TEMA YANG
IDENTITAS TIM TELAH
DISELESAIKAN
Meningkatkan
2. Ketua Ahmad Faizin, S.Kep. Ners, keselamatan
pasien melalui
Kepatuhan cuci
3. Sekretaris Joni Saefuloh, S.Kep, Ners tangan petugas
sebelum kontak
4. Anggota 1. Wahyudi S.Kep.Ners dengan pasien
2. Supriyono,S.Kep.Ners
3. Setiadji Mustofa, AMKg
-1-
STRUKTUR ORGANISASI
DIREKTUR
IRJA I
GKM
i
RAJA SATU HATI
-2-
Alur proses pemeriksaan pasien Rawat Jalan RSMS sebelum GKM :
MULAI
Petugas TIDAK
cuci PELAYANAN RAWAT JALAN
tangan
YA
-3-
VISI RSMS
MISI RSMS
NILAI-NILAI RSMS
KEJUJURAN
KESETIAAN
KEMITRAAN
KASIH SAYANG
BEKERJA ADALAH IBADAH
-4-
JADWAL RENCANA DAN REALISASI KEGIATAN GKM IRJA
PERIODE JULI 2019 – SEPTEMBER 2019
l
1 Menentukan Tema dan Judul
l l
2 Mencari Penyebab Masalah
l
3 Menguji Penyebab Dominan
Rencana Perbaikan dan Penetapan Target l l
4
Melaksanakan Perbaikan
Meneliti Hasil l
5
Standarisasi l
6
l
7 Menentukan Tema Berikutnya
Keterangan :
: Rencana
: Realisasi
-5-
LANGKAH I
Berdasarkan curah pendapat pada pertemuan pertama gugus menemukan masalah sabagai
berikut :
Tabel 1.1
NO MASALAH
PEMBERI IDE
Tabel 1.2
JUMLAH
NO MASALAH %
KEJADIAN
Keterbatasan jumlah alat medis di poli
1 gigi dengan jumlah pasien 8 2,2
Kurangnya pengetahuan pasien mengenai
2 penyakit dengan penularan droplet 5 1,4
infeksien
-6-
Kunjungan pasien rutin kontrol yang tidak
3 12 0,3
sesuai jadwal
Kepatuhan petugas melaksanakan cuci
4 20 2,8
tangan sebelum kontak dengan pasien
Pelaksanaan Ct Scant pada pasien anak
5 sering tertunda 7 0,3
Pasien rencana program tindaan tidak
6 4 1,8
datang tepat waktu
Rendahnya kepatuhan pasien paru dalam
7 menggunakan masker 3 0,5
Kurang ketersediannya kursi roda di rawat
8 jalan 6 0,1
Tema
Meningkatkan keselamatan pasien melalui Kepatuhan cuci tangan petugas sebelum
kontak dengan pasien.
Berdasarkan hasil kesepakatan gugus hanya akan mengambil 5 masalah yang akan
dibahas pada GKM ini, yaitu:
Tabel 1.3
JUMLAH
NO MASALAH %
KEJADIAN
Kepatuhan petugas melaksanakan cuci
1 tangan sebelum kontak dengan pasien 20 2,8%
Kunjungan pasien rutin kontrol yang tidak
2 sesuai jadwal 12 0,3%
Pasien rencana program tindaan tidak
3 4 1,8%
datang tepat waktu
Kurang ketersediannya kursi roda di rawat
4 6 0,1%
jalan
Rendahnya kepatuhan pasien paru dalam
5 menggunakan masker 3 0,5%
A. Prioritas Masalah
Dengan metode curah pendapat, maka proritas masalah disepakati berdasarkan tingkat
kepentingan, mudah mengatasi, efisiensi waktu, pengaruh terhadap kualitas, dan efisiensi biaya
-7-
Tabel 1.4
FAKTOR PENGARUH
MUDAH EFISIENSI
NO PENYEBAB PENTING TERHADAP BIAYA JUMLAH PRIORITAS
DIATASI WAKTU
MASALAH KUALITAS
Pasien rencana
program
1 tindaan tidak 1 2 3 2 3 2 2 2 1 1 1 2 1 2 1 2 2 1 2 3 3 2 2 2 2 47 IV
datang tepat
waktu
Kunjungan
pasien kontrol
2 3 3 3 2 3 2 2 3 2 1 2 3 1 3 1 2 3 2 2 3 1 1 2 2 3 55 II
yang tidak
sesuai jadwal
Kepatuhan
petugas
melaksanakan
3 cuci tangan 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 72 I
sebelum
kontak dengan
pasien
Rendahnya
kepatuhan
pasien paru
4 3 2 3 1 3 3 2 2 1 3 3 3 2 1 3 2 2 2 3 1 2 3 3 53 III
dalam
menggunakan
masker
Kurang
ketersediannya
5 kursi roda di 1 3 2 1 3 2 2 2 1 2 1 2 1 2 1 1 2 1 2 1 1 1 2 2 2 41 V
rawat jalan
3. sangat 3. sangat 3. sangat 3. sangat 3. sangat
penting mudah cepat berpengaruh murah
2.
2. penting 2. mudah 2. cepat 3. murah
berpengaruh
1. kurang 1. kurang
1. sulit 1. lambat 1. mahal
penting berpengaruh
Tabel 1.5
Kepatuhan petugas
melaksanakan cuci tangan
1. 20 44,4 44,4
sebelum kontak dengan
pasien
Kunjungan pasien rutin
2. kontrol yang tidak sesuai 12 26,7 71,1
jadwal
Pasien rencana program
3. tindaan tidak datang tepat 4 8,9 80
waktu
Kurang ketersediannya
4. 6 13,3 93,3
kursi roda di rawat jalan
Rendahnya kepatuhan
5. pasien paru dalam 3 6,7 100
menggunakan masker
-8-
B. Diagram Pareto
100
100 93,3
90 80
80 71,1
70 44,4
20
60
50
12
40 6 4
30 40 3
20
10
0
1 2 3 4 5
Kesimpulan :
Berdasarkan diagram pareto prioritas masalah, maka gugus sepakat untuk membahas
masalah no. I Yaitu Kepatuhan petugas melaksanakan cuci tangan sebelum kontak
dengan pasien . Untuk itu tema yang diambil adalah Meningkatkan keselamatan
pasien melalui Kepatuhan cuci tangan petugas sebelum kontak dengan pasien.
C. Menentukan Judul
Tabel 1.6
-9-
JONI
5. Kondisi pasien poliklinik ramai / banyak
SUPRIYONO
6. Petugas tidak merasa tangannya kotor
Tidak ada sanksi yang berat
7. WAHYUDI
SETIAJI
8. Tidak ada teguran dari atasan
SUPRIYONO
9. Sudah budaya/ kebiasaan
FAIZIN
10. Lupa cuci tangan
11. SETIAJI
Petunjuk / poster cuci tangan kurang menarik
12
Tidak ada reward FAIZIN
Tabel 1.7
Dari data diatas, maka Tim GKM sepakat menentukan judul yaitu : Meningkatkan
kepatuhan petugas melaksanakan cuci tangan sebelum kontak dengan pasien rawat
- 10 -
Jalan dari ....... % menjadi 100 % di Rumah Sakit Prof. Dr. Margono Soekarjo
Purwokerto.
Q (Quality) :
Meningkatkan keselamatan pasien dengan tidak menyebarkan kuman lewat tangan
petugas, memutus mata rantai penyakit
C (COST) :
Tidak menambah anggaran karena sudah tersedia alat cuci tangan
D (Delivery):
Mencegah terjadinya penyebaran kuman dari petugas ke pasien
S (Safety):
Aman bagi pasien, petugas dan keluarga
Bagi pasien : tidak beresiko tertular penyakit oleh petugas, Menghindari
healthcare-associated infections (HAIs)
Bagi petugas : Meminimalkan risiko penularan penyakit
Bagi pengunjung/keluarga : mendapatkan kepuasan terhadap pelayanan yang
prima
M (Moral) :
Memberikan rasa nyaman, aman, semangat, empaty dan kerja yang kondusif
Mengetahui, Mengetahui,
Ka Instalasi Rawat Jalan I Wakil Direktur Pelayanan
- 11 -
LANGKAH II
MENCARI PENYEBAB MASALAH
Budaya/ Rendahnya
kebiasaan
kepatuhan
petugas cuci
tangan
sebelum
kontak dg
Tidak ada
reward Petunjuk pasien
kurang jelas
Patauan Tdk ada sanksi
cuci tangan yg berat
kurang
MONEY
METODE
SARANA
- 12 -
2.2 Inventarisasi Masalah
Dari curah pendapat diperoleh beberapa faktor penyebab ketidakpatuhan petugas tidak
melakukan cuci tangan sebelum kontak dengan pasien
Tabel 2.1
NO Faktor Yang Berpengaruh Pemberi Ide
1. Tidak ada reward WAHYUDI
2. Petugas tidak peduli pentingnya cuci tangan SETIAJI
3. Petugas kurang peduli terdadap dampak yang FAIZIN
mungkin timbul akibat tidak cuci tangan
4. Pantauan kepatuhan cuci tangan petugas rendah JONI
5. Kondisi pasien poliklinik ramai banyak JONI
6. Petugas tidak merasa tangannya kotor SUPRIYONO
7. Tidak ada sanksi yang berat WAHYUDI
8. Tidak ada teguran dari atasan SETIAJI
9. Sudah budaya/ kebiasaan SUPRIYONO
10. Lupa cuci tangan FAIZIN
11. Petunjuk / poster cuci tangan kurang terihat SETIAJI
12. Rendahnya resiko tidak cuci tangan sebeum kontak FAIZIN
dengan pasien
Tabel 2.2
FAKTOR
NO PENYEBAB MASALAH
PENYEBAB
1. Manusia Petugas tidak peduli pentingnya cuci tangan
Petugas kurang peduli terdadap dampak yang
mungkin timbul akibat tidak cuci tangan
Petugas tidak merasa tangannya kotor
Sudah budaya/ kebiasaan
Lupa cuci tangan
Rendahnya resiko tidak cuci tangan sebeum
kontak dengan pasien
2. Metoda Petunjuk / poster cuci tangan kurang terihat
Tidak ada sanksi yang berat
Tidak ada teguran dari atasan
3. Sarana Pantauan kepatuhan cuci tangan petugas
rendah
4. Lingkungan Kondisi pasien poliklinik ramai banyak
5. money Tidak ada reward
- 13 -
2.4 Analisa Kausa (Why – Why Diagram)
FAKTOR
NO PENYEBA WHY 1 WHY 2 WHY 3 WHY 4
B
Petugas tidak peduli Petugas merasa tidak perlu cuci Tangan terasa bersih Tidak tampak
pentingnya cuci tangan tangan kuman ditangan
- 14 -
2.5 Penentuan Penyebab Dominan
Tabel 2.4
FAKTOR PENYEBAB WAHY FAIZI SUPRI
NO JONI SETIAJI TOT. PERINGKAT
MASALAH UDI N YONO
Penenetapan NGT
Rumus : ½ n + 1 = ½ (6) + 1
= 3+ 1
= 4
- 15 -
Analisa Penyebab Dominan Masalah
Tabel 2.5
FAKTOR SEBAB YANG KESIMPULAN
NO AKIBAT
PENYEBAB MUNGKIN SEMENTARA
Sudah budaya/ Tidak merasa Kepatuhan cuci tangan
kebiasaan bersalah kurang
Petugas tidak
merasa Langsung kontak Kepatuhan cuci tangan
1. Manusia
tangannya dengan pasien kurang
kotor
Lupa cuci Langsung kontak Kepatuhan cuci tangan
tangan dengan pasien kurang
Petunjuk /
poster cuci Kepatuhan cuci tangan
2 Sarana Lupa cuci tangan
tangan kurang kurang
terihat
Mengetahui, Mengetahui,
Ka Instalasi Rawat Jalan I Wakil Direktur Pelayanan
- 16 -
LANGKAH III
MENGUJI PENYEBAB DOMINAN
- 17 -
September 2019 40 -
September 2019 32 1
221 13 = 5,9 %
Petugas tidak
Tidak cuci tangan merasa
Tanggal
sblm kontak ps(Y) tangannya
kotor(X)
September 2019 32 18
September 2019 35 12
September 2019 32 10
September 2019 40 10
September 2019 40 10
September 2019 32 10
221 70 = 31.6%
Kesimpulan : Terdapat hubungan yang signifikan antara Petugas tidak merasa
tangannya kotor dengan tidak cuci tangan sebelum kontak, dengan besarnya
kontribusi Petugas tidak merasa tangannya kotor dengan tidak cuci tangan sebelum
kontak sebesar 31.6 %
AKAR
NO FREKUENSI %
PENYEBAB
1. r1 72 32,6
2. r2 13 5,9
- 18 -
3. r3 70 31,6
4. r4 66 29,9
221 100 %
Keterangan :
r1 : Sudah budaya/ kebiasaan
r2 : Petunjuk/poster cuci tangan kurang terlihat
r3 : Petugas tidak merasa tangannya kotor
r4 : Lupa cuci tangan/ malas
29.9 32.6 r1
r2
r3
r4
5.9
31.6
Kesimpulan :
Dari hasil perhitungan koefisien korelasi “r” dan diagram pie maka dapat disimpulkan
bahwa penyebab dominan adalah : sudah menjadi budaya atau kebiasaan.
Mengetahui, Mengetahui,
Ka Instalasi Rawat Jalan I Wakil Direktur Pelayanan
- 19 -
LANGKAH IV
RENCANA PERBAIKAN DAN RENCANA TARGET HASIL DAN IMPLEMENTASI
OUTPUT
INPUT PROSES DAMPAK (Waktu) GOAL
(Indikator)
Petugas, pasien :
Menghindari healthcare-associated
5 momen dan 6
langkah cuci infections (HAIs)
tangan terpenuhi Mengurangi penularan penyakit/
Petugas cuci
Petugas melakukan tangan sesuai memutus mata rantai penularan penyait
Petugas Mencegah
6 langkah cuci prosedur Rumah Sakit :
poliklinik penularan
tangan sebelum operasional
penyakit Program PPI RS Terpenuhi
kontak dengan rumah sakit
pasien Akreditasi paripurna
Menciptakan lingkungan rumah sakit
yang kondusif
Meningkatkan kepercayaan masyarakat
terhadap RS Margono
- 20 -
4.2 Rencana Perbaikan
WHY WHAT WHO HOW
PENYEBAB WHERE WHEN HOW MUCH
NO Mengapa Harus Apa Rencana Penanggung Bagaimana
DOMINAN Dimana Kapan Rencana Target
Diperbaiki Perbaikan Jawab Tindakannya
1. Sudah budaya kebiasaan yang buruk tidak Meningkatkan Di Poliklinik September Ka. IRJA 1. Selalu mengingatkan saat Kepatuhan petugas
atau kebiasaan menjadi budaya yang akan kesadaran petugas yang 2019 morning report dan dalam cuci tangan
sulit diperbaiki dan akan pentingnya bersangkutan pertemuan ruangan meningkat dan
merugikan. cuci tangan sesuai 2. Saling mengingatkan satu menjadi kebiasaan
SPO sama lainnya baik yang perlu
3. Melakukan evaluasi dibudayakan
berkala terhadap kepatuhan
cuci tangan
2. Petunjuk/poster Meningkatkan daya Memasang papan Di tiap poli September Ka. Irja 1.Memasang poster Meningkatkan
cuci tangan Tarik papan petunjuk petunjuk/ poster 2019 petunjuk yang menyentuh minat untuk
kurang terlihat cuci tangan yang menyentuh jiwa melihat dan
jiwa membaca
3. Petugas tidak Karena kuman terdapat Meningkatkan Di poliklinik September Ka Irja Membuat detektor kuman Setiap kali pre
merasa tangannya ditangan kita walaupun kesadaran petugas 2019 kontak dengan
kotor tidak tampak kotor akan pentingnya pasien
memutus mata melaksanakan
rantai penyakit cuci tangan
dengan cara cuci
tangan.
4. Lupa cuci tangan/ Karena menyangkut Demi terjaganya Di Tiap-tiap September Ka. Irja Membuat PIN yang wajib Semua petugas
malas keselamatan orang keselamatan kita poli 2019 dipakai setiap hari, poliklinik
banyak sehingga kita bersama. sebagai pengingat dan
- 21 -
harus punya tanggung komitmen kita untuk
jawab untuk selalu cuci selalu cuci tangan sebelum
tangan kontak dengan pasien.
Target yang ditetapkan dalam perbaikan adalah terwujudnya cuci tangan pre kontak dengan pasien secara total ( 100% )
- 22 -
4.3 Pelaksanaan Perbaikan SEPTEMBER 2019
FR WAKTU HASIL
NO P. JAWAB LOKASI RINCIAN PELAKSANAAN
PENYEBAB REALISASI REALISASI
1. Sudah menjadi Ka. IRJA Semua September 2019 1. Selalu mengingatkan saat
budaya atau klinik di morning report dan pertemuan
kebiasaan IRJA I ruangan Semua petugas melakukan
2. Saling mengingatkan kembali cuci tangan pre kontak
saat operan dinas dengan pasien
3. Saling mengingatkan satu sama
lainnya
2. Petunjuk/poster Ka.IRJA Semua September 2019 Memasang poster yang menyentuh jiwa Semua petugas tersentuh
cuci tangan kurang poliklinik jiwanya, sehingga mau
terlihat melakukan cuci tangan
dengan senang
3. Petugas tidak Ka. IRJA Semua September 2019 Kerja sama dengan bagian Sarana untuk Semua petugas memakai
merasa tangannya poliklinik membuat detector kuman, setiap kali detektor kuman
kotor akan kontak dengan pasien ( setiap kali
akan memeriksa pasien,tangan kita di
dekatkan ke detektor jika ada kuman
maka detektor akan alarm, jika tidak
alarm maka kita baru aman untuk kontak
dengan pasien.
4. Lupa cuci tangan/ Ka. IRJA Semua September 2019 Dengan terpakainya PIN maka petugas Semua petugas memakai
malas poliklinik telah berkomitmen untuk selalu cuci PIN cuci tangan
tangan sebelum kontak dengan pasien
- 23 -
Langkah V
MENELITI HASIL PERBAIKAN
12
10
8
6
4
0.6
2
0
Sebelum Perbaikan Setelah Perbaikan
Keterangan :
Rerata Tidak cuci tangan karena budaya atau kebiasaan sebelum perbaikan 12, rerata
setelah perbaikan 0,6. Jadi ada penurunan sebesar 11.4 setelah dilakukan perbaikan.
- 24 -
2. Petunjuk/poster cuci tangan kurang terlihat
2.1
2.5
1.5
0.67
1
0.5
0
Sebelum Perbaikan Setelah Perbaikan
Keterangan :
Rerata Tidak cuci tangan karena petunjuk atau poster kurang terlihat sebelum
perbaikan 2,1 rerata setelah perbaikan 0,67. Jadi ada penurunan sebesar 1,43 setelah
dilakukan perbaikan.
- 25 -
Petugas Tidak Merasa Tangannya Kotor
11.67
12
10
8
6
2.17
4
2
0
Sebelum Perbaikan Setelah Perbaikan
Keterangan :
Rerata 3. Petugas tidak merasa tangannya kotor ,sebelum perbaikan 11,7 rerata setelah
perbaikan 2,17 Jadi ada penurunan sebesar 9,53 setelah dilakukan perbaikan
11
12
10
4 2.34
0
Sebelum Perbaikan Setelah Perbaikan
- 26 -
Keterangan :
Rerata Lupa cuci tangan/ malas sebelum perbaikan 11 rerata setelah perbaikan 2,34.
Jadi ada penurunan sebesar 8,67 setelah dilakukan perbaikan.
TARGE
NO PENYEBAB DOMINAN SEBELUM SESUDAH T KET
%
Sudah budaya atau
1. 12 0,6
kebiasaan
Petunjuk/poster cuci
2. 2,1 0,67
tangan kurang terlihat Tercapai
100%
Petugas tidak merasa 84,29 %
3. 11,67 2,17
tangannya kotor
4. Lupa cuci tangan/ malas 11 2,34
JUMLAH 36,77 5,78
- 27 -
ALUR PEMERIKSAAN PASIEN DI IRJA 1
A. Sebelum B. Sesudah
MULAI
MULAI
TIDAK YA
CUCI PETUGA
TANGA S CUCI
N TANGA
N
YA YA
SELESAI SELESAI
- 28 -
LANGKAH VI
STANDARISASI
6.1 Dari upaya perbaikan sebagaimana telah diuraikan pada Langkah V untuk
memperbaiki kepatuhan cuci tangan sebelum kontak adalah sebagai berikut :
Dari upaya perbaikan yang dilakukan oleh gugus diperoleh standar hasil :
TARGE
NO PENYEBAB DOMINAN SEBELUM SESUDAH T KET
%
Sudah budaya atau
1. 12 0,6
kebiasaan
Petunjuk/poster cuci
2. 2,1 0,67
tangan kurang terlihat Tercapai
100%
Petugas tidak merasa 84,29 %
3. 11,67 2,17
tangannya kotor
4. Lupa cuci tangan/ malas 11 2,34
JUMLAH 36,77 5,78
- 29 -
Fasilitator Ketua GKM
Mengetahui, Mengetahui,
Ka Instalasi Rawat Jalan I Wakil Direktur Pelayanan
- 30 -
LANGKAH VII
MENENTUKAN TEMA BERIKUTNYA
Pada langkah ini tim kembali melakukan curah pendapat yang dilakukan pada tanggal 08
september sampai 10 september. Tim masih ingin melanjutkan perbaikan terhadap masalah-
masalah yang belum terselesaikan pada langkah sebelumnya dan mencari masalah-masalah
yang ada dilingkup rawat jalan :
MASALAH
PEMBERI IDE
- 31 -
7.2 Pioritas Masalah
Tabel 1.4
PENGARUH
FAKTOR PENYEBAB MUDAH EFISIENSI
NO PENTING TERHADAP BIAYA JUMLAH PRIORITAS
MASALAH DIATASI WAKTU
KUALITAS
Pasien rencana program
1 tindaan tidak datang tepat 1 2 3 2 3 2 2 2 1 1 1 2 1 2 1 2 2 1 2 3 3 2 2 2 2 53 II
waktu
Kunjungan pasien kontrol
2 yang tidak sesuai jadwal 3 3 3 2 3 2 2 3 2 1 2 3 1 3 1 2 3 2 2 3 1 1 2 2 3 55 I
Rendahnya kepatuhan
4 pasien paru dalam 3 2 3 1 3 3 2 2 1 3 3 3 2 1 3 2 2 2 3 1 2 3 3 47 IV
menggunakan masker
- 32 -
7.3 Stratifikasi Prioritas Masalah
3. Kurang ketersediannya
49 31.2 100
kursi roda di rawat jalan
Jumlah 157 100
Diagram Pareto
100 100
90
80
70 68.8
60
50 35
40 55
30
20 53
49
10
0
1 2 3
Diagram Pareto Prioritas Masalah
Kesimpulan :
Berdasarkan tabel pareto dan diagram pareto prioritas masalah, bahwa masalah “Kunjungan
pasien yang tidak sesuai jadwal” mempunyai frekuensi paling tinggi sehingga tim sepakat untuk
mengangkat tema tersebut pada kegiatan GKM berikutnya.
- 33 -
JADWAL RENCANA KEGIATAN GKM RAJA SATU HATI
PERIODE BULAN Agustus s/d November 2019
Melaksanakan Perbaikan
Meneliti Hasil
Standarisasi
- 34 -
Fasilitator Ketua GKM
Mengetahui, Mengetahui,
Ka Instalasi Rawat Jalan I Wakil Direktur Pelayanan
- 35 -