Anda di halaman 1dari 9

LPJ Bidang Kajian dan Aksi Strategis

TRIWULAN II

Ikatan Mahasiswa Teknik Metalurgi dan Material


Ikatan Keluarga Mahasiswa Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
2019
Kepala Bidang : Fajar Bayu
Wakil Kepala Bidang : Ignatius Aditya Denta Ariawan

 Visi
Terwujudnya Kastrat IMMt 2019 sebagai bidang yang dekat, serta pelopor dalam
pengembangan pola piker mengenai isu core competence dan POLEKSOSBUDHANKAM

 Misi
o Membangun kedekatan demi terwujudnya hubungan internal yang baik
o Pionir terdepan bagi warga Metalurgi dan Material dalam menanggapi isu core
competence dan POLEKSOSBUDHANKAM

i. Pencapaian Arahan Bidang / Visi misi bidang / Tugas / Arahan Program Kerja
i. Pencapaian Visi Misi
Arahan Ketua Lembaga kemudian di-ejawantahkan menjadi Visi Misi
Bidang.Misi lembaga nomor 6 “Meningkatkan kepekaan warga DTMM
terhadap isu Poleksosbudhankam sebagai inisiator perubahan” dan arahan
Ketua Lembaga diturunkan menjadi Misi Bidang Kajian & Aksi Strategis
no.2 yaitu menjadi Pionir terdepan bagi warga Metalurgi dan Material dalam
menanggapi isu core competence dan POLEKSOSBUDHANKAM. Dan
dari visi lembaga nomor 1” Membangun serta menjaga kedekatan internal
antar anggota IMMt FTUI untuk menumbuhkan iklim kerja yang efektif
dan kooperatif.” Diturunkan menjadi misi bidang nomor 1 yaitu,
membangun kedekatan demi terwujudnya hubungan internal yang baik.

NO Misi PENCAPAIAN EVALUASI


(Progresif)
1 Membangun kedekatan demi Tercapai (100%) Penjagaan terhadap
terwujudnya hubungan  Terselenggaranya BP dan staff ahli
internal yang baik Rapat Bidang dikarenakan adanya
selama 2 kali rabid yang tidak full
pada triwulan II team.
 Terselanggaranya
konsolidasi
bidang 1 kali

2 Pionir terdepan bagi warga Tercapai 100%  Penuansaan


Metalurgi dan Material  Anstruk telah lebih
dalam menanggapi isu core dilaksanakan dioptimalkan
competence dan pada 11 April sesuai
POLEKSOSBUDHANKAM 2019 sasaran dari
program
kerja itu
sendiri
 Pengefektifan
bentuk agar
lebih menarik

ii. Evaluasi Pelaksanaan Kurikulum Kaderisasi dan Ketercapain SPJ


i. Penanaman Kurikulum Kaderisasi
Kurikulum kaderisasi di Kastrat sebagian besar ditanamkan pada saat
rapat bidang (rabid), serta saat menjalankan proker itu sendiri. Rabid
umumnya dilaksanakan dua minggu sekali, dimana setiap rabidnya BPH
berusaha menanamkan kompetensi yang tertuang didalam kurikulum
kaderisasi dan SPJ. Kurkad yang sudah ada, disalurkan ke BP, kemudian
setiap akhir bulan akan diperiksa oleh SC Kaderisasi untuk memastikan
apakah kaderisasi berjalan dibidang-bidang tersebut atau tidak.

Kurikulum kaderisasi khusus Kastrat sendiri ada 9 kompetensi yang ingin


ditanamkan yang terbagi menjadi 3 kategori yaitu
1. Pengetahuan mengenai Bidang Kajian & Aksi Strategis(5)
2. Memiliki nilai dasar organisasi(3)
3. Memiliki nilai kepemimpinan(1)
Dari 9 kompetensi tersebut, penanaman kurikulum kaderisasi ini dilakukan
melalui media Rapat bidang, Pelatihan bidang, dan pada saat berjalannya
program kerja maupun tugas bidang. Fokusan utama dari 9 kompetensi ini
adalah mengenai pengertian dari bidang Kastrat itu tersendiri. Dari 4 kali
rabid dan telah dilaksanakannya pelatihan bidang, kompetensi yang
ditanamkan sudah terdiri atas, kompetensi pengetahuan mengenai bidang
kajian dan aksi strategis ditanamkan melalui pelatihan bidang dan rapat
bidang. Kemudian pada point memiliki nilai dasar organisasi ditanamkan
saat berjalannya tugas bidang kastrat dan Kastrat Cerdaskan Warga. Serta
Memiliki nilai kepemimpinan ditanamkan melalui rabid, dan interaksi
sehari-hari. Hambatan yang terjadi dalam penanaman kurikulum kaderisasi
adalah tidak semua BP mempunyai daya tangkap yang sama dan masih
banyak BP yang belum terbiasa dengan muatan bidang Kastrat karena
tergolong cukup berat. Sementara itu, penyikapan dari BP nya masing-
masing memiliki penyikapan yan berbeda karena masing-masing orang
dibentuk dari pola piker dan lingkungan yang berbeda pula. Solusi yang
dihadirkan menanamkan dengan lebih perlahan dan personal approaching
terhadap orang yang perlu lebih ditanamkan di poin-poin tertentu.
Renstranya memecah materi kurikulum kaderisasi dengan timeline yang
lebih relevan agar BP dapat menerimanya dengan lebih baik.

ii. Penanaman Standar Pemangku Jabatan (SPJ)


SPJ untuk IMMt ada 4 poin besar yaitu :

1. Ke-IKM-An
2. Kepemimpinan.
3. Kepribadian.
4. Keaktifan dan kontribusi.

Pada poin nomor satu, yaitu tentang ke-IKM-an hampir semua materi sudah
tertanam. Pemahaman tentang IKM FTUI ini ditanamkan saat Rabid
sebelum UAT, termasuk di dalamnya sejarah, tujuan, urgensi IKM FTUI.
Nilai yang belum tersampaikan yaitu mengenai IKG, GBHI, dan GBPKD.
Nilai tersebut baru akan ditanamkan pada triwulan tiga karena sebagai
persiapan para BP melanjutkan kepengurusan. Poin kedua tentang
kepemimpinan sudah tertanam semua kecuali poin tentang keteladanan
karena itu baru akan disampaikan pada triwulan tiga sebagai bentuk
kesiapan untuk membina mahasiswa baru. Nilai-nilai kepemimpinan yang
sudah dilaksanakan yaitu dengan berjalannya proker-proker litbang yang
dijalankan oleh masing-masing PJ proker. PJ proker ini dituntut bisa
mengonsepkan suatu proker dengan sebagus mungkin dengan
menggunakan teamwork yang bagus pula. Dari keempat poin diatas, poin
nomor tiga dan empat sudah ditanamkan semua. Hal ini karena materi dari
poin tiga dan empat sangat berkaitan dengan masa pembinaan lanjut
sehingga tinggal ditanamkan di rabid, kemudian para BP langsung
mengaplikasikannya. Jadi dapat dikatakan, ke tercapaian SPJ di triwulan ini
sudah 50%. Hambatan dalam penanaman SPJ adalah tidak semua BP
mempunyai kemampuan memahami yang sama. Solusi yang dihadirkan
menanamkan dengan lebih perlahan dan personal approaching terhadap
orang yang perlu lebih ditanamkan di poin-poin tertentu. Renstranya
memecah materi SPJ dengan timeline yang lebih relevan agar BP dapat
menerimanya dengan lebih baik.

Bagian Poin Materi belum Target Jumlah BP terkader


Kurikulum tertanamkan BP terkader
Kaderisasi triwulan 1
SPJ a.1, a.2, a.6, a.7,
(Standar b.1, b.2, b.3, c.1,
Pemangku c.2, c.3, c.4, d.1, -
jabatan) d.2, d.3
Umum
Arahan a.1, a.2, b.1, c.1
Ketua - 10 10
Lembaga
SPJ a.1, a.2, a.3, a.4,
(Standar a5 b.1, b.2, b.3,
Pemangku c.1, -
jabatan)
Bidang

iii. Gambaran Umum


a. Koordinasi BPH-BP
Detailing:
Pada triwulan pertama ini Koordinasi BPH dan BP telah berjalan dengan
baik. Terbukti dengan komunikasi yang lancar dan hubungan yang baik
antara BPH-BP di dalam dan di luar lingkungan bidang IMMt. Setiap
program kerja yang sementara atau akan dilaksankan tersampaikan
secara baik dari BPH ke BP. BPH juga tanggap dalam pemberian
arahan, informasi dan selalu melakukan follow up kepada BP yang
diamanahi sebagai penanggung jawab sebuah program kerja. Hambatan
yang dihadapi dalam bidang Kastrat adalah dikarenakan BP yang slow
respon sehingga pemberian arahan dan tugas mengenai program kerja
tidak berjalan dengan lancer dan mundur dari timeline, Solusi dari
hambatan ini adalah bertemu langsung atau melakukan personal chat.

b. Koordinasi BPH-BPH
Detailing:
Koordinasi antara kabid dan wakabid Kastrat berjalan sangat baik. Hal
ini dapat dilihat dengan komunikasi yang terjalin dengan baik dan antar
BPH merupakan teman yang memiliki satu ketertarikan dalam bidang
Kastrat sehingga dapat memahami kondisi satu sama lain serta dapat
memberikan support satu sama lain dalam menjalankan proker yang
sedang maupun akan berlangsung. Hubungan dengan BPH bidang lain
pun terjalin baik. Hambatan yang terjadi antara kabid dan wakabid
adalah sering melakukan inovasi di dalam bidang atau kegiatan yang
ditujukan untuk warga secara mendadak tanpa persiapan terlebih dahulu
sehingga adanya miskomunikasi yang berujung penuansaan yang
kurang baik dan tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
Terkadang juga terjadi perbedaan persepsi terkait inovasi yang akan
dilaksanakan. Solusinya mengkomunikasikan inovasi dengan kabid atau
wakabid terlebih sebelum inovasi dieksekusi.
-

b. Analisis SWOT Bidang


Penulisan analisis SWOT diawali dengan menuliskan penjelasan
SWOT pada setiap unsur S-W-O-T, diperbolehkan dalam bentuk
poin-poin ataupun paragraf setiap unsur S-W-O-T. Kemudian,
dilanjutkan dengan membuat paragraf rencana strategis terhadap
SWOT bidang, menjelaskan bagaimana cara untuk mengatasi
masalah dan juga memanfaatkan kondisi bidang terhadap SWOT
yang dimiliki. Berikut adalah penjelasan singkat mengenai unsur S-
W-O-T:
- Strength: Hubungan antara BPH dengan BP sangat baik, setiap
BP memiliki kemampuan dan peranannya masing-masing yang
sama baiknya dalam bidang
- Weakness: mayoritas cowo, kekurangan sudut pandan
perempuan, grup slow respon
- Opportunity: BP-BP yang tinggal berdekatan dan sering
bersama membuat mudah dicari dan mudah untuk
dikumpulkan.
- Threat: memberikan stigma kastrat untuk laki-laki padahl
tidak.

c. Renstra SWOT bidang


Terdiri atas:
● Menghubungi bp secara lanngsung
● Menghubungi tidak dekat deadline untuk
mengantisipasi respon yang lambat
● Lebih memkasimalkan potensi masing-masing BP

iv. Program kerja Proyek dan Non-proyek

 Analisis Isu-Isu Terkini (ANSTRUK)


i. Jenis Program Kerja
Pembekalan

ii. Tujuan Program Kerja


Membuka wawasan dan tempat berdialektika secara langsung
bagi warga DTMM.
iii. Pencapaian Parameter
No Parameter Hasil (Progresif) Ketercapaian
1 Dilaksanakannya satu kali per Tercapai pada Data berupa
triwulan pada triwulan 1 dan 3 triwulan 2 dokumentasi

2 50 orang menghadiri Anstruk Tercapai dengan Dokumentasi dan


berjumlah 67 orang lembar absensi yang
terlampir
iv. Evaluasi
 Pelaksanaan Poin Kerja
Proker ini merupakan ditujukan bagi mahasiswa aktif DTMM,
di mana disini memuat poin Nasionalisme di dalam Rancangan Induk
Pembinaan. Pelaksanaan melalui peserta yang dipertemukan dalam
suatu forum diskusi dengan pembicara yang terpercaya sehingga dapat
bertukar wawasan mengenai suatu isu dalam forum tersebut.
 Keefektifan Bentuk
Bentuk proker telah cukup efektif tetapi masih terbuka kesempatan
besar untuk diadakan inovasi dalam penyampaian materinya di mana
diberikan di kantek metal, dimungkinkan untuk mengemas materi
menjadi lebih simple dan lebih diterima oleh warga, sehingga warga
pun akan lebih tertarik dan care terhadap proker sehingga masing-
masing bisa mendapat esensinya.
 Teknis Pelaksanaan
Mengundang pembicara, Elang (FH ‘16) dan Ojan (Mesin ‘15), dan
memberikan materi di kantek kemudian dilanjutkan dengan sesi Tanya
jawab yang dipandu oleh moderator (Bagas Mt’16). Dalam
pelaksanaannya sudah cukup kondusif dan warga DTMM dapat
menerima materi yang diberikan. Crowd Control dilakukan oleh
Moderator dan BP Kastrat yang menyebar di tiap meja dan diharapkan
membuka obrolan mengena materi.
 Waktu Pelaksanaan
Proker ini diadakan satu kali tiap triwulan pada triwulan 1 dan 3,
Dilaksanakan pada Kamis, 11 April 2019, Untuk waktu dinilai cukup
tepat melihat dengan jumlah warga yang hadir.
v. Rencana Strategis Program Kerja
Rencana strategis dari program kerja ini adalah Anstruk dapat dikemas
dalam bentuk yang lebih besar dan bertempat di tempat yang lebih
layak
v. Penutup
- Kesimpulan
Pada triwulan kedua, kastrat telah menjalankan 1 proker yaitu
anstruk. Kastrat juga melakukan kegiatan nonformal guna
mengakrabkan internal bidang
- Rencana strategis bidang,
Terdiri atas:
● Rencana Strategis Bidang (Tahun Selanjutnya)
Perbanyak inovasi dalam penyampaian ke warga.
Buat agar isu yang dibawa memicu dan di notice oleh
warga DTMM.
● Rencana Strategis Bidang (Triwulan Selanjutnya)
Kastrat akan mencoba proker-prokernya lebih
mencerdaskan warga mengenai isu yang memang cocok
untuk diterapkan di lingkungan metalurgi. Penuansaan
di zona-zona interaksi akan lebih digencarkan dan
pengefektifan propaganda agar keberadaan Kastrat
benar-benar terasa untuk warga. Design harus lebih
diperbaiki dan tidak terlambat dalam pelaksanaannya

g. Penilaian ketua umum:


Nama Penjabaran Penilaian Ketua
Bidang
Penilaian dengan
Kondisi Program Koordinasi
memberikan dari
Internal Kerja dengan
skala 1-4
stakeholder
1= kurang
terkait
2= cukup
3= baik
4= sangat baik

Internal
bidang
kastrat
Pertemuan
berjalan
dengan
dengan
stakeholder
sangat baik
1 proker yang
Kastrat karena 4
tercapai berikatian
sering
dengan
diadakanya
bidang ini
kegiatan
sudah baik
formal
maupun
informal

Anda mungkin juga menyukai