1. Amiruddin,Rizky. 2017. Isolasi Dan Identifikasi Salmonella Sp Pada
Ayam Bakar Di Rumah Makan Kecamatan Syiah Kuala Kota Banda Aceh.Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala. Banda Aceh Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontaminasi Salmonella sp pada ayam bakar yang dijual di rumah makan Kecamatan Syiah Kuala Kota Banda Aceh. Sampel diambil dari lima Gampong yaitu Gampong Lampineung, Lamgugob, Jeulingke, Peurada, dan Darussalam. Penelitian ini menggunakan metode Carter yang telah dimodifikasi. Sampel penelitian diamati di rumah makan Kecamatan Syiah Kuala Kota Banda Aceh, dan dikultur pada media Selenite Cystine Broth (SCB). Sampel positif pada media SCB kemudian dikultur pada media selektif Salmonella Shigella Agar (SSA). Selanjutnya dilakukan pewarnaan Gram terhadap koloni yang menciri Salmonella sp. Identifikasi Salmonella sp dilakukan dengan uji biokimia pada media MR-VP, Indol, Simmons’s Citrate Agar (SCA), Triple Sugar Iron Agar (TSIA), Sulfide Indol Motility (SIM), dan media gulagula (sukrosa, manitol, glukosa, dan laktosa). Hasil penelitian ditemukan semua sampel positif terkontaminasi oleh Salmonella sp. Dapat disimpulkan bahwa, sampel ayam bakar yang dijual di rumah makan Kecamatan Syiah Kuala Kota Banda Aceh telah terkontaminasi oleh Salmonella sp.
2. Ramadhani,Devi. 2017. Isolasi Dan Identifikasi Bakteri Salmonella
Enteritidis Pada Daging Sapi Yang Dijual Di Pasar Tradisional Kota Banda Aceh. Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala. Banda Aceh Penelitian ini bertujuan mengisolasi dan mengidentifikasi bakteri Salmonella enteritidis yang mengkontaminasi daging sapi yang dijual dibeberapa Pasar Tradisional Kota Banda Aceh. Penelitian ini menggunakan 9 sampel daging sapi yang diambil pada tiga Pasar Ttradisional yang ada di Kota Banda Aceh yaitu Pasar Beurawe, Peunayong, dan Seutui. Semua sampel dibawa ke Laboratorium Mikrobiologi FKH Universitas Syiah Kuala, dipotong kecil kemudian dimasukkan ke dalam media Selenyte Cystein Broth (SCB) diinkubasi pada suhu 37°C selama 24 jam. Selanjutnya dilakukan penanaman pada media selektif Salmonella Shigella Agar (SSA) dan diinkubasi pada suhu 37°C selama 24 jam. Koloni yang menciri dipindahkan ke media Nutrient Agar (NA) miring diinkubasi pada suhu 37°C selama 24 jam, dan kemudian dilakukan uji Biokimia (Indol, MR-VP, SIM, Simmons Citrate, TSIA, glukosa, laktosa, sukrosa, manitol, dan maltose). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 9 sampel daging sapi yang diisolasi dan diidentifikasi terdapat 3 sampel (33,3%) terkontaminasi bakteri Salmonella enteritidis. Dapat disimpulkan bahwa terdapat bakteri Salmonella enteritidis pada daging sapi yang dijual di babarapa Pasar Tradisional Kota Banda Aceh.
3. Zelpina,Engki. 2018. Keberadaan Salmonella Sp. Pada Daging Ayam
Suwir Bubur Ayam Yang Dijual Di Lingkar Kampus Institut Pertanian Bogor Dramaga Bogor. Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor.Bogor. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan studi mengetahui keberadaan Salmonella sp. pada daging ayam suwir bubur serta rekomendasi agar aman dan layak untuk dikonsumsi. Penelitian ini merupakan kajian lapang cross sectional study. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pedagang bubur ayam yang berada (radius 100 meter) di lingkar kampus Institut Pertanian Bogor, Dramaga, Bogor. Penelitian dilakukan melalui wawancara, observasi, dan pengujian laboratorium. Sampel pada penelitian ini diambil dari 15 pedagang bubur ayam, setiap pedagang diambil sampel sebanyak 3 kali ulangan, total sampel adalah 45. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat (fisher exact test). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ditemukan keberadaan Salmonella enteretica serovars Enteritidis dalam daging ayam suwir bubur ayam sebanyak 6,66% (3/45) dan terdapat hubungan antara asal daging ayam dan keberadaan Salmonella Enteritidis. (p value=0,022 dan CC=0,577).
4. Arisnawati,Yunita. 2016. Identifikasi Bakteri Salmonella Sp. Pada Telur
Ayam Ras (Studi Di Pasar Pon Jombang). Prodi DIII Analis Kesehatan STIKes ICME Jombang. Jombang Telur ayam ras adalah salah satu sumber pangan protein hewani yang popular dan sangat diminati oleh masyarakat. Hampir seluruh kalangan masyarakat dapat mengkonsumsi telur ayam ras untuk memenuhi kebutuhan protein hewani. Telur dapat mengalami kerusakan, baik kerusakan fisik maupun kerusakan yang disebabkan oleh pertumbuhan mikroba. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya kontaminasi bakteri Salmonella sp. pada telur ayam ras yang dijual di Pasar Pon Jombang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan populasi menggunakan 4 sampel telur dari distributor yang berbeda yang dijual di Pasar Pon Jombang. Teknik penelitian ini menggunakan total sampling. Variabel pada penelitian ini adalah bakteri Salmonella sp.pada telur ayam ras. Berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan didapatkan hasil 2 sampel cangkang telur positif bakteri Salmonella sp. dan 1 sampel kuning telur positif bakteri Salmonella sp. dan ditemukan bakteri lain seperti bakteri Escherichia coli dan bakteri Pseudomonas. Dari hasil penelitian yang dilakukan disimpulkan bahwa telur ayam ras yang dijual di Pasar Pon Jombang mempunyai kualitas yang kurang baik, karena sebagian (50%) cangkang telur dan sebagian kecil (25%) kuning telur terkontaminasi bakteri Salmonella sp. 5. Nisa,Khalijatin. 2018. Deteksi Cemaran Salmonella Sp. Pada Daging Ayam Di Rumah Potong Ayam Dan Pasar Tradisional Kecamatan Samarinda Seberang. Jurusan Biologi FMIPA Universitas Mulawarman.Samarinda. Pangan merupakan kebutuhan yang paling mendasar bagi manusia sehingga ketersediaan pangan perlu mendapat perhatian yang serius baik kuantitas maupun kualitasnya. Bahan pangan dapat berasal dari tanaman (nabati) maupun ternak (hewani). Bahan pangan dengan protein tinggi banyak terdapat pada bahan pangan asal hewan, salah satunya adalah daging. Pangan asal hewan disebut aman jika memenuhi beberapa kriteria dari beberapa aspek. Salah satunya adalah dari aspek mikrobiologi. Berdasarkan aspek mikrobiologi, bahan pangan asal hewani aman dikonsumsi jika tidak mengandung bakteri patogen. Salah satu bakteri patogen yang dapat mengkontaminasi daging ayam adalah Salmonella sp. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui cemaran Salmonella sp. pada daging ayam di rumah potong ayam dan pasar tradisional Kecamatan Samarinda Seberang. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus sampai dengan September 2017. Sampel penelitian diambil dari tiga pasar tradisional dan 3 rumah potong ayam yang terdapat di Kecamatan Samarinda Seberang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa satu sampel (4,17%) daging ayam positif tercemar Salmonella sp. dan 23 sampel (95,83%) tidak tercemar Salmonella sp. Daging ayam yang positif tercemar Salmonella sp. berasal dari Pasar Mangkupalas, sedangkan daging ayam yang berasal dari Pasar Sei. Keledang, Pasar Baqa dan beberapa rumah potong ayam tidak tercemar Salmonella sp.
6. Maritsa, Hasnaul. 2017. Isolasi Dan Identifikasi Cemaran Bakteri
Salmonella sp. Pada Daging Ayam Dan Ikan Mentah Prodi Biologi. Fakultas Sains Dan Teknologi, Universitas Jambi. Jambi Makanan merupakan kebutuhan dasar yang harus bebas dari kontaminasi mikroorganisme. Salmonella sp. adalah bakteri gram negatif yang sering mencemari makanan, terutama daging, dan menyebabkan penyakit Salmonellosis. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan mengidentifikasi Salmonella sp. yang diduga mencemari sampel daging ayam dan ikan mentah. Sampel dari pasar tradisional di sekitar Universitas Jambi. Tes dilakukan di Laboratorium Bioteknologi dan Teknik, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Jambi. Isolasi dilakukan dengan metode pengenceran pada media SSA (Salmonella Shigella Agar), isolat dikarakterisasi oleh makroskopik- mikroskopis morfologi, dan uji biokimia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daging ayam mentah secara positif terkontaminasi dengan Salmonella sp., Sedangkan daging ikan tidak. Karakter isolat bacillus Gram-negatif menghasilkan endapan hitam H2S dan mampu memfermentasi glukosa, laktosa dan sukrosa.
7. Nur Etika, Tiara. 2017. Evaluasi Kandungan Salmonella Sp. Daging
Broiler Di Pasar-Pasar Tradisional Kabupaten Tanggamus. Fakultas Pertanian Universitas Soemantri Brojonegoro. Lampung Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan Salmonella sp. dalam daging ayam pedaging di pasar tradisional Kabupaten Tanggamus. Analisis Salmonella sp. pada daging ayam pedaging dilakukan pada bulan Desember 2016 – Januari 2017 di laboratorium kesehatan masyarakat veteriner, Balai Veteriner Daerah III Bandar Lampung. Penelitian menggunakan 28 sampel yang dikumpulkan secara acak di pagi dan siang hari dari semua tradisional pasar di Kabupaten Tanggamus seperti Talang Padang, Gisting, Kota Agung dan Wonosobo. Data dibuat dalam bentuk tabulasi dan dianalisis secara deskriptif dengan kondisi sampel yang dikumpulkan dalam pagi dan siang hari. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa isi daging ayam pedaging Salmonella sp. negatif. Isi daging ayam pedaging dari Salmonella sp. dari pasar tradisional Kabupaten Tanggamus di Indonesia sesuai dengan Standar Nasional Indonesia SNI 7388: 2009. 8. Sartika, Dewi. 2016. Identifikasi Cemaran Salmonella Sp. Pada Ayam Potong Dengan Metode Kuantifikasi Di Tiga Pasar Tradisional Dan Dua Pasar Modern Di Kota Bandar Lampung. Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian. Universitas Lampung Salmonella sp. merupakan bakteri yang dapat mengontaminasi daging ayam potong dan menyebabkan salmonellosis pada manusia. Syarat daging ayam yang aman untuk dikonsumsi menurut SNI 7388 (2009) adalah harus bebas dari cemaran Salmonella sp. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi cemaran Salmonella sp. pada daging ayam di pasar tradisional dan pasar modern di Kota Bandar Lampung. Penelitian ini menggunakan sampel daging ayam yang diambil dari pedagang ayam di 3 pasar tradisional Pasar Gintung, Pasar Rajabasa dan Pasar Tamin) dan 2 pasar modern (Robinson Super Market dan Chandra Super Market) di Kota Bandar Lampung. Setiap sampel diisolasi pada media selektif Xylose Lysine Desoxycholate (XLD) agar dengan 3 kali ulangan.Hasil penelitian ini menunjukkan cemaran Salmonella sp. teridentifikasi pada daging ayam di pasar tradisional dan pasar modern dengan tingkat cemaran di Pasar Gintung 4,80x108 CFU/g –2,48 x109CFU/g, Pasar Rajabasa 3,68x108CFU/g,- 24x109 FU/g, Pasar Tamin 3,30x108CFU/g– 3,68x109CFU/g, Robinson Super Market 3,27x104CFU/g –1,50x105CFU/g dan Chandra Super Market 3,30x104CFU/g – 1,13x105CFU/g.
9. Budiarso, Yahya. 2009. Deteksi Cemaran Salmonella Sp Pada Daging
Ayam Yang Dijual Di Pasar Tradisional Di Wilayah Kota Yogyakarta. Fakultas Biologi, Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta Salmonella sp dikenal sebagai bakteri penyebab salmonellosis. Bakteri ini hidup pada saluran pecernaan manusia dan dapat menyebar melalui makanan, terutama dging, telur dan susu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya cemaranbakteri Salmonella sp pada daging ayam segar yang dijual di pasar tradisional diwilayah kota Yogyakarta dan seberapa besar tingkat cemaran Salmonella sp padadaging ayam.Sampel diambil di 3 lokasi pasar tradisional di kota Yogyakarta yaitu pasar eringharjo, pasar Kranggan, dan pasar Lempuyangan. Masing-masing lokasi diambil15 sampel dengan 3 kali pengambilan dengan waktu yang berbeda, sehingga totalkeseluruhan sampel sebanyak 45. Sampel ditumbuhkan dalam medium RappaportVasilliadisSoya (RVS) Broth, diiinkubasi pada suhu 420C selama 24 jam. Kultur darimedium RVS Broth kemudian ditumbuhkan pada medium medium Salmonella ShigellaAgar (SSA). Koloni yang dicuigai sebagai Salmonella sp, dipisahkan untuk diseleksipada medium Chromocult Coliform Agar (CCA), medium urease dan medium TripleSugar Iron Agar (TSIA) yang diinkubasi pada suhu 370C selama 24−48 jam. Hasil ujipositif pada medium TSIA kemudian dilanjutkan uji fisiologis sampai aras genusSalmonella sp. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 45 sampel yang diteliti, diperolehkisaran jumlah pertumbuhan bakteri pada medium SSA antara 1,5 x 107 – 7,7 x 107CFU/ml dan pada medium CCA berkisar antara 4,2 x 107 – 2,62 x 108 CFU/ml. Isolattersangka Salmonella sp kemudian diseleksi pada medium TSIA, diperoleh 4 isolatdari pasar Beringharjo dan 5 isolat dari pasar Kranggan sehingga total isolat ada 9 yangbersal dari 9 sampel. Setelah dilakukan pengujian secara fisiologis sampai aras genusmenunjukkan semua positif Salmonella sp. Berdasarkan jumlah sampel yang ditelititersebut diperoleh gambaran tingkat cemaran pada daging ayam segar di pasarteradisional di kota Yogyakarta sebesar 20 % tercemar Salmonella sp.
10. Hasrawati. 2017. Tingkat Cemaran Bakteri Salmonella Sp Pada Daging
Ayam Yang Dijual Di Pasar Tradisional Makasar. Fakultas Sains Dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alauddin. Makasar. Daging merupakan bahan pangan yang penting dalam memenuhi kebutuhan gizi. Kerusakan yang menyebabkan penurunan mutu daging segar, terutama disebabkan oleh mikroorganisme. Salah satu bakteri patogen yang dapat mengontaminasi daging ayam adalah Salmonella sp. Bagaimana tingkat cemaranbakteri salmonella sp pada daging ayam yang dijual di pasar tradisional makassarsehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya cemaran salmonella sp sebagai indikator keamanan pada daging ayam yang dijual di Pasar Tradisional Kota Makassar. Penelitian ini menggunakan 24 sampel daging ayam berasal dari 4 pasar tradisional dengan metode random sampling. Hasil pengujian terdapat 10 sampel positif tercemar bakteri Salmonella sp dari 24 sampel. Hal ini menujukkan bahwa kualitas daging ayam yang dijual di beberapa pasar tradisional 41% tidak memenuhi standar berdasarkan Standar Nasional Indonesia daging ayam ICS 67.120.20 tahun 2009.