TENTANG
1
Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4247);
3. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang
Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4725);
2
11. Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor
07 Tahun 2011 tentang Retribusi Perizinan
Tertentu;
MEMUTUSKAN :
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
3
5. Bangunan adalah bangunan gedung dan bangunan
bukan gedung.
6. Bangunan gedung adalah wujud fisik hasil
pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan tempat
kedudukannya, sebagian atau seluruhnya berada di
atas dan/atau di dalam tanah dan/atau air, yang
berfungsi sebagai tempat manusia melakukan
kegiatannya, baik untuk hunian atau tempat
tinggal, kegiatan keagamaan, kegiatan usaha,
kegiatan sosial, budaya, maupun kegiatan khusus.
7. Bangunan bukan gedung adalah suatu perwujudan
fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu
dengan tempat kedudukannya, sebagian atau
seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah
dan/atau air, yang tidak digunakan untuk tempat
hunian atau tempat tinggal.
8. Klasifikasi bangunan gedung adalah sebagai dasar
penggolongan bangunan gedung terhadap tingkat
kompleksitas, tingkat permanensi, tingkat risiko
kebakaran, tingkat zonasi gempa, lokasi, ketinggian
bangunan, dan kepemilikan bangunan dari fungsi
bangunan gedung sebagai dasar pemenuhan
persyaratan administrasi dan persyaratan teknis.
9. Izin Mendirikan Bangunan, yang selanjutnya
disingkat IMB, adalah perizinan yang diberikan oleh
pemerintah daerah kepada pemohon untuk
membangun baru, rehabilitasi/renovasi, dan/atau
memugar dalam rangka melestarikan bangunan
sesuai dengan persyaratan administratif dan
persyaratan teknis yang berlaku.
10. Pemilik bangunan adalah setiap orang, badan
hukum atau usaha, kelompok orang, dan lembaga
atau organisasi yang menurut hukum sah sebagai
pemilik bangunan.
11. Pemutihan atau dengan sebutan nama lainnya
adalah pemberian IMB terhadap bangunan yang
sudah terbangun di kawasan yang belum memiliki
RDTRK, RTBL, dan/atau RTRK.
12. Pembongkaran adalah kegiatan membongkar atau
merobohkan seluruh atau sebagian bangunan,
komponen, bahan bangunan, dan/atau prasarana
dan sarananya.
13. Penertiban bangunan gedung, bangunan bukan
gedung dan penutupan tempat usaha yang
selanjutnya disebut penertiban, adalah serangkaian
tindakan untuk mewujudkan tertib penyelenggaraan
bangunan dan tempat usaha sehingga sesuai
dengan ketentuan teknis, administrasi, dan
perizinannya sesuai peraturan perundang-
undangan.
4
14. Rencana Detail Tata Ruang Kawasan, yang
selanjutnya disingkat RDTRK, adalah penjabaran
rencana tata ruang wilayah kabupaten/kota ke
dalam rencana pemanfaatan kawasan, yang memuat
zonasi atau blok alokasi pemanfaatan ruang (block
plan).
15. Rencana Teknik Ruang Kawasan, yang selanjutnya
disingkat RTRK, adalah rencana tata ruang setiap
blok kawasan yang memuat rencana tapak atau tata
letak dan tata bangunan beserta prasarana dan
sarana lingkungan serta utilitas umum.
16. Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan, yang
selanjutnya disingkat RTBL, adalah panduan
rancang bangun suatu kawasan untuk
mengendalikan pemanfaatan ruang yang memuat
rencana program bangunan dan lingkungan,
rencana umum dan panduan rancangan, rencana
investasi, ketentuan pengendalian rencana, dan
pedoman pengendalian pelaksanaan.
17. Keandalan bangunan adalah persyaratan teknis
dalam pembangunan gedung, yaitu persyaratan
kemampuan gedung untuk mendukung beban
muatan, serta kemampuan bangunan dalam
mencegah dan menanggulangi bahaya kebakaran
dan bahaya petir.
BAB II
KLASIFIKASI PENERTIBAN
Pasal 2
Pasal 3
5
gereja, vihara, klenteng, pura, dan bangunan
pelengkap keagamaan.
Pasal 4
BAB III
OBJEK DAN SUBJEK PENERTIBAN
Pasal 5
6
IMB dan tempat usaha yang tidak bisa menunjukan
izin operasional usahanya/dokumen perizinan;
Pasal 6
BAB IV
PENERTIBAN
Pasal 7
7
Pasal 8
Pasal 9
BAB V
TATA CARA PENERTIBAN
Bagian Kesatu
Bangunan Yang Tidak Memiliki Izin Mendirikan
Bangunan (IMB)
Pasal 10
8
Pasal 11
Pasal 12
9
BAB VI
PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN
Pasal 13
(1) Pengawasan dan pengendalian terhadap
penyelenggaraan bangunan dilaksanakan oleh Dinas
Perumahan dan Permukiman.
(2) Kegiatan pengawasan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) meliputi pemeriksaan fungsi bangunan,
persyaratan teknis bangunan, dan keandalan
bangunan.
(3) Kegiatan pengendalian sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) meliputi peninjauan lokasi, atas pengaduan
masyarakat, dan pengenaan sanksi.
BAB VII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 14
Dengan berlakunya Peraturan Walikota ini, maka
Peraturan Walikota Bandar Lampung Nomor 11 Tahun
2016 tentang Tata Cara Penertiban Bangunan Gedung,
Bangunan Menara Telekomunikasi, Bangunan
Konstrusi Reklame, dan Penutupan Tempat Usaha di
Kota Bandar Lampung dicabut dan dinyatakan tidak
berlaku.
Pasal 15
Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
Dto
HERMAN HN.
Diundangkan di Bandar Lampung
pada tanggal 28 September 2018
SEKRETARIS DAERAH KOTA BANDAR LAMPUNG,
Dto
BADRI TAMAM
10