Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberi anugerah yang tak

ternilai harganya berupa kesehatan dan kekuatan. Sehingga penulis dapat menyelesaikan

karya tulis ini tepat pada waktunya. Karya tulis ini penulis ajukan sebagai hasil observasi

siswa dalam pembuatan karya ilmiah berdasarkan objek yang diamati

Didalam penulisan karya tulis, penulis telah banyak mendapatkan bantuan, bimbingan

dan pengarahan. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dewan Guru

2. Teman – teman yang membimbing saya

Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa Karya Tulis ini masih jauh dari sempurna.

Sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak demi kesempurnaan Karya

Tulis ini. Akhirnya penulis berharap semoga Karya Tulis ini dapat bermanfaat bagi semua

pembaca. Amin
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Yogja yang juga di kenal sebagai kota perjuangan menyimpan sejarah yang takkan

terlupakan. Perkembangan pariwisata di Yogyakarta pada saat ini berkembang dengan cepat.

Di jogja terdapat berbagai objek wisata yang memikat dan tidak di temukan di kota lain.

Mulai dari objek wisata , kuliner, dan petualangan. Karena lengkapnya dan eksotiknya wisata

yang ada, hingga kini jogja masih menjadi daerah tujuan wisata favorit.

Dengan adanya Study Tour Yogya Kembali, dapat menambah objek wisata yang

sangat menarik di Indonesia. Selain sebagai objek wisata, Study Tour Yogya Kembali juga

sangat bermanfaat bagi para pelajar. Sangat banyak para pelajar yang kurang mengetahui

tentang sejarah perjuangan untuk mencapai kemerdekaan. Dengan adanya Study Tour Yogya

Kembali dapat menambah wawasan serta pengetahuan tentang perjuangan yang dilakukan

oleh para pahlawan dimasa lalu dan dapat lebih menghargai perjuangan para Pahlawan

Bangsa. Sehingga para pelajar dapat mengetahui akan pentingnya sejarah perjuangan

Pahlawan Bangsa dan kelak dapat menjadi generasi penerus bangsa yang baik. Selain sebagai

objek wisata serta dapat menambah wawasan, para pelajar dapat melihat peninggalan-

peninggalan sejarah yang ada di Yogya Kembali serta dapat mengenal perjalanan sejarah

Indonesia.
1.2 Tujuan Penulis

Tujuan penulisan karya tulis ini sebagai berikut :

- Agar mengetahui sejarah wisata yang ada di yogya

- Menambah wawasan dan ilmu pengetahtuan

- Sebagai study langsung dan sebagai sarana liburan yang sangat efektif dan efisien.

1.3 Rumusan Masalah

- Universitas Gajah Mada

1. Mengetahui sejarah Universitas Gajah Mada

- Keraton

1. Mengetahui sejarah keraton

- Museum Vanderburg

1. Mengetahui sejarah museum Vanderburg

- AKMIL

1. Mengetahui sejarah AKMIL

- Malioboro

1. Mengetahui sejarah Malioboro

- Candi Borobudur

1. Sejarah Candi Borobudur


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Universitas Gajah Mada

2.1.1 Sejarah Universitas Gajah Mada

Universitas Gadjah Mada (bahasa Inggris: University of Gadjah Mada), disingkat

UGM, merupakan universitas negeri tertua di Indonesia yang didirikan oleh Pemerintah

Republik Indonesia pada tanggal 19 Desember 1949 berdasarkan Peraturan Pemerintah

Nomor 23 Tahun 1949 tentang Peraturan Tentang Penggabungan Perguruan Tinggi Menjadi

Universiteit tanggal 16 Desember 1949.[1] Kampus UGM yang terletak di Yogyakarta

tersebut merupakan universitas pertama yang didirikan oleh Pemerintah Republik

Indonesia setelah Indonesia merdeka. Universitas Gadjah Mada Merupakan Universitas No.

1 di Indonesia.

Pada saat didirikan, Universitas Gadjah Mada hanya memiliki enam fakultas,

sekarang memiliki 18 Fakultas dan satu Sekolah Pascasarjana (dahulu bernama Program

Pascasarjana), dan lebih dari 100 Program Studi untuk S-2,S-3, dan Spesialis. Universitas

Gadjah Mada berlokasi di Kampus Bulaksumur Yogyakarta. Sebagian besar fakultas dalam

lingkungan Universitas Gadjah Mada terdiri atas beberapa jurusan/bagian dan atau program

studi. Kegiatan Universitas Gadjah Mada dituangkan dalam bentuk Tri Dharma Perguruan

Tinggi yang terdiri atas Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian dan Pengabdian kepada

Masyarakat
2.2 Keraton

2.2.1 Sejarah Keraton

Pada tahun 1755 M Sultan Hamengkubuwono I membangun keraton. Tepat di depan

keraton tersebut terdapat 2 pohon beringin besar yang dimitoskan pohon beringin laki-laki

dan perempuan. Menurut catatan sejarah, pohon beringin sebelah barat berasal dari kerajaan

Majapahit dan yang timur dari kerajaan Padjajaran. Di sekeliling alun-alun depan keraton

juga terdapat 62 buah pohon beringin. Menurut mistosnya yang dituliskan dalam sejarah jika

dijumlahkan 62 beringin pada sekeliling alun-alun ditambah 2 pohon beringin di tengah alun-

alun menjadi 64 buah pohon beringin. Dengan itu pula dimaknai sepanjang usia Nabi

Muhammad SAW adalah 64 tahun.

Kemudian pada tahun 1758 Sri Sultan hamengkubuwono I membangun sebuah pusat

perdagangan untuk menunjang kelangsungan ekonomi masyarakat yogyakarta. Pembangunan

pusat ekonomi ini di lakukan pada sebuah lahan di utara keraton yang pada waktu itu masih

di tumbuhi pohon beringin. Sri Sultan Hamengkubuwono I akhirnya membabat pohon

beringin tersebut dengan harapan lahan yang ditumbuhi beringin itu dapat mendatangkan

kesejahteraan. Dan berdirilah sebuah pusat ekonomi pada waktu itu dengan bentuk pasar

tradisional. Hingga akhirnya pasar tersebut dinamakan “Beringharjo” asal kata dari “Beringin

(pohon beringin)” dan “Harjo (Bahasa jawa (Kesejahteraan)). Jadi bila digabungkan dapat

dimaknai sebagai pohon beringin yang awalnya ditumbangkan dan diharapkan dapat

mendatangkan kesejahteraan rakyat dari sektor perdagangan. Hingga sampai saat ini pasar itu

masih eksis dan menjadi salah satu obyek wisata perbelanjaan di yogyakarta.
2.3 Museum Vanderburg

2.3.1 Sejarah Museum Vanderburg

Benteng Vredeburg Yogyakarta berdiri terkait erat dengan lahirnya Kasultanan

Yogyakarta. Perjanjian Giyanti 13 Februari 1755 yang berrhasil menyelesaikan perseteruan

antara Susuhunan Pakubuwono III dengan Pangeran Mangkubumi (Sultan Hamengku

Buwono I kelak) adalah merupakan hasil politik Belanda yang selalu ingin ikut campur

urusan dalam negeri raja-raja Jawa waktu itu.

Melihat kemajuan yang sangat pesat akan kraton yang didirikan oleh Sultan

Hamengku Buwono I, rasa kekhawatiran pihak Belanda mulai muncul. Pihak Belanda

mengusulkan kepada sultan agar diijinkan membangun sebuah benteng di dekat kraton.

Pembangunan tersebut dengan dalih agar Belanda dapat menjaga keamanan kraton dan

sekitarnya. Akan tetapi dibalik dalih tersebut maksud Belanda yang sesungguhnya adalah

untuk memudahkan dalam mengontrol segala perkembangan yang terjadi di dalam kraton.

Letak benteng yang hanya satu jarak tembak meriam dari kraton dan lokasinya yang

menghadap ke jalan utama menuju kraton menjadi indikasi bahwa fungsi benteng dapat

dimanfaatkan sebagai benteng strategi, intimidasi, penyerangan dan blokade. Dapat dikatakan

bahwa berdirinya benteng tersebut dimaksudkan untuk berjaga-jaga apabila sewaktu-waktu

Sultan memalingkan muka memusuhi Belanda.

Besarnya kekuatan yang tersembunyi dibalik kontrak politik yang dilahirkan dalam

setiap perjanjian dengan pihak Belanda seakan-akan menjadi kekuatan yang sulit dilawan

oleh setiap pemimpin pribumi pada masa kolonial Belanda. Dalam hal ini termasuk pula Sri

Sultan Hamengku Buwono I. Oleh karena itu permohonan izin Belanda untuk membangun

benteng dikabulkan.
2.4 AKMIL

2.4.1 Sejarah AKMIL

Sejarah Akademi Militer (Akmil) bermula dari didirikannya Militaire Academie (MA)

Yogyakarta pada tanggal 31 Oktober 1945, atas perintah Kepala Staf Umum Tentara

Keamanan Rakyat, Letnan Jenderal TNI Oerip Soemohardjo. Pada tahun 1950, MA

Yogyakarta setelah meluluskan dua angkatan, karena alasan tehnis, ditutup untuk sementara

dan taruna angkatan ketiga menyelesaikan pendidikannya di KMA Breda, Nederland. Pada

kurun waktu yang sama diberbagai tempat lain (Malang, Mojoangung, Salatiga, Tangerang,

Palembang, Bukit Tinggi, Brastagi, Prapat) didirikan Sekolah Perwira Darurat untuk

memenuhi kebutuhan TNI AD / ABRI pada waktu itu.

Pada tanggal 1 Januari 1951 di Bandung didirikan SPGi AD (Sekolah Perwira Genie

Angkatan Darat), dan pada tanggal 23 September 1956 berubah menjadi ATEKAD (Akademi

Teknik Angkatan Darat). Sementara itu pula pada tanggal 13 Januari 1951 didirikan pula

P3AD (Pusat Pendidikan Perwira Angkatan Darat) di Bandung. Mengingat pada saat itu

banyak sekolah perwira TNI AD, maka muncul gagasan dari pimpinan TNI AD untuk

mendirikan suatu Akademi Militer, gagasan ini pertama kali dimunculkan pada sidang

parlemen oleh Menteri Pertahanan pada tahun 1952. Setelah melalui berbagai proses, maka

pada tanggal 11 Nopember 1957 pukul 11.00 Presiden RI Ir Soekarno selaku Panglima

Tertinggi Angkatan Perang RI, meresmikan pembukaan kembali Akademi Militer Nasional

yang berkedudukan di Magelang. Akademi Militer ini merupakan kelanjutan dari MA

Yogyakarta dan taruna masukan tahun 1957 ini dinyatakan sebagai Taruna AMN angkatan

ke-4.
Pada tahun 1961 Akademi Militer Nasional Magelang di integrasikan dengan

ATEKAD Bandung dengan nama Akademi Militer Nasional dan berkedudukan di Magelang.

Mengingat pada saat itu masing-masing angkatan (AD, AL, AU dan Polri) memiliki

Akademi, maka pada tanggal 16 Desember 1965 seluruh Akademi Angkatan (AMN, AAL,

AAU dan AAK) diintegrasikan menjadi Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia

(AKABRI). Sesuai dengan tuntutan tugas, maka pada tanggal 29 Januari 1967 Akabri di

Magelang diresmikan menjadi Akabri Udarat, yang meliputi dua Akabri bagian di bawah satu

pimpinan, yaitu Akabri Bagian Umum dan Akabri bagian Darat. Akabri Bagian Umum

mendidik taruna TK-I selama satu tahun, termasuk Pendidikan Dasar Keprajuritan

Chandradimuka, sedangkan Akabri bagian Darat mendidik taruna Akabri Bagian Darat mulai

TK-II sampai dengan TK-IV. Pada tanggal 29 September 1979 Akabri Udarat berubah

namanya menjadi Akabri Bagian Darat.

Dalam rangka reorganisasi di lingkungan ABRI, maka pada tanggal 14 Juni 1984

Akabri Bagian Darat berubah namanya menjadi Akmil (Akademi Militer).

Pada tanggal 1 April 1999 secara resmi Polri terpisah dari tiga angkatan lainnya, dan

ABRI berubah menjadi TNI. Sejak itu pula Akademi Kepolisian terpisah dari AKABRI.

Kemudian AKABRI berubah namanya menjadi Akademi TNI yang terdiri dari AKMIL,

AAL, AAU.

Berdasarkan Perpang Nomor :Perpang/ 28/ V/ 2008 tanggal 12 Mei 2008 Pendidikan

Dasar Keprajuritan Chandradimuka dan Integratif Akademi TNI pola 12 bulan langsung

dibawah Mako Akademi TNI. Kemudian AKMIL menyelenggarakan pendidikan khusus

Taruna Angkatan Darat tingkat II, III dan IV.


2.5 Malioboro

2.5.1 Sejarah Malioboro

Asal usul malioboro – Malioboro adalah sebuah Jalan sepanjang tidak lebih dari 2

Kilo Meter yang membentang mulai dari persimpangan Rel Kereta Api Stasiun Tugu

Yogyakarta diujung utara hingga pertigaan pojokan Gedung Agung diujung Selatan.

Malioboro adalah sebuah Jalan legendaris yang menjadi ikon Kota Yogyakarta

dengan kehidupan kontras antara siang dan malamnya.

Saat siang hari, ruas Jalan Malioboro dipadati kendaraan para pelancong maupun

warga Yogyakarta yang beraktifitas disekitar Jalan Malioboro, sementara dikanan-kiri jalan

adalah toko-toko berbagai macam kebutuhan pokok, serta sepanjang trotoar kaki limanya

dijejali lapak-lapak penjaja souvenir khas Yogyakarta, kemudian diujung selatannya ada

pasar Beringharjo, tak ketinggalan sejumlah pusat perbelanjaan dan hotel yang mengguratkan

kehidupan perekonomian warga Yogyakarta.

Sebaliknya pada malam hari, Malioboro dipenuhi aroma berbagai sajian kuliner yang

menggugah selera, yang terhampar di ratusan tikar Warung lesehan dengan menu khas Gudeg

Yogya, Bakmi Jawa, dan berbagai pilihan Ayam/ Burung dara/ Bebek bakar dan goreng.

Keriuhan suasana lesehan akan ditimpali oleh alunan sejumlah seniman yang melantunkan

musik dan lagu secara nomaden….dalam istilah kuno disebut sebagai “mbarang” atau

pengamen.

Sejarah Asal usul malioboro Jogja

Ditinjau dari segi bahasa, kata malioboro berasal dari bahasa sansakerta yg berarti

karangan bunga. Dahulu kawasan Malioboro dikembangkan oleh Sri Sultan HB I pada th
1758, kawasan itu sebelumnya dipakai untuk sarana perdagangan melalui pasar tradisional,

dahulu di kawasan itu banyak terdapat karangan bunga sebagai daya tarik, maka sangat wajar

jika kemudian kawasan itu dinamakan Malioboro.Ditinjau dari segi letaknya, Malioboro

berada berada segaris dengan gunung merapi, kraton dan pantai parang tritis jogja.

Malioboro terletak 800 meter dari Kraton Ngayogyokarto Hadiningrat. Jalan maliboro

yogyakarta dulunya pernah menjadi basis perjuangan tentara Indonesia saat terjadi agresi

militer belanda. Jalan malioboro diapit oleh bangunan gedung perkantoran dan gedung

pertokoan sehingga malioboro bisa berkembang menjadi pusat bisnis seperti sekarang ini di

Yogyakarta. Malioboro juga menjadi tempat berkumpulnya para seniman dan sastrawan dari

berbagai daerah yang bermukim di Yogyakarta.

Sejarah malioboro, sejarah malioboro yogyakarta, sejarah malioboro yogyakarta

wikipedia, contoh makalah tentang jalan malioboro, sejarah berdirinya malioboro, sejarah

malioboro wikipedia, karangan narasi panjang, sejarah singkat malioboro, cewek malioboro

hotel jakarta, cerita sejarah malioboro, makalah tentang Malioboro, artikel makalah tentang

malioboro, sejarah malioboro di yogyakarta, sejarah terbentuknya malioboro, paragraf narasi

yang panjang, asal mula malioboro, makalah malioboro yogyakarta, harga tiket masuk

malioboro, karangan orang pinggiran, kumpulan karangan narasi pendek, penginapan murah

di malioboro 2013, daftar pustaka malioboro, daftar penginapan dekat malioboro untuk

backpacker, mengarang tentang pariwisata di bogor 4paragraf, pengertian malioboro,

karangan berkemah, harga penginapan murah di jogja, daftar harga souvenir di malioboro,

karangan yang bertemakan keluarga, penginapan malioboro parangtritis


2.6 Candi Borobudur

2.6.1 Sejarah Candi Borobudur

Borobudur dibangun sekitar tahun 800 Masehi atau abad ke-9. Candi Borobudur

dibangun oleh para penganut agama Buddha Mahayana pada masa pemerintahan Wangsa Syailendra.

Candi ini dibangun pada masa kejayaan dinasti Syailendra. Pendiri Candi Borobudur yaitu

Raja Samaratunggayang berasal dari wangsa atau dinasti Syailendra. Kemungkinan candi ini

dibangun sekitar tahun 824M dan selesai sekitar menjelang tahun 900-an Masehi pada masa

pemerintahan RatuPramudawardhani yang adalah putri dari Samaratungga. Sedangkan

arsitek yang berjasa membanguncandi ini menurut kisah turun-temurun bernama Gunadharma

Kata Borobudur sendiri berdasarkan bukti tertulis pertama yang ditulis olehSir

Thomas StamfordRaffles, Gubernur Jendral Britania Raya diJawa, yang memberinama candi

ini. Tidak ada bukti tertulis yang lebihtua yang memberi namaBorobudur pada candiini. Satu-

satunyadokumen tertua yang menunjukkan keberadaan candi ini adalah kitab

Nagarakretagama, yang ditulisoleh Mpu Prapanca pada tahun 1365. Di kitab tersebut ditulis

bahwa candi ini digunakan sebagaitempat meditasi penganut Buddha.

Arti nama Borobudur yaitu "biara di perbukitan", yang berasal dari kata "bara" (candi

atau biara) dan"beduhur" (perbukitan atau tempat tinggi) dalam bahasa Sansekerta. Karena itu,

sesuai dengan artinama Borobudur, maka tempat ini sejak dahulu digunakan sebagai tempat

ibadah penganut Buddha.Candi ini selama berabad-abad tidak lagi digunakan. Kemudian

karena letusan gunung berapi,sebagian besar bangunan Candi Borobudur tertutup tanah

vulkanik. Selain itu, bangunan juga tertutup berbagai pepohonan dan semak belukar selama

berabad-abad. Kemudian bangunan candi ini mulaiterlupakan pada zaman Islam masuk ke

Indonesia sekitar abad ke-15.


Pada tahun 1814 saat Inggris menduduki Indonesia, Sir Thomas Stamford Raffles

mendengar adanya penemuan benda purbakala berukuran raksasa di desa Bumisegoro daerah

Magelang. Karena minatnyayang besar terhadap sejarah Jawa, maka Raffles segera

memerintahkan H.C. Cornelius, seoranginsinyur Belanda, untuk menyelidiki lokasi

penemuan yang saat itu berupa bukit yang dipenuhi semak belukar.

Cornelius dibantu oleh sekitar 200 pria menebang pepohonan dan menyingkirkan

semak belukar yangmenutupi bangunan raksasa tersebut. Karena mempertimbangkan

bangunan yang sudah rapuh dan bisaruntuh, maka Cornelius melaporkan kepada Raffles penemuan

tersebut termasuk beberapa gambar.Karena penemuan itu, Raffles mendapat penghargaan sebagai orang yang

memulai pemugaran CandiBorobudur dan mendapat perhatian dunia. Pada tahun 1835, seluruh

area candi sudah berhasil digali.Candi ini terus dipugar pada masa penjajahan Belanda.

Setelah Indonesia merdeka, pada tahun 1956, pemerintah Indonesia meminta bantuan

UNESCO untuk meneliti kerusakan Borobudur. Lalu pada tahun 1963, keluar keputusan

resmi pemerintah Indonesiauntuk melakukan pemugaran Candi Borobudur dengan bantuan

dari UNESCO. Namun pemugaran ini baru benar-benar mulai dilakukan pada tanggal 10

Agustus 1973. Proses pemugaran baru selesai padatahun 1984. Sejak tahun 1991, Candi

Borobudur ditetapkan sebagai

World Heritage Site atau Warisan Dunia oleh UNESCO.


BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan masalah pada bab III, penulis dapat menyimpulkan sebagai

berikut :

- Yogyakarta memiliki tempat wisata yang bersejarah

- Yogyakarta merupakan kota yang ada di Indonesia memiliki tempat wisata yang bisa

kita amati dan pelajari

- Dan sekarang kita bisa mengetahui sejarah tempat wisata yangada di Yogyakarta

3.2 Saran

Dari pembahasan dan kesimpulan di atas, penulis dapat mengajukan saran-saran

sebagai berikut :

- Generasi muda harus mengetahui sejarah yang ada di Indonesia

- Kita menjaga tempat wisata agar tempat wisata yang kita miliki tidak rusak olah kita

- Kami berharap agar MAN 1 Kota Serang selalu mengadakan Study Tour agar siswa

selalu bisa mengetahu sejarah dan langsung mengobservasi tempat wisata yang

bersejarah
DAFTAR PUSTAKA

http://chafiduinjogja.wordpress.com/2012/04/28/sejarah-singkat-seputar-keraton-yogyakarta-7-2/

http://id.wikipedia.org/wiki/Museum_Benteng_Vredeburg

http://tempat-wisata.net/asal-usul-malioboro

.
KARYA ILMIAH
YOGYAKARTA

DISUSUN OLEH :
AYU LESTARI
2 IPA 1

Anda mungkin juga menyukai