Anda di halaman 1dari 10

AANWIJZING

SAYEMBARA PROYEK DESAIN ARSITEKTUR

PENGEMBANGAN
BANGUNAN GALERI
NASIONAL INDONESIA

Penyelenggara :

Badan Penghargaan dan Sayembara


IAI Jakarta

Juli 2013P
e
n
Penyelenggara

Bekerja sama dengan


Aanwijzing - Sayembara Proyek Desain Arsitektur Pengembangan Bangunan Galeri Nasional Indonesia  2013

 
JADWAL ACARA AANWIJZING

Acara : Konferensi Pers dan Rapat Penjelasan Sayembara Pengembangan Bangunan


Galeri Nasional Indonesia
Waktu : Hari kamis, Pukul 10.00 WIB ,25 Juli 2013.
Lokasi : R. Seminar, Galeri Nasional Indonesia. Jl. Medan Merdeka Timur No. 14
Peserta : 1. Perwakilan Galeri Nasional,
2. Perwakilan Panitia Pengarah,
3. Panitia Pelaksana,
4. Peserta
5. Pers

Jadwal : Pukul 10.00 – 10.15 Pembukaan oleh IAI


Pukul 10.15 – 10.30 Penjelasan Latar belakang oleh GNI
Pukul 10.30 – 11.00 Tanya Jawab Media
Pukul 11.00 – 11.30 Pemaparan KAK
Pukul 11.30 – 12.30 Tanya jawab peserta
Pukul 12.30 Penutup

Disusun oleh,

Badan Penghargaan dan Sayembara


IAI Jakarta

2   
 
Aanwijzing - Sayembara Proyek Desain Arsitektur Pengembangan Bangunan Galeri Nasional Indonesia  2013

 
I. Pembukaan oleh Bambang Wicaksono – Ketua Badan Penghargaan dan Sayembara IAI
Jakarta.
II. Penjelasan Latar belakang Oleh Tubagus Sukmana ( Bpk Andre ) – Kepala Galeri Nasional
Indonesia

Galeri Nasional Indonesia adalah sebuah lembaga yang berada dibawah naungan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, pada tahun 2012 yang lalu dan 2013 telah
merencanakan pengembangan bangunan Galeri Nasional Indonesia.

GNI sebagai lembaga diresmikan pada tahun 1999 , organisasinya sendiri diresmikan pada
tahun 1998. Dilihat dari kawasan atau bangunan yang ada pada saat ini tidak terlihat sesuatu
yang baru, dikarenakan menggunakan gedung peninggalan arsitektur belanda yang memiliki
aspek-aspek sejarah. Pemanfaatan gedung ini dulunya selain sebagai sekolah, pernah juga
digunakan sebagai markas KAMI ( Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia ) pada masa Gerakan
30 S PKI , Markas Komando Infantri jaya.

Beberapa diantaranya sudah di rehabilitasi sesuai dengan fungsi bangunan. Sebagai lembaga
GNI menyelenggarakan fungsi pelaksanaan pengkajian, pengumpulan karya seni rupa,
perawatan dan pengamanan, penyajian dan pameran, layanan edukasi untuk pelajar,
mahasiswa dan umum, publikasi karya senirupa. Intinya GNI berfungsi dalam konteks
pelestarian yaitu melindungi, mengembangkan dan memanfaatkan karya2 seni rupa baik
sebagai aset Negara maupun sebagai karya budaya bangsa.

Saat ini sudah tersimpan sekitar 1700 koleksi, yang tentunya memerlukan tempat dan ruang
yang memadai baik untuk pameran permanen layaknya museum maupun yang temporer untuk
memamerkan karya – karya seniman terpilih.

Didalam perjalanan 15 tahun ini GNI mendapatkan momentum yang baik dalam 2 tahun
terakhir ini untuk merencanakan pengembangan dari sisi bangunan maupun perluasan fungsi2
nya. Perencanaan untuk membangun lembaga ini sebenarnya sudah ada sejak jaman
presiden Soekarno di medan merdeka timur yang merupakan tempat strategis, dapat dilihat
dari pembangunan Monumen Nasional ( Monas ), kemudian Perpustakaan Nasional, Museum
Nasional, dll yang merupakan simbol kebudayaan bangsa dan kesemuanya ada di kawasan
Medan Merdeka.

3   
 
Aanwijzing - Sayembara Proyek Desain Arsitektur Pengembangan Bangunan Galeri Nasional Indonesia  2013

 
III. Tanya Jawab Media
1. Tanya : Kapan Rencana Konkrit pengembangan GNI dan mengapa sekarang ?
Jawab : Perencanaan ini sebenarnya sudah lama, ada 2 lembaga yang sangat ikonik yaitu
GNI dan Kreator Nasional Indonesia. Di dalam perjalanannya baru di wujudkan GNI yang
sudah berjalan 15 tahun.
Didalam pelaksanaan nya ada kendala2 mengenai pembebasan lahan, bukan hanya dari
segi biaya tetapi pada proses2 yang harus dilalui.
Dalam 2 tahun terakhir ini lebih focus karena mendapatkan momentum karena sekarang
GNI kembali dibawah Kemdikbud. Jadi semua yang pernah direncanakan dapat di
aktualisasikan kembali melalui proses yang lebih konkrit dan realistis.
Ada 2 proyek :
1. Pengembangan Bangunan / Infrastruktur GNI yang telah memiliki lahan sekitar 17.500
m2.
2. Merealisasikan Perencanaan Kawasan Pusat Kebudayaan / Kawasan kebudayaan yang
membutuhkan pengembangan lahan sekitar 6 hektar.
Pada tahun 2012 adalah gagasan, tahun ini adalah grand design nya dan juga membuat
perhitungan DED nya ( Detail Enginering Design ). Setelah itu tahun depan mulai
eksekusinya sesuai kemampuan anggaran, untuk realisasinya adalah bertahap.
2. Tanya : Arsitektur seperti apa yang direncanakan ?, Berapakah total luas wilayah GNI dan
berapa % yang dialokasikan untuk bangunan cagar budaya ?..
Jawab :
Bangunan Cagar budaya yang harus dipertahankan adalah yang pada saat ini merupakan
Ruang Pameran Temporer dan Ruang Serbaguna.Pada gambar dibawah adalah yang di
arsir merah.

4   
 
Aanwijzing - Sayembara Proyek Desain Arsitektur Pengembangan Bangunan Galeri Nasional Indonesia  2013

 
Arsitektur seperti apa yang akan dikembangkan, usulan design dibebaskan kepada
peserta, yang perlu diperhatikan adalah 2 bangunan cagar budaya tidak boleh
dihancurkan, kemudian bagian depan yang menghadap ke monas dan belakang yang
menghadap ciliwung harus terbuka. Luas wilayah eksisting 20.000 m2 untuk lahan GNI
dan direncanakan akan dikembangkan menjadi 60.000 m2.

3. Tanya : Pemenang Sayembara tahap I ada 10 Pemenang karya terbaik, point2 apa
sajakah yang membuat mereka sebagai pemenang terpilih ?
Jawab :
Penyelenggaraan sayembara tahap I kami rangkum menjadi sebuah buku yang dapat di
unduh pada website sayembara IAI Jakarta. Point2 yang diperhatikan pada sayembara
tahap I tersebut adalah :

a. Perumusan permasalahan terkait isu-isu strategis kedudukan Pusat


Kebudayaan didalam suatu negara.

b. Perumusan analisa perkotaan terkait Lokasi PPKN dalam kedudukannya


berada di kawasan Pusat Pemerintahan Ibukota Negara Indonesia.

c. Perumusan analisa keterhubungan/konektivitas antara tapak dengan titik-titik


strategis yaitu Perpustakaan Nasional dan Museum Nasional dalam rangka
mewujudkan Kawasan Kebudayaan.

d. Perumusan analisa terhadap rencana perluasan tapak di Kawasan Galeri


Nasional yang memiliki potensi untuk penataan di lingkungan sekitar tapak.

IV. Pemaparan KAK oleh Bambang Wicaksono - Ketua Badan Penghargaan dan Sayembara
IAI Jakarta
Pemaparan target perencanaan pada KAK Sayembara Pengembangan Galeri Nasional.

Bangunan Galeri Nasional Indonesia


a. Terwujudnya design arsitektur bangunan Galeri Nasional Indonesia dengan
mengelaborasi aturan ketatakotaan, bangunan cagar budaya, program kegiatan (saat
kini dan masa depan) kedalam tata bangunan dan kawasan GNI.

b. Desain bangunan yang menciptakan keselarasan/keharmonisan terhadap bangunan


eksisting yang telah ditetapkan sebagai cagar budaya. Bangunan eksisting saat ini
berfungsi sebagai tempat pameran dan pertemuan, namun dapat diusulkan dengan
fungsi lain dengan memperhatikan kaidah-kaidah konservasi.

5   
 
Aanwijzing - Sayembara Proyek Desain Arsitektur Pengembangan Bangunan Galeri Nasional Indonesia  2013

c. Desain bangunan harus memberikan kesan keterbukaan pada area halaman depan
(Jalan Medan Merdeka Timur) dan halaman belakang (Sungai Ciliwung), namun
rancangan bangunan dan tata ruang harus dapat memperhatikan dan memberikan
rasa aman terhadap koleksi barang Galeri.

d. Lingkage ke kawasan Monas sesuai dengan masterplan Monas sebagai monumental,


pemerintahan dan cultural district. Dan keterhubungan aksesbilitas dengan
transportasi publik seperti kereta api dan bus.

Kawasan Pengembangan Kebudayaan Nasional


a. Terwujudnya gagasan Masterplan dalam rangka perluasan Kawasan Pengembangan
Kebudayaan Nasional, dimana didalamnya terdapat fungsi yang telah ada yaitu Galeri
Nasional Indonesia, maupun fungsi-fungsi baru yang akan datang antara lain Ruang
Konvensi, Gedung Konser, Theater Nasional, Galeri Arsitektur, Pusat Data dan
Informasi sebagai upaya menegaskan kembali tagline “culture district” bertaraf regional
dan internasional.

b. Bahwa Sungai Ciliwung sebagai landmark Kota Jakarta harus juga menjadi bagian
'depan' (waterfront) Kawasan Pengembangan Kebudayaan Nasional. Setelah sungai
dinormalisasi menjadi semakin lebar dan bersih, bahkan menjadi sarana transportasi
air. Dengan demikian, Kawasan Pengembangan Kebudayaan Nasional sebagai icon
kota akan memiliki wajah yang baik dari semua sisi (arah Jalan Medan Merdeka Timur
dan arah sungai Ciliwung)

Point-point lain dapat dicermati secara mandiri pada TOR / KAK yang dapat diunduh pada
website sayembara IAI Jakarta.

V. Tanya Jawab Peserta


Sesi pertama :
1. Tanya : Bagaimanakah nasib dari hasil karya 10 pemenang sayembara GNI tahap 1 ?
Jawab : Sayembara tahap I adalah sayembara gagasan yang bertujuan untuk mencari
referensi dan potensi sebanyak mungkin. Biasanya untuk merumuskan TOR sebuah
sayembara hanya segelintir orang saja, terutama pemberi tugas dan pakar. akan tetapi
GNI membuka diri untuk mendapatkan masukan sebanyak mungkin. Sayembara Tahap I
sifatnya lebih kepada pencarian ide dan referensi.
Hubungan dengan sayembara kedua adalah peserta dapat melihat 10 hasil sayembara
pertama sebagai bahan analisa, sehingga dapat mempermudah.

6   
 
Aanwijzing - Sayembara Proyek Desain Arsitektur Pengembangan Bangunan Galeri Nasional Indonesia  2013

 
2. Tanya : Berapa batas anggaran biaya pengembangan bangunan GNI ?.
Jawab : Bangunan ini adalah bangunan pemerintah, tentunya memiliki batasan anggaran
yang wajar, tetapi GNI mencoba memberi kesempatan yang luas.
Batas wajar ada 2 kategori bangunan umum pemerintah yaitu bangunan pemerintah
standard dan non standard. Ketika bangunan ini non standard yang memiliki karakteristik
yang sangat menarik dan menguntungkan peradaban kota dan kebudayaan nasional, jika
anggaran diluar batas yang sewajarnya dan bisa dipertanggung jawabkan, maka dapat
diperjuangkan. Tapi dalam konteks yang sangat wajar dan tidak terlalu berlebihan.

3. Tanya : Pada KAK ada batas site antara GNI dan PKN, apakah implementasi gagasan
dari massa dan pengembangan kawasan dibatasi oleh batas tersebut atau dibebaskan
sebagai satu kesatuan site besar ?.
Pada program ruang kawasan sifatnya masih sangat umum jika bicara luasan, apakah luas
lantainya dan kapasitasnya ada dimana ?
Jawab :
GNI sudah memiliki kapasitas – kapasitas yang ada, akan tetapi kurang. untuk
menentukan jumlah kapasitas orang dan ruang tidaklah bisa sekaligus detail. misal seperti
ruang seminar yang sekarang ada dikembangkan menjadi 3 kali lipat, jadi lebih kepada
pendekatan nya hal tersebut. Maka diputuskan lebih kepada volume nya dulu.
Bagi peserta tdk perlu menggambar detail dari denah, furniture, teater atau panggungnya.
Kita perlu realistis dikarenakan keterbatasan waktu yang disediakan, karya peserta lebih
kepada konsep zoningnya. Makanya anggaran untuk pemenang utama sangatlah besar,
karena nantinya pemenang utama terpilih wajib menyempurnakan gambar detailnya,
tentunya dengan komunikasi dengan pihak GNI.

Penjelasan Peruntukan fungsi ruang pengembangan kawasan kebudayaan nasional oleh


ketua kehormatan IAI Jakarta – Her Pramtama :

MASTERPLAN KAWASAN KEBUDAYAAN NASIONAL


1. RUANGKONVENSI 10,000 M2
2 GEDUNG KONSER 5,000 M2
3 THEATER ARENA INDOOR 2,000 M2
4 THEATER ARENA OUTDOOR 3,000 M2
5 GALERI ARSITEKTUR 1,000 M2
6 PUSAT DATA DAN INFORMASI KEBUDAYAAN 500 M2
7 KANTOR ADMINISTRASI 1,000 M2

7   
 
Aanwijzing - Sayembara Proyek Desain Arsitektur Pengembangan Bangunan Galeri Nasional Indonesia  2013

 
8 SEKRETARIAT ORGANISASI BUDAYA 500 M2
9 HOTEL & AKOMODASI 10,000 M2
10 RISET DAN LABORATORIUM KONSERVASI TERPADU 2,000 M2
11 AREA KOMERSIL ( ART SHOP, BOOK STORE & CAFÉ ) 2,500 M2

TOTAL 37.500 M2

4. Tanya : Kapan perkiraan tahun anggaran direalisasikan ?


Jawab : Untuk proyek pertama khususnya untuk pengembangan GNI sudah masuk dalam
suatu perencanaan yang konkrit dan realistis. Tahapan-tahapan termasuk penyusunan
grand desain kemudian DED, yang nantinya bahan2 tersebut akan di eksekusi
pembangunan nya pada tahun 2014, dan untuk realisasi pembangunan adalah secara
bertahap.

Sesi kedua :
1. Tanya : Pada batasan, ada peraturan-peraturan yang harus di ikuti. Seperti GSB dan lain
sebagainya, bagaimana penjelasannya ?
Jawab : LRK dapat dilihat di www.tatakota‐jakartaku.net  dan hari ini juga sudah dapat di
download pada website sayembara file CAD yang update, telah terukur oleh konsultan pengukuran
yang lebih akurat.
2. Tanya : Sebelumnya ada penjelasan bahwa sayembara ini terbuka bagi masyarakat umum tetapi
pada keterangan bahwa sayembara tahap kedua ini terbuka bagi masyarakat yang memiliki
kompetensi dalam bidang arsitektur dan memiliki Sertifikat Keahlian Arsitektur (SKA) yang masih
berlaku ?
Jawab : Sayembara ini adalah sayembara proyek, jadi masyarakat umum adalah masyarakat yang
memiliki kompetensi dalam bidang arsitektur. Harus memiliki SKA dan IPTB yang masih berlaku.
Kerena Pemenang terpilih berkaitan dengan IMB.
3. Tanya : Pada KAK diminta desain dari sisi sungai “ Desain bangunan harus memberikan kesan
keterbukaan pada area halaman depan (Jalan Medan Merdeka Timur) dan halaman
belakang (Sungai Ciliwung)” berarti sudah pasti harus mengolah sampai ke belakang.

Jawab : Dalam mendesain yang 20rb harus sudah memiliki suatu visi ketika nanti menjadi satu
kesatuan. 20 ribu memang tidak nempel ke sungai belakang, tetapi sudah dapat dibayangkan
dibelakang akan menjadi open dan bisa menjadi waterfront.

8   
 
Aanwijzing - Sayembara Proyek Desain Arsitektur Pengembangan Bangunan Galeri Nasional Indonesia  2013

 
Penjelasan Peruntukan fungsi ruang pengembangan GNI yang luasnya 20.000 m2 oleh
Kepala GNI :
Bangunan Galeri Nasional Indonesia

1 KANTOR ADMINISTRASI 2,000 M2


2 GEDUNG CAGAR BUDAYA 960 M2

3 GEDUNG PAMERAN TEMPORER 6,000 M2


4 GEDUNG PAMERAN PERMANEN DAN GALERI ANAK 10,000 M2
5 GEDUNG PERPUSTAKAAN DAN ARSIP 1,500 M2
6 AREA KOMERSIAL ( ART SHOP, BOOK STORE & CAFÉ ) 2,000 M2

7 GEDUNG CAGAR BUDAYA 560 M2


8 RUANG PENYIMPANAN KOLEKSI 2,000 M2
9 MUSHOLA 250 M2
10 LABORATORIUM KONSERVASI DAN RISET KOLEKSI 500 M2

11 GUDANG TRANSIT 1,000 M2


12 RUANG SEMINAR 500 M2
13 RUANG KONFERENSI 1,000 M2
14 RUANG THEATER 300 M2

15 AMPHI THEATER 500 M2


16 MESS SENIMAN 500 M2
17 STUDIO WORKSHOP 500 M2
18 MEDIA CENTER 100 M2

TOTAL 30,170 M2

Sesi ketiga:

1. Tanya : Apakah dimungkinkan GNI dapat digunakan untuk keperluan masyarakat umum (
Misal, acara pernikahan ) pada ruangan yang ada.
Jawab : Pada GNI tidak diperbolehkan, akan tetapi pada Kawasan Kebudayaan Nasional
dimungkinkan bisa.
2. Tanya : Pada penjelasan tadi Bpk Her pramtama menyebutkan 11 item ruang sebagai
kawasan kebudayaan nasional dan pak andre menyebutkan 18 item sebagai bangunan
Galeri Nasional Indonesia. Yang manakah yang akan dibangun ?
Jawab : Keduanya akan dibangun, tetapi secara bertahap. Pada tahap pertama adalah
yang 18 item adalah kawasan galeri nasional ( yang 20 ribu ) , lalu yang 40ribu adalah
pengembangan untuk fungsi yang 11 item.

9   
 
Aanwijzing - Sayembara Proyek Desain Arsitektur Pengembangan Bangunan Galeri Nasional Indonesia  2013

 
Pemerintah mencoba lebih terbuka dan transparent pada pengembangan GNI ini. Jadi ada
Masterplan dulu baru memperjuangkan angkanya, bukan angkanya dulu baru masterplan.
3. Tanya : Jika tahapannya sudah sampai ke DPR dan sudah ada anggaran pembangunan
nya, berapa lama proses pengerjaan nya, berapa tahun akan selesai.
Jawab : Tergantung dari prioritas pemerintah yang baru nantinya.

Penjelasan Syarat dan Kondisi Pemenang Utama oleh ketua kehormatan IAI Jakarta :
( Dapat dicermati secara mandiri pada KAK halaman 14 )

4. Tanya : Pada persyaratan administrasi, ketua kelompok atau penanggung jawab kelompok
harus memiliki SKA Minimal Madya IAI dan IPTB Golongan B/A. Apakah pemilik SKA dan IPTB
harus menjadi ketua kelompok ?.
Jawab : Pada kelompok tidaklah harus ketua kelompok yang memiliki SKA dan IPTB, akan tetapi
salah satu anggota harus punya ( boleh ketua ataupun anggota ).Pemilik SKA dan IPTB adalah
penanggung jawab, pada saat TPAK harus yang memiliki SKA dan IPTB yang maju.
Tetapi tidak boleh hanya signer, maksudnya pemilik SKA dan IPTB tersebut tidak bekerja. Karena
hal itu melanggar kode etik IAI.
5. Tanya : Bagaimana jika peserta dari luar daerah Jakarta dan tidak memiliki IPTB, tetapi
hanya memiliki SKA saja ?
Jawab : SKA dan IPTB adalah syarat mutlak, jika peserta dari luar Jakarta yang tidak
memiliki IPTB, maka perlu berkolaborasi dengan arsitek yang memiliki SKA & IPTB.
6. Tanya : Apakah harus mengacu terhadap hasil sayembara tahap I ?
Jawab : Tidak harus, hanya sebagai bantuan untuk mempercepat proses pemikiran.
7. Tanya :Apakah ada ketentuan lapis basement ?.
Jawab : tidak ada, disesuaikan aturan yang lazim dari tata kota saja.

VI. Penutup oleh Ketua badan penghargaan dan sayembara IAI Jakarta
Demikian acara konferensi pers dan aanwijzing sayembara proyek pengembangan bangunan
galeri nasional Indonesia. Bila masih ada yang kurang jelas, dapat ditanyakan pada Laman
Tanya jawab Website sayembara IAI Jakarta.
Video acara diskusi Focus Group Discusion para pakar, budayawan dan seniman dalam
merumuskan TOR dapat dilihat di youtube dengan judul “Pengantar Forum Group Discusion
Galeri Nasional Indonesia” Link : http://www.youtube.com/watch?v=rhsAn0shTpU

10   
 

Anda mungkin juga menyukai