PEKERJAAN :
NORMALISASI SEI SUPA
PEKERJAAN KONSTRUKSI
1. LATAR BELAKANG
Sugai merupakan salah satu air permukaan yang sangat penting untuk kebutuhan manusia baik
sebagai sumber air minum maupun kegunaan lainnya seperti pemanfaatanya terhadap irigasi,
industri, sumber energi, pendukung prasarana jalan dan jembatan dan kegunaan lainnya. Namun
demikian, keberadaan sungai pada suatu daerah alirannya juga dapat menimbulkan bencana
banjir yang dapat merugikan kehidupan manusia.
Banjir merupakan bencana yang diakibatkan oleh faktor human maupun nature. Namun sebagian
besar bencana banjir diakibatkan perusakan rona alam oleh manusia sehingga mengganggu
stabilitas lingkungan. Banjir merupakan bertambahnya debit air melebihi debit rencana yang
diperkirakan sehingga keluar dari wadah airnya. Banjir diasumsikan dari diluar kontrolnya
konservasi dan preservasi terhadap air.
Hal tersebut berkaitan erat dengan kondisi sungai yang ada saat ini. Terdapat beberapa sungai di
kabupaten yang melintasi prasarana jalan dan jembatan. Dikhawatirkan pada saat datangnya
musim hujan dapat mengakibatkan banjir yang berdampak pada kerusakan lahan pertanian,
pemukiman maupun saran dan prasarana umum bahkan dapat menelan korban jiwa dan harta
benda. Selain itu sedimentasi sungai juga menyebabkan tidak optimalnya pemanfaatan sungai
bagi kehidupan manusia. Normalisasi sungai juga dilaukan untuk mendukung pembangunan
jembatan yang melewati sungai tersebut.
Pemerintah Kabupaten Tana Tidung, dalam hal ini mempunyai perhatian khusus terhadap
penanganan jalan dan jembatan yang menghubungkan antara pusat-pusat kegiatan
perekonomian. Kebijakan tersebut ditempuh dengan langkah-langkah yang salah satunya adalah
membangun dan meningkatkan infrastruktur jalan untuk mendorong dan memacu perkembangan
ekonomi dan investasi, yang diarahkan untuk memberikan kemudahan, kelancaran, kenyamanan
dan keselamatan dalam aksebilitas, mobilitas dan distribusi, sehingga dapat mengurangi waktu
tempuh dan biaya pergerakan baik untuk masyarakat maupun barang.
Untuk menunjang program tersebut, Pemerintah Kabupaten Tana Tidung melalui Dinas Pekerjaan
Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Pemukiman Kabupaten Tana Tidung telah
memprogramkan Pekerjaan Normalisasi Sei Supa pada Program Pengembangan dan
Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan lainnya untuk Tahun Anggaran 2019.
3. TARGET/SASARAN
Target/sasaran yang ingin dicapai dalam pekerjaan konstruksi ini adalah :
1. Membangun Normalisasi Sungai di Sei Supa Desa Bebatu, dalam rangka pengendalian banjir
dan juga untuk mendukung pembangunan prasarana jalan dan jembatan menuju desa bebatu
di Kabupaten Tana Tidung.
4. LOKASI PEKERJAAN
Lokasi Pekerjaan Konstruksi Normalisasi Sei Supa terletak di Desa Bebatu.
9. MASA PEMELIHARAAN
Masa pemeliharaan pekerjaan konstruksi ditetapkan selama 180 (Seratus Delapan Puluh) hari
kalender terhitung setelah serah terima pertama/PHO.
3. Mobilisasi
Lingkup kegiatan Mobilisasi yang diperlukan tergantung pada jenis dan volume pekerjaan
yang harus dilaksanakan sebagaimana disyaratkan dibagian-bagian lain dari kontrak, dan
secara umum harus memenuhi berikut :
a. Ketentuan Mobilisasi untuk semua Kontrak
o Penyewaan atau pembelian sebidang lahan yang diperlukan untuk base camp
Penyedia Jasa dan kegiatan pelaksanaan.
o Mobilisasi semua Personil Penyedia Jasa sesuai dengan struktur organisasi
pelaksana yang telah disetujui oleh Direksi Pekerjaan termasuk para pekerja
yang diperlukan dalam pelaksanaan dan penyelesaian pekerjaan.
o Mobilisasi dan pemasangan peralatan sesuai dengan daftar peralatan yang
tercantum dalam penawaran, dari suatu lokasi asal ke tempat pekerjaan dimana
peralatan tersebut akan digunakan.
o Penyediaan dan pemeliharaan base camp Penyedia Jasa, jika perlu termasuk
kantor lapangan, tempat tinggal, bengkel, gudang, ruang laboratorium beserta
peralatan ujinya, dan sebagainya.
o Perkuatan jembatan lama untuk pengangkutan alat-alat berat.
o Mobilisasi personil dan peralatan dapat dilakukan secara bertahap sesuai dengan
kebutuhan lapangan namun ketentuan ini hanya berlaku untuk pentahapan
mobilisasi peralatan utama dan personil terkaitnya dan harus sudah diatur
jadwalnya terlebih dahulu saat tahap pengadaan jasa pemborongannya.
Pengaturan mobilisasi secara bertahap ini tidak menghapuskan denda akibat
keterlambatan mobilisasi setiap tahapannya sesuai jadwal yang disepakati dan
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kontrak. Setiap tahapan mobilisasi
peralatan utama harus terlebih dahulu diajukan permohonan mobilisasinya oleh
penyedia jasa kepada Direksi Pekerjaan paling sedikit 30 hari sebelum tanggal
rencana awal mobilisasi setiap peralatan utama tersebut.
Dalam segala hal, mobilisasi personil dan peralatan utama yang dilakukan secara
bertahap dan terjadwal tidak boleh melampaui dua pertiga periode pelaksanaan
konstruksinya.
c. Periode Mobilisasi
Kecuali ditentukan lain dalam kontrak maka mobilisasi dari seluruh mata pekerjaan
yang terdaftar harus diselesaikan dalam jangka waktu 60 hari terhitung mulai tanggal
mulai kerja, kecuali penyediaan fasilitas dan pelayanan pengendalian mutu yang
terdiri dari tenaga ahli, tenaga terampil, dan sumber daya uji mutu lainnya yang siap
operasional, harus diselesaikan dalam waktu paling lama 45 hari.
Disusun Oleh :
Pejabat Pembuat Komitmen,
(PPK)