MEMUTUSKAN:
Pasal I
Ketentuan dalam Lampiran XI huruf K Peraturan Bupati
Lombok Timur Nomor 38 Tahun 2014 tentang Kebijakan
Akuntansi Kabupaten Lombok Timur (Berita Daerah Kabupaten
Lombok Timur Tahun 2014 Nomor 38) diubah, sehingga
Lampiran XI berbunyi sebagaimana tercantum dalam lampiran
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati
ini.
Pasal II
Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya
dalam Berita Daerah Kabupaten Lombok Timur.
Ditetapkan di Selong
pada tanggal 20 April 2016
BUPATI LOMBOK TIMUR,
ttd
ttd
ROHMAN FARLY
LAMPIRAN XI
PERATURAN BUPATI LOMBOK TIMUR
NOMOR 10 TAHUN 2016
TENTANG
PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI
NOMOR 38 TAHUN 2014 TENTANG
KEBIJAKAN AKUNTANSI KABUPATEN
LOMBOK TIMUR
B. PENGAKUAN
1. Aset tetap diakui pada saat manfaat ekonomi masa depan dapat diperoleh
dan nilainya dapat diukur secara handal. Untuk dapat diakui sebagai aset
tetap harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
a. Berwujud
b. Mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan;
c. Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal;
d. Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi normal entitas; dan
e. Diperoleh atau dibangun dengan maksud untuk digunakan.
2. Dalam menentukan apakah suatu aset tetap mempunyai manfaat lebih dari
12 (dua belas) bulan, suatu entitas harus menilai manfaat ekonomi masa
depan yang dapat diberikan oleh aset tetap tersebut, baik langsung maupun
tidak langsung, bagi kegiatan operasional pemerintah. Manfaat tersebut
dapat berupa aliran pendapatan atau penghematan belanja bagi
pemerintah. Manfaat ekonomi masa depan akan mengalir ke suatu entitas
dapat dipastikan bila entitas tersebut akan menerima manfaat dan
menerima risiko terkait. Kepastian ini biasanya hanya tersedia jika manfaat
dan risiko telah diterima entitas tersebut. Sebelum hal ini terjadi, perolehan
aset tidak dapat diakui.
3. Tujuan utama dari perolehan aset tetap adalah untuk digunakan oleh
pemerintah dalam mendukung kegiatan operasionalnya dan bukan
dimaksudkan untuk dijual.
-6-
4. Pengakuan aset tetap akan andal bila aset tetap telah diterima atau
diserahkan hak kepemilikannya dan atau pada saat penguasaannya
berpindah.
5. Saat pengakuan aset akan dapat diandalkan apabila terdapat bukti bahwa
telah terjadi perpindahan hak kepemilikan dan/atau penguasaan secara
hukum, misalnya sertifikat tanah dan bukti kepemilikan kendaraan
bermotor. Apabila perolehan aset tetap belum didukung dengan bukti
secara hukum dikarenakan masih adanya suatu proses administrasi yang
diharuskan, seperti pembelian tanah yang masih harus diselesaikan proses
jual beli (akta) dan sertifikat kepemilikannya di instansi berwenang, maka
aset tetap tersebut harus diakui pada saat terdapat bukti bahwa
penguasaan atas aset tetap tersebut telah berpindah, misalnya telah terjadi
pembayaran dan penguasaan atas sertifikat tanah atas nama pemilik
sebelumnya.
C. PENGUKURAN
1. Aset tetap dinilai dengan biaya perolehan. Apabila penilaian aset tetap
dengan menggunakan biaya perolehan tidak memungkinkan maka nilai
aset tetap didasarkan pada nilai wajar pada saat perolehan.
2. Pengukuran dapat dipertimbangkan andal bila terdapat transaksi
pertukaran dengan bukti pembelian aset tetap yang mengidentifikasikan
biayanya. Dalam keadaan suatu aset yang dikonstruksi/dibangun sendiri,
suatu pengukuran yang dapat diandalkan atas biaya dapat diperoleh dari
transaksi pihak eksternal dengan entitas tersebut untuk perolehan bahan
baku, tenaga kerja dan biaya lain yang digunakan dalam proses
konstruksi.
3. Biaya perolehan aset tetap yang dibangun dengan cara swakelola meliputi
biaya langsung untuk tenaga kerja, bahan baku, dan biaya tidak langsung
termasuk biaya perencanaan dan pengawasan, perlengkapan, tenaga
listrik, sewa peralatan, dan semua biaya lainnya yang terjadi berkenaan
dengan pembangunan aset tetap tersebut.
4. Bila aset tetap diperoleh dengan tanpa nilai, biaya aset tersebut adalah
sebesar nilai wajar pada saat aset tersebut diperoleh.
5. Pengukuran Aset Tetap memperhatikan Peraturan Bupati Nomor 17 tahun
2012 tentang Kebijakan Akuntansi Penyusutan Aset Tetap dan Piutang
Kabupaten Lombok Timur dan Nomor 25 Tahun 2012 tentang Pedoman
Batas Minimal Kapitalisasi Aset Tetap dalam Sistem Akuntansi
Pemerintah Kabupaten Lombok Timur yaitu sebesar Rp 500.000,00 (lima
ratus ribu rupiah) per unit aset tetap.
Jika nilai perolehan Aset Tetap di bawah nilai satuan minimum
kapitalisasi maka atas Aset Tetap tersebut tidak dapat diakui dan
disajikan sebagai Aset Tetap, namun tetap diungkapkan dalam Catatan
Atas Laporan Keuangan.
-7-
D. KOMPONEN BIAYA
1. Biaya perolehan suatu aset tetap terdiri dari harga belinya atau
konstruksinya, termasuk bea impor dan setiap biaya yang dapat
diatribusikan secara langsung dalam membawa aset tersebut ke kondisi
yang membuat aset tersebut dapat bekerja untuk penggunaan yang
dimaksudkan.
2. Adapun komponen biaya perolehan berdasarkan jenis aset tetap adalah
sebagai berikut:
Jenis Aset Tetap Komponen Biaya Perolehan
Tanah harga perolehan atau biaya pembebasan tanah, biaya
yang dikeluarkan dalam rangka memperoleh hak,
biaya pematangan, pengukuran, penimbunan, dll.
Peralatan dan pembelian, biaya pengangkutan, biaya instalasi, serta
Mesin biaya langsung lainnya untuk memperoleh dan
mempersiapkan sampai peralatan dan mesin
tersebut siap digunakan.
Gedung dan harga pembelian atau biaya konstruksi, termasuk
Bangunan biaya pengurusan IMB, notaris, dan pajak.
Jalan, Jaringan, biaya perolehan atau biaya konstruksi dan biaya-
& Instalasi biaya lain yang dikeluarkan sampai jalan, jaringan,
dan instalasi tersebut siap pakai.
Aset Tetap seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh
Lainnya aset tersebut sampai siap pakai.
H. ASET DONASI
Aset tetap yang diperoleh dari sumbangan (donasi) harus dicatat sebesar nilai
wajar pada saat perolehan. Perolehan aset tetap dari donasi diakui sebagai
pendapatan operasional.
K. PENYUSUTAN
1. Definisi
Penyusutan adalah alokasi yang sistematis atas nilai suatu aset tetap yang
dapat disusutkan (depreciable assets) selama masa manfaat aset yang
bersangkutan.
Nilai penyusutan untuk masing-masing periode diakui sebagai pengurang
nilai tercatat aset tetap dalam neraca dan beban penyusutan dalam laporan
operasional.
Aset tetap yang dinyatakan hilang berdasarkan dokumen sumber yang syah
dan telah diusulkan kepada pengelola barang untuk dilakukan
penghapusannya, direklasifikasi kedalam aset lainnya;
Dalam hal keputusan penghapusan mengenai aset tetap yang hilang telah
diterbitkan oleh Bupati maka aset tersebut dihapus.
Dalam hal aset tetap yang dinyatakan hilang dan sebelumnya telah diusulkan
penghapusannya kepada pengelola barang dikemudian hari ditemukan, maka
terhadap aset tetap tersebut :
a. direklasifikasikan dari aset lainnya ke akun aset tetap; dan
b. disusutkan sebagaimana layaknya aset tetap.
Terhadap aset tetap yang dinyatakan hilang dan sebelumnya telah diusulkan
penghapusannya kepada pengelola barang dikemudian hari ditemukan
tersebut:
a. dalam hal memiliki bukti kepemilikan, maka atas aset tetap tersebut perlu
dilakukan penilaian setelah aset tetap yang bersangkutan ditemukan
kembali;
b. dalam hal tidak memiliki bukti kepemilikan, maka nilai akumulasi
penyusutan atas aset tetap tersebut disajikan sebesar nilai akumulasi
penyusutan saat sebelum dilakukan reklasifikasi ke aset lainnya dan
akumulasi penyusutan selama periode dimana aset tetap bersangkutan
dicatat pada aset lainnya.
3. Prasyarat Penyusutan
Prasyarat Penyusutan untuk dilakukannya penyusutan yaitu:
a. Diketahui nilai buku yang dapat disusutkan;
b. Identifikasi aset yang nilainya menurun;
c. Harus diketahui masa manfaatnya; dan
d. Diketahui Kondisi yang menyebabkan penurunan aset tetap (misalnya
yang mudah obsolet).
Perbaikan terhadap asset tetap yang menambah masa manfaat atau kapasitas
manfaat, mengubah masa manfaat asset tetap yang bersangkutan yang
meliputi:
a. Renovasi
b. Restorasi; atau
c. Overhaul.
- 11 -
Keterangan:
a.1. Renovasi
Renovasi merupakan kegiatan penambahan, perbaikan, dan/atau
penggantian bagian asset tetap dengan maksud meningkatan masa manfaat,
kualitas dan/atau kapasitas.
Aset renovasi adalah renovasi atas aset tetap bukan milik suatu satuan
kerja/satuan kerja pemerintah daerah yang memenuhi persyaratan
kapitalisasi aset tetap.
a.1.1. Renovasi asset tetap bukan milik dalam lingkup entitas pelaporan
Renovasi semacam ini pada SKPD yang melakukan renovasi tidak tercatat
sebagai penambahan nilai perolehan asset tetap terkait karena kepemilikan
asset tetap tersebut ada pada pihak lain.
Renovasi tersebut apabila telah selesai dilakukan sebelum tanggal pelaporan,
akan dibukukan sebagai asset tetap lainnya-asset renovasi.
Apabila sampai dengan tanggal pelaporan, renovasi tersebut belum selesai
dikerjakan atau ssudah selesai pengerjaannya, namun belum
diserahterimakan, maka akan dicatat sebagai konstruksi dalam pengerjaan.
a.2. Restorasi
Restorasi merupakan kegiatan perbaikan aset tetap yang rusak dengan tetap
mempertahankan arsitekturnya.
a.3. Overhaul
Overhaul merupakan kegiatan penambahan, perbaikan, dan/atau
penggantian bagian peralatan mesin dengan maksud meningkatkan masa
manfaat, kualitas dan/atau kapasitas.
Masa manfaat asset tetap dapat diusulkan untuk diubah oleh pengguna
barang dengan mempertimbangkan kesesuaian sisa masa manfaat asset tetap
dengan kondisi asset tetap.
Usulan perubahan dalam rangka kesesuaian sisa masa manfaat aset tetap
dengan kondisi aset tetap, dilakukan dalam hal terjadi sebab-sebab yang
secara normal dapat diperkikan menjadi penyebab sisa masa manfaat aset
tetap tidak sesuai dengan kondisi aset tetap.
Perubahan masa manfaat aset tetap ditetapkan oleh Bupati setelah terlebih
dahulu berkoordinasi dengan instansi terkait.
Perubahan masa manfaat asset tetap akibat adanya perbaikan, dilakukan
dengan berpedoman pada masa manfaat aset tetap akibat perbaikan.
Masa manfaat aset tetap ditentukan untuk setiap unit aset tetap.
Penentuan masa manfaat aset tetap dilakukan dengan berpedoman pada
masa manfaat aset tetap untuk setiap aset tetap adalah seperti tabel 1 sebagai
berikut:
- 12 -
Tabel 1
MASA
KODE BARANG URAIAN MANFAAT
(TAHUN)
ASET TETAP
PERALATAN DAN MESIN
3.01.01 ALAT-ALAT BESAR DARAT 10
3.01.02 ALAT-ALAT BESAR APUNG 8
3.01.03 ALAT-ALAT BANTU 7
3.02.01 ALAT ANGKUTAN DARAT BERMOTOR 7
ALAT ANGKUTAN DARAT TAK
3.02.02 BERMOTOR 2
3.02.03 ALAT ANGKUT APUNG BERMOTOR 10
3.02.05 ALAT ANGKUT APUNG TAK BERMOTOR 3
3.02.06 ALAT ANGKUT BERMOTOR UDARA 20
3.03.01 ALAT BENGKEL BERMESIN 10
3.03.02 ALAT BENGKEL TAK BERMESIN 5
3.03.03 ALAT UKUR 5
3.04.01 ALAT PENGOLAHAN PERTANIAN 4
ALAT PEMELIHARAAN TANAMAN/ALAT
3.04.02 PENYIMPAN PERTANIAN 4
3.05.01 ALAT KANTOR 5
3.05.02 ALAT RUMAH TANGGA 5
PERALATAN KOMPUTER 4
MEJA DAN KURSI KERJA/RAPAT
PEJABAT 5
3.06.01 ALAT STUDIO 5
3.06.02 ALAT KOMUNIKASI 5
3.06.03 PERALATAN PEMANCAR 10
ALAT KEDOKTERAN 5
ALAT KESEHATAN 5
UNIT ALAT LABORATORIUM 8
ALAT PERAGA/PRAKTEK SEKOLAH 10
UNIT ALAT LABORATORIUM KIMIA
NUKLIR 15
ALAT LABORATORIUM FISIKA
NUKLIR/ELEKTRONIKA 15
ALAT PROTEKSI RADIASI/PROTEKSI
LINGKUNGAN 10
RADIATION APLICATION AND NON
DESTRUCTIVE TESTING LABORATORY
(BATAM) 10
ALAT LABORATORIUM LINGKUNGAN
HIDUP 17
PERALATAN LABORATORIUM
HIDRODINAMIKA 15
SENJATA API 10
PERSENJATAAN NON SENJATA API 3
ALAT KEAMANAN DAN PERLINDUNGAN 5
GEDUNG DAN BANGUNAN
BANGUNAN GEDUNG TEMPAT KERJA 50
BAGUNAN GEDUNG TEMPAT TINGGAL 50
BAGUNAN MENARA 40
BANGUNAN BERSEJARAH 50
TUGU PERINGATAN 50
- 13 -
CANDI 50
MONUMEN/BANGUNAN BERSEJARAH 50
TUGU PERINGATAN LAIN 50
TUGU TITIK KONTROL/PASTI 50
RAMBU-RAMBU 50
RAMBU-RAMBU LALU LINTAS UDARA 50
JALAN, IRIGASI, DAN JARINGAN
JALAN 10
JEMBATAN 50
BANGUNAN AIR IRIGASI 50
BANGUNAN AIR PASANG SURUT 50
BANGUNAN AIR RAWA 25
BANGUNAN PENGAMANAN SUNGAI DAN
PENANGGULANGAN BENCANA ALAM 10
BANGUNAN PENGEMBANGAN SUMBER
AIR DAN AIR TANAH 30
BANGUNAN AIR BERSIH/BAKU 40
BANGUNAN AIR KOTOR 40
BANGUNAN AIR 40
INSTALASI AIR MINUM/AIR BERSIH 30
INSTALASI AIR KOTOR 30
INSTALASI PENGOLAHAN SAMPAH 10
INSTALASI PENGOLAHAN BAHAN
BANGUNAN 10
INSTALASI PEMBANGKIT LISTRIK 40
INSTALASI GARDU LISTRIK 40
INSTALASI PERTAHANAN 30
INSTALASI GAS 30
INSTALASI PENGAMANAN 20
JARINGAN AIR MINUM 30
JARINGAN LISTRIK 40
JARINGAN TELPON 20
JARINGAN GAS 30
Tabel 2.
Persentase
Renovasi/Resto
PENAMB
rasi/Overhaul
AHAN
dari nilai
KODE BARANG URAIAN JENIS MASA
Perolehan
MANFAAT
(Diluar
(TAHUN)
Penyusutan)
ALAT ANGKUT
3
3.02.05.00.000 BERMOTOR UDARA Overhaul > 0% s.d. 25%
> 25% s.d. 50% 6
> 50% s.d. 75% 9
> 75% s.d.
12
100%
ALAT BENGKEL DAN
3.03.00.00.000 ALAT UKUR
ALAT BENGKEL
1
3.03.01.00.000 BERMESIN Overhaul > 0% s.d. 25%
> 25% s.d. 50% 2
> 50% s.d. 75% 3
> 75% s.d.
4
100%
ALAT STUDIO,
KOMUNIKASI DAN
3.06.00.00.000 PEMANCAR
3.06.01.00.000 ALAT STUDIO Overhaul > 0% s.d. 25% 1
> 25% s.d. 50% 2
> 50% s.d. 75% 2
> 75% s.d.
3
100%
PERALATAN
2
3.06.04.00.000 KOMUNIKASI NAVIGASI Overhaul > 0% s.d. 25%
> 25% s.d. 50% 5
> 50% s.d. 75% 7
> 75% s.d.
9
100%
ALAT KEDOKTERAN
3.07.00.00.000 DAN KESEHATAN
3.07.01.00.000 ALAT KEDOKTERAN Overhaul > 0% s.d. 25% 0
> 25% s.d. 50% 1
- 16 -
ALAT KESEHATAN
0
3.07.02.00.000 UMUM Overhaul > 0% s.d. 25%
> 25% s.d. 50% 1
> 50% s.d. 75% 2
> 75% s.d.
3
100%
UNIT ALAT
LABORATORIUM KIMIA 3
3.08.02.00.000 NUKLIR Overhaul > 0% s.d. 25%
> 25% s.d. 50% 5
> 50% s.d. 75% 7
> 75% s.d.
8
100%
ALAT LABORATORIUM
FISIKA 3
3.08.03.00.000 NUKLIR/ELEKTRONIKA Overhaul > 0% s.d. 25%
> 25% s.d. 50% 5
> 50% s.d. 75% 7
> 75% s.d.
8
100%
ALAT PROTEKSI
RADIASI/PROTEKSI 2
3.08.04.00.000 UNGKUNGAN Overhaul > 0% s.d. 25%
> 25% s.d. 50% 4
> 50% s.d. 75% 5
> 75% s.d.
5
100%
RADIATION
APPLICATION & NON
2
DESTRUCTIVE
3.08.05.00.000 TESTING Overhaul > 0% s.d. 25%
> 25% s.d. 50% 4
> 50% s.d. 75% 5
> 75% s.d.
5
100%
ALAT LABORATORIUM
1
3.08.06.00.000 LINGKUNGAN Overhaul > 0% s.d. 25%
> 25% s.d. 50% 2
> 50% s.d. 75% 3
- 17 -
PERALATAN
LABORATORIUM 3
3.08.07.00.000 HYDRODINAMICA Overhaul > 0% s.d. 25%
> 25% s.d. 50% 5
> 50% s.d. 75% 7
> 75% s.d.
8
100%
ALAT LABORATORIUM
STANDARSASI
2
KALIBRASI &
3.08.08.00.000 INSTRUMENTASI Overhaul > 0% s.d. 25%
> 25% s.d. 50% 4
> 50% s.d. 75% 5
> 75% s.d.
5
100%
PERSENJATAAN NON
0
3.09.02.00.000 SENJATA API Overhaul > 0% s.d. 25%
> 25% s.d. 50% 0
> 50% s.d. 75% 1
> 75% s.d.
1
100%
3.09.03.00.000 SENJATA SINAR Overhaul > 0% s.d. 25% 0
> 25% s.d. 50% 0
> 50% s.d. 75% 0
> 75% s.d.
2
100%
ALAT KHUSUS
1
3.09.04.00.000 KEPOLISIAN Overhaul > 0% s.d. 25%
> 25% s.d. 50% 1
> 50% s.d. 75% 2
> 75% s.d.
2
100%
3.10.00.00.000 KOMPUTER
3.10.01.00.000 KOMPUTER UNIT Overhaul > 0% s.d. 25% 1
> 25% s.d. 50% 1
> 50% s.d. 75% 2
> 75% s.d.
2
100%
PERALATAN
1
3.10.02.00.000 KOMPUTER Overhaul > 0% s.d. 25%
- 18 -
ALAT EKSPLORASI
2
3.11.02.00.000 GEOFISIKA Overhaul > 0% s.d. 25%
> 25% s.d. 50% 4
> 50% s.d. 75% 5
> 75% s.d.
5
100%
ALAT PENGEBORAN
0
3.12.02.00.000 NON MESIN Overhaul > 0% s.d. 25%
> 25% s.d. 50% 1
> 50% s.d. 75% 1
> 75% s.d.
2
100%
ALAT PRODUKSI,
PENGOLAHAN DAN
3.13.00.00.000 PEMURNIAN
3.13.01.00.000 PERALATAN SUMUR Renovasi > 0% s.d. 25% 0
> 25% s.d. 50% 1
> 50% s.d. 75% 1
> 75% s.d.
2
100%
PENGOLAHAN DAN
3
3.13.03.00.000 PEMURNIAN Overhaul > 0% s.d. 25%
> 25% s.d. 50% 5
> 50% s.d. 75% 7
- 19 -
ALAT BANTU
3.14.00.00.000 EKPLORASI
ALAT BANTU
2
3.14.01.00.000 EKPLORASI Overhaul > 0% s.d. 25%
> 25% s.d. 50% 4
> 50% s.d. 75% 6
> 75% s.d.
7
100%
ALAT BANTU
2
3.14.02.00.000 PRODUKSI Overhaul > 0% s.d. 25%
> 25% s.d. 50% 4
> 50% s.d. 75% 6
> 75% s.d.
7
100%
ALAT KESELAMATAN
3.15.00.00.000 KERJA
3.15.01.00.000 ALAT DETEKSI Overhaul > 0% s.d. 25% 1
> 25% s.d. 50% 2
> 50% s.d. 75% 2
> 75% s.d.
3
100%
3.17.00.00.000 PERALATAN
- 20 -
PROSES/PRODUKSI
UNIT PERALATAN
2
3.17.01.00.000 PROSES/PRODUKSI Overhaul > 0% s.d. 25%
> 25% s.d. 50% 3
> 50% s.d. 75% 4
> 75% s.d.
4
100%
3.18.00.00.000 RAMBU-RAMBU
RAMBU-RAMBU LALU
1
3.18.01.00.000 LINTAS DARAT Overhaul > 0% s.d. 25%
> 25% s.d. 50% 2
> 50% s.d. 75% 3
> 75% s.d.
4
100%
RAMBU-RAMBU LALU
1
3.18.02.00.000 LINTAS UDARA Overhaul > 0% s.d. 25%
> 25% s.d. 50% 2
> 50% s.d. 75% 2
> 75% s.d.
4
100%
RAMBU-RAMBU LALU
2
3.18.03.00.000 LINTAS LAUT Overhaul > 0% s.d. 25%
> 25% s.d. 50% 5
> 50% s.d. 75% 7
> 75% s.d.
9
100%
PERALATAN OLAH
3.19.00.00.000 RAGA
PERALATAN OLAH
1
3.19.01.00.000 RAGA Renovasi > 0% s.d. 25%
> 25% s.d. 50% 1
> 50% s.d. 75% 2
> 75% s.d.
2
100%
BANGUNAN GEDUNG
5
4.01.02.00.000 TEMPAT TINGGAL Renovasi > 0% s.d. 30%
> 30% s.d. 45% 10
> 45% s.d. 65% 15
> 65% s.d.
50
100%
- 21 -
4.02.00.00.000 MONUMEN
CANDI/TUGU
PERINGATAN/PRASAST 5
4.02.01.00.000 I Renovasi > 0% s.d. 30%
> 30% s.d. 45% 10
> 45% s.d. 65% 15
TUGU TITK
4.04.00.00.000 KONTROL/PASTI Renovasi
4.04.01.00.000 TUGU/TANDA BATAS > 0% s.d. 30% 5
> 30% s.d. 45% 10
> 45% s.d. 65% 15
BANGUNAN
PENGAIRAN PASANG 2
5.02.02.00.000 SURUT Renovasi > 0% s.d. 5%
> 5% s.d. 10% 5
> 10% s.d. 20% 10
BANGUNAN
PENGEMBANGAN 1
5.02.03.00.000 RAWA DAN POLDER Renovasi > 0% s.d. 5%
> 5% s.d. 10% 3
> 10% s.d. 20% 5
BANGUNAN
PENGAMAN
SUNGAI/PANTAI & 1
PENANGULANGAN
5.02.04.00.000 BENCANA Renovasi > 0% s.d. 5%
> 5% s.d. 10% 2
> 10% s.d. 20% 3
- 22 -
BANGUNAN
PENGEMBANGAN
1
SUMBER AIR DAN AIR
5.02.05.00.000 TANAH Renovasi > 0% s.d. 5%
> 5% s.d. 10% 2
> 10% s.d. 20% 3
BANGUNAN AIR
5
5.02.06.00.000 BERSIH/AIR BAKU Renovasi > 0% s.d. 30%
> 30% s.d. 45% 10
> 45% s.d. 65% 15
INSTALASI
1
5.03.03.00.000 PENGOLAHAN SAMPAH Renovasi > 0% s.d. 30%
> 30% s.d. 45% 3
> 45% s.d. 65% 5
INSTALASI
PENGOLAHAN BAHAN 1
5.03.04.00.000 BANGUNAN Renovasi > 0% s.d. 30%
> 30% s.d. 45% 3
> 45% s.d. 65% 5
INSTALASI
5
5.03.05.00.000 PEMBANGKIT LISTRIK Renovasi > 0% s.d. 30%
> 30% s.d. 45% 10
> 45% s.d. 65% 15
INSTALASI GARDU
5
5.03.06.00.000 LISTRIK Renovasi > 0% s.d. 30%
> 30% s.d. 45% 10
> 45% s.d. 65% 15
INSTALASI
1
5.03.07.00.000 PERTAHANAN Renovasi > 0% s.d. 30%
> 30% s.d. 45% 3
> 45% s.d. 65% 5
5.04.00.00.000 JARINGAN
5.04.01.00.000 JARINGAN AIR MINUM Overhaul > 0% s.d. 30% 2
> 30% s.d. 45% 7
> 45% s.d. 65% 10
GEDUNG DAN
BANGUNAN DALAM 5
6.07.03.01.001 RENOVASI Renovasi > 0% s.d. 30%
> 30% s.d. 45% 10
> 45% s.d. 65% 15
6. Metode Penyusutan
Penyusutan aset tetap dilakukan dengan menggunakan metode garis lurus
yang dilakukan dengan mengalokasikan nilai yang dapat disusutkan dari
aset tetap secara merata, setiap tahun selama masa manfaat. Dalam
perhitungan penyusutan ini yang digunakan adalah perhitungan tahunan.
Perhitungan penyusutan tahunan adalah penyustan dapat dihitung satu
tahun penuh meskipun baru diperoleh satu atau dua bulan, bahkan dua
atau satu hari (hari terakhir tahun berkenaan).
- 24 -
L. ASET BERSEJARAH
Aset bersejarah harus disajikan dalam bentuk unit, misalnya jumlah unit
koleksi yang dimiliki atau jumlah unit monumen, dalam Catatan atas Laporan
Keuangan dengan tanpa nilai.
Biaya untuk perolehan, konstruksi, peningkatan, rekonstruksi harus
dibebankan dalam laporan operasional sebagai beban tahun terjadinya
pengeluaran tersebut. Beban tersebut termasuk seluruh beban yang
berlangsung untuk menjadikan aset bersejarah tersebut dalam kondisi dan
lokasi yang ada pada periode berjalan.
- 26 -
N. PENYAJIAN
Persediaan disajikan sebagai bagian dari aset lancar. Berikut ini adalah
contoh penyajian persediaan dalam Neraca Pemerintah Daerah.
Kode
Uraian 20X1 20X0
Akun
1 ASET
1.1. ASET LANCAR
1.1.1. Kas dan Setara Kas
1.1.2. Investasi Jangka Pendek
1.1.3. Piutang Pendapatan
1.1.4. Piutang Lainnya
1.1.5. Penyisihan Piutang xxx xxx
1.1.6. Beban Dibayar Dimuka xxx xxx
1.1.7. Persediaan xxx xxx
Jumlah Aset Lancar xxx xxx
1.2. INVESTASI JANGKA PANJANG
1.2.1. Investasi Jangka Panjang Non Permanen
1.2.1. Investasi Jangka Panjang Permanen
Jumlah Investasi Jangka Panjang xxx xxx
1.3. ASET TETAP
1.3.1. Tanah xxx xxx
1.3.2. Peralatan dan Mesin xxx xxx
1.3.3. Gedung dan Bangunan xxx xxx
1.3.4. Jalan, Irigasi, dan Jaringan xxx xxx
1.3.5. Aset Tetap Lainnya xxx xxx
1.3.6. Konstruksi Dalam Pengerjaan xxx xxx
1.3.7. Akumulasi Penyusutan xxx xxx
Jumlah Aset Tetap xxx xxx
1.4. DANA CADANGAN
1.4.1. Dana Cadangan xxx xxx
Jumlah Dana Cadangan xxx xxx
1.5. ASET LAINNYA
1.5.1. Tagihan Jangka Panjang
1.5.2. Kemitraan dengan Pihak Ketiga xxx xxx
1.5.3. Aset Tidak Berwujud xxx xxx
1.5.4. Aset Lain-lain xxx xxx
Jumlah Aset Lainnya xxx xxx
JUMLAH ASET xxx xxx
Keterangan : Akun Aset Tetap
- 27 -
O. PENGUNGKAPAN
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah mengungkapkan:
1. Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam pengukuran persediaan;
2. Penjelasan lebih lanjut persediaan seperti barang atau perlengkapan yang
digunakan dalam pelayanan masyarakat, barang atau perlengkapan yang
digunakan dalam proses produksi, barang yang disimpan untuk dijual atau
diserahkan kepada masyarakat, dan barang yang masih dalam proses
produksi yang dimaksudkan untuk dijual atau diserahkan kepada
masyarakat; dan
3. Jenis, jumlah, dan nilai persediaan dalam kondisi rusak atau usang.
ttd