LPJ Bidang Kajian Dan Aksi Strategis TW 2
LPJ Bidang Kajian Dan Aksi Strategis TW 2
TRIWULAN II
Visi
Terwujudnya Kastrat IMMt 2019 sebagai bidang yang dekat, serta pelopor dalam
pengembangan pola piker mengenai isu core competence dan POLEKSOSBUDHANKAM
Misi
o Membangun kedekatan demi terwujudnya hubungan internal yang baik
o Pionir terdepan bagi warga Metalurgi dan Material dalam menanggapi isu core
competence dan POLEKSOSBUDHANKAM
i. Pencapaian Arahan Bidang / Visi misi bidang / Tugas / Arahan Program Kerja
i. Pencapaian Visi Misi
Arahan Ketua Lembaga kemudian di-ejawantahkan menjadi Visi Misi
Bidang.Misi lembaga nomor 6 “Meningkatkan kepekaan warga DTMM
terhadap isu Poleksosbudhankam sebagai inisiator perubahan” dan arahan
Ketua Lembaga diturunkan menjadi Misi Bidang Kajian & Aksi Strategis
no.2 yaitu menjadi Pionir terdepan bagi warga Metalurgi dan Material dalam
menanggapi isu core competence dan POLEKSOSBUDHANKAM. Dan
dari visi lembaga nomor 1” Membangun serta menjaga kedekatan internal
antar anggota IMMt FTUI untuk menumbuhkan iklim kerja yang efektif
dan kooperatif.” Diturunkan menjadi misi bidang nomor 1 yaitu,
membangun kedekatan demi terwujudnya hubungan internal yang baik.
1. Ke-IKM-An
2. Kepemimpinan.
3. Kepribadian.
4. Keaktifan dan kontribusi.
Pada poin nomor satu, yaitu tentang ke-IKM-an hampir semua materi sudah
tertanam. Pemahaman tentang IKM FTUI ini ditanamkan saat Rabid
sebelum UAT, termasuk di dalamnya sejarah, tujuan, urgensi IKM FTUI.
Nilai yang belum tersampaikan yaitu mengenai IKG, GBHI, dan GBPKD.
Nilai tersebut baru akan ditanamkan pada triwulan tiga karena sebagai
persiapan para BP melanjutkan kepengurusan. Poin kedua tentang
kepemimpinan sudah tertanam semua kecuali poin tentang keteladanan
karena itu baru akan disampaikan pada triwulan tiga sebagai bentuk
kesiapan untuk membina mahasiswa baru. Nilai-nilai kepemimpinan yang
sudah dilaksanakan yaitu dengan berjalannya proker-proker litbang yang
dijalankan oleh masing-masing PJ proker. PJ proker ini dituntut bisa
mengonsepkan suatu proker dengan sebagus mungkin dengan
menggunakan teamwork yang bagus pula. Dari keempat poin diatas, poin
nomor tiga dan empat sudah ditanamkan semua. Hal ini karena materi dari
poin tiga dan empat sangat berkaitan dengan masa pembinaan lanjut
sehingga tinggal ditanamkan di rabid, kemudian para BP langsung
mengaplikasikannya. Jadi dapat dikatakan, ke tercapaian SPJ di triwulan ini
sudah 50%. Hambatan dalam penanaman SPJ adalah tidak semua BP
mempunyai kemampuan memahami yang sama. Solusi yang dihadirkan
menanamkan dengan lebih perlahan dan personal approaching terhadap
orang yang perlu lebih ditanamkan di poin-poin tertentu. Renstranya
memecah materi SPJ dengan timeline yang lebih relevan agar BP dapat
menerimanya dengan lebih baik.
b. Koordinasi BPH-BPH
Detailing:
Koordinasi antara kabid dan wakabid Kastrat berjalan sangat baik. Hal
ini dapat dilihat dengan komunikasi yang terjalin dengan baik dan antar
BPH merupakan teman yang memiliki satu ketertarikan dalam bidang
Kastrat sehingga dapat memahami kondisi satu sama lain serta dapat
memberikan support satu sama lain dalam menjalankan proker yang
sedang maupun akan berlangsung. Hubungan dengan BPH bidang lain
pun terjalin baik. Hambatan yang terjadi antara kabid dan wakabid
adalah sering melakukan inovasi di dalam bidang atau kegiatan yang
ditujukan untuk warga secara mendadak tanpa persiapan terlebih dahulu
sehingga adanya miskomunikasi yang berujung penuansaan yang
kurang baik dan tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
Terkadang juga terjadi perbedaan persepsi terkait inovasi yang akan
dilaksanakan. Solusinya mengkomunikasikan inovasi dengan kabid atau
wakabid terlebih sebelum inovasi dieksekusi.
-
Internal
bidang
kastrat
Pertemuan
berjalan
dengan
dengan
stakeholder
sangat baik
1 proker yang
Kastrat karena 4
tercapai berikatian
sering
dengan
diadakanya
bidang ini
kegiatan
sudah baik
formal
maupun
informal