Anda di halaman 1dari 5

Falsafah dan Teori Keperawatan

Kelompok 9 dan 10

Nama :

Novitasari (010118A100)

Putika Yuliana Sari (010118A109)

Ririn Asmoro Putri (010118A119)

Sifa Farnan Tunisa (010118A132)

Falsafah Keperawatan Model Teori Keperawatan Levin

1. Manusia
Manusia menurut levin adalah bagaimana individu terus
mempertahankan keutuhan mereka dalam interaksi konstan dengan
lingkungan mereka dan memilih yang paling ekonomis hemat, energy-
sparing pilihan yang tersedia untuk menjaga integeritas mereka. Individu
menjadi sentinent yang holistic, berpikir , berorientasi masa depan dan
masa lalu-sadar. Individu yang memiliki batas-batas yang terbuka dan
beradaptasi dengan lingkungan.
2. Sehat-sakit
Kesehatan menjadi “whole” bukan hanya bebas dari penyakit.
Ditentukan oleh kemampuan untuk berfungsi secara cukup normal. Hal ini
secara kultural ditentukan dan dipengaruhi oleh etos dan keyakinan. Bukan
hanya menyembuhkan bagian yang menderita, itu adalah kembali ke
kegiatan sehari-hari, kemandirian dan kemampuan untuk sekali lagi
menjadi individu, mempunyai hubungan tanpa kendala. Kesehatan dapat
ditentukan secara sosial. Kegagalan dalam melakukannya adalah scenario
negatif.
3. Lingkungan
Lingkungan adalah tempat orang tersebut terus menerus secara aktif
terlibat. Lingkungan terdiri dari semua pengalaman individu-individu. Ini
berkaitan dengan lingkungan internal (fisiologis) dan eksternal (persepsi,
operasional dan konseptual).
4. Keperawatan
Keperawatan adalah interaksi manusia yang dirancang untuk
memperomosikan keutuhan melalui adaptasi. Asuhan keperawatan adalah
baik mendukung dan terapi (untuk mencapai tingkat maksimum adaptasi).
Promosi keperawatan konservasi melalui penggunaan 4 prinsip konservasi.
Keperawatan menyadari bahwa setiap individu membutuhkan cluster yang
unik dan terpisah dari aktivitas. Integeritas individu adalah perhatian taat
dan itu adalah tanggung jawab perawat untuk membantu dia untuk
membela dan mencari realisasinya. Daerah utama perhatian bagi perawat
dalam pemeliharaan keutuhan seseorang.

Falsafah Keperawatan Model Teori Keperawatan Jean Watson

1. Manusia
Manusia merupakan individu atau kelompok yang mengalami
ketidakharmonisan pikiran, jiwa dan raga yang membutuhkan bantuan
terhadap pengambilan keputusan tentang kondisi sehat sakitnya.
2. Sehat-sakit
Sehat sakit merupakan kesatuan dan keharmonisan didalam pikiran,
jiwa dan raga antara diri dengan orang lain dan antara diri dengan
lingkungan.
3. Lingkungan
Lingkungan adalah dimana interaksi transpersonal caring terjadi
antara manusia/klien dan perawat.
4. Keperawatan
Keperawatan adalah penerapan art dan human science melalui
transaksi-transaksi transpersonal caring untuk membantu manusia
mencapai keharmonisan pikiran.

Prinsip Teori Role Function Mode

1. Transisi peran
Sepanjang kehidupan individu sering menghadapi perubahan-perubahan
peran, baik yang sifatnya menetap atau sementara yang sifatnya dapat
karena situasional. Transisi peran meliputi tipe dan pola perubahan,
properties of transition experience.
2. Transition conditions
Perubahan kondisi adalah keadaan dimana seseorang tergerak untuk
perubahan, dan fasilitas atau halangan yang memaksa untuk perubahan
terhadap perubahan.
3. Kehilangan peran
Kesenjangan peran terjadi apabila seseorang harus menjalankan peran
yang tidak menjadi prioritas hidupnya. Sehingga merasa tertekan atau
merasa tidak cocok menjalankan peran tersebut.
4. Kegagalan peran
Terjadi apabila seseorang tidak sanggup menjalankan beberapa peran
sekaligus karena terdapat tuntutan yang saling bertentangan.
5. Konflik peran
Terjadi apabila seseorang dengan kedudukan tertentu harus melaksanakan
peran yang sesungguhnya tidak dia harapkan. Hal ini terjadi karena
seseorang mempunyai banyak status sosial.
Prinsip Teori Interdependence Mode

1. Memberikan arah tujuan pengkajian.


Memberikan arah dan tujuan dalam pengkajian untuk bersikap mandiri
dan tidak ketergantungan terhadap sesuatu, sehingga mampu untuk hidup
yang lebih baik.
2. Memberikan diagnosa keperawatan.
Memberikan diagnosa keperawatan yang sesuai sehingga dapat memilih
sikap yang tepat
3. Merencanakan intervensi keperawatan.
Mampu merencanakan intervensi keperawatan untuk klien yang tepat .
4. Landasan dasar komunikasi.
Mampu menentukan landasan dasar komunikasi yang tepat bagi klien .
5. Otonomi.
Kebebasan dalam memilih sesuatu hal yang lebih baik
6. Akuntabilitas professional.
Mampu bertanggungjawab secara professional dalam berperilaku.

Konsep Berubah

1. Unfreezing (Pencairan)
Motivasi yang kuat untuk beranjak dari keadaan semula. Merasa perlu
untuk berubah dan berupaya untuk berubah, menyiapkan diri dan siap
untuk berubah dan melakukan perubahan.
Contoh perilaku : perawat memberikan motivasi kepada klien untuk
melakukan personal hygiene.
2. Moving (Bergerak)
Bergerak menuju keadaan yang baru atau tidak atau tahap
perkembangan baru, karena memiliki cukup informasi, serta sikap dan
kemampuan untuk berubah. Pada tahap ini perawat berusaha
mengumpulkan informasi dan mencari dukungan bagi orang-orang
yang dapat membantu memecahkan masalah.
Contoh perilaku : pasien mampu melakukan personal hygiene dari
dibantu sampai melakukan secara mandiri.
3. Refresing (Pembekuan)
Telah mencapai tingkat atau tahap baru, mencapai keseimbangan baru.
Tingkat baru yang dicapai harus dijaga untuk tidak mengalami
kemunduran atau bergerak kembali pada tingkat atau tahap
perkembangan semula. Tugas perawat sebagai agen berubah berusaha
mengatasi orang-orang yang masih menghambat perubahan.
Contoh perilaku : pasien mampu mempertahankan personal hygiene
nya.

Konsep Sistem

Input Proses kontrol Efektor Output

 Stimuli internal
dan eksternal  Mekanisme
 Fs. Fisiologi
 Tingkat adaptasi koping
 Konsep diri
Fokal  Regulator Respons :
 Fs. Peran
Konstektu  Kognator  Adaptif
 Interdepend
al  maladaptif
en
residual

Umpan balik

Anda mungkin juga menyukai