Anda di halaman 1dari 10

TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Tn. U DENGAN ISOLASI SOSIAL

I. PENGKAJIAN
A. Identitas Klien
Nama : Tn. U
Umur : 30 Tahun
Alamat : Cianjur (DINSOS Cengkareng)
Status Perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa Barat
Pendidika : SD
Sumber informasi : Klien, Perawat ruangan dan status klien

II. ALASAN MASUK


Klien datang ke Rumah Sakit Jiwa diantar oleh petugas dinas social, dengan alasan
gelaisah , biacara tidak teratur, dan bicara sendiri.

III. FAKTOR PREDISPOSISI


klien mengatakan bahwa tidak pernah di rawat di RSJ, klien tidak peranah menerima
penganiayaan fisik dari orang lain, tidak ada naggota keluarga yang mengalami gangguan
jiwa, tidak ada pengalaman masalalu yang tidak menyenangkan.

IV. PEMERIKSAAN FISIK


A. Tanda – tanda vital :
 Tekanan darah : 110/70 mmHg
 Nadi : 84 x/menit
 Suhu : 36,5 ºC
 Pernafasan : 20 x/menit
B. Ukuran :
 Tinggi badan : 167 cm
 Berat badan : 57 Kg
B. Kondisi Fisik :
Saat dilakukan pengkajian Klien mengatakan ada keluahan fisik, klien mengalami
scabies pada nggota tubuhnya, yaitu ada bagian badan, kaki dan tanganya. Klien
mengatakan gatal gatal pada lukanya.

Masalah keperawatan : Defisit Perawatan Diri.


V. PSIKOSOSIAL
A. Genogram

Ket :
: Laki - laki

: Tinggal serumah : Klien

: Perempuan

: Garis Keturunan

Penjelasan :
Klien bernama Tn U berumur 30 tahun adalah anak ke tujuh dari tujuh bersaudara,
klien tinggal di Dinas Sosial Cengkareng.

B. Konsep Diri
1. Citra Tubuh : Klien mengatakan bagian tubuh yang paling disukai adalah
mata karena anugrah dari Tuhan.
2. Identitas : Klien mengatakan namanya adalah Tn U, klien lulusan SD,
klien mengatakan anak ke-7 dari 7 bersaudara, klien mampu maenyebutkan
namanya sendiri dan klien menyadari sedang di rawat di RSJ.
3. Peran : Klien mengatakan di dalam keluarganya atau dirumah sebagai anak,
adik dalam keluarga.
4. Ideal diri : Klien mengatakan ingin cepat sembuh dan cepat pulang.
5. Harga diri : Klien mengatakan dirinya biasa-biasa saja dan tidak ada
yang istimewa didalam dirinya.

Masalah Keperawatan : harga diri rendah

C. Hubungan Sosial
1. Orang yang dekat dengan klien adalah orang tuanya.
2. Peran serta kelompok / masyarakat : Klien mengatakan tidak pernah mengikuti
kegiatan kelompok.
3. Hambatan dalam hubungan dengan orang lain: klien mengatakan tidak mau
bergaul dengan orang lain, klien lebih sering menyendiri dan banyak diam
.
Masalah Kepeawatan : Isolasi Sosial

D. Spiritual
1. Nilai dan keyakinan
Kilen menganut agama islam
2. Kegiatan Ibadah
Klien mengatakan jarang sholat dalam 5x sehari, jika sholat klien shabis
sholat klien berdoa agar cepat sembuh.

VI. STATUS MENTAL


A. Penampilan : (tidak rapih)
Penampilan klien kurang rapi : celana klien tampak kotor, kebersihan gigi dan mulut
klien kurang bersih, kuku klien panjang dan kotor.

Masalah Keperawatan : Defisit Perawatan Diri

B. Pembicaraan : (inkoheren)
Bila klien sedang diajak bicara klien sering berpindah-pindah dari satu kalimat ke
kalimat yang lain.
C. Aktivitas Motorik : (tegang, gelisah)
Klien telihat tegang dan gelisah bila diajak berbincang-bincang, klien sering
menyendiri untuk menonton TV dan jarang bergabung dengan temannya.

Masalah Keperawatan :
- Resiko perilaku kekerasan
- Isolasi soasial

D. Alam perasaan : (Khawatir)


Klien mengatakan khawatir bila sedang berbincang-bincang dan saat berbincang-
bincng klien lebih cenderung diam dan menunduk.

Masalah Keperawatan : Isolasi social

E. Afek : ( tumpul )
Klien hanya ingin berbicara ketika orang lain mengajaknya berbicara, klien sering
melamun dan menyendiri.
F. Interaksi selama wawancara: ( kontak mata kurang, defensive )
Selama interaksi kien tampak koopertif, kontak mata terjaga namun tidak berthan
lama, klien bersifat defensive yaitu selalu berusaha mempertahankan pendapat atau
kebenaran tentang dirinya.

Masalah keperawatan : Isolasi Sosial.

G. Persepsi : ( Halusinasi pendengaran )


Klien mengatakan pernah mendengar suara-suara perempuan pada malam hari ketika
klien sedang tidur, namun suaranya tidak terlalu jelas dan tidak terlalu lama. Klien
mengatakan saat mendengar suara tersebut klien langsung terbangun dan tidak bias
tidur.

Masalah keperawatan : Gangguan sensori persepsi halusinasi.

H. Pola Fikir : ( tangensial )


Klien berbicara berbelit belit namun tidak sampai pada pertanyaan yang ditanyakan
perawat. Klien tidak mempunyai pikiran magis, tidak ada waham.

I. Tingkat kesadaran :
Tingkat kesadaran klien compoos mentis, hanya mengalam disorientasi tempat, klien
mengatakan tidak tahu dimana sekarang ia tinggal. Klien mengatakan nama perawat
yang sedang diajak berkomunikasi adalah Ardhi, namun klien tidak banyak
mengingat nama temannya seruangan.

J. Memori : gangguan daya ingat saat ini


Klien sering lupa bila sudah diajarkan berkenalan dalam satu hari dan harus
diingatkan kembali.

K. Tingkat konsentrasi dan berhitung :


klien mampu berhitung secara sederhana contoh : 20 + 5 = 25, 5 X 5 = 25

L. Kemampuan Penilaian : ( Gangguan ringan )


Klien mampu mengambil keputusan sederhana dan kemampuan penilaian kien baik.
Ketika ditanya, ketika inginmakan langsung maakan atau baca doa dulu dan klien
menjawab membaca doa terlebih dahulu.

M. Daya Tilik Diri : ( mengingkari penyakit yang diderita )


Klien tidak menyadari saat ini klien sedang dirawat di RSJ, namun klien tidak
menyadari / menyangkal bahwa ia mengalami gannguan jiwa hanya mengatakan
badanya kurang sehat.

VII. MEKANISME KOPING


Maladaftif : (menghindar)
Klien mengatakan bila mempuyai masalah klien sering menghindar dan tidak bisa cerita
dengan orang lain. Klien sering memendam masalahnya sendiri.

Masalah Keperawatan : Koping Individu Tidak Efektif.

VIII. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


A. Masalah berhubungan dengan lingkungan : Klien menarik diri dari lingkungan,
klien tinggal di Dinas Sosial dan kllien mengatakan jarang berinteraksi dengan orang
lain.
B. Masalah dengan Ekonomi : perawatan klien di RSJ di tangguang oleh pemerintah.
C. Masalah pendidikan : klien tidak melanjutkan sekolehnya hingga SMA, klien sekolah
hanya sampai SD.

Masalah keperawatan : Isolasi social.

IX. MASALAH KEPERAWATAN


A. Harga Diri Rendah
B. Menarik Diri
C. Koping Individu Tidak Efektif
D. Defisit Perawatan Diri
E. Isolasi Sosial
F. Resiko perilaku kekerasan

X. ASPEK MEDIK
Diagnosa Medik : Skizofrenia Paranoid (F20)
Therapi medic :
1. Risperidon 2mg 2x1 mg tb / oral. (pagi dan siang)
2. Trihexipenidil 2mg 2x1 mg / oral (pagi dan siang)
3. Merlopam 1 mg 2x1 mg tb / oral (malam)
XI. POHON MASALAH
Menarik Diri _ _ _ _ ( Efek )

Harga Diri Rendah _ _ _ ( Core problem )

Koping Individu Tidak Efektif _ _ _ ( Causa / Penyebab )

XII. DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Menarik Diri 𝑏⁄𝑑 Harga Diri Rendah

Tgl. Dx.Keperawatan Tujuan Kriteria Hasil Intervensi

14- 01-13 Menarik Diri TUM


berhubungan -Klien dapat
dengan harga berhubungan
Diri Rendah dengan orang lain
secara optimal.
-Klien dapat
membina hubungan  Klien ekspresi 1. Beri salam / panggil nama

saling percaya 2. yang disukai


wajah
3. Jelaskan BHSP dengan
bersahabat.
komunikasi terapeutik
 Klien
4. Memperkenalkan diri dengan
menunjukan rasa
sopan
senang. 5. Tanyakan nama lengkap dan
 Klien mau panggilan tujuan
kontak mata. 6. Jujur dan menepati janji
 Klien mau 7. Tunjukan sikap empati dan

berjabat tangan. menerima klien apa adanya


8. Lakukan kontak singkat tapi
 Klien mau
sering
membalas salam.
 Klien mau
duduk
berdampingan.
 dengan perawat.
 Klien mau
menyebut nama
dan mau
mengutaraka
masalah yang
dihadapi.
-Klien dapat  Klien mampu 1. Diskusikan kemampuan dan
mengidentifikasi mengidentifikasi aspek positif yang dimiliki
kemampuan dan kemampuan 2. Hindarkan dari penilaian
aspek positif yang yang dimiliki yang negatif
dimiliki  Aspek positif 3. Utamakan pemberian pujian
keluarga yang realistic
 Aspek positif
lingkungan yang
dimiliki klien
 Klien mampu 1. Diskusikan kemampuan
-Klien dapat menilai yang dapat digunakan selama
menilai kemampuan sakit
kemampuan yang yang dimiliki 2. Diskusikan kemampuan
dimiliki selama sakit yang dapat ditunjukan
penggunaannya
-Klien dapat  Klien dapat 1. Rencanakan bersama klien
menetapkan membuat aktifitas yang dapat
perencanaan rencana kegiatan dilakukan setiap hari
kegiatan sesuai harian - Kegiatan mandiri
dengan - Dibantu sebagian
kemampuannya - Dengan bantuan total
Tingkatkan kegiatan sesuai
dengan toleransi kondisi klien
2. Beri contoh cara pelaksanaan
kegiatan yang boleh klien
lakukan
-Klien dapat  Klien melakukan 1. Beri kesempatan klien untuk
melakukan kegiatan yang mencoba kegiatan yang telah
kegiatan sesuai sesuai direncanakan
kondisi sakit dan dengankondisi 2. Beri pujian atas keberhasilan
kemampuannya sakit dan klien
kemampuannya 3. Diskusikan kemungkinan
melaksanakan dirumah.
-Klien dapat  Klien dapat 1. Beri pendidikan kesehatan
memanfaatkan memanfaatkan cara perawatan klien dengan
sistem pendukung system Harga Diri Rendah
yang ada pendukung 2. Bantu keluarga menyiapkan
dikeluarga lingkungan di rumah.
secara optimal
 Klien daoat
memanfaatkan
system
pendukung
dilingkungan
sekitar.
Harga Diri TUM
Rendah -Klien dapat
berhubungan melakukan
dengan Koping keputusan yang
Individu Tidak efektif untuk
Efektif mengendalikan
situasi kehidupan
yang demikian
menurunkan
perasaan rendah
diri
-Klien dapat  Klien mampu 1. Lakukan pendekatan dengan
menbina hubungan duduk baik, menerima klien apa
terapeutik dengan berdampingan adanya dan bersikap empati
perawat dengan perawat 2. Cepat mengendalikan
 Klien mampu perasaan dan reaksi
berbincang - perawatan diri sendiri
bincang dengan misalnya rasa marah ,empati.
perawat 3. Sediakan waktu untuk
 Klien mampu berdiskusi dan bina
merespon hubungan yang sopan.
tindakan perawat 4. Berikan kesempatan kepada
klien untuk merespon.
-Klien dapat  Klien dapat 1. Tunjukan emosional yang
mengenali dan mengungkapkan sesuai
mengekspresikan perasaannya 2. Gunakan tekhnik komunikasi
emosinya  Klien mampu terapeutik terbuka,
mengenali 3. Bantu klien
emosinya dan mengekspresikan
dapat perasaannya
mengekspresika 4. Bantu klien
nnya mengidentifikasikan situasi
kehidupan yang tidak berada
dalam kemampuan dan
mengontrolnya
5. Dorong untuk menyatakan
secara verbal perasaan –
perasaan yang berhubungan
dengan ketidak
mampuannya.
-Klien dapat  Klien dapat 1. Diskusikan masalah yang
memodifikasi pola mengidentifikasi dihadapi klien dengan
kognitif yang pemikiran yang memintanya untuk
negative negatif menyimpulkannya
 Klien dpat 2. Identifikasi pemikiran
menurunkan negatif klien dan bantu untuk
penilaian yang menurunkan melalui
negatifpada interupsi dan substitusi
dirinya. 3. Evaluasi ketetapan persepsi
logika dan kesimpulan yang
dibuat klien
4. Kurangi penilaian klien yang
negatif terhadap dirinya
5. Bantu klien menerima nilai
yang dimilikinya atau
perilakunya atau perubahan
yang terjadi pada dirinya.
-Klien dapat  Klien mampu 1. Libatkan klien dalam
berpartisipasi menentukan menetapkan tujuan yang
dalam mengambil kebutuhan untuk ingin dicapai
keputusan yang perawatan pada 2. Motivasi klien untuk
berkenan dengan dirinya membuat jadwal aktivitas
perawatan dirinya  Klien dapat perawatan dirinya
berpartisipasi 3. Berikan privasi sesuai
dalam kebutuhan yang ditentukan
pengambilan 4. Berikan reinsforcement
keputusan posotif tentang pencapaian
kegiatan yang telah sesuai
dengan keputusan yang
ditentukannya

2. Harga Diri Rendah 𝑏⁄𝑑 Koping Individu Tidak Efektif


XIII. ANALISA DATA
No Data Etiologi Problem
1. Ds : Harga diri Rendah Menarik Diri
- Klien mengatakan sering
menunduk, kurangnya
interaksi sosial
Do “
- Klien tampak menyendiri
2. Ds : Koping Individu Harga Diri Rendah
- Klien mengatakan teman Tidak Efektif
berkurang semenjak sakit
- Klien malu dengan teman
karena klien merasa tidak
pantas diantara mereka
Do :
- Klien tampak malu saat
berbicara

Anda mungkin juga menyukai