Anda di halaman 1dari 45

BAB V

TAMBANG KUARI

4.1. Sejarah Tambang Kuari

Pertama kali batuan dolomit di dipaparkan oleh mineralogis Perancis


bernama Deodat de Dolomieu pada tahun 1791 di daerah Southern Alps di tempat
terdapatnya. Kini pegunungan tersebut disebut dolomit. Pada saat Dolomieu
menjelaskan bahwa batuan dolomit adalah seperti batu gamping, tetapi
mempunyai sifat yang tidak sama dengan batu gamping, pada saat diteteskan
larutan asam batuan dolomite tidak membuih. Mineral yang tidak beraksi tersebut
dinamakan dolomit. Kadang-kadang dolomit disebut dengan dolostone.
Kemungkinan besar mineral dolomit pertama kali dijelaskan oleh Carl Linnaeus
pada tahun 1768. Pada tahun 1791, itu digambarkan sebagai batu oleh naturalis
dan geologis Déodat Gratet de Dolomieu Prancis (1750-1801), yang pertama di
bangunan kota tua Roma, dan kemudian sebagai sampel yang dikumpulkan di
pegunungan yang sekarang dikenal sebagai Dolomit Alpen di bagian utara Italia.
Nicolas-Théodore de Saussure pertama kali menamakan mineral tersebut (setelah
Dolomieu) pada bulan Maret 1792.

Pada dasarnya keterjadian dolomit dengan rumus kimianya CaMg(CO3)2


disebabkan proses leaching atau peresapan unsur magnesium dari air laut ke
dalam batu gamping. Proses berubahnya mineral mejadi dolomit disebut
dolomitisasi. Dan ada juga dolomit yang di endapkan dengan tersendiri sbagai
evaporit. Dan secara jenis batuan dolomite merupakan batuan sedimen.
Pada tahun 1602 Pemerintah Belanda membentuk VOC , mereka selain
menjual rempah-rempah juga mulai melakukan perdagangan hasil pertambangan,
pada tahun 1652 mulailah dilakukan penyelidikan berbagai aspek ilmu kealaman
oleh para ilmuwan dari Eropa. Pada tahun 1850 Pemerintah Hindia Belanda
membentuk Dienst van het Mijnwezen (Mijnwezenn-Dinas Pertambangan) yang
berkedudukan di Batavia untuk lebih mengoptimalkan penyelidikan geologi dan
pertambangan menjadi lebih terarah.

52
Menjelang tahun 1920, sesuai dengan rencana Pemerintah Hindia Belanda
menjadikan Bandung sebagai ibukota Hindia Belanda, maka dilakukan persiapan
untuk memindahkan kantor Mijnwezen ke Bandung. Departement Burgerlijke
Openbare Werken (Departemen Pekerjaan Umum) yang membawahi Mijnwezen
dan menempati Gedung Sate. Pada tahun 1922, lembaga Mijnwezen ini berganti
nama menjadi Dienst van den Mijnbouw.
Pada Tahun 1928 Pemerintah Hindia Belanda mulai membangun gedung
Geologisch Laboratorium yang terletak di jalan Wilhelmina Boulevard untuk
kantor Dienst van den Mijnbouw dan diresmikan pada tanggal 16 Mei 1929.
selanjutnya gedung ini dipergunakan untuk penyelenggaraan sebagian dari acara
Pacific Science Congress ke IV. Gedung ini sekarang bernama Museum Geologi,
yang berlamat di jalan Diponegoro No. 57 Bandung.
Selama Perang Dunia ke II, kerap dipergunakan sebagai tempat
pendidikan Assistent Geologen Cursus (Kursus Asisten Geologi), dengan peserta
hanya beberapa orang saja diantaranya, Raden Soenoe Soemosoesastro dan Arie
Frederik Lasut. Dua orang peserta pribumi itulah yang kemudian menjadi pegawai
menengah pertama di kantor Mijnbouw sejak tahun 1941 yang dikemudian hari
menjadi tokoh perjuangan dalam membangun kelembagaaan tambang dan geologi
nasional.
Pada masa penjajahan Jepang (1942-1945), Mijnbouw dengan segala
sarana dan dokunennya diambilalih oleh Jepang dan namanya diganti menjadi
Chisitsu Chosasho. Kantor Chisitsu Chosasho tidak dapat berbuat banyak karena
ketiadaan tenaga ahli dan anggaran. Tenaga aWl Belanda pada awalnya masih
dipertahankan tetapi kemudian diinternir, kecuali mereka yang diperlukan oleh
Jepang.
Proklamasi Kernerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agurus 1945
mengantarkan perubahan yang sangat besar di segala bidang, termasuk bidang
pertambangan. Setelah disiarkan melalui radio. berita tentang proklamasi dapat
diterima secara luas oleh masyarakat di seluruh Indonesia. Pegawai pribumi di
kantor Chisitsu Chosasho yang sebagian besar masih muda, menerima berita itu

53
dan mereka langsung mempersiapkan diri untuk mengambil Iangkah yang
diperlukan.
Pada tanggal 25 September 1945 keluarlah pengumuman dan Pemerintah
Pusat yang menyatakan bahwa semua pegawai negeri adalah pegawai Republik.
Indonesia dan wajib menjalankan perintah dari Pemerlntah Republik Indonesia.
Dengan mengacu kepada perintah Pemerintah Pusat itu Komite Nasional
Indonesia Kota Bandung yang baru terbentuk, pada tanggal 27 September 1945
malam mengumumkan lewat radio agar keesokan harinya semua kantor dan
perusahaan yang ada di Bandung diambil alih dari kekuasaan Jepang. .
Pada hari Jumat pukuI 11.00 tanggal 28 September 1945, sekelompok
pegawai muda di kantor Chisitsu Chosasho pun bertindak, mereka dipe1opori
oleh Raden Ali Tirtosoewirjo. A.F. Lasut. R. Soenoe Soemosoesastro dan
Sjamsoe M. Bahroem yang mengambil alih dengan paksa kantor Chisitsu
Chosasho dari pihak Jepang, dan sejak saat itu nama kantor diubah menjadi
Poesat Djawatan Tambang dan Geologi.
Keesokan harinya dibentuk Dewan Pimpinan Kantor yang terdiri dari
tujuh orang, dan Raden Ali Tirtosoewirjo ditunjuk sebagai pimpinannya. Selang
beberapa hari terjadi pergantian pimpinan, R. Soenoe Soemosoesastro yang
semula menjabat sebagai wakil pimpinan. diangkat menjadi pimpinan dan A. F.
Lasut sebagai wakilnya. Beberapa minggu kemudian, terjadi lagi pergantian
pimpinan A. F. Lasut diangkat sebagai Kepala Poesat Djawatan dan R. Soenoe
Soemosoesastro sebagai Kepala Bagian Geologi. Sebagai pimpinan. A.F. Lasut
pada tanggal 20 Oktober 1945 mengeluarkan pengumuman yang pertama bahwa
semua perusahaan pertambangan ditempatkan di bawah pengawasan Poesat
Djawatan Tambang dan Geologi.
Tiga bulan kemudian, pada tanggal 12 Desember 1945. sebagian kantor
Poesat Djawatan Tambang dan Geologi, dipindahkan ke gedung Onderling
Belang, di J1. Braga No.3 dan No. 8. Bandung. karena terdesak oleh datangnya
pasukan Belanda bersama pasukan Sekutu. Kantor Poesat Djiawatan Tambang
dan Geologi pun diduduki oleh pasukan Belanda.

54
Akibat serangan pasukan Belanda yang semakin gencar, pada tanggal 23
Maret 1946 kegiatan Poesat Djawatan Tarnbang dan Geologi pindah dari
Bandung ke Tasikmalaya, kemudian ke Mage1ang, dan Tirtomoyo. Sedangkan
yang masih tinggal di Tasikmalaya, pada tanggal 6 Desember 1946 menyusul
mereka yang lebih dahulu mengungsi ke Jawa Tengah. Keterbatasan dalam sarana
kerja, memaksa Pimpinan Djawatan untuk memencarkan para pegawai ke
berbagai tempat. Sebagian ditempatkan di Borobudur, Muntilan, Dukun, dan
Srumbung di kaki Gunung Merapi. Untuk memudahkan hubungan dan
menghimpun kembali para pegawai itu. maka terbitlah Surat Kepumsan Menteri
Muda Kemakmuran NO.902/T.O/J.O tanggal 20 Nopember 1947, yang
memerintahkan agar Kantor Poesat Djawatan Tambang dan Geologi dan bagian-
bagiannya pindah ke beberapa tempat di Yogyakarta.
Selama perang kemerdekaan. Desember 1945 - Desember 1949, kantor
Poesat Djawatan Tambang dan Geologi dalam pengungsian dan berpindah-
pindah. Untuk mengembangkan Poesat Djawatan Tambang dan Geologi, A.F.
Lasut bersama dengan R. Soenoe Soemosoesastro membuka Sekolah
Pertambangan-Geologi Tinggi (SPGT), Sekolah Pertambangan-Geologi
Menengah (SPGM), dan Sekolah Pertambangan-Geologi Pertama (SPGP).
A.F. Lasut sebagai orang muda memiliki sifat tegas, menolak bekerjasama
dengan Belanda. Pada waktu Yogyakarta diduduki pasukan Belanda itulah AF.
Lasut pada pagi han tanggal 7 Mer 1949 diculik oleh pasukan Belanda dari Tijger
Brigade dari kediamannya di Pugeran, dibawa dengan jip ke arah Kaliurang, dan
kemudian dibunuh di daerah Sekip. yang sekarang masuk lingkungan Kampus
Universitas Gadjah Mada. Dan atas jasa-jasanya, A.F. Lasut kemudian
dianugerahi ge1ar Pah1awan Kemerdekaan Nasional dengan Keputusan Presiden
Republik Indonesia No_ 012/TK/Tahun 1969 tanggal 20 Mei 1969. Dengan
ditetapkannya A.F. Lasut sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional, maka
memperkuat landasan bahwa pengambilalihan kantor Chisitsu Chosasho pada
tanggal 28 September 1945 merupakan peristiwa heroik yang penting bagi sektor
pertambangan dan energi. Pada tanggal 28 September 1945. juga terjadi

55
pengambilalihan kantor Jawa Denki Koza (Perusahaan Listrik Jawa) secara paksa
oleh para pemuda.
Dalam menetapkan Hari Jadi Penambangan dan Energi, Menteri ESDM
menerbitkan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 1319
K/73/MEM/2006 tentang Tim Penyusunan Buku Sejarah Pertambangan dan
Energi kemudian diperbaharui dengan Keputusan No. 0147 K/73/MEM/200R
tanggal 14 Februari 2008.
Setelah tim melakukan kajian di sektor Pertambangan dan Energi
ditemukan beberapa hal penting, yaitu: pertama. 28 September 1945, kedua, 7
Mei 1949, ketiga, 22 Februari 1952, keempat, 14 Oktrober 1960, kelima, 2
Desember 1967, keenam, 27 Oktober 1945, ketujuh, 3 Oktober 1953, kedelapan, 5
Oktober 1945, kesembilan, 26 Oktober 1960 (peristiwa pada semua tanggal
tersebut termuat dalam Buku Sejarah Pertambangan dan Energi).
Penetapan Hari Jadi Pertambangan dan Energi diputuskan dalam Rapat
Pimpinan (Rapim) DESDM yang berlangsung pada tanggal 1 Nopember 2007 di
Badan Geologi Bandung. diikuti oleh para Pejabat Eselon I dan II DESDM
dipimpin oleh Menteri Energi dan Surnber Daya Mineral.
Berdasarkan hasil penetapan tersebut. Menteri Energi dan Sumber Daya
Mineral menyampaikan surat kepada Presiden No. 1349/04/ME~LS/2008 tanggal
26 Pebruari 2008 mengusulkan Hari Jadi Pertambangan dan Energi untuk
ditetapkan dalam Keputusan Presiden. Selanjutnya dengan Keputusan Presiden
Repub1ik Indonesia Nomor 22 tahun 2008 tanggal 27 September 2008 ditetapkan
Hari Jadi Pertambangan dan Energi adalah tanggal 28 September.

4.2. Pengertian Quarry Mine

Quarry adalah system tambang terbuka yang diterapkan untuk menambang


endapan-endapan bahan galian industri atau mineral industri, antara lain:
penambangan batu gamping, marmer, granit, andesit dan sebagainya. Quarry
dapat menghasilkan material atau hasil tambang dalam bentuk loose/broken

56
materials ataupun dalam bentuk dimensional stones.Berdasarkan letak endapan
yang digali atau arah penambangan atau penggalian.

Kuari dapat menghasilkan material atau hasil tambang dalam bentuk


pecahpecah (loose/broken stone) ataupun potongan batu dengan bentuk yang
teratur (dimensional stone). Namun demikian, ada beberapa ahli yang menyatakan
bahwa istilah Quarry hanya diterapkan pada tambang bahan galian mineral non
metal yang menghasilkan dimensional stones, sedangkan tambang bahan galian
mineral non metal yang menghasilkan bentuk pecah-pecah (loose/broken
material) tetap disebut open pit.

Dimensi batuan yang diproduksi pada sistem penambangan quarry, pada


umumnya adalah mineral yang berbentuk prismatik pendek atau balok-balok yang
memiliki ukuran dan bentuk yang kasar. Quarry pada dasarnya sama dengan open
pits, namun yang membedakannya adalah material yang ditambang. Open pit pada
dasarnya merupakan tambang terbuka yang menambang mineral logam.
Sedangkan quarry pada dasarnya merupakan sistem penambangan terbuka yang
menambang mineral non logam atau batuan, contoh material yang biasanya
ditambang pada quarry yaitu : marmer, batu granit, dan masih banyak lagi yang
lainnya.

Produk yang dihasilkan pada system quarry pada umumnya merupakan


dimensi batuan nonlogam (Barton, 1968). Pada umumnya, dimensi batuan granit,
marmer, batu gamping, batu pasir, batu ubin besar, dan slate yang diperkirakan
semakin lama semakin turun atau semakin susah untuk dipotong. Karena kesulitan
atau kendala dan biaya yang berasosiasi dengan proses pemotongan batuan,
quarry pada umumnya lebih mahal dibandingkan dengan metode lain di tambang
terbuka, dengan square set stoping, merupakan biaya terbesar dalam
penambangan. Quarry juga memiliki selektifitas yang tinggi, metode dalam skala
kecil, dengan produktifitas yang rendah.

57
Apabila dilihat dari geologi batuan yang akan ditambang dengan metoda
quarry ini adalah :

a. Endapan sekunder : batu gamping


b. Batuan methamorphic : marmer
c. Batuan beku : andesit

Ada dua istilah yang dipakai pada cara penambangan secara kuari ini,
berdasarkan bentuk yang dihasilkan, yaitu :
Dimension stone, biasa pada penambangan batu mamer, dimana
dipergunakan gergaji atau dengan peledakan khusus, sehingga dihasilkan
bongkah-bongkah yang baik dan teratur. Produksinya sangat selektif dengan
jumlah yang terbatas. Pada metode penambangan ini muka dari jenjang (bench
face) adalah hampir vertical.

Gambar 4.1 Quarry Mine (dimension stone)

58
Broken stone adalah cara penambangan guna menghasilkan batu pecah dan
pada umunya dilakukan dengan cara peledakan. Pada metoda penambangan ini, muka
dari jenjang (face bench) tidak pasti harus vertical, tetap diusahakan.

Gambar 4.2 Quarry Mine (Broken Stone)

Kelebihan penambangan dengan cara ini adalah :


 Produksi Tinggi
 Pemakaian bahan peledak leluasa dan efisien
 Keadaan geologi dan kegiatan eksplorasi lebih mudah
 Leluasa dalam pemilihan serta pemindahan alat
 Kondisi kerja lebih baik, karena berhubungan langsung dengan udara bebas
 Mudah Pengawasannya

59
kelemahan yang didapat jika menggunakan proses penambangan ini adalah :
 Meterial penutup harus dikupas dan dibuang sekaligus sebelum
penambangan dilakukan, berarti diperlukan modal yang besar untuk
mengongkosi pengupasan material penutup.
 Membutuhkan waktu yang lama, karena harus mengupas lapisan pucuk dan
pengotor dan harus membuat jalan utama (Hauling) untuk transportasi alat
maupun lapisan penutup
 Dengan peralatan yang ada pada saat sekarang ini keterbatasan kedalaman
lapisan batubara yang dapat ditambang.
 Karena jalan masuknya miring, kalau pengemudi-pengemudi alat-alat
angkut kurang hati-hati karena ingin dapat premi produksi, maka hal ini
akan dapat menyebabkan kecelakaan, terutama pada jalan masuk yang
berbentuk spiral.

4.3. Tahapan Penambangan


Berdasarkan letak endapan yang digali atau arah penambangan atau
penggalian, secara garis besar quarry dapat dibagi menjadi dua golongan, yaitu:
1. Side hill type

2. Pit type

1. Side Hill Type Quarry

Side Hill Type Quarry adalah system penambangan yang diterapkan untuk
menambang batuan atau endapan mineral industri yang letalnya di lereng bukit
atau endapannya berbentuk bukit. Berdasarkan jalan masuk (access road) ke front
penambangan, side hill type dapat dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu:

60
a. Jalan masuk berbentuk spiral

Gambar 4.3 jalan masuk bentuk spiral

Cara ini diterapkan apabila seluruh lereng/bukit akan digali atau


ditambang.Penggalian dilakukan mulai dari bagian atas ke arah bawah. diterapkan
jika seluruh lereng bukit akan digali, yang arah penggaliannya dilakukan mulai
dari bagian atas ke arah bawah.
Kuari tipe Side Hill dengan jalan masuk spiral diterapkan pada cadangan
endapan bahan galian yang berbentuk bulat atau lonjong yang membentuk bukit
yang penambangannya dilakukan dengan mengupas bagian atas bukit terlebih
dahulu secara melingkar.

b. Jalan masuk langsung

Gambar 4.4 jalan masuk langsung

61
Cara ini digunakan apabila hanya sebagian lereng saja yang akan digali.
Front kerjanya dibuat memanjang sepanjang lereng yang akan digali dan jalan
masuk dari salah satu sisinya atau dari depan (Straight Ramp).
Kuari tipe Side Hill dengan jalan masuk langsung diterapkan pada
cadangan endapan bahan galian yang berbentuk atau memanjang atau persegi
yang terletak pada daerah berbukit yang penambangannya dimulai dari salah satu
sisi bukit.

2. Pit Type (Sub Surface Type)


Pit type adalah sistem penambangan yang diretapkan untuk menambang
batuan atau endapan mineral industri yang terletak pada suatu daerah yang relatif
mendatar. Permuka kerja (front) di gali kearah bawah sehingga membentuk
cekungan (pit). Berdasarkan jalan masuk ke permuka kerja, pit type memiliki tiga
kemungkinan untuk membuatnya, yaitu:

a. Jalan Masuk Spiral


Apabila bentuk endapan yang akan ditambang kurang lebih bulat atau
lonjong, maka jalan masuk dan front penambangannya dibuat berbentuk spiral.
Kuari tipe pit dengan jalan masuk spiral diterapkan pada cadangan
endapan bahan galian yang berbentuk bulat atau lonjong yang terletak pada daerah
yang datar.

Gambar 4.5 jalan masuk spiral (pit type)

62
c. Jalan Masuk Langsung
Apabila bentuk endapan yang akan ditambang kurang lebih memanjang
atau persegi, maka jalan masuk ke front penambangan dibuat berbentuk langsung
dari salah satu sisi.
Kuari tipe pit dengan jalan masuk langsung diterapkan pada cadangan
endapan bahan galian yang berbentuk memanjang atau persegi yang terletak pada
daerah yang datar.

Gambar 4.6 jalan masuk langsung (pit type)

d. Jalan Masuk Zig-zag


Sama halnya dengan jalan masuk langsung apabila bentuk endapan yang
akan ditambang kurang lebih memanjang atau persegi, maka jalan masuk ke front
penambangan dibuat berbentuk zig-zag dari salah satu sisi
Kuari tipe pit dengan jalan masuk zigzag diterapkan pada cadangan
endapan bahan galian yang berbentuk memanjang atau persegi yang terletak pada
daerah yang datar, namun demikian jalan akses jalan dibuat zig-zag. Pembuatan
jalan zig-zag dapat disebabkan antara lain karena :

63
1. Aktivitas penambangan sudah mencapai level yang cukup dalam sehingga
apabila dibuat jalan langsung maka kemiringan jalan akan sangat curam
yang tidak memungkinkan bagi alat angkut untuk memulainya.
2. Sebagai upaya konservasi cadangan sehingga perolehan penambangan
tinggi.

gambar 4.7 jalan masuk zig-zag (pit type)

Dampak negatif terhadap lingkungan pada penambangan jenis quarry


mining adalah sebagai berikut :
 Bahaya kesehatan bagi masyarakat sekitar maupun pekerja tambang,
karena debu yang dihasilkan baik dari proses blasting ataupun pada proses
pengangkutan

 Perubahan vegetasi penutup, Proses land clearing pada saat operasi


pertambangan dimulai menghasilkan dampak lingkungan yang sangat
signifikan yaitu hilangnya vegetasi alami. Hilangnya vegetasi akan
berdampak pada perubahan iklim mikro, keanekaragaman hayati
(biodiversity) dan habitat satwa menjadi berkurang. Tanpa vegetasi lahan
menjadi terbuka dan akan memperbesar erosi dan sedimentasi pada
saat musim hujan

64
 Perubahan topografi yang tidak teratur atau membentuk lereng yang
curam akan memperbesar laju aliran permukaan dan meningkatkan erosi.
Kondisi bentang alam/topografi yang membutuhkan waktu lama untuk
terbentuk, dalam sekejap dapat berubah akibat aktivitas pertambangan dan
akan sulit dikembalikan dalam keadaan yang semula

Gambar 4.8 perubahan topografi

65
 Perubahan pola hidrologi, Penambangan batugamping akan
menghilangkan sebagian atau bahkan seluruh zona epikarst dan yang
tersisa hanya singkapan batugamping di bawah zone epikarst yang
memiliki porositas dan permeabilitas lebih kecil dari zona epikarst.
Perbedaan porositas dan permeabilitas ini akan menyebabkan jumlah
air hujan yang mengalami infiltrasi menurun. Penurunan jumlah air
infiltrasi maka akan mengakibatkan air yang menuju sistem aliran sungai
bawah tanah juga berkurang. Penurunan debit aliran air sungai bawah
tanah ini akan berpengaruh pada ketersediaan air untuk konsumsi
masyarakat di daerah karst. Mayoritas masyarakat menggantungkan
kebutuhan air mereka pada mata air ataupun sungai bawah tanah.

Dampak positif yang dihasilkan dari pertambangan quarry mining ini,


diantaranya :
 Adanya kesempatan berusaha, contoh kasus pada kawasan
pertambangan dolomit di kecamatan paciran,membawa dampak timbulnya
warung-warung makan yang menyediakan makanan dan minuman
terutama bagi pekerja tambang, hal ini terlihat adanya 5 warung makan di
sekitar lokasi penambangan

 Penyerapan tenaga kerja, adanya kegiatan penambangan dolomit di


kecamatan paciran terbukti dapat menyerap tenaga kerja dari putra daerah,
terlihat sekitar 90 orang yang bekerja sebagai penambang pada 1
kecamatan.

 Peningkatan pendapatan masyarakat daerah, adanya penambangan


dolomit pada kecamatan paciran dapat meningkatan pendapatan
masyarakat daerah kecamatan paciran, yang sebelumnya 15000-20000/hari
sekarang mencapai 35000-40000/hari untuk rata-rata pendapatan pekerja
tambang dolomit

66
 Sumber pendapatan daerah, perusahaan tambang yang menambang
diwajibkan membayar pajak baik ke pemerintah daerah, maupun ke
Negara, hal ini merupakan pemasukan dana dari sector pajak

4.4 Alat Yang Digunakan Untuk Quarry Mine


Setelah proses pengambilan material yang dimulai dari drilling sampai
pada crushing, maka selanjutnya adalah dengan menggunakan beberapa alat
teknologi dalam proses pengolahan yang lebih lanjut sehingga lebih bernilai
ekonomis. Maka ada beberapa alat yang dapat digunakan dalam bahan galian
industri ini dan berkaitan erat dengan proses pembuatannya:

1. Hidrolik Excavator Breaker

Gambar 4.9 hydraulic excavator breaker

Penghancur hidrolik adalah mesin yang digunakan untuk menghantam


sebuah benda hingga hancur dengan prinsip hidrolik. Satu jenis penghancur
hidrolik yang umum adalah yang dapat dipasang pada sistem hidrolik penolong
(auxiliary hydraulic system) pada traktor dan pada lengan ekskavator. Mesin ini

67
digunakan ketika jackhammer tidak cukup untuk melakukannya dan
penghancuran dengan dinamit tidak dimungkinkan karena lokasi maupun alasan
keselamatan.

Hydraulic breaker ini memiliki tenaga yang besar dan merupakan mesin
yang produktif. Dalam pekerjaan konstruksi atau tambang, hydraulic ini bisa
dimanfaatkan untuk pengerjaan jalan beton atau aspal, untuk menghancurkan
pondasi beton, atau menghancurkan batu yang ditemukan ketika bekerja. Sebab,
tidak jarang ketika tengah menggali permukaan tanah, pekerja akan menemukan
sebuah batu yang menghalangi pengerjaannya. Untuk itu, batu tersebut perlu
dihancurkan agar pekerjaan bisa lancar. Jadi, keberadaannya pun sangat mudah
untuk ditemukan dalam setiap proyek.

Alatnya pun bisa dioperasikan dengan dua jenis cara, digunakan langsung
oleh manusia atau dipasang pada alat berat lainnya. Hydraulic breaker yang bisa
digunakan oleh manusia disebut dengan hand held hydraulic breaker. Alat ini
memiliki pemakaian tenaga yang lebih kecil dan biasa digunakan untuk
menjangkau tempat-tempat yang tidak bisa digunakan oleh alat berat. Sedangkan
untuk hydraulic breaker yang dipasang pada alat berat, seperti backhoe hingga
excavator, digunakan untuk memecah material yang bisa dijangkau dengan alat.

Hydraulic breaker yang harus dipasang pada alat berat lain tentu perlu
mendapat perhatian khusus. Salah satunya adalah dengan memerhatikan kapasitas
dan tipe yang harus disesuaikan dengan alat berat itu sendiri. Mengapa demikian?
Pasalnya kerja mesin pada alat berat ini harus memiliki kapasitas yang sebanding
dengan hydraulic breaker agar tidak timpang. Tenaga yang dikeluarkan hydraulic
breaker ini juga sangat berhubungan dengan kemampuan mesin alat berat yang
‘ditumpanginya’. Maka, sebisa mungkin alat beratnya juga harus disesuaikan
dengan hydraulic breaker.

68
2. Excavator

Gambar 4.10 excavator

Ekskavator atau Mesin pengeruk adalah Alat berat yang terdiri dari
batang, tongkat, keranjang dan rumah rumah dalam sebuah wahana putar dan
digunakan untuk penggalian (akskavasi). Rumah rumah diletakan di atas kereta
bawah yang dilengkapi Roda rantai atau Roda. Ekskavator kabel menggunakan
Winch dan Tali besi untuk bergerak. Ekskavator kabel adalah perkembangan
alami dari Penggaruk Uap dan sering disebut Power shovel. Semua gerakan dan
fungsi dari ekskavator hidrolik menggunakan aksi cairan hidrolik , dengan silinder
hidrolik dan motor hidrolik. Dikarenakan pengaktifan secara linear oleh silinder
hidrolik, maka mode operasi mereka berbeda dengan ekskavator kabel.

Ekskavator digunakan dalam banyak cara:

 menggali parit , lubang, pondasi bangunan


 Penanganan Material
 Memotong semang dengan alat khusus
 Pekerjaan kehutanan
 Penghancuran
 Perataan tanah

69
 Angkut berat
 Pertambangan, terutama Pertambangan pit terbuka
 Pengerukan sungai
 Menancapkan Batang pondasi

3. Loaders

Gambar 4.11 loaders

Wheel loader adalah suatu alat yang mirip dengan shovel dozer, tetapi
beroda karet (ban) sehingga baik kemampuan maupun kegunaannya sedikit
berbeda yaitu pada kemampuan beroperasi di daerah yang keras dan rata, kering
tidak licin karena traksi daerah basah akan rendah, tetapi tidak mampu mengambil
tanah sendiri tanpa dibantu dozing/stock pilling terlebih dahulu denganbulldozer.

Wheel Loader adalah alat yang digunakan untuk mengangkat material


yang akan dimuat kedalamdumptruck atau memindahkan material ke tempat lain.
Saat loader menggali, bucket didorongkan pada material, jika bucket telah penuh
maka traktor mundur dan bucket diangkat ke atas untuk selanjutnya dipindahkan.

Pada dasarnya wheel loader memiliki kegunaan-kegunaan sebagai berikut:

 Pembersihan lapangan atau lokasi pekerjaan (land clearing).


 Penggusuran tanah dalam jarak dekat.
 Meratakan timbunan tanah dan mengisi kembali galian-galian tanah.

70
 Menyiapkan bahan-bahan dari tempat pengambilan material.
 Mengupas tanah bagian yang jelek (stripping)
 Meratakan permukaan atau menghaluskan permukaan bidang rata disebut
finishing.

Komponen utama pada wheel loader yaitu:

 Cab

Cab adalah bagian dari wheel loader dari mana operator menjalankan mesin. Ini
biasanya memiliki pintu, duduk, dan mengendalikan loader. Ini biasanya terlihat
seperti sebuah bilik kaca dipasang di tengah loader dan mungkin tidak tertutup.

 Lift Arm

Lift Arm terpasang di depan loader, di depan taksi. Inilah yang berguna untuk
mengangkat ember depan atas dan bawah. Ia bekerja dalam hubungannya dengan
silinder ember, perangkat hidrolik yang memotivasi lengan.

 Bucket

Bucket adalah bagian yang paling nyata dari sebuah wheel loader. Berbentuk
sekop besar. Sering kali, satu mesin memiliki beberapa jenis ember yang dapat
dilampirkan sebagai mereka dibutuhkan. Misalnya, beberapa wheel loader datang
dengan tujuan umum ember, satu ember untuk membawa batu, satu untuk untuk
membawa batubara dan lainnya untuk penanganan lebih mudah memuat bahan
seperti kotoran.

Cara kerja dari Wheel Loader

Cara kerja Wheel loader ini sama seperti halnya alat berat pada umumnya,
dimana alat penggerak utamanya mengguanakan sistem hidrolik. Karena tenaga
hidrolik mempunyai daya atau tenaga yang sangat besar, sehingga bisa

71
memungkinkan untuk mengeruk, mengangkut material atau benda yang berukuran
besar.

Untuk pengoperasian bucket dipakai “kendali hidrolis” (hydraulic


controlled), sedangkan kendali kabel (cabel controlled) sudah jarang digunakan
pada excavator-loader. Penggunaan loader biasanya adalah untuk memuat
material dan membawa, serta membongkar. Jika daerah sekitar material yang
dikerjakan datar, maka loader dapat bergerak dengan leluasa dalam posisi yang
menyenangkan.

Wheel loader yang bekerja dengan gerakan dasar pada bucket dan cara
membawa muatan untuk dimuatkan ke alat angkut atau alat yang lain. Gerakan
bucket yang penting ialah menurunkan bucket diatas permukaan tanah,
mendorong ke depan (memuat/menggusur), mengangkat bucket, membawa dan
membuang muatan. Apabila harus dimuatkan ke lat angkut, misalnya truk, ada
beberapa cara pemuatan yaitu :

 V – Loading
 L – Loading
 Cross Loading
 Overhead Loading

Konstruksi Wheel Loader

Wheel loader selalu terpasang bucket container yang dipasang dibagian


depan. Bucket digunakan untuk menggali, memuat tanah atau material yang
granular, mengangkatnya dan diangkat untuk kemudian dibuang (dumping) pada
suatu ketinggian pada dump truck dan sebagainya. Loader ini sangat kaku, untuk
menggerakkan bucket dapat digunakan cable atau hydraulic. Tenaga gali pada
keadaan horizontal (bucket tidak diangkat) didapat dari gerakan prime-mover nya,
sehingga praktis baik kendali cabel maupun hydraulic hanya mempunyai fungsi
untuk menggerakkan bucket ke atas dan ke bawah.

72
Untuk menggali, bucket harus didorong pada material, jika telah penuh,
traktor mundur dan bucket diangkat ke atas untuk selanjutnya material dibongkar
di tempat yang telah ditentukan. Untuk saat ini, umumnya loader dibuat dengan
kendali hydraulic yang dilengkapi dengan “tangan-tangan (arms)” yang kaku
untuk mengoperasikan bucketnya.

Ukuran bucket bervariasi antara ¼ cuyd sampai dengan 25 cuyd kapasitas


muncung terbesar. Yang biasa dipakai dan tersedia banyak adalah loader dengan
ukuran bucket sampai dengan 5 cuyd. Loader bucket sifatnya lebih permanen
dipasang pada traktor dibandingkan dengan blade bulldozer dengan
memperhatikan perbandingan proporsional ukuran bucket dengan traktor,
sehingga pada waktu loader bekerja dengan bucket penuh pada keadaan ekstrim
tidak sampai terguling ke depan (terjungkal).

Produsen alat berat biasanya memberikan angka keamanan 2 untuk


mengimbangi “terjungkalnya” loader ke depan, artinya perbandingan berat
imbang dengan berat bucket pada waktu penuh dalam keadaan ekstrim adalah dua
kali. Untuk memperbesar angka keamaan terhadap bahaya guling, berat traktor
biasanya diperbesar 40 - 60% lebih besar dari “kapasitas muatan terguling
(tipping load capacity)”, dengan demikian ukuran bucket dan traktor harus betul-
betul proporsional.

Pada Umumnya Wheel Loader ini juga memiliki kelebihan dan


kekurangannya, diantara lain sebagai berikut :

Kelebihan Wheel Loader

 Mobilitas yang tinggi


 Manuver daerah pemuatan loading point lebih sempit dibanding dengan
track shovel dan,
 Kerusakan permukaan loading point lebih kecil karena menggunakan ban
karet.

73
Kekurangan Wheel Loader

 Dalam menempatkan muatan ke dalam dump truck kurang merata bahkan


kadang-kadang bisa miring, walaupun faktor ini sangat dipengaruhi oleh
skill operator.

Pengaplikasian Wheel Loader dalam kehidupan sehari-hari

Penggunaan Wheel loader yang lain adalah untuk menggali pondasi


basement, dengan syarat ruangnya memungkinkan untuk bekerjanya loader
tersebut. Disamping itu dapat juga digunakan untuk memuat material yang telah
ditiadakan, misalnya pada pembuatan terowongan, pada daerah pengambilan batu
(quarrying). Wheel loader juga dapat digunakan untuk menggali butiran-butiran
lepas bebatuan untuk dibongkar ke dalam“grizly hopper” pada crusher plant.

4. bulldozer

Gambar 4.12 bulldozer

74
Bulldozer adalah jenis peralatan konstruksi (biasa disebut alat berat atau
construction equipment) bertipe traktor menggunakan Track/ rantai serta
dilengkapi dengan pisau (dikenal dengan blade) yang terletak di depan. Bulldozer
diaplikasikan untuk pekerjaan menggali, mendorong dan menarik material (tanah,
pasir, dsb). Istilah bulldozer sering kali digunakan untuk menggambarkan semua
tipe alat berat (Eksavator, Loader, dsb) meskipun istilah ini tepatnya hanya
menunjuk ke traktor berantai yang dilengkapi dengan blade.

Selain blade sebagai perlengkapan standar Bulldozer, pada sisi belakang


Bulldozer bisa dipasang perlengkapan tambahan berupa :

 Ripper untuk membongkar material yang tidak dapat digali menggunakan


blade, biasanya untuk pekerjaan pembuatan jalan atau pertambangan.
 Winch untuk menarik material, sering digunakan pada pekerjaan
pengeluaran kayu di hutan.

Umumnya bulldozer banyak digunakan di pekerjaan pertambangan,


terutama untuk pertambangan batubara. Bulldozer ini digunakan untuk meratakan
tanah, menggali dan menumbangkan pohon saat proses land clearing.

Unit yang banyak di pakai di dunia pertambangan adalah unit yang


diproduksi oleh pabrikan asal jepang yang bernama KOMATSU, unit komatsu
banyak tersebar hampir di semua pertambangan batubara di indonesia.

75
5. kompaktor

Gambar 4.13 kompaktor

Compactor adalah alat berat yang di gunakan untuk memadatkan jalan


atau area konstruksi sehingga memiliki tingkat kepadatan yang di inginkan.
Pemadatan ini akan membuat struktur tanah lebih rapat dan padat jadi lebih kuat
dari struktur sebelumnya.

Di lapangan tersedia berbagai jenis roda untuk Compactor yang bisa


disesuikan dengan kebutuhan. Paling banyak adalah roda besi secara keseluruhan
dan di dalamnya di isi air atau pasir. Namun, dalam beberapa jenis ada Compactor
yang menggunakan bahan dari karet, dengan roda ban dan bentuk kaki
kambing (sheep foot).

Ada juga Compactor yang mengandalkan bulldozer atau traktor sebagai


penarik. Sedang untuk ukuran yang kecil cukup di operasikan dengan tangan dan
cukup di gerakan menuju ke area yang ingin di padatkan.

Rata-rata proyek pengaspalan jalan saat ini sering menggunakan road


roller, tire roller dan drum roller. Lain halnya bila pemadatan tanah maka alat
yang banyak dipilih adalah sheep foot roller atau drum roller.

76
Secara umum beberapa jenis Compactor yang ada di antaranya;
1. Smooth steel rollers (penggilas besi dengan permukaan halus). Mesin
pemadat tanah ini memiliki dua jenis bila di dasarkan pada pengaturan
rodanya yang terdiri dari penggilas roda tiga (three wheel rollers) dan
penggilas tandem(tandem rollers).
2. Pneumatic tired rollers (penggilas roda ban angin), digunakan untuk
memadatkan tanah bagian bawah atau yang berpasir
3. Sheep foot type rollers (penggilas kaki kambing) digunakan untuk jenis
tanah pastis atau cohesive dan memadatkan lapisan bagian bawah
4. Vibratory rollers (penggilas getar), digunakan untuk mamadatkan material
dari pasir atau kerikil
5. Vibratory plate compactor (alat pemadat getaran)

Selain beberapa jenis pemadat diatas masih ada mesin penggilas. Mesin
atau alat penggilas itu antara lain, mesingrid rollers (penggilas dengan roda
anyaman) dan segment rollers (penggilas dengan roda lempengan)

Alat-alat tersebut di atas haruslah dipilih dan disesuakan dengan kondisi


tanah. Salah dalam memilih alat berat besar kemungkinan proses pemadatan tidak
berjalan baik. Jenis-jenis mesin pemadat tentunya memiliki spesifikasi tersendiri
dalam pemakainnya, maka alangkah baiknya sebelum di gunakan di baca dulu
buku petunjuknya.

Pemadatan dengan mesin diatas akan lebih baik kalau di dahului dengan
pemadatan sederhana. Menggunakan media air yang dibiarkan merembes
kemudian baru menggunakan alat berat sehingga akan mencapai hasil lebih
optimal dan efisien.

Penting untuk di ketahui tiap operator Compactor atau pihak-pihak yang


berkepentingan bahwa proses pemadatan ini akan berhasil bila memperhatikan;

1. Gradasi material yang dipadatkan


2. Kadar air dari material (moisture content)
3. Proses pemadatan itu sendiri (compactive effort)

77
Agar mencapai tingkat produktifitas yang tinggi maka ketebalan lapisan
yang akan dipadatkan perlu diperhatikan. Usahakan ketebalan laspisan sekecil
mungkin, sebagai contoh untuk semua roller kecuali vibratory dan pneumatic
roller yang besar ketebalan yang disarankan hanya pada angka 15 – 20 centi
meter. Namun, semua itu tetap harus memperhatikan tiga komponen di atas.

Saat mengoperasikan compactor baiknya operator mengetahui cara kerja


alat ini. Secara teknis operator tinggal mengarahkan ke bagian yang ingin
dipadatkan. Namun, untuk menjaga kemiringan bagian luar jalan mulailah dari
sisi yang paling rendah.

Dengan demikian tanah yang dipadatkan tidak akan turun. Bila memulai
dari sisi yang paling bawah secara bertahap akan terus naik dan aman pada proses
selanjutnya. Untuk pindah jalur jangan langsung di paksakan tapi ikuti alur
dengan berjalan ke depan.

6. Dump Truck

Gambar 4.14 dump truk

78
Dump truck (dump truk) adalah truk yang isinya dapat dikosongkan tanpa
penanganan. Dump truk biasa digunakan untuk mengangkut barang semacam
pasir, kerikil atau tanah untuk keperluan konstruksi. Secara umum , dump truk
dilengkapi dengan bak terbuka yang dioperasikan dengan bantuan hidrolik, bagian
depan dari bak itu bisa diangkat keatas sehingga memungkinkan material yang
diangkut bisa melorot turun ke tempat yang diinginkan.

Dump Truck yang ada di Indonesia kini sudah diproduksi banyak usaha
menengah karoseri, dimana usaha industri menengah ini bermitra kerja dengan
usaha industri otomotif bermesin besar. Itulah sebabnya kini semakin bertambah
usaha karoseri di Indonesia seiring dengan kebutuhan moda transportasi industri.

7. Motor Grader

Gambar 4.15 motor grader

Sebuah grader, juga umum disebut road grader atau motor grader, adalah
alat berat dengan pisau panjang yang digunakan untuk meratakan permukaan
dalam proses perataan. Umumnya grader memiliki tiga as roda, dengan mesin dan

79
kabin berada di atas as roda belakang di satu ujung kendaraan dan as ketiga pada
bagian ujung depan kendaraan, dengan blade berada di antaranya. Di beberapa
negara, seperti Finlandia, hampir setiap grader dilengkapi dengan blade kedua
yang ditempatkan di bagian depan as roda depan. Beberapa pekerja konstruksi
sering menyebut keseluruhan mesin sebagai "blade". Rentang kapasitas blade
adalah dari 2,50 sampai 7.30 m serta rentang kapasitas mesin mulai dari 93–373
kW (125–500 hp). Beberapa grader dapat mengoperasikan beberapa alat
tambahan, atau digunakan untuk pekerjaan yang berbeda seperti penambangan
bawah tanah.

Dalam teknik sipil, fungsi grader adalah untuk "penyelesaian akhir"


(tepatnya untuk memperbaiki atau mengatur). "Perataan kasar" biasanya
dilakukan oleh alat berat atau kendaraan konstruksi seperti scraper dan buldoser.

Grader biasanya digunakan dalam konstruksi dan pemeliharaan jalan tanah


dan jalan berkerikil. Pada konstruksi jalan aspal grader biasa digunakan untuk
menyiapkan landasan dasar, untuk membuat permukaan datar tempat aspal akan
dilapiskan. Grader juga digunakan untuk membuat landasan fondasi tanah
sebelum pembangunan gedung-gedung besar. Grader dapat membuat permukaan
miring pada jalan. Di beberapa negara grader digunakan untuk membuat parit
dengan penampang berbentuk V yang dangkal di sisi jalan raya.

Inovasi terkini dari grader adalah disertakannya teknologi kendali


perataan, seperti yang diproduksi oleh Topcon Positioning Systems, Inc., Trimble
Navigation, Leica Geosystems atau Mikrofyn untuk kendali perataan yang presisi
dan konstruksi (yang berpotensi) "tanpa pancang". Produsen seperti Caterpillar
juga telah mulai mengintegrasikan teknologi ini, seperti Cat Grade Control, ke
mesin mereka.

80
8. Crusher dan clay cutter
Bahan baku berupa batu kapur dan tanah liat akan dihancurkan untuk
memperkecil ukuran agar mudah dalam proses penggilingan. Alat yang digunakan
untuk menghancurkan batukapur dinamakan Crusher. Dan alat yang digunakan
untuk memecah tanah liat disebut clay cutter. Pada umumnya Crusher digunakan
untuk memecah batu dari ukuran diameter ( 100 – 1500 mm ) menjadi ukuran
yang lebih kecil dengan diameter ( 5 – 300 mm ) dengan sistim pemecahan dan
penekanan secara mekanis.
Batu Kapur ( 800 x 800 mm ) 18 % H2O masuk Hopper melewati Wobbler
Feeder. Batu Kapur < 90 mm akan lolos tanpa melewati Crusher ( 700 T/ J ).
Tanah Liat ( 500 x 500 mm ) 30 % H2O masuk Hopper melewati Apron Feeder
dipotong -2 menggunakan Clay Crusher menjadi ukuran 95 % lolos 90 mm.
Produk dari Limestone Crusher dan Clay Crusher bercampur dalam Belt
Conveyor dan ditumpuk di dalam Storage Mix. Setelah itu raw material akan
mengalami proses pre-homogenisasi dengan pembuatan mix pile. Tujuan pre-
homogenisasi material adalah untuk memperoleh bahan baku yang lebih
homogen.

Gambar 4.16 Crusher dan clay cutter

81
9. Vertical Roller Mill (VRM).
Alat utama yang digunakan dalam proses penggilingan dan pengeringan bahan
baku adalah Vertical Roller Mill (VRM). Media pengeringnya adalah udara panas
yang berasal dari suspention-preheater dengan suhu sebesar 300ᵒ – 400ᵒC.
Vertical roller mills merupakan peralatan yang tepat untuk penggilingan dan
pengeringan material yang relatif basah. Penggilingan & pengeringan dapat
dilakukan secara effisien didalam satu unit peralatan. Vertical roller mill
menjalankan 4 fungsi utama didalam satu unit peralatan, yaitu :
 Penggilingan ( Roller & grinding table )
 Pengeringan (gas buang kiln, cooler, AH1)
 Pemisahan (Separator)
 Transportasi (Gas pengering ID Fan)
Bahan baku masuk ke dalam Vertical Roller Mill (Raw Mill) pada bagian
tengah (tempat penggilingan), sementara itu udara panas masuk ke dalam bagian
bawahnya. Material yang sudah tergiling halus akan terbawa udara panas keluar
raw mill melalui bagian atas alat tersebut. Material akan digiling dari ukuran
masuk sekitar 7,5 cm menjadi max 90μm. Penggilingan menggunakan gaya
centrifugal di mana material yang diumpankan dari atas akan terlempar ke
samping karena putaran table dan akan tergerus oleh roller yang berputar karena
putaran table itu sendiri. Kemudian material akan mengalami proses pencampuran
(Blending) dan homogenisasi di dalam Blending Silo. Alat utama yang digunakan
untuk mencamnpur dan menghomogenkan bahan baku adalah blending silo,
dengan media pengaduk adalah udara.

Gambar 4.17 Vertical Roller Mill (VRM)

82
10. Suspension preheater
Suspension preheater merupakan salah satu peralatan produksi untuk
memanaskan awal bahan baku sebelum masuk ke dalam rotary kiln. Suspension
preheater terdiri dari siklon untuk memisahkan bahan baku dari gas pembawanya,
riser duct yang lebih berfungsi sebagai tempat terjadinya pemanasan bahan baku
(karena hampir 80% -90% pemanasan debu berlangsung di sini), dan kalsiner
untuk sistem-sistem dengan proses prekalsinasi yang diawali di SP ini. Pada
awalnya proses pemanasan bahan baku terjadi dengan mengalirkan gas hasil sisa
proses pembakaran di kiln melalui suspension preheater ini. Namun dengan
berkembangnya teknologi, di dalam suspension preheater proses pemanasan ini
dapat dilanjutkan dengan proses kalsinasi sebagian dari bahan baku, asal peralatan
suspension preheater ditambah dengan kalsiner yang memungkinkan
ditambahkannya bahan bakar (dan udara) untuk memenuhi kebutuhan energi yang
diperlukan untuk proses kalsinasi tersebut. Peralatan terakhir ini sudah banyak
ditemui untuk pabrik baru dengan kapasitas produksi yang cukup besar, dan
disebut dengan suspension preheater dengan kalsiner.
Suspension pre-heater yang digunakan terdiri dari 2 bagian, yaitu in-line
calciner (ILC) dan separate line calciner (SLC). Material akan masuk terlebih
dahulu pada cyclone yang paling atas hingga keluar dari cyclone kelima. Setelah
itu, material akan masuk ke dalam rotary kiln.
Penggunaan kalsiner mempunyai keuntungan sebagai berikut :
 Diameter kiln dan thermal load-nya lebih rendah terutama untuk kiln
dengan kapasitas besar. Pada sistem suspension preheater tanpa kalsiner,
100% bahan bakar dibakar di kiln. Dengan kalsiner ini, dibandingkan
dengan kiln yang hanya menggunakan SP saja, maka suplai panas yang
dibutuhkan di kiln hanya 35% - 50%. Biasanya sekitar 40 % bahan bakar
yang dibakar di dalam kiln, sementara sisanya dibakar di dalam kalsiner.
Sebagai konsekuensinya untuk suatu ukuran kiln tertentu, dengan adanya
kalsiner ini, kapasitas produksinya dapat mencapai hampir dua kali atau
dua setengah kali lipat dibanding apabila kiln tersebut dipergunakan pada

83
sistem suspension preheater tanpa kalsiner. Kapasitas kiln spesifik, dengan
penggunaan kalsiner ini, bisa mencapai 4,8 TPD/m3.
 Di dalam kalsiner dapat digunakan bahan bakar dengan kualitas rendah
karena temperatur yang diinginkan di kalsiner relatif rendah (850 - 900
oC), sehingga peluang pemanfaatan bahan bakar dengan harga yang lebih
murah, yang berarti dalam pengurangan ongkos produksi, dapat diperoleh.
 Dapat mengurangi konsumsi refraktori kiln khususnya di zona
pembakaran karena thermal load-nya relatif rendah dan beban pembakaran
sebagian dialihkan ke kalsiner.
 Emisi NOx-nya rendah karena pembakaran bahan bakarnya terjadi pada
temperatur yang relatif rendah.
 Operasi kiln lebih stabil sehingga bisa memperpanjang umur refraktori.
 Masalah senyawa yang menjalani sirkulasi (seperti alkali misalnya) relatif
lebih mudah diatasi.

Gambar 4.18 Suspension preheater

84
11. Rotary kiln
Alat utama yang digunakan adalah tanur putar atau rotary kiln. Di dalam
kiln terjadi proses kalsinasi (hingga 100%), sintering, dan clinkering. Temperatur
material yang masuk ke dalam tanur putar adalah 800–900 oC, sedangkan
temperatur clinker yang keluar dari tanur putar adalah 1100-1400 oC.
Kiln berputar (rotary kiln) merupakan peralatan utama di seluruh unit
pabrik semen, karena di dalam kiln akan terjadi semua proses kimia pembentukan
klinker dari bahan bakunya (raw mix). Secara garis besar, di dalam kiln terbagi
menjadi 3 zone yaitu zone kalsinasi, zone transisi, dan zone sintering
(klinkerisasi). Perkembangan teknologi mengakibatkan sebagian zone kalsinasi
dipindahkan ke suspension preheater dan kalsiner, sehingga proses yang terjadi di
dalam kiln lebih efektif ditinjau dari segi konsumsi panasnya. Proses perpindahan
panas di dalam kiln sebagian besar ditentukan oleh proses radiasi sehingga
diperlukan isolator yang baik untuk mencegah panas terbuang keluar. Isolator
tersebut adalah batu tahan api dan coating yang terbentuk selama proses. Karena
fungsi batu tahan api di tiap bagian proses berbeda maka jenis batu tahan api
disesuaikan dengan fungsinya. Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan
coating antara lain :
1. komposisi kimia raw mix
2. konduktivitas termal dari batu tahan api dan coating
3. temperatur umpan ketika kontak dengan coating
4. temperatur permukaan coating ketika kontak dengan umpan
5. bentuk dan temperatur flame
Pada zone sintering fase cair sangat diperlukan, karena reaksi klinkerisasi
lebih mudah berlangsung pada fase cair. Tetapi jumlah fase cair dibatasi 20-30 %
untuk memudahkan terbentuknya coating yang berfungsi sebagai isolator kiln.
Pada kiln tanpa udara tertier hampir seluruh gas hasil pembakaran maupun untuk
pembakaran sebagian bahan bakar di calciner melalui kiln. Karena di dalam kiln
diperlukan temperatur tinggi untuk melaksanakan proses klinkerisasi, maka
kelebihan udara pembakaran bahan bakar di kiln dibatasi maksimum sekitar 20 –
30%, tergantung dari bagaimana sifat rawmeal mudah tidaknya dibakar

85
(burnability of the rawmix). Dengan demikian, maksimum bahan bakar yang
dibakar di in-line calciner adalah sekitar 20 – 25%. Pada umumnya calciner jenis
ini bekerja dengan pembakaran bahan bakar berkisar antara 10% hingga 20% dari
seluruh kebutuhan bahan bakar, karena pembakaran di calciner juga akan
menghasilkan temperatur gas keluar dari top cyclone yang lebih tinggi yang
berarti pemborosan energi pula. Sisa bahan bakar yang berkisar antara 80%
hingga 90% dibakar di kiln. Untuk menaksir seberapa kelebihan udara
pembakaran di kiln dalam rangka memperoleh operasi kiln yang baik akan
dilakukan perhitungan tersendiri. Kiln tanpa udara tertier dapat beroperasi dengan
cooler jenis planetary sehingga instalasi menjadi lebih sederhana dan konsumsi
daya listrik lebih kecil dibanding dengan sistem kiln yang memakai cooler jenis
grate.
Pada kiln dengan udara tertier, bahan bakar yang dibakar di kiln dapat
dikurangi hingga sekitar 40% saja (bahkan dapat sampai sekitar 35%), sedangkan
sisanya yang 60% dibakar di calciner. Dengan demikian beban panas yang
diderita di kiln berkurang hingga tinggal sekitar 300 kkal/kg klinker. Karena
dimensi kiln sangat bergantung pada jumlah bahan bakar yang dibakar, maka
secara teoritis kapasitas produksi kiln dengan ukuran tertentu menjadi sekitar 2,5
kali untuk sistem kiln dengan udara tertier dibanding dengan kiln tanpa udara
tertier. Sebagai contoh untuk kapasitas 4000 ton per hari (TPD), kiln tanpa udara
tertier membutuhkan diameter sekitar 5,5 m. Sedangkan untuk kiln dengan ukuran
yang sama pada sistem dengan udara tertier misalnya sistem SLC dapat beroperasi
maksimum pada kapasites sekitar 10.000 TPD. Namun kiln dengan udara tertier
harus bekerja dengan cooler jenis grate cooler sehingga diperlukan daya listrik
tambahan sekitar 5 kWh/ton klinker dibanding kiln dengan planetary cooler.

86
Gambar 4.19 Rotary Kiln

12. Limestone dryer / cooler


Alat utama yang digunakan untuk proses pendinginan clinker adalah cooler.
Selanjutnya clinker dikirim menuju tempat penampungan clinker (clinker silo)
dengan menggunakan alat transportasi yaitu pan conveyor.
Laju kecepatan pendinginan klinker menentukan komposisi akhir klinker. Jika
klinker yang terbentuk selama pembakaran didinginkan perlahan maka beberapa
reaksi yang telah terjadi di kiln akan berbalik (reverse), sehingga C3S yang telah
terbentuk di kiln akan berkurang dan terlarut pada klinker cair yang belum sempat
memadat selama proses pendinginan. Dengan pendinginan cepat fasa cair akan
memadat dengan cepat sehingga mencegah berkurangnya C3S.
Fasa cair yang kandungan SiO2-nya tinggi dan cair alumino-ferric yang kaya
lime akan terkristalisasi sempurna pada pendinginan cepat. Laju pendinginan juga

87
mempengaruhi keadaan kristal, reaktivitas fasa klinker dan tekstur klinker.
Pendinginan klinker yang cepat berpengaruh pada perilaku dari oksida
magnesium dan juga terhadap soundness dari semen yang dihasilkan. Makin cepat
proses pendinginannya maka kristal periclase yang terbentuk semakin kecil yang
timbul pada saat kristalisasi fasa cair. Klinker dengan pendinginan cepat
menunjukkan daya spesifik yang lebih rendah. Hal ini disebabkan proporsi fasa
cair yang lebih besar dan sekaligus ukuran kristalnya lebih kecil.

Gambar 4.20 Limestone dryer / cooler

Gambar 4.21 Pan conveyor

88
13. Ball mill
Horizontal Tube Mill/Ball Mill adalah peralatan giling yang sering
dijumpai di berbagai industri semen, meskipun sekarang sudah mulai dijumpai
vertical mill untuk menggiling terak menjadi semen. Finish Mill/penggilingan
akhir adalah sebuah proses menggiling bersama antara terak dengan 3% - 5%
gypsum natural atau sintetis (untuk pengendalian setting dinamakan retarder) dan
beberapa jenis aditif (pozzolan, slag, dan batu kapur) yang ditambahkan dalam
jumlah tertentu, selama memenuhi kualitas dan spesifikasi semen yang
dipersyaratkan.
Proses penggilingan terak secara garis besar dibagi menjadi sistem
penggilingan open circuit dan sistim penggilingan closed circuit. Gambar dibawah
menunjukkan pada gambar ”a” closed circuit dan gambar ”b” open circuit. Dalam
open circuit panjang shell sekitar 4 – 5 kali dari diameter untuk mendapatkan
kehalusan yang diinginkan. Sedangkan dalam closed circuit panjang shell sekitar
3 kali diameter atau kurang untuk mempercepat produk yang lewat. Separator
bekerja sebagai pemisah sekaligus pendingin produk semen.
Material yang telah mengalami penggilingan kemudian diangkut oleh
bucket elevator menuju separator. Separator berfungsi untuk memisahkan semen
yang ukurannya telah cukup halus dengan ukuran yang kurang halus. Semen yang
cukup halus akan dibawa udara melalui cyclone, kemudian ditangkap oleh bag
filter yang kemudian akan ditransfer ke dalam cement silo.

89
Gambar 4.22 Ball mill

14. Shaking table / meja goyang


Pada meja goyang didalam proses pemisahannya, pemisahan mineral
terjadi karene adanya sentakan meja yang ditimbulkanoleh headmotion dan aliran
air tipis dipermukaan meja dari wash water. Mineral berat karena mempunyai
gaya gesek yang lebih besar maka akan terlempar kesamping (searah sentakan
meja). Lebih jauh, mineral yang berukuran halus akan terlempar ke samping lebih
jauh dibanding dengan mineral yang berukuran kasar. Mineral ringan berukuran

90
kasar akan terdorong oleh aliran air lebih jauh dari pada mineral berat berukran
halus. Sedangkan adanya riffle, di atas meja akan mengakibatkan aliran turbulen
dan membentuk perlapisan/susunan mineral berat dan ringan.

Gambar 4.23 Shaking table / meja goyang

4.5 Perusahaan Yang Menerapkan Quarry Mine

1. PT Mekar Jaya Moramo

Gambar 4.24 tambang kuari

91
Memasuki gerbang batas antara wilayah pemerintahan Kota Kendari
dengan pemerintahan Kabupaten Konawe Selatan, tepatnya di Kecamatan Abeli
dan Moramo Utara, terlihat hanya ada pos PAD milik Pemerintah Konsel
(Konawe Selatan). Kemudian dari sisi kanan dan kiri pos PAD, sekelompok anak
muda berkumpul menunggu kendaraan yang akan ditumpangi masuk ke lokasi
tambang batu, tambang galian golongan C. Jarak lokasi tambang tidak begitu
jauh, hanya sekitar 1 hingga 2 Km dari jalan poros (jalan utama).

Penduduk Kecamatan Moramo dan Moramo Utara, selain bercocok tanam


berkebun dan bersawah, sebagian menggantungkan hidupnya sebagai buruh
tambang batu. Upah yang diterima setiap hari, bervariasi tergantung jenis
pekerjaannya. Misalnya buruh pemecah batu suplit (batu pecahan) Rp 8 ribu per
arko dan buruh angkat batu Rp 60 ribu per truk. “Kalau buruh angkat batu ke atas
mobil, biasanya Rp 60 ribu per mobil. Tapi yang kerja biasanya 2 orang. Jadi
kalau dapat dua mobil, hasilnya kita bagi dua,” kata Adilman, salah seorang buruh
batu di Kecamatan Moramo Utara.

Gambar 4.25 tambang kuari

Untuk buruh penambang langsung, hitungannya beda lagi. Tergantung


jumlah kubikasi batu yang mampu digali dalam sehari dengan menggunakan alat
berat. Tapi untuk buruh tambang, resikonya cukup besar karena berhadapan
langsung, resiko dijatuhi batu gunung Moramo cukup besar.

92
Bagi pemilik lokasi tambang batu, untuk menghindari resiko kerja yang fatal.
Mereka biasanya langsung mengontrak alat berat, berupa ekskavator bersama
operatornya. Hitungan biayanya bisa kontrak atau sewa per jam kerja saja.
Tergantung negosiasi. Hasil penambang batu Gunung Moramo, ada yang dijual
langsung ke konsumen atau dijual ke pabrik suplit (pabrik industri batu pecahan,
red) yang beroperasi di sekitar tambang. Untuk kebutuhan material pondasi
bangunan kantor, rumah, rumah toko (Ruko) dan pondasi drainase, konsumen
dapat membeli langsung ke lokasi tambang.
Sedangkan untuk material suplit untuk kebutuhan pengaspalan jalan, dapat
membeli di lokasi pabrik yang beroperasi di sekitar tambang. Mengenai harga,
tergantung ukuran suplit dan jarak jauh suplit diangkut. Para penambang batu
Moramo, melayani kebutuhan konsumen di wilayah Kota Kendari, Kabupaten
Konawe Selatan, Kabupaten Konawe. Bahkan suplit (batu pecahan) pembangunan
jalan di Kabupaten Muna dan beberapa wilayah lainnya di Sultra (Sulawesi
Tenggara).

2. CV Putra Lima Jaya

Putra Lima Jaya adalah merupakan perusahaan yang bergerak di bidang


tambang,pengolahan hasil tambang batu kapur(limestone) & dolomite,jasa
trucking,dan alat berat.
Di bidang tambang Putra Lima Jaya saat ini mempunyai kurang lebih 25
hektare tanah pertambangan batu kapur,dan terus berkembang.
Di bidang industry CaO,MgO Putra lima jaya memiliki 5 tungku bakar, 20
anak perusahaan dan terus berkembang,dengan kapasitas produksi 20
ton/tungku/hari,dan 20 anak perusahaan kapasitas 10-15 ton/hari yang
memproduksi gamping/quick lime(CaO) dan dolomite/burn dolomite(MgO) yang
berkualitas.
Di bidang jasa menyediakan jasa angkutan trucking dump truck,tronton
dan alat berat.

93
Gambar 4.26 tambang kuari

94
3. PT Anindya Mitra Internasional

PRODUK & JASA

Unit usaha Pertambangan melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:

 Mengusahakan pertambangan yang meliputi penyelidikan umum,


eksplorasi, eksploitasi, pengolahan, pengangkutan dan perdagangan
bahan-bahan galian terutama calcium carbonat (batu kapur).

 Mengusahakan pengolahan lebih lanjut atas hasil produksi bahan-bahan


galian terutama calcium carbonat (batu kapur).

 Memperdagangkan hasil produksi sehubungan dengan usaha di atas, baik


hasil sendiri maupun hasil produksi pihak lain.

LOKASI

 Bedoyo, Gunungkidul

KINERJA USAHA

Unit Usaha Perdagangan Tambang merupakan deformasi dari unit usaha PD


Pertambangan Mangaan yang khusus mengeksploitasi bahan galian tambang
mangaan yang telah berdiri sejak era kolonial Belanda. Saat ini Unit Usaha
Pertambangan memiliki penguasaan lahan galian tambang batu kapur (Calcium
Carbonate) dan zeolit di wilayah Bedoyo, Gunung Kidul, Yogyakarta. Brand
produk mesh batu kapur dan bentonit produksi Unit Usaha Pertambangan beredar
dipasaran dengan merk dagang Tugu Yogyakarta.

Sejak tahun 2003, Unit Usaha Pertambangan mulai memasuki bisnis bahan
tambang yang mempunyai nilai ekonomi tinggi baik dengan melakukan
eksploitasi langsung maupun perdagangan.

95
Gambar 4.27 tambang kuari

96

Anda mungkin juga menyukai