Pogalla artinya penari galah, yaitu suatu tarian perang yang mempergunakan senjata galah (semacam tombak). Tarian ini merupakan tari tradisional daerah Muna, yang selalu dipertunjukan pada upacara penyambutan tamu-tamu negri. Menurut Wa ode Zainab Halik, menjelaskan bahwa menurut pendapat orang-orang tua di Muna, tari pogala ini lahir di masa pemerintahan Laode Husen gelar Omputo Sangia di Muna, karena dalam zaman pemerintahan beliau inilah kedudukan adat daerah Muna semakin mengalami pendekatan. Sejak itulah upacara adat mendapatkan peranan yang sangat penting, dimana pertunjukan tarian adat merupakan bagian dari upacara adat itu. Sampai sekarang tari pogala ini tetap dipertahankan funsi dan kedudukannya oleh suku Muna sebagai pendukung dan pewaris tarian tersebut. Penari-penarinya terdiri dari lima orang pria yang masing-masing mempunyai tugas. Susunan penarinya diatur sebagai berikut: a. Pemegang bendera berwarna merah, berada di barisan paling depan. b. Barisan pengawal bendera sebanyak empat orang, berbaris di belakang pemegang bendera. c. Pembesar (tamu) bersama raja, bi belakng barisan penari yang beriring menuju tempat peristrahatan. Di dalam melakukan tarian, pemegang bendera mengibarkan sambil melambai- lambaikan benderanya. Pemegang tombak dan kelewang menari-nari, melompat, menyerang sambil memekikkan suaranya. Selanjutnya pemegang tombak dan kelewang mengacungkan senjata mereka kearah khalayak ramai dengan maksud mengatur ketertiban di jalan agar tamu yang dipertuan dapat berjalan dengan aman dan tidak mendapat gangguan maupun rintangan dari penjemput. Pemegang ganda (gendang) menabuh gendangnya, mengiringi tari pogala itu. Perlengkapan pertunjukan tarian ini terdiri : a. Musik pengiring yaitu sebuah ganda (gendang). b. Satu batang pandanga (gala atau tombak) c. Satu buah kampue (kelewang) d. Satu buah ghani (perisai) e. Satu helai bendera berwarna merah. Apabila tarin ini dipertunjukan di atas panggung, maka dibutuhkan perlengkapan panggung. Tidak memerlukan dekorasi. Pakaian penrinya dari pakaian perang, yaitu celana berwarna merah sampai dilutut, baju yang tak berkerah dan sehelai destar yang diikatkan di kepala. Tempat pertunjukan tari pogala, biasanya diprtunjukan di arena. Namun pada akhir- akhir ini setelah tari tersebut meningkat menjadi tari hiburan, maka tari pogalla ini telah sering dipertunjukan di atas panggung.waktu pertunjukan kurang lebih 10 menit. 3.2 Analisis Tari Pogala Pendekatan yang digunakan dalam pembahasan tari pogala adalah pendekatan antropologi atau kajian antropologi.kajian antropologi tari berlandaskan metodologi dan teori-teori antropologi yang diterapkan untuk meneliti tari sebagai objek penelitian. Dalam hal ini tari dilihat sebagai sebuah unsur di dalam suatu kebudayaan yang utuh. Dalam tulisan berbahasa inggris bidang ilmu ini disebut Ethnochorcology atau Anthropology of Dance.Arah penelitian dalam bidang ini bisa bermacam-macam, yang secara garis besar dapat dibagi dua, yaitu: 1. Penelitian yang bersifat etnografis, artinya mendeskripsikan keseluruhan kebudayaan dengan secara khusus menyoroti posisi tari di dalamnya. Dapat pula kajian itu difokuskan pada salah satu sendi saja dalam jaringan sosial-budaya, misalnya pada fungsi, pada nilai budaya, pada struktur, pada proses,dan sebagainya. 2. Penelitian yang bersifat komparatif. Dalam hal ini yang diperbandingkan bisa tari pada berbagai kelompok sosial di dalam satu kesatuan budaya, bisa pula berupa perbandingan tari antara satu kebudayaan dan kebudayaan lain, serta dapat pula berupa perbandingan lintas- budaya yang melibatkan tari dalam banyak kebudayaan. Dalam suatu kajian lintas-budaya peneliti terlebih dahulu harus mnyiapkan suatu struktur data yang kokoh sebagai sarana untuk memperbandingkan. Berdasarkan pembahasan tari pogala diatas maka pendekatan yang digunakan adalah pendekatan antropologi karena tari pogala ini lahir di masa pemerintahan La Ode Husein gelar Omputo Sangia di Muna,dalam zaman pemerintahan beliau kedudukan adat daerah Muna semakin mengalami peningkatan.tari pogala ini merupakan kebudayaan suku Muna yang dipertunjukan pada upacara penyambutan tamu-tamu negeri. Teori yang digunakan dalam tari pogala ini adalan teori yang dikemukakan oleh M. Jazuli bahwa gerak-gerak anggota tubuh yang selaras dengan bunyi musik adalah tari. hubunganya seperti yang dikutip pada tari pogala pemegang bendera megibarkan sambil melambai- lambaikan benderanya.pemegang tombak dan kelewang menari-nari,melompat,menyerang sambil memekikan suaranya.