Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Kebutuhan energi merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan

manusia untuk meningkatkan kesejahteraan hidup. Salah satu kebutuhan yang

tidak dapat dipisahkan lagi dalam kehidupan manusia pada masa sekarang ini

adalah energi listrik. Pemanfaatan energi listrik ini secara luas telah digunakan

untuk kebutuhan rumah tangga, komersial, instansi pemerintah, industri dan

sebagainya.

Dalam masa sekarang ini, tersedianya energi listrik merupakan salah satu

komponen yang penting dalam mendorong pertumbuhan perekonomian di suatu

negara. Sehingga, penyedia energi listrik diharapkan dapat menyediakan energi

listrik yang handal, stabil, dan bermutu serta efisien. PT. Indonesia Power Unit

Pembangkitan (UP) Suralaya merupakan salah satu perusahaan penyedia listrik

dengan memanfaatkan tenaga uap dari bahan bakar utama batu bara. PT. Indonesia

Power UP Suralaya terdiri dari tujuh unit pembangkitan dengan total listrik yang

dihasilkan sebesar 3421 Megawatt. Dengan makin pentingnya peranan energi listrik

dalam kehidupan sehari-hari khususnya bagi keperluan industri, maka PT.

Indonesia Power UP Suralaya sebagai unit penyedia energi listrik diharapkan

untuk dapat memenuhi mutu tenaga listrik. Mutu tenaga listrik itu meliputi :

a. Kontinuitas penyediaan.

b. Kestabilan nilai tegangan.

c. Kestabilan nilai frekuensi.

1
d. Kestabilan kedip tegangan.

Faktor utama agar mutu tenaga listrik dapat tercapai adalah dengan cara

mengoperasikan peralatan secara benar dan efisien serta pemeliharaan yang benar.

Sehingga peralatan tetap bisa beroperasi secara baik, andal dan prima. Pembangkit

listrik tenaga uap (PLTU) merupakan jenis pembangkit listrik yang menggunakan

uap sebagai media untuk memutar sudu-sudu turbin. Uap yang digunakan untuk

memutar sudu-sudu tersebut adalah uap kering. PLTU beroperasi pada siklus

Rankine yang dimodifikasi agar mencakup proses pemanasan lebih lanjut (super

heating), pemanasan air pengisi ketel/boiler (feed water heating) dan pemanasan

kembali uap keluar turbin tekanan tinggi (steam reheating). Pada PLTU Suralaya

ini, pemanasan itu dihasilkan dari pembakaran batu bara sebagai bahan bakar

utama.

Sistem listrik di PLTU Suralaya terdiri dari perangkat kelistrikan dari

peralatan bongkar muat batu bara dari kapal dan peralatan transportasi dari tempat

bongkar menuju tujuan.

Dalam pelaksanaan kerja praktek ini, penulis ditempatkan dibagian

Pemeliharaan Kontrol dan Instrumen Unit 5-7. Kerja praktek yang telah

dilaksanakan di PT. Indonesia Power UP Suralaya memberikan banyak

pengetahuan dan pengalaman bagi penulis dalam berbagai disiplin ilmu dan

pengetahuan tentang dunia kerja. Dari sekian banyak pengetahuan yang penulis

dapatkan selama kerja praktek, maka didalam laporan ini penulis membahas

mengenai “Governor Valve dan Sistem Proteksi Turbin di PLTU Suralaya Unit 5-

7 PT. Indonesia Power UP Suralaya”.

2
I.2 Maksud dan Tujuan
Kerja praktek ini merupakan mata kuliah wajib yang diselenggarakan

Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir Badan Tenaga Nuklir Nasional (STTN-BATAN)

dengan bobot 3 satuan kredit semester (SKS). Kerja praktek ini wajib ditempuh

sebagai syarat kelulusan mahasiswa program D-IV jurusan Teknofisika Nuklir

untuk memperoleh gelar Sarjana Sains Terapan. Adapun tujuan pelaksanaan kerja

praktek ini adalah:

1. Tujuan Umum

Agar mahasiswa dapat mengetahui secara langsung pekerjaan dan kegiatan

pada industri sehingga dapat menambah ilmu pengetahuan dan memperoleh

teknologi baru dari dunia industri.

2. Tujuan Khusus

a. Memperoleh pengetahuan, keterampilan dan pengalaman bekerja di PT.

Indonesia Power UP Suralaya.

b. Mempelajari manajemen perusahaan, struktur organisasi serta proses kerja

dalam perusahaan tersebut.

c. Mampu melaksanakan tugas-tugas proses kontrol, proses perawatan dan

pemeliharaan infrastruktur dalam suatu industri.

d. Membuat laporan kerja praktek setelah kegiatan kerja praktek selesai

dilaksanakan.

I.3 Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Kerja praktek dilaksanakan di PT. Indonesia Power UP Suralaya, Jl.

Komplek PLTU Suralaya Kotak Pos 15 Merak 42429, Merak, Cilegon, Banten.

Waktu pelaksanaan yaitu 28 Juli 2015 sampai dengan 28 Agustus 2015.

3
I.4 Batasan Masalah
Batasan masalah pada laporan kerja praktek ini adalah:

a. Mekanisme kerja governor valve.

b. Speed droop governor PLTU Suralaya unit 5-7.

c. Sistem proteksi turbin pada PLTU Suralaya unit 5-7.

I.5 Metode Pengumpulan Data


Selama kerja praktek ini, metode yang digunakan dalam pengumpulan data

adalah sebagai berikut :

1. Observasi

Data diperoleh dengan mengadakan pengamatan langsung ke lapangan

dengan bimbingan mentor/pembimbing.

2. Wawancara

Penulis melakukan wawancara langsung dengan mentor maupun dengan

operator.

3. Studi Literatur

Dengan metode ini penulis mendapatkan data melalui beberapa buku referensi

dan manual book.

I.6 Sistematika Penulisan

Dalam penulisan laporan kerja praktek ini, penulis membagi pembahasan

menjadi 4 bab, yaitu :

1. Bab I : Pendahuluan

Bab ini membahas tentang latar belakang penulisan laporan, maksud dan tujuan

kerja praktek, waktu dan tempat pelaksanaan kerja praktek, batasan masalah,

metode pengumpulan data, dan sistematika penulisan laporan.

4
2. Bab II : Profil PT. Indonesia Power

Bab ini membahas tentang sejarah, perkembangan, visi, misi, motto, tujuan,

dan budaya PT. Indonesia Power. Selain itu, bab ini juga membahas sasaran

dan program kerja bidang produksi, makna bentuk dan logo, serta dampak

lingkungan PT. Indonesia Power.

3. Bab III : Sistem Turbin PLTU Suralaya

Bab ini membahas tentang sistem turbin PLTU Suralaya secara umum yang

meliputi siklus fluida kerja PLTU, konstruksi dan bagian utama turbin,

spesifikasi turbin PLTU Suralaya, sistem governor valve, dan sistem proteksi

turbin.

4. Bab IV : Penutup

Bab ini berisi penutup makalah yang meliputi resume/kesimpulan praktek kerja

lapangan secara garis besar.

Anda mungkin juga menyukai