Anda di halaman 1dari 18

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT PADA KELUARGA USIA


PRE SCHOOL DENGAN KARIES GIGI DI BANJAR BUMI
KERTHI DAUH PURI KLOD WILAYAH KERJA PUSKESMAS
II DENPASAR BARAT

OLEH :

NGAKAN MADE YOGASWARA JANTI


1602526019

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN DAN


PROFESI NERS FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS UDAYANA
2018
SATUAN ACARA PENYULUHAN
KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT

Topik : Kebersihan Gigi dan Mulut


Sub Topik : Karies Gigi
Hari / Tanggal : Jumat, 12 November 2018
Waktu : 11. 00 WITA
Durasi : 40 menit
Tempat : Rumah keluarga Tn. M
Sasaran : Keluarga Tn. M

A. LATAR BELAKANG

Kesehatan gigi dan mulut sebagai bagian dari kesehatan badan, ikut berperan
dalam menentukan status kesehatan seseorang. Untuk menilai status kesehatan
gigi dapat dilihat dari ada dan tidaknya penyakit gigi, di antaranya karies gigi.
Karies gigi adalah penyakit bakterial yang menyerang gigi di mana bagian organik
dari gigi mengalami destruksi, sedangkan bagian anorganiknya mengalami
dekalsifikasi (Sukmono, 2009).

Anak-anak dan balita merupakan kelompok masyarakat yang jumlahnya cukup


besar dan memiliki prevalensi karies gigi yang cukup tinggi. Penelitian Taverud
menunjukkan bahwa prevalensi karies gigi pada anak berusia satu tahun sebesar
5%, anak usia dua tahun sebesar 10%, anak usia tiga tahun sebesar 40%, anak usia
empat tahun 55%, dan anak usia lima tahun sebesar 75% (Eni Fitriani, 2012).
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2003 menyatakan angka kejadian
karies pada anak masih sebesar 60-90%. Survey yang dilakukan oleh Departemen
Kesehatan Republik Indonesia pada pelita III dan IV menunjukkan prevalensi
penduduk Indonesia yang menderita karies gigi sebesar 80%, dimana 90%
diantaranya adalah golongan umur anak dan balita.

Tingginya prevalensi ini disebabkan oleh pola makan dan kebiasaan


membersihkan gigi. Pada umumnya, anak sangat menggemari makanan yang
manis seperti gulali, permen, dan coklat yang diketahui sebagai substrat yang
disukai oleh bakteri untuk berkembang biak. Makanan tersebut tergolong
kariogenik yang dapat diubah menjadi asam oleh bakteri dan selanjutnya dapat
melarutkan struktur gigi. Keadaan ini diperburuk lagi dengan kemalasan anak
membersihkan giginya atau anak belum mampu melakukannya, serta
ketergantungan anak kepada orang tuanya (Eni Fitriani, 2012).

Masa anak, merupakan awal dari pembentukan perilaku. Oleh karena itu,
pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut pada anak semestinya ditanamkan sejak
dini dalam lingkup pergaulannya dengan teman sebaya. Berdasarkan hal tersebut,
perlu dilakukan penanaman sifat dan sikap pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut
sejak dini pada balita dengan cara pemberian penyuluhan kesehatan mengenai
menyikat gigi yang baik dan benar (Sukmono, 2009).

B. TUJUAN INTRUKSIONAL UMUM (TIU)

Setelah diberikan penyuluhan selama 40 menit, diharapkan keluarga mampu


memahami tentang karies gigi pada anak-anak.

C. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK) :

Setelah diberikan penyuluhan selama 40 menit, sasaran diharapkan mampu :


a. Menjelaskan pengertian karies gigi dengan benar
b. Menyebutkan minimal 6 dari 8 faktor penyebab karies gigi dengan tepat
c. Menjelaskan proses terjadinya karies gigi dengan benar
d. Menyebutkan minimal 5 dari 7 tanda dan gejala karies gigi dengan benar
e. Menyebutkan minimal 4 dari 5 cara pencegahan karies gigi dengan tepat
f. Menyebutkan minimal 3 dari 4 cara pengobatan karies gigi dengan benar
g. Menyebutkan 5 dari 7 akibat karies gigi
h. Mendemonstrasikan cara sikat gigi yang benar dengan tepat

D. GARIS BESAR MATERI :

1. Pengertian karies gigi


2. Penyebab karies gigi
3. Proses terjadinya karies gigi
4. Tanda dan gejala karies gigi
5. Cara pencegahan karies gigi
6. Cara pengobatan karies gigi
7. Akibat karies gigi
8. Cara sikat gigi yang benar

E. METODE
1. Ceramah
2. Demonstrasi
3. Tanya jawab

F. MEDIA
1. Laptop
2. Leafleat
3. Untuk demonstrasi :
- Sikat gigi
- Pasta gigi
- Air
- Gelas
- Tissue
4. Kamera

G. STRATEGI PELAKSANAAN

1. Proses Kegiatan

N Kegiatan Penyuluh Kegiatan Audien Waktu


o
1. Pendahuluan : 5 menit
a. Menyampaikan salam a. Membalas salam
b. Memperkenalkan diri b. Mendengarkan dengan
c. Menjelaskan tujuan aktif
d. Menyampaikan c. Mendengarkan dan
kontrak waktu memberikan respon
e. Apersepsi
2. Penjelasan Materi
 Pengertian karies gigi a. Mendengarkan, 20 menit
 Penyebab karies gigi
 Proses terjadinya karies memperhatikan
gigi b. Menanyakan hal-hal
 Tanda dan gejala karies
yang belum jelas
gigi
 Cara pencegahan karies
gigi
 Cara pengobatan karies
gigi
 Akibat karies gigi
 Cara sikat gigi yang benar
3. Evaluasi 10 menit
 Mengevaluasi a. Menjawab pertanyaan
penerimaan informasi b. Mendemonstrasikan
 Memberikan kembali tentang cara
pertanyaan lisan menggosok gigi yang
 Memberikan baik dan benar
kesempatan kepada
sasaran untuk
mendemonstrasikan
kembali tentang cara
menggosok gigi yang baik
dan benar
4. Penutup 5 menit
a. Menyimpulkan hasil a. Aktif bersama dalam
penyuluhan menyimpulkan.
b. Memberikan salam b. Membalas salam
Total Waktu 30 menit

2. Setting Tempat

Keterangan :
Penyuluh dan peserta dalam
penyuluhan duduk berhadapan.

= Penyaji

= Peserta Penyuluhan
3. Pengorganisasian
Penyaji : Ngakan Made Yogaswara Janti
Peserta : Keluarga Tn. M

RENCANA EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Persiapan Media
Media yang digunakan dalam penyuluhan semua lengkap minimal 15
menit sebelum penyuluhan dan dapat digunakan dalam penyuluhan, yaitu :
 Laptop
 Leaflet
 Sikat gigi
 Pasta gigi
 Air
 Gelas
 Tissue
 Kamera untuk dokumentasi kegiatan
b. Persiapan Materi
Materi disiapkan dalam bentuk makalah dan disampaikan melalui leaflet
dan power point . Materi, leaflet dan ppt sudah siap minimal satu hari
sebelum penyuluhan.
c. Persiapan Peserta
Penyuluh sudah mengontrak waktu dengan sasaran yang akan diberikan
penyuluhan sehari sebelum penyuluhan dilakukan.
d. Persiapan Tempat
Tempat yang akan dipakai untuk melaksanakan penyuluhan sudah siap
dengan baik minimal 15 menit sebelum penyuluhan dimulai
e. Persiapan Pertanyaan
Pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan kepada sasaran sudah
dipersiapkan ketika penyusunan materi.

2. Evaluasi Proses
 Penyuluhan dimulai dan berakhir sesuai dengan kontrak waktu
yang telah disepakati
 Penyuluh sampai di tempat penyuluhan minimal 30 menit sebelum
penyuluhan dimulai.
 Kesesuaian peran dan fungsi organisasi penyuluh
 Proses penyuluhan dapat berlangsung dengan lancar dan peserta
penyuluhan memahami materi penyuluhan yang diberikan.
 Peserta penyuluhan memperhatikan materi yang diberikan.
 Selama proses penyuluhan diharapkan terjadi interaksi antara
penyuluh dengan sasaran.
 Peserta tidak meninggalkan tempat penyuluhan selama kegiatan
berlangsung

3. Evaluasi Hasil
a. Jangka Pendek
Peserta penyuluhan mengerti >60% dari apa yang telah disampaikan
dengan kriteria mampu menjawab pertanyaan dalam bentuk lisan yang
akan diberikan oleh penyuluh dan mendemonstrasikan kembali cara
menggosok gigi yang baik dan benar. Berikut beberapa pertanyaan yang
akan diberikan :
1. Keluarga dapat menjelaskan pengertian karies gigi dengan benar.
2. Kelurga dapat menyebutkan minimal 6 dari 8 faktor penyebab
karies gigi dengan tepat.
3. Keluarga dapat menjelaskan proses terjadinya karies gigi dengan
benar.
4. Keluarga dapat menyebutkan minimal 5 dari 7 tanda dan gejala
karies gigi dengan benar.
5. Keluarga dapat menyebutkan minimal 4 dari 5 cara pencegahan
karies gigi dengan tepat.
6. Keluarga dapat menyebutkan minimal 3 dari 4 cara pengobatan
karies gigi dengan benar.
7. Kelurga dapat menyebutkan minimal 5 dari 7 akibat karies gigi
8. Keluarga dapat mendemonstrasikan cara sikat gigi yang benar
dengan tepat.

b. Jangka Panjang
Meningkatnya pengetahuan peserta penyuluhan mengenai perawatan gigi
dan mulut serta mampu menerapkan cara menggosok gigi yang baik dan
benar di rumah.

H. DAFTAR PUSTAKA

Eni Fitriani (2012). Hubungan Antara Praktik Ibu Dalam Mencegah Karies
Gigi Dengan Kejadian

Karies Gigi Pada Anak di R.A Istiqomah Ungaran. Ungaran : Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan Ngudi Waluyo

Sukmono, dkk. (2009). Prevalensi Karies Gigi pada Balita Usia 3-5 Tahun.
Jakarta : Jurnal Medika

Situmorang NS. (2005). Dampak karies gigi dan penyakit periodontal


terhadap kualitas hidup. Medan: USU

Vien Hatranti (2010). Jadi Dokter di Rumah Sendiri (dengan Terapi Herbal
& Pijat).

PDGI Online (2010). Perdarahan pasca ekstraksi gigi.


http://www.perdarahanpasca-elstraksi-gigi.html.
Lampiran 1
MATERI PENYULUHAN
KARIES GIGI PADA ANAK-ANAK

1. Pengertian Karies Gigi

Karies gigi adalah penyakit infeksi dan merupakan suatu proses dimineralisasi
yang progresif pada jaringan keras permukaan gigi oleh asam organanis yang
berasal dari makanan yang mengandung gula (Sihotang, 2010). Karies adalah
suatu penyakit yang disebabkan oleh adanya interaksi antara bakteri plak, diet,
dan gigi. Bakteri Streptococcus mutans mendominasi dalam pembentukan plak
gigi. Penyebab utama kedua penyakit tersebut adalah kumpulan bakteri yang
terikat dalam suatu matriks organik dan melekat erat pada pemukaan gigi yang
dikenal sebagai plak (Suwondo dalam Kusuma, 2007).
Menurut Kennedy dalam Dwicak (2013) karies gigi adalah suatu proses
kronis,regresif yang dimulai dengan larutnya mineral email,sebagai akibat
terganggunya keseimbangan antara email dan sekelilingnya yang disebabkan oleh
pembentukan asam mikrobial dari substrat(medium makanan bagi bakteri) yang
dilanjutkan dengan timbulnya destruksi komponen-komponen organik yang
akhirnya terjadi kavitasi(pembentukkan lubang).

2. Penyebab Karies Gigi

Faktor yang dapat menyebabkan karies gigi antara lain:


a. Makanan manis
Mulut di huni oleh bakteri pemakan gula yang sangat menyukai makanan
manis. Bakteri pemakan gula tersebut akan mengubah gula dan menyebabkan
kondisi asam pada mulut yang dapat mengikis enamel gigi. Hanya dalam
waktu sekitar 20 detik setelah mengonsumsi makanan manis, bakteri sudah
mengubah kondisi mulut menjadi asam yang dapat bertahan sampai setengah
jam. Sehingga penting untuk menggosok gigi setelah makan makanan manis.

b. Makanan asam

Makanan asam seperti jeruk dapat berkontribusi terhadap kerusakan gigi.


Makanan asam berbahaya karena dapat menciptakan kondisi yang
menguntungkan bagi bakteri jahat dalam mulut. Makanan asam dapat
mengikis enamel gigi dan menyebabkan gigi berlubang. Hindari makan
makanan yang terlalu asam atau segera netralkan kondisi mulut setelah makan
makanan asam. Jangan langsung menyikat gigi setelah makan makanan asam,
karena asam dapat melembutkan enamel dan membuatnya lebih rentan ketika
disikat. Sebaliknya, bilas mulut Anda dengan air atau obat kumur dan tunggu
hingga 30 menit sebelum menyikat gigi.

c. Kebiasaan menggosok gigi

American Academy of Pediatric Dentistry merekomendasikan bahwa seorang


anak harus memulai menjaga kebersihan mulut jauh sebelum tumbuh gigi.
Bau mulut, noda pada gigi, atau gigi berlubang disebabkan karena perawatan
mulut yang buruk sejak balita.
Ajari anak menyikat gigi setiap 30 menit setelah selesai makan atau
setidaknya 2 kali sehari. Kunjungi dokter gigi untuk memperoleh saran
perawatan gigi yang tepat untuk anak Anda.

d. Genetika

Genetika memiliki pengaruh penting terhadap setiap perkembangan fisiologis


alami manusia. Gen tidak hanya dapat menentukan warna rambut dan tinggi
tubuh tetapi juga bertanggung jawab pada kondisi gigi. Kekerasan enamel gigi
juga dipengaruhi oleh faktor genetika, sehingga seberapa keras usaha untuk
menjaga kesehatan gigi, berbeda dari orang ke orang. Penyakit periodontal
yang disebut penyakit gusi, juga telah dikaitkan dengan genetika. Penyakit
gusi tersebut dapat menyebabkan kerusakan serius pada jaringan dan tulang
dari mulut sehingga mengakibatkan infeksi parah dan kehilangan gigi. Tentu
saja gen bukanlah satu-satunya faktor yang memicu penyakit gusi. Gaya hidup
yang tidak sehat seperti merokok juga dapat memicu peradangan pada gusi
dan menyebabkan kerusakan sel dan jaringan.

e. Usia

Studi terbaru yang dilakukan oleh ilmuwan dari University of Illinois


menemukan bahwa air liur bayi mengandung sejumlah bakteri yang dapat
menyebabkan karies gigi pada balita. Sehingga perawatan gigi harus di
perkenalkan sejak usia 19 bulan, tetapi penelitian ini menegaskan bahwa
perawatan gigi harus dimulai sejak belum tumbuh gigi.

Orang dewasa juga dapat mengembangkan karies gigi karena beberapa alasan,
diantaranya mengembangkan penyakit gusi yang mengekspos gigi terhadap
bakteri. Faktor risiko yang lebih umum pada orang dewasa adalah kurangnya
air liur, yang berisi cairan penetralisir asam dan membantu membersihkan
sisa-sisa makanan. Konsumsi obat seperti penurun tekanan darah tinggi dan
obat untuk masalah jantung dapat mengurangi aliran air liur. Sikatlah gigi
secara teratur dan batasi konsumsi minuman bersoda karena mengandung
pemanis dalam jumlah tinggi yang berisiko terhadap karies gigi.

f. Faktor Agent (Mikroorganisme)

Bakteri yang paling berperan dalam menyebabkan karies adalah Streptococcus


mutans .Bakteri ini dapat mengubah semua makanan, terutama gula, menjadi
asam. Bakteri, asam, sisa makanan, dan ludah akan membentuk lapisan
lengket yang melekat pada permukaan gigi. Lapisan lengket inilah yang
disebut plak.

g. Faktor Waktu

Adanya saliva di dalam lingkungan gigi mengakibatkan karies tidak


menghancurkan gigi dalam hitungan hari atau minggu, melainkan dalam bulan
atau tahun. Lamanya waktu yang dibutuhkan karies untuk berkembang
menjadi suatu kavitas cukup bervariasi, diperkirakan 6-48 bulan. Dengan
demikian sebenarnya terdapat kesempatan yang baik untuk menghentikan
penyakit ini.

h. Faktor Host (Tuan Rumah)

Ada beberapa hal yang dihubungkan dengan gigi sebagai tuan rumah terhadap
karies gigi (ukuran dan bentuk gigi), struktur enamel (email), faktor kimia dan
kristalografis, saliva.(Sihotang, 2010).

3. Proses Terjadinya Karies Gigi

Keberadaan bakteri dalam mulut merupakan suatu hal yang normal. Bakteri yang
paling berperan dalam menyebabkan karies adalah Streptococcus mutans .Bakteri
ini dapat mengubah semua makanan, terutama gula, menjadi asam. Bakteri, asam,
sisa makanan, dan ludah akan membentuk lapisan lengket yang melekat pada
permukaan gigi. Lapisan lengket inilah yang disebut plak. Plak akan terbentuk 20
menit setelah makan.

Proses terjadinya karies gigi dimulai dengan adanya plaque di permukaan gigi,
sukrosa (gula) dari sisa makanan dan bakteri berproses menempel pada waktu
tertentu yang berubah menjadi asam laktat yang akan menurunkan pH mulut
menjadi kritis (5,5) dan akan menyebabkan demineralisasi email berlanjut
menjadi karies gigi. Secara perlahan-lahan demineralisasi interna berjalan ke arah
dentin melalui lubang fokus tetapi belum sampai kavitasi (pembentukan lubang).

Kavitasi baru timbul bila dentin terlibat dalam proses tersebut. Namun kadang-
kadang begitu banyak mineral hilang dari inti lesi sehingga permukaan mudah
rusak secara mekanis, yang menghasilkan kavitasi yang makrokopis dapat dilihat.
Pada karies dentin yang baru mulai terlihat hanya lapisan keempat (lapisan
transparan, terdiri dari tulang dentin sklerotik, kemungkinan membentuk
rintangan terhadap mikroorganisme dan enzimnya) dan lapisan kelima (lapisan
opak/tidak tembus penglihatan, di dalam tubuli terdapat lemak yang mungkin
merupakan gejala degenerasi cabang-cabang odontoblast). Baru setelah terjadi
kavitasi, bakteri akan menembus tulang gigi. Pada proses karies yang amat dalam,
tidak terdapat lapisan-lapisan tiga (lapisan demineralisasi, suatu daerah sempit,
dimana dentin partibular diserang), lapisan empat dan lapisan lima. (Dwicak,
2013).

4. Tanda dan Gejala Karies Gigi


a. Perubahan Terdapat spot putih seperti kapur pada permukaan gigi
b. Tampak lubang pada gigi
c. Warna hitam pada tahap karies awal
d. Sering terasa ngilu jika lubang sampai ke dentim
e. Sakit berdenyut di gigi sampai kepala
f. Timbul sakit jika terkena air dingin dan kemasukkan makanan terutama
waktu malam
g. Jika sudah parah akan terjadi peradangan dan timbul nanah

5. Cara Pencegahan Karies Gigi

Menjaga kebersihan mulut adalah merupakan cara terbaik untuk mencegah


terjadinya penyakit-penyakit dalam mulut, seperti: karies gigi dan radang gusi.
Kedua penyakit tersebut merupakan penyakit yang paling sering ditemukan dalam
mulut, penyebab utama penyakit tersebut adalah plaque. Beberapa cara
pencegahan karies gigi antara lain:
a. Sikat gigi dengan pasta gigi berfluoride dua kali sehari, pada pagi hari.Setelah
sarapan dan malam hari sebelum tidur.
b. Lakukan flossing sekali dalam sehari untuk mengangkat plak dan sisa
makanan yang tersangkut di antara celah gigi-geligi.
c. Hindari makanan yang terlalu manis dan lengket, juga kurangi minum-
minuman yang manis seperti soda.
d. Lakukan kunjungan rutin ke dokter gigi tiap 6 bulan sekali.
e. Sikat gigi dengan baik dan benar.(Bernard, 2009)

6. Pengobatan Karies Gigi


Apabila anak-anak sudah mengalami karies gigi maka hal yang dapat dilakukan
adalah:
a. Pembersihan plak pada gigi
b. Penambalan gigi(restorasi)
c. Pencabutan gigi
d. Pengobatan saluran akar (Mozartha, 2012)

7. Akibat Karies Gigi


1. Tanggalnya gigi yang berlubang
2. Sepsis atau peradangan diseluruh tubuh akibat infeksi
3. Facial selulitis atau penyebaran infeksi kedalam jaringan lunak
4. Osteomyelitis of the law atau infeksi ke dalam tulang rahang gigi
5. Abses otak atau peradangan pada otak
6. Peradangan jantung
7. Pneumonia atau peradangan pada paru-paru

8. Cara Sikat Gigi yang Benar

Menurut Depkes RI teknik menyikat gigi adalah:


a. Permukaan gigi yang menghadap ke bibir disikat dengan gerakan naik turun.
b. Permukaan gigi yang menghadap ke pipi disikat dengan gerakan naik turun
agak memutar.
c. Permukaan gigi yang digunakan untuk mengunyah disikat dengan gerakan
maju mundur.
d. Permukaan gigi yang menghadap ke langit-langit atau lidah disikat dengan
gerakan dari arah gusi ke permukaan gigi.
e. Setelah permukaan gigi selesai disikat, berkumur satu kali saja agar sisa fluor
masih ada pada gigi.
f. Sikat gigi dibersihkan di bawah air mengalir air dan disimpan dengan posisi
kepala sikat gigi berada di atas

Lampiran 2

Gambar Cara Menggosok Gigi Yang Benar


Lampiran 3
EVALUASI

Pertanyaan:
1. Apakah yang dimaksud dengan karies gigi?
2. Sebutkan minimal 6 dari 8 faktor penyebab karies gigi?
3. Jelaskan proses terjadinya karies gigi ?
4. Sebutkan minimal 3 dari 4 tanda dan gejala karies gigi?
5. Sebutkan minimal 4 dari 6 cara pencegahan karies gigi ?
6. Sebutkan minimal 3 dari 4 cara pengobatan karies gigi ?
7. Sebutkan minimal 5 dari 7 akibat karies gigi?
8. Bagaimana cara sikat gigi yang benar dengan tepat?

Jawaban:

1. Karies gigi adalah suatu proses kronis regresif yang dimulai dengan larutnya
mineral email sebagai akibat terganggunya keseimbangan antara email dan
sekelilingnya yang disebabkan oleh pembentukan asam mikrobialdari substrat
sehingga timbul destruksi komponen-komponen organik yang akhirnya terjadi
kavitas.
2. Faktor Penyebab karies Gigi
a. Makanan manis
b. Makanan asam
c. Kebiasaan menggosok gigi
d. Genetika
e. Usia
f. Faktor Agent (Mikroorganisme)
g. Faktor Waktu
h. Faktor Host (Tuan Rumah)

3. Proses Terjadinya Karies Gigi


Keberadaan bakteri dalam mulut merupakan suatu hal yang normal. Bakteri
yang paling berperan dalam menyebabkan karies adalah Streptococcus mutans
.Bakteri ini dapat mengubah semua makanan, terutama gula, menjadi asam.
Bakteri, asam, sisa makanan, dan ludah akan membentuk lapisan lengket yang
melekat pada permukaan gigi. Lapisan lengket inilah yang disebut plak.Plak
akan terbentuk 20 menit setelah makan. Proses terjadinya karies gigi dimulai
dengan adanya plake di permukaan gigi, sukrosa (gula) dari sisa makanan dan
bakteri berproses menempel pada waktu tertentu yang berubah menjadi asam
laktat yang akan menurunkan pH mulut menjadi kritis (5,5) dan akan
menyebabkan demineralisasi email berlanjut menjadi karies gigi. Secara
perlahan-lahan demineralisasi interna berjalan ke arah dentin melalui lubang
fokus tetapi belum sampai kavitasi (pembentukan lubang).

4. Tanda dan Gejala Karies Gigi


a. Terdapat spot putih seperti kapur pada permukaan gigi
b. Tampak lubang pada gigi
c. Warna hitam pada tahap karies awal
d. Sering terasa ngilu jika lubang sampai ke dentim
e. Sakit berdenyut di gigi sampai kepala
f. Timbul sakit jika terkena air dingin dan kemasukkan makanan terutama
waktu malam
g. Jika sudah parah akan terjadi peradangan dan timbul nanah

5. Beberapa cara pencegahan karies gigi antara lain:


a. Sikat gigi dengan pasta gigi berfluoride dua kali sehari, pada pagi hari
setelah sarapan dan malam hari sebelum tidur.
b. Lakukan flossing sekali dalam sehari untuk mengangkat plak dan sisa
makanan yang tersangkut di antara celah gigi-geligi.
c. Hindari makanan yang terlalu manis dan lengket, juga kurangi minum-
minuman yang manis seperti soda.
d. Lakukan kunjungan rutin ke dokter gigi tiap 6 bulan sekali.
e. Sikat gigi dengan baik dan benar

6. Pengobatan Karies Gigi


a. Pembersihan plak pada gigi
b. Penambalan gigi (restorasi)
c. Pencabutan gigi
d. Pengobatan saluran akar

7. Akibat Karies Gigi


a. Tanggalnya gigi yang berlubang
b. Sepsis atau peradangan diseluruh tubuh akibat infeksi
c. Facial selulitis atau penyebaran infeksi kedalam jaringan lunak
d. Osteomyelitis of the law atau infeksi ke dalam tulang rahang gigi
e. Abses otak atau peradangan pada otak
f. Peradangan jantung
g. Pneumonia atau peradangan pada paru-paru

8. Cara Sikat Gigi yang Benar


Menurut Depkes RI teknik menyikat gigi yang benar adalah:
a. Permukaan gigi yang menghadap ke bibir disikat dengan gerakan naik
turun.
b. Permukaan gigi yang menghadap ke pipi disikat dengan gerakan naik
turun agak memutar.
c. Permukaan gigi yang digunakan untuk mengunyah disikat dengan gerakan
maju mundur.
d. Permukaan gigi yang menghadap ke langit-langit atau lidah disikat dengan
gerakan dari arah gusi ke permukaan gigi.
e. Setelah permukaan gigi selesai disikat, berkumur satu kali saja agar sisa
fluor masih ada pada gigi.
f. Sikat gigi dibersihkan di bawah air mengalir air dan disimpan dengan
posisi kepala sikat gigi berada di atas.

Anda mungkin juga menyukai