Anda di halaman 1dari 3

Para Srikandi Pemecah Batu Luk Ulo

Potensi dan Alternatif Pengembangannya

PENDAHULUAN

Sejarah kita menuliskan mengenai peranan perempuan dalam membangun negara. Seperti
Gayatri Rajapatni dalam proses berdirinya Majapahit hingga perempuan pada masa
perjuangan kemerdekaan seperti Cut Nyak Dien yang membantu Teuku Umar dan rakyat
Aceh melawan penjajah. Juga sejarah mengenai organisasi perempuan “Putri Mardika”
yang mendampingi Budi Utomo dalam usaha memperjuangkan kemerdekaan di era kaum
intelektual. Fakta sejarah ini menunjukkan bahwa perempuan Indonesia adalah manusia yang
kuat, kritis, dan memiliki peran untuk negaranya. Ia merupakan aset dan potensi yang mampu
berkontribusi secara signifikan sesuai kapabilitas dan kemampuannya.

Bahkan kini tidak jarang di beberapa daerah justru perempuanlah yang menjadi tulang
punggung utama pemenuhan kebutuhan rumah tangga. Menurut data BPS yang dikutip oleh
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak, Yohana Sambise, dari jumlah total
tenaga kerja, perempuan umumnya bekerja di sektor informal dengan persentase terbesar di
sektor pertanian, perkebunan, dan perikanan sebesar 28 persen, diikuti oleh sektor perdagangan
skala besar dan kecil sebesar 23 persen. Mereka yang bekerja di sektor informal ini masih
menghadapi berbagai kendala, diantaranya terbatasnya akses sumber daya keuangan dan
modal, akses untuk mendapatkan informasi tentang produk atau pasar, dan akses untuk
mendapatkan pelatihan keterampilan dan peningkatan kapasitas produk. Padahal peran
perempuan dalam pembangunan ekonomi memberikan dampak besar.

Sebagai contoh, di daerah tepi sungai Luk Ulo, Kebumen. Daerah ini dikenal dengan
perempuan-perempuannya yang menjadi pemecah batu. Tidak sedikit dari mereka yang
menjadikan pekerjaan ini sebagai sumber pencaharian yang utama. Mereka bekerja sehari dari
pukul 7 pagi hingga 3 sore memecah batu kali menjadi batu split untuk bahan bangunan. Satu
keranjang bambu berisi batu split dihargai 5 ribu rupiah dan tidak setiap hari batu itu terjual.
Hal ini mendorong kami ikut serta memberikan kemungkinan-kemungkinan diversifikasi
produk untuk meningkatkan produktifitas serta nilai jual potensi yang ada. Pemberdayaan
berkelanjutan terhadap potensi-potensi yang ada ini penting sebab dampaknya akan signifikan
terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Penelitian ini berupaya untuk memetakan potensi yang ada sesuai dengan kondisi sosio-
antropologisnya. Kemudian hasilnya akan dikembangkan dengan memberikan pendampingan
untuk diversifikasi produk dari potensi lokal yang ada. Sehingga nantinya potensi lokal yang
ada bisa dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat, khususnya kaum perempuan dalam
meningkatkan taraf hidup mereka.

MASALAH

1. Potensi apa saja yang bisa dikembangkan dari para perempuan pemecah batu yang ada
di bantaran sungai Luk Ulo Kabupaten Kebumen?

2. Apa saja alternatif diversifikasi produk yang bisa diberikan untuk meningkatkan
produktifitas potensi yang ada?

TUJUAN

1. Mendeskripsikan dan menghimpun potensi lokal di sekitar bantaran sungai Luk Ulo
Kabupaten Kebumen.
2. Memberdayakan masyarakat dengan menggali potensi yang ada serta mendampingi
mereka (perempuan pemecah batu) dalam mengembangkan diversifikasi produk.
3. Menghasilkan out put riset yang juga mengangkat masyarakat lokal, khususnya perempuan
agar mereka mampu berdaya, mandiri dan inovatif.
METODE

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pelatihan dengan

mixture approaches: socio-anthropological linguistics, archaeological linguistics and bio-

linguistics dan participatory learning and action.

A. Tahap Pelaksanaan

Dalam pelaksanaannya, dilakukan dialog dengan para pemangku kepentingan, (pelaku

usaha dan aparat desa) untuk memetakan kekuatan potensi yang ada serta persoalan yang

dihadapi.

B. Tahap Hasil dan Pembahasan


Pada tahap ini dilakukan analisis Kemudian melakukan analisis dan alternatif

pemecahannya terhadap persoalan yang ada. Selanjutnya dilakukan pendampingan

terhadap para pelaku usaha, baik dalam proses pembuatan maupun pemasaran produk.

C. Tahap Penyajian Analisis Data

Pada tahap penyajian, data yang telah dihimpun dan dianalisis akan disajikan secara

deskriptif dalam laporan kegiatan.

D. Sistematika Penyajian Laporan

Penelitian ini akan disajikan dalam bentuk laporan yang terdiri dari 5 bab. Bab I berisi

latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode

penelitian dan sistematika penyajian. Bab II berisi kajian pustaka dan kerangka teoritis.

Bab III berisi analisis kontekstual terhadap daerah lokasi penelitian. Bab IV berisi

alternatif diversifikasi produk untuk potensi yang ada di bantaran Sungai Luk Ulo

Kabupaten Kebumen. Bab V berisi penutup yang memuat kesimpulan dan saran.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.kemenpppa.go.id/index.php/page/read/29/1811/tingkatkan-akses-dan-partisipasi-
perempuan-dalam-pembangunan-ekonomi

Blackburn, S. (2007). Kongres Perempuan Pertama: Tinjauan Ulang. Jakarta: Yayasan Obor
Indonesia.
Muljana, S. (2008). Kesadaran Nasional: Dari Kolonialisme sampai Kemerdekaan, Volume
1. Yogyakarta: LKiS Pelangi Aksara.

Anda mungkin juga menyukai