Anda di halaman 1dari 4

Nama : Januardi Noor

NIM : 1610118310014
Mata Kuliah : Belajar dan Pembelajaran

Pertanyaan Kelompok 4
1. Pengertian dari autoplastis beserta contohnya di dunia pendidikan?
Jawab: Autoplastis (Auto: sendiri; plastis: dibantu) adalah perubahan seorang individu untuk
menyesuaikan diri dengan lingkungan, artinya seseorang dituntut untuk mengikuti, mematuhi,
dan menyesuaikan diri dengan lingkungan dan norma-norma yang ada pada lingkungan
tersebut. contoh autoplastis dalam dunia pendidikan ialah seseorang yang pernah dan sedang
belajar di luar negeri ataupun sebaliknya harus mengikuti kurikulum ataupun cara
pembelajaran yang ada di sana (orang Indonesia belajar di Amerika harus menyesuaikan diri
dengan pembelajaran dan kurikulum yang diterapkan di Amerika)

2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan tipe kegiatan belajar berganda atau belajar diskriminasi?
Jawab: Belajar berganda atau belajar diskriminasi ialah belajar membedakan sejumlah
rangkaian, mengenal objek secara konseptual dan secara fisik yang mana anak didik
mengadakan seleksi atau pengujian di antara dua perangsang atau sejumlah stimulus yang
diterimanya, kemudian memilih pola-pola respon yang dianggap sesuai.

Pertanyaan Kelompok 7
1. Bagaimana teori belajar yang dikemukakan gagne dalam pembelajaran matematika?
Jawab: cara gagne menerapkan nya dalam matematika ialah sebagai sarana untuk menyajikan
dan mengaplikasikan teori-teorinya tentang belajar yang mana gagne menggunakan objek
belajar matematika terdiri dari objek langsung (transfer belajar, kemampuan meyelidiki,
kemampuan memecahkan masalah, disiplin pribadi dan apresiasi pada struktur matematika)
dan tak langsung (fakta, keterampilan, konsep, dan prinsip).

2. Bagaimana cara memahami anak yang mempunyai keterlambatan dalam belajar?


Jawab: memahami karakteristik anak, menerapkan metode tertentu kepada anak yang lambat
memahami pelajaran, memilihkan tempat duduk yang tepat dan teman sebangku yang cerdas
serta penolong, memberikan tugas tambahan, meminta bimbingan guru BK, dan konsultasi
serta sharing dengan orang tua siswa yang anaknya memiliki keterlambatan dalam belajar.

3. Apakah Gagne dan Ausubel masuk dalam aliran psikologi kognitif atau psikologi tingkah
laku?
Jawab: Gagne: aliran psikologi tingkah laku ; Ausubel: aliran psikologi kognitif
4. Bagaimana belajar kaidah?
Jawab: Belajar kaidah (rule) termasuk dari jenis belajar kemahiran intelektual (intellectual
skill), yang dikemukakan oleh Gagne. Belajar kaidah adalah bila dua konsep atau lebih
dihubungkan satu sama lain, terbentuk suatu ketentuan yang mereprensikan suatu keteraturan.
Orang yang telah mempelajari suatu kaidah, mampu menghubungkan beberapa konsep.
Misalnya, seseorang berkata, “besi dipanaskan memuai”, karena seseorang telah menguasai
konsep dasar mengenai “besi”, “dipanaskan” dan “memuai”, dan dapat menentukan adanya
suatu relasi yang tetap antara ketiga konsep dasar itu (besi, dipanaskan, dan memuai), maka
dia dengan yakin mengatakan bahwa “besi dipanaskan memuai”. Kaidah adalah suatu
pegangan yang tidak dapat diubah-ubah. Kaidah merupakan suatu representasi (gambaran)
mental dari kenyataan hidup dan sangat berguna dalam mengatur kehidupan sehari-hari. Hal
ini berarti bahwa kaidah merupakan suatu keteraturan yang berlaku sepanjang masa.

5. Kenapa teori belajar kognitif sulit diterapkan disekolah tingkat lanjut ?


Jawab : Karena pada sekolah tingkat lanjut, peserta didik diminta untuk bisa mengkontruksi
teori-teori yang sedang di pelajari tanpa bantuan bend konkrit. Bagi sebagian orang, ini
merupakan hal yang mudah, namun tidak semua orang bisa belajar tanpa bantuan benda
konkrit. Walaupun mereka bisa belajar tanpa mengkontruksi langsung benda konkrit, mereka
pasti hanya menghafalkannya saja tanpa mengerti materi tersebut. Inilah yang membuat teori
belajar kognitif sulit diterapkan di sekolah tingkat lanjut.

Pertanyaan Kelompok 8
1. Cari perbedaan kooperatif dan kolaboratif?
Jawab:

Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran Kolaboratif


Para siswa menerima latihan keterampilan Ada keyakinan bahwa para siswa telah
sosial dalam kelompok kecil. memiliki keterampilan sosial yang
diperlukan untuk mencapai tujuan
pembelajaran
Aktivitas-aktivitas terstruktur yang Siswa mengatur dan menegosiasikan
dirancang guru dan masing-masing siswa usahanya sendiri.
memiliki peran khusus.
Guru mengamati, mendengarkan dan Aktivitas tidak dimonitor oleh guru. Ketika
melakukan intervensi dalam kelompok jika ada pertanyaan yang ditujukan kepada guru,
diperlukan. guru membimbing siswa-siswa untuk
menemukan informasi yang diperlukan.
Siswa menyerahkan tugas pada akhir Siswa menyimpan draft untuk dilengkapi
pelajaran untuk dievaluasi. pada pekerjaan selanjutnya.
Guru melakukan asesmen kinerja siswa Siswa melakukan asesmen kinerja secara
secara individual maupun kelompok individual maupun kelompok, berdasarkan
konsensus kelompok kecil, kelas (pleno),
maupun pertimbangan masyakat keilmuan
pada umumnya

2. Penghargaan kelompok kooperatif STAD?


Jawab: Penghargaan yang diberikan dapat berupa pujian, ataupun benda materil. Disini,
kekreatifan pendidiklah yang diperlukan agar penghargaan yang mereka dapatkan dapat
meningkatkan motivasi mereka di pembelajaran yang lain.

3. Pengertian dari konstruktivis sosial?


Jawab: Secara umum, pendekatan konstruktivis sosial yaitu pendekatan yang menekankan
pada konteks sosial dari pembelajaran dan bahwa pengetahuan itu dibangun dan dikontruksi
secara bersama (mutual). Keterlibatan dengan orang lain membuka kesempatan bagi murid
untuk mengevaluasi dan memperbaiki pemahaman mereka saat mereka bertemu dengan
pemikiran orang lain dan saat mereka berpartisipasi dalam pencarian pemahaman bersama.
Dengan cara ini, pengalaman dalam konteks sosial memberikan mekanisme penting untuk
perkembangan pemikiran murid.

Pertanyaan Kelompok 10
1. Aplikasi sibernetik bagi individu ?
Jawab : Teori ini menekankan pada sistem informasi dari pesan atau materi yang dipelajari,
sehingga tidak ada jenis belajar yang baku yang bisa diterapkan di semua pembelajaran,
melainkan menyesuaikan dengan sistem informasinya. Bagaimana seorang individu
mengingat serta memproses informasinya, itu ditentukan oleh individu itu sendiri tanpa harus
di paksa untuk menerapkan salah satu jenis belajar saja. Namun, tanpa adanya pendidik disini,
hal itu akan sulit diterapkan karna tidak ada yang mengarahkan agar pembelajaran dapat
berlangsung dengan baik, seperti apa tujuan dari pembelajaran ataupun menyusun materi
pelajaran yang memiliki urutan sesuai dengan sistem informasinya.

2. Penentuan tujuan pembelajaran dilakukan oleh guru atau siswa ?


Jawab : Penentuan pembelajaran dilakukan oleh pendidik. Ada beberapa hal lain juga yang
perlu diperhatikan oleh pendidik dalam menerapkan teori sibernetik, yaitu :
a. Melakukan tindakan untuk menarik perhatian peserta didik.
b. Memberikan informasi kepada peserta didik mengenai tujuan pengajaran dan topi yang
akan dibahas.
c. Merangsang peserta didik untuk memulai aktivitas pembelajaran.
d. Menyampaikan isi pelajaran yang dibahas sesuai dengan topik yang ditetapkan.
e. Memberikan bimbingan bagi peserta didik dalam melakukan aktivitas dalam pembelajaran.
f. Memberikan penguatan pada perilaku pembelajaran peserta didik.
g. Melaksanakan penilaian proses dan hasil belajar.
h. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengingat dan menggunakan hasil
pembelajaran.

Pertanyaan Kelompok 11
1. Penghargaan apa saja yang diberikan pada tipe belajar STAD?
Jawab :
Penghargaan yang diberikan dapat berupa pujian, ataupun benda materil. Disini, kekreatifan
pendidiklah yang diperlukan agar penghargaan yang mereka dapatkan dapat meningkatkan
motivasi mereka di pembelajaran yang lain.
2. Arah lingkaran ZPD pada Vygotsky, dari dalam menuju keluar atau sebaliknya?
Jawab :

Pada ZPD, terdapat 3 tingkatan, yaitu :


a. Peserta didik tidak bisa mengerjakannya.
b. Peserta didik bisa melakukannya apabila disertai dengan bantuan.
c. Peserta didik bisa melakukannya tanpa disertai bantuan.
Jadi berdasarkan gambar tersebut menjelaskan bahwa mengarah dari luar ke dalam, dimana
dimulai dari tidak bisa melakukannya sendiri, kemudian bisa mengerjakan dengan cara
dibantu, lalu akhirnya bisa melakukannya tanpa perlu bantuan lagi.

3. Hubungan antara scaffolding dengan ZPD?


Jawab : ZPD merupakan kegiatan dimana seorang pendidik atau orang tua akan membantu
peserta didik ketika dia mengalami kesulitan dalam mengerjakan suatu hal, sedangan
scaffolding sendiri merupakan kegiatan dimana seorang pendidik atau orang tua membantu
dari awal (dari tidak bisa sama sekali) hingga menjadi bisa dengan sendirinya (memasuki
ZPD).

Anda mungkin juga menyukai