Anda di halaman 1dari 8

BAB IV

A. Pasangka Gender dan Ide Feminis


Parsangka Gender ditimbulkan oleh anggapan yang salah kaprah terhadap jenis
kelamin dan gender. Dimasyarakat selama ini terjadi pengaruh pemahaman yang tidak pada
tampatnya. Mengenai gender. Apa yang disebut gender karena dikonstruksikan secara sosial
budaya dianggap sebagai kodrat tuhan. Munculnya perasangka gender menjadikan ketidak
adilan. Gender adalah Novel ꗬ Á 䀵 Ё1ደ¿11 11‫؀‬1 䦡 1
Diatas ada anggapan bahwa wanita adalah budak. Adanya stereotipe ( pelabelan /
penandaan ) wanita adalah budak, ketika ia bisa mengendalikan hati laki-laki, menjadian
perempuan subjek keinginan dan nafsu laki-laki. Seorang menyebutkan kekusutan emosi dan
perasaan antara laki-laki dan perempuan, perempuan kecenderungan pada hasrat jasmani dari
pada laki-laki, cinta bagi laki-laki kecenderungan yang sensual pada kepuasan kesenagan fisik
dan kepuasan hawa nafsu, sebagaimana yang diungkapkan Azaim.

Pandangan seorang tokoh dalam ‫ عدراءجاعرتا‬yaitu Azaim bahwa wanita adalah setan
penggoda yang dilontarkan kepada murni yang saat itu sedang bersenda gurau dengan
komandan pengawal istana.misalnya dalam halaman (25 -26)

Adanya anggapan perempuan adalah setan penggoda yaitu adanya mitos cerita
dikeluarkannya adam dan hawa dari surga karena bujukan hawa untuk makan buah khuldi ,
mereka mengatakan bahwa wanita merupakan pintu masuknya setan ke dalam tubuh manusia.
Padahal manusia manapun mungkin saja tidak taat yang menjadi sifat umum. Kelemahan
manusia dan terjerumus pada bujukan setan, manusia secara indifidu bertanggung jawab atas
apa yang dilakukannya.
Pandangan Azaim mewakili anggapan sebagian masyarakat .
Seorang laki-laki yang berkedudukan sebagai suami menuntut istri untuk selalu
melayani kebutuhan biologisnya, tidak boleh menolak hal itu adalah kewajiban istri , sedang
istri tidak mempunyai hak untuk memperoleh kenikmatan ,artinya timbal balik istri boleh
meminta pada suami.hal ini tergambar pada tokoh Az-zami ketika ia bersikap acuh tak acuh
setelah melakukan perjalanan jauh. Dalam gairah kerinduan yang membara birahinya terlihat
jelas sewaktu bertemu suaminya. Ia harus tidur di kamar sendirian sedangkan suaminya tidur
di kamar lain, Azaim tertidur pulas sedangkan istrinya ( Tanti ) menderita, tersiksa dan
bosan.hal ini tergambar dalam Novel ‫ عدراءجاعرتا‬halaman 86-83 .
Hubungan seksual antara suami istri merupakan hak dan kewajiban keduanya saling
merasakan bukan hanya sepihak, bukan hanya laki-laki atau suami saja yang berhak meminta
atau memperoleh kenikmatan, seks bagi seorang perempuan tidak sekedar sebuah kewajiban
tetapi juga adalah hak untuk memperoleh kenikmatan.
Kesibukan suami yang demikian besar dalam bisnis atau politik tidak boleh dijadikan
alasan untuk bersikap acuh terhadap istri.
Peristiwa menolaknya suami terhadap istri merupakan kekerasan psikologis yang
dialami oleh istri serta kekerasan seksual. Hal ini timbul karena suaminya melakukan
perselingkuhan atau hubungan suami dengan perempuan lain diluar nikah. Gambaran
penyebab suami melakukan kekerasan seksual, hal ini sebagaimana dilakukan Az-zaim
diantara salah satu selingkuhannya ( jamilah) hal ini diketahui oleh istrinya Tanli.

Hal itu menimbukan kecemburuan bagi sang istri pada akhirnya dia mencari
kenikmatan diluar rumah.
Pemukulan terhadap istri dilakukan oleh Az-zaim karena perselingkuhan tantli bisa
merusak wibawa dan namanya, disini istri wajib menjaga nama baik, wibawa serta citra suami
sebagai seorang pemimpin walaupun dia suka melakukan perselingkuhan, dan demi
melanggenggakan kekuasaannya walaupun suami berbuat dzalim, melakukan kejahatan tetap
sebagai seorang istri dia harus patuh pada suami dan patuh mengikuti idiologi yang dianit
suaminya, zaim marah ketika tidak menemukan istrinya bangun tidur, dia bergumam
Menurut para psikolog, wanita lebih sabar dan mampu mengontrol hawa nafsunya
namun yang menggoyahkan keseimbangan , pertimbangan wanita dan memperbudaknya
adalah rayuan cinta, kasih saying, kejujuran dan kesabaran.
Kekerasan psikologis yang dialami istri memang tidak menimbulkan bekas seperti
kekerasan fisik, tetapi kekerasan psikologis dapat meruntuhkan harga diri bahkan memicu
dendam dihati istri kepada suami, hal ini lebih sulit diatasi dari pada kekerasan fisik,
sebagaimana yang dialami Tanti, sehingga dia ikut berselingkuh .
Ketaatan tidak pernah dialamatkan kepada suami, istri tetap dituntut taat sementara
keberadaan suami disisihnya tak ubahnya.
Budaya penukaran istri terjadi dimasyarakat ‫ عدراءجاعرتا‬hal ini tergambar dalam
ungkapan Azaim, serta perbincangan Azaim dengan paduka.

Karena kemiskinan, perempuan dibunuh sebab dia tidak mau menyerahkan perhiasan
satu-satunya yang dimiliki padahal kewajiban suaminya melindungi istri dan anak-anaknya,
serta kewajiban dia memberikan nafkah. Hal ini tersirat dalam cerita seorang sipil penjara
kepada Abul hasan. Kaum wanita berhak mempertahankan kekeyaan yang ada ditangan
mereka atas nama diri mereka sendiri.
Emansipasi perempuan pada dasarnya merupakan embrio feminis yang menuntut
ekonomi dan memiliki peran serta karakter. pembawa ide feminis adalah Fatimah.
Wanita menikah bukan berdasarkan harta. Pada persoalan ini Azaim berpandang beda
prasangka bahwa perempuan bisa dilakukan begitu saja dengan memberikan kehidupan yang
menyenangkan dan dengan derajatnya atau posisi sebagai pemimpin. Serta dengan
popularitasnya bisa menguasai perempuan, ungkapan Azaim ketika fatimah menolak diajak
menikah. Halaman 32-33
Diatas terpaparkan bahwa hak memilih diserahkan pada Fatimah, ayah setuju atas
dasar, bahwa jodohnya adalah orang baik, akhlaknya bisa dilihat dari latar belakang dia
pemuda Organisasi masyumi. Fatimah tidak melihat dari kekayaannya, kebanyakan orang
sering menjodohkan anak dengan orang yang kaya walaupun tidak baik akhlaknya dan tidak
saling mencintai, sedangkan pernyataan ayahnya diungkapkan dalam halaman, 33

Memilih jodoh atau calon pasangan bukan lagi hak istimewa laki-laki, tetapi anak
perempuan juga hak memberikan pandangan. Pria maupun wanita mempunyai hak yang sama
dalam pemilihan jodoh untuk menentukan siapa yang menjadi pendampingnya dimasa depan
demi keharmonisan, kebahagiaan, ketenangan, dan ketentraman dalam kehidupan keluarga.
Kecocokan antara masing-masing pasangan didasarkan pada rasa saling menghormati
dan bukannya keinginan menjadikan wanita sebagai hamba kaum pria. Hal ini terlihat dari
hubungan antara Abul hasan dengan Fatimah serta pola hubungan mereka bukan mengikuti
hawa nafsu, melampaui batas, mereka saling menolong dalam kesulitan dan kehadiran
Fatimah bisa memberikan kekuatan.halaman 38
Antara laki-laki dan perempuan diberi hak yang seimbang, kaum perempuan
memperoleh kemerdekaan, urusan reproduksi berangsur-angsur menjadi hak bersama antara
laki-laki dan perempuan, kaum laki-laki tidak seenaknya memilih dan menentukan jodoh
karena dibatasi oleh konsep keserasian dan kesetaraan.
Kebebasan berfikir dan berpendapat, islam membuka pintu selebar-lebarnya bagi
seorang untuk mengutarakan kritik, pendapat dan pemikiran yang membangun demi
menegakkan peradaban masyarakat itu sendiri, perempuan diijinkan melakukan gerakan
"oposisi" terhadap berbagai keburukan dan menyampaikan kebenaran.
Fatimah telah melakukan sikap oposisi terhadap Azaim ketika ia berpidato diaula
kampus, memberikan pendapat yang berbeda dengan Azaim sikap menentang Azaim. Hlm 21

Kebenaran datang tidak perduli dari mana atau dari siapapun karena kewajiban sesama
manusia yaitu saling menghormati, melakukan Amar ma'ruf nahi mungkar demi terciptanya
tatanan dunia, benar, baik dan indah dalam ridho Allah. Mempertahankan Aqidah tidak hanya
andil kaum laki-laki saja tetapi para perempuan juga mempunyai peranan yang besar dalam
lapangan itu, tidak peduli kebenaran datang dari mana ataupun dari siapa karena itu laki-laki
atau perempuan tidak pernah menghalangi untuk mengeluarkan pendapat, ide atau gagasan.
Prinsip persamaan mengandung pengertian bahwa baik laki-laki maupun perempuan
memiliki kewajiban yang sama yakni melaksanakan perintah-perintah agama. Memiliki
peluang yang sama untuk memperoleh pahala bila mampu menyatakan perintah agama.
Memelihara kemanusiaan merupakan kewajiban laki-laki dan perempuan. Fokus
pemeliharaan ini bukan hanya bertolak pada institusi perkawinan namun dilakukan
pemeliharaan moralitas yang akan mengakibatkan manusia jatuh serendah-rendahnya.
Sebagai Kholifah dimuka bumi tugas manusia adalah membawa kemakmuran,
kesejahteraan, kedamaian dan kemuliaan di alam semesta. Salah satu hal terpenting untuk
menuju ke sana adalah kesadaran untuk mewujudkan hal-hal yang baik dan mencegah
terjadinya hal-hal yang tidak benar. Sebagai manusia laki-laki dan perempuan mengemban
tugas yang sama sebagai Kholifah dimuka bumi. Timbul keinginan pada diri Fatimah bekerja
di surat kabar. setelah melihat peristiwa keributan yang terjadi di sekolah dan tampak orang
partai yang menyebalkan, aksi partai menenggelamkan semua nilai-nilai kemanusiaan
sebagaimana ungkapan Fatimah. Hlm 188

Dengan pekerjaanya Fatimah di kantor redaksi hal itu menunjukkan bahwa perempuan
sanggup memasuki dunia publik, pergeseran peran perempuan dari peran domestic ke publik
merupakan tanda penting dari perkembangan realitas social, ekonomi dan politik perempuan.
Kesadaran perempuan tentu semakin meningkat terhadap peran domestik, terlepas didasari
oleh kepentingan apa dan siapa. Partisipasi perempuan yang telah menjadi idiologi yang
cukup kuat untuk mendorong perempuan melakukan hal baru dan mengajak perempuan lebih
terlibat dalam bidang pekerjaan. Gerakan-gerakan social khususnya yang didukung oleh
ideologi feminisme telah ikut memperkuat idiologi alam ( nature ) dan berbudaya ( culture )
dengan menyandarkan perempuan untuk terlibat aktif dalam dunia politik yang harus
menghargai profesionalisme, Fatimah memulai belajar dari awal langkah demi langkah untuk
menjadi wartawan yang professional.
Kaum perempuan mempunyai potensi untuk bekerja, bertindak dan berprestasi
sebagaimana kaum laki-laki perempuan mempunyai kekuatan yang sama dengan yang
dimiliki kaum laki-laki yaitu komitmen dan keutamaan.
Kedua perempuan dan laki-laki memiliki hak yang sama atas segala potensinya yang
dimilikinya dalam tatanan relasi tersebut. Sebagai konsekuensinya baik laki-laki maupun
perempuan memiliki hak untuk mengembangkan kemampuan rasionalnya, untuk diperlukan
bagi wanita memperoleh pendidikan yang baik.
Kemitrasejajaran antara laki-laki dan perempuan dalam segala aspek kehidupan
khususnya dalam kehidupan berumah tangga sesuai dengan kodratnya akan memberikan andil
yang besar dalam mengangkat harkat martabat wanita terutama dalam aktualisasi diri
menuntut ilmu pengetahuaan dan dedikasi. Fatimah sebagai seorang tokoh yang membawa
peran sebagai feminis dia merupakan tokoh yang terpelajar, sebagai maha sisiwi difakultas
Adab.
Selain dia sebagai seorang gadis dia juga calon ibu yang akan menikah dengan Abul
hasan , maka pendidikan untuk bekal mewujudkan keluarga Sakinah dan menuntut ilmu itu
wajib bagi setiap muslim dan muslimah.
Sebagaimana penjelasan yang telah lalu bahwa manusia mengemban tugas sebagai
kholifah fil ardhi, maka jihad dengan tenaga, harta, perkataan dan lain-lain dari berbagai jenis
jihad yang di syariatkan. Yang tujuannya untuk meninggikan kalimat Allah dan memberikan
perlindungan terhadap islam, dalam hal ini wanita mempunyai kedudukan yang sama dengan
laki-laki.
Wanita boleh mengangkat senjata kalau hal itu memang benar-benar dibutuhkan dan
ada keharusan. Di dalam novel ‫ عذراءجاعرتا‬yang mendapat peran untuk mengangkat senjata
adalah Fatimah, waktu itu kantor redaksi diserang oleh orang-orang partai dan Fatimah ada
dalam kantor redaksi, pemimpin redaksi memberi Fatimah senjata juga anggota redaksi yang
lain hal itu tidak bisa dihindari karena penyerangan datang secara tiba-tiba, bagaimana
Fatimah mengangkat senjata sebagaimana tergambar.

Pembawa misi seorang feminis terlihat menonjol pada satu tokoh saja, lainnya hanya
sebagai pendukung.

Anda mungkin juga menyukai