Anda di halaman 1dari 32

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : MTs Negeri 2 Kulon Progo


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : IX/Satu
Materi Pokok : Kekongruenan dan Kesebangunan
Alokasi Waktu : 17 JP ( 7 Pertemuan)

A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi,


gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan


metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik sederhana berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, dan kenegaraan terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Menunjukkan keterampilan mencoba, menalar, mengolah, dan menyaji secara kreatif,
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif, dalam ranah konkret dan ranah
abstrak sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang teori.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator

3.1 Menghargai dan menghayati ajaran 1.1.1 Menerapkan tindakan disiplin dari
agama yang dianutnya pengalaman belajar dan bekerja dengan
matematika dalam menjalankan ajaran
agama.

1.1.2 Menerapkan tindakan toleransi dari


pengalaman belajar dan bekerja dengan
matematika dalam menjalankan ajaran
agama.

2.1 Menunjukkan sikap logis, kritis, 2.1.1 Menunjukkan perilaku taat asas atau
analitik dan kreatif, konsisten dan aturan.
teliti, bertanggung jawab, responsif
2.1.2 Menunjukkan perilaku cermat melalui
dan tidak mudah menyerah dalam
memeriksa kebenaran tahapan dan
memecahkan masalah sehari-hari
prosedur dalam bekerja.
yang merupakan pencerminan
sikap positif dalam matematika.
2.2 Memiliki rasa ingin tahu, percaya diri 2.2.1.Menunjukkan perilaku suka bertanya atau
dan ketertarikan pada matematika mempertanyakan.
serta memiliki rasa percaya pada
2.2.2.Menunjukkan perilaku suka mencoba atau
daya dan kegunaan matematika,
menyelesaikan pekerjaan yang menantang.
yang terbentuk melalui pengalaman
belajar.

2.3 Memiliki sikap terbuka, santun, 2.3.1.Menerima dan menindaklanjuti saran


objektif, menghargai pendapat dan konstruktif dari teman
karya teman dalam interaksi
2.3.2.Menyampaikan dan menanggapi pendapat
kelompok maupun aktivitas sehari-
orang lain dengan ramah, jelas dan sopan.
hari.

3.6 Menjelaskan dan menentukan 3.6.1 Membedakan dua bangun yang sebangun
kesebangunan dan kekongruenan atau kongruen melalui model bangun
antar bangun datar. datar.
3.6.2 Mengidentifikasi dua bangun datar yang
kongruen.
3.6.3 Menyebutkan syarat dua bangun datar yang
kongruen.
3.6.4 Menentukan dan membuktikan syarat dua
bangun datar yang kongruen.
3.6.5 Mengidentifikasi dua bangun segitiga yang
kongruen.
3.6.6 Menyebutkan syarat dua bangun segitiga
yang kongruen.
3.6.7 Menentukan dan membuktikan dua bangun
segitiga yang kongruen
3.6.8.Mengidentifikasi sifat-sifat dua segitiga
yang kongruen.
3.6.9 Menentukan dan membuktikan dua bangun
segitiga yang kongruen.
3.6.10 Mengidentifikasi dua bangun datar yang
sebangun.
3.6.11 Menyebutkan syarat dua bangun datar
yang sebangun.
3.6.12 Menentukan dan membuktikan syarat dua
bangun datar yang sebangun.
3.6.13 Menentukan panjang sisi dan besar sudut
dari dua bangun datar sebangun.
3.6.14 Mengidentifikasi dua bangun segitiga
yang sebangun.
3.6.15 Menyebutkan syarat dua bangun segitiga
yang sebangun.
3.6.16 Menentukan dan membuktikan dua
bangun segitiga yang sebangun.
3.6. 17 Mengidentifikasi sifat-sifat dua segitiga
yang sebangun.
3.6.18 Mengidentifikasi kesebangunan khusus
dalam segitiga siku-siku.
3.6.19 Menentukan kesebangunan khusus dalam
segitiga siku-siku.
4.1 Menyelesaikan masalah yang berkaitan 4.1.1 Menyelesaikan masalah sehari-hari yang
dengan kesebangunan dan berkaitan dengan penerapan konsep dua
kekongruenan antar bangun datar. bangun datar yang kongruen.

4.1.2 Menyelesaikan masalah sehari-hari yang


berkaitan dengan penerapan konsep dua
bangun segitiga yang kongruen.

4.1.3 Menyelesaikan masalah sehari-hari yang


berkaitan dengan penerapan konsep dua
bangun datar yang sebangun.

4.1.4 Menyelesaikan masalah sehari-hari yang


berkaitan dengan penerapan konsep dua
bangun segitiga yang sebangun.

Fokus nilai-nilai sikap

Nilai-nilai sikap yang dinilai dalam pembelajaran materi ini meliputi sikap : disiplin, rasa
percaya diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah tanggungjawab, rasa inigin
tahu dan peduli lingkungan.

C. Tujuan Pembelajaran

Tujuan Pembelajaran yang ingin dicapai dalam pembelajaran ini adalah :


Pertemuan I :
Melalui problem base learning, peserta didik dapat :
3.6.1 Membedakan dua bangun yang sebangun atau kongruen melalui model bangun datar.
3.6.2 Mengidentifikasi dua bangun datar yang kongruen.
3.6.3 Menyebutkan syarat dua bangun datar yang kongruen.
3.6.4 Menentukan dan membuktikan syarat dua bangun datar yang kongruen.
4.1.1 Menyelesaikan masalah sehari-hari yang berkaitan dengan penerapan konsep dua
bangun datar yang kongruen.
Pertemuan II :
Melalui Think Talk Write, peserta didik dapat :
3.6.5 Mengidentifikasi dua bangun segitiga yang kongruen.
3.6.6 Menyebutkan syarat dua bangun segitiga yang kongruen.
3.6.7 Menentukan dan membuktikan dua bangun datar yang kongruen.
3.6.8.Mengidentifikasi sifat-sifat dua segitiga yang kongruen.
3.6.9 Menentukan dan membuktikan dua bangun segitiga yang kongruen.
4.1.2 Menyelesaikan masalah sehari-hari yang berkaitan dengan penerapan konsep dua
bangun segitiga yang kongruen.
Pertemuan III :
Melalui Think Talk Write, peserta didik dapat :
3.6.10 Mengidentifikasi dua bangun datar yang sebangun.
3.6.11 Menyebutkan syarat dua bangun datar yang sebangun.
3.6.12 Menentukan dan membuktikan syarat dua bangun datar yang sebangun.
3.6.13 Menentukan panjang sisi dan besar sudut dari dua bangun datar sebangun.
4.1.3 Menyelesaikan masalah sehari-hari yang berkaitan dengan penerapan konsep dua
bangun datar yang sebangun.
Pertemuan IV :
Melalui discovery learning, peserta didik dapat :
3.6.14 Mengidentifikasi dua bangun segitiga yang sebangun.
3.6.15 Menyebutkan syarat dua bangun segitiga yang sebangun.
3.6.16 Menentukan dan membuktikan dua bangun segitiga yang sebangun.
3.6.17 Mengidentifikasi sifat-sifat dua segitiga yang sebangun.
4.1.4 Menyelesaikan masalah sehari-hari yang berkaitan dengan penerapan konsep dua
bangun segitiga yang sebangun.
Pertemuan V :
Melalui discovery learning, peserta didik dapat :
3.6.18 Mengidentifikasi kesebangunan khusus dalam segitiga siku-siku.
3.6.19 Menentukan kesebangunan khusus dalam segitiga siku-siku.
Pertemuan VI :
Tes Tertulis
Petemuan VII :
Pembahasan
D. Materi Pembelajaran
1. Kekongruenan Bangun Datar
a. Materi Faktual
Kongruen artinya dua bangun yang memiliki bentuk dan ukuran yang sama. Dua
bangun datar yang kongruen artinya dua bangun datar yang memiliki bentuk dan
ukuran yang sama. Bangun datar contohnya adalah persegi, persegi panjang,
lingkaran, trapesium, layang-layang, belah ketupat dan poligon (segi banyak).
b. Materi Konseptual
Dua bangun yang mempunyai bentuk dan ukuran yang sama dinamakan kongruen.
Dua bangun segi banyak (polygon) dikatakan kongruen jika memenuhi dua syarat,
yaitu:
1) Sisi-sisi yang bersesuaian sama panjang.
2) Sudut-sudut yang bersesuaian sama besar.

c. Materi Prosedural
Contoh membuktikan dua bangun datar yang kongruen sebagai berikut :

Jika bangun ABCD dan KLMN memenuhi kedua syarat tersebut, maka bangun
ABCD dan KLMN kongruen, dinotasikan dengan
Jika bangun ABCD dan KLMN tidak memenuhi kedua syarat tersebut maka
bangun ABCD dan KLMN tidak kongruen, dinotasikan dengan .
Ketika menyatakan dua bangun sebangun sebaiknya dinyatakan berdasarkan titik-
titik sudut yang bersesuaian dan berurutan, contohnya:

2. Kekongruenan dua segitiga


a. Materi Faktual
Kongruen artinya dua bangun yang memiliki bentuk dan ukuran yang sama. Dua
bangun segitiga yang kongruen artinya dua bangun segitiga yang memiliki bentuk
dan ukuran yang sama.
b. Materi Konseptual
Dua segitiga dikatakan kongruen jika hanya jika memenuhi syarat berikut ini:
1) Sisi-sisi yang bersesuaian sama panjang
2) Sudut-sudut yang bersesuaian sama besar
Tanpa menguji semua pasangan sisi dan sudut yang bersesuaian, dua segitiga
dikatakan kongruen jika memenuhi salah satu sifat-sfiat kekongruenan dua segitiga
berikut ini :
c. Materi Prosedural
Contoh membuktikan dua bangun segitiga kongruen sebagai berikut:

3. Kesebangunan Bangun Datar


a. Materi Faktual
Kesebangunan adalah bangun yang memiliki bentuk yang sama tetapi sisi-sisi yang
bersesuaian sebanding dan sudut-sudutnya sama besar.
b. Materi Konseptual
Dua bangun yang mempunyai bentuk yang sama dinamakan sebangun, tidak perlu
ukurannya sama tetapi sisi-sisi yang bersesuaian sebanding (poporsional) dan sudut-
sudut yang bersesuaian sama besar.
Dua bangun segi banyak (polygon) dikatakan sebangun jika memenuhi dua syarat,
yaitu
1) Perbandingan panjang sisi yang bersesuaian senilai
2) Sudut-sudut yang bersesuaian besarnya sama
c. Materi Prosedural

Perhatikan gambar dua bangun yang sebangun dibawah ini :

Tentukan :
a) Sisi-sisi yang bersesuaian
b) Sudut-dudut yang bersesuaian
Penyelesaian :
a) Sisi-sisi yang bersesuaian

b) Sudut-dudut yang bersesuaian

Jika bangun ABCD dan EFGH memenuhi kedua syarat tersebut, maka bangun
ABCD dan EFGH sebangun, dinotasikan dengan ABCD ~ EFGH
Jika bangun ABCD dan EFGH tidak memenuhi kedua syarat tersebut maka bangun
ABCD dan EFGH tidak sebangun, dinotasikan dengan ABCD EFGH.
4. Kesebangunan Dua Segitiga
a. Materi Faktual
Kesebangunan adalah bangun yang memiliki bentuk yang sama tetapi sisi-sisi yang
bersesuaian sebanding dan sudut-sudutnya sama besar.
b. Materi Konseptual
Dua segitiga dikatakan sebangun jika hanya jika memenuhi syarat sebagai berikut
ini:
1) Perbandingan sisi-sisi yang bersesuaian senilai.
2) Besar sudut-sudut yang bersesuaian sama.
Sifat-sifat kesebangunan bangun segitiga adalah sebagai berikut :

c. Materi Prosedural
E. Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran ini adalah Problem Base
Learning, Think Talk Write, Discovery Learning, Diskusi, penugasan individu dan
kelompok, presentasi dan tanya jawab. Pendekatan dalam pembelajaran ini menggunakan
pendekatan scientific, pendekatan kontekstual dan pembelajaran kooperatif.

F. Media dan Bahan

1. Media

Media yang digunakan dalam pembelajaran ini adalah Lembar kerja siswa atau
worksheet.

2. Alat dan Bahan


a. Papan tulis.
b. Penggaris.
c. Spidol.
G. Sumber Belajar
1. Subhan, Winarni, dkk.2015. Matematika SMP/MTs Kelas IX yang diterbitkan oleh
Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia.
2. Adinawan, M Cholik dan Sugiyono. Matematika SMP Jilid 3A Kelas IX Berdasarkan
Standar Isi 2006. Jakarta : Erlangga.
3. Lembar Kerja
4. e-dukasi.net.
H. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Pertemuan Pertama (2x40 menit)

Kegiatan Langkah – langkah Waktu


Pendahuluan 1. Guru melakukan pembukaan dengan salam dan berdoa untuk 15
memulai pembelajaran. menit
2. Guru memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin.
3. Guru menyiapkan fisik dan psikis siswa dalam mengawali
kegiatan pembelajaran.
4. Guru mengapersepsi peserta didik yaitu :
a. Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukan
dengan materi prasyarat yaitu bangun datar.
b. Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan
pelajaran yang akan dilakukan.
5. Guru menyampaikan kompetensi dasar yang akan dicapat dan
KKM pada pertemuan yang berlangsung.
6. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari yaitu
kekongruenan bangun datar kepada peserta didik.
7. Guru menyampaikan indikator materi yang akan dipelajari yaitu :
a. Membedakan dua bangun yang sebangun atau kongruen
melalui model bangun datar.
b. Mengidentifikasi dua bangun datar yang kongruen.
c. Menyebutkan syarat dua bangun datar yang kongruen.
d. Menentukan dan membuktikan syarat dua bangun datar yang
kongruen.
8. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada
pertemuan yang berlangsung.
9. Guru memotivasi peserta didik dengan memberikan gambaran
tentang manfaat mempelajari materi kekongruenan bangun datar,
misalnya dengan memberikan contoh dua bangun datar yang
kongruen yang ada di dalam kelas, contohnya dua daun pintu
yang kongruen, dua pigura yang kongruen, dua meja yang
kongruen, dua kursi yang kongruen, dua kipas angin, dan lain
sebagainya.
10. Guru membagi kelompok belajar, masing-masing kelompok
beranggotakan 4 sampai 5 orang untuk mendiskusikan materi
kekongruenan bangun datar.
11. Guru membagikan LKS kepada tiap kelompok.
12. Guru menjelaskan mekanisme langkah-langkah pelakasanaan
pembelajaran pada hari ini.
Inti Mengamati 50 menit
1. Peserta didik mengamati dan membedakan dua bangun yang
kongruen atau tidak.

Menanya
2. Peserta didik diharapkan mengajukan pertanyaan yang
berkaitan dengan kekongruenan bangun datar meliputi
mengidentifikasi kekongruenan dua bangun datar, konsep
kekongruenan dua bangun datar segi banyak (poligon) dan
syarat-syarat segi banyak (poligon) dikatakan kongruen
3. Guru memberikan pertanyaan pancingan kepada peserta didik
untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang
diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan
yang bersifat hipotetik) untuk mengembangkan kreativitas, rasa
ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk
membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan
belajar sepanjang hayat. Misalnya :
Apa yang dimaksud dengan kekongruenan bangun datar?
Apa syarat kekongruenan dua bangun datar persegi banyak?.
Menyimak
4. Guru memberikan penjelasan secara garis besar terkait materi
kekongruenan bangun datar.
 Mendapatkan dua bangun datar kongruen dengan cara translasi

 Mendapatkan dua bangun datar kongruen dengan cara Rotasi


(Aktivitas 4.4)

5. Peserta didik menderngarkan dan menyimak penjelasan dari


Guru.
Mengumpulkan Informasi
6. Peserta didik mengumpulkan informasi dan data untuk
menyelesaikan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang diberikan oleh
guru sebagai berikut :
a. Peserta didik menggunakan alat dan bahan untuk
membantu mempermudah dalam menyelesaikan LKS yang
diberikan guru.
b. Peserta didik memperagakan atau melaksanakan tugas dari
LKS yang diberikan oleh Guru. Peserta didik melakukan
kegiatan wawancara dengan narasumber. Narasumber
dalam konteks ini bisa dengan guru, anggota kelompok,
maupun peserta didik lainnya.
Menalar/Mengasosiasikan
7. Peserta didik menyelesaikan LKS tentang materi kekongruenan
bangun datar.
8. Peserta didik menyimpulkan masalah yang ada di LKS dan
mencocokan dengan hipotesis yang sudah dibuat.
Mengkomunikasikan
9. Peserta didik antara satu dengan yang lain saling bertukar
informasi didepan kelas dengan cara :
a) Salah satu kelompok menuliskan jawaban didepan kelas
untuk diberi tanggapan atau saran.
b) Peserta didik saling bertukar informasi dengan ditanggapi
aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga
diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan
sebagai bahan diskusi kelompok serta dengan
menggunakan metode ilmiah yang terdapat pada buku
pegangan peserta didik atau pada lembar kerja yang
disediakan dengan cermat untuk mengembangkan sikap
teliti, jujur, sopan, saling menghargai pendapat orang lain,
kemampuan dalam berkomunikasi, menerapkan
kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai
cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar
dan belajar sepanjang hayat.
c) Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok
secara klasikal tentang menyelesaikan dan menjawab soal
di LKS dengan materi kekongruenan bangun datar.
d) Peserta didik bertanya dan atau memberikan jawaban
tambahan atas presentasi yang dilakukan peserta didik lain.
e) Guru memberikan konfirmasi dan penguatan mengenai
hasil diskusi siswa tentang materi kekongruenan bangun
datar.
Catatan :
Selama proses diskusi dan pembelajaran berlangsung, guru
mengamati sikap siswa dalam pembelajaran yang meliputi sikap
disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh
menghadapi masalah, bertanggungjawab, rasa ingin tahu dan
peduli lingkungan.
Penutup 1. Peserta didik membuat kesimpulan tentang materi 15
kekongruenan bangun datar dan syarat dua bangun datar menit
kongruen serta membuktikan syarat dua bangun datar kongruen
dengan bimbingan guru.
2. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki
kinerja dan kerjasama yang baik.
3. Guru melakukan tindak lanjut dengan memberikan tugas
mandiri.
4. Peserta didik diagendakan harus mempelajari materi pada
pertemuan berikutnya yaitu kekongruenan bangun segitiga.
5. Guru bersama peserta didik menutup pembelajaran dengan berdoa
dan salam.

2. Pertemuan Kedua (3 x 40 menit)


Kegiatan Langkah – langkah Waktu
Pendahuluan 1. Guru melakukan pembukaan dengan salam dan berdoa untuk 10 menit
memulai pembelajaran.
2. Guru memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin.
3. Guru menyiapkan fisik dan psikis siswa dalam mengawali
kegiatan pembelajaran.
4. Guru mengapersepsi peserta didik yaitu :
Mengaitkan dan mengingat kembali materi sebelumnya yaitu
mengidentifikasi kekongruenan dua bangun datar, konsep
kekongruenan dua bangun datar segi banyak (polygon) dan
syarat-syarat segi banyak (polygon) dikatakan kongruen.
5. Guru memberitahukan materi yang akan dibahas kepada peserta
didik pada pertemuan yang berlangsung yaitu kekongruenan dua
bangun segitiga.
6. Guru menyampaikan indikator pada materi kekongruenan dua
bangun segitiga kepada peserta didik saat pertemuaan yang
berlangsung, yaitu :
a. Mengidentifikasi dua bangun segitiga yang kongruen.
b. Menyebutkan syarat dua bangun segitiga yang kongruen.
c. Menentukan dan membuktikan dua bangun datar yang
kongruen
d. Mengidentifikasi sifat-sifat dua segitiga yang kongruen.
e. Menentukan dan membuktikan dua bangun segitiga yang
kongruen.
7. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada materi
kekongruenan dua bangun segitiga kepada peserta didik
8. Guru memberikan motivasi berupa gambaran tentang manfaat
mempelajari kekongruenan dua segitiga.
9. Guru membagi kelompok belajar untuk peserta didik sebanyak 4
sampai 5 orang yang digunakan untuk mendiskusikan materi
kekongruenan dua segitiga.
10. Guru menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan
digunakan mencakup observasi sikap, tes tertulis dan praktek
ketrampilan.
Inti 1. Guru menjelaskan mekanisme kegiatan diskusi kelompok serta 100 menit
membagikan LKS 2.
Peserta didik didalam kelompok belajar :
1. Think (Berfikir)
a. Mengamati
1) Peserta didik Mengamati (tanpa atau dengan alat)
Lembar Kerja Siswa 2.
2) Menyimak, peserta didik menyimak penjelasan
pengantar kegiatan secara garis besar tentang materi
konsep kekongruenan dua bangun segitiga, syarat-syarat
kekongruenan segitiga dan sifat-sifat kekongruenan
segitiga untuk melatih kesungguhan, ketelitian dan
menggali berbagai informasi dari berbagai sumber yang
telah ditentukan oleh guru.
b. Menanya
1) Peserta didik berdiskusi dan mengajukan beberapa
pertanyaan kepada teman kelompoknya atau kepada
guru mengenai materi materi konsep kekongruenan dua
bangun segitiga, syarat-syarat kekongruenan segitiga.
2) Peserta didik mengajukan beberapa pertanyaan untuk
mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang
diamati, dapat dimulai dari pertanyaan faktual sampai
pertanyaan yang bersifat hipotetik untuk
mengembangkan kreativitas dan rasa ingin tahu,
kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk
pemikiran yang kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan
belajar sepanjang hayat.
c. Mengumpulkan Informasi
Peserta didik mengumpulkan data untuk menyelesaikan soal
yang diberikan oleh guru dengan cara sebagai berikut:
1) Peserta didik menggunakan alat dan bahan untuk
membantu mempermudah dalam menyelesaikan soal
yang diberikan guru.
2) Peserta didik mengamati objek atau kejadian tentang
perkalian pada perpangkatan.
3) Peserta didik memperagakan atau melaksanakan
tugas dari LKS 2 yang diberikan oleh Guru mengenai
materi konsep kekongruenan dua bangun segitiga,
syarat-syarat kekongruenan segitiga dan sifat-sifat
kekongruenan dua bangun segitiga.
4) Peserta didik melakukan aktivitas belajar dengan
berdiskusi antar anggotanya.
5) Peserta didik melakukan kegiatan wawancara dengan
narasumber. Narasumber dalam konteks ini bisa dengan
guru, anggota kelompok, maupun peserta didik lainnya.
6) Peserta didik saling berdiskusi untuk memecahkan
permasalahan matematika mengenai materi fungsi.
7) Peserta didik bersama anggota kelompoknya mengulang
serta mengoreksi jawaban sebelum dipresentasikan
didepan kelas.
d. Mengasosiasikan
1) Peserta didik mengolah informasi yang telah
dikumpulkan dari hasil kegiatan atau pertemuan
sebelumnya maupun hasil dari kegiatan mengamati dan
kegiatan mengumpulkan informasi yang sedang
berlangsung.
2) Peserta didik menambah keluasan dan kedalaman
sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat
mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki
pendapat yang berbeda sampai kepada yang
bertentangan untuk mengembangkan sikap jujur, teliti,
disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan
menerapkan prosedur dan kemampuan berfikir induktif
serta deduktif dalam menyimpulkan materi fungsi.
2. Talk (Menceritakan / Mengkomunikasikan)
Mengkomunikasikan, peserta didik antara satu dengan yang lain
saling mengkomunikasikan dan bertukar informasi didepan kelas
dengan cara :
a) Salah satu kelompok menuliskan jawaban didepan kelas
untuk diberi tanggapan atau saran.
b) Peserta didik saling bertukar informasi dengan ditanggapi
aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga
diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan
sebagai bahan diskusi kelompok serta dengan menggunakan
metode ilmiah yang terdapat pada buku pegangan peserta
didik atau pada lembar kerja yang disediakan dengan cermat
untuk mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, saling
menghargai pendapat orang lain, kemampuan dalam
berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan
informasi melalui berbagai cara yang dipelajari,
mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang
hayat.
c) Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok
secara klasikal tentang menyelesaikan dan menjawab soal di
LKS dengan materi konsep kekongruenan dua bangun
segitiga, syarat-syarat kekongruenan segitiga dan sifat-sifat
kekongruenan dua bangun segitiga
d) Peserta didik bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau
guru melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa.
e) Peserta didik bertanya atau memberikan jawaban tambahan
atas presentasi yang dilakukan peserta didik lain.
f) Guru memberikan konfirmasi berupa pelurusan dan
penguatan mengenai hasil diskusi siswa tentang perkalian
pada perpangkatan.
3. Write (Menulis)
a) Peserta didik menulis materi perkalian pada perpangkatan
secara individu yang telah didiskusikan bersama.
b) Peserta didik menyelesaikan uji kompetensi yang terdapat
pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar kerja
yang telah disediakan secara individu untuk mengecek
penguasaan siswa terhadap materi pelajaran.
Catatan :
Selama proses diskusi dan pembelajaran berlangsung, guru
mengamati sikap siswa dalam pembelajaran yang meliputi sikap
disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh
menghadapi masalah, bertanggungjawab, rasa ingin tahu dan
peduli lingkungan.
Penutup 1. Peserta didik membuat resume dengan bimbingan guru tentang 10 menit
point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran
yang baru dilakukan kesebangunan bangun datar.
2. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki
kinerja dan kerjasama yang baik.
3. Guru memberikan pekerjaan rumah kepada peserta didik.
4. Guru memberi salam kepada peserta didik.

3. Pertemuan Ketiga (2 x 40menit)


Kegiatan Langkah – langkah Waktu
Pendahuluan 1. Guru melakukan pembukaan dengan salam dan berdoa untuk 10 menit
memulai pembelajaran.
2. Guru memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin.
3. Guru menyiapkan fisik dan psikis siswa dalam mengawali
kegiatan pembelajaran.
4. Guru mengapersepsi peserta didik yaitu :
Mengaitkan dan mengingat kembali materi kekongruenan dua
bangun segitiga, syarat kekongruenan dua bangun segitiga dan
membuktikan kekongruenan dua bangun segitiga.
5. Guru memberitahukan materi yang akan dibahas kepada peserta
didik pada pertemuan yang berlangsung yaitu mengenai
kesebangunan dua bangun datar.
6. Guru menyampaikan materi kesebangunan bangun datar kepada
peserta didik saat pertemuaan yang berlangsung, yaitu :
a. Mengidentifikasi kesebangunan dua bangun datar.
b. Konsep kesebangunan dua bangun datar segi banyak
(polygon).
c. Syarat-syarat segi banyak (polygon) dikatakan sebangun.
7. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran kepada peserta didik.
8. Guru memberikan motivasi kepada peserta didik tentang manfaat
mempelajari kesebangunan bangun datar dikehidupan sehari-hari,
misalnya foto yang berukuran 2x3, 4x6, dan lain sebagainya.
9. Guru menyampaikan garis besar cakupan materi kesebangunan
bangun datar dan menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan,
meliputi : pengamatan, mengerjakan tugas secara berkelompok,
mempresentasikan hasil kerja kelompok, pembahasan secara
klasikal.
10. Guru membagi kelompok belajar untuk peserta didik sebanyak 4
sampai 5 orang yang digunakan untuk mendiskusikan materi
permbagian pada perpangkatan.
11. Guru menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan
digunakan mencakup observasi sikap, tes tertulis dan praktek
ketrampilan.
Inti 1. Guru menjelaskan mekanisme kegiatan diskusi kelompok serta 50 menit
membagikan LKS.
a. Mengamati
1) Peserta didik Mengamati gambar yang terdapat pada
buku siswa.
Tabel 1.1
.
2) Menyimak, peserta didik menyimak penjelasan
pengantar kegiatan secara garis besar tentang materi
kesebangunan bangun datar untuk melatih kesungguhan,
ketelitian dan menggali berbagai informasi dari berbagai
sumber yang telah ditentukan oleh guru.

3) Peserta didik mengamati LKS yang dibagikan oleh Guru


dan didiskusikan kepada teman kelompoknya.
b. Menanya
1) Peserta didik berdiskusi dan mengajukan beberapa
pertanyaan kepada teman kelompoknya atau kepada
guru mengenai materi kesebangunan bangun datar.
2) Peserta didik mengajukan beberapa pertanyaan untuk
mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang
diamati, dapat dimulai dari pertanyaan faktual sampai
pertanyaan yang bersifat hipotetik untuk
mengembangkan kreativitas dan rasa ingin tahu,
kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk
pemikiran yang kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan
belajar sepanjang hayat.
c. Mengumpulkan Informasi
Peserta didik mengumpulkan data untuk menyelesaikan soal
yang diberikan oleh guru dengan cara sebagai berikut:
1) Peserta didik menggunakan alat dan bahan untuk
membantu mempermudah dalam menyelesaikan soal
yang diberikan guru.
2) Peserta didik mengamati objek atau kejadian tentang
kesebangunan bangun datar, meliputi mengidentifikasi
kesebangunan dua bangun datar, konsep kesebangunan
dua bangun datar segi banyak (polygon), dan syarat-
syarat segi banyak (polygon) dikatakan sebangun.
3) Peserta didik memperagakan atau melaksanakan
tugas dari LKS yang diberikan oleh Guru.
4) Peserta didik saling mengumpulkan berbagai dengan
cara saling bertukar informasi, sumber buku,
pengetahuan ataupun pengalaman.
5) Peserta didik melakukan aktivitas belajar dengan
berdiskusi antar anggotanya.
6) Peserta didik melakukan kegiatan wawancara dengan
narasumber. Narasumber dalam konteks ini bisa dengan
guru, anggota kelompok, maupun peserta didik lainnya.
7) Peserta didik saling berdiskusi untuk memecahkan
permasalahan matematika mengenai materi
kesebangunan bangun datar.
8) Peserta didik bersama anggota kelompoknya mengulang
serta mengoreksi jawaban sebelum dipresentasikan
didepan kelas.
d. Mengasosiasikan
1) Peserta didik mengolah informasi yang telah
dikumpulkan dari hasil kegiatan atau pertemuan
sebelumnya maupun hasil dari kegiatan mengamati dan
kegiatan mengumpulkan informasi yang sedang
berlangsung.
2) Peserta didik menambah keluasan dan kedalaman
sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat
mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki
pendapat yang berbeda sampai kepada yang
bertentangan untuk mengembangkan sikap jujur, teliti,
disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan
menerapkan prosedur dan kemampuan berfikir induktif
serta deduktif dalam menyimpulkan materi
kesebangunan bangun datar.
e. Talk (Menceritakan / Mengkomunikasikan)
Mengkomunikasikan, peserta didik antara satu dengan yang
lain saling mengkomunikasikan dan bertukar informasi didepan
kelas dengan cara :
1) Beberapa perwakilan kelompok menuliskan jawaban
didepan kelas untuk diberi tanggapan atau saran.
2) Peserta didik saling bertukar informasi dengan ditanggapi
aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga
diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan
sebagai bahan diskusi kelompok serta dengan
menggunakan metode ilmiah yang terdapat pada buku
pegangan peserta didik atau pada lembar kerja yang
disediakan dengan cermat untuk mengembangkan sikap
teliti, jujur, sopan, saling menghargai pendapat orang lain,
kemampuan dalam berkomunikasi, menerapkan
kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai
cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar
dan belajar sepanjang hayat.
3) Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok
secara klasikal tentang menyelesaikan dan menjawab soal
di LKS dengan materi kesebangunan bangun datar.
4) Peserta didik bertanya atau memberikan jawaban tambahan
atas presentasi yang dilakukan peserta didik lain.
5) Guru memberikan konfirmasi berupa pelurusan dan
penguatan mengenai hasil diskusi siswa tentang
kesebangunan bangun datar.

Catatan :
Selama proses diskusi dan pembelajaran berlangsung, guru
mengamati sikap siswa dalam pembelajaran yang meliputi sikap
disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh
menghadapi masalah, bertanggungjawab, rasa ingin tahu dan
peduli lingkungan.
Penutup 1. Peserta didik membuat kesimpulan materi kesebangunan bangun 20 menit
datar dengan bimbingan guru tentang point-point penting yang
muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.
2. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki
kinerja dan kerjasama yang baik.
3. Peserta didik mengerjakan soal post test secara individu yang
diberikan oleh guru.
4. Peserta didik diagendakan harus mempelajari materi pada
pertemuan berikutnya yaitu kesebangunan bangun segitiga.
5. Guru bersama peserta didik menutup pembelajaran dengan berdoa
dan salam.

4. Pertemuan Keempat (3 x 40 menit)


Kegiatan Langkah – langkah Waktu
Pendahuluan 1. Guru melakukan pembukaan dengan salam dan peserta didik 10 menit
memimpin doa untuk memulai pembelajaran.
2. Guru memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin.
3. Guru menyiapkan fisik dan psikis siswa dalam mengawali
kegiatan pembelajaran.
4. Guru mengapersepsi peserta didik yaitu :
Mengingat kembali materi sebelumnya yaitu mengenai
Mengidentifikasi kesebangunan dua bangun datar, konsep
kesebangunan dua bangun datar segi banyak (polygon) dan
syarat-syarat segi banyak (polygon) dikatakan sebangun.
5. Guru memberitahukan materi yang akan dibahas kepada peserta
didik pada pertemuan yang berlangsung yaitu kesebangunan dua
segitiga dan syarat-syarat kesebangunan segitiga.
Inti Langkah 1 : Menyampaikan tujuan dan memotivasi peserta 100 menit
didik
1. Guru menjelaskan beberapa point penting yang terdapat pada
materi kesebangunan dua segitiga dan syarat-syarat
kesebangunan segitiga.
2. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
peserta didik yaitu :
a. Mengidentifikasi dua bangun segitiga yang sebangun
b. Menyebutkan syarat dua bangun segitiga yang sebangun.
c. Menentukan dan membuktikan dua bangun segitiga yang
sebangun.
3. Guru memotivasi kepada peserta didik tentang penerapan
kesebangunan dua segitiga dalam kehidupan sehari-hari.
Langkah 2 : Menyajikan Informasi
4. Guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok yang
terdiri dari 4 sampai 5 oranag.
5. Guru memberikan mekanisme langkah-langkah dalam melakukan
kegiatan diskusi kelompok dengan materi kesebangunan dua
segitiga.
6. Guru menyampaikan materi secara klasikal (global) mengenai
kesebangunan dua segitiga.
Langkah 3 : Mengorganisasi peserta didik dalam kelompok-
kelompok belajar
7. Peserta didik Mengamati (tanpa atau dengan alat) Lembar Kerja
Siswa.
8. Membaca, peserta didik membaca soal LKS materi
kesebangunan bangun segitiga.
9. Mendengar, peserta didik mendengarkan penjelasan atau arahan
dari guru.
10. Guru membimbing kelompok diskusi dalam mengerjakan LKS
yang telah disediakan.
11. Peserta didik dalam berdiskusi kelompok membahas tentang :
a. Mengidentifikasi dua bangun segitiga yang sebangun
b. Menyebutkan syarat dua bangun segitiga yang sebangun.
c. Menentukan dan membuktikan dua bangun segitiga yang
sebangun
12. Peserta didik menggunakan alat dan bahan untuk membantu
mempermudah dalam menyelesaikan soal yang diberikan guru.
13. Peserta didik memperagakan atau melaksanakan tugas dari
LKS yang diberikan oleh Guru mengenai kesebangunan bangun
segitiga.
Langkah 4 : Membimbing kelompok berkerja dan belajar
14. Peserta didik saling mengumpulkan berbagai dengan cara saling
bertukar informasi, sumber buku, internet, pengetahuan ataupun
pengalaman.
15. Peserta didik melakukan aktivitas belajar dengan berdiskusi
antar teman atau dengan Guru.
16. Peserta didik melakukan kegiatan wawancara dengan
narasumber. Narasumber dalam konteks ini bisa dengan guru,
anggota kelompok, maupun peserta didik lainnya.
17. Guru membimbing siswa dalam berkelompok yang mengalami
kesulitan dalam mengerjakan LKS.
Langkah 5 : Presentasi hasil diskusi dan penghargaan
18. Mengkomunikasikan, peserta didik antara satu dengan yang lain
saling mengkomunikasikan dan bertukar informasi didepan kelas
dengan cara :
a. Beberapa perwakilan kelompok menuliskan jawaban didepan
kelas untuk diberi tanggapan atau saran.
b. Peserta didik saling bertukar informasi dengan ditanggapi
aktif oleh peserta didik lainnya sehingga diperoleh sebuah
pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan diskusi
kelompok serta dengan menggunakan metode ilmiah yang
terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar
kerja yang disediakan dengan cermat untuk mengembangkan
sikap teliti, jujur, sopan, saling menghargai pendapat orang
lain, kemampuan dalam berkomunikasi, menerapkan
kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara
yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan
belajar sepanjang hayat.
c. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok
secara klasikal tentang menyelesaikan dan menjawab soal di
LKS dengan materi pangkat nol, pangkat negatif dan bentuk
akar.
d. Guru memberikan penghargaan dengan memberi tepuk tangan
kepada kelompok yang sudah tampil mempresentasikan hasil
diskusi.
e. Guru memberikan konfirmasi berupa pelurusan dan penguatan
mengenai hasil diskusi siswa tentang materi pangkat nol,
pangkat negatif dan bentuk akar
Catatan :
Selama proses diskusi dan pembelajaran berlangsung, guru
mengamati sikap siswa dalam pembelajaran yang meliputi sikap
disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh
menghadapi masalah, bertanggungjawab, rasa ingin tahu dan
peduli lingkungan.
Penutup 1. Peserta didik membuat kesimpulan materi kesebangunan bangun 10 menit
segitiga dengan bimbingan guru tentang point-point penting yang
muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.
2. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki
kinerja dan kerjasama yang baik.
3. Peserta didik mengerjakan soal post test secara individu yang
diberikan oleh guru.
4. Peserta didik diagendakan harus mempelajari materi pada
pertemuan berikutnya yaitu mengidentifikasi kesebangunan
khusus dalam segitiga siku-siku dan menentukan kesebangunan
khusus dalam segitiga siku-siku.
5. Guru bersama peserta didik menutup pembelajaran dengan berdoa
dan salam.
5. Pertemuan Kelima (2 x 40 menit)
Kegiatan Langkah – langkah Waktu
Pendahuluan 1. Guru melakukan pembukaan dengan salam dan peserta didik 10 menit
memimpin doa untuk memulai pembelajaran.
2. Guru memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin.
3. Guru menyiapkan fisik dan psikis siswa dalam mengawali
kegiatan pembelajaran.
4. Guru mengapersepsi peserta didik yaitu :
Mengingat kembali materi sebelumnya yaitu kesebangunan dua
segitiga dan syarat-syarat kesebangunan segitiga.
5. Guru memberitahukan materi yang akan dibahas kepada peserta
didik pada pertemuan yang berlangsung mengidentifikasi
kesebangunan khusus dalam segitiga siku-siku dan menentukan
kesebangunan khusus dalam segitiga siku-siku.
Inti Langkah 1 : Menyampaikan tujuan dan memotivasi peserta 60 menit
didik
1. Guru menjelaskan beberapa point penting yang terdapat pada
materi mengidentifikasi kesebangunan khusus dalam segitiga
siku-siku dan menentukan kesebangunan khusus dalam segitiga
siku-siku.
2. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
peserta didik yaitu :
a. Mengidentifikasi kesebangunan khusus dalam segitiga siku-
siku.
b. Menentukan kesebangunan khusus dalam segitiga siku-siku.
3. Guru memberikan motivasi berupa gambaran tentang manfaat
mempelajari pelajaran yang akan dipelajari..
Langkah 2 : Menyajikan Informasi
4. Guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok yang
terdiri dari 4 sampai 5 oranag.

Langkah 3 : Mengorganisasi peserta didik dalam kelompok-


kelompok belajar
5. Peserta didik Mengamati (tanpa atau dengan alat) Lembar Kerja
Siswa.
6. Membaca, peserta didik membaca soal LKS mengidentifikasi
kesebangunan khusus dalam segitiga siku-siku dan menentukan
kesebangunan khusus dalam segitiga siku-siku.
7. Mendengar, peserta didik mendengarkan penjelasan atau arahan
dari guru.
8. Guru membimbing kelompok diskusi dalam mengerjakan LKS
yang telah disediakan.
9. Peserta didik dalam berdiskusi kelompok membahas tentang
mengidentifikasi kesebangunan khusus dalam segitiga siku-siku
dan menentukan kesebangunan khusus dalam segitiga siku-siku
10. Peserta didik menggunakan alat dan bahan untuk membantu
mempermudah dalam menyelesaikan soal yang diberikan guru.
11. Peserta didik memperagakan atau melaksanakan tugas dari
LKS yang diberikan oleh Guru mengenai materi mengidentifikasi
kesebangunan khusus dalam segitiga siku-siku dan menentukan
kesebangunan khusus dalam segitiga siku-siku.
Langkah 4 : Membimbing kelompok berkerja dan belajar
12. Peserta didik saling mengumpulkan berbagai dengan cara saling
bertukar informasi, sumber buku, internet, pengetahuan ataupun
pengalaman.
13. Peserta didik melakukan aktivitas belajar dengan berdiskusi
antar teman atau dengan Guru.
14. Peserta didik melakukan kegiatan wawancara dengan
narasumber. Narasumber dalam konteks ini bisa dengan guru,
anggota kelompok, maupun peserta didik lainnya.
15. Guru membimbing siswa dalam berkelompok yang mengalami
kesulitan dalam mengerjakan LKS.
Langkah 5 : Presentasi hasil diskusi dan penghargaan
16. Mengkomunikasikan, peserta didik antara satu dengan yang lain
saling mengkomunikasikan dan bertukar informasi didepan kelas
dengan cara :
a. Beberapa perwakilan kelompok menuliskan jawaban didepan
kelas untuk diberi tanggapan atau saran.
b. Peserta didik saling bertukar informasi dengan ditanggapi
aktif oleh peserta didik lainnya sehingga diperoleh sebuah
pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan diskusi
kelompok serta dengan menggunakan metode ilmiah yang
terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar
kerja yang disediakan dengan cermat untuk mengembangkan
sikap teliti, jujur, sopan, saling menghargai pendapat orang
lain, kemampuan dalam berkomunikasi, menerapkan
kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara
yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan
belajar sepanjang hayat.
c. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok
secara klasikal tentang menyelesaikan dan menjawab soal di
LKS dengan materi mengidentifikasi kesebangunan khusus
dalam segitiga siku-siku dan menentukan kesebangunan
khusus dalam segitiga siku-siku.
d. Guru memberikan penghargaan dengan memberi tepuk tangan
kepada kelompok yang sudah tampil mempresentasikan hasil
diskusi.
e. Guru memberikan konfirmasi berupa pelurusan dan penguatan
mengenai hasil diskusi siswa tentang materi mengidentifikasi
kesebangunan khusus dalam segitiga siku-siku dan
menentukan kesebangunan khusus dalam segitiga siku-siku.
Catatan :
Selama proses diskusi dan pembelajaran berlangsung, guru
mengamati sikap siswa dalam pembelajaran yang meliputi sikap
disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh
menghadapi masalah, bertanggungjawab, rasa ingin tahu dan
peduli lingkungan.
Penutup 1. Peserta didik membuat kesimpulan mengidentifikasi 10 menit
kesebangunan khusus dalam segitiga siku-siku dan menentukan
kesebangunan khusus dalam segitiga siku-siku dengan bimbingan
guru.
2. Peserta didik merefleksi penguasaan materi yang telah dipelajari
dengan membuat catatan penguasaan materi.
3. Peserta didik saling memberikan umpan balik hasil refleksi yang
dilakukan.
4. Peserta didik diberikan tugas mandiri sebagai pelatihan
ketrampilan dalam menyelesaikan masalah matematika yang
berkaitan dengan merasionalkan bentuk akar dan
menyederhanakan suplemen.
5. Peserta didik diagendakan harus mempersiapkan tes tertulis
materi kekongruenan dan kesebangunan.
6. Guru bersama peserta didik menutup pembelajaran dengan berdoa
dan salam.

7. Pertemuan Keenam (3 x 40 menit)


Kegiatan Langkah – langkah Waktu
Pendahuluan 1. Guru melakukan pembukaan dengan salam dan peserta didik 10 menit
memimpin doa untuk memulai pembelajaran.
2. Guru memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin.
3. Guru menyiapkan fisik dan psikis siswa dalam mengawali
kegiatan pembelajaran.
4. Guru memberitahukan kembali kepada peserta didik pada
pertemuan yang berlangsung yaitu Tes Tertulis Kekongruenan
dan Kesebangunan.
Inti 1. Guru menjelaskan mekanisme atau peraturan Tes Tertulis materi 100 menit
Kekongruenan dan Kesebangunan.
2. Peserta didik diberi motivasi untuk memusatkan perhatian pada
topik :
a. Kekongruenan bangun datar
b. Kekongruenan bangun segitiga
c. Kesebangunan bangun datar
d. Kesebangunan bangun segitiga
3. Peserta didik menyiapkan satu lembar kertas untuk mengerjakan
tes tertulis.
4. Peserta didik mengumpulkan buku catatan dan tugas individu
untuk dinilai oleh Guru.
5. Guru membagikan soal tes tertulis kepada peserta didik.
6. Peserta didik mengajukan beberapa pertanyaan kepada guru
apabila terdapat permasalahan dalam mekanisme pelaksanaan tes
tertulis.
7. Peserta didik mengerjakan Tes Tertulis sesuai dengan
kemampuan yang dimiliki.
8. Guru mengawasi peserta didik saat Tes Tertulis berlangsung.
9. Peserta didik mengulang serta mengoreksi jawaban sebelum
dikumpulkan di meja Guru.
10. Peserta didik mengerjakan ulangan harian untuk menambah
keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi
yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki
pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja
keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan
berfikir induktif serta deduktif dalam menyimpulkan materi
perpangkatan dan bentuk akar.
11. Peserta didik mengumpulkan lembar jawab kepada Guru yang
digunakan sebagai nilai tes tertulis yang nantinya akan dikoreksi
oleh Guru.
Catatan :
Selama proses tes tertulis berlangsung, guru mengamati sikap
siswa dalam pembelajaran yang meliputi sikap disiplin, rasa
percaya diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah,
bertanggungjawab, rasa ingin tahu dan peduli lingkungan.
Penutup 1. Guru mengembalikan buku catatan kepada peserta didik. 10 menit
2. Peserta didik diagendakan harus mempelajari bab baru pada
pertemuan berikutnya tentang materi Persamaan dan Fungsi
Kuadrat.
3. Guru bersama peserta didik menutup pembelajaran dengan berdoa
dan salam.

8. Pertemuan Kedelapan (2 x 40 menit)


Kegiatan Langkah – langkah Waktu
Pendahuluan 1. Guru melakukan pembukaan dengan salam dan peserta didik 10 menit
memimpin doa untuk memulai pembelajaran.
2. Guru memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin.
3. Guru menyiapkan fisik dan psikis siswa dalam mengawali
kegiatan pembelajaran.
4. Guru memberikan penjelasan tentang hasil tes tertulis yaang telah
dikerjakan pada pertemuan sebelumnya.
5. Guru memberikan penghargaan atau apresiasi kepada peserta
didik yang mendapatkan nilai tertinggi pada Tes Tertulis di
pertemuan yang sebelumnya.
6. Guru memberikan pengarahan kepada peserta didik yang
mendapatkan nilai tes tertulis di bawah KKM dengan melakukan
remidial dan peserta didik yang mendapatkan nilai tertulis di atas
KKM dengan melakukan pengayaan.
7. Guru membagikan hasil tes tertulis kepada peserta didik.
Inti 1. Peserta didik diberi motivasi untuk memusatkan perhatian pada 60 menit
topik :
a. Kekongruenan bangun datar
b. Kekongruenan bangun segitiga
c. Kesebangunan bangun datar
d. Kesebangunan bangun segitiga
2. Peserta didik menyiapkan satu lembar kertas sebagai lembar
jawab.
3. Guru membagikan soal remidial dan soal pengayaan kepada
peserta didik.
4. Peserta didik mengerjakan soal remidial bagi yang mendapatkan
nilai tes tertulis di bawah KKM .
5. Peserta didik mengerjakan soal pengayaan bagi yang
mendapatkan nilai tes tertulis di atas KKM.
6. Peserta didik bertanya kepada guru apabila terdapat soal yang
kurang dipahami.
7. Guru memberikan umpan balik yaitu dengan membahas soal
yang ditanyakan peserta didik.
8. Peserta didik mengerjakan soal remidial dan soal pengayaan.
9. Peserta didik mengulang serta mengoreksi jawaban sebelum
dikumpulkan di meja Guru.
Catatan :
Selama proses tes tertulis berlangsung, guru mengamati sikap
siswa dalam pembelajaran yang meliputi sikap disiplin, rasa
percaya diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah,
bertanggungjawab, rasa ingin tahu dan peduli lingkungan.
Penutup 1. Peserta didik mengumpulkan lembar jawab remidial dan lembar 10 menit
jawab pengayaan di meja guru.
2. Guru memberikan arahan agar peserta didik mempelajari Bab
baru yaitu Persamaan dan Fungsi Kuadrat pada pertemuan
selanjutnya.
3. Guru bersama peserta didik menutup pembelajaran dengan berdoa
dan salam.
I. Penilaian
1. Teknik penilaian
a. Sikap spiritual
Bentuk
Pedoman
Jenis Penilaian Instrumen dan
Penskoran
Instrumen
Sikap Spiritual Individu terlampir terlampir
b. Sikap sosial
Bentuk
Pedoman
Jenis Penilaian Instrumen dan
Penskoran
Instrumen
Sikap Sosial Observasi terlampir Terlampir
Teman Sebaya terlampir Terlampir
c. Pengetahuan
Jenis Penilaian Bentuk Instrumen Pedoman
dan Instrumen Penskoran
Pengetahuan Tes Tertulis Terlampir Terlampir
Tes Lesan Terlampir Terlampir
Tugas Terlampir Terlampir
d. Keterampilan
Jenis Penilaian Bentuk Instrumen Pedoman
dan Instrumen Penskoran
Ketrampilan Kinerja Terlampir Terlampir
Proyek Terlampir Terlampir
Portofolio Terlampir Terlampir
Produk Terlampir Terlampir

e. Pembelajaran Remidial
Berdasarkan hasil analisis penilaian dari tugas kelompok dan postest, peserta didik
yang belum mencapai ketuntasan belajar diberikan kegiatan pembelajaran remedial
dalam bentuk :
1) Bimbingan perorangan jika peserta didik yang belum tuntas ≤ 20%
2) Belajar kelompok jika peserta didik yang belum tuntas antara 20% dan 50%
3) Pembelajaran ulang jika peserta didik yang belum tuntas ≥ 50%
f. Pembelajaran Pengayaan
Berdasarkan hasil analisis penilaian dari tugas kelompok dan postest,, peserta
didik yang sudah mencapai ketuntasan belajar diberi kegiatan pengayaan dalam
bentuk penugasan untuk mempelajari soal-soal PAS.

Janten, 15 Juli 2019

Mengetahui

Kepala Madrasah Guru Mata Pelajaran

Muhamad Dwi Putranto, S.Pd Yuli Tiga Pratuti, S.Pd

NIP.1975082520050111005 NIP.197807262005012003

Anda mungkin juga menyukai