Anda di halaman 1dari 5

MODUL III

PENGARUH KONDISI LINGKUNGAN


I. Pendahuluan
1.1 latar belakang
Lingkungan kerja adalah lingkungan dimana pegawai melakukan pekerjaannya
sehari-hari. Lingkungan kerja yang kondusif memberikan rasa aman dan
memungkinkan para pegawai untuk bekerja optimal. Lingkungan kerja dapat
mempengaruhi emosi pegawai. Jika pegawai menyenangi lingkungan kerja dimana dia
bekerja, maka pegawai tersebut akan betah di tempat kerjanya untuk melakukan
aktivitas sehingga waktu kerja dipergunakan secara efektif dan optimis prestasi kerja
pegawai juga tinggi. Lingkungan kerja tersebut mencakup hubungan kerja yang
terbentuk antara sesama pegawai dan hubungan kerja yang terbentuk antara sesama
pegawai, hubungan kerja antar bawahan dan atasan serta lingkungan fisika tempat
pegawai bekerja.
Pengaplikasian pada modul kali ini yaitu perakitan gantulan kunci danbo,
produk tersebut dipilih karena pada pembuatan produk memerlukan waktu pemahaman
yang tidak lama, alat dan bahan mudah dibentuk sesuai dengan pengerjaannya.
Penerapan peta kerja dalam perakitan danbo bertujuan agar proses produksi berjalan
sesuai urutan dan waktu produksi yang dihasilkan lebih efisien. Berdasarkan hal
tersebut diharapkan proses pengerjaan akan lebih teratur dan waktu yang produksi akan
menjadi lebih cepat.
1.2 Tujuan praktikum
Adapun tujuan dari praktikum pengaruh kondisi lingkungan ini adalah:
1. Menentukan faktor-faktor lingkungan yang mempengruhi perfomansi kerja
seseorang
2. Menentukan kondisi optimum dalam melakukan suatu aktivitas kerja
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Lingkungan kerja
Pengertian lingkungan kerja menurut Armstrong Lingkungan kerja terdiri dari
sistem kerja, desain pekerjaan, kondisi kerja, dan cara-cara di mana orang
diperlakukan di tempat kerja dengan manajer mereka dan rekan kerja. Menurut
Nitisemito adalah segala sesuatu yang ada disekitar pekerja dan dapat mempengaruhi
mereka dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan. Menurut Sedarmayati
mendefinisikan lingkungan kerja adalah keseluruhan alat perkakas dan bahan yang
dihadapi, lingkungan sekitarnya di mana seseorang bekerja, metode kerjanya, serta
pengaturan kerjanya baik sebagai perseorangan maupun sebagai kelompok.
Sementara itu menurut Saydam yang mendefinisikan lingkungan kerja sebagai
keseluruhan sarana prasarana kerja yang ada disekitar karyawan yang sedang
melaksanakan pekerjaan yang dapat mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan itu sendiri.
Berdasarkan berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa lingkungan kerja
adalah suatu kondisi dimana para pegawai bekerja dalam suatu instansi yang dapat
mempengaruhi kondisi fisik dan psikologi pegawai baik secara langsung maupun
tidak langsung 7 sehingga lingkungan kerja dapat dikatakan baik apabila pegawai
dapat bekerja dengan optimal, tenang dan produktivitasnya tinggi.
2.2 Indikator lingkungan kerja
1. lingkungan fisik
Suatu keadaan lingkungan kerja yang berpengaruh langsung pada kondisi fisik
dari karyawan. Adapaun indikator dari lingkungan kerja fisik adalah:
1. Pengaturan suhu
Merupakan factor yang penting. Karena suhu udara yang terlalu panas akan
mengakibatkan penurunan semngat kerja karyawan yang juga akan mengakibatkan
penurunan semangat kerja karyawan yang juga mengakibatkan menurunnya kinerja
karyawan.
2. Penerangan
Merupakan factor yang penting yang berhubungan dengan kenyamanan kerja
adalah penerangan. Penerangan memegang peranan penting pada tuga-tugas tertentu.
Kenyamanan akan terasa jika kita bekerja dalam ruangan yang terang dan akan berbeda
suasana jika kita bekerja pada ruangan yang rema-remang.
3. Mutu udara
Salah satu fakta yang tidak bisa diabaikan bahwa jika menghirup udara yang
tercemar membawa efek yang merugikan pada kesehatan pribadi pegawai. Udara yang
tercemar pada lingkungan kerja dapat mengakibatkan sakit kepala, mata perih,
kelelahan, lekas marah, dan depresi
4. Ukuran ruang kerja
Ruang kerja sangat mempengaruhi kinerja karyawan. Ruangan yang sempit
membuat pegawai sulit untuk bergerak dan menghasilkan prestasi kerja menurun lain
halnya jika ruangan kerja lebih luas, maka para pegawai merasa rileks dan berpengaruh
terhadap hasil prestasi dari masing-masing pegawai
5. Pengaturan ruang kerja
Jika ruang kerja merujuk pada besarnya ruangan per pegawai, pengaturan ruang
kerja merujuk pada jarak antara orang dan fasilitas. Pengaturan ruang kerja itu penting
karena sangat dipengaruhi interaksi social. Orang lebih mungkin berinteraksi dengan
individu-individu yang dekat dengan fisik. Oleh karena itu lokasi kerja berpengaruh
terhadap informasi yang ingin diketahui.
2. Lingkungan non fisik
Merupakan suatu keadaan lingkungan kerja yang secara tidak langsung
berpengaruh pada fisik, tetapi berpengaruh langsung terhadap keadaaan psikologi
karyawan. Indikator dari lingkungan kerja psikis adalah sebagai berikut:
1. Kebersamaan
Rasa kebersamaan yaitu interaksi antara karyawan satu dengan karyawan yang
lainnya secara terbuka sehingga tercipta keterbukaan dalam masalah kerja dan
menciptakan kerja yang berkualitas.
2. Hubungan antar rekan kerja
Suasana yang baik antara rekan kerja juga dapat mempengaruhi kinerja. Apabila
terjadi hubungan yang baik antar rekan kerja maka kinerja juga dapat meningkat begitu
sebaliknya.
3. Sikap atau perilaku karyawan
Sikap merupakan kondisi pernyataan baik yang menyenangkan maupun yang
tidak menyenagkan terhadap obyek, individu, atau peristiwa.
4. Sifat atau karakteristik individu
Kepribadian merupakan sifat atau cara dimana seorang individu bereaksi dan
berinteraksi dengan individu yang lain, dengan kata lain kepribadian merupakan sifat
yang bisa diukur yang ditunjukkan oleh seseorang.

5. Keadaan emosi
Emosi adalah keadaan yang berlangsung lebih dalam yang menggerakkan atau
yang memperingatkan apakah karyawan tersebut sadar tentang hal tersebut atau tidak..

III. ALAT DAN BAHAN


Adapun alat dari praktikum modul pengaruh lingkungan kerja, adalah:
a. Ruangan climate chamber
b. stopwatch
c. lembar pengamatan

IV. PELAKSANAAN PRAKTIKUM

V. DAFTAR PUSTAKA
Akhimelita, Lita. 2013. “Teknik industri Analisa perancangan kerja”. Kementrian
Pendidikaan Kebudayaan Republik Indonesia : Jakarta.
Jumeno, Desto. 2015. “analisis dan perancangan sistem kerja”. Andalas
University press : Padang
Tim dosen laboratorium ergonomi dan perancangan sistem kerja program studi
Teknik industri. 2009. “buku ajar ergonomic dan perancangan sistem
kerja”. Universitas Wijaya Putra : Surabaya .
https://www.scribd.com/doc/40285000/Pengaruh-Lingkungan-Kerja-
Terhadap-Semangat-Kerja-Karyawan-Bagian-Produksi-Pada-Ud-Logam-Jaya-Di-
Tambar-Jogoroto

http://repository.upi.edu/13308/4/S_ADP_1000848_Chapter1.pdf

Anda mungkin juga menyukai