PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusa Masalah
C. Tujuan
TINJAUAN TEORI
C. Penyebab FCC
1. Membangun sistem kolaborasi dari pada kontrol atau penyembuhan pada
ODHA( orang dengan HIV AIDS).
2. Mengakui keahlian keluarga dalam merawat ODHA( orang dengan HIV
AIDS) seperti sebagaimana professional.
3. Berfokus pada kekuatan dan sumber keluarga daripada kelemahan
keluarga.
4. Mebangun pemberdayaan daripada ketergantungan.
5. Meningkatkan lebih banyak sharing informasi dengan pasien ODHA(
orang dengan HIV AIDS) , keluarga dan pemberi pelayanan dari pada
informasihanya diketahui oleh professional.
6. Menciptakan program yang fleksibel dan tidak kaku
D. Elemen FCC
1. Keluarga dipandang sebagai unsur yang konstan sementara kehadiran
profesi kesehatan fluktuatif.
2. Memfasilitasi kolaborasi keluarga professional pada semua level
perawatan kesehatan.
3. Meningkatkan kekuatan keluarga, dan mempertimbangkan metode-
metode alternative dalam koping.
4. Memperjelas hal-hal yang kurang jelas dan informasi lebih komplit oleh
keluarga tentang perawatan pada ODHA( orang dengan HIV AIDS) yang
tepat.
5. Menimbulkan kelompok support antara orang tua dengan ODHA( orang
dengan HIV AIDS).
6. Mengerti dan memanfaatkan sistem pelayanan kesehatan dalam memenuhi
kebutuhan pelayanan pada ODHA (orang dengan HIV AIDS)
melaksanakan kebijakan dan program yang tepat, komprehensif meliputi
dukungan emosional dan finansial dalam memenuhi kebutuhan kesehatan
keluarganya.
7. Menunjukkan desain transportasi perawatan kesehatan fleksibel,
accessible, dan responsive ODHA( orang dengan HIV AIDS) terhadap
kebtuhan pasien pada
8. Implementasi kebijakan dan program yang tepat komprehensif meliputi
dukunga nemosional dengan staff. Element Family Centered Care
E. Prinsip
1. Prinsip hidup odha
a. Sebagaimana manusia lainnya ODHA memiliki kehidupannya sendiri
yang tentu saja tidak dapat dihentikan hanya dengan alasan penyakit
mematikan yang dideritanya
b. Tetapi terinfeksi ODHA dengan yang lain tetap memerlukan ilmu baik
dari sisi medis maupun psikopirit agar interaksi yang berjalan tidak
interaksi yang negatif terutama bagi ODHA sendiri
2. Prinsip ODHA dilindungi
a. Dampak (impact). hal ini berhubungan denagn stigma yang dikenakan
pada HIV dan AIDS dan diskriminasi, sudah banyak dilaporkan para
ODHA mengalami diskriminasi hanya karena mereka diduga atau
diketahui terkena HIV/AIDS
b. Mudah kena serang (Vulnerabillity) dalam konteks ini penting untuk di
kemukakan disini, bahwa pemajuan dan perlindungan Ham adalah suatu
jalan untuk menjawab kondisi-kondisi ekonomi, sosial dan budaya yang
membuat manusia mudah diserang infeksi HIV
c. Tanggapan (Response) itu berarti pemajuan dan perlindungan Ham
menciptakan lingkungan yang mendukung baji kebijakan nasional dalam
menjawab HIV/AIDS, kebebasan berbicara, berekspresi, berorganisasi
dan hak atas informasi dan edukasi merupakan faktor yang esensial bagi
efektifitas program pencegahan dan perawatan HIV/AIDS
3. ODHA Di Masyarakat
ODHA telah menjadi sumber ketakutan bagi sebagian masyarakat,
acapkali muncul berbagi perdebatan yang mempertentangkan antara
kepentingan masyarakat umum dengan odha akibat nya, hak-hak odha
dalam kehidupan sehari-hari sering terabaikan
F. Stigma
1. Definisi stigma
Kata “konon” berasal dari Yunani jaman dulu, untuk menyebut
bekas luka akibat kulit ditempel besi panas yang dilakukan pada budak,
penjahat, atau orang-orang yang dianggap kriminal lainnya, sehingga
mudah di identifikasi sebagai orang yang hina atau harus dijauhi.
Dalam pengertian sederhana, stigma adalah sikap atau attitude
negatif yang terkait dengan kenyakinan atau pengetahuan seseorang.
Sedangkan diskriminasi adalah perilaku atau action yang dilakukan.
Dengan demikian asal usul terjadinya “stigma” dan diskriminasi “ adalah
dari pandangan negatif terhadap orang atau kelompok tertentu yang
dianggap mempunyai sesuatu yang tidak baik.
Stigma diartikan sebagai pemberian cap (label) kepada seseorang
atau sekelompok orang yang didasarkan pada penilaian subjektif. Stigma
menghadirkan suatu penilaian yang dapat menghambat proses perubahan
seorang ODHA dalam memaknai hidupnya dan berfikir secara positif
sebagai bagian dari warga masyarakat.
Menurut Bruyn 1998(dalam Dit RTS 2004),stigma adalah
“Ekspresi dari norma sosial dan budaya, yang membentuk hubungan antar
manusia menurut norma-norma tersebut. Orang-orang yang distigma
biasanya dianggap memalukan untuk alasan-alasan tertentu, dan sebagai
akibatnya mereka dipermalukan, dihindari, dideskriditkan, ditolak, ditahan
atau dihukum”.
HIV sering dikaitkan dengan isu-isu moral Stigma (cap buruk) dan
diskriminasi (perlakuan tidak adil) yang dikaitkan dengan HIV dan AIDS
merupakan penghambat utama bagi upaya lanjut dalam pencegahan infeksi
dan pelayanan yang memadai, dukungan dan perawatan serta pengurangan
dampak buruk infeksi HIV.
A. Kesimpulan
Family cantered care di definisikan menurut hanson (199, dalam dunst dan
trivette 2009) sebagai pendekatan inovatif dalam merencanakan, melakukan,
dan mengevaluasi tindakan keperawatan yang diberikan didasarkan pada
manfaat hubungan antara perawat dan keluarga yaitu orang tua.
PriPrinsip
4. Prinsip hidup odha
c. Sebagaimana manusia lainnya ODHA memiliki kehidupannya sendiri
yang tentu saja tidak dapat dihentikan hanya dengan alasan penyakit
mematikan yang dideritanya
d. Tetapi terinfeksi ODHA dengan yang lain tetap memerlukan ilmu baik
dari sisi medis maupun psikopirit agar interaksi yang berjalan tidak
interaksi yang negatif terutama bagi ODHA sendiri
5. Prinsip ODHA dilindungi
d. Dampak (impact). hal ini berhubungan denagn stigma yang dikenakan
pada HIV dan AIDS dan diskriminasi, sudah banyak dilaporkan para
ODHA mengalami diskriminasi hanya karena mereka diduga atau
diketahui terkena HIV/AIDS
e. Mudah kena serang (Vulnerabillity) dalam konteks ini penting untuk di
kemukakan disini, bahwa pemajuan dan perlindungan Ham adalah suatu
jalan untuk menjawab kondisi-kondisi ekonomi, sosial dan budaya yang
membuat manusia mudah diserang infeksi HIV
f. Tanggapan (Response) itu berarti pemajuan dan perlindungan Ham
menciptakan lingkungan yang mendukung baji kebijakan nasional dalam
menjawab HIV/AIDS, kebebasan berbicara, berekspresi, berorganisasi
dan hak atas informasi dan edukasi merupakan faktor yang esensial bagi
efektifitas program pencegahan dan perawatan HIV/AIDS
6. ODHA Di Masyarakat
ODHA telah menjadi sumber ketakutan bagi sebagian masyarakat,
acapkali muncul berbagi perdebatan yang mempertentangkan antara
kepentingan masyarakat umum dengan odha akibat nya, hak-hak odha
dalam kehidupan sehari-hari sering terabaikan
B. Saran
Demikian makalah yang telah kami susun, semoga makalah ini dapat
menambah pengetahuan serta lebih bisa memahami tentang pokok bahasan
makalah ini bagi para pembacanya dan khususnya bagi mahasiswa yang telah
menyusun makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua.