Anda di halaman 1dari 6

Terapi Nutrisi

Terapi nutrisi adalah penggunaan layanan nutrisi khusus untuk mengobati penyakit, luka,
atau kondisi lainnya dan mencakup dua hal utama yaitu penilaian status gizi penderita dan
penatalaksanaan yang mencakup terapi nutrisi, penyuluhan dan penggunaan supplement nutrisi
Jenis terapi nutrisi itu sendiri yaitu terapi nutrisi oral, enteral, panteral dan terapi nutrisi
kombinasi.

Pos Pelayanan Keluarga Berencana - Kesehatan Terpadu (Posyandu) adalah kegiatan


kesehatan dasar yang diselenggarakan dari, oleh dan untuk masyarakat yang dibantu oleh
petugas kesehatan. Posyandu merupakan salah satu Upaya Kesehatan Bersumberdaya
Masyarakat (UKBM). Jadi, Posyandu merupakan kegiatan swadaya dari masyarakat di bidang
kesehatan dengan penanggung jawab kepala desa. A.A. Gde Muninjaya (2002:169) mengatakan :
”Pelayanan kesehatan terpadu (yandu) adalah suatu bentuk keterpaduan pelayanan kesehatan
yang dilaksanakan di suatu wilayah kerja Puskesmas. Tempat pelaksanaan pelayanan program
terpadu di balai dusun, balai kelurahan, RW, dan sebagainya disebut dengan Pos pelayanan
terpadu (Posyandu)”.

Anak balita adalah anak yang telah menginjak usia di atas satu tahun atau lebih popular dengan
pengertian usia anak di bawah lima tahun.
Balita adalah istilah umum bagi anak usia 1-3 tahun (batita)
Menurut karakteristik, balita terbagi dalam dua kategori yaitu anak usia 1 – 3 tahun (batita) dan
anak usia prasekolah.
Anak usia 1-3 tahun merupakan konsumen pasif, artinya anak menerima makanan dari apa yang
disediakan ibunya.
Pada usia pra-sekolah anak menjadi konsumen aktif. Mereka sudah dapat memilih makanan yang
disukainya. Pada usia ini anak mulai bergaul dengan lingkungannya atau bersekolah playgroup
sehingga anak mengalami beberapa perubahan dalam perilaku

Gizi kurang bukanlah penyakit akut yang terjadi mendadak, tetapi ditandai dengan kenaikan
berat badan balita yang tidak normal pada awalnya atau tanpa kenaikan berat badan setiap bulan
atau bahkan mengalami penurunan berat badan selama beberapa bulan. Perubahan status gizi
balita diawali oleh perubahan berat badan balita dari waktu ke waktu. Bayi yang tidak
mengalami kenaikan berat badan 2 kali selama 6 bulan, beresiko 12,6 kali lebih besar mengalami
gizi kurang dibandingkan dengan balita yang berat badannya terus meningkat.

Gizi buruk dapat dikatakan merupakan kurang gizi kronis akibat kekurangan asupan energi dan
protein yang berlangsung dalam jangka waktu yang lama. Anak disebut mengalami gizi buruk
apabila berat badan anak dibanding umur tidak sesuai
BAGAIMANA CARA MENILAI BAYI KEKURANGAN GIZI
Cara pengukuran status gizi yang paling sering digunakan adalah antropometri gizi. Dewasa ini
dalam program gizi masyarakat, pemantauan status gizi anak balita menggunakan metode
antropometri, sebagai cara untuk menilai status gizi. Antropometri berhubungan dengan berbagai
macam pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat
gizi. Berbagai jenis ukuran tubuh antara lain : berat badan, tinggi badan, lingkar lengan atas dan
tebal lemak di bawah kulit. Keunggulan antropometri antara lain alat yang digunakan mudah
didapatkan dan digunakan, pengukuran dapat dilakukan berulang-ulang dengan mudah dan
objektif, biaya relatif murah, hasilnya mudah disimpulkan, dan secara ilmiah diakui
keberadaannya

Berikut ini adalah beberapa gejala yang timbul pada bayi kurang gizi

 Berat badan di bawah nilai normal


 Tumbuh kembang terganggu, anak menjadi lebih lamban untuk belajar suatu hal, misalnya anak
lain sudah bisa merangkak namun pada anak gizi hal ini bisa dilakuka dengan waktu lebih lama
 Kulit menjadi kusam, dan seperti keriput
 Anak lemas, dan enggan beraktivitas
 Tulang kepala terkesan menonjol karena tipisnya lapisan lemak pada kulit
 Tulang rusuk menjadi sangat tampak
 Imunitas (daya tahan tubuh) rendah sehingga mudah sakit, seperti batuk pilek, diare, konstipasi
dan sebagainya

DEFINISI MP-ASI
makanan pendamping ASI yang diberikan harus memiliki kandungan energi, protein, dan
mikronutrien yang proporsional. Hal tersebut penting bagi bayi yang sedang mengalami masa
pertumbuhan.
TUJUAN PEMBERIAN MP-ASI

BAGAIMANA KRITERIA MAKANAN YANG BISA DISEBUT SEBAGAI MP-ASI


Memenuhi kriteria bahwa makanan tersebut layak dimakan tidak menimbulkan penyakit serta
makanan tersebut sehat. diantaranya

NUTRISI ADALAH zat dalam makanan yang dibutuhkan organisme untuk dapat tumbuh dan
berkembang dengan baik sesuai dengan fungsinya. Nutrisi dalam jumlah yang memadai dan
sesuai dengan kebutuhan akan memberikan energi bagi tubuh untuk dapat tumbuh dan
berkembang serta memperbaiki jaringan yang rusak.
Nutrisi Parenteral adalah suatu bentuk pemberian nutrisi yang diberikan langsung melalui
pembuluh darah tanpa melalui saluran pencernaan.
Nutrisi parenteral total (TPN) diberikan pada penderita dengan gangguan proses menelan,
gangguan pencernaan dan absorbsi. Pemberian nutrisi parenteral hanya efektif untuk pengobatan
gangguan nutrisi bukan untuk penyebab penyakitnya
Nutrisi enteral adalah nutrisi yang diberikan pada pasien yang tidak dapat memenuhi kebutuhan
nutrisinya melalui rute oral, formula nutrisi diberikan melalui tube ke dalam lambung (gastric
tube), nasogastrik tube (NGT), atau jejunum dapat secara manual maupun dengan bantuan pompa
mesin’

BAGAIMANA INDIKASI SAAT KITA MEMBERIKAN NUTRISI PARENTERAL


Indikasi Nutrisi Parenteral :
a. Gangguan absorbs makanan seperti pada fistula enterokunateus,
atresia intestinal, colitis infeksiosa, obstruksi usus halus.
b. Kondisi dimana usus harus diistirahatkan seperti pada pancreatitis
berat, status pre operatif dengan malnutrisi berat, angina intestinal,
diare berulang.
c. Gangguan motilitas usus seperti pada ileus yang berkepanjangan
d. Makan, muntah terus menerus, gangguan hemodinamik,
hiperemisis gravidarum

Makronutrien adalah zat gizi (nutrien) yang memberikan energi bagi tubuh yang diperlukan
tubuh dalam jumlah besar (makro = besar) untuk bertahan hidup.

Jenis-Jenis Makronutrien
Ada tiga jenis makronutrien yaitu:
1. Karbohidrat
2. Protein
3. Lemak
Selain memberi energi, makronutrien juga berperan dalam membantu pertumbuhan, membantu
metabolisma dan mengatur fungsi-fungsi tubuh.

mikronutrien?
Mikronutrien adalah zat gizi (nutrien) yang diperlukan oleh tubuh manusia selama hidupnya
dalam jumlah kecil untuk melaksanakan fungsi-fungsi fisiologis, tetapi tidak dapat dihasilkan
sendiri oleh tubuh. Mikronutrien terdiri dari vitamin dan mineral yang tidak dapat dibuat oleh
tubuh tetapi dapat diperoleh dari makanan.

Kekurangan mikronutien tertentu dalam tubuh dapat berakibat ancaman serius bagi kesehatan.
Defisiensi atau kekurangan vitamin A misalnya dapat menyebabkan kebutaan dan menghambat
pertumbuhan.
Perbedaan antara makronutrien dan mikronutrien adalah sebagai berikut:

 Makronutrien adalah nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah besar. Sementara
Mikronutrien adalah nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah kecil.
 Contoh Makronutrien adalah: protein, lemak, serat, air, dan karbohidrat. Contoh Mikronutrien
adalah: Vitamin, Mineral, Fitokimia dan antioksidan
 Jadi, vitamin ialah zat- zat organik kompleks yang dibutuhkan daam jumlah sangat kecil
yang pada umumnya tidak dapat dibentuk oleh tubuh. Vitamin dalam arti luas adalah
senyawa organik, bukan karbohidrat, lemak maupun protein, yang memiliki peranan vital
uutuk berjalannya fungsi tubuh yang normal, meskipun dibutuhkan dalam jumlah kecil.
Vitamin adalah zat gisi yang sangat dibutuhkan oleh tubuh, karena berperan
mambantu proses metabolisme tubuh yang normal.
 B. Fungsi Utama Vitamin
 Vitamin merupakan komponen minor, tetapi penting bagi bahan makanan. Keberadaan
vitamin perlu dijaga selama pengolahan dan penyimpanan makanan. Secara umum,
vitamin dibutuhan oleh tubuh untuk:
 1. Zat pengatur pertumbuhan
 2. Memelihara dan menjaga fungsi tubuh
 3. Sebagai koenzim
 4. Berperan dalam beberapa tahap reaksi metabolism energi
 C. Klasifikasi Vitamin
 Sebelum mengetahui susunan kimianya, vitamin diberi nama menurut abjad (A, B, C, D,
E, dan K). Vitamin B ternyata terdiri dari beberapa unsur vitamin. Berdasarkan penelitian,
ada 2 jenis vitamin, yaitu:
 1) Vitamin Larut dalam Lemak
 Vitamin larut lemak, memiliki manfaat faali tertentu di dalam tubuh. Sebagian besar
vitamin ini diabsorpsi bersama lipida lain. Absorpsi ini membutuhkan cairan empedu dan
pancreas.
 a. Sifat umum vitamin larut lemak
 - Larut dalam lemak dan pelarutnya
 - Kelebihan konsumsi yang dibutuhkan disimpan dalam tubuh
 - Dikeluarkan dalam jumlah kecil melalui empedu
 - Gejala defisiensi berjalan lambat
 - Tidak perlu selalu ada dalam makanan sehari- hari
 - Mempunyai precursor atau provitamin
 - Hanya mengandunng unsure C, H, dan O
 - Diabsorpsi melalui sistem limfe
 - Hanya dibutuhkan oleh organism kompleks
 - Beberapa jenis bersifat toksik pada jumlah relative rendah (6-10 x KGA)

Diet seimbangadalah diet yang memberikan semua nutrien dalam jumlah yang memadai, tidak
terlampau banyak dan juga tidak terlalu sedikit.
Setiap makanan dapat saling melengkapi dalam zat gizi yang dikandungnya. Pengelompokan
makanan disederhanakan berdasarkan tiga fungsi utama zat gizi seperti sumber energi atau
tenaga yang dibutuhkan untuk pertumbuhan, perkembangan, aktivitas otot, metabolisme, untuk
memperbaiki kerusakan jaringan dan tulang yang dapat disebabkan oleh cedera atau sakit
Dalam diet seimbang harus diperhatikan beberapa hal:
Menjaga kesehatan
Makan teratur
Raji berpuasa ( puasa dpt membuat utbuh ngatur pola konsum dan energi, dan jg dpt membuat
tubuh menggunakan cad makanan yg disimpan.)
Olahraga teratur
Aktif beraktivitas

Pengertian Malnutrisi
Malnutrisi adalah keadaan dimana tubuh tidak mendapat asupan gizi yang cukup, malnutrisi dapat
juga disebut keadaaan yang disebabkan oleh ketidak seimbangan di antara pengambilan makanan
dengan kebutuhan gizi untuk mempertahankan kesehatan

MALNUTRISI pada anak balita sangat berbeda sifatnya dengan malnutrisi yang terjadi pada orang
dewasa.
1. Gizi yang buruk pada balita tidak mudah dikenali oleh pemerintah oleh masyarakat bahkan oleh
keluarga. Artinya, andaikata di suatu desa terdapat sejumlah anak yang menderita gizi buruk tidak
segera menjadi perhatian karena anak kadang tidak tampak sakit.

2. Terjadinya masalah kekurangan gizi pada anak tidak selalu didahului oleh terjadinya bencana
kurang pangan dan kelaparan seperti orang dewasa. Artinya, pada keadaan pangan di pasar
berlimpahpun masih memungkinkan anak kekurangan gizi.

3. Faktor penyebab kekurangan gizi pada anak balita lebih komplek, maka upaya penanggulangannya
memerlukan pendekatan dari berbagai segi kehidupan anak, misalnya tidak cukup memperbaiki segi
makananya saja namun perlu juga memperbaiki lingkungan hidup seperti pola pengasuhan,
pendidikan ibu, air bersih dan kesehatan lingkungan serta mutu kesehatan.

4. Pencegahan dan penanggulangan balita yang menderita kekurangan gizi memerlukan partisipasi
aktif dari orangtua dan masyarakat setempat. Sedangkan pencegahan dan penanggulangan gizi yang
kurang lebih banyak tergantung pada upaya perbaikkan ekonomi keluarga, misalnya dengan
memberikan lapangan kerja dan meningkatkan daya belinya.

Anda mungkin juga menyukai