Anda di halaman 1dari 14

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Parameter Pengujian

Dalam penelitian ini desain yang digunakan dalam pengerjaannya adalah


metode eksperimen dan merupakan penelitian kualitatif yaitu memaparkan secara
jelas hasil eksperimen di laboratorium terhadap variabel yang sebelumnya
ditentukan, dengan tujuan untuk menganalisa pengaruh debit dan suhu masuk air
pada silinder pendingin terhadap kinerja mesin stirling tipe gamma. Berikut
parameter – parameter pengujian yang diambil dari alat ukur.

1. Suhu Ekspansi ( TE )

Suhu ekspansi diukur dengan thermocouple tipe K dikarenakan suhu


ekspansi adalah suhu yang paling tinggi pada fluida udara dalam pengujian. Suhu
ekspansi adalah variabel tetap dalam percobaan dikarenakan waktu pembakaran
yang sama. Suhu ekspansi diperlukan untuk mengetahui kinerja mesin stirling
dikarenakan pada rumus 2.10 terdapat parameter suhu ekspansi. Kemudian dalam
mencari efektifitas pada persamaan 2.40 diperlukan suhu ekspansi untuk mencari
sifat –sifat fluida udara, koefisien perpindahan panas udara dan yang berkaitan
dengan analisa thermal.

2. Suhu Kompresi (TC )

Suhu kompresi diukur dengan thermocouple tipe J dikarenakan suhu


kompresi adalah suhu yang paling rendah pada fluida udara dalam pengujian. Suhu
kompresi diperlukan untuk mengetahui kinerja mesin stirling dikarenakan pada
rumus 2.10 terdapat parameter suhu kompresi. Kemudian dalam mencari efektifitas
pada persamaan 2.40 diperlukan suhu kompresi untuk mencari sifat –sifat fluida
udara, koefisien perpindahan panas udara dan yang berkaitan dengan analisa
thermal.

28
29

3. Suhu masuk air (Ta in )

Suhu masuk air diukur dengan thermocouple tipe J dikarenakan suhu masuk
air termasuk rendah. Suhu masuk air adalah variabel tetap di dalam percobaan dan
di jaga konstan didalam percobaan. Kemudian untuk mencari efektifitas pada
rumus 2.40 diperlukan suhu masuk air. Suhu masuk air diperlukan untuk
mengetahui sifat – sifat fluida air yang mengalir pada silinder pendingin, koefisien
perpindahan panas air dan yang berkaitan dengan analisa thermal.

4. Suhu keluar air (Ta out )

Suhu keluar air diukur dengan thermocouple tipe J dikarenakan suhu keluar
air termasuk rendah.. Kemudian untuk mencari efektifitas pada rumus 2.40
diperlukan suhu keluar air. Suhu keluar air diperlukan untuk mengetahui sifat – sifat
fluida air yang mengalir pada silinder pendingin, koefisien perpindahan panas air
dan yang berkaitan dengan analisa thermal.

5. Kecepatan putaran (𝜔)

Kecepatan putaran pada mesin stirling diukur melalui komponen roda gila
dikarenakan energi yang dihasilkan pada mesin stirling disimpan pada roda gila.
Parameter kecepatan putaran diperlukan untuk mengetahui kinerja mesin stirling
tipe gamma dan untuk mencari parameter analisa thermal pada udara panas seperti
pada rumus 2.32 dan 2.37.

6. Debit air (Q)

Debit air yang mengalir pada silinder pendingin diukur dengan flowmeter
yang di pasang di antara air sudah melewati katup air dan sebelum air melewati
silinder pendingin dikarenakan debit air adalah variabel tetap yang sudah
ditentukan agar dapat dijaga konstan.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Dalam pengerjaan penelitian ini yaitu menganalisa kinerja pada mesin


stirling tipe gamma akan dilakukan di laboratorium Perpindahan Panas yang
30

terdapat di Departemen Teknik Mesin, Universitas Sumatera Utara, Medan.


Penelitian akan dilaksanakan selama 1,5 bulan yaitu pada tanggal 15 Februari 2019
sampai 02 April 2019, setelah didapatkan data dari hasil penelitian maka dilakukan
perhitungan yang mengacu pada data yang diperoleh.

3.3 Alat dan Bahan

3.3.1 Alat

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

7. Mesin Stirling

Mesin Stirling yang digunakan dalam penelitian ini adalah mesin stirling
tipe gamma dengan silinder pendingin.

Gambar 3.1 Mesin stirling tipe gamma

Gambar 3.2 Silinder pendingin


31

8. Thermocouple

Untuk mengetahui besar temperatur masuk dan keluar pada air serta
temperatur ekspansi dan kompresi pada mesin stirling digunakan alat ukur
temperatur yaitu Thermocouple tipe J dan Thermocouple tipe K. Dimana
temperatur yang didapat akan muncul pada layar display penunjuk dan akan
tersimpan dalam bentuk data excel. Berikut adalah gambar dari alat ukur
temperatur atau agilent :

Gambar 3.3 Cole Pharmer

Adapun spesifikasi dari data akuisisi temperatur adalah sebagai berikut:


Model : Cole-parmer 18200-40
Input temperatur : 7 Channel
Frekuensi maksimum : 2 Hz (1 Sampel per detik)
Konektivitas : USB
Input Range : 0,080 V (thermocouple : J,K,T,E,R,S,N atau B)
Tipe : 18200-40

Thermocouple tipe J digunakan untuk mengukur suhu kompresi, suhu


masuk air, dan suhu keluar air karena pada titik tersebut suhu yang dihasilkan
tidak terlalu tinggi. Berikut gambar thermocouple tipe J :
32

Gambar 3.4 Thermocouple tipe J

Berikut spesifikasi thermocouple tipe J yang digunakan:


Termokopel tipe J
Jangkauan Pengukuran : -40o sampai 750oC
Toleransi : ± 0,75%

Thermocouple tipe K digunakan untuk mengukur suhu ekspansi, karena


pada titik tersebut suhu yang dihasilkan terlalu tinggi. Berikut gambar
thermocouple tipe K :

Gambar 3.5 Thermocouple tipe K


33

Berikut spesifikasi thermocouple tipe K yang digunakan:


Jangkauan Pengukuran : -40o sampai 1350oC
Toleransi : ± 0,75%

9. Flowmeter

Alat ukur ini berfungsi untuk mengukur besar kapasitas aliran fluida
pendingin air yang terjadi pada silinder pendingin . Berikut adalah gambar dari
flowmeter.

Gambar 3.6 Flowmeter

Berikut spesifikasi alat :


Jenis fulida : Cair
Satua ukur : LPM dan GPM
Jangkauan ukur : (0,18-1,8 LPM) / (0,5-5 GPM)

10. Tachometer

Alat ukur ini berfungsi untuk mengukur kecepatan putaran yang terjadi pada
roda gila.
34

Gambar 3.7 Tachometer

Berikut adalah spesikasinya :


Tipe : PLT200
Merk : Monarch
Jenis : Infrared

11. Pompa

Alat yang berfungsi memindahkan air dari wadah air ke silinder pendingin.
Berikut adalah gambar dari pompa tersebut.

Gambar 3.8 Pompa

Berikut adalah spesikasinya :


Tipe : SP1200A
Merk : Amara
Kapasitas : 18 Watt
35

12. Katup Pompa

Alat yang berfungsi untuk mengatur kapasitas aliran yang mengalir dari
wadah air yang dipompa ke silinder pendingin. Berikut adalah gambar dari katup
pompa tersebut.

Gambar 3.9 Katup pompa

13. Laptop

Alat ini berfungsi untuk menghitung dan mengambil data akuisisi dari
thermocouple yang digunakan

3.3.2 Bahan

Pada penelitian ini ada dua fluida yang bekerja terhadap mesin stirling yaitu
udara sebagai fluida panas yang mengalir secara osilasi di dalam mesin stirling dan
air sebagai fluida dingin yang mengalir melalui silinder pendingin.

Berikut bahan yang digunakan di dalam penelitian ini :

1. Air

Sebagai fluida dingin yang dialirkan melalui silinder pendingin digunakan air,
air yang diperoleh dialirkan langsung dari PDAM yang terlebih dahulu di tampung
dalam wadah penampungan. Dimana pengujian dilakukan di pagi hari untuk
menjaga suhu air tetap konstan.
36

2. Gas LPG

Untuk memanaskan mesin stirling agar udara panas bergerak digunakan gas
LPG. Dalam percobaan ini tabung gas LPG yang digunakan adalah tabung gas
berwarna hijau dengan berat 3 kilogram. Berikut gambar tabung gas LPG yang
digunakan.

Gambar 3.10 Gas LPG

3. Selang

Selang berdiameter 5 mm yang berfungsi sebagai jalur air yang mengalir dari
wadah air menuju silinder pendingin hingga keluar silinder pendingin. Berikut
gambar selang yang digunakan.

Gambar 3.11 Selang berdiameter 5 mm


37

3.4 Metode Pengumpulan Data


Pengumpulan data pertama dilakukan dengan cara menentukan besar
variabel yang diinput ke mesin stirling sebagai langkah awal untuk melakukan
pengujian. Kemudian setelah data diinput maka akan diperoleh data output dari
hasil eksperimen yang nantinya akan disajikan dalam bentuk grafik hubungan
antara variabel bebas dan terikat. Tabel 3.1 berikut adalah variabel yang telah
ditentukan untuk pengambilan data :

Tabel 3.1 Variabel Pengumpulan data

Pengujian Debit Air (l/menit) Tain (oC)


1 0,3 25
2 0,6 25
3 0,9 25
4 0,3 30
5 0,6 30
6 0,9 30

Percobaan ini merupakan proses pendinginan yang terjadi pada mesin


stirling oleh karena itu pada pengumpulan data yang dilakukan temperatur fluida
dingin yaitu air masuk silinder pendingin dijaga agar tetap konstan sebesar 25 oC
o
dan 30 C. Dari eksperimen yang dilakukan diperoleh data temperatur
ekspansi,temperatur kompresi,temperatur keluar air dan kecepatan putaran mesin stirling
yang akan digunakan sebagai data awal dalam perhitungan data lapangan dengan
menggunakan software. Proses percobaan untuk pengumpulan data dilakukan dengan
prosedur sebagai berikut :
a. Mempersiapkan air dingin kedalam wadah penampungan air agar dapat digunakan
terhadap silinder pendingin
b. Menyalakan api dari gas LPG dan memanaskan silinder displacer pada mesin stirling
selama 1 menit 30 detik
c. Menjalankan mesin stirling dengan memberikan gaya awal secara bersamaan
menyalakan pompa air dan mengatur kapasitas aliran pada katup sebesar 0,3
l/menit
38

d. Menghidupkan thermocouple yang telah diprogram ke laptop secara bersamaan


mengukur kecepatan putaran dengan tachometer
e. Data yang diambil melalui thermocouple dan tachometer dilakukan selama 5
menit
f. Data thermocouple di input ke dalam software dan data tachometer disimpan
dalam bentuk video untuk diambil setiap 10 detik selama 5 menit
g. Mengulangi kembali percobaan ini dengan variasi suhu masuk air sebesar 25 oC
dan 30 oC
h. Mengulangi kembali percobaan ini dengan variasi debit air sebesar 0,3 l/menit, 0,6
l/menit, dan 0,9 l/menit.
39

Untuk diagram alir penelitian yang dilakukan untuk proses pengumpulan


data pengujian ditunjukkan pada gambar 3.9 sebagai berikut.

Mulai

Identifikasi Masalah

Dipilih mesin stirling tipe gamma dengan


memanfaatkan air pada silinder pendingin
untuk meningkatkan kinerja mesin stirling

Pemilihan parameter input perhitungan awal :


Variasi debit air : 0,3, 0,6, dan 0,9 l/menit
Variasi suhu masuk air : 25 oC dan 30 oC
Type mesin stirling : Gamma

Analisa dan Pengolahan data


Parameter Output : Menentukan :
Suhu Keluar Air ε (Efektivitas)
Suhu kompresi Efisiensi Thermal
Kecepatan Putaran

Hasil dan Pembahasan

Selesai

Kesimpulan

Gambar 3.12 Diagram alir pengolahan data secara eksperimen


40

Berikut adalah proses yang dilakukan dalam pengujian mesin stirling tipe
gamma yang ada di laboratorium.

Keterangan :

FLUIDA PANAS (UDARA)

FLUIDA DINGIN (AIR)

1. Suhu pada sisi ekspansi ( TE )

2. Suhu pada sisi kompresi ( TC )

3. Suhu masuk air ke silinder perndingin ( Ta in )

4. Suhu keluar air dari silinder pendingin ( Ta out )

5. Kecepatan putaran roda gila (𝜔)

Gambar 3.13 Skema Uji Penelitian


41

Mesin stirling tipe gamma dengan silinder pendingin ini dirancang dengan
spesifikasi sebagai berikut :

 Spesifikasi mesin stirling yang diuji antara lain :

Tabel 3.2 Spesifikasi mesin stirling

Diameter silinder displacer piston 0,05 m


Diameter displacer piston 0,47 m
Panjang stroke displacer piston (xe ) 0,08 m
Diameter silinder power piston 0,05 m
Diameter power piston 0,05 m
Panjang stroke power piston (xc ) 0,04 m
Diameter rod 0,008 m
Panjang pipa 0,45 m
Diameter hidrolik pipa (Dhyd pipa ) 0,008 m
Jumlah pipa 2 buah
Sudut fasa (φ) 90 derajat
Konduktivitas thermal (k) 15,1 W/m K
Material mesin stirling Stainless Steel

Tabel 3.3 Spesifikasi Silinder Pendingin

Panjang silinder pendingin 0,9 m


Diameter hidrolik (Dh ) 0,005 m
Diameter dalam (Di ) 0,056 m
Diameter luar (Do ) 0,061 m
Ketebalan 0,003 m
Konduktivitas thermal (k) 237 W/m K
Material silinder pendingin Aluminium

Anda mungkin juga menyukai