik di dalam maupun di luar lembaganya:
(tanggungjawab kerja, evaluasi dan supervisi layanan BK)
g. mampu bertanggungjawab atas pencapaian basil kerja kelompok dan melakukan
supervisi dan evaluasi terhadap penyeíesaian pekerjaan yang ditugaskan kepada pekerja
yang berada di bawah tanggungjawabnya.
(tanggungjawab kerja, evaluasi dan supervisi layanan BK)
h. Mampu melakukan proses evaluasi diri terhadap kelompok kerja yang berada dibawah
Tanggungjawabnya, dan mampu mengelolah pembelajaran secara mandiri; dan
(evaluasi diri dan pengembangan diri)
i. Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan menemukan kembali
data untuk menjamin keaslihan dan mencega plagiasi.
(layanan data dan inforniasi, publikasi BK)
8. Selanjutnya draft mendapatkan masukan saat uji pubilk yang telah dilakukan di Universitas
Negeri Malang, Universitas Negeri Gorontalo dan Universitas Kristen Jakarta.
9. Agar memperoleh konsistensi rumusan antara aspek pengetahuan, keterampilan umum dan
keterampilan khusus. maka perurnusannya disusun dalarn hentuk tabel sebagai berikut.
Keterampilan Khusus

1) Terampil membaca buku-buku teks,jurnal, dan berbagai sumber informasi balk


dalam bentuk printout/teks maupun online untuk mendeskripsikan pemikiran logis.
Kritis,sistematis, kreatif dn inovatif daim konteks pengembangan atau implementasi
ilmu pengetahuan bidang bimbingan dan koseling.
2) Terampil menemukan temuan-temuan baru ilmu pengetahuan teknologi, dan seni
bidang bimbingan dan konseling, pendidikan, psikologi, sosiologi, sosial budaya dan
antropologi,untuk merumuskan pokok-pokok pikiran penyeienggaraan layanan
bimbingan dan konseling baik tanpa maupun yang menggunakan teknologi informasi
dengan menerapkan nilal dilatar sosisal budaya indonesia.

Pokok Kemampuan: Kinerja Pengelolaan dan Pelaksanaan Layanan Bimbingan dan


Konseling

Aspek Pengetahuan
1. Menguasai kaidah-kaidah, metode dan prosedur penjaminan mutu dalam layanan
bimbingan dan konseling
2. Menguasai falsafah, teori, konsep, metode dan praksis pendidikan dalam jenis, jalur
dan jenjang pendidikan yang relevan dengan pelayanan bimbingan dan konseling
3. Menguasai khasanah teoritik tentang tujuan, fungsi, prinsip, asas, konteks,
pendekatan, dan prosedur serta sarana yang digunakan dalam penyelenggaraan
pelayanan himbingan dan konseling komprehensif yang memand ¡rikan
4. Menguasai teori konsep, metode dan prosedur manajemen pelayanan bimbingan
dan konseling komprehensif yang memandirikan, program bimbingan dan
konseling yang bersifat preventif, kuratif, preservative, dan developmental dalam
jenis, jalur dan jenjang satuan pendidikan
5. Menguasai mareri dan metode pelayanan bimbingan yang meliputi bimbingan
pirbadi sola, belajar, dan karier dengan menggunakan berbagai teknik bimbingan,
multimedia, dan teknologi informasi yang dibutuhkan dalam kinerja layanan
bimbingan dan konseling
6. Menguasai pendekaan, prosedur, metode dan teknik bimbingan secara individual,
kelompok dan kiasikal maupun antar kelas
7. Menguasai paradigma, teori , pendekatan prosedur dan teknik-teknik konseling
psikodinamik, humanistik, hehavionistik, kognitif. postmoderen dan integratif
dengan memperhatikan kondisi Iingkungan dan tata nilai budaya Indonesia
8. Menguasai pendekatan, prosedur dan teknik-teknik konseling individual dan
konseling kelompok yang menggunakan teori konseling tertentu (psikodinamik,
humanistik,behavioristik, kognitif, postmoderen dan integratif) dalam kondisi
lingkungan dan tata nilai Budaya Indonesia

HASIL AKHIR CAPAIAN PEMBELAJARAN

Berdasarkan masukan dari uji publik, draft dalam bentuk tabel dipidahkan dan hasil akhir
rumusan CP prodi BK se-indonesia sebagai berikut.
A. ASPEK SIKAP
1) Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2) Memiliki moral, etika dan kepribadian yang baik di dalam menyelesaikan tugasnya.
3) Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air serta mendukung
perdamaian dunia.
4) Mampu bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial dan kepedulian yang tinggi
terhadap masyarakat dan lingkungannya.
5) Menghargai keanekaragaman budaya, pandang, kepercayaan, dan agama serta
pendapat/temuan original orang lain.
6) Menjunjung tinggi penegakan hukum serta emiliki semangat untuk mendahulukan
kepentingan bangsa serta masyarakat luas.
7) Mampu menginterlisasi nilai dan norma akademik yang benar terkait dengan
kejuruan, etika, atribusi, hak cipta, kerahasiaan dan kepemilikan data.
8) Mampu menginterlisasi semangat kewirausahaan.

B. ASPEK PENGETAHUAN, KETERAMPILAN UMUM, DAN KETERAMPILAN


KHUSUS.

Pokok kemampuan: Berpikir logis, kritis, mendeskrpsikan dan merumuskan

Aspek pengetahuan

Mampu berpikir logis, kritis, sistematis, kreatif dan inovatif tentang kaidah-kaidah
filsafat, pendidikan, teknologi, sosial budaya dan antropologi dalam konteks
pengembangan atai mendasari implementasi keilmuan dan praktis bimbingan dan
konseling.

Keterampilan umum

Mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif dalam konsteks
pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang
memperhatikan dan menerapkan nilai gumoria yang sesuai dengan bidang
keahlihannya;

Menguasai konsep, metode dan prosedur statistik untuk keperluan praktis layanan
bimbingan dan konseling

Menguasai konsep, prosedur pengembangan dan penggunaan instrument, teknologi


informasi dan multimedia untuk keperluan layanan bimbingan dan konseling.

Aspek Keterampilan Umum

Mampu menunjukan kinerja mandiri, mutu, dan terukur;

Aspek Keterampilan Khusus

1) Terampil menerapkan kaida-kaidah, metode dan prosedur penjamin mutu dalam


layanan bimbinga dan konseling
2) Terampil merancang pelayanan bimbingan dan konseling dengan memperhatikan
falsafah, teori, konsep, metode dan praksjs pendidikan dalam jenis. jalur dan jenjang
pendidikan yang relevan
3) Terampil merumuskan tujuan, fungsi. prinsip, asas, konteks. pendekatan, dan
prosedur seria sarana dalam merancatig penyelenggaraan pelayanan bimbingan dan
konseling koinprehesif yang memandirikaji
4) Terampil menyusun perencanaan program layanan bimbingan dan konseling
komprehensif yang memandirikan, program layanan bimbingan dan konseling yang
bersifat preventif, developmental, kuratif, dan preserveratif dalam jenis, jalur dan
jenjang satuan pendidikan.
5) Terampil menggunakan hasil-hasil analisis kebutuhan, kondisi lapangan dan
informasi lain yang relevan untuk menyusun perencanaan program layanan
bimbingan dan konseling komprehensif yang memandirikan, program layanan
bimbingan dan konseling yang bersifat preventif, developmental, kuratif dan
preserveratfi da lam jenis, jalur, dan jenjang satuan pendidikan
6) Terampil melaksanakan berbagai program layanan bimbingan dan konseling
komprehensif yang memandirikan, program Jayanan bimbingan dan konseling
yang bersifat preventif, developmental, kuratif dan preserveratfi dalarn jenis, jalur,
dan jenjang satuan pendidikan
7) Terampil menyusun pelaksannaan layanan (RPL) bimbingan prihadi sosial, belajar
dan karier dengan topik dan/atau materi yang relevan dengan hasil analsis
kebutuhan
8) Terampil melaksanakan bimbingan kelompok, kiasikal dan kelas besar (antar kelas)
dengan menggunakan berbagai metode dan teknik, serta multimedia yang relevan
dengan kebutuhan peserta didik/konseli.

Pokok kemampuan: Penyusunan proposal penelitian skripsi bidang Bimbingan dan


Konseling

Aspek pengetahuan
1) Menguasai konsep dan prosedur dari sudut pandang teori tertentu yang relevan dengan
bidang bimbingan dan konseling untuk melakukan kajian fenomena problematic dalam
rangka penelitian skripsi.
2) Menguasai falsafah, kaidah, desain, metode dan prosedur penelitian dan peggunaan
hasil-hasil penelitian untuk keperluan penulisan penelitian skripsi.
3) Mengusai konsep metode, dan prosedur statistik untuk penulisan penelitian skripsi

Aspek Keterampilan Umum

Mampu mengkaji implikasi pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan teknologi


yang Memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora sesuai dengan keahliannya berdasarkan
kaidah, tata cara dan etika ilmiah dalam rangka menghasilkan solusi, gagasan, sedain atau kritik
seni, menyusun deskripsi statistic saintifik hasil kajiannya dalam bentuk skripsi atan laporan
tugas akhir, dan mengunggahnya dalam laman perguruan tinggi:

Aspek Keterampilan Khusus


1) terampil menerapkan kaidah, tata cara dan etika ilmiah (termasuk tentang plagiasi)
dalam mengkaji pengembangan atau implementasi untuk meghasilkan solusi,
gagasan,desain atau kritik secara tertulis dalam rangka penelitian bidang bimbingan
dan konseling
2) Secara maunal maupun online, terampil mengakses hasil-hasil penelitian yang
relevan dari berbagai sumber, dan menggunakannya untuk kepentingan penetitian
skripsi, dan kepentingan layanan bimbingan dan konseling
3) Terampil menggunakan konsep, metode dan prosedur statistik untuk penelitian
dalam rangka penelitian skripsi bidang bimbingan dan konseling.
4) Terampil menggunakan instrument yang relevan untuk pengukuran penelitian
dalam rangka penulisan skripsi bidang bimbingan dan konseling
5) Terampil menggunakan konsep, desain, metode dan prosedur penelitian yang
diwujudkan dalam proposal skripsi bidang bimbingan dan konseling yang
memenuhi kaidah, tata cara dan etika ilmiah.

Pokok kemampua: penelitian, laporan skripsi, artikel karya ilmiah, dan publikasi

Aspek pengetahuan

Menguasai kaidah, tata cara dan etika ilmiah dalam penyusunan laporan skripsi, karya ilmiah
dan publikasinya untuk meningkatkan mutu pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling

Aspek keterampilan umum

Menyusun deskripsi saintifik hasil kajian tersebut di atas dalam bentuk skripsi atau laporan
tugas ajhhir, dan mengunggahnya dalam laman perguruan tinggi;

Aspek keterampilan khusus


1) Terampil mengumpulkan dan menganalisis data sesuai dengan desain dan prosedur
penelitian dalam bentuk skripsi bidang bimbingan dan konseling
2) Terampil menggunakan konsep, metode, dan prosedur standar dalam penulisan laporan
penelitian skripsi yang memenuhi kaidah, tata cara dan etika ilmiah bidang bimbingan
dan konsleing
3) Terampil menyusun artikel ilmiah hasil penelitian skripsi, dang mengunggahnya ke
laman perguruan tinggi dan/atau men-sutmit ke suatu jurnal yang dituju
4) Terampil mempublikasikan karya ilmiah melalui jurnal penelitian, seminar, diskusi dan
berbagai kegiatan ilmiah lainnya
5) Terampil menggunakan teknik-teknik yang komunikatif, efesien, dan efektif dalam
presentasi karya ilmiah di depan forum umum maupun forum khusus.
6) Terampil menggunakan teknologi informasi dan multimedia untuk keperluan presentasi
karya ilmiah

Pokok kemampuan: Analisis kebutuhan, dan Pengambilan Keputusan

Aspek pengetahuan
1) Menguasai ¡nforrnasi dan problematik perkembangan masyarakat dalam proses
pendidikan dan latar sosial budayanya
2) menguasai teori dan problematik perkembangan manusia sasaran layanan bimbingan
dan konseling, terutama anak dan remaja, dalam proses pendidikan dan latar sosial
budayanya
3) MengUasal kaidah konsep, metode dan prosedur anaisisi kebutuhan dalam kerangka
Peengembangan layanan bimbingan dan konseling
4) mengenal secara mendalam sasaran pelayanan bimbingan dan konseling berlandaskan
Penguasaan teori tertentu dengan penyikapan yang empatik serta menghormati
keragaman yang mengedepankan kemaslahatan
5) menguasai konsep. metode dan prosedur pengambilan keputusan berdasarkan hasil
analis Kebutuhan dan informasi lainnya yang relevan dalam rangka penyelesaian
masalah di bidang bimbingan dan konseling

aspek keterampilan umum

mampu mengambil keputusan secara tepat dalam konteks penyelesaian masalah di bidang
kealihannya, berdasarkan hasil analisis informasi dan data;

aspek keterampilan khusus

1. Terampil mengguanakn berbagai informasi dan problematic perkembangan masyarakat


yang terkait dengan proses pendidikan dan latar sosial budayanya sebagai kerangka pikir
(world view) layanan bimbingan dan konseling yang menjadi tanggung jawabnya
2. Terampil menggunakan teori dan problematik perkembangan manusia sasaran layanan
bimbingan dan konseling, terutama anak dan remaja dalam proses pendidikan dan latar
sosial budayanya sebagai kernagka pikir (world view) layanan bimbingan dan konseling
yang menjadi tanggungjawabnya
3. Terampil menggunakan teori dan problematik perkembangan anak dan remaja serta
berbagai Iatarnya untuk memilih , menyusun dan mengguakan instrument analisis
kebutuhan dalam bimbingan dan konseling
4. Terampil menggunakan kaidah, metode dan prosedur merencanakan analisis kebutuhan
5. Terampil menyusun instrumen, mengambil dan menganalisis data, mendeskripsikan
kondisi dan kebutuhan sasaran yang akan dilayani sampai merumuskan rekomendasi
program yang relevan
6. Terampil teknik-teknik nontestitìg dan testing dalam memahami secara mendalam
terhadap sasaran pelayanan bimbingan dan konseling (peserta didik/konseli) dalam suatu
kerangka pikir teori tertentu
7. terampil dan menganalisis data sampai mendeskripsikan kondisi dan kebutuhan sasaran
(peserta didik/konseli ) yang akan dilayani
8. terampil mengakses informasi yang relevan dalam rangka analisis kebutuhan
9. terampil mempresentasikan data, memilih dan menggunakan data hasil analisis
kebutuhan untuk mengambil keputusan berupa penetapan arah, tujuan, prosedur dan
pendekatan pelayanan bimbingan dan konseling dalam jalur, jenjnag dan jenis pendidikan
yang relevan.
10. Terampil mengambil jenis keputusan tentang jenis layanan atau program yang tepat
berdasarkan hasil analisis kebutuhan dan berbagai informasi yang relevan yang telah
dikumpulkan
11. Terampilmengambil keputusan atas dasar informasi dan data hasil analisis kebutuhan
yang relevan dalam bentuk perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program layanan
bimbingan dan konseling di berbagai jenis dan jenjang pendidikan

Pokok kemampuan: membangun jaringan dan kerjsama

Aspek pengetahuan
1) Menguasai teori, konsep dan prosedur komunikasi interpersonal, antar kelompok dan
komunikasi dengan forum umum serta membentuk jaringan
2) Menguasai prosedur meranjang dan melaksanakan strategi konsultasi , kolaborasi,
mediasi, advokasi, dan resolusi konflik dan pengutan jaringan dalam pelayanan
bimbingan dan konseling
Aspek keterampilan umum

Mampu memelihara dan mengembangkan jaringan kerja dengan pembimbing, kolega sejawat
baik di dalam maupun di luar lembaganya;

Aspek keterampilan khusus


1) Terampill berkolaborasi dengan pemangku kepentingan terkait, yakni orang tua, guru,
kepala sekolah, dan stake holder lainnya dalam menyelenggarakan layanan bimbingan
dan konseling
2) Terampil mengimplementasikan kolaborasi internal dan eksternal di tempat dalam
merancang melaksanakan dan mengevaluasi layanan bimbingan dan konseling di
berbagai jenis, jenjang dan satuan pendidikan
3) Terampil mengimplementasikan kolaborasi antar profesi dalam merancang,
melaksanakan dan mengevaluasi layanan bimbingan dan konseling diberbagai jenis,
jenjang dan satuan pendidikan
4) Terampil mengkomunikasikan hasil-hasil kinerjanya kepada pihak-pihak terkait (siswa,
guru, orang tua, pemangku pendidikan)
5) Berperan dalam pengembangan diri secara profesional melalui kegiatan organisasi
profesi bimbingan dan konseling

Pokok kemampuan: tanggung jawab kerja, evaluasi dan supervisi layanan bimbingan
dan konseling

Aspek pengetahuan

Menguasai teori, konsep, model, metode, dan prosedur evaluasi dan supervisi dan
problematikanya dalam pelayanan bimbingan dan konseling

Aspek ketempilan umum

Mampu bertanggung jawab atas pencapaian hasil kerja kelompok dan melakukan supervisi dan
evaluasi terhadap penyelesaian pekerjaan yang ditugaskan kepada pekerja yang berada di
bawah tanggungjawabnya

Aspek keterampilan khusus


1) Terampil mengembangkan perencanaan evaluasi dan supervisi atas program
bimbingan dan konseling yang menjadi tanggungjawabnya
2) Terampil menyelanggarakan kegiatan asesmen supervisi secara efektif terhadap
proses pelaksanaan program bimbingan dan konseling yang menjadi
tangunggjawabnya
3) Terampil mengevaluasi pelaksanaan program bimbingan konseling yang
menjadi tanggungjawabnya
4) Terampil melaporkan hasil evaluasi dan supervisi atas pelaksanaan program
layanan bimbingan dan konseling yang menjadi tanggungjawabnya sesuai
aturan yang berlaku
5) Terampil menggunakan teknik-teknik yang komunikatif, efesien dan efektif
terhadap proses dalam presentasi laporan hasil evaluasi dan supervisi
pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling yang menjadi tanggung
jawabnya kepada pihak-pihak terkait
6) Terampil menggunakan teknologi informasi dan multimedia untuk keperluan
presentasi laporan hasil evaluasi dan supervisi pelaksanaan layanan bimbingan
dan konseling yang menjadi tanggung jawabnya

Pokok kemampuan: evaluasi diri dan penegmbangan diri

Aspek pengetahuan

Menguasai prosedur anaslisis SWOT sebgai model evaluasi diri terhadap kinerja layanan BK
yang ia kelola dan menjadi tanggungjawabnya

Aspek keterampilan umum

Mampu melakukan proses evaluasi diri terhadap kelompok kerja yang berada di bawah
tanggungjawabnya, dan mampu mengelola pembelajaran secara mandiri;

Aspek keterampilan khusus


1) Terampil menyusun laporan evaluasi diri dengan analisis SWOT pada akhir tahun
pelaksanaan untuk mengukur dan mengembangkan kinerja layanan BK yang menajadi
tanggungjawabnya
2) Terampil mengembangkan diri sebgai konselor profesional secara berkelanjutan

Pokok kemampuan:layanan data dan informasi bimbingan dan konseling

Aspek pengetahuan

Menguasai kaidah, metode dan prosedur mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan dan


menemukan kembali data untuk menjamin kesahihan data sasaran layanan (diri konseli,
keluarga, guru dan data lainnya yang relevan) dalam rangka layanan informasi dan pelaksanan
bimbingan dan konseling yang menjadi tanggungjawabnya

Aspek keterampilan umum

Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan menemukan kembali data


untuk menjamin keaslihan dan mencegah plagiasi.

Aspek keterampilan khusus

1) Terampil mengakses berbagai data yang relevan dari berbagai sumber untuk keperluan
layanan informasi dan pelaksanaan berbagai layanan bimbingan dan konseling lainnta
2) Terampil mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan data untuk keperluan
layanan informasi dan pelaksanaan sebagai layanan bimbingan dan konseling lainnya.
3) Terampil melaksanakan layanan informasi dan menggunakan data dalam rangka
program bimbingan dan konseling
4) Mematuhi kode etik yang berkaitan dengan dokumentasi, penyimpanan, dan pengunaan
data/informasi terutama konfidensialitas dan bebas plagiasi
5) Terampil menggunakan teknologi informasi dalam mendokumentasikan, menyimpan,
mengamankan, data untuk keperluan layanan informasi dan pelaksanaan layanan
bimbingan dan konseling lainnya.
DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Jendral pembelajaran dan kemahasiswaan kementrian riset, teknologi, dan


pendidikan tinggi republik Indonesia. 2015. Dokumen 001, tentang KKNI
Direktorat Akademik Dirtjen Dikti. 2008. Panduan kurikulum berbasis kompetensi perguruan
tinggi
Hasil penemuan temu kolegial prodi BK se-Indonesia, di Malang, 14 sd 15 Juni 201
Kartadinatna, S. 2011. Menguak tabir bimbingan dan konseling sebagai upaya pedagogis,
kiat mendidik sebagai landasan profesional tindakan konselor. Bandung: UPI Press’

Anda mungkin juga menyukai