Anda di halaman 1dari 49

PELELANGAN

Widi Hartono, ST, MT


DEFINISI

Kepres 18 tahun 2000:

Serangkaian kegiatan untuk menyediakan


barang/jasa dengan cara menciptakan
persaingan yang sehat di antara penyedia
barang/jasa yang setara dan memenuhi
syarat, berdasarkan metode dan tata cara
tertentu yang telah ditetapkan dan diikuti
oleh pihak-pihak yang terkait secara taat
asas sehingga terpilih penyedia terbaik
DEFINISI

Kepres 80 Tahun 2003

Pelaksanaan pengadaan barang/jasa


yang sebagian atau seluruhnya dibiayai
APBN/APBD dilakukan secara efisien,
efektif, terbuka dan bersaing, transparan,
adil/tidak diskriminatif, dan akuntabel
DEFINISI

Kepres 8 Tahun 2006

Kegiatan pengadaan barang/jasa yang


dibiayai dengan APBN/APBD, baik yang
dilaksanakan secara swakelola maupun
oleh penyedia barang/jasa
CARA/METODE PENGADAAN BJ

• Pelelangan, yaitu pengadaan barang/jasa yang dilakukan secara


terbuka (untuk umum) dengan pengumuman secara luas melalui
media cetak dan papan pengumuman resmi (bila mungkin melalui
media elektronik.
• Pemilihan Langsung, yaitu pengadaan barang/jasa tanpa melalui
pelelangan dan hanya diikuti oleh penyedia barang/jasa yang
memenuhi syarat. Pemilihan langsung dilakukan dengan cara
membandingkan penawaran dan melakukan negosiasi, baik teknis
maupun harga, sehingga diperoleh harga yang wajar dan secara
teknis dapat dipertanggungjawabkan.
• Penunjukan Langsung, yaitu pengadaan barang/jasa dengan
cara menunjuk langsung kepada satu penyedia barang/jasa.
• Swakelola, yaitu pelaksanaan pekerjaan yang direncanakan,
dikerjakan dan diawasi sendiri dengan menggunakan tenaga
sendiri, alat sendiri, atau upah borongan tenaga.
MACAM PELELANGAN
(PP No 29 Thn 2000 )

• Pelelangan umum adalah pelelangan yang dilakukan


secara terbuka dengan pengumuman secara luas melalui
media massa, sekurang-kurangnya 1 (satu) media cetak dan
papan pengumuman resmi untuk umum sehingga
masyarakat luas dunia usaha yang berminat dan memenuhi
kualifikasi dapat mengikutinya.

• Pelelangan terbatas adalah pelelangan untuk pekerjaan


tertentu yang diikuti oleh penyedia jasa yang dinyatakan
telah lulus prakualifikasi dan jumlahnya diyakini terbatas
dengan pengumuman secara luas melalui media massa,
sekurang-kurangnya 1 (satu) media cetak dan papan
pengumuman resmi untuk umum sehingga masyarakat luas
dunia usaha yang berminat dan memenuhi kualifikasi dapat
mengikutinya.
SUMBER HUKUM PELELANGAN

Keppres No. 14 A Tahun 1980, disempumakan


menjadi Keppres No. 18 Tahun 1981. Keppres No.
29 Tahun 1984, sebagai pengganti Keppres No. 14
A Tahun 1980 dan Keppres No.18 Tahun 1981.
Kemudian disempurnakan dengan Keppres No. 16
Tahun 1994, dilanjutkan Keppres No.6 Tahun 1999
, Keppres No. 18 Tahun 2000, disempurnakan
dengan Keppres No. 80 Tahun 2003, dan
perubahan terakhir adalah Keppres No. 8 Tahun
2006
I. PELELANGAN UMUM

1. Segmen pasar dan kualifikasi


2. Jadual waktu pelaksanaan pelelangan umum
3. Syarat peserta lelang
4. Isi pengumuman
5. Prakualifikasi dan Pascakualifikasi
6. Undangan dan penjelasan lelang
7. Pembukaan dokumen penawaran
8. Evaluasi umum ( umum )
9. Evaluasi administrasi
10. Evaluasi teknis
11. Evaluasi harga
12. BA Pelelangan, penetapan pemenang, pengumuman
pemenang, sanggahan dan pengaduan, penunjukan
pemenang, dan tanda tangan kontrak
13. Pelelangan gagal dan pelelangan ulang
1. SEGMEN PASAR DAN KUALIFIKASI
PBJ PEMBORONGAN KONSTRUKSI

Masa transisi ( hanya untuk jasa pemborongan konstruksi )

No. SEGMEN PASAR Kualifikasi Kemampuan Dasar

1. Usaha Kecil K3 0 - 100 Juta Rp


0-1.000 Juta Rupiah K2 100 – 400 Juta Rp
K1 400 – 1.000 Juta Rp.

2. Usaha Menengah M2 1.000 – 3.000 Juta Rp Dengan


1.000 – 3.000 Juta Rupiah memperhatikan KD

3. Usaha Besar M1 3000-10.000 juta Rp Dengan


> 3.000 Juta Rupiah B > 10.000 Juta Rp memperhatikan KD
1. SEGMEN PASAR DAN KUALIFIKASI
PBJ PEMBORONGAN/BARANG/JASA LAINNYA

Setelah 1 Januari 2006

1. Usaha kecil K3 0-100 juta Rp


0-1000 juta Rp K2 100-400 juta Rp
K1 400-1000 juta Rp

2. Bukan usaha kecil M2 1000-3000 juta Rp


> 1000 juta Rp M1 3000-10.000 juta Rp Dengan
B > 10.000 juta Rp memperhatikan KD
2. JADUAL WAKTU PELAKSANAAN PELELANGAN UMUM
DENGAN PRAKUALIFIKASI

BATAS
AKHIR
PENGU- PEMASUKAN PENETAPAN UNDANGAN PEMASUKAN
MUMAN LL DOK.PQ HASIL PQ LELANG PENAWARAN

PENGAMBILAN
DOK,PQ
HR

HR HR
BATAS PENGUMUMAN PENJELASAN
PENAYANGA N AKHIR HASIL PQ DOK LELANG
PENGUMUMAN AMBIL
DOK PQ

MIN 7HR MIN 3 HR PROSES


EVALUASI PQ PENGAMBILAN
DOK LELANG

MIN 7 HR
MIN 7 HR HR MIN 7 HR
2. JADUAL WAKTU PELAKSANAAN PELELANGAN
UMUM DENGAN PASCAKUALIFIKASI

PENGU- PENJELASAN PEMASUKAN


MUMAN LL LELANG PENAWARAN

1 HR MIN 7 HR
PENAYANGAN
PENGUMUMAN

MIN 7HR

1 HR PENGAMBILAN DOK .LELANG I HR


3. SYARAT PESERTA LELANG

Memenuhi ketentuan perundang-undangan untuk


menjalankan usaha.
1. Memiliki keahlian,pengalaman,kemampuan teknis dan
manajerial untuk menyediakan barang/jasa.
2. Memiliki Surat Ijin Usaha (SIUJK)
3. Harus mendaftarkan diri dan mengikuti prakualifikasi
yang dilakukan panitia
4. Lulus prakualifikasi/pasca kualifikasi.
5. Tidak membuat pernyataan tidak benar/palsu atas
pernyataan dalam dokumen prakualifikasi
6. Diundang untuk mengikuti pelelangan (untuk pbj
dengan metoda prakualifikasi )
8. Tidak masuk daftar hitam .
4. ISI PENGUMUMAN

1. Nama dan alamat pengguna barang/jasa


2. Uraian singkat pekerjaan.
3. Perkiraan nilai pekerjaan.
(dapat dicantumkan pagu anggaran)
4. Menunjukkan copi SIUP pada waktu pendaftaran
5. Syarat peserta lelang:
a. Penggolongan dan segmen pasar
b. Kualifikasi dan Klasifikasi BU
(bidang/sub bidang apa?, usaha kecil/bukan kecil?)
c. Memenuhi persyaratan lain yang ditetapkan dalam
dokumen lelang (mis: untuk pekerjaan spesifik).
d. Menandatangani pakta integritas pada waktu
pendaftaran
6. Tempat, tanggal, waktu pengambilan dokumen lelang
HAL PENTING YANG PERLU DIPERHATIKAN
DALAM PENGUMUMAN

1. ADANYA PENGATURAN LELANG PADA KEGIATAN


PENGUMUMAN.(kasus palembang: hanya 10 exp yang
ada pengumumannya, pembelian koran besar-besaran).
2. PENGUMUMAN DALAM PROSES PEMILIHAN
PENYEDIA JASA DENGAN METODA PELELANGAN
TERBATAS, PEMILIHAN LANGSUNG, PENUNJUKAN
LANGSUNG.
3. PENGUMUMAN PAKET – PAKET OLEH INSTANSI
PADA SETIAP AWAL TAHUN ANGGARAN
4. BOLEH LELANG SEBELUM DIP TERBIT ?
5. BAGAIMANA PROSES PENGADAAN KEBUTUHAN
BULAN JANUARI, FEBRUARI, MARET, SEBELUM DIP
TERBIT ?
HAL PENTING YANG PERLU DIPERHATIKAN
DALAM PENGUMUMAN

6. PENGUMUMAN DI MEDIA CETAK (KORAN), CUKUP 1 KALI


DIAWAL MASA PENGUMUMAN, DAN PENAYANGAN DI
PAPAN PENGUMUMAN RESMI DAN ATAU INTERNET MINIMAL
7 HARI KERJA.
7. UNTUK PEKERJAAN NILAI KECIL/TEKNOLOGI SEDERHANA,
PENGUMUMAN LELANG DAN PRA/PASCAKUALIFIKASI
DAPAT DILAKUKAN SEKALIGUS, DAN UNTUK PEKERJAAN
TEKNOLOGI TINGGI/RESIKO TINGGI/NILAI BESAR,
PENGUMUMAN PRA/PASCAKUALIFIKASI DAN
PENGUMUMAN LELANG DAPAT DILAKUKAN SECARA
TERPISAH. (contoh pengumuman lelang dan contoh
pengumuman prakualifikasi bisa dilihat di “Pedoman standar
penilaian kualifikasi”).
HAL PENTING YANG PERLU DIPERHATIKAN
DALAM PENGUMUMAN

8. TATA PENGUMUMAN LELANG :

a). Untuk usaha kecil , menggunakan surat kabar dan siaran


radio di kabupaten setempat, dan papan pengumuman
resmi dan papan pengumuman pengguna b/j.
Bila di kabupaten setempat tidak ada surat khabar,
maka harus menggunakan surat kabar propinsi ybs.
b). Untuk bukan usaha kecil, menggunakan surat kabar
propinsi dan nasional, papan pengumuman resmi, serta
mengupayakan menggunakan internet.
c). Calon peserta lelang dari luar propinsi/kabupaten/kota
yang lain, tidak boleh ditolak untuk mengikuti pelelangan di
propinsi/kabupaten/kota lokasi pelelangan.
HAL PENTING YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM
PENGUMUMAN

9. LELANG ULANG YANG HARUS MENGUMUMKAN LAGI DI KORAN


ANTARA LAIN DALAM HAL :

a). YANG MEMASUKAN PENAWARAN < 3 , DALAM PROSES


PASCAKUALIFIKASI.
b). CALON PESERTA LELANG YANG LULUS
PRAKUALIFIKASI < 3 .
c). SANGGAHAN ATAS KESALAHAN PROSEDUR TERNYATA
BENAR
d). SANGGAHAN DAN ATAU PENGADUAN ATAS TERJADINYA
KKN/PENGATURAN LELANG TERNYATA BENAR.
e). APABILA PENAWAR TERENDAH 1, 2, DAN 3 MENGUNDURKAN
DIRI DAN SISA PENAWAR YANGMEMENUHI SYARAT < 3
5. PRAKUALIFIKASI DAN PASCAKUALIFIKASI

Syarat peserta kualifikasi


a. Memiliki Surat Izin Usaha yang masih berlaku
b. Mempunyai kapasitas menandatangani kontrak dan tidak
dalam pengawasan pengadilan/bangkrut/sanksi pidana.
c. Telah melunasi kewajiban wajib pajak
d. Memiliki pengalaman/sub kontraktor dalam 4 tahun
terakhir
e. Memiliki kinerja baik/tidak masuk daftar hitam
f. Memiliki KD pada bidang dan sub bidang yang sesuai
5. PRAKUALIFIKASI DAN PASCAKUALIFIKASI

g. Memiliki surat dukungan bank


h. Memiliki kemampuan menyediakan fasilitas peralatan dan
personil
i. Menyampaikan daftar perolehan pekerjaan yang sedang
dilaksanakan
j. Tidak membuat pernyataan palsu atas
kompetensi/kualifikasi yang dimilikinya
k. Masih memiliki skp,skk,untuk jasa pemborongan
6. UNDANGAN DAN PENJELASAN
LELANG

1) Peserta lelang yang diundang disahkan pengguna


jasa
2) Hanya peserta yang diundang yang boleh
memasukan penawaran
3) Peserta yang lulus PQ < 3, lelang ulang (PQ ulang).
4) Hanya peserta yang diundang berhak mengambil
dokumen
5) Ketidakhadiran dalam penjelasan, tidak
menggugurkan
penawaran.
6. UNDANGAN DAN PENJELASAN LELANG

6). PENJELASAN LELANG ADALAH MENJELASKAN


PASAL- PASAL DALAM DOKUMEN LELANG,
BILA ADA PERUBAHAN / TAMBAHAN PASAL HARUS
DITUANGKAN DALAM ADENDUM DOKUMEN LELANG
7. BERITA ACARA PENJELASAN ADALAH MERUPAKAN
BAGIAN TAK TERPISAHKAN DARI DOKUMEN LELANG
8. NILAI HPS DIUMUMKAN PADA PENJELASAN LELANG.
( RINCIANNYA TIDAK DIUMUMKAN ).
7. PEMBUKAAN PENAWARAN

1. Panitia harus secara tegas pada pembukaan penawaran


a. Tidak memundurkan batas waktu penutupan
penawaran untuk hal yang tidak penting.
b. Menolak tambahan dokumen penawaran
c. Tidak menggugurkan penawaran pada pembukaan
penawaran kecuali untuk penawaran yang terlambat.
(panitia memeriksa,membacakan,mencatat saja)
2. Syarat administrasi yang telah diminta pada prosees
prakualifikasi,tidak perlu dilampirkan pada dokumen
penawaran.
3. Pelelangan dinyatakan gagal dalam pembukaan
penawaran, apabila :
a. Penawaran yang masuk < 3 ( apa tindak lanjutnya ?)
b. Seluruh penawaran diatas pagu DIP.
(apa tindak lanjutnya ?).
Panitia membuat BA pembukaan penawaran.
7. PEMBUKAAN PENAWARAN

4. URUTAN PELAKSANAAN PEMBUKAAN PENAWARAN :


a. panitia menunjuk 2 wakil peserta/kuasanya sebagai saksi.
b. panitia membuka kotak penawaran, menghitung penawaran yang
masuk, yang mengundurkan diri, dll.
c. Sistim satu sampul: panitia memeriksa, menunjukan, dan
membacakan kelengkapan dukumen penawaran (nama peserta
lelang ,nilai penawaran angka dan huruf, masa laku surat
penawaran, daftar kuantitas dan harga)
d. Sistim dua sampul: yang dibuka sampul I data administrasi dan
teknis, sampul II tidak dibuka, ditulis identitasnya,diparaf oleh
panitia dan wakil peserta, disimpan oleh panitia, dibuka hanya
peserta yang lulus administrasi dan teknis.
e. Sistim dua tahap: sampul I dibuka,dan sampul II disampaikan
kemudian oleh perserta lelang yang dinyatakan lulus administrasi
dan teknis.
f Buat Berita Acara Pembukaan Penawaran, diparaf oleh 2 wakil
peserta, dibagikan kepada seluruh peserta lelang.
HAL YANGPERLU DIPERHATIKAN DALAM
PEMBUKAAN PENAWARAN

1. APA YANG HARUS DILAKUKAN, BILA KOTAK SURAT


PENAWARAN DIKUASAI PREMAN.
2. PENARIKAN, PENGUBAHAN, PENGGANTIAN, PENAMBAHAN,
SEBELUM PENUTUPAN PENAWARAN DIPERKENANKAN.
3. TIDAK DIPERKENANKAN TAMBAHAN DOKUMEN PENAWARAN
SETELAH WAKTU PENUTUPAN PEMASUKAN PENAWARAN
BERAKHIR.
4. SURAT PENAWARAN YANG TIDAK DI LAK, DAN ALAMAT PADA
SAMPUL LUAR YANG SALAH, TIDAK MENGGUGURKAN
PENAWARAN.
5. APA YANG DIMAKSUD “ TIDAK BOLEH MEMUNDURKAN WAKTU
PENUTUPAN PENAWARAN UNTUK HAL YANG TIDAK PENTING “,
PERUBAHAN WAKTU PENUTUPAN PENAWARAN HARUS
DITUANGKAN DALAM DOKUMEN LELANG.
8. EVALUASI PENAWARAN (UMUM)

Evaluasi penawaran dilakukan terhadap semua penawaran yang


masuk pada pembukaan penawaran
1. Dilakukan koreksi aritmatik sekurang-kurangnya 3(tiga) penawaran
terendah
2. Pengertian penawaran terendah yang responsif
3. Pengertian the lowest responsible bid
4. Pengertian lelang ulang dan evaluasi ulang
5. Sebab-sebab kegagalan dalam evaluasi
a. Kemampuan panitia/pemahaman dokumen lelang lemah
b. Kemauan untuk mengubah paradigma untuk tidak melakukan
KKN masih belum ada
c. Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan lemah
d. Dokumen lelang tidak jelas/tidak lengkap/salah
8. EVALUASI PENAWARAN (UMUM)

6. Ada indikasi kuat KKN pada evaluasi penawaran


7. BA Evaluasi rahasia sampai dengan tanda tangan kontrak
8. Adanya perbedaan pengertian tentang AHS dengan BPK
9. Pengertian penting pada proyek-proyek dengan PHLN
a. unbalanced bid
b. substantially responsive
c. evaluated bid
9. EVALUASI ADMINISTRASI

Penawaran memenuhi syarat administrasi apabila:

1. Syarat yang diminta dokumen lelang dipenuhi


2. Isi setiap dokumen benar
3. Dokumen penawaran menunjukan persaingan yang sehat
4. Jaminan penawaran
a. Dari bank umum atau asuransi yang mempunyai program
Surety Bond dan punya dukungan reasuransi
b. Redaksi, masa laku, nama penawar, nilai, nama proyek,
penulisan nama paket yang dijamin benar sesuai ketentuan
dokumen lelang
9. EVALUASI ADMINISTRASI

5. Surat penawaran
a. Redaksi sesuai dokumen lelang
a. Ditandatangani oleh orang yang berhak
b. Masa laku penawaran sesuai dokumen lelang
c. Bermaterai dan bertanggal

6. Daftar kuantitas dan harga setiap jenis pekerjaan diisi lengkap

7. AHS pekerjaan utama yang diminta dalam dokumen lelang dirinci


dengan lengkap

8. Melampirkan copy bukti tanda terima SPT-PPH tahun terakhir dan


kopi setoran pajak SPP pasal 29 dari kantor pajak setempat

Bila ada yang meragukan dapat dilakukan klarifikasi, tanpa mengubah


substansi penawaran terhadap penawaran yang tidak memenuhi syarat
administrasi, tidak dilakukan evaluasi teknis.
10. EVALUASI TEKNIS

1. Penawaran memenuhi syarat teknis apabila:


a. Metoda pelaksanaan diyakini memenuhi perysaratan
substantif dan diyakini menggambarkan penyelesaian
pekerjaan.
b. jangka waktu pelaksanaan tidak melampaui batas yang
ditetapkan dalam dokumen lelang
c. Jenis, kapasitas dan jumlah alat, memenuhi syarat teknis
yang ditetapkan dokumen lelang
d. Spesifikasi teknis sesuai dengan yang ditetapkan
10. EVALUASI TEKNIS

e. Personil inti yang ditempatkan sesuai persyaratan


f. Pek yang disubkontrakkan sesuai dipersyaratkan
g. Memenuhi syarat teknis lain yang ditetapkan

2. Dapat dilakukan klarifikasi


3. Tidak menggugurkan teknis dari analisa harga satuan
4. Metode kerja sesuai dengan syarat-syarat yang
ditetapkan dalam dokumen lelang
5. Gugur teknis bila tidak dapat membuktikan dan
meyakinkan
11. EVALUASI HARGA

1. Panitia melakukan koreksi aritmatik


2. Diperiksa total harga penawaran apakah melalui
pagu Anggaran dalam DI P
3. Unsur–unsur yang mempengaruhi substansi/lingkup/kualitas
pekerjaan.
4. Nilai penawaran angka dan huruf sama.
5. Cek harga satuan timpang > 110%, dan cek harga satuan nol
6. Preferensi harga sesuai yang ditetapkan.
11. EVALUASI HARGA

7. Cek kewajaran harga dengan cara :


a. Klarifikasi komponen dalam negeri
b. Bila harga penawaran terlampau rendah ,
1) Sanggup mengerjakan, naikkan jaminan
pelaksanaan sekurang-kurangnya
menjadi 5% dikalikan 80% HPS
2) Tidak sanggup mengerjakan, sita jaminan
penawaran dan black list 1 tahun
c. Bila terlampau tinggi (> OE tapi < Pagu DIP )
1) Cek indikasi KKN
12. BERITA ACARA PELELANGAN, PENETAPAN
PEMENANG, PENGUMUMAN PEMENANG, SANGGAHAN
DAN PENGADUAN, PENUNJUKAN PEMENANG, DAN
TANDA TANGAN KONTRAK

1. Berita Acara Pelelangan


Berita Acara Pelelangan rahasia sampai dengan tanda tangan kontrak.
2. Penetapan pemenang lelang
• Adalah penawaran terendah terevaluasi yang responsif
• Bila pejabat yang menetapkan tidak sependapat dengan panitia lelang /
pengguna barang/jasa.
• Bila terjadi keterlambatan dalam penetapan pemenang
3. Pengumuman pemenang(2 hari kerja setelah diterima surat penetapan
pemenang )
4. Sanggahan dan pengaduan
• Kriteria sanggahan, pengaduan, dan sanggahan banding (15 hari sejak
diterima)
• Hak dan kewajiban masyarakat dan hak memperoleh kesempatan yang
sama dalam bekerja dan berusaha
• Tujuan jawaban sanggahan/pengaduan
• Proses pbj jalan terus
• Yang menjawab sanggahan/pengaduan
• sanggahan dalam proses prakualifikasi
5. Penunjukan pemenang lelang
Bila tidak ada sanggahan / sanggahan tidak benar
atau sanggahan melewati masa sanggah
Pengunduran diri dengan alasan yang diterima/tidak
diterima, jaminan penewaran tetap disita.

Bila terendah ke 1 mengundurkan diri , maka ditetapkan


Lagi terendah kedua sebagai pemenang
Surat penunjukan dibuat 5 hari kerja setelah pengumuman.
Tembusan disampaikan kepada unit pengawasan internal.
6. Tanda tangan kontrak
a. Jaminan pelaksanaan 5%
b. Bila penyedia jasa gagal menandatangani kontrak
c. Larangan mengubah dokumen lelang sebelum
tanda tangan kontrak
d. Urutan hirarki kontrak
e. Banyaknya rangkap kontrak
f. Penyelesaian asuransi
g. Pendapat ahli hukum kontrak
13. PELELANGAN GAGAL DAN
PELELANGAN ULANG

Pelelangan dinyatakan gagal apabila:


1. Yang mendaftar/yang lulus PK < 3
2. Penawaran yang masuk < 3
3. Tidak ada penawaran yang memenuhi syarat
4. Semua penawaran di atas Pagu dana tersedia
5. Sanggahan atas kesalahan prosedur benar
6. Sanggahan atas KKN oleh peserta urutan 1, 2, 3 benar
7. Calon pemenang urutan 1, 2, 3 mengundurkan diri
8. Pelelangan tidak sesuai dokumen lelang/prosedur
9. Pengaduan terjadinya KKN ternyata benar
13. PELELANGAN GAGAL DAN
PELELANGAN ULANG

Pelelangan diulang apabila :

1. Karena tersebut 1, 2, 5 : diumumkan kembali.


2. Karena tersebut 1, 4, 8 : mengundang calon peserta
yang terdaftar.
3. Karena tersebut 3, 9, :
a. Bila panitia/pejabat tidak terbukti KKN.
1) Mengundang yang terdaftar/bila perlu peserta
baru.
2) Tidak mengundang yang terlibat KKN.
b. Bila panitia terlibat KKN : panitia dikenakan sanksi.
13. PELELANGAN GAGAL DAN
PELELANGAN ULANG

4. Karena tersebut 7 : mengundang peserta yang


memenuhi syarat.
5. Bila lelang ulang pesertanya < 3 :
a. Bila hanya 2, dilakukan seperti pemilihan langsung.
b. Bila hanya 1, dilakukan penunjukan langsung.
6. Bila lelang ulang masih terjadi KKN, proses lelang
dihentikan, dilakukan pembindahan alokasi dana.
7. Indikasi kuat KKN diantara peserta lelang.
II. PELELANGAN TERBATAS

1. Prinsipnya sama dengan proses pelelangan umum


2. Dilakukan apabila diyakini pesertanya terbatas dan
untuk pekerjaan bersifat kompleks
3. Pengumuman mencantumkan peserta yang
diundang
4. Bila ada peserta lain di luar yang diundang dan
memenuhi kualifikasi, wajib diikutsertakan dalam
pelelangan terbatas.
5. Pesertanya harus lulus prakualifikasi
III. PEMILIHAN LANGSUNG

1. Hanya untuk PBJ bernilai sampai dengan Rp.100 juta


2. Tetapkan calon peserta yang diundang dan diumumkan
pada papan pengumuman resmi
3. Sekurang-kurangnya 3 penawaran
4. Dilakukan prakualifikasi
5. Tetap harus memenuhi prinsip-prinsip PBJ
6. Dilakukan klarifikasi dan negosiasi penawaran
7. Tidak memerlukan persetujuan Menteri/Gubernur/
Bupati/Walikota
8. Tetap diumumkan pemenangnya
9. Diberikan kesempatan sanggahan dan pengaduan
IV. PENUNJUKAN LANGSUNG

1. Kriteria:
a. Keadaan tertentu:
1) Penanganan darurat/bencana alam
2) Pekerjaan perlu dirahasiakan
3) Pekerjaan < Rp. 50 juta
b. Keadaan khusus:
a. Tarif resmi
b. Spesifik/satu penyedia jasa / hak paten
c. Kompleks/teknologi khusus / hanya satu penyedia
jasa.
2. Memenuhi asas keterbukaan dan keadilan
3. Dengan prakualifikasi dan diumumkan di papan
pengumuman resmi
4. Dilakukan klarifikasi dan negosiasi
5. Tanpa persetujuan Menteri / Gubernur / Bupati / Walikota
6. Diberikan kesempatan pengaduan masyarakat.
V. PBJ PEKERJAAN PENANGGULANGAN AKIBAT
BENCANA ALAM

1. Pemasokan barang untuk keperluan bencana alam


2. PL untuk penanganan darurat/konstruksi darurat
3. BA yang tidak masuk cakupan kontrak
a. PL kepada BU yang melaksanakan pek.terdekat,
diyakini mempunyai kemampuan
b. SPMK diterbitkan setelah persetujuan penanggung
jawab keuangan,dan pernyataan bencana alam
c. Opname pek.bersama-sama BU yang ditunjuk,proses
PBJ diproses simultan
d. DIP bencana alam untuk penanganan darurat
e. Penangan permanen dilakukan dengan lelang
4. BA yang masuk cakupan kontrak
a. Penangangan darurat dengan CCO
b. CCO/pek.tambah boleh > 10% NK
JAMINAN DALAM PROYEK
KONSTRUKSI
Jaminan Penawaran (Bid Bond)
• Adalah suatu perjanjian penanggungan yang
dikeluarkan oleh pihak penanggung yang bertujuan
melindungi pemilik proyek pada saat pelelangan
dilaksanakan, dengan tujuan agar kontraktor yang
mengikuti lelang terikat pada penawarannya dan jika
menang maka kontraktor tersebut terikat
melaksanakan pekerjaan yang ditawarnya.
• Jaminan penawaran ini dapat diperoleh dari bank
pemerintah, atau bank lain yang ditetapkan menteri
keuangan. Besar Jaminan penawaran sesuai dengan
KEPPRES No. 18 Tahun 2000 adalah 1 - 3% dari
Harga Perkiraan Sendiri (HPS). Jika kontraktor
mengundurkan diri setelah memasukkan
penawarannya atau jika pemenang lelang
mengundurkan diri, maka pihak penjamin akan
mengganti kerugian yang dialami pemilik proyek
sebesar nilai Jaminan.
Jaminan Uang Muka (Advance
Payment Bond)

• Adalah suatu perjanjian penanggungan yang dikeluarkan oleh


pihak penanggung yang bertujuan untuk menjamin pemilik
proyek bahwa kontraktor akan menggunakan uang muka yang
diterima dari pemilik proyek untuk pembiayaan proyek. Jaminan
ini ada apabila dalam perjanjian kontrak ditetapkan adanya
uang muka dan kontraktor berminat akan mengambil uang
muka. Konsekuensi pengambilan uang muka adalah kontraktor
wajib mengembalikan.
• Besarnya uang muka dari pemilik proyek menurut KEPPRES No.
18 tahun 2000 adalah 30% dari nilai kontrak bagi kontraktor
gol ekonomi lemah dan 20% bagi kontraktor bukan gol ekonomi
lemah.
• Pengadaan jaminan uang muka dapat dikeluarkan oleh bank
pemerintah atau bank lain yang ditetapkan Menteri Keuangan.
Nilai jaminan ini sekurang-kurangnya sama dengan besarnya
uang muka. Jika uang muka yang diberikan pemilik proyek
pengembaliannya belum dilunasi kontraktor pada saat
pekerjaan mencapai 100%, maka surat jaminan uang muka
menjadi milik pemilik proyek.
Jaminan Pelaksanaan (Performance
Bond)

• Adalah suatu perjanjian penanggungan yang


dikeluarkan oleh pihak penanggung yang bertujuan
melindungi pemilik proyek agar kontraktor
melaksanakan pekerjaan sesuai dengan kontrak
yang telah disepakati, yaitu sesuai waktu, biaya, dan
mutu.
• Jaminan ini diwajibkan kepada kontraktor yang
memenangkan lelang dan tidak mengundurkan diri.
Pada saat kontraktor menyerahkan jaminan
pelaksanaan, maka jaminan penawaran dikembalikan
kepada kontraktor yang bersangkutan. Jika
kontraktor melakukan wanprestasi maka surat
jaminan pelaksanaan menjadi milik pemilik proyek.
Jaminan Pembayaran (Payment Bond)

Adalah suatu perjanjian penanggungan


yang dikeluarkan oleh pihak penanggung
yang bertujuan melindungi pemilik
proyek terhadap kerugian yang mungkin
timbul akibat kelalaian kontraktor
membayar pihak, ketiga misalnya buruh
dan material.
Jaminan Pemeliharaan (Maintenance
Bond)

• Adalah suatu perjanjian penanggungan yang


dikeluarkan oleh pihak penanggung yang bertujuan
untuk menjamin pemilik proyek bahwa kontraktor
akan melaksanakan perbaikan-perbaikan bangunan
jika terjadi kerusakan dalam masa pemeliharaan.
• Masa pemeliharaan adalah durasi dari penyerahan
peitama sampai dengan penyerahan kedua. Nilai
jaminan pemeliharaan sebesar 5% dari nilai kontrak
dan jangka waktu masa pemeliharaan tergantung
dalam kontrak umumnya berkisar antara 3 sampai
dengan 6 bulan terhitung sejak penyerahan pertama.

Anda mungkin juga menyukai