Anda di halaman 1dari 19

HAKIKAT TAUHID

Disusun oleh
KELOMPOK I
Yayang Saputri (50400117001)
Rabiatul Adawiyah (50400117002)
MD-A
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN
MAKASSAR

Tahun 2017/2018

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas berkat
rahmat dan inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang
Hakikat Tauhid ini. Dan tak lupa pula kita kirimkan salawat serta salam kepada
junjungan kita Nabiyullah Muhammad SAW. Nabi yang menjadi suri tauladan
ummat manusia di persada bumi ini. Serta kami menghaturkan terima kasih
kepada Bapak Dr. H. Andi Abdul Hamzah, Lc., M.Ag. selaku dosen mata kuliah
Aqidah Akhlak, yang telah memberikan tugas ini kepada kami.

Kami berharap semoga dengan adanya makalah ini mampu memperkuat


ketauhidan kita sebagai ummat Islam yang beragama. Serta kami menyadari
bahwa dalam penyusunan makalah ini jauh dari kata sempurna, baik dari segi
penyusunan, bahasa ataupun penulisannya. Karena tak ada gading yang tak retak.
Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun,
khususnya dari dosen mata kuliah guna menjadi acuan dalam bekal pengalaman
bagi kami untuk lebih baik di masa yang akan datang. Sekian dan terima kasih.

Samata, 13 September 2017

Penyusun

2
DAFTAR ISI
SAMPUL ............................................................................................................................ i

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ii

DAFTAR ISI ...................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

A. Latar Bekang ........................................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 2
C. Tujuan Pembuatan Makalah .................................................................................... 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA....................................................................................... 3

A. Pengertian Ilmu Tauhid (secara bahasa dan istilah) ................................................ 3


B. Faedah Ilmu Tauhid ................................................................................................ 5
C. Keutamaan Ilmu Tauhid .......................................................................................... 7
D. Hukum Mendalami Ilmu Tauhid ............................................................................. 11
E. Macam-Macam Tauhid (Rububiyyah, Uluhiyyah, Mulkiyah) ............................... 12

BAB III PENUTUP ........................................................................................................... 14


A. Kesimpulan ............................................................................................................. 14

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 15

3
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pembahasan Tauhid merupakan hal yang paling penting dalam islam,
karena tauhid dalam hal ini mengambil posisi penting menjadi inti pondasi dari
sebuah ‘Aqidah Islam. Seiring berkembangnya masyarakat, tauhid dalam
posisinya yang sangat penting ini cenderung sedikit demi sedikit dilupakan
oleh umat islam sendiri. Tentunya beragam faktor yang telah mengancam
lunturnya tauhid ini. Urusan-urusan duniawi mungkin adalah faktor yang
sangat dominan dalam hal ini. Tak heran, kerap kita temukan banyaknya
penyimpangan-penyimpangan yang terjadi di tengah-tengah kehidupan kita.
Padahal, seperti yang kita ketahui bersama bahwa islam sebagai rahmatan lil
‘alamin telah mengatur kehidupan ini tidak hanya ukhrawi saja, namun
kehidupan duniawi pun juga diatur. Permasalahannya adalah, kita sebagai
seorang muslim secara tidak sadar telah melupakan sendi-sendi pokok ajaran
islam. Tauhid sebagai salah satu unsurnya yang menjadi pilar pokok dalam
kehidupan justru semakin luntur akan perkembangan zaman.

Melalui makalah ini, penyusun berusaha mengingatkan kembali


bagaimana esensi sebenarnya tauhid, sehingga diharapkan pembaca menjadi
paham akan pentingnya tauhid ini. Tidak hanya sekedar paham akan maknanya
saja, tetapi bagaimana kemudian kita sebagai seorang muslim mampu
mengaplikasikannya kedalam kehidupan sehari-hari.

1.
https://greatquranhadis.wordpress.com/macam-macam-tauhid-dan-
penjelasannya/.

4
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam pembuatan makalah ini yaitu :
1. Apakah pengertian ilmu tauhid menurut bahasa dan istilah?
2. Apakah faedah ilmu tauhid?
3. Apa sajakah keutamaan ilmu tauhid?
4. Bagaimanakah hukum mendalami ilmu tauhid?
5. Apa saja macam-macam tauhid?
C. Tujuan Pembuatan Makalah
Adapun tujuan pembuatan makalah yaitu :
1. Untuk mengetahui pengertian ilmu tauhid menurut bahasa dan istilah
2. Untuk mengetahui faedah ilmu tauhid
3. Untuk mengetahui keutamaan ilmu tauhid
4. Untuk mengetahui hukum mendalami ilmu tauhid
5. Untuk mengetahui macam macam tauhid (Rububiyyah, Uluhiyyah,
Mulkiyah)

5
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Ilmu Tauhid


a) Menurut bahasa
Tauhid dari segi bahasa adalah bahasa arab, yaitu bentuk masdar (sifat
atau keadaaan) dari kata yuhid/ wahid yang artinya “menyatukan” atau
“meng-esa kan”. Sebagai bentuk masdar (sifat dan keadaan), kata “
Tauhdi” artinya adalah “penyatuan” atau “pengesaan”.
b) Menurut istilah
Dari segi istilah islam, perkataan Tauhid adalah berarti esa atau satu,
yang merupakan asma Allah yang menunjukkan sifat ke-Maha Esaan dan
ke-Maha Tunggalannya. Seperti dijelaskan dalam beberapa ayat Al-Quran.
Contoh :
‫ّللاُ أ َ َحد‬
َ ‫قُ ْل ُه َو‬
Katakanlah : Dia-allah yang Maha Esa ( Surat Al-Ikhlas ayat 1)”

َ ‫احد ۖ ََل إِ َٰلَهَ إِ ََل ُه َو‬


َ ُ‫الرحْ َٰ َمن‬
‫الر ِحي ُم‬ ِ ‫َوإِ َٰلَ ُه ُك ْم إِ َٰلَه َو‬

“Dan Tuhannmu adalah Tuhan yang Maha Esa: tidak ada Tuhan
melainkan Dia yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang (Surat Al-
Baqarah ayat 163)”

ْ َ‫اي ف‬
ِ ُ‫ار َهب‬
(51)‫ون‬ ِ ‫ّللاُ ََل تَت َ ِخذُوا ِإ َٰلَ َهي ِْن اثْنَي ِْن ۖ ِإنَ َما ُه َو ِإ َٰلَه َو‬
َ َ‫احد ۖ فَ ِإي‬ َ ‫َوقَا َل‬

“Allah Berfirman : janganlah kamu menyembah Dua Tuhan :.


Sesungguhnya Dialah Tuhan yang Maha Esa, Maka Hendaklah kepadaku
saja kamu Takut. (Surat An-nahl ayat 51)”
Ayat-ayat tersebut dengan tegas menjelaskan bahwa Allah SWT
adalah zat yang Maha Esa (Tunggal). Oleh karena itu, inti ajaran tauhid
islam menyimpulkan dalam sebuah kalimat : Tiada Tuhan Selain Allah.
Kalimat ini bermakna penolakan terhadap segala sesuatu untuk dijadikan
Tuhan (tiada tuhan) dan penetapan hanya satu yang harus dieperuntukkan

6
yaitu Allah SWT (kecualiAlah). Perkataan Tuhan (Ilahun) artinya adalah
segala sesuatu yang mendominasi pikiran dan perasaan manusia
sedemikian rupa, deikian kuatnya dominasi itu sehingga manusia
terperdaya sehingga bertindak dan berperilaku lebih dominan karenanya.

Dengan demikian, Tauhid menurut istilah Islam adalah mengakui


keesaan Allah, mengesakan Allah. (Depdikbud RI,1989: 907), dengan cara
menyatukan unsur pikiran, perasaan, lisan dan perbuatan. Jadi Tauhid,
dalam konteks agama islam adalah proses pernyatuan aspek ilmu
(kognitif), penghayatan (afektif) dan tindakan (psikomotorik) dala
mengesakan Allah SWT. Atau dengan kata lain Tauhid adalah penyatuan
pengetahuan (knowledge), komitmen dan aktualitas dalam mengesakan
Allah SWT.

2.
http://kemanadicari.blogspot.co.id/2016/09/pengetian-tauhid-dari-segi-
bahasa-dan.html. Diakses pada tanggal 24 September 2016

7
B. Faedah Ilmu Tauhid
1) Tidak kekal ke dalam neraka
Orang islam yang banyak melakukan dosa besar maupun dosa kecil
tetapi tetap bertauhidkan Allah SWT, dijamin tidak akan kekal berada di
dalam neraka. Segala dosa akan dibalas Allah SWT dengan siksa yang
setimpal tetapi akhirnya diri orang itu akan dimasukkan juga ke surga.
Iktikad yang salah akan merusakkan ketulenan kepercayaan kepada Allah
SWT. Ini akan membawa kepada syirik. Syirik adalah dosa besar yang
tidak akan diampunkan Allah SWT selama-lamanya. Belajar ilmu tauhid
akan menjauhkan diri dari syirik. Orang yang tidak syirik tidak akan kekal
di dalam neraka.
2) Tidak akan sesat
Bila belajar ilmu tauhid kita akan kenal siapa Allah SWT dengan
sebenarnya. Apabila kenal diri Allah SWT maka kita akan selamat dari
disesatkan setan dan iblis.
3) Menjadi taat kepada perintah Allah SWT
Apabila sudah mengenal Allah SWT, kita akan taat segala perintah
yang diberi. Kita tidak akan durhaka kepada-Nya. Dari kenal akan timbul
rasa cinta. Hati tidak ingat kepada yang lain kecuali Allah SWT. Tidak
akan minta kepada yang lain kecuali Allah SWT. Rasa cinta kepada Allah
SWT akan membuat hati senang untuk membuat amal ibadah serta
berkorban semata-mata karena Allah SWT.
4) Terpelihara iman.
Hati orang yang ada ilmu tauhid akan sentiasa tenang. Orang yang
iktikad (iman-Nya) terganggu akan menjadi tidak siuman atau kufur. Jika
ada rasa gangguan pada iktikad kita, bacalah "aamantu billah", artinya
"aku beriman kepada Allah SWT".
5) Mendapat ketenangan hati
Karena adanya ilmu tauhid, hati akan yakin bahwa segala yang berlaku
adalah dengan ketentuan Allah semata-mata. Dengan keyakinan itu hati
akan tenang dalam menghadapi segala cobaan hidup.
6) Faedah setelah mati
Ketika hendak mati kita perlu kepada tauhid supaya kematian kita
adalah kematian dalam beriman dan tidak terkeluar dari Islam. Ketika
didalam kubur kita perlu kepada tauhid karena akan menghadapi

8
persoalan-persoalan kubur yang merupakan soalan ilmu tauhid. Ketika di
padang mahsyar kita perlu kepada tauhid karena disana adalah tempat
bertemu Allah SWT. Hanya mereka yang mempunyai ilmu tauhid saja
yang akan dapat bertemu dengan-Nya.

3.
http://kalam-insani.livejournal.com/27177.html. Diakses pada tanggal 6
Juni 2011

9
C. Keutamaan Ilmu Tauhid
Orang yang bertauhid kepada Allah SWT memiliki keutamaan, antara lain:
1. Orang yang bertauhid kepada Allah SWT akan dihapus dosa-dosanya.
Dalilnya adalah sabda Rasulullah SAW. dalam sebuah hadits qudsi, dari
Anas bin Malik RA, ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah SAW.
bersabda, Allah Yang Mahasuci dan Mahatinggi berfirman:
َ ‫ض َخ َطا يَا ث ُ ّم لَ ِق ْيتَنِى َلَتُش ِْركُ بِى‬
‫ش ْيئ ًا‬ ِ ‫ يا َ اب ِْن ا َد َم اِنّكَ لَ ْو اَت َ ْيتَنِى بِقُ َرا‬...
ِ ‫ب اَلَ ْر‬
ً‫َلَ ت َ ْيت ُكَ بِقُ َرابِ َها َم ْغ ِف َرة‬

“…Wahai bani Adam, seandainya engkau datang kepada-Ku


dengan dosa sepenuh bumi, sedangkan engkau ketika mati tidak
menyekutukan Aku sedikit pun juga, pasti Aku akan berikan kepadamu
ampunan sepenuh bumi pula.”
2. Orang yang bertauhid kepada Allah Azza wa Jalla akan mendapatkan
petunjuk yang sempurna, dan kelak di akhirat akan mendapatkan rasa
aman.
Allah Azza wa Jalla berfirman:
َ‫ظ ْل ٍم أُو َٰلَئِكَ لَ ُه ُم ْاْل َ ْمنُ َو ُهم ُّم ْهت َ ُدون‬ ُ ِ‫الّ ِذ ْينَ آ َمنُوا َولَ ْم يَ ْلب‬
ُ ِ‫سوا إِي َمانَ ُهم ب‬
“Orang-orang yang beriman dan tidak mencampur-adukkan iman
mereka dengan kedzaliman (syirik), mereka itulah orang-orang yang
mendapat rasa aman dan mereka mendapat petunjuk. ” [Al-An’aam/6 :
82]
َ َ‫ست َ ِقي َم ِص َرا َط الَ ِذينَ أ َ ْنعَ ْمت‬
‫علَي ِْه ْم‬ ْ ‫الص َرا َط ا ْل ُم‬
ّ ِ ‫ا ْه ِدنَا‬
“Tunjukkanlah kami jalan yang lurus, yaitu jalannya orang-orang
yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka yaitu jalannya para
Nabi, shiddiqin, syuhada, dan orang-orang yang shalih”
[Al-Faatihah/1 : 6-7]
3. Orang yang bertauhid kepada Allah Azza wa Jalla akan dihilangkan
kesulitan dan kesedihannya di dunia dan akhirat.
Allah Azza wa Jalla berfirman:
‫ِب‬ ُ ‫اويَ ْر ُز ْقهُ ِم ْن َحي‬
ُ ‫ْث ََل يَحْ تَس‬ َ ‫ّللاَ يَجْ عَل لَهُ َم ْخ َر ًج‬
َ ‫ق‬ ِ َ ‫َو َمن يَت‬

10
“…Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan
mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberi-nya rizki dari arah
yang tidak disangka-sangka…” [Ath-Thalaq/65 : 2-3]
4. Orang yang mentauhidkan Allah, maka Allah akan menjadikan dalam
hatinya rasa cinta kepada iman dan Allah akan menghiasi hatinya
dengannya serta Dia menjadikan di dalam hatinya rasa benci kepada
kekafiran, kefasikan dan kedurhakaan.
Allah Azza wa Jalla berfirman dalam surah Al-Hujurat/49 : 7 yang
artinya :
“…Tetapi Allah menjadikan kamu cinta kepada keimanan dan
menjadikan (iman itu) indah dalam hatimu serta menjadikan kamu
benci kepada kekafiran, kefasikan dan kedurhakaan. Mereka itulah
orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus.”
5. Tauhid merupakan satu-satunya sebab untuk mendapatkan ridha
Allah, dan orang yang paling bahagia dengan syafa’at Nabi
Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang
mengatakan ‫الَ ِإلَهَ ِإالَّ للاه‬dengan penuh keikhlasan dari dalam hatinya.
6. Orang yang bertauhid kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dijamin
masuk Surga. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
َ‫ َم ْن َماتَ َو ُه َو يَ ْعلَ ُم أَنَهُ َلَ إِلَهَ إَِلَ هللاُ َد َخ َل ا ْل َجنَة‬.
“Barangsiapa yang mati dan ia mengetahui bahwa tidak ada ilah
yang berhak diibadahi dengan benar melainkan Allah, maka ia masuk
Surga.”
َ‫ش ْيئ ًا َد َخ َل ا ْل َجنَة‬
َ ِ‫ َم ْن َماتَ َلَيُش ِْركُ ِباهلل‬.
“Barangsiapa yang mati dalam keadaan tidak menyekutukan Allah
dengan sesuatu, ia masuk Surga.”
7. Orang yang bertauhid akan diberikan oleh Allah SWT kemenangan,
pertolongan, kejayaan dan kemuliaan.
Allah Azza wa Jalla berfirman:
‫ص ْر ُك ْم َويُث َ ِبّتْ أ َ ْقدَا َم ُك ْم‬
ُ ‫ّللاَ يَن‬ ُ ‫يَا أَيُّ َها الَ ِذينَ آ َمنُوا إِن تَن‬
َ ‫ص ُروا‬
“Wahai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama)
Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan
kedudukanmu.” [Muhammad/47 : 7]

11
8. Orang yang bertauhid kepada Allah Azza wa Jalla akan diberi
kehidupan yang baik di dunia dan akhirat.
Allah Azza wa Jalla berfirman:
‫صا ِل ًحا ِ ّمن ذَك ٍَر أ َ ْو أُنث َ َٰى َو ُه َو ُم ْؤ ِمن فَلَنُحْ يِيَنَهُ َحيَاةً َطيِّبَةً ۖ َولَنَجْ ِزيَنَ ُه ْم‬
َ ‫َم ْن ع َِم َل‬
َ‫س ِن َما كَانُوا يَ ْع َملُون‬ َ ْ‫أَجْ َر ُهم بِأَح‬
“Barangsiapa yang mengerjakan amal shalih, baik laki-laki maupun
perempuan dalam keadaan beriman, maka pasti akan Kami berikan
kepadanya kehidupan yang baik dan akan Kami beri balasan kepada
mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka
kerjakan.” [An-Nahl/16 : 97]
9. Tauhid akan mencegah seorang muslim kekal di Neraka.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

َ َ‫ َوأ َ ْه ُل النَ ِار الن‬،َ‫يَ ْد ُخ ُل أ َ ْه ُل ا ْل َجنَ ِة ا ْل َجنَة‬: َ‫أ َ ْخ ِر ُج ْوا َم ْن كَان‬


‫ ث ُ َم يَقُ ْو ُل هللاُ تَعَالَى‬،‫ار‬
‫س َودُّوا فَيُ ْلقَ ْونَ فِي‬
ْ ‫ فَيُ ْخ َر ُج ْونَ ِم ْن َها قَد ِا‬،‫ان‬
ٍ ‫فِي قَ ْلبِ ِه ِمثْقَا ُل َحبَ ٍة ِم ْن َخ ْر َد ٍل ِم ْن ِإ ْي َم‬
ِ َ‫نَه ِْر ا ْل َحي‬-‫ شَكَ َما ِلك‬،‫أ َ ِو ا ْل َحيَا ِة‬- ،‫س ْي ِل‬
‫اء‬ َ ‫ب ال‬ ِ ِ‫فَيَ ْنبُت ُ ْونَ َك َما ت َ ْنبُتُ ا ْل َحبَةُ فِي َجان‬
ً‫ص ْف َرا َء ُم ْلت َ ِويَة‬ ُ ‫أَلَ ْم ت َ َر أَنَ َها ت َ ْخ ُر‬
َ ‫ج‬
“Setelah penghuni Surga masuk ke Surga, dan penghuni Neraka
masuk ke Neraka, maka setelah itu Allah Azza wa Jalla pun
berfirman, ‘Keluarkan (dari Neraka) orang-orang yang di dalam
hatinya terdapat seberat biji sawi iman!’ Maka mereka pun
dikeluarkan dari Neraka, hanya saja tubuh mereka sudah hitam legam
(bagaikan arang). Lalu mereka dimasukkan ke sungai kehidupan,
maka tubuh mereka tumbuh (berubah) sebagaimana tumbuhnya benih
yang berada di pinggiran sungai. Tidakkah engkau perhatikan bahwa
benih itu tumbuh berwarna kuning dan berlipat-lipat?”
10. Orang yang bertauhid kepada Allah Azza wa Jalla dengan ikhlas,
maka amal yang sedikit itu akan menjadi banyak.
Allah Azza wa Jalla berfirman:

ُ ُ‫يز ا ْلغَف‬
‫ور‬ ُ ‫ع َم ًًل ۚ َو ُه َو ا ْل َع ِز‬ َ ْ‫الَذِي َخلَقَ ا ْل َم ْوتَ َوا ْل َح َياةَ ِل َي ْبلُ َو ُك ْم أَيُّ ُك ْم أَح‬
َ ُ‫سن‬
“Yang menciptakan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa
di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi
Maha Pengampun.” [Al-Mulk/67 : 2]

12
Dalam ayat yang mulia tersebut, Allah Azza wa Jalla menyebutkan
dengan “amal yang baik”, tidak dengan “amal yang banyak”. Amal
dikatakan baik atau shalih bila memenuhi 2 syarat, yaitu: (1) Ikhlas,
dan (2) Ittiba’ (mengikuti contoh) Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi
wa sallam. Sebagaimana disebutkan dalam hadits bahwa kalimat َ‫َلَ إِلَه‬
ُ‫إَلَ هللا‬pada hari Kiamat lebih berat dibandingkan langit dan bumi
dengan sebab ikhlas.

4.
https://almanhaj.or.id/3169-keutamaan-tauhid.html. Diakses pada tanggal 13
Desember 2011

13
D. Hukum Mendalami Ilmu Tauhid
Hukum mendalami ilmu tauhid adalah fardu ’ain atau wajib bagi
setiap mukallaf (orang yang akil dan baliqh), laki laki dan perempuan. Jadi
mempelajari ilmu tauhid adalah wajib atau satu keharusan bagi setiap
orang baik laki laki atau perempuan yang memiliki akal sehat dan telah
memasuki umur dewasa sebelum ia mempelajari ilmu ilmu agama lainnya.
Karena ilmu ini bersangkutan dengan keimanan dan keberadaan Allah dan
para rasul rasul-Nya.
Jelasnya mempelajari ilmu tauhid adalah wajib bagi setiap mukallaf
dan muslim, karena hal ini bisa membawanya untuk mempercayai bahwa
terdapat beberapa sifat kesempurnaan yang tidak terhingga bagi Allah dan
mempercayai akan sifat wajib Allah yang dua puluh dan harus diketahui
juga sifat mustahil bagi Allah.

5.
https://hasanassaggaf.wordpress.com/2010/05/31/hukum-mempelajari-tauhid/.
Diakses pada tanggal. Diakses pada tanggal 31 Mei 2010

14
E. Macam-Macam Tauhid
a) Rububiyyah
Rububiyah berasal dari kata Rabb, dari sisi bahasa berarti tuan dan
pemilik. Dikatakan Rabb ad-Dar berarti tuan rumah Secara etimologi yaitu
menumbuhkan, mengembangkan, sedangkan secara terminology berarti
keyakinan bahwa Allah swt. Adalah Tuhan Pencipta semua makhluk dan
alam semesta.
َ ُ‫ْث ْبن‬
‫س ْع ٍد‬ ُ ‫ار ِك أ َ ْخبَ َرنَا لَي‬
َ َ‫ّللاِ ْبنُ ا ْل ُمب‬ َ ‫سى أ َ ْخبَ َرنَا‬
َ ‫ع ْب ُد‬ َ ‫َح َدثَنَا أَحْ َم ُد ْبنُ ُم َح َم ِد ب ِْن ُمو‬
‫الرحْ َم ِن أ َ ْخبَ َرنَا‬ َ ُ‫ّللاِ ْبن‬
َ ‫ع ْب ِد‬ َ ‫ع ْب ُد‬ َ ‫ْس ب ِْن ا ْل َح َجاجِ قَا َل ح و َح َدثَنَا‬ ِ ‫َوا ْبنُ لَ ِهيعَةَ ع َْن قَي‬
‫احد ع َْن َحنَ ٍش‬ ِ ‫ْس ْبنُ ا ْل َح َجاجِ ا ْل َم ْعنَى َو‬ ُ ‫س ْع ٍد َح َدثَنِي قَي‬ َ ُ‫ْث ْبن‬ ُ ‫أَبُو ا ْل َو ِلي ِد َح َدثَنَا لَي‬
‫سلَ َم يَ ْو ًما فَقَا َل‬
َ ‫علَ ْي ِه َو‬ َ ‫صلَى‬
َ ُ‫ّللا‬ َ ِ‫ّللا‬َ ‫سو ِل‬ُ ‫ف َر‬ َ ‫اس قَا َل ُك ْنتُ َخ ْل‬ٍ َ ‫عب‬ َ ‫ص ْنعَانِ ّي ِ ع َْن اب ِْن‬ َ ‫ال‬
‫سأ َ ْل‬
ْ ‫سأ َ ْلتَ فَا‬
َ ‫ّللاَ ت َ ِج ْدهُ ت ُ َجاهَكَ إِذَا‬
َ ‫ّللاَ يَحْ فَ ْظكَ احْ فَ ْظ‬
َ ‫ت احْ فَ ْظ‬ َ ُ ‫غ ًَل ُم إِ ِنّي أ‬
ٍ ‫ع ِلّ ُمكَ َك ِل َما‬ ُ ‫يَا‬
َ ْ‫اَّللِ َوا ْعلَ ْم أَنَ ْاْل ُ َمةَ لَ ْو اجْ ت َ َمعَت‬
‫علَى أ َ ْن يَ ْنفَعُوكَ بِش َْيءٍ لَ ْم‬ ْ ‫ستَعَ ْنتَ فَا‬
َ ِ‫ست َ ِع ْن ب‬ ْ ‫ّللاَ َوإِذَا ا‬
َ
َ‫علَى أ َ ْن يَض ُُّروكَ بِش َْيءٍ لَ ْم يَض ُُّروك‬ َ ‫ّللاُ لَكَ َولَ ْو اجْ ت َ َمعُوا‬ َ ُ‫يَ ْنفَعهوكَ إِ َّال بِش َْيءٍ قَ ْد َكتَبَه‬
‫ف‬
ُ ‫ص ُح‬
ُّ ‫ال‬ ْ‫َو َجفَت‬ ‫ْاْل َ ْق ًَل ُم‬ ْ‫ُرفِعَت‬ َ‫علَ ْيك‬
َ ُ‫ّللا‬
َ ُ‫َكتَبَه‬ ‫قَ ْد‬ ٍ‫ِبش َْيء‬ ‫إِ ََل‬
Artinya:
“Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Muhammad bin Musa telah
mengkhabarkan kepada kami Abdullah bin Al Mubarak telah
mengkhabarkan kepada kami Laits bin Sa’ad dan Ibnu Lahi’ah dari Qais
bin Al Hajjaj berkata, dan telah menceritakan kepada kami Abdullah bin
Abdurrahman telah mengkhabarkan kepada kami Abu Al Walid telah
menceritakan kepada kami Laits bin Sa’ad telah menceritakan kepadaku
Qais bin Al Hajjaj -artinya sama- dari Hanasy Ash Shan’ani dari Ibnu
Abbas berkata: Aku pernah berada di belakang Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa Salam pada suatu hari, beliau bersabda: “Hai ‘nak,
sesungguhnya aku akan mengajarimu beberapa kalimat; jagalah Allah
niscaya Ia menjagamu, jagalah Allah niscaya kau menemui-Nya
dihadapanmu, bila kau meminta, mintalah pada Allah dan bila kau
meminta pertolongan, mintalah kepada Allah, ketahuilah sesungguhnya
seandainya ummat bersatu untuk memberimu manfaat, mereka tidak akan
memberi manfaat apa pun selain yang telah ditakdirkan Allah untukmu
dan seandainya bila mereka bersatu untuk membahayakanmu, mereka

15
tidak akan membahayakanmu sama sekali kecuali yang telah ditakdirkan
Allah padamu, pena-pena telah diangkat dan lembaran-lembaran telah
kering. (maksudnya takdir telah ditetapkan).”
b) Uluhiyyah
Tauhid Uluhiyah artinya mengesakan Allah sebagai satu-satunya Tuhan
yang wajib disembah dan tidak ada tuhan lain selain Dia. Pengakuan dan
keyakinan bahwa Allah swt adalah satu-satunya Dzat yang berhak disembah
yang direalisasikan dalam bentuk ibadah.
‫س ِم ع َْن ا ْل َع ًَل ِء‬
ِ ‫ح ْبنُ ا ْلقَا‬ُ ‫س َم ِعي ُل ْبنُ إِب َْرا ِهي َم أ َ ْخبَ َرنَا َر ْو‬
ْ ِ‫ب َح َدثَنَا إ‬
ٍ ‫َح َدثَنِي ُز َهي ُْر ْبنُ َح ْر‬
َ ‫صلَى‬
ُ‫ّللا‬ َ ِ‫ّللا‬
َ ‫سو ُل‬ ُ ‫وب ع َْن أَبِي ِه ع َْن أَبِي ُه َري َْرةَ قَا َل قَا َل َر‬ َ ُ‫الرحْ َم ِن ب ِْن يَ ْعق‬
َ ‫ع ْب ِد‬
َ ‫ب ِْن‬
َ‫ع َم ًًل أَش َْرك‬
َ ‫ش ِْر ِك َم ْن ع َِم َل‬ ِ ‫اركَ َوتَعَالَى أَنَا أ َ ْغنَى الش َُّرك‬
ّ ‫َاء ع َْن ال‬ َ ‫سلَ َم قَا َل‬
َ َ‫ّللاُ تَب‬ َ ‫علَ ْي ِه َو‬
َ
ُ‫ش ْر َكه‬
ِ ‫َو‬ ُ‫ت َ َر ْكتُه‬ َ
‫غي ِْري‬ ‫َم ِعي‬ ‫فِي ِه‬
Artinya:
“Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada
kami Isma’il bin Ibrahim telah menceritakan kepada kami Rauh bin Al
Qasim dari Al Ala` bin Abdurrahman bin Ya’qub dari ayahnya dari Abu
Hurairah berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Allah
Tabaraka wa Ta’ala berfirman: ‘Aku adalah sekutu yang paling tidak
memerlukan sekutu, barangsiapa melakukan suatu amalan dengan
menyekutukanKu dengan selainKu, Aku meninggalkannya dan sekutunya.”
https://greatquranhadis.wordpress.com/macam-macam-tauhid-dan-
penjelasannya/
c) Mulkiyah
Banyak orang mempertanyakan apakah tauhid mulkiyah itu ada.
Tauhid mulkiyah itu sebenarnya ada, namun oleh sebagian orang disalah-
artikan maksudnya. Sehingga sebagian lainnya menolak adanya tauhid
mulkiyah. Hal ini terjadi karena mereka memunculkan tauhid mulkiyah
dengan dalil yang benar namun diartikan dengan cara yang salah. Adapun
dalil adanya tauhid mulkiyah terdapat pada surat pertama dan terakhir
dalam Al-Quran. Allah berfirman :

‫ ِإيَّاكَ نَ ْعبهده َو ِإيَّاكَ نَ ْست َ ِع ه‬. ‫ِين‬


‫ين‬ ِ ‫ َما ِل ِك َي ْو ِم الد‬. ‫الر ِح ِيم‬ َّ . َ‫ب ْال َعا َل ِمين‬
َّ ‫الرحْ َم ِن‬ ِ ‫ْال َح ْمده ِ َّّلِلِ َر‬

16
“Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam, Maha Pemurah lagi Maha
Penyayang, Yang menguasai hari pembalasan. Hanya kepada Engkaulah
kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan”
(QS. Al-Fatihah : 2-5)
Serta firman Allah :
ِ َ‫اس ِإلَ ِه الن‬
‫اس‬ ِ َ‫اس َم ِل ِك الن‬ ِ ّ ‫قُ ْل أَعُوذُ ِب َر‬.
ِ َ‫ب الن‬
Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan (yang memelihara dan
menguasai) manusia. Raja manusia. Sembahan manusia. (An-Nas : 1-3)
Kedua ayat di atas dengan jelas menyebutkan rububiyah, mulkiyah
dan uluhiyah Allah. Sedangkan pada surat pertama disebut pula asma
dan sifat-Nya.
Tauhid mulkiyah adalah meng-esa-kan Allah dalam segala
perbuatan-Nya di akhirat kelak. Atau dengan kata lain tauhid
mulkiyah adalah menetapkan keesaan Allah dalam kekuasaan-Nya di
akhirat, terutama kekuasaan-Nya dalam menegakkan hari akhir,
menyelesaikan segala urusan, menegakkan keadilan dan membalas
semua perbuatan. Selama ini kita telah mengenal tauhid rububiyah
yaitu meng-esa-kan Allah dalam segala perbuatan-Nya. Namun pada
kenyataannya penjabaran tauhid rububiyah ini lebih kepada perbuatan
Allah di dunia seperti mencipta, menguasai dan mengatur seluruh
alam semesta. Sedangkan perbuatan Allah lainnya jarang sekali
disebutkan terutama segala perbuatan-Nya di akhirat kelak.

6.
http://iyasjkt.blogspot.co.id/2014/07/adakah-tauhid-mulkiyah-hakimiyah.html.
Diakses pada tanggal 20 Juli 2011

17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Ilmu tauhid secara bahasa, berasal dari bahasa arab yang artinya adalah
menyatukan ataukah mengesahkan. Sedangkang tauhid menurut istilah
Islam adalah mengakui keesaan Allah, mengesakan Allah, dengan cara
menyatukan unsur pikiran, perasaan, lisan dan perbuatan
2. Faedah ilmu tauhid antara lain :
 Tidak kekal dalam neraka
 Tidak akan sesat bila belajar ilmu tauhid kita akan kenal siapa
Allah SWT dengan sebenarnya.
 Menjadi taat kepada perintah Allah SWT
 Terpelihara iman.
 Mendapat ketenangan hati.
 Faedah setelah mati
3. Keutamaan ilmu tauhid adalah dihapuskan dosa-dosanya, dihilangkan
kesedihan dan kesusahannya di dunia maupun di akhirat. Allah SWT
akan menghias hatinya, mendapatkan ridha Allah SWT, akan
dimasukkan ke dalam surga dsb.
4. Ilmu tauhid adalah fardu ’ain atau wajib bagi setiap mukallaf (orang
yang akil dan baliqh), laki laki dan perempuan.
5. Tauhid terbagi menjadi tiga bagian :
- Tauhid Rububiyyah
- Tauhid Uluhiyyah
- Tauhid Mulkiyah

18
DAFTAR PUSTAKA
1. Anggoro Taufan.Macam-macam tauhid dan penjelasannya.
https://greatquranhadis.wordpress.com/macam-macam-tauhid-dan-
penjelasannya/
2. Tanjung, roni bachtiar. Tahun 2016. Pengertian Tauhid dari Segi Bahasa dan
Segi Istilah Islam. http://kemanadicari.blogspot.co.id/2016/09/pengetian-
tauhid-dari-segi-bahasa-dan.html. Diakses pada tanggal 24 september 2016.
3. Insani Kalam.Tahun 2011.Faedah Belajar Ilmu Tauhid. http://kalam-
insani.livejournal.com/27177.html. Diakses pada tanggal 6 Juni 2011.
4. Almanhaj.Tahun 2011.Media Islam Salafiyyah, Ahlussunnah wal Jama’ah
https://almanhaj.or.id/3169-keutamaan-tauhid.html. Diakses pada tanggal 13
Desember 2011.
5. Assagaf Husen Hasan.Tahun 2010.Hukum Mempelajari Tauhid.
https://hasanassaggaf.wordpress.com/2010/05/31/hukum-mempelajari-
tauhid/. Diakses tanggal 31 Mei 2010
6. Tanjung Iyas.Tahun 2014.Adakah tauhid mulkiyah/hamikiyah?.
http://iyasjkt.blogspot.co.id/2014/07/adakah-tauhid-mulkiyah-
hakimiyah.html. Diakses pada tanggal 20 Juli 2014

19

Anda mungkin juga menyukai