Anda di halaman 1dari 6

Land Use Strength

• Pulau baru dapat memulai penanaman pohon kembali secara lebih


teratur dan lebih mudah di awasi perkembangannya
• Pemetaan figure ground dapat lebih teratur
• Pemberian infrastruktur dapat lebih terencana
• Terdapat lahan yang bisa memanfaatkan sungai sebagai waterfront
• Terdapat bagian lahan yang memiliki sungai dan laut sebagai waterfront
• Lahannya dapat digunakan sebagai pusat rekreasi air yang baru
• Memberi landmark pada kawasan pinggir pantai
• Merupakan fungsi mixed-use

Land Use Weakness


• Aksis menuju landmark terganggu sungai buatan

• Posisi lahan dekat pantai dengan angin kencang dan suhu panas

• Area pemukiman kemungkinan akan berada pada bagian pinggiran dan berada terlalu dekat dengan pantai.

• Memiliki ruang hijau eksisting yang sedikit

• Keberadaan sungai, dapat mengurangi mudahnya aksesibilitas

• Kurang adanya hutang mangarove pada bibir pantai yang sehar


Land Use Opportunity
RDTR

RTRW

• Merupakan salah satu kawasan yang • Pulau ini apa bila sesuai dengan RTRW DKI • Pulau ini apa bila sesuai dengan RTRW
termasuk kedalam rencana pembangunan Jakarta pada tahun 2010-2030 pulau ini, DKI Jakarta pada tahun 2010-2030, pulau
Jaringan Jalan Arteri yang termasuk dalam tidak termasuk kawasan strategis manapun ini termasuk pada kawasan perumahan.
RTRW DKI Jakarta 2010-2030
• Pulau baru dapat memulai penanaman pohon kembali secara lebih • Jalan yang memotong lahan terhalang oleh sungai
S W
teratur dan lebih mudah di awasi perkembangannya • Posisi lahan dekat pantai dengan angin kencang dan suhu panas
IN • Pemetaan figure ground dapat lebih teratur • Area pemukiman kemungkinan akan berada pada bagian
pinggiran dan berada terlalu dekat dengan pantai.
• Pemberian infrastruktur dapat lebih terencana
• Terdapat lahan yang bisa memanfaatkan sungai sebagai waterfront • Memiliki ruang hijau eksisting yang sedikit

• Terdapat bagian lahan yang memiliki sungai dan laut sebagai waterfront • Keberadaan sungai, dapat mengurangi mudahnya aksesibilitas

EX •

Lahannya dapat digunakan sebagai pusat rekreasi air yang baru
Memberi landmark pada kawasan pinggir pantai
• Kurang adanya hutang mangarove pada bibir pantai yang
seharusnya dapat di lestarikan

• Merupakan fungsi mixed-use

O • Bagian pinggir yang akan di rancang oleh kelompok • Karena awalnya bukan diperuntukan untuk bangunan
RDTR merupakan zonasi fungsi pemukiman, namun dengan tinggi dan mixed use, keberadaan Gedung tinggi tidak
adanya pertimbangan bahwa perlu adanya keperluan boleh terlalu pinggir pulau, karena jenis tananhnya
untung meningkatkan aktivitas ekonomi kawasan maka merupakan tanah basah
akan di bangun kawasan mixed-use
• Penataan figure ground yang tepat akan dapat membantu
• Jalan arteri yang akan di bangun memotong pulau akan pengurangan intensitas angin laut yang masuk kedalam
RTRW menjadi salah satu hal yang berpotensi untuk kawasan
meningkatkan aktivitas komersil pada kawasan
• Pemberian ruang terbuka hijau di depan pemukiman yang
• Karena bukan kawasan strategis nasional, pulau ini dapat berada dekat dengan pantai dapat mengurangi intensitas
lebih bebas di rancang tanpa ada nya kesulitan akibat angin yang kencang .
batasan-batasan khusus.
• Membiakan huatan mangarove sebagai area rekreasi
• Figure ground yang di rancang dapat lebih tertata rapih untuk mengurangi abrasi dan antisipasi ombak besar
dengan pembagian kavling dan penarikan garis axis yang walaupun sudah terdapat giant sea wall.
lebih bebas.
• Perencanaan jalan utama harus melewati lahan yang
• Peletakan landmark kawasan dapat lebih bebas, dan harus dapat dijadikan tempat rekreasi, seperti sungai, area
menarik garis antara pantai, sungai dan landmark itu komersil, pinggir pantai, dan landmark kawasan.
sendiri sebagai sumbu utama kawasan dan area-area
rekreasi potensial
• Dapat mendirikan kanal untuk menambahkan area
rekreasi pada kawasan, taman air dan hutan kota untuk
memperluas ruang publik.
• Pulau baru dapat memulai penanaman pohon kembali secara lebih • Aksis menuju landmark terganggu sungai buatan
S W
teratur dan lebih mudah di awasi perkembangannya • Posisi lahan dekat pantai dengan angin kencang dan suhu panas
IN • Pemetaan figure ground dapat lebih teratur • Area pemukiman kemungkinan akan berada pada bagian
pinggiran dan berada terlalu dekat dengan pantai.
• Pemberian infrastruktur dapat lebih terencana
• Terdapat lahan yang bisa memanfaatkan sungai sebagai waterfront • Memiliki ruang hijau eksisting yang sedikit

• Terdapat bagian lahan yang memiliki sungai dan laut sebagai waterfront • Keberadaan sungai, dapat mengurangi mudahnya aksesibilitas

EX •

Lahannya dapat digunakan sebagai pusat rekreasi air yang baru
Memberi landmark pada kawasan pinggir pantai
• Kurang adanya hutang mangarove pada bibir pantai yang
seharusnya dapat di lestarikan

• Merupakan fungsi mixed-use

O • Laut dan pantai dari kawasan yang akan di rancangan • Konektifitas antara satu lahan dengan yang lainnya dapat
• Giant Sea Wall dapat digunakan sebagai area rekreasi air, namun bukan dibuat dengan adanya pengaturan lahan yang saling
untuk rekreasi pantai melainkan area olahraga air, jogging, berpotongan salam satu sumbu yang sama.
bentuk pertahanan pesisir yang
dibangun untuk melindungi dan memancing. karena pantai yang ada tidak memiliki • Penghijauan pinggir pantai dengan adanya taman yang
daerah konservasi, ternpat pasir dapat dijadikan ruang publik yang mampu menurunkan
tinggal rnanusia, dan kegiatan
rekreasi dari kekuatan pasang • Pemberian pepohonan dan ruang terbuka hijau harus suhu kawasan, dan mengurangi intensitas garam yang
surut dan gelombang
mampu mengatasi masalah polusi dan panas berlebih, dibawa angin kencang dari laut
oleh karena itu intensitas ruang hijau kawasan harus bisa • Membuat suatu lahan yang membantu adanya interaksi
• Kebijakan RTH-30% mencapai lebih dari sama dengan 35%-40% antara penduduk dengan laut dan sungai, seperti sejenis
• Green City pier pada pantai untuk memancing dan jogging atau
• Membagi area industry hijau pada ujung kawasan untuk
• Low-Carbon Transport
mengolah dan mengurangi pembuatan kanal pada bagian sungai.
• Green Industry Complex
• Massa bangunan harus di tata agar sirkulasi dan jarak • Membuat ruang hijau yang mengelilingi ujung kawasan,
• Energy-Efficient Building
antar bangunan dapat mendukung walkability, dan yang berfungsi untuk ruang publik, seperti jogging,
• City Greening mengurangi penggunaan kendaraan. bersepeda,
• Green, Resilient Infrastructure
• Penempatan titik infrastuktur pendukung transportasi • Memberi integrasi antara daerah pemukiman dan daerah
• Smart City hutan mangarove, untuk memberin interaksi langsung
• Smart Building
umum dapat dipilih pada tiap node yang telas di tetapkan.
terhadap penduduk,
• Smart Farming • Membuat suatu waterpark dimana penghuni kawasan
• Smart Transportation
dapat menggunakan ruang biru untuk rekreasi dan
• Compact City memberi interaksi kepada lingkungan
• Walkability • Sustainability • Antara satu blok pemukiman dengan yang lainnya, begitu
• Connectivity • Increased Density
juga dengan komersil memiliki sumbu maya yang bersifat
• Mixed use
saling menghubungkan
• Mixed housing

• Waterfront City
• Recreation area

• Orientated to water
• Pulau baru dapat memulai penanaman pohon kembali secara lebih • Aksis menuju landmark terganggu sungai buatan
S W
teratur dan lebih mudah di awasi perkembangannya • Posisi lahan dekat pantai dengan angin kencang dan suhu panas
IN • Pemetaan figure ground dapat lebih teratur • Area pemukiman kemungkinan akan berada pada bagian
pinggiran dan berada terlalu dekat dengan pantai.
• Pemberian infrastruktur dapat lebih terencana
• Terdapat lahan yang bisa memanfaatkan sungai sebagai waterfront • Memiliki ruang hijau eksisting yang sedikit

• Terdapat bagian lahan yang memiliki sungai dan laut sebagai waterfront • Keberadaan sungai, dapat mengurangi mudahnya aksesibilitas

EX •

Lahannya dapat digunakan sebagai pusat rekreasi air yang baru
Memberi landmark pada kawasan pinggir pantai
• Kurang adanya hutang mangarove pada bibir pantai yang
seharusnya dapat di lestarikan

• Merupakan fungsi mixed-use

T • Penanaman taman kota pada lahan-lahan pembangunan • Menciptakan koridor hijau sepanjang jalan utama yang
dapat sangat mudah dilakukan terutama pada tapak- membagi sumbu pada kawasan
• Pulau Gersang tapak yang telah terbagi.
• Menciptakan lahan hijau yang mengelilingi sungai untuk
• Iklim Panas dan Kering • Peletakan infrastruktur berbasis lingkungan yang menciptakan ruang public yang dapat menciptkan
• Polusi karena mengelilingi tapak dapat membantu mengurangi interaksi pada sesama warganya
kurangnya Penghijauan intensitas karbon di udara akibat polusi
• Membuat taman magarove yang menjadi atraksi
• Angin Kencang • Lahan terbuka hijau yang berada pada tepi pantai dibuat wisatawan, dengan jalur-jalurnya yang dibuat melayang di
memanjang sepanjang pesisir atas lahan gambut
• Abrasi
• Lahan untuk hutan mangarove harus diperluas hingga • Melakukan penghijauan tidak hanya secara horizontal
• Tidak adanya Pasir di sepanjang pesisir lahan untuk meningkatkan lahan hijau atau pada lahannya saja, tapi juga secara vertical dan
Pantai pada kawasan pantai dan mengurangi abrasi terhadap menanamkannya pada fasad untuk mengurangi intensitas
pulau. karbon pada udara
• Memberi node-node pada beberapa titik sebagai RTH dan
menjadi penanda bagi kawasan. Memberikan penghijauan
pada kawasan sebagai solusi iklim yang kering dan panas
• Figure-ground dari daerah pemukiman harus mampu
dilewati angin dari arah sungai / kanal-kanal yg nanti di
rancang untuk memberikan penghawaan dengan angin
yang tidak membawa pasir dan garam
Visi

• Menjadikan sebagai kawasan pusat kegiatan primer


• Menjadikan kawasan sebagai kawasan “low-carbon city”
• Menjadikan kawasan sebagai kawasan yang mampu menyelesaikan
permasalahan lingkungan ibukota
• Menjadikan kawasan sebagai kawasan yang sustainable dan mampu
menghasilkan energi sendiri
• Menjadi salah satu kawasan baru yang menjadi landmark pada
Jakarta Utara sebagai “kota di atas air”
• Menjadi salah satu kawasan yang memiliki pariwisata maritim
terbesar di Jakarta

Anda mungkin juga menyukai