Anda di halaman 1dari 3

KERANGKA ACUAN

PEMETAAN RUMAH TIDAK SEHAT


DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GANTIPUSKESMAS

1. Pendahuluan
Rumah sehat merupakan bangunan tempat tinggal yang memenuhi
syarat kesehatan yaitu rumah yang memiliki jamban yang sehat, arana air
bersih, tempat pembuangan sampah, sarana pembuangan air limbah, ventilasi
yang baik, kepadatan hunian rumah yang sesuai dan lantai rumah yang tidak
terbuat dari tanah.
Rumah yang tidak sehat dapat menyebabkan gangguan kesehatan
secara langsung seperti iritasi mata, iritasi hidung dan tenggorokan, serta sakit
kepala, mual dan nyeri otot (fatigue), termasuk asma, hipersensitivitas
pneumonia, flu dan penyakit–penyakit virus lainnya. Sedangkan gangguan
kesehatan secara tidak langsung dampaknya dapat terjadi beberapa tahun
kemudian setelah terpajan, antara lain penyakit paru, jantung, dan kanker,
yang sulit diobati dan berakibat fatal. Kematian Berat Bayi Lahir Rendah, otitis
media dan ISPA, tuberculosis sering dijumpai pada lingkungan rumah yang
tidak sehat.
Dapat dikatakan bahwa rumah sehat adalah bangunan tempat
berlindung dan beristirahat yang menumbuhkan kehidupan sehat secarafisik,
mental dan sosial, sehingga seluruh anggota keluarga dapat memperoleh
derajat kesehatan yang optimal

2. Latar Belakang
Sejak tahun 2009 Dinas Kesehatan Kota Surakarta melalui puskesmas
mengadakan kegiatan survey rumah sehat. Setiap petugas penyehatan
lingkungan di puskesmas wajib mensurvey semua rumah yang ada di wilayah
puskesmas tersebut.
UPTD Puskesmas Gantipuskesmas telah menyelesaikan kegiatan
survey rumah tersebut dengan kerjasama kader kesehatan. Hasil dari survey
rumah sehat dipetakan antara rumah yang sehat dan tidak sehat. Untuk
meningkatkan capaian rumah yang sehat diperlukan kerjasama berbagai
pihak, antara lain lintas sektor dan kader kesehatan. Untuk itu UPTD
Puskesmas Gantipuskesmas mengadakan pertemuan dengan kader
kesehatan untuk menyampaikan hasil pemetaan survey rumah sehat.

3. Tujuan
a. Umum
1
Meningkatkan capaian rumah sehat
b. Khusus.
- Untuk memberikan informasi kepada setiap kelurahan jumlah jumlah
rumah tidak sehat.
- Memotivasi kader agar ikut berperan dalam pencapaian rumah sehat

4. Tata Nilai
Tata Nilai UPTD Puskesmas Gantipuskesmas, yaitu :
SALAM CARE
- SALAM : salam, sopan, ramah
- C : Cermat
- A : Akurat
- R : Responsif
- E : Efektif

5. Peran lintas sektor dan lintas program


a. Kelurahan
Mendukung pelaksanaan kegiatan STBM puskesmas dengan menggerakkan
masyarakat di wilayah kerja kelurahan masing-masing untuk mewujudkan
rumah sehat
b. Kader Kesehatan
- Sebagai penggerak dan motivator serta contoh dalam berperilaku hidup
sehat di masyarakat dalam rangka mewujudkan rumah sehat.
c. Upaya Promosi kesehatan
Sebagai petugas yang ikut serta mensosialisasikan rumah sehat
6. Kegiatan

a. Pokok
Pertemuan dengan kader kesehatan
b. Rincian Kegiatan
- Mengadakan pertemuan dengan kader kesehatan
- Memaparkan hasil pemetaan rumah sehat di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Gantipuskesmas
- Memaparkan materi tentang rumah sehat dan bagaimana cara
mewujudkannya
7. Cara melaksanakan kegiatan.
Pertemuan dengan kader kesehatan
8. Sasaran
Kader kesehatan
9. Jadwal pelaksanaan kegiatan
KEGIATAN JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
Jan Feb Mrt Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Pemetaan
Rumah Tidak

2
Sehat

10. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan


Evaluasi dilakukan oleh Penanggungjawab Program dan Penanggungjawab
UKM terhadap ketepatan pelaksanaan kegiatan. Hasil evaluasi disusun pada
tiap akhir kegiatan dan dilaporkan setelah pelaksanaan kegiatan kepada
Kepala Puskesmas.
11. Pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan
Petugas harus membuat laporan kepada Penanggungjawab UKM dan Kepala
Puskesmas setelah pelaksanaan kegiatan. Petugas harus melakukan evaluasi
keseluruhan kegiatan pada setiap tahapan kegiatan dan melaporkannya.

KEPALA UPTD PUSKESMAS

GANTIPUSKESMAS
DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA

BINTANG SETYA NUSANTARA

Anda mungkin juga menyukai