Anda di halaman 1dari 7

PENYUSUNAN SATUAN PENYULUHAN

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah


Pendidikan Kesehatan Gigi II

Dosen Pengampu:
Prasko, S.Si.T, M.H

Disusun oleh
Ananda Febri Ria Latifa
P1337425221041
Kelas IVA

PROGRAM STUDI TERAPI GIGI PROGRAM SARJANA TERAPAN


JURUSAN KESEHATAN GIGI
POLTEKKES KEMENTERIAN KESEHATAN SEMARANG
TAHUN 2023
FORMAT SATPEL
Bidang Studi : Pendidikan Kesehatan Gigi
Sub Bidang Studi : Penyakit Gigi
Sub Pokok Bahasan :
1. Kesehatan gigi dan mulut
2. Definisi gingivitis
3. Penyebab terjadinya gingivitis
4. Pencegahan gingivitis

Sasaran : Siswa-siswi kelas 5 dan 6 SDN Trimulyo 2

Tempat : Ruang kelas 5 SDN Trimulyo 2

Hari dan tanggal : Sabtu, 16 Desember 2023

Waktu : 08.00-09.15 WIB

Penyuluh : tim kesehatan gigi dan mulut dari Poltekkes Semarang

Tujuan Penyuluhan Umum

Setelah diberikan penyuluhan guru-guru SDN Trimulyo 2 mampu mengetahui


penyebab dari adanya gingivitis dan mampu menerapkan cara perawatan gigi dan mulut
dalam kehidupan sehari – hari, misalnya menggosok gigi dengan baik dan benar yang
dilaksanakan dua kali sehari secara teratur saat pagi dan sebelum tidur saat malam hari.

Tujuan Penyuluhan Khusus

Setelah diberikan penyuluhan diharapkan sasaran dapat :

1. Mampu memahami secara detail tentang kesehatan gigi dan mulut

2. Mampu mengetahui tentang definisi gingivitis

3. Mampu mengetahui penyebab gingivitis

4. Mampu mencegah terjadinya gingivitis

Materi

1. Kesehatan gigi dan mulut


2. Definisi gingivitis
3. Penyebab terjadinya gingivitis
4. Pencegahan gingivitis
Alat yang Digunakan/Peraga

Alat yang digunakan untuk menyampaikan materi penyuluhan kepada sasaran dengan

menggunakan Laptop yaitu dengan menampilkan slide presentasi, proyektor LCD, phantom

gigi, sikat gigi dan pasta gigi.

Kegiatan Penyuluhan

Metode yang digunakan untuk melakukan penyuluhan adalah ceramah, tanya jawab,
demonstrasi dan diskusi.

No Tahap Waktu Kegiatan Media

Penyuluhan Sasaran

1 Pembukaan 5 menit a. Memberikan salam a. Menjawab Slide


(Salam salam presentasi
Pembukaan) b. Memperhatikan dan
b. Perkenalan diri c. Menyimak proyektor
c. Menjelaskan tujuan yang LCD
Tujuan disampaikan
Instruksional
Umum dan Tujuan
Instruksional
Khusus

2 Isi 30 menit Menjelaskan dan a. Menyimak Slide


(penyampaia menguraikan materi materi yang presentasi
n materi) tentang: disampaikan dan
oleh pemateri proyektor
1. Kesehatan gigi LCD
dan mulut
2. Definisi gingivitis
3. Penyebab
terjadinya
gingivitis
4. Pencegahan
gingivitis

3 Menonton 25 menit a. Menonton video a. Memperhatikan Laptop,


video dan tentang menggosok video dan proyektor
tanya jawab gigi memahaminya LCD,
b. Demonstrasi cara b. Memperhatikan phantom
menggosok gigi kegiatan gigi, pasta
yang baik dan demonstrasi gigi dan
benar c. Mengajukan sikat gigi
c. Memberikan pertanyaan
kesempatan untuk mengenai hal-
bertanya hal yang belum
d. Menjawab jelas
pertanyaan yang d. Memperhatikan
diberikan oleh jawaban dari
sasaran penyuluh

4 Penutup 15 menit a. Mengevaluasi a. Menjawab Kertas dan


evaluasi pemahaman pertanyaan alat tulis
sasaran tentang (evaluasi)
materi yang b. Menyimak
diberikan simpulan
b. Menyimpulkan materi yang
materi disampaikan
c. Saran c. Menyimak
d. Memberi salam d. Menjawab
salam

Evaluasi

Untuk evaluasi yang dilakukan dengan mengadakan pretest dan posttest dengan soal yang
sama. Sebelum dilakukan kegiatan penyuluhan, akan diberikan pretest 5 soal dengan tema
kalkulus. Setelah dilakukan pretest maka akan diketahui presentasi dari orang tua dan siswa yang
paham akan kalkulus dengan yang tidak. Setelah pre test dilakukan, maka akan dilakukan
kegiatan penyuluhan. Setelah dilakukan kegiatan penyuluhan, akan diberikan post test dengan
soal yang sama untuk mengetest pemahaman sasaran dari kegiatan penyuluhan yang dilakukan.
Dengan itu, akan diketahui perbedaan sebelum dilakukan penyuluhan dengan sesudah dilakukan
penyuluhan.

Untuk soal pre test dengan soal post test yang diberikan adalah :

a. Bagaimana cara menggosok gigi dengan benar ?

b. Apa penyebab terjadinya gingivitis?

c. Bagaimana cara merawat gigi agar tetap sehat dan terhindar dari gingivitis
Lampiran Materi

1. Kesehatan Gigi dan Mulut


Kesehatan gigi atau sering disebut dengan kesehatan rongga mulut adalah keadaan
rongga mulut, termasuk gigi geligi dan struktur jaringan pendukungnya bebas dari penyakit
dan rasa sakit, berfungsi secara optimal, yang akan menjadikan percaya diri serta hubungan
interpersonal dalam tingkatan paling tinggi.
Kesehatan gigi merupakan salah satu aspek dari seluruh kesehatan yang merupakan
hasil dari interaksi antara kondisi fisik, mental, dan sosial. Aspek fisik yaitu keadaan
kebersihan gigi dan mulut, bentuk gigi, dan air liur yang dapat mempengaruhi kesehatan gigi
dan mulut. Kebersihan gigi dan mulut adalah keadaan gigi geligi yang berada di dalam
rongga mulut dalam keadaan bersih bebas dari plak dan kotoran lain yang berada di atas
permukaan gigi seperti debris, karang gigi, dan sisa makanan
2. Pengertian gingivitis
Gingivitis alias radang gusi adalah kondisi yang terjadi karena ada peradangan pada
gusi yang ditandai dengan bengkak serta kemerahan pada gusi di sekitar pangkal gigi.
Kondisi ini bisa muncul karena menumpuknya sisa makanan di gigi dan gusi. Sisa makanan
yang menumpuk kemudian mengeras dan berubah menjadi plak.
Gingivitis merupakan inflamasi atau peradangan yang mengenai jaringan lunak di
sekitar gigi yaitu jaringan gingiva. Gambaran klinis gingivitis adalah kemerahan yang
muncul pada margin gingiva, pembesaran pembuluh darah di jaringan ikat subepitel,
hilangnya keratinisasi dari permukaan gingiva dan perdarahan pada saat probing.
Pembengkakan dan hilangnya tekstur free gingiva mencerminkan hilangnya jaringan ikat
fibrous
3. Penyebab terjadinya kalkulus (Karang gigi)
Gingivitis disebabkan oleh penumpukan sisa makanan di gigi yang kemudian berubah
menjadi plak. Plak terbentuk saat sisa makanan yang menumpuk bercampur dengan bakteri
yang ada di dalam tubuh. Apabila diabaikan dan tidak dibersihkan, plak akan mengeras dan
membentuk karang gigi. Semakin lama, karang gigi yang terbentuk bisa menjadi habitat
bakteri untuk berkembang biak. Apabila dibiarkan begitu saja, kuman yang terus
berkembang biak akan mengikis gusi serta menyebabkan peradangan pada gusi.
Ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko penyakit yang bisa dialami oleh siapa
saja ini, antara lain:
1. Kurangnya pengetahuan tentang menjaga kesehatan mulut dan gigi. 
2. Kurangnya kesadaran dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut.
3. Memiliki riwayat gingivitis di dalam keluarga.
4. Berusia lanjut.
5. Pemakaian gigi palsu yang kurang sesuai.
6. Kekurangan nutrisi, termasuk vitamin C. 
7. Kebiasaan merokok. 
8. Infeksi virus atau jamur.
9. Mulut kering. 
10. Konsumsi obat-obatan tertentu. 
11. Riwayat penyakit, seperti diabetes, leukemia, atau HIV/AIDS. 
4. Pencegahan gingivitis
Untuk mencegah terbentuknya karang gigi, ada beberapa cara yang bisa dilakukan, yaitu:
a. Menyikat gigi secara rutin
Rutin menyikat gigi 2 kali sehari selama 2 menit merupakan salah satu cara
mencegah karang gigi. Untuk memberikan perlindungan maksimal, gunakan pasta
gigi yang mengandung fluoride serta sikat gigi dengan bulu sikat yang halus dan kepala
sikat yang kecil agar dapat menjangkau sela-sela gigi.
b. Melakukan flossing
Lakukan flossing atau membersihkan gigi menggunakan benang gigi setidaknya 1
kali sehari setelah menyikat gigi. Cara ini bisa membantu membersihkan plak dan sisa
makanan yang masih tertinggal di sela gigi karena sulit dijangkau oleh sikat gigi.
c. Mengurangi konsumsi gula
Makanan yang mengandung banyak gula diketahui sebagai salah satu penyebab
gingivitis. Reaksi antara bakteri alami di dalam mulut dengan makanan manis, dapat
menghasilkan asam yang memicu pertumbuhan plak pada gigi.
d. Periksalah gigi secara teratur ke dokter gigi dan Puskesmas setiap 6 bulan sekali.
5. Cara menggosok gigi yang baik dan benar

Menggosok atau menyikat gigi secara teratur dan benar penting dilakukan untuk menjaga
kesehatan gigi. Kerusakan gigi, seperti gigi berlubang, masalah pada gusi, dan bau mulut,
dapat dihindari jika rutin menyikat gigi.

Tujuh tahap menyikat gigi :

1. Letakkan bulu sikat gigi pada permukaan gigi dekat tepi gusi dengan posisi membentuk
sudut 45 derajat. Mulailah menyikat gigi geraham atas atau gigi belakang di salah satu
sisi mulut. Sikatlah dengan gerakan melingkar dari atas ke bawah selama sekitar 20 detik
untuk setiap bagian.
2. Sikat setiap bagian gigi, mulai dari bagian gigi yang biasa dipakai untuk mengunyah, gigi
yang dekat dengan pipi dan lidah. Pastikan semua permukaan gigi sudah disikat, sehingga
plak atau sisa makanan yang menempel di gigi bisa hilang.
3. Untuk membersihkan permukaan dalam gigi depan, pegang sikat gigi dalam posisi
vertikal atau gunakan ujung kepala sikat gigi, lalu sikat dengan gerakan melingkar dari
tepi gusi sampai atas gigi. Lakukan gerakan ini berulang sebanyak 2-3 kali.
4. Jika menyikat gigi dimulai dari bagian geraham atas, maka sikatan akhir pada gigi
geraham bawah. Durasi waktu untuk menyikat gigi seluruh bagian sekitar 2-3 menit dan
baru setelah itu kumur-kumur hingga gigi bersih.
5. Jangan menyikat gigi terlalu keras atau terlalu memberi tekanan pada gigi karena ini akan
menyakitkan gigi dan gusi. Terlalu keras menyikat gigi sebenarnya tidak membantu
membersihkan gigi lebih baik juga. Justru, hal ini dapat menyebabkan permukaan luar
gigi (enamel) terkikis dan ini adalah asal mula dari gigi sensitif.
6. Menyikat gigi dengan gerakan lurus (bukan melingkar) bukanlah cara yang efektif dalam
membersihkan gigi. Menyikat gigi dengan gerakan lurus dalam waktu yang lama dapat
menyebabkan kerusakan permanen pada gusi

Anda mungkin juga menyukai