Anda di halaman 1dari 5

A.

Evolusi Kingdom Hewan (Animalia)


Evolusi hewan (kingdom Animalia atau Metazoa) kembali setidaknya 710 juta tahun yang lalu.
Angka ini didapat dari bukti sedimen fosil yang dipercaya berisi sisa-sisa steroid yang saat ini
dihasilkan oleh organisme kelompok spons (Porifera). Angka ini juga konsisten dengan analisis
molekuler yang menyimpulkan bahwa nenek moyang dari semua hewan (yang hidup saat ini)
berusia sekitar 770 juta tahun yang lalu. Para ahli berpendapat bahwa hewan berevolusi dari
eukariota berflagel. Organisme hidup pada saat ini yang paling dekat dengan nenek moyang
hewan adalah koanoflagelata (kelas Choanoflagellatea). Koanoflagelata adalah flagelata
berkerah atau berleher yang memiliki morfologi mirip dengan koanosit pada beberapa spons
tertentu. Saat itu (700-an juta tahun yang lalu), hewan yang ada di muka bumi ini hanyalah
semacam koanoflagelata. Oleh karena itu, keanekaragaman hewan yang terjadi saat ini adalah
karena evolusi hewan.
Berikut ini adalah fitur-fitur yang berkembang pada evolusi hewan:

Koanoflagelata | Photo by Urutseg is licensed under CC-BY-SA-3.0

1. Evolusi Simetri
Simetri dalam biologi adalah distribusi anggota-anggota badan atau bentuk pada tubuh
organisme. Bentuk dari sebagian besar organisme multiseluler selalu menunjukkan bentuk
simetri tertentu, bisa radial atau simetrikal. Akan tetapi, ada juga hewan yang tidak menunjukkan
simetri atau asimetris, yaitu spons (Porifera). Terdapat dua kelompok hewan berdasarkan
simetrinya, yaitu:
Simetri Radial (atas) dan Simetri Bilateral (bawah) | Photo by Tentorku (source: U.S. National Oceanic and
Atmospheric Administration) is not licensed (Public Domain)

 Simetri Radial: Organisme dengan simetri radial menyerupai kue pai, apabila bidangnya
dipotong akan menghasilkan potongan yang identik. Organisme ini memiliki sisi atas
(lokasi adanya mulut) dan bawah, tetapi organisme ini tidak memiliki sisi depan dan
belakang, ataupun sisi kiri dan kanan.
 Simetri Bilateral: Organisme dengan simetri bilateral memiliki dua sumbu orientasi,
yaitu depan belakang dan atas bawah. Oleh karena itu organisme dengan simetri ini
memiliki sisi atas (dorsal) dan sisi bawah (ventral), sisi kiri dan kanan, serta sisi depan
(anterior) dan belakang (posterior).

2. Evolusi Jaringan

Sel-sel dari sebagian besar hewan (kecuali spons/porifera) tersusun menjadi jaringan, yaitu
kelompok dari sel-sel serupa yang berlaku sebagai unit fungsional. Pada hewan, jaringan sejati
satu dengan lainnya dipisahkan oleh lapisan membran. Pada sebagian besar hewan (kecuali
spons/porifera), lapisan pada embrio terbentuk saat gastrulasi. Lapisan ini disebut lapisan
kecambah (germ layer) atau lapisan embrionik. Lapisan ini akan berkembang menjadi aneka
jaringan dan organ tubuh. Terdapat dua kelompok hewan berdasarkan jumlah lapisan
kecambahnya, yaitu:
 Diploplastik: organisme yang memiliki dua lapisan embrionik, yaitu ektoderm (luar) dan
endoderm (dalam).
 Triploblastik: organisme yang memiliki tiga lapisan embrionik, yaitu ektoderm (luar),
mesoderm (tengah), dan endoderm (dalam).

Ektoderm melapisi permukaan embrio dan akan menjadi lapisan luar dari hewan, dan pada
beberapa kelompok akan menjadi sistem saraf sentral. Endoderm akan membentuk saluran
pencernaan, usus, hati, dan paru-paru. Dan yang terakhir, mesoderm akan membentuk tulang,
otot, dan organ-organ lain di antara saluran pencernaan dengan lapisan luar hewan.

3. Evolusi Rongga Tubuh (Selom)

Sebagian hewan triploblastik memiliki rongga tubuh berupa ruang berisi cairan atau udara
yang ada di antara sistem pencernaan dan permukaan luar tubuh. Rongga tubuh ini disebut
dengan selom (en: coelom). Selom sejati terbentuk dari jaringan yang berasal mesoderm,
sedangkan selom semu (pseudoselom) dibentuk dari mesoderm dan endoderm. Hewan yang
mempunyai selom sejati disebut selomata, hewan yang mempunyai selom semu disebut
pseudoselomata, dan hewan yang tidak memiliki selom disebut aselomata.

Rongga tubuh memiliki berbagai fungsi. Selom dapat meredam goncangan dan membentuk
rangka hidrostatis, untuk mencegah cedera internal. Selom juga membuat otot dapat tumbuh
independen dari dinding tubuh. Cairan di dalam selom memiliki beberapa fungsi, yaitu: membuat
organ-organ internal dapat tumbuh dan bergerak dengan bebas, untuk transportasi gas, nutrisi,
dan zat sisa antara bagian-bagian tubuh yang berbeda, serta untuk menyimpan sperma dan sel
telur selama pematangan.

4. Evolusi Perkembangan Embrionik

Pada hewan simetris bilateral, perkembangan embrio (tahap gastrula) akan terbentuk bola
berongga, rongga ini disebut dengan arkenteron (en: archenteron) yang berkomunikasi dengan
dunia luar melalui blastopora (en: blastopore). Pada Protostomia, mulut berkembang dari
blastopora atau dari celah di dekat blastopora, pada beberapa jenis hewan Protostomia, mulut dan
anus berkembang dari blastopora; akan tetapi pada jenis lain anus akan terbentuk belakangan
pada bagian lain. Disebut Protostomia karena mulut terbentuk pertama. Sebaliknya,
Deuterostomia berarti mulut terbentuk kedua, karena pada hewan kelompok ini mulut tidak
terbentuk dari blastopora. Blastopora akan berkembang menjadi anus, dan mulut akan terbentuk
dari celah lain yang akan terbentuk nanti pada perkembangan berikutnya.

Protostomia (atas) dan Deuterostomia (bawah) | Photo by YassineMrabet is licensed under CC-BY-SA-3.0

B. Klasifikasi Kingdom Hewan (Animalia)


CABANG NAMA FILUM
Parozoa Porifera
Ctenophora
Radiata
Cnidaria
Hemichordata
Deuterostomia Echinodermata
Chordata
Metazoa/ Platyhelminthes
Animalia Eumetazoa Rotifera
Bilateria Ectoprocta
Lophotrochozoa
Brachiopoda
Protostomia
Mollusca
Annelida
Nematoda
Ecdysozoa
Arthropoda
Catatan:

 Parazoa dan Eumetazoa: Eumetazoa memiliki jaringan sejati dan organ, sedangkan
Parazoa tidak memiliki jaringan sejati dan organ.
 Radiata dan Bilateria: Radiata memiliki simetri radial, dan Bilateria memiliki simetri
bilateral.
 Protostomia dan Deuterostomia: Pada Protostomia, mulut terbentuk pertama; pada
Deuterostomia, mulut terbentuk kedua (yang pertama terbentuk adalah anus).
 Lophotrochozoa dan Ecdysozoa: Klad Ecdysozoa adalah kelompok hewan yang memiliki
eksoskeleton dan berganti kulit (en: molting); klad Lophotrochozoa memiliki mahkota
tentakel untuk makan.

Referensi: Kontributor Tentorku, 2016, "Evolusi dan Klasifikasi Hewan (Animalia),"


Artikel Tentorku, https://www.tentorku.com/evolusi-dan-klasifikasi-hewan-animalia/
(diakses pada 01 Sep 2019).

Anda mungkin juga menyukai