Anda di halaman 1dari 35

Judul : Meningkatkan kepatuhan petugas melaksanakan cuci

tangan sebelum kontak dengan pasien dari ....... % menjadi


100 % di instalasi rawat jalan Rumah Sakit Prof. Dr.
Margono Soekarjo Purwokerto
Nama GKM : RAJA SATU HATI
GKM dibentuk : 01 Juli 2019
Waktu Pertemuan : Setiap Rabu dan jumat jam 13.00 – 14.30
Periode Kegiatan : 01 Agustus 2019– 10 September 2019
Poli Kerja : Instalasi Rawat Jalan
Instansi : RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto, Jln Dr
Gumbreg No 1 Purwokerto Jawa Tengah Telp. (0281)
632708
Produk yang dihasilkan : Inovasi PIN, detektor kuman dan poster yang menyentuh
jiwa untuk Meningkatkan kepatuhan cuci tangan sebelum
kontak dengan pasien,menjadi 100 %.
Fasilitator : Muniroh, SPd.Skep. Ners.
Kehadiran : Rata-rata 90 %
Frekuensi Pertemuan : 10 kali
Anggota TIM :

TEMA YANG
IDENTITAS TIM TELAH
DISELESAIKAN

1. Fasilitator Muniroh, SPd. S.Kep Ners

Meningkatkan
2. Ketua Ahmad Faizin, S.Kep. Ners, keselamatan
pasien melalui
Kepatuhan cuci
3. Sekretaris Joni Saefuloh, S.Kep, Ners tangan petugas
sebelum kontak
4. Anggota 1. Wahyudi S.Kep.Ners dengan pasien
2. Supriyono,S.Kep.Ners
3. Setiadji Mustofa, AMKg

-1-
STRUKTUR ORGANISASI

DIREKTUR

WADIR UMUM DAN WAKIL DIREKTUR WAKIL DIREKTUR


KEUANGAN PELAYANAN PENUNJANG DAN
PENDIDIKAN

BIDANG BIDANG BIDANG MUTU DAN


PELAYANAN PERAWATAN KERJASAMA

KELOMPOK STAF INSTALASI BIDANG/BAGIAN/IN


MEDIS DILINGKUP WADIR STALASI TERKAIT
PELAYANAN

IRJA I

GKM
i
RAJA SATU HATI

-2-
Alur proses pemeriksaan pasien Rawat Jalan RSMS sebelum GKM :

MULAI

PASIEN MASUK LOKET


PENDAFTARAN

Petugas TIDAK
cuci PELAYANAN RAWAT JALAN
tangan

YA

PELAYANAN RAWAT JALAN

-3-
VISI RSMS

 Prima dalam Pelayanan Sub Spesialistik dan Pendidikan Profesi

MISI RSMS

 Menyelenggarakan pelayanan kesehatan rujukan sub spesialistik


 Menyelenggarakan pendidkan, pelatihan dan pengabdian masyarakat di bidang
kesehatan
 Mengembangkan kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui peningkatan
professional dan kesejahteraan.
 Mengembangkan sarana dan prasarana yang unggul, tepat dan aman
 Mengembangkan system manajemen yang handal, transparan, akuntabel, efektif
dan efisien

NILAI-NILAI RSMS

 KEJUJURAN
 KESETIAAN
 KEMITRAAN
 KASIH SAYANG
 BEKERJA ADALAH IBADAH

-4-
JADWAL RENCANA DAN REALISASI KEGIATAN GKM IRJA
PERIODE JULI 2019 – SEPTEMBER 2019

JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER


LANGKAH KEGIATAN
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

l
1 Menentukan Tema dan Judul

l l
2 Mencari Penyebab Masalah
 
l
3 Menguji Penyebab Dominan

Rencana Perbaikan dan Penetapan Target l l
4
Melaksanakan Perbaikan  
Meneliti Hasil l
5

Standarisasi l
6

l
7 Menentukan Tema Berikutnya

Keterangan :
: Rencana
: Realisasi

-5-
LANGKAH I

1.1. Inventarisasi Masalah


Inventarisasi masalah : 2 Agustus 2019
Pengumpul data : Joni Saefuoh, S.Kep Ns
Tempat : Instalasi Rawat Jalan
Keterangan : Identifikasi Masalah dengan curah pendapat

Berdasarkan curah pendapat pada pertemuan pertama gugus menemukan masalah sabagai
berikut :

Tabel 1.1

NO MASALAH
PEMBERI IDE

1. Keterbatasan jumlah alat medis di poli gigi Setiaji


dengan jumlah pasien
2. Kurangnya pengetahuan pasien mengenai Supriyono
penyakit dengan penularan droplet infeksien
3. Kunjungan pasien rutin kontrol yang tidak sesuai
Faizin
jadwal
4. Kepatuhan petugas melaksanakan cuci tangan Joni
sebelum kontak dengan pasien kurang
5. Pelaksanaan Ct Scant pada pasien anak sering Wahyudi
tertunda
6. Pasien rencana program tindaan tidak datang Wahyudi
tepat waktu
7. Rendahnya kepatuhan pasien TB paru dalam Supriyono
menggunakan masker
8. Kurang ketersediannya kursi roda di rawat jalan
Setiaji

1.2. Menentukan Tema

Menentukan tema : 4 s.d 9 Agustus 2019


Pengumpul data : Wahyudi.S Kep.Ns
Tempat : Instalasi Rawat Jalan
Keterangan : Hasil kajian data dan observasi

Tabel 1.2
JUMLAH
NO MASALAH %
KEJADIAN
Keterbatasan jumlah alat medis di poli
1 gigi dengan jumlah pasien 8 2,2
Kurangnya pengetahuan pasien mengenai
2 penyakit dengan penularan droplet 5 1,4
infeksien

-6-
Kunjungan pasien rutin kontrol yang tidak
3 12 0,3
sesuai jadwal
Kepatuhan petugas melaksanakan cuci
4 20 2,8
tangan sebelum kontak dengan pasien
Pelaksanaan Ct Scant pada pasien anak
5 sering tertunda 7 0,3
Pasien rencana program tindaan tidak
6 4 1,8
datang tepat waktu
Rendahnya kepatuhan pasien paru dalam
7 menggunakan masker 3 0,5
Kurang ketersediannya kursi roda di rawat
8 jalan 6 0,1

Tema
Meningkatkan keselamatan pasien melalui Kepatuhan cuci tangan petugas sebelum
kontak dengan pasien.

1.3 Menentukan Prioritas

Berdasarkan hasil kesepakatan gugus hanya akan mengambil 5 masalah yang akan
dibahas pada GKM ini, yaitu:

Tabel 1.3
JUMLAH
NO MASALAH %
KEJADIAN
Kepatuhan petugas melaksanakan cuci
1 tangan sebelum kontak dengan pasien 20 2,8%
Kunjungan pasien rutin kontrol yang tidak
2 sesuai jadwal 12 0,3%
Pasien rencana program tindaan tidak
3 4 1,8%
datang tepat waktu
Kurang ketersediannya kursi roda di rawat
4 6 0,1%
jalan
Rendahnya kepatuhan pasien paru dalam
5 menggunakan masker 3 0,5%

A. Prioritas Masalah

Dengan metode curah pendapat, maka proritas masalah disepakati berdasarkan tingkat
kepentingan, mudah mengatasi, efisiensi waktu, pengaruh terhadap kualitas, dan efisiensi biaya

Prioritas masalah : 9 Agustus 2019


Pengumpul data : Ahmad Faizin,S Kep.Ns
Tempat : Instalasi Rawat Jalan
Keterangan : Curah pendapat

-7-
Tabel 1.4
FAKTOR PENGARUH
MUDAH EFISIENSI
NO PENYEBAB PENTING TERHADAP BIAYA JUMLAH PRIORITAS
DIATASI WAKTU
MASALAH KUALITAS
Pasien rencana
program
1 tindaan tidak 1 2 3 2 3 2 2 2 1 1 1 2 1 2 1 2 2 1 2 3 3 2 2 2 2 47 IV
datang tepat
waktu
Kunjungan
pasien kontrol
2 3 3 3 2 3 2 2 3 2 1 2 3 1 3 1 2 3 2 2 3 1 1 2 2 3 55 II
yang tidak
sesuai jadwal
Kepatuhan
petugas
melaksanakan
3 cuci tangan 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 72 I
sebelum
kontak dengan
pasien
Rendahnya
kepatuhan
pasien paru
4 3 2 3 1 3 3 2 2 1 3 3 3 2 1 3 2 2 2 3 1 2 3 3 53 III
dalam
menggunakan
masker
Kurang
ketersediannya
5 kursi roda di 1 3 2 1 3 2 2 2 1 2 1 2 1 2 1 1 2 1 2 1 1 1 2 2 2 41 V
rawat jalan
3. sangat 3. sangat 3. sangat 3. sangat 3. sangat
penting mudah cepat berpengaruh murah
2.
2. penting 2. mudah 2. cepat 3. murah
berpengaruh
1. kurang 1. kurang
1. sulit 1. lambat 1. mahal
penting berpengaruh

A. Stratifikasi Prioritas Masalah

Tabel 1.5

NO MASALAH FREKUENSI % % KUMULATIF

Kepatuhan petugas
melaksanakan cuci tangan
1. 20 44,4 44,4
sebelum kontak dengan
pasien
Kunjungan pasien rutin
2. kontrol yang tidak sesuai 12 26,7 71,1
jadwal
Pasien rencana program
3. tindaan tidak datang tepat 4 8,9 80
waktu
Kurang ketersediannya
4. 6 13,3 93,3
kursi roda di rawat jalan
Rendahnya kepatuhan
5. pasien paru dalam 3 6,7 100
menggunakan masker

-8-
B. Diagram Pareto

100
100 93,3
90 80
80 71,1
70 44,4
20
60
50
12
40 6 4
30 40 3
20
10
0
1 2 3 4 5

Kesimpulan :

Berdasarkan diagram pareto prioritas masalah, maka gugus sepakat untuk membahas
masalah no. I Yaitu Kepatuhan petugas melaksanakan cuci tangan sebelum kontak
dengan pasien . Untuk itu tema yang diambil adalah Meningkatkan keselamatan
pasien melalui Kepatuhan cuci tangan petugas sebelum kontak dengan pasien.

C. Menentukan Judul

Berdasarkan hasil observasi ada beberapa factor yang mempengaruhi terhadap


kurangnya kepatuhan petugas meaksanakan cuci tangan sebelum kontak dengan
pasien adalah:

Prioritas masalah : …. September 2019


Pengumpul data : Supriyono.S Kep.Ns
Tempat : Instalasi Rawat Jalan
Keterangan : Curah pendapat

Tabel 1.6

NO Faktor Yang Berpengaruh Pemberi Ide

Rendahnya resiko tidak cuci tangan sebelum kontak


1. WAHYUDI
dengan pasien
SETIAJI
2. Petugas tidak peduli pentingnya cuci tangan
Petugas kurang peduli terdadap dampak yang mungkin FAIZIN
3.
timbul akibat tidak cuci tangan
JONI
4. Pantauan kepatuhan cuci tangan petugas rendah

-9-
JONI
5. Kondisi pasien poliklinik ramai / banyak
SUPRIYONO
6. Petugas tidak merasa tangannya kotor
Tidak ada sanksi yang berat
7. WAHYUDI
SETIAJI
8. Tidak ada teguran dari atasan
SUPRIYONO
9. Sudah budaya/ kebiasaan
FAIZIN
10. Lupa cuci tangan
11. SETIAJI
Petunjuk / poster cuci tangan kurang menarik
12
Tidak ada reward FAIZIN

TIM GKM melakukan observasi di IRJA I tanggal …..September 2019, jumlah


petugas di rawat jalan …....., dengan hasil sebagai berikut :

Prioritas masalah : .....September 2019


Pengumpul data : FAIZIN
Tempat : Instalasi Rawat Jalan
Keterangan : Observasi

Tabel 1.7

NO Faktor Yang Berpengaruh Jumlah Kejadian

1. Tidak ada reward 6 / hari


Petugas tidak peduli pentingnya cuci
2. 5 / hari
tangan
Petugas kurang peduli terdadap dampak
3. yang mungkin timbul akibat tidak cuci 5 / hari
tangan
Pantauan kepatuhan cuci tangan petugas
4. 6 / hari
rendah
5. Kondisi pasien poliklinik ramai banyak 7 /hari
6. Petugas tidak merasa tangannya kotor 5 / hari
Tidak ada sanksi yang berat
7. 5 / hari
8. Tidak ada teguran dari atasan 6 / hari
9. Sudah budaya/ kebiasaan 5 / hari
10. Lupa cuci tangan 4 / hari
Petunjuk / poster cuci tangan kurang
11. 7 / hari
terihat
Rendahnya resiko tidak cuci tangan
12 4 / hari
sebeum kontak dengan pasien

Dari data diatas, maka Tim GKM sepakat menentukan judul yaitu : Meningkatkan
kepatuhan petugas melaksanakan cuci tangan sebelum kontak dengan pasien rawat

- 10 -
Jalan dari ....... % menjadi 100 % di Rumah Sakit Prof. Dr. Margono Soekarjo
Purwokerto.

Alasan pemilihan judul ditinjau dari Q, C, D, S, dan M:

Q (Quality) :
Meningkatkan keselamatan pasien dengan tidak menyebarkan kuman lewat tangan
petugas, memutus mata rantai penyakit

C (COST) :
Tidak menambah anggaran karena sudah tersedia alat cuci tangan

D (Delivery):
Mencegah terjadinya penyebaran kuman dari petugas ke pasien

S (Safety):
Aman bagi pasien, petugas dan keluarga
 Bagi pasien : tidak beresiko tertular penyakit oleh petugas, Menghindari
healthcare-associated infections (HAIs)
 Bagi petugas : Meminimalkan risiko penularan penyakit
 Bagi pengunjung/keluarga : mendapatkan kepuasan terhadap pelayanan yang
prima

M (Moral) :
Memberikan rasa nyaman, aman, semangat, empaty dan kerja yang kondusif

Fasilitator Ketua GKM

Muniroh, S.Pd, S.Kep,Ners Ahmad Faizin, Skep. Ners,


NIP. 19640515 198412 2002 NIP. 19720425 199403 1 008

Mengetahui, Mengetahui,
Ka Instalasi Rawat Jalan I Wakil Direktur Pelayanan

Lin Subekti, Skep. Ners Dr. M. Targib Alatas, SpBS


NIP. 19640504 198412 2 007 NIP. 19610225 198703 1 007

- 11 -
LANGKAH II
MENCARI PENYEBAB MASALAH

Periode : 16 Septemnber s/d 20 September 2019


Pengumpul data : Wahyudi
Pelaksana Pengisian : Seluruh anggota

2.1 Diagram Tulang Ikan


MANUSIA
Kesadaran petugas
LINGKUNGAN kurang

Lupa cuci Kepedulian


tangan rendah
Pasien
ramai/banyak Tdk Merasa
Tdk peduli tangannya kotor
akibat

Budaya/ Rendahnya
kebiasaan
kepatuhan
petugas cuci
tangan
sebelum
kontak dg
Tidak ada
reward Petunjuk pasien
kurang jelas
Patauan Tdk ada sanksi
cuci tangan yg berat
kurang
MONEY

METODE
SARANA

- 12 -
2.2 Inventarisasi Masalah
Dari curah pendapat diperoleh beberapa faktor penyebab ketidakpatuhan petugas tidak
melakukan cuci tangan sebelum kontak dengan pasien

Tabel 2.1
NO Faktor Yang Berpengaruh Pemberi Ide
1. Tidak ada reward WAHYUDI
2. Petugas tidak peduli pentingnya cuci tangan SETIAJI
3. Petugas kurang peduli terdadap dampak yang FAIZIN
mungkin timbul akibat tidak cuci tangan
4. Pantauan kepatuhan cuci tangan petugas rendah JONI
5. Kondisi pasien poliklinik ramai banyak JONI
6. Petugas tidak merasa tangannya kotor SUPRIYONO
7. Tidak ada sanksi yang berat WAHYUDI
8. Tidak ada teguran dari atasan SETIAJI
9. Sudah budaya/ kebiasaan SUPRIYONO
10. Lupa cuci tangan FAIZIN
11. Petunjuk / poster cuci tangan kurang terihat SETIAJI
12. Rendahnya resiko tidak cuci tangan sebeum kontak FAIZIN
dengan pasien

2.3 Stratifikasi Faktor Penyebab Masalah

Tabel 2.2
FAKTOR
NO PENYEBAB MASALAH
PENYEBAB
1. Manusia  Petugas tidak peduli pentingnya cuci tangan
 Petugas kurang peduli terdadap dampak yang
mungkin timbul akibat tidak cuci tangan
 Petugas tidak merasa tangannya kotor
 Sudah budaya/ kebiasaan
 Lupa cuci tangan
 Rendahnya resiko tidak cuci tangan sebeum
kontak dengan pasien
2. Metoda  Petunjuk / poster cuci tangan kurang terihat
 Tidak ada sanksi yang berat
 Tidak ada teguran dari atasan
3. Sarana  Pantauan kepatuhan cuci tangan petugas
rendah
4. Lingkungan  Kondisi pasien poliklinik ramai banyak
5. money Tidak ada reward

- 13 -
2.4 Analisa Kausa (Why – Why Diagram)

FAKTOR
NO PENYEBA WHY 1 WHY 2 WHY 3 WHY 4
B

 Petugas tidak peduli Petugas merasa tidak perlu cuci Tangan terasa bersih Tidak tampak
pentingnya cuci tangan tangan kuman ditangan

 Petugas kurang peduli  Tidak langsung tampak  Pasien tidak


terdadap dampak yang akibatnya komplain/menuntut
Pasien nyaman2 saja
mungkin timbul akibat
tidak cuci tangan
 Petugas tidak merasa  Pasiennya bersih- bersih  Pasiennya bisa
1. Manusia Pasien sadar penuh
tangannya kotor merawat diri-sendiri
 Sudah budaya/ kebiasaan  Tidak ada yang menegur  Kesadaran diri kurang Banyak teman
sejawat yg tdk cuci
tangan
 Lupa cuci tangan  Pasiennya banyak  Banyak tindakan
Sudah kebiasaan
Rendahnya resiko tidak  Tidak merasa kotor  Tidak tampak kuman Tampak Baik-baik
cuci tangan sebeum kontak
saja
dengan pasien
Lupa cuci tangan  Petunjuknya kecil Petunjuknya terbatas Kurang menyolok
2 Metode
Tidak ada teguran dari  Sudah kewajiban semua petugas  Atasan sudah percaya  Sudah ikut IHT
atasan pada petugas
Banyak tugas yang harus Sudah saling
 Kondisi pasien poliklinik
3. Sarana diselesaikan  Sudah dipercayakan ke percaya
ramai banyak
petugas
5 money  Rs rujukan  Rs sub spesialistik  Peralatan canggih

- 14 -
2.5 Penentuan Penyebab Dominan

Berdasar diagram tulang ikan, TIM memadukan ide kemudian mengadakan


pembobotan untuk menentukan penyebab masalah yang dianggap paling dominan
menurut anggota Tim. Pembobotan ini dilakukan dengan metode Nominal Group
Techniques (NGT). Hasil Pembootan itu disampaikan sebagai berikut :

Prioritas masalah : 22 September 2019


Pengumpul data : supriyono
Tempat : Instalasi Rawat Jalan

Tabel 2.4
FAKTOR PENYEBAB WAHY FAIZI SUPRI
NO JONI SETIAJI TOT. PERINGKAT
MASALAH UDI N YONO

1. Petugas kurang peduli


terdadap dampak yang
4 4 4 4 6 22 VI
mungkin timbul akibat
tidak cuci tangan
2. Petunjuk/poster cuci
10 10 10 10 8 48 II
tangan kurang terlihat
3. Petugas tidak merasa
6 8 6 8 6 36 III
tangannya kotor
4. Sudah budaya/
10 10 10 10 10 50 I
kebiasaan
5. Lupa cuci tangan/ malas 10 6 6 4 6 32 IV
6. Pantauan kepatuhan
cuci tangan petugas 6 6 6 4 8 30 V
rendah
10 : Sering 4 : Tidak pernah
Nilai Pembobotan 8 : Cukup sering
6 : Kadang kadang

Penenetapan NGT
Rumus : ½ n + 1 = ½ (6) + 1

= 3+ 1

= 4

Berdasarkan hasil penetapan NGT gugus menyimpulkan yang menjadi faktor


penyebab dominan adalah :
1. Sudah budaya/ kebiasaan
2. Petunjuk/poster cuci tangan kurang terlihat
3. Petugas tidak merasa tangannya kotor
4. Lupa cuci tangan/ malas

- 15 -
Analisa Penyebab Dominan Masalah

Tabel 2.5
FAKTOR SEBAB YANG KESIMPULAN
NO AKIBAT
PENYEBAB MUNGKIN SEMENTARA
Sudah budaya/ Tidak merasa Kepatuhan cuci tangan
kebiasaan bersalah kurang
Petugas tidak
merasa Langsung kontak Kepatuhan cuci tangan
1. Manusia
tangannya dengan pasien kurang
kotor
Lupa cuci Langsung kontak Kepatuhan cuci tangan
tangan dengan pasien kurang
Petunjuk /
poster cuci Kepatuhan cuci tangan
2 Sarana Lupa cuci tangan
tangan kurang kurang
terihat

Fasilitator Ketua GKM

Muniroh, S.Pd, S.Kep,Ners Ahmad Faizin, Skep. Ners,


NIP. 19640515 198412 2002 NIP. 19720425 199403 1 008

Mengetahui, Mengetahui,
Ka Instalasi Rawat Jalan I Wakil Direktur Pelayanan

Lin Subekti, Skep. Ners Dr. M. Targib Alatas, SpBS


NIP. 19640504 198412 2 007 NIP. 19610225 198703 1 007

- 16 -
LANGKAH III
MENGUJI PENYEBAB DOMINAN

Periode : september s/d ..September 2019


Pengumpul Data :
Pelaksana : Seluruh anggota

Setelah dilakukan metode memadukan ide malalui Nominal Group Technique


(NGT), telah ditemukan penyebab dominan yang diduga berpengaruh terhadap menurunnya
kepatuhan petugas cuci tangan sebelum kontak dengan pasien yaitu :
1. Sudah budaya/ kebiasaan
2. Petunjuk/poster cuci tangan kurang terlihat
3. Petugas tidak merasa tangannya kotor
4. Lupa cuci tangan/ malas

3.1. Metoda Observasi

Untuk melihat seberapa kuat pengaruh penyebab-penyebab tersebut terhadap kurangnya


kepatuhan cuci tangan sebelum kontak dengan pasien maka dilakukan observasi di Instalasi
rawat Jalan I selama enam hari terhadap petugas sebagai berikut :

1. Sudah budaya atau kebiasaan petugas

Tidak Cuci tangan


karna budaya/
Tanggal sebelum kontak ps
kebiasaan ( X )
(Y)
September 2019 32 14
September 2019 35 13
September 2019 32 13
September 2019 40 6
September 2019 40 13
September 2019 32 13
221 72 = 32.6 %
Kesimpulan : Terdapat hubungan yang signifikan antara budaya/kebiasaan dengan
tidak cuci tangan sebelum kontak, dengan besarnya kontribusi budaya/kebiasaan
dengan tidak cuci tangan sebelum kontak sebesar 32.6 %

2. Petunjuk/poster cuci tangan kurang terlihat


Petunjuk/poster
Tidak Cuci tangan
cuci tangan
Tanggal sblm kontak ps
kurang
(Y)
terlihat(X)
September 2019 32 -
September 2019 35 10
September 2019 32 -
September 2019 40 2

- 17 -
September 2019 40 -
September 2019 32 1
221 13 = 5,9 %

Kesimpulan : Terdapat hubungan yang signifikan antara petunjuk/poster cuci tangan


kurang terlihat dengan tidak cuci tangan sebelum kontak, dengan besarnya kontribusi
petunjuk/poster cuci tangan kurang terihat dengan tidak cuci tangan sebelum kontak
sebesar 5,9%

3. Petugas tidak merasa tangannya kotor

Petugas tidak
Tidak cuci tangan merasa
Tanggal
sblm kontak ps(Y) tangannya
kotor(X)
September 2019 32 18
September 2019 35 12
September 2019 32 10
September 2019 40 10
September 2019 40 10
September 2019 32 10
221 70 = 31.6%
Kesimpulan : Terdapat hubungan yang signifikan antara Petugas tidak merasa
tangannya kotor dengan tidak cuci tangan sebelum kontak, dengan besarnya
kontribusi Petugas tidak merasa tangannya kotor dengan tidak cuci tangan sebelum
kontak sebesar 31.6 %

4. Lupa cuci tangan/ malas

Tidak cuci tangan Lupa cuci


Tanggal
sblm kontak(Y) tangan/ malas(X)
September 2019 32 16
September 2019 35 10
September 2019 32 10
September 2019 40 10
September 2019 40 10
September 2019 32 10
221 66 = 29.9 %
Kesimpulan : Terdapat hubungan yang signifikan antara Lupa cuci tangan/ malas
dengan tidak cuci tangan sebelum kontak, dengan besarnya kontribusi Lupa cuci
tangan/ malas dengan tidak cuci tangan sebelum kontak sebesar 29.9 %

3.5 Menyusun Diagram Pai (Pie Chart)

Tabel Koefisien Korelasi Penyebab Dominan

AKAR
NO FREKUENSI %
PENYEBAB

1. r1 72 32,6
2. r2 13 5,9

- 18 -
3. r3 70 31,6
4. r4 66 29,9
221 100 %

Keterangan :
r1 : Sudah budaya/ kebiasaan
r2 : Petunjuk/poster cuci tangan kurang terlihat
r3 : Petugas tidak merasa tangannya kotor
r4 : Lupa cuci tangan/ malas

Diagram Korelasi Penyebab Dominan

29.9 32.6 r1
r2
r3
r4
5.9

31.6

Kesimpulan :
Dari hasil perhitungan koefisien korelasi “r” dan diagram pie maka dapat disimpulkan
bahwa penyebab dominan adalah : sudah menjadi budaya atau kebiasaan.

Fasilitator Ketua GKM

Muniroh, S.Pd, S.Kep,Ners Ahmad Faizin, Skep. Ners,


NIP. 19640515 198412 2002 NIP. 19720425 199403 1 008

Mengetahui, Mengetahui,
Ka Instalasi Rawat Jalan I Wakil Direktur Pelayanan

Lin Subekti, Skep. Ners Dr. M. Targib Alatas, SpBS


NIP. 19640504 198412 2 007 NIP. 19610225 198703 1 007

- 19 -
LANGKAH IV
RENCANA PERBAIKAN DAN RENCANA TARGET HASIL DAN IMPLEMENTASI

Periode : 28 September dan 4 Oktober 2019


Pengumpul Data : Wahyudi
Pelaksana : Seluruh anggota

4.1 Alur Pikir Pendekatan Sistem


Sebelum menyusun rencana perbaikan (POA) dan rencana pencapaian target hasil, terlebih dahulu dilakukan analisa alur pikir pendekatan
sistem :

INPUT PROSES OUTPUT DAMPAK GOAL

OUTPUT
INPUT PROSES DAMPAK (Waktu) GOAL
(Indikator)
Petugas, pasien :
 Menghindari healthcare-associated
 5 momen dan 6
langkah cuci infections (HAIs)
tangan terpenuhi  Mengurangi penularan penyakit/
 Petugas cuci
 Petugas melakukan tangan sesuai memutus mata rantai penularan penyait
Petugas  Mencegah
6 langkah cuci prosedur Rumah Sakit :
poliklinik penularan
tangan sebelum operasional
penyakit  Program PPI RS Terpenuhi
kontak dengan rumah sakit
pasien  Akreditasi paripurna
 Menciptakan lingkungan rumah sakit
yang kondusif
 Meningkatkan kepercayaan masyarakat
terhadap RS Margono

- 20 -
4.2 Rencana Perbaikan
WHY WHAT WHO HOW
PENYEBAB WHERE WHEN HOW MUCH
NO Mengapa Harus Apa Rencana Penanggung Bagaimana
DOMINAN Dimana Kapan Rencana Target
Diperbaiki Perbaikan Jawab Tindakannya
1. Sudah budaya kebiasaan yang buruk tidak Meningkatkan Di Poliklinik September Ka. IRJA 1. Selalu mengingatkan saat Kepatuhan petugas
atau kebiasaan menjadi budaya yang akan kesadaran petugas yang 2019 morning report dan dalam cuci tangan
sulit diperbaiki dan akan pentingnya bersangkutan pertemuan ruangan meningkat dan
merugikan. cuci tangan sesuai 2. Saling mengingatkan satu menjadi kebiasaan
SPO sama lainnya baik yang perlu
3. Melakukan evaluasi dibudayakan
berkala terhadap kepatuhan
cuci tangan
2. Petunjuk/poster Meningkatkan daya Memasang papan Di tiap poli September Ka. Irja 1.Memasang poster Meningkatkan
cuci tangan Tarik papan petunjuk petunjuk/ poster 2019 petunjuk yang menyentuh minat untuk
kurang terlihat cuci tangan yang menyentuh jiwa melihat dan
jiwa membaca
3. Petugas tidak Karena kuman terdapat Meningkatkan Di poliklinik September Ka Irja Membuat detektor kuman Setiap kali pre
merasa tangannya ditangan kita walaupun kesadaran petugas 2019 kontak dengan
kotor tidak tampak kotor akan pentingnya pasien
memutus mata melaksanakan
rantai penyakit cuci tangan
dengan cara cuci
tangan.
4. Lupa cuci tangan/ Karena menyangkut Demi terjaganya Di Tiap-tiap September Ka. Irja Membuat PIN yang wajib Semua petugas
malas keselamatan orang keselamatan kita poli 2019 dipakai setiap hari, poliklinik
banyak sehingga kita bersama. sebagai pengingat dan

- 21 -
harus punya tanggung komitmen kita untuk
jawab untuk selalu cuci selalu cuci tangan sebelum
tangan kontak dengan pasien.

Target yang ditetapkan dalam perbaikan adalah terwujudnya cuci tangan pre kontak dengan pasien secara total ( 100% )

- 22 -
4.3 Pelaksanaan Perbaikan SEPTEMBER 2019
FR WAKTU HASIL
NO P. JAWAB LOKASI RINCIAN PELAKSANAAN
PENYEBAB REALISASI REALISASI
1. Sudah menjadi Ka. IRJA Semua September 2019 1. Selalu mengingatkan saat
budaya atau klinik di morning report dan pertemuan
kebiasaan IRJA I ruangan Semua petugas melakukan
2. Saling mengingatkan kembali cuci tangan pre kontak
saat operan dinas dengan pasien
3. Saling mengingatkan satu sama
lainnya

2. Petunjuk/poster Ka.IRJA Semua September 2019 Memasang poster yang menyentuh jiwa Semua petugas tersentuh
cuci tangan kurang poliklinik jiwanya, sehingga mau
terlihat melakukan cuci tangan
dengan senang

3. Petugas tidak Ka. IRJA Semua September 2019 Kerja sama dengan bagian Sarana untuk Semua petugas memakai
merasa tangannya poliklinik membuat detector kuman, setiap kali detektor kuman
kotor akan kontak dengan pasien ( setiap kali
akan memeriksa pasien,tangan kita di
dekatkan ke detektor jika ada kuman
maka detektor akan alarm, jika tidak
alarm maka kita baru aman untuk kontak
dengan pasien.
4. Lupa cuci tangan/ Ka. IRJA Semua September 2019 Dengan terpakainya PIN maka petugas Semua petugas memakai
malas poliklinik telah berkomitmen untuk selalu cuci PIN cuci tangan
tangan sebelum kontak dengan pasien

- 23 -
Langkah V
MENELITI HASIL PERBAIKAN

Periode : 18 Oktober s.d 22 Oktober 2017


Pengumpul Data : Teguh Riyanto
Pelaksana : Seluruh anggota

Ada 4 (empat) faktor penyebab dominan :

1. Sudah menjadi budaya/ kebiasaan


2. Petunjuk/poster cuci tangan kurang terlihat
3. Petugas tidak merasa tangannya kotor
4. Lupa cuci tangan/ malas

1. Sudah Menjadi Budaya/ Kebiasaan

NO SEBELUM PERBAIKAN SETELAH PERBAIKAN


1. 14 1
2. 13 1
3. 13 -
4. 6 1
5. 13 1
6. 13 -
72 : 6 = 12 4 : 6 = 0.6

Sudah Menjadi Budaya/Kabiasaan


12

12
10
8
6
4
0.6
2
0
Sebelum Perbaikan Setelah Perbaikan

Keterangan :

Rerata Tidak cuci tangan karena budaya atau kebiasaan sebelum perbaikan 12, rerata
setelah perbaikan 0,6. Jadi ada penurunan sebesar 11.4 setelah dilakukan perbaikan.

- 24 -
2. Petunjuk/poster cuci tangan kurang terlihat

NO SEBELUM PERBAIKAN SETELAH PERBAIKAN


1. - -
2. 10 3
3. - -
4. 2 1
5. - -
6. 1 1
13 : 6 = 2,1 4 : 6 = 0,67

Petunjuk/Poster Cuci Tangan Kurang Terlihat

2.1
2.5

1.5
0.67
1

0.5

0
Sebelum Perbaikan Setelah Perbaikan

Keterangan :

Rerata Tidak cuci tangan karena petunjuk atau poster kurang terlihat sebelum
perbaikan 2,1 rerata setelah perbaikan 0,67. Jadi ada penurunan sebesar 1,43 setelah
dilakukan perbaikan.

3. Petugas Tidak Merasa Tangannya Kotor

NO SEBELUM PERBAIKAN SETELAH PERBAIKAN


1. 18 4
2. 12 1
3. 10 1
4. 10 2
5. 10 2
6. 10 3
70 : 6 = 11,67 13 : 6 = 2,17

- 25 -
Petugas Tidak Merasa Tangannya Kotor

11.67
12
10
8
6
2.17
4
2
0
Sebelum Perbaikan Setelah Perbaikan

Keterangan :

Rerata 3. Petugas tidak merasa tangannya kotor ,sebelum perbaikan 11,7 rerata setelah
perbaikan 2,17 Jadi ada penurunan sebesar 9,53 setelah dilakukan perbaikan

4. Lupa cuci tangan/ malas

NO SEBELUM PERBAIKAN SETELAH PERBAIKAN


1. 16 5
2. 10 1
3. 10 2
4. 10 3
5. 10 1
6. 10 2
66 : 6 = 11 14 : 6 = 2,34

Lupa Cuci Tangan/Malas

11
12

10

4 2.34

0
Sebelum Perbaikan Setelah Perbaikan

- 26 -
Keterangan :
Rerata Lupa cuci tangan/ malas sebelum perbaikan 11 rerata setelah perbaikan 2,34.
Jadi ada penurunan sebesar 8,67 setelah dilakukan perbaikan.

Hasil Perbaikan Penyebab Dominan

TARGE
NO PENYEBAB DOMINAN SEBELUM SESUDAH T KET
%
Sudah budaya atau
1. 12 0,6
kebiasaan
Petunjuk/poster cuci
2. 2,1 0,67
tangan kurang terlihat Tercapai
100%
Petugas tidak merasa 84,29 %
3. 11,67 2,17
tangannya kotor
4. Lupa cuci tangan/ malas 11 2,34
JUMLAH 36,77 5,78

Dari hasil tersebut di atas dapat dijelaskan bahwa :


1. Penyebab dominan sebelum perbaikan adalah 36,77 dan penyebab dominan setelah
perbaikan adalah 5,78 maka terjadi penurunan penyebab dominan sebesar 30,99 ( 30,99
: 36,77 x 100 % = 84,29 % )setelah perbaikan.

- 27 -
ALUR PEMERIKSAAN PASIEN DI IRJA 1

A. Sebelum B. Sesudah

MULAI
MULAI

MENDAFTAR POLIKLINIK MENDAFTAR POLIKLINIK

TIDAK YA
CUCI PETUGA
TANGA S CUCI
N TANGA
N

YA YA

PENANGANAN PASIEN PENANAGANAN PASIEN

SELESAI SELESAI

- 28 -
LANGKAH VI
STANDARISASI

Periode : 17 Oktober s.d 20 Oktober 2017


Pengumpul Data : Wahyudi
Pelaksana : Seluruh anggota

6.1 Dari upaya perbaikan sebagaimana telah diuraikan pada Langkah V untuk
memperbaiki kepatuhan cuci tangan sebelum kontak adalah sebagai berikut :

1. Selalu mengingatkan saat morning report dan pertemuan ruangan


2. Saling mengingatkan satu sama lainnya
3. Memasang poster yang menyentuh jiwa
4. Kerja sama dengan bagian Sarana untuk membuat detector kuman, setiap kali akan
kontak dengan pasien ( setiap kali akan memeriksa pasien,tangan kita di dekatkan ke
detektor jika ada kuman maka detektor akan alarm, jika tidak alarm maka kita aman
untuk kontak dengan pasien.)
5. Dengan terpakainya PIN maka petugas telah berkomitmen untuk selalu cuci tangan
sebelum kontak dengan pasien, dan sekaligus sebagai pengingat untuk selalu cuci
tangan.

6.2 Standar Hasil

Dari upaya perbaikan yang dilakukan oleh gugus diperoleh standar hasil :

TARGE
NO PENYEBAB DOMINAN SEBELUM SESUDAH T KET
%
Sudah budaya atau
1. 12 0,6
kebiasaan
Petunjuk/poster cuci
2. 2,1 0,67
tangan kurang terlihat Tercapai
100%
Petugas tidak merasa 84,29 %
3. 11,67 2,17
tangannya kotor
4. Lupa cuci tangan/ malas 11 2,34
JUMLAH 36,77 5,78

- 29 -
Fasilitator Ketua GKM

Muniroh, S.Pd, S.Kep,Ners Ahmad Faizin, Skep. Ners,


NIP. 19640515 198412 2002 NIP. 19720425 199403 1 008

Mengetahui, Mengetahui,
Ka Instalasi Rawat Jalan I Wakil Direktur Pelayanan

Lin Subekti, Skep. Ners Dr. M. Targib Alatas, SpBS


NIP. 19640504 198412 2 007 NIP. 19610225 198703 1 007

- 30 -
LANGKAH VII
MENENTUKAN TEMA BERIKUTNYA

Periode : 21 Oktober 2017


Pengumpul Data : Joni
Pelaksana : Seluruh anggota

Pada langkah ini tim kembali melakukan curah pendapat yang dilakukan pada tanggal 08
september sampai 10 september. Tim masih ingin melanjutkan perbaikan terhadap masalah-
masalah yang belum terselesaikan pada langkah sebelumnya dan mencari masalah-masalah
yang ada dilingkup rawat jalan :

7.1 Inventarisasi Masalah

MASALAH
PEMBERI IDE

Keterbatasan jumlah alat medis di poli gigi dengan


Setiaji
jumlah pasien
Kurangnya pengetahuan pasien mengenai penyakit
Supriyono
dengan penularan droplet infeksien
Kunjungan pasien rutin kontrol yang tidak sesuai jadwal Faizin
Kepatuhan petugas melaksanakan cuci tangan sebelum
Joni
kontak dengan pasien kurang
Pelaksanaan Ct Scant pada pasien anak sering tertunda Wahyudi
Pasien rencana program tindaan tidak datang tepat
Wahyudi
waktu
Rendahnya kepatuhan pasien TB paru dalam
Supriyono
menggunakan masker
Kurang ketersediannya kursi roda di rawat jalan
Setiaji

- 31 -
7.2 Pioritas Masalah

Tabel 1.4
PENGARUH
FAKTOR PENYEBAB MUDAH EFISIENSI
NO PENTING TERHADAP BIAYA JUMLAH PRIORITAS
MASALAH DIATASI WAKTU
KUALITAS
Pasien rencana program
1 tindaan tidak datang tepat 1 2 3 2 3 2 2 2 1 1 1 2 1 2 1 2 2 1 2 3 3 2 2 2 2 53 II
waktu
Kunjungan pasien kontrol
2 yang tidak sesuai jadwal 3 3 3 2 3 2 2 3 2 1 2 3 1 3 1 2 3 2 2 3 1 1 2 2 3 55 I

Rendahnya kepatuhan
4 pasien paru dalam 3 2 3 1 3 3 2 2 1 3 3 3 2 1 3 2 2 2 3 1 2 3 3 47 IV
menggunakan masker

Kurang ketersediannya kursi


5 roda di rawat jalan 1 3 2 1 3 2 2 2 1 2 1 2 1 2 1 1 2 1 2 1 1 1 2 2 2 49 III

3. sangat 3. sangat 3. sangat 3. sangat 3. sangat


penting mudah cepat berpengaruh murah
2.
2. penting 2. mudah 2. cepat 3. murah
berpengaruh
1. kurang 1. kurang
1. sulit 1. lambat 1. mahal
penting berpengaruh

- 32 -
7.3 Stratifikasi Prioritas Masalah

NO MASALAH FREKUENSI % % KUMULATIF

1. Kunjungan pasien kontrol


yang tidak sesuai jadwal 55 35 35

2. Pasien rencana program


tindaan tidak datang tepat
53 33.7 68.8
waktu

3. Kurang ketersediannya
49 31.2 100
kursi roda di rawat jalan
Jumlah 157 100

Diagram Pareto

100 100
90
80
70 68.8
60
50 35
40 55
30
20 53
49
10
0
1 2 3
Diagram Pareto Prioritas Masalah

Kesimpulan :

Berdasarkan tabel pareto dan diagram pareto prioritas masalah, bahwa masalah “Kunjungan
pasien yang tidak sesuai jadwal” mempunyai frekuensi paling tinggi sehingga tim sepakat untuk
mengangkat tema tersebut pada kegiatan GKM berikutnya.

- 33 -
JADWAL RENCANA KEGIATAN GKM RAJA SATU HATI
PERIODE BULAN Agustus s/d November 2019

Agustus 2019 September 2019 Oktober 2019 November 2019


KEGIATAN
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

Menentukan Tema dan Judul

Mencari Penyebab Masalah

Menguji Penyebab Dominan

Rencana Perbaikan dan Penetapan Target

Melaksanakan Perbaikan

Meneliti Hasil

Standarisasi

Menentukan Tema Berikutnya

- 34 -
Fasilitator Ketua GKM

Muniroh, S.Pd, S.Kep,Ners Ahmad Faizin, Skep. Ners,


NIP. 19640515 198412 2002 NIP. 19720425 199403 1 008

Mengetahui, Mengetahui,
Ka Instalasi Rawat Jalan I Wakil Direktur Pelayanan

Lin Subekti, Skep. Ners Dr. M. Targib Alatas, SpBS


NIP. 19640504 198412 2 007 NIP. 19610225 198703 1 007

- 35 -

Anda mungkin juga menyukai