Anda di halaman 1dari 6

SATUAN ACARA PENYULUHAN

1. Keterangan Awal
Pokok bahasan : Gigi Berlubang (Caries Gigi)
Sub pokok bahasan : Fungsi gigi
Pengertian gigi berlubang
Penyebab gigi berlubang
Pencegahan dan perawatan gigi berlubang
Hari/Tanggal :
Waktu :1x
Sasaran : SD kelas 1

Tempat Pelaksanaan : SD (Kelas)

2. Tujuan Instruksional
a. Tujuan instruksional umum
Setelah mendapatkan Pendidikan kesehatan tentang gigi berlubang pada anak SD
kelas 1, selama 1 x menit diharapkan anak dapat mengetahui tentang gigi
berlubang.
b. Tujuan instruksional khusus
Setelah diberikan Pendidikan kesehatan selama 1 x menit tentang gigi berlubang
responden mampu:
 Menjelaskan fungsi gigi
 Menjelaskan pengertian gigi berlubang
 Menjelaskan penyebab gigi berlubang
 Menjelaskan pencegahannya perawatan pada gigi

3. Setting Tempat

Keterangan :

: Media

: Fasilitator

: Responden
4. Materi
 Fungsi gigi
 Pengertian gigi berlubang
 Penyebab gigi berlubang
 Pencegahan dan perawatan gigi berlubang

5. Metode dan Media


 Metode : ceramah dan demonstrasi
 Media : LCD, laptop, lembar balik, leaflet, media 3 dimensi

6. Keg iatan Penyuluhan/Pendidikan Kesehatan


Pada kegiatan penyuluhan kesehatan disajikan dalam bentuk tabel yang mencakup :
No Tahapan Wakt Kegiatan Feedback/Kegiatan Media
. u Sasaran
1. Pendahulua  Mengucapkan  Menjawab -
n salam salam
 Memperkenalkan  Memperhatika
diri n
 Menjelaskan  Memperhatika
tujuan n
 Apersepsi  Menjawab
tentang caries pertanyaan
gigi (gigi
berlubang)
2. Penyajian  Menjelaskan  Memperhatika  Lemb
fungsi gigi n ar
 Menjelaskan  Memperhatika balik/
pengertian gigi n Flip
berlubang  Memperhatika chart
 Menjelaskan n  Lemb
penyebab gigi  Memperhatika ar
berlubang n balik/
 Menjelaskan  Memperhatika Flip
pencegahan dan n chart
perawatan gigi  Bertanya  Lemb
berlubang tentang topik ar
 Mendemonstrasi yang belum balik/
kan cara dimengerti Flip
menggosok gigi  Mengulang chart
yang benar pendemonstrasi  Lemb
 Memberikan an ar
kesempatan  Mengulang balik/
kepada anak SD materi Flip
untuk bertanya chart
 Memberikan  Lemb
kesempatan anak ar
SD untuk balik/
mempraktikkan Flip
menggosok gigi chart
 Meminta anak  Lemb
SD untuk ar
mengulangi balik/
materi yang Flip
disampaikan chart,
media
3D
3. Penutup  Melakukan  Menjawab -
evaluasi dengan pertanyaan
pertanyaan lisan  Memperhatika
 Menyimpulkan n
materi yang telah  Menjawab
disampaikan salam
 Mengucapkan
salam

7. Kriteria Evaluasi
1) Evaluasi proses tercapai apabila :
2) Evaluasi hasil tercapai apabila :
Daftar pustaka
MATERI PENYULUHAN

A. Fungsi Gigi
 Pengunyahan
 Berbicara
 Estetik
 Penyangga
 Perlindungan dan pengendalian

B. Pengertian Gigi Berlubang


Gigi berlubang adalah kondisi dimana gigi mengalmi kerusakan yang mengikis bagian
luar (email) hingga bagian dalam gigi (dentin), sampai membentuk lubang. Gigi
berlubang adalah gangguan yang banyak terjadi, baik pada orang dewasa maupun anak-
anak. Maka dari itu, pemeriksaan gigi perlu dilakukan secara rutin, karena umumnya
gigi berlubang tidak menimbulkan rasa nyeri diawal sehingga sulit dideteksi.

C. Penyebab Gigi Berlubang


1. Konsumsi kismis = Phytonutrient oleanolic acid yang terkandung dalam kismis
terbukti dapat mencegah terjadinya gigi berlubang.
2. Terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung gula dan jarang
membersihkannya.
3. Bentuk gigi
Ukuran dan bentuk gigi berperan pada perkembangan karies, karena sisa-sisa
makanan lebih mudah menumpuk padabagian gigi belakang, seperti gigi geraham
dimana pada gigi tersebut terdapat bagian kunyah yang terdiri dari pit dan fissure atau
lekukan.
4. Faktor jumlah saliva
Saliva atau ludah merupakan sistem pertahanan mulut karena berfungsi untuk
membersihkan sisa makanan dan bakteri dari gigi dan melawan produksi asam dari
sisa makanan yang menumpuk di gigi. Semakin sedikit jumlah saliva, gigi akan
semakin rentan terkena karies.
5. Faktor waktu
Karies merupakan penyakit kronis yang membutuhkan waktu beberapa bulan sampai
tahun untuk berkembang menjadi suatu lubang pada gigi. karies rampan merupakan
penyakit yang perkembangannya cukup cepat.
6. Faktor mikroorganisme
Mikroorganisme kariogenik utama penyebab karies adalah Streptococcus mutans dan
Streptococcus sobrinus yang merupakan mikroorganisme patogen. Kedua
mikroorganisme ini dapat berkolonisasi di permukaan gigi dan cepat menghasilkan
asam yang berujung pada kerusakan gigi.
7. Faktor makanan
Makanan yang tinggi karbohidrat dan gula seperti jus atau susu formula akan
meningkatkan risiko karies pada permukaan gigi. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa anak yang banyak mengonsumsi karbohidrat terutama sukrosa cenderung
mengalami karies gigi dari pemberian nutrisi melalui botol. Hal ini dikarenakan cairan
yang tersisa di mulut akan tergenang mengelilingi permukaan gigi, lalu mengendap
dan dirubah menjadi asam yang akan merusak gigi.
8. Faktor perilaku membersihkan gigi
Plak yang muncul akibat anak yang kurang menjaga kebersihan gigi merupakan salah
satu faktor risiko terjadinya karies. Dengan rajin menyikat gigi, minimal dua kali
sehari, pagi sesudah sarapan dan malam sebelum tidur, risiko terjadinya karies gigi
dapat dihindari. Dianjurkan pula menggunakan pasta gigi berfluoride untuk anak
supaya melindungi gigi dari karies, seperti pasta gigi khusus gigi susu.

D. Pencegahan dan Perawatan


Klasifikasi pelayanan pencegahan dibagi menjadi 3 yaitu pencegahan primer, sekunder
dan tersier.
a. Pencegahan primer antara lain; memilh makanan dengan cermat dengan cara
menghindari makanan yang lenget dan kenyal serta memilih snack dengan
cermat. Yang kedua yaitu dengan pemeliharaan gigi, caranya dengan sikat gigi
kurang lebih sebanyak 2 kali dalam sehari. Kemudian yang ketiga adalah
dengan cara pemberian flour.
b. Pencegahan sekunder antara lain dengan penambalan gigi, dan dental sealant.
c. Pencegahan tersier, gigi dengan karies yang sudah dilakukan pencabutan
terhadap rehabilitasi dengan pembuatan gigi palsu.
Perawatan pada gigi berlubang antara lain:
a. Penyikatan gigi dan pemakaian pasta gigi
b. Pemakaian flossing pada gigi-gigi dengan kontak yang sangat rapat.
c. Pemberian sediaan flour dan obat kumur sudh dapat dilakukan bagi anak-anak
yang telah memiliki kemampuan menelan.
d. Memperkenalkan pemberian kemoterapeutik.
Daftar Pustaka
Azamul Fadhly. 2017. Berpikir Profetik dalam Pembelajran Matematika SD / MI. Jurnal
Pendidikan Dasar Islam. 9 (2): 1-10.
Adrian. 2006.Metode mengajar berdasarkan tipologi belajar siswa. [Internet]. Tersedia di:
http://artikel.us/art05-65.html.
Hidayat, Rachmat.2016.Kesehatan Gigi & Mulut-Apa yang Sebaiknya Anda
Tahu?.Yogyakarta: ANDI OFFSET.
https://www.klikdokter.com/rubrik/read/2699474/5-faktor-penyebab-karies-gigi-anak.
https://majalahkartini.co.id/berita/penyebab-karies-gigi-anak-dan-cara-mengatasinya/
Anik.2009.252 Tips Seputar Kesehatan.Depok:Penebar Plus+
https://www.alodokter.com/gigi-berlubang
http://digilib.unimus.ac.id/files//disk1/161/jtptunimus-gdl-nurahmadmi-8013-3-babii.pdf

Anda mungkin juga menyukai