PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebagai calon guru mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
(FKIP) harus bisa mengobservasi atau biasa disebut pengamatan. Pengamatan
menjadi hal yang begitu penting dalam dunia pendidikan dikarenakan nantinya
mahasiswa yang akan menjadi guru akan turun langsung berhubungan dengan
dunia pendidikan. Dunia pendidikan bukan hanya sekedar mengajar tetapi guru
juga harus mampu memahami bagaimana karakteristik dari peserta didiknya.
Selain memahami atau mampu mengamati karakteristik peserta didiknya, guru
juga harus bisa mengolah sedemikian rupa bagaimana terjadinya proses
pembelejaran di kelas. Untuk itu guru juga harus memiliki kompetensi dasar guru.
Disinilah calon guru dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan perlu
mengambil mata kuliah Magang 1 yang nantinya akan dilanjutkan dengan
Magang II atau praktek langsung di lapangan. Di mata kuliah ini mahasiswa
mempelajari apa saja karakteristik dari peserta didik dan bagaimana menyikapinya
untuk tujuan pembelajaran. Dengan mempelajari terlebih dahulu mahasiswa akan
mendapat pembekalan sebelum mereka terjun langsung untuk mengajar. Hal ini
sangat membantu mahasiswa sebagai calon guru untuk menjadi pengajar yang
profesional.
Dalam mata kuliah magang 1 mahasiswa melakukan observasi atau
pengamatan yang berkaitan dengan kultur kelas, karateristik peserta didik, 4
kompetensi guru dan proses belajar mengajar. Empat komponen tersebut sangat
berpengaruh bagi mahasiswa calon guru, karena dalam mempelajari 4 komponen
tersebut, mahasiswa menjadi tahu bagaimana yang seharusnya mereka lakukan
pada saat mengajar nanti dalam menghadapi peserta didiknya.
Peserta didik merupakan aspek penting dalam proses belajar mengajar. Tanpa
adanya peran peserta didik proses belajar mengajar tidak akan bisa berlangsung
sesuai yang diharapkan. Hal ini karena interaksi antara guru dan peserta didik
dalam proses belajar mengajar akan terjadi apabila peserta didiknya aktif dalam
kelas.
1
Kegiatan observasi ini dipersiapkan untuk mahasiswa calon guru terutama di
bidang prodi pendidikan matematika sebagai bekal, pedoman dan acuan yang bisa
digunakan ketika berada dikelas dalam menghadapi situasi kelas, baik kondisi
kelas, peserta didik, maupun kondisi calon guru.
Kultur dalam Bahasa inggris yaitu culture yang berarti kebudayaan. Budaya
adalah suatu cara hidup yang berkembang, dan dimiliki bersama oleh sebuah
kelompok orang, dan di wariskan dari generasi ke generasi. Jika berbicara
mengenai pendidikan, atau salah satu kawasan amatan yaitu kultur kelas. Kultur
kelas merupakan sebuah kebiasaan yang ada didalam kelas yang terbentuk dari
norma-norma yang telah menjadi budaya kelas tersebut. Budaya yang ada dalam
kelas merupakan budaya yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan nilai-nilai
yang dianut dikelas serta pola pikir untuk bertindak dalam suatu lingkungan
kelas sebagai suatu kebiasaan yang menjadi kebudayaan yang menentukan
proses perkembangan peserta didiknya didalam kelas. Seperti yang dijelaskan
bahwa kultur kelas terbentuk dari norma-norma seperti nilai, moral, sikap dan
perilaku siswa yang tumbuh dan berkembang selama waktu di dikelas, kultur
kelas juga bisa terbentuk karena adanya peraturan yang disepakati bersama oleh
anggota kelas baik itu guru maupun muridnya. Pemahaman akan aturan atau
mentaati aturan yang telah dibuat dapat menciptakan kultur kelas yang baik yang
dapat mencerminkan sifat-sifat peserta didiknya didalam kelas. Sedangkan
sebaliknya jika kurang kesadaran atau pemahaman itu maka kultur kelas yang
dibentuk pun akan hancur, kacau, atau tidak teratur yang mencerminkan sikap
buruk peserta didiknya.
Jadi dapat disimpulkan bahwasanya kultur kelas adalah cara perilaku atau
adat istiadat yang terdapat di suatu sekolah yang berada di ruangan kelas yang
diciptakan oleh warga kelas itu sendiri dan akan selalu diwarisi dari generasi ke
2
generasi selanjutnya.
Sedangkan secara umum, dimaksud dengan kultur kelas disini adalah
“seperangkat kumpulan nilai kepercayaan, nilai tradisi, dan pola pikir untuk
bagaimana bertindak dalam suatu lingkungan kelas sebagai suatu kebiasaan yang
menjadi kebudayaan yang menentukan proses perkembangan anak didiknya di
dalam kelas”. Adapun aspek kultur kelas yang diamati adalah norma sosial dan
norma sosiomatematis. Norma sosial kelas merupakan aturan untuk peserta didik
dalam bersikap kepada gurunya, temannya dan rang dilingkungan sekitarnya
serta bagaimana seorang peserta didik berperilaku dan berinteraksi dengan
teman sekelasnya. Peraturan yang sudah dibuat bersifat memaksa dan akan
mendapat sanksi jika melanggarnya.
Norma sosiomatematis adalah interaksi sosial yang dimiliki peserta didik
dalam proses pembelajaran matematika, bagaimana peserta didik untuk bisa
berinteraksi dan menepatkan dirinya saat pembelajaran matematika dimulai.
Norma sosiomatematis juga berpengaruh terhadap pengetahuan peserta didik
dalam memahami matematika.
3
menentukan data-data yang nantinya dapat digunakan dalam pembelajaran yang
sesuai dengan data yang terkumpul yang didapat melalui informasi dengan
melihat kondisi peserta didik tersebut. Tidak hanya itu saja, kondisi peserta didik
juga senantiasa dapat mengalami perubahan, oleh karena itu, hendaknya guru
juga harus memantau segala perubahan keadaan yang ada pada siswa baik
sebelum pembelajaran dimulai, saat pembelajaran, hingga sampai usainya
pembelajaran tersebut. Oleh sebab itu, dengan kondisi peserta didiknya yang
mendukung atau bisa dikatakan memiliki karakteristik yang baik maka
pembelajaran yang dilakukan akan terlaksan dengan baik sedangkan apabila
sebaliknya proses pembelajaran yang diharapkan akan terhambat dalam proses
belajar mengajar.
Karakteristik peserta didik merupakan sifat yang dimiliki setiap siswa yang
bersifat tetap. Aspek dalam karakteristik meliputi: aspek pengetahuan, motivasi,
minat, kreatifitas dan lain sebagainya. Seorang guru harus memahami
karakteristik pada peserta didiknya, supaya guru bisa merancang strategi-strategi
yang bisa ia gunakan pada saat proses belajara mengajar untuk mendapatkan
hasil yang diinginkan.
4
Standar kompetensi guru ini dikembangkan secara utuh dari empat
kompetensi utama, yakni kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian,
kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. Keempat kompetensi tersebut
terintegrasi dalam kinerja guru.
Kompetensi pedagogik adalah seperangkat kemampuan(skill) yang berkaitan
dengan interaksi belajar mengajar antara guru dan siswa dalam kelas. Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia dijelaskan bahwa pedagogik adalah bersifat
mendidik, hukuman kepada anak. Dalam Undang-Undang N0. 14 Tahun 2005
Tentang Guru dan Dosen “Kompetendi pedagogik adalah kemampuan
mengelola pembelajaraan peserta didik”. Maksud kemampuan mengelola proses
belajar mengajar disini adalah kesanggupan atau kecakapan para guru dalam
menciptakan suasana komunikasi yang edukatif antara guru dan para peserta
didik yang mencakup segi (kognitif, afektif dan psikomotor) sebagai upaya
mempelajari sesuatu berdasarkan perencanaan sampai dengan tahap evaluasi dan
tindak lanjut untuk tercapainya tujuan pengajaran.
Kemudian ada kompetensi kepribadian yaitu salah satu kemampuan personal
yang harus dimiliki guru professional dengan cara mencerminkan kepribadian
yang baik pada diri sendiri, bersikap bijaksana serta arif, bersikap dewasa dan
berwibawa serta mempunyai akhlak mulia menjadi sauri tauladan yang baik.
Sosok guru yang memiliki kepribadian yang baik akan di segani oleh peserta
didik namun bukan untuk membuat peserta didik itu takut. Sebab, kepribadian
yang baik akan menjadi contoh atau panutan terhadap siswa atau peserta didik
yang diajarnya ketika mengajar di depan kelas.
Selanjutnya kompetensi professional yaitu salah satu unsur yang harus
dimikili oleh guru yang berkaitan dengan cara menguasai materi pembelajaran
secara luas dan mendalam. Kompetensi ini harus ditanamkan lebih awal bagi
seorang calon guru. Sebab, kematangan akan menguasai materi yang luas dan
mendalam tidaklah mudah. Oleh karena itu, ketika guru menguasai materi yang
akan diajarkan maka guru tersebut akan paham sesukbeluk atau celah dari materi
yang diajarkannya tersebut. Dengan pemahaman materi yang mendalam maka
peserta didik akan lebih yakin dan lebih bersemangat dalam menuntut ilmu
5
dengan giat dan rajin.
Lalu selanjutnya kompetensi sosial yaitu salah satu kompetensi yang harus
dimiliki oleh seorang pendidik berkaitan dengan bagaimana seorang guru
berkomunikasi dengan murid atau peserta didik dan seluruh tenaga kependidikan
atau juga dengan orang tua/wali peserta didik dan masyarakat sekitar. Apabila
pendidik menggunakan Bahasa dan intonasi yang jelas dan baik makan
komunikasi akan berjalan dengan lancar dan perkataan yang kita keluarkan pun
akan dipercayai oleh dipendengar dan dihargai. Sebab, jika pendidik tidak bisa
menggunakan Bahasa yang baik dengan seluruh instansi sekolah maupun
masyarakat maka, pendidik tersebut belum memenuhi standart kompetensi
yang telah ditetapkan oleh Menteri Pendidikan Nasional. Maka, calon guru atau
calon pendidik dilatih bagaimana menggunakan intonasi dan tutur kata yang
baik untuk digunakan berkomunikasi antar sesama istanti sekolah ataupun
masyarakat nantinya ketika meeka telah ditetapkan mengajar didaerah yang
mereka tempati.
Belajar merupakan proses yang bersifat internal bagi individu. Proses ini
terjadi dalam diri seseorang yang sedang mengalami proses belajar. Belajar
adalah proses perubahan kegiatan respon karena adanya situasi atau pengalaman
baru. Kegiatan belajar merupakan cara untuk mendapatkan pengetahuan dan
aplikasi dalam kehidupan sehari-hari.
6
dari proses pendidikan secara keseluruhan dengan guru sebagai pemegang
peranan utama.. Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang
mengandung serangkaian perbuatan guru dan peserta didik dengan berdasar pada
hubungan timbal balik mencapai tujuan tertentu. Interaksi atau hubungan timbal
balik antara guru peserta didik merupakan syarat utama bagi berlangsungnya
proses belajar mengajar.
7
4. Untuk mengetahui kompetensi yang dimiliki oleh guru dan mengambil sifat-
sifat positif dari guru lalu diterapkan bagi si observer sebagai calon guru.
5. Untuk mengetahui bagaimana proses belajar mengajar yang diiberikan guru
didalam kelas.
6. Untuk memberikan pembekalan bagi mahasiswa ketika akan melaksanakan
kegiatan pembelajaran.
7. Untuk melatih Mahasiswa dalam hal persiapan awal sebagai pembekalan
sebelum merasakan terjun PPL/Magang 2 nantinya.
8
BAB II
PELAKSANAAN MAGANG 1
2.1 Persiapan
1. Pembekalan I
Pembekalan I dilakukan oleh dosen mata kuliah magang 1 yang membahas
tentang kultur kelas, karakteristik peserta didik, 4 (empat) kompetensi guru dan
proses belajar mengajar. Pada pembekalan I ini, selain dosen memaparkan
didepan kelas, dosen juga memberi file pembekalan I melalui Syarah E-
Learning berupa powerpoint ataupun penugasan yang dibahas bersama saat
pertemuan di kelas. Adapun tujuan dari pembekalan magang I ini yaitu
mengetahui apa saja yang harus disiapkan untuk melakukan kunjungan
kesekolah, memahami sistem penyusun laporan magang 1 serta memahami
kultur kelas, karakteristik peserta didik, empat kompetensi guru dan proses
belajar mengajar sehingga mampu membuat aspek-aspek amatan yang tepat.
2. Membuat lembar observasi kultur kelas
Pada pembuatan lembar observasi kultur kelas, langkah pertama yang
dilakukan yaitu mencari tahu terlebih dahulu pengertian dan apa saja yang
menjadi bagian dari kultur kelas. Setelah mengetahui serta memahami tentang
kultur kelas, kita dapat menentukan indikator-indikator apa saja yang
kemungkinan akan muncul pada saat kita melakukan observasi. Tujuan dari
pelaksanaan ini yaitu agar mendapat hasil amatan yang menggambarkan
kebudayaan kelas amatan tersebut.
3. Membuat lembar observasi karakteristik peserta didik
Pada pembuatan lembar observasi karakteristik peserta didik, yang kita
lakukan pertama selain mencari bagaimana karakteristik dari peserta didik
yaitu membuat poin-poin yang kan di amati dan diharapkan akan muncul pada
saat observasi berlangsung, namun sebelum membuat poin-poin tersebut kita
harus terlebih dahulu membuat kawasan amatan. Adapun tujuan dari
penyusunan ini yaitu untuk mengetahui karakter peserta didik yang bervariasi.
4. Menyusun lembar observasi empat kompetensi guru
9
Pada pembuatan lembar observasi dari kompetensi guru, kita membagi
menjadi 4 kawasan amatan dari kompetensi guru itu yang masing-masing
kawasan terdiri dari aspek-aspek amatan yang memungkinkan untuk
mengetahui kemampuan dan sikap guru baik terhadap peserta didikya, sesama
guru maupun sesama lingkungan sekitarnya.
5. Membuat lembar observasi proses belajar mengajar
Pada pembuatan lembar observasi proses belajar mengajar kita dapat
membuat poin-poin amatan yang kemungkinan terdapat atau muncul pada saat
observasi, namun sebelum membuat poin-poin kita terlebih dahulu membagi
kawasan amatan. Tujuan dari penyusunan ini yaitu agar memperoleh hasil
amatan yang tepat dan sesuai dengan keadaan kelas amatan tersebut.
2.2 Pelaksanaan
1. Mengamati video pembelajaran
Setelah menyusun lembar observasi, maka pada tahap selanjutnya adalah
mahasiswa mengamati video pembelajaran yang sudah disediakan untuk
mengisi aspek-aspek yang nantinya akan terjawab pada embar observasi.
Terdapat 2 video pembelajaran yang menjadi bahan amatan observer yaitu:
a. Video pembelajaran matematika SMPN 2 JEMBER Kelas VIII materi
Teorema Phytagoras yang berdurasi 30:19 menit. Dalam video
pembelajaran ini yang menjadi kawasan amatan oleh observer adalah
kultur kelas dan karakteristik peserta didik.
b. Video pembelajaran matematika SMPN 2 Lubuk Basung materi
Menghitung Panjang Sisi Segitiga Siku-Siku yang berdurasi 16.30
menit. Dalam video pembelajaran ini kawasan yang menjadi kawasan
amatan oleh observer adalah empat kompetensi guru dan proses
belajar mengajar.
Tujuan dari pengamatan video ini adalah untuk mengamati serta mengisi
aspek-aspek yang nantinya akan terjawab pada lembar observasi yang telah
dibuat.
2. Melakukan observasi
10
Pada tahapan ini, bisa langsung mengamati semua hal yang berhubungan
dengan aspek amatan yang sudah disusun pada lembar observasi. Selain
mengamati aspek-aspek yang telah dibuat kita juga bisa mencatat apabila
terdapat temuan baru yang kira-kira terdapat didalam kelas itu namun tidak kita
masukkan didalam lembar observasi kita. Tujuan dari observasi ini yaitu untuk
mendapat hasil dari aspek amatan yang telah kita buat.
2.3 Penutupan
11
BAB III
Observe
Norma Kelas
Norma Sosial
12
untuk peserta didik
13
ada beberapa yang tidak dilakukan seperti berdoa. Karena berdoa itu sangat
penting dalam hal menumbuhkan akhlak yang baik dan meningkatkan keimanan
peserta didik. Hal lain yang jarang dilakukan yaitu guru tidak memberikan banyak
kesempatan untuk peserta didik bertanya. Juga tidak tampak adanya pengambilan
keputusan dengan pertimbangan anggota dan peserta didik menyelasaikan
masalah dengan berbagai pendekatan. Tidak tampak juga peserta didik membahas
keefektifan dari penyelesaian serta menggunakan kesalahan sebagai kesempatan
untuk memikirkan kembali konsep-konsep atau ide.
Dari yang tidak dilakukan atau jarang dilakukan tersebut merupakan hal-hal
penting yang harus lebih diperhatikan guru. Tetapi banyak juga yang sudah
dilakukan dan menjadi budaya di kelas tersebut dan hal itu akan bisa terus
dikembangkan jika kelas tersebut selalu menjaga kultur dari kelasnya.
Observe
Aspek Fisik
14
proses pembelajaran
Aspek Intelektual
Aspek Minat
15
Perhatian siswa tertuju pada model yang
digunakan dalam proses pembelajaran
Pada proses pembelajaran, siswa melakukan
aktivitas nyata
Siswa secara tertulis mengemukakan
aktivitas- aktivitas yang mereka
lakukan dalam proses
Pembelajaran
Siswa dapat menemukan pengetahuan
formal setelah melakukan aktivitas-aktivitas
dalam proses
Pembelajaran
Siswa berani bertanya dan mengemukakan
masalah
dihadapi dalam proses pembelajaran
Aspek Bakat
16
tugas dalam kelompoknya
17
Observe
Kompetensi Pedagogik
Guru memperhatikan
Guru memperhatikan
peserta didik yang
setiap kelompok untuk
belum/tidak memahami
melihat kesulitan yang
materi yang telah
dihadapi peserta didik
disampaikan
18
Guru meminta siswa
Guru meminta secara acak yang telah
kepada peserta didik untuk menyelesaikan
menjelaskan materi yang tugasnya untuk
didiskusikan menjelaskan hasil
diskusi
Guru memberikan
Guru memberikan
tepuk tangan saat
penguatan pada setiap
siswa bisa menjawab
materi yang penting
dengan baik
Guru memberikan
penghargaan kepada peserta Perhargaan yang
didik yang mampu diberikan berupa
menyerap/memahami tepuk tangan
materi yang disampaikan
Dengan adanya
jawaban yang
Guru menyajikan materi memuaskan dari siswa
dengan baik agar mudah maka guru
dipahami peserta didik menjelaskan materi
dengan baik kepada
siswa
19
dengan ringkas dan utama
Guru menyimpulkan
Guru membuat kesimpulan
dari materi yang telah
materi dengan singkat
disampaikan
Guru menggunakan
Guru menggunakan
metode ceramah dan
berbagai macam metode
diskusi
Semua siswa
Guru mengelola kelas
memperhatikan guru
dengan baik
saat menjelaskan
Guru menggunakan
Guru terampil dalam
evaluasi dalam bentuk
melakukan evaluasi
diskusi
Kompetensi Profesional
Guru memberikan
Guru menggunakan
masalah terlebih
masalah kontekstual
dahulu
Guru menggunakan
Guru mengaitkan materi
contoh yang berkaitan
dengan kehidupan sehari-
dengan kehidupan
hari
sehari-hari
20
Kompetensi Kepribadian
Guru berpenamilan
Guru berpenampilan
yang mencerminkan
sebagai pendidik/guru yang
bahwa dirinya adalah
baik
seorang guru
Kompetensi Sosial
21
Dari hasil pengamatan yang dilakukan untuk melihat kompetensi guru
observer melihat bahwa kompetensi guru harus dimiliki oleh seorang guru dan
calon guru. Dimana seorang guru harus memiliki sikap tegas dan beribawa agar
bisa menjadi contoh yang baik untuk peserta didiknya. Dengan hasil pengamatan
ini observer bisa mengambil sisi positif pada saat guru melaksakan proses
pembelajaran yaitu, guru dapat berkomunikasi dan bergaul dengan baik kepada
peserta didiknya. Jadi kompetensi guru dari hasil amatan diatas dapat disimpulkan
adalah untuk menjadi guru yang profesional seorang guru harulah memiliki 4
kompetensi tersebut. Ada beberapa dari kompetensi guru tidak dapat teramati
karena terbatasnya video pengamatan.
Observe
Hal yang
Aspek Tidak Ket
Diamati Dilakukan
dilakukan
22
bersama
3. Guru
Guru tidak ada
melakuka
melakukan hal
n hal-hal
lain selain yang
lain
berhubungan
sebelum
dengan
memulai
pembelajaran
pelajaran
Guru
1. Guru menanyakan
sebelumnya tugas
sebelumnya
2. Guru
Guru
mengulas
menanyakan
kembali
materi apa yang
Kegiatan
pelajaran
mereka baca
Pembelajaran
sebelumnya
Guru
3. Guru
menyebutkan
memulai
topik
materi baru
pembahasan hari
dengan
itu yaitu
menyebutkan
menghitung sisi
topik
segitiga siku-
bahasan
siku
4. Guru Guru
23
menjelaskan menyampaikan
maksud dan tujuan yang
tujuan topik ingin dicapai
bahasan dan manfaatnya
tersebut nanti
Guru membagi
siswa
5. Terjadi berkelompok
diskusi dan siswa
berdiskusi di
kelompoknya
Guru bertanya
6. Terjadi tanya
kepada siswa
jawab antara
dan siswa
guru-peserta
menjawab
didik
dengan baik
Guru
7. Guru
memberikan
memberikan
latihan berupa
latihan
tugas kelompok
8. Guru
memberikan Tidak ada dalam
ulangan video
harian
Siswa saling
9. Terjadi tanya
berdiskusi
jawab antara
tentang mencari
peserta didik
solusi
24
1. Guru
mengevaluas
i Tidak ada di
pembelajaran dalam video
yang baru
saja dibahas
2. Pemberian
tugas/PR
Tidak ada di
sebelu
dalam video
mengakhiri
pelajaran
3. Guru
Menutup
memberitahu
pelajaran
peserta didik
untuk topik Tidak ada
yang akan didalam video
dibahas pada
pertemuan
selanjutnya
4. Berdoa dan
Tidak ada di
mengucapka
dalam video
n salam
5. Duduk
Tidak ada dalam
dengan
video
tenang
Dari hasi amatan diatas dapat disimpulkan bahwa pada proses belajar mengajar
yang dilakukan di SMPN 2 Lubuk Basung guru membentuk cara belajar yang
baik dan membaut peserta didik senang mengikuti pembelajaran tersebut. tapi
25
disayangkan observer tidak bisa melihat video pembelajaran sampai akhir. Oleh
karena itu observer tidak bisa menilai bagaimana proses akhir dari pembelajaran
yang dilakukan di SMPN 2 Lubuk Basung.
3.5 Refleksi
1. Keberhasilan
Selama observasi yang kami lakukan, terkait observasi kawasan I (kultur
kelas dan karakteristik peserta didik) dan kawasan II (kompetensi profesional guru
dan proses belajar mengajar) terdapat beberapa keberhasilan yang kami amati,
diantaranya dalah sebagai berikut:
a. Kawasan I (Kultur Kelas Dan Krateristik Peserta Didik)
Dalam pengamatan ini observer hanya mengambil poin amatan yang
berhasil diamati yaitu sebagai berikut:
Kultur Kelas
Memberi salam sebelum memulai proses pembelajaran. Ini
adalah hal yang penting saat pelajaran hendak dimulai karena
salam itu memang seharusnya menjadi budaya dalam kehidupan
sehari-hari.
Guru memotivasi siswa sebelum memulai pelajaran. Sebelum
memulai pelajaran dengan adanya motivasi untuk peserta didik
akan membuat dirinya lebih semangat dalam belajar dengan
adanya tujuan pada hari itu.
Peserta didik berpakaian bersih dan rapi. Berpakaian yang bersih
dan rapi akan membuat peserta didik merasa lebih nyaman saat
pembelajaran.
Peserta didik disiplin waktu. Tidak akan ada yang terganggu jika
peserta didik semuanya datang tepat waktu.
Bersikap sopan terhadap guru. Bersikap sopan sudah jelas
haruslah menjadi budaya agar terbiasa nantinya saat peserta
didik berhubungan dengan lingkungan sekitarnya diluar
lingkungan sekolah.
26
Tidak berbicara sendiri saat guru menjelaskan. Hal ini menjadi
poin penting juga karena dengan memerhatikan saat guru
menjelaskan peserta didik akan lebih menangkap pelajaran yang
diberikan.
Saling mendengarkan pendapat dalam berdiskusi. Peserta didik
harus membudayakan sikap saling menghargai dengan adanya
diskusi peserta didik bisa saling mendengarkan pendapat satu
dan lainnya dalam pemecahan masalah.
Guru menjawab setiap pertanyaan peserta didik dengan jelas.
Menjawab dengan jelas akan memudahkan peserta didik untuk
membantunya memecahkan masalah.
Peserta didik bertanggungjawab pada tugas yang diberikan.
27
mengelola kelas dengan baik, guru terampil dalam melakukan
evaluasi.
Kompetensi kepribadian. Tampak dengan Guru berpakaian rapi
yang mencerminkan bahwa dirinya ialah seorang pendidik atau
guru yang baik, Guru berbicara menggunakan bahasa yang
santun kepada peserta didik, Guru disiplin dalam melaksanakan
tugas mengajar, Guru menjadi sumber inspirasi bagi peserta
didik dalam belajar.
Kompetensi sosial. Tampak pada saat Guru dapat
berkomunikasi dengan baik dengan peserta didik, Guru mampu
menjaga ketenangan kelas.
Kompetensi profesional. Hal ini tampak saat guru menguasai
materi yang diajarkan, Guru menyampaikan materi secara
berurutan dan sistematis, Guru menggunakan masalah
kontekstual, Guru mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-
hari.
28
menyebabkan penyusun kurang mengamti secara keseluruhan yang di
observasikan.
a. Faktor – faktor penyebab kelemahan/kegagalan observasi
Penyusun hanya bisa melakukan observasi melalu video dan
sulit untuk menemukan poin – poin yang telah di buat ada kendala
dalam video karena penyusun tidak bisa melihat sampai proses
pembelajaran selesai.
3. Ketidaklengkapan Data atau Temuan-temuan Baru
Dalam pelaksanaan observasi ini, kami tidak menemukan
temuan baru, dikarenakan kami mendapati beberapa kendala dalam
menyimpulkan hasil observasi.
4. Pengalaman Spesifik yang Diperoleh
Dari hasil pengematan selama observasi, kami sebagai observer
medapat pengalaman yang sangat berharga diantara nya sebagai
berikut:
Pertama, observer bisa memahami bagaimana seorang guru
membentuk proses belajar mengajar yang menarik dan
menyenangkan pribadi peserta didik yang diajarkannya.
Kedua, observer bisa mengambil beberapa sikap positif tarhadap
guru yang memiliki kompetensi guru professional untuk
observer gunakan pada saat PPL nantinya.
Ketiga, observer bisa mengenal guru-guru disekolah dan
mempererat tali silahturahmi dengan sekolah.
Keempat, observer bisa melatih diri menjadi observer yang baik
dalam melaksanakan kegiatan tersebut.
Kelima, observer bisa mengambil beberapa pengalaman positif
dari guru ketika melaksanakan proses belajar mengajar terhadap
tanggapan siswa selama pelajaran.
29
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari hasil kegiatan observasi dari dua video yang di lihat yaitu video
pembelajaran matematika SMPN 2 Jember yang menjadi kawasan amatan kultur
kelas dan karakteristik peserta didik dan video pembelajaran matematika SMPN 2
Lubuk Basung yang menjadi kawasan amataan empat kompetensi guru dan proses
belajar dan pembelajaran dapat simpulkan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat
bagi pembekalan mahasiswa calon guru untuk menjadi guru yang lebih baik lagi
dan profesional. Dari 4 (empat) kawasan yang telah kami amati dan kami lihat
secara bersama dapat kami tarik sesimpulan bahwa 4 (empat) kawasan ini yaitu
kultur kelas, karakteristik peserta didik, proses belajar mengajar, dan kompetensi
profesional guru; sangatlah bagus untuk menumbuhkan pembekalan yang lebih
matang lagi bagi mahasiswa (calon guru) untuk di pergunakan secara baik dan
benar penerapannya agar tercapainya guru yang profesional dan menjadi suritaula
dan bagi siswa.
Dari hasil observasi yang telah dilakukan observer dapat mengambil sisi
positif yang dapat digunakan bagi mahasiswa untuk membangun kultur kelas yang
baik, mengetahui dan mengangani masing-masing karakteristik peserta didik yang
berbeda-beda, membangun dan menciptakan proses pembelajaran yang menarik
dan membuat minat bakat peserta didik untuk menumbuhkan rasa semangat
belajar, serta menjadi guru yang profesional di segala bidang kompetensi yang
telah di tetapkan.
4.2 Saran
30
mampu membuat anak didiknya mendengarkan apa yang dikatakan guru yang
bisa menjalankan proses belajar mengajar dengan baik.
Oleh karena itu, disarankan untuk para calon guru agar bisa melakukan
observasi dan mengetahui benar bagaimana cara menghadapi peserta didik yang
memiliki karakteristik yang berbeda-beda dan guru juga mampu mengarah peserta
didik untuk bisa membuat budaya kelas uang bisa ditaati. Agar apabila sudah
menjadi guru sesungguhnya (guru yang profesional) kita harus mampu dan tahu
bagaimana cara menghadapi dan mengatasi para siswa yang memiliki
karakteristik yang berbeda antara peserta didik satu dengan lainnya agar proses
belajar rmengajar dapat berjalan dengan baik dan benar.
31
DAFTAR PUSTAKA
Nasution, M.A. 1982. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar & Mengajar.
Jakarta: PT. Bumi Aksara.
32
Lampiran lembar observasi
33
Peserta didik menyelesaikan masalah dengan
˅
berbagai pendekatan
Peserta didik bertanggung jawab pada tugas
˅
yang diberikan
Norma Sosiomatematis
Mendiskusikan berbagai pemikiran ˅
matematis
Menemukan berbagai macam solusi
pendekatan dalam menjawab ˅
persoalan matematis
Menilai berbagai macam perbedaan secara
˅
matematis
Mendiskusikan penyelesaian yang tepat ˅
Membahas kefektifan dari penyelesaian ˅
Menggunakan kesalahan sebagai kesempatan
untuk memikirkan kembali konsep dan ide- ˅
ide matematika
34
proses pembelajaran
pembelajaran
Berlangsung
Siswa mengerjakan tugas lain ˅
Aspek Minat
Perhatian siswa tertuju pada model yang ˅
digunakan
dalam proses pembelajaran
Pada proses pembelajaran, siswa melakukan
˅
aktivitas nyata
Siswa secara tertulis mengemukakan
aktivitas- aktivitas yang mereka ˅
lakukan dalam proses
35
Pembelajaran
36
bahasan lain dalam ilmu matematika
dalam pemecahan masalah dan
Penerapan
Siswa mampu mengaitkan antara materi yang
˅
dipelajari dengan mata pelajaran lain
Kompetensi Pedagogik
Tidak dilakukan
guru karena
Guru memperhatikan divideo sudah
1 kepribadian/karakteristik siswa dalam tampak peserta
penentuan tempat duduk peserta didik didik duduk
ditempatnya
masing-masing
Tidak dilakukan
Guru memperhatikan tingkat guru karena
2 kecerdasan peserta didik dalam pembagian
membagi kelompok diskusi kelompok tidak
ditampilkan
Guru
memperhatikan
Guru memperhatikan peserta didik
setiap kelompok
3 yang belum/tidak memahami materi
untuk melihat
yang telah disampaikan
kesulitan yang
dihadapi peserta
37
didik
Guru menunjuk
salah satu siswa
Guru bertanya secara acak kepada
untuk mengulangi
5 peserta didik untuk mengulangi materi
materi atau
yang disampaikan
menjawab
pertanyaan
Guru meminta
siswa yang telah
Guru meminta secara acak kepada
menyelesaikan
6 peserta didik untuk menjelaskan
tugasnya untuk
materi yang didiskusikan
menjelaskan hasil
diskusi
Guru memberikan
tepuk tangan saat
Guru memberikan penguatan pada
7 siswa bisa
setiap materi yang penting
menjawab dengan
baik
Dengan adanya
Guru menyajikan materi dengan baik
9 jawaban yang
agar mudah dipahami peserta didik
memuaskan dari
38
siswa maka guru
menjelaskan
materi dengan
baik kepada siswa
Tidak ada
Guru menanggapi pertanyaan peserta
11 pertanya dari
didik dengan ringkas dan utama
siswa
Guru
Guru membuat kesimpulan materi menyimpulkan
12
dengan singkat dari materi yang
telah disampaikan
Guru
Guru menggunakan berbagai macam menggunakan
13
metode metode ceramah
dan diskusi
Semua siswa
memperhatikan
14 Guru mengelola kelas dengan baik
guru saat
menjelaskan
Guru
Guru terampil dalam melakukan menggunakan
15
evaluasi evaluasi dalam
bentuk diskusi
Kompetensi Profesional
39
Guru
menyampaikan
16 Guru menguasai materi yang diajarkan
materi dengan
benar
Guru
menyampaikan
Guru menyampaikan materi secara
17 materi berurutan
berurutan dan sistematis
dan tidak bolak
balik
Guru memberikan
Guru menggunakan masalah
18 masalah terlebih
kontekstual
dahulu
Guru
menggunakan
Guru mengaitkan materi dengan contoh yang
19
kehidupan sehari-hari berkaitan dengan
kehidupan sehari-
hari
Kompetensi Kepribadian
Guru berpakaian
20 Guru berpakaian rapi
baju kurung
Guru
berpenamilan
yang
Guru berpenampilan sebagai
21 mencerminkan
pendidik/guru yang baik
bahwa dirinya
adalah seorang
guru
40
Guru
Guru berbicara menggunakan bahasa menggunakan
22
yang santun kepada peserta didik bahasa Indonesia
yang baik
Dari cara
berpakaian hingga
Guru menjadi sumber inspirasi bagi berbahasa guru
24
peserta didik dalam belajar dapat dijadikan
inspirator bagi
siswa
Kompetensi sosial
Adanya
Guru dapat berkomunikasi dengan
25 komunikasi dua
baik dengan peserta didik
arah
Siswa tenang
Guru mampu menjaga ketenangan selama
26
kelas pembelajaran
berlangsung
41
didik berdoa dan
salam diucapkan
lagi oleh peserta
didik
Shalawat bersama
Guru mengabsen
6. Guru dengan
7. Guru
menanyakan Guru menanyakan
kabar peserta kabar siswa
didik
memulai dengan
pelajaran pembelajaran
1. Guru
menanyak Guru menanyakan
an tugas apakah siswa sudah
Kegiatan
2 pada membaca buku
pembelajaran
sesuai tugas
pertemuan
sebelumnya
sebelumny
a
42
2. Guru
mengulas Guru menanyakan
43
8. Guru
memberikan Tidak ada dalam
video
ulangan
harian
9. Terjadi tanya Siswa saling
44
5. Duduk
Tidak ada dalam
dengan video
tenang
45