A. Mekanisme :
Ikan menerima rangsang dari lingkungannya melalui organ perasa. Rangsangan
tersebut selanjutnya diteruskan dalam bentuk impuls ke otak. Respon yang
diberikan oleh otak dimanifestasikan dalam bentuk tingkah laku. Sel-sel saraf
mulai berkembang sejak permulaan stadia embrio dan berasal dari lapisan
germinal terluar (ectoderm).
2. Sistem saraf tepi (systema nervorum periphericum), disusun oleh saraf
cranial dan saraf spinal (nervi spinalis).
a. Saraf cranial
Dari otak, terdapat 11 saraf otak (nervi cerebralis) yang menyebar ke organ-organ
sensori tertentu dan otot-otot tertentu.
1. Nervus terminalis (NC 0), saraf kecil yang bergabung dengan NC I,
berhubungan dengan otak depan, serabut-serabut sarafnya tersebar mengelilingi
bulbus olfactorius. Fungsinya mungkin meliputi sensori somati dan sensori
khusus.
2. Nervus olfactorius (NC I), menghubungkan organ olfactorius dengan pusat
olfactorius otak depan, berfungsi membawa impuls bau-bauan.
3. Nervus opticus (NC II), menghubungkan retina mata dengan tectum opticum, berfungsi membawa impuls
penglihatan.
4. Nervus oculomotoris (NC III), merupakan saraf motor somatik yang mengatur otot mata musculus obliquus
inferior, muculus rectus superior, musculus rectus inferior, dan musculus rectus internal. Berhubungan dengan otak
mesencephalon.
5. Nervus trochlearis (NC IV), berhubungan dengan otak mesencephalon, merupakan saraf motor somatik
yang menginervasi otot mata musculus obliquus superior.
6. Nervus trigeminalis (NC V), terbagi atas tiga cabang yaitu nervus ophthalmicus dan nervus maxillaris
(merupakan saraf sensori somatik) serta nervus mandibularis (saraf sensori somatik dan saraf motor somatik). Nervus
ini menghubungkan bagian kepala dan rahang dengan medulla oblongata. Fungsinya berkaitan dengan kepekaan kulit
terhadap panas dan sentuhan.
7. Nervus abducens (NC VI), merupakan saraf motor somatik yang menghubungkan bagian depan medulla
oblongata dengan otot mata musculus rectus external. Fungsinya berhubungan dengan penarikan otot penggerak biji
mata.
8. Nervus facialis (NC VII), tersusun atas tiga cabang yaitu nervus ophthalmicus superficialis, nervus buccalis, dan
nervus hyomandibularis. Saraf cabang ini berkaitan dengan saluran garis rusuk (linea lateralis) di atas kepala,
penerima rasa pada kepala dan tubuh, serta penerima rangsangan sentuhan. Berhubungan dengan NC V dan NC VIII
pada medulla oblongata. Saraf ini punya komponen yang berkaitan dengan sensori somatik, sensori visceral, dan
fungsi motor visceral.
9. Nervus acousticus (NC VIII), sering dianggap sebagai cabang dari nervus acousticofacialis pada ikan,
mempunyai fungsi sensori somatik yang berkaitan dengan telinga bagian dalam.
10. Nervus glossopharyngeal (NC IX), terdiri dari komponen sensori dan motoris yang melayani bagian insang
pertama. Fungsinya berkaitan dengan garis rusuk, organ pengecap pada pharynx dan otot-otot insang.
11. Nervus vagus (NC X), memiliki beberapa percabangan. Cabang supratemporal dan cabang garis rusuk melayani
sistem garis rusuk. Cabang branchial menuju ke bagian posterior celah insang. Cabang visceral melayani organ-organ
internal. Cabang dorsal recurrent menginervasi penerima rasa.
b. Saraf spinal
Spinal cord merupakan suatu tabung, tetapi alur pusatnya (central canal) berdiameter kecil dibandingkan dengan
dindingnya. Serabut-serabut syaraf ini dibungkus dan dikumpulkan dalam satu ikatan sesuai dengan fungsinya.
Anatomi saraf spinalis pisces: Akar dorsal dan ventral bersatu, tetapi persatuan di luar columna vertebralis. Pada
beberapa spesies tidak ada dan hanya berupa akar ventral yang ada. Mereka disebut nervus spino-occipitale. Serabut-
serabut membentuk nervus hypobranchial yang terdiri serabut-serabut motoris saja.
Vertebrata menanggapi rangsangan lingkungan melalui organ-organ indera, lalu disampaikan ke otak atau sumsum
tulang belakang setelah itu baru ke otot atau kelenjar. Ikan memiliki variasi habitat dan perbedaan anatomi yang lebih
besar dari kelompok vertebrata lainya . hal inilah yang menyebabkan sering menimbulkan informasi simpang siur
mengenai ikan yang meliputi informasi tentang sistem saraf dan endokrinya. (Lagler, 1977)
Sel-sel saraf ikan mulai berkembang sejak permulaan stadia embrio dan berasal dari lapisan germinal terluar
(ectoderm). Unit terkecil dari sistem saraf disebut neuron (sel saraf). Setiap neuron terdiri atas inti dan jaringan
(perpanjangan sel). Perpanjangan sel terdiri atas dendrite (berfungsi sebagai penerima impuls) dan axon (berfungsi
sebagai penerus impuls). Pertemuan antara axon dan dendrite dari sel saraf lainnya disebut synapse.
Gambar. Ukuran relatif dan pengembangan otak antara hiu seperti yang terlihat dalam gambar (a) cal hiu (Prisriurus);
(b) dogfish (Mustelus); (C) hiu pasir (Carcharias).
Pada ikan lele (Siluroidei), otak kecil juga berkembang dengan baik. Otak kecil pada lele dibutuhkan untuk
menanggapi arus listrik lemah. Ventrikel otak kecil masih terlihat menonjol dalam hiu dan pari (Elasmobranchii)
tetapi telah hampir sepenuhnya hilang pada otak kecil ikan bertulang sejati.
a. Myelencephaion
Myelencephalon merupakan bagian otak paling belakang (posterior), dengan membran oblongata sebagai komponen
utamanya. Komponen ini merupakan pusat untuk menyalurkan rangsangan keluar melalui saraf cranial.
Myelencephalon merupakan pusat dari saraf sensorik kecuali pada saraf kranial penciuman (I) dan penglihatan ( II ) .
Pada ikan Clupea pallasi, dan Trichiurus sp, medulla oblongata membesar, dibagian ini terdapat organ yang
dinamakan cristae membrane yang diduga ada hubungannya dengan kecendrungan ikan untuk berkelompok
b. Saraf Cranial
2. Sumsum Tulang Belakang
Sumsum tulang belakang, bersama dengan otak, membentuk sistem saraf pusat (SSP). Ini menyerupai, tali berwarna
krem yang tebal dan terdiri dari saraf yang menyampaikan pesan antara otak ke seluruh tubuh. Sumsum tulang
belakang membentang dari medulla oblongata yang terletak pada bagian bawah otak ke punggung bawah dan
ditempatkan di sebuah terowongan yang dibuat oleh tulang vertebra tulang belakang.
Ikan berahang pada umumnya memiliki ganglia tulang belakang pada neuron sensorik dari saraf dorsal walaupun
pada banyak family, seperti ikan mas (Cyprinidae), cods (Gadidae), Percidae, dan Sciaenidae, beberapa serat aferen
merupakan penghantar dari ganglia supramedullary dan inframedullary. Pada hiu (Squaliformes) sampai ikan
bertulang sejati (Osteichthyes), terdapat diferensiasi dan pembagian saluran serat antara otak dan sumsum tulang
belakang. Pada searobins (Triglidae), bagian anterior yang panjang dan terpisah dari sirip dada membawa reseptor
khusus, taktil dan kimia. Saraf sensorik dari bagian anterior ini ditandai oleh adanya pembengkakan pada sumsum
tulang belakang.
Impuls sensori dari reseptor dihantar masuk ke sumsum tulang belakang melalui tanduk dorsal dan impuls motor
keluar dari sumsum tulang belakang melalui tanduk ventral menuju efektor. Pada tanduk dorsal terdapat badan sel
saraf penghubung (asosiasi konektor) yang akan menerima impuls dari sel saraf sensori dan akan menghantarkannya
ke saraf motor.
A. Sistem saraf otonom
Sistem syaraf otonom merupakan bagian dari membran periferi, mempengaruhi otot polos dan kelenjar. sistem saraf
otonom berupa susunan saraf otonom terdiri atas saraf simpatis dan parasimpatis. Saraf otonom mengontrol fungsi
vegetatif badan, antara lain:
o mengatur kegiatan jantung dan pembuluh darah,
o mengatur kerja urat daging licin, dan
o mengatur kerja kelenjar-kelenjar. Sifat kedua saraf tersebut dikenal sebagai sifat yang berlawanan. Saraf simpatis
aktif bila tubuh memerlukan energi dan saraf parasimpatis aktif pada tubuh organisme sedang istirahat.