Anda di halaman 1dari 14

Coretan Winda

Minggu, 09 Maret 2014

Makalah Akreditasi Sekolah

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bahwa setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan yang bermutu. Untuk dapat
menyelenggarakan pendidikan yang bermutu, maka setiap satuan/program pendidikan harus memenuhi
atau melampaui standar yang dilakukan melalui kegiatan akreditasi terhadap kelayakan setiap
satuan/program pendidikan. Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan nasional secara bertahap,
terencana dan terukur sesuai amanat Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, BAB XVI Bagian Kedua Pasal 60 tentang Akreditasi, Pemerintah melakukan akreditasi untuk
menilai kelayakan program dan/atau satuan pendidikan. Berkaitan dengan hal tersebut, Pemerintah
telah menetapkan Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah (BAN-S/M) dengan Peraturan
Mendiknas Nomor 29 Tahun 2005.

Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, khususnya
Pasal 87 ayat (2). Sejalan dengan kegiatan reformasi birokrasi yang ada di lingkungan Kemdiknas demi
mewujudkan layanan prima kepada publik, maka layanan akreditasi sekolah/madrasah menjadi salah
satu program dalam reformasi layanan. Reformasi layanan mengacu pada UU No. 25 Tahun 2009 tentang
Pelayanan Publik.sehingga mewujudkan sistem penyelenggaraan pelayanan publik yang layak sesuai
dengan asas-asas umum pemerintahan dan korporasi yang baik.

1.2 Rumusan Masalah

1. Pengertian Akreditasi Sekolah dan Madrasah

2. Fungsi dan Tujuan Akreditasi Sekolah dan Madrasah

3. Penilaian yang Digunakan dalam Proses Akreditasi Sekolah/Madrasah

4. Prosedur akreditasi Sekolah dan Madrasah


1.3 Tujuan

Tujuan kami dalam pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Administrasi
Sekolah dan untuk mengetahui tentang prosedur Akreditasi Sekolah dan diharapkan bermanfaat bagi
kita semua

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Akreditasi Sekolah

Akreditasi sekolah/madrasah adalah proses penilaian secara komprehensif terhadap kelayakan


dan kinerja satuan dan/atau program pendidikan, yang dilakukan sebagai bentuk akuntabilitas publik. Di
dalam proses akreditasi, sebuah sekolah/madrasah dievaluasi dalam kaitannya dengan arah dan
tujuannya, serta didasarkan kepada keseluruhan kondisi sekolah/madrasah sebagai sebuah institusi
belajar. Walaupun beragam perbedaan dimungkinkan terjadi antar sekolah/madrasah, tetapi
sekolah/madrasah dievaluasi berdasarkan standar tertentu. Standar diharapkan dapat mendorong dan
menciptakan suasana kondusif bagi pertumbuhan pendidikan dan memberikan arahan untuk evaluasi
diri yang berkelanjutan, serta menyediakan perangsang untuk terus berusaha mencapai mutu yang
diharapkan. Akreditasi merupakan alat regulasi diri(self-regulation)agar sekolah/madrasah mengenal
kekuatan dan kelemahan serta melakukan upaya yang terus menerus untuk meningkatkan kekuatan dan
memperbaiki kelemahannya.

Dalam hal ini akreditasi memiliki makna proses pendidikan. Di samping itu akreditasi juga merupakan
penilaian hasil dalam bentuk sertifikasi formal terhadap kondisi suatu sekolah/madrasah yang telah
memenuhi standar layanan tertentu yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa proses akreditasi dalam makna proses adalah penilaian dan pengembangan mutu suatu
sekolah/madrasah secara berkelanjutan. Akreditasi dalam makna hasil menyatakan pengakuan bahwa
suatu sekolah/madrasah telah memenuhi standar kelayakan yang telah ditentukan.

2.2 Ruang Lingkup

Ruang lingkup akreditasi sekolah/madrasah maliputi :

1. Taman Kanak-kanak (TK)/Raudhatul Atfal (RA).

2. Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI).

3. Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs).


4. Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA).

5. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK).

6. Sekolah Luar Biasa (SLB) yang terdiri dari Taman Kanak-kanak Luar Biasa (TKLB), Sekolah Dasar Luar
Biasa (SDLB), Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Luar Biasa (SLTPLB) dan Sekolah Menengah Luar Biasa
(SMLB).

2.3 Tujuan dan Manfaat Akreditasi

Tujuan Akreditasi Sekolah dan Madrasah ialah agar penyelenggaraan pendidikan pada semua lingkup
mengacu pada Standar Nasional Pendidikan. Pemerintah melakukan akreditasi pada setiap jenjang dan
satuan pendidikan untuk menentukan kelayakan program dan/atau satuan pendidikan.

Selain itu tujuan akreditasi juga bertujuan agar pihak luar, pengguna jasa pendidikan mengetahui mutu
sekolah dimana mereka sedang belajar, orang tua mengetahui mutu dan repotasi dimana anak mereka
belajar, pasar atau dunia kerja juga mengetahui kemana merekaharus memilih dan merekrut tenaga
kerjanya; pemerintah mengetahui dari reputasi sekolah dan madrasah yang bagaimana mereka harus
merekrut atau mendapatkan tenaga kerjanya, dan lembaga-lembaga (sekolah-sekolah) lain juga dapat
mengetahui dengan lembaga pendidikan yang bagaimana mereka bekerja sama.

Selain itu Akreditasi sekolah/madrasah bertujuan juga untuk:

1.Memberikan informasi tentang kelayakan sekolah/madrasah atau program yang dilaksanakannya


berdasarkan Standar Nasional Pendidikan.

2.Memberikan pengakuan peringkat kelayakan.

3.Memberikan rekomendasi tentang penjaminan mutu pendidikan kepada program dan atau satuan
pendidikan yang diakreditasi dan pihak terkait.

Pelaksanaan akreditasi sekolah/madrasah memiliki manfaat sebagai berikut:

1. Dapat dijadikan sebagai acuan dalam upaya peningkatan mutu Sekolah/Madrasah dan rencana
pengembangan Sekolah/Madrasah.

2. Dapat dijadikan sebagai motivator agar Sekolah/Madrasah terus meningkatkan mutu pendidikan
secara bertahap, terencana, dan kompetitif baik di tingkat kabupaten/kota, provinsi, nasional bahkan
regional dan internasional.
3. Dapat dijadikan umpan balik dalam usaha pemberdayaan dan pengembangan kinerja warga
Sekolah/Madrasah dalam rangka menerapkan visi, misi, tujuan, sasaran, strategi dan program
Sekolah/Madrasah.

4. Membantu mengidentifikasi Sekolah/Madrasah dan program dalam rangka pemberian bantuan


pemerintah, investasi dana swasta dan donatur atau bentuk bantuan lainnya.

5. Bahan informasi bagi Sekolah/Madrasah sebagai masyarakat belajar untuk meningkatkan dukungan
dari pemerintah, masyarakat, maupun sektor swasta dalam hal profesionalisme, moral, tenaga dan dana.

6. Membantu Sekolah/Madrasah dalam menentukan dan mempermudah kepindahan peserta didik dari
satu sekolah ke sekolah lain, pertukaran guru dan kerjasama yang saling menguntungkan.

2.4 Fungsi Akreditasi Sekolah

Fungsi Akreditasi Sekolah/Madrasah. Dengan menggunakan instrumen akreditasi yang


komprehensif,hasil akreditasi diharapkan dapat memetakan secara utuh profil sekolah/madrasah.Proses
akreditasi sekolah/madrasah berfungsi untuk:

1. Pengetahuan,yaitu sebagai informasi bagi semua pihak tentang kelayakan sekolah/madrasah dilihat
dari berbagai unsur terkait yang mengacu pada standar minimal beserta indikator-indikator.

2. Akuntabilitas,yaitu sebagai bentuk pertanggung jawaban sekolah/madrasah kepada publik,apakah


layanan yang dilakukan dan diberikan oleh sekolah/madrasah telah memenuhi harapan atau keinginan
masyarakat.

3. Pembinaan dan pengembangan,yaitu sebagai dasar bagi sekolah/ madrasah ,pemerintah,dan


masyarakat dalam upaya peningkatan atau pengembangan mutu sekolah/madrasah.

2.5 Persyaratan Sekolah dan Madrasah yang diakreditasi

Untuk memperoleh pengakuan status dan tingkat kelayakan sekolah dan madrasah melalui akreditasi,
sekurang-kurangnya satuan pendidikan madrasah harus telah memenuhi persyaratan sebagai lembaga
penyelenggara pendidikan, yaitu:

A. Tersedianya komponen penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran pada satuan pendidikan, yaitu:

1) Kepala Madrasah

2) Pendidik dan tenaga kependidikan, terdiri dari sekurang-kurang seorang guru untuk setiap kelas
bagi madrasah dan sekolah seorang guru untuk masing-masing mata pelajaran bagi MTs/SMP dan
MA/SMA

3) Siswa, sekurang-kurangnya 10 orang setiap tingkatan

4) Kurikulum yang diterapkan


5) Ruang belajar

6) Buku pelajaran, peralatan dan media pendidikan yang diperlukan

7) Sumber dana tetap

B. Penyelenggara pendidikan, baik itu dari pemerintah maupun dari masyrakat. adapun
penyelenggaraan pendidikan dari masyarakat. Harus berbentuk yayasan atau organisasi sosial yang
berbadan hukum.

C. Telah memiliki piagam terdaftar atau izin operasional penyelenggaraan pendidikan madrasah dan
sekolah dari instansi yang berwenang.

D. Sekolah /Madrasah Memiliki surat keputusan kelembagaan Unit Pelaksanaan Teknis (UPT) sekolah.

Secara umum pedoman penilaian akreditasi itu meliputi aspek berikut: pertama, dari segi kelembagan
meliputi organisasi, sarana dan prasarana, keuangan, dan tenaga pendidikan. Kedua, dari segi Akademik
meliputi kurikulum, guru dan siswa, perpustakaan, dan penyelenggara.

2.6 Penilaian yang Digunakan dalam Proses Akreditasi Sekolah/Madrasah

1. Kurikulum dan Proses Pembelajaran.

A. Pelaksanaan Kurikulum.

Standar kurikulum dibuat untuk memberikan jaminan kepada masyarakat bahwa apa yang diperoleh di
sekolah/madrasah benar-benar konsisten dengan prinsip dan tujuan pendidikan nasional sebagaimana
tertuang dalam kurikulum nasional. Meskipun sekolah diperkenankan untuk mengembangkan atau
melaksanakan kurikulum yang menjadi ciri khas dari sekolah/madrasah yang bersangkutan,namun
kurikulum nasional tetap harus dilaksanakan sepenuhnya.

Kekhasan kurikulum yang dilaksanakan di sekolah/madrasah merupakan tambahan terhadap kurikulum


nasional sehingga tidak mengurangi porsi kurikulum nasional. Selain itu,sekolah/madrasah juga
seharusnya melaksanakan kurikulum muatan lokal atau pilihan sebagai upaya pelestarian dan
pengembangan berbagi aspek yang menjadi ciri dan potensi daerah tempat sekolah berada atau
kurikulum yang berorientasi pada kemajuan ilmu pengetahuan,teknologi dan seni secara global.

Semua ini dikemas sehingga silabus yang dikembangkan dan alokasi waktu yang disusun benar-benar
menjamin bahwa kurikulum nasional dan muatan lokal atau pilihan tersebut terlaksana dengan baik.

B. Proses Pembelajaran.

Proses pembelajaran adalah serangkaian aktivitas yang terdiri dari perencanaan,pelaksanaan,dan


evaluasi pembelajaran. Ketiga hal tersebut merupakan rangkaian utuh yang tidak dapat dipisah-pisahkan.
1) Perencanaan Pembelajaran.

Perencanaan pembelajaran adalah penyusunan rencana tentang materi pembelajaran,bagaimana


melaksanakan pembelajaran,dan bagaimana melakukanpenilaian. Termasuk dalam perencanaan ini juga
adlah memilih sumber belajar,fasilitas,waktu,tempat,harapan-harapan,dan perangkat informasi yang
diperlukan untuk mendukung pelaksanaan proses belajar mengajar. Esensi perencanaan pembelajaran
adalah kesiapan yang diperlukan untuk berlangsungnya proses pembelajaran.

2) Pelaksanaan Pembelajaran.

Proses pembelajaran adalah interaksi antara pendidik dan peserta didik yang diharapkan menghasilkan
perubahan pada peserta didik, yaitu dari belum mampu menjadi mampu, dari belum terdidik menjadi
terdidik,dari belum kompeten menjadi kompeten. Inti dari proses belajar mengajar adalah efektivitasnya.
Tingkat efektivitas pembelajaran sangat dipengharui oleh perilaku pendidik dan perilaku peserta didik.
Perilaku pendidik yang efektif, antara lain,mengajar dengan jelas,menggunakan variasi metode
pengajaran, menggunakan variasi sumber belajar, antusiasme, memberdayakan peserta didik,
menggunakan konteks(lingkungan)sebagai sarana pembelajaran, menggunakan jenis penugasan dan
pertanyaan yang membangkitkan daya pikir dan keingintahuan. Sedang perilaku peserta didik mencakup
antara lain motivasi/semangat belajar, keseriusan, perhatian kerajinan, kedisiplinan, keingintahuan,
pencatatan, pertanyaan, senang melakukan latihan,dan sikap belajar yang positif.

3) Evaluasi Pembelajaran.

Evaluasi pembelajaran adalah suatu proses untuk mendapatkan informasi tentang hasil
pembelajaran.Fokus evaluasi pembelajaran adalah pada hasil,baik hasil yang berupa proses maupun
produk.Informasihasil pembelaran ini kemudian dibandingkan dengan hasil pembelajaran yang
diharapkan.

2. Administrasi dan Pembelajaran.

Standar administrasi dan manajemen sekolah meliputi:

A. Perencanaan Sekolah.

Sekolah memiliki rencana yang akan dicapai dalam jangka panjang( rencana strategis) yang dijadikan
acuan dalam rencana operasional. Dalam rencana ini wawasan masa depan(Visi)dijadikan paduan bagi
rumusan misi sekolah/madrasah. Dengan kata lain,wawasan masa depan atau visi sekolah adalah
gambaran masa depan masa depan yang dicita-citakan oleh sekolah.

B. Manajemen Sekolah.

Manajemen sekolah adalah pengelolaan sekolah yang dilakukan dengan dan melalui sumberdaya untuk
mencapai tujuan sekolah/madrasah secara efektif dan efisien. Dua hal yang merupakan inti dari
manajemen sekolah adalah aspek dan fungsi. Manajemen dipandang sebagai aspek meliputi kurikulum,
tenaga/sumberdaya manusia, peserta didik, sarana dan prasarana, dana, dan hubungan masyarakat.
Manajemen dipandang sebagai fungsi meliputi pengambilan keputusan, perumusan tujuan,
perencanaan, pengorganisasian, pengaturan ketenagaan, pengkomunikasian, pelaksanaan,
pengkoordinasian, supervisi, dan pengendalian.

C. Kepemimpinan.

Manajemen memfokuskan diri pada sekolah sebagai sistem dimana kepemimpinan menekankan pada
orang sebagai jiwanya. Kepala sekolah/madrasah berperan sebagai manajer dan pemimpin sekaligus.
Tugas dan fungsi manajer adalah mengelola para pelaksananya dengan sejumlah
masukan(input)manajemen seperti tugas dan fungsi, kebijakan, rencana, program, aturan main, serta
pengendalian agar sekolah sebagai sistem mampu berkembang.

Kepala sekolah/madrasah sebagai manajer berurusan dengan sistem dan sebagai pemimpin berurusan
dengan tanggung jawab tentang pelaksanaan tugas dari orang-orang yang di pimpinnya.

D. Pengawasan.

Pengawasan(supervisi)merupakan salah satu fungsi penting dalam manajemen sekolah. Dalam


pelaksanaan pengawasan ini terkandung pula fungsi pemantauan yang diarahkan untuk melihat apakah
semua kegiatan berjalan lancar dan semua sumberdaya dimanfaatkan secara optimal, efisien dan efisien.
Pengawasan dan monitoring dilakukan secara berkala dan tepat sasaran sehingga hasilnya dapat
digunakan untuk melakukan perbaikan.

E. Administrasi

Sekolah/Madrasah Penyelenggaraan sekolah akan berjalan lancar jika didukung olehadministrasi yang
efektif dan efisien. Sekolah yang administrasinya kurang efisien dan kurang efektif akan mengalami
hambatan dalam penyelenggaraan program sekolah. Secara umum,administrasi sekolah dapat di artikan
sebagai upaya pengaturan dan pendayagunaan seluruh sumberdaya sekolah/madrasah dalam
penyelenggaraan pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan disekolah/madrasah secara optimal.

3. Organisasi dan kelembagaan.

Standar organisasi dan kelembagaan mencakup dua hal utama,yaitu organisasi dan legalitas serta
regulasi sekolah/madrasah.

A.Organisasi.

Program sekolah/madrasah akan berjalan lancar,terorganisasi,dan terkoordinasi secara konsisiten jika


didukung oleh organisasi sekolah/madrasah yang cepat tanggap terhadap kebutuhan sekolah.
Sekolah/Madrasah diorganisasikan secara tersistem sehingga memiliki struktur hirarkis yang terorganir
secara rapi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Pengorganisasian sekolah dilakukan secara cermat yang ditampilkan dalam bentuk struktur organisasi
yang mampu meningkatkan efisiendan efektivitas pemanfaatan sumberdaya manusia di
sekolah/madrasah

Selain itu, Dengan adanya kejelasan siapa mengerjakan apa dan siapa melapor kepada siapa,Struktur
organisasi sekolah/madrasah mampu menerjemahkan strategi kedalam pelaksanaan operasional yang
produktif.

C. Legalitas dan Regulasi Sekolah/Madrasah.

Sekolah/Madrasah merupakan satuan pendidikan yang secara legal diakui oleh publik. Sebagai lembaga
legal yang diakui oleh publik, sekolah harus memiliki sejumlah dokumen legal dan persyaratan-
persyaratan yang harus dipenuhi oleh sekolah/madrasah yang bersangkutan. Dokumen-dokumen legal
dan persyaratan-persyaratan yang dimaksud diperoleh dari pemerintah atau pemerintah daerah,antara
lain SK pendirian sekolah/madrasah,status sekolah,dan dokumen-dokumen terkait lainnya. Untuk
memperoleh dokumen-dokumen yang dimaksud,tentunya sekolah/madrasah harus memenuhi
persyaratan-persyaratan yang diperlukan.

4. Sarana dan Prasarana.

Sekolah/Madrasah menyediakan sarana dan prasarana yang diperlukan untuk menyelenggarakan


program pendidikan, Penyediaan sarana dan prasarana yang diperlukan untuk menyelenggarakan
program pendidikan. Penyediaan sarana dan prasarana yang memenuhi tuntutan pedagonik diperlukan
untuk menjamin terselenggaranya proses pendidikan yang bermakna,menyenangkan,dan
memberdayakan sesuai karakterisitik mata pelajaran dan tuntutan pertumbuhan dan perkembangan
efektif, kognitif, psikomotor, peserta didik.

5. Tenaga Kependidikan dan Tenaga Penunjang.

Tenaga kependidikan sekolah/madrasah adalah mereka yang berkualifikasi sebagai pendidik dan
pengelola pendidikan. Pendidik bertugas merencanakan, melaksanakan, dan menilai serta
mengembangkan proses pembelajaran.

Tenaga kependidikan meliputi guru, konselor, kepala sekolah/madrasah dan sebutan lain yang sesuai
dengan kekhususannya.

Secara umum tenaga kependidikan sekolah/madrasah bertugas melaksanakan perencanaan,


pembelajaran, pembimbingan, pelatihan, pengelolaan, penilaian, pengawasan, pelayanan teknis dan
kepustakaan, penelitian dan pengembangan hal-hal praktis yang diperlukan untuk meningkatkan mutu
proses pembelajaran. Selain memerlukan tenaga pendidik,sekolah/madrasah juga memerlukan tenaga
penunjang,yang meliputi tenaga administratif,laporan,dan pustakawan yang kompeten,tenaga
penunjang bekerjasama dengan tenaga pendidik,terutama dalam memberikan pelayanan kepada
peserta didik.

6. Pembiayaan/Pendanaan.

Sekolah/Madrasah dana yang cukup untuk menyelenggarakan pendidikan.Sekolah/Madrasah


menggunakan dana yang tersedia untuk terlaksananya proses belajar mengajar yang bermutu.
Sekolah/Madrasah harus menyediakan dana pendidikan secara terus menerus sesuai dengan kebutuhan
sekolah/madrasah. Untuk itu sekolah/madrasah harus menghimpun dana untuk mencapai tujuan
sekolah.

7. Peserta Didik.

A. Penerimaan dan Pengembangan Peserta Didik.

Peserta didik adalah warga masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi dirinya melelui proses
pembelajaran pada satuan pendidikan tertentu.Peserta didik merupakan salah satu masukan yang
sangat menentukan bagi berlangsungnya proses pembelajaran.Namun demikian prestasi belajar yang
dicapai oleh para peserta didik pada dasarnya merupakan upaya kolektif antara peserta didik dan guru.

C. Keluaran.

Keluaran sekolah/madrasah mencakup output dan outcome.Output sekolah/madrasah adalah hasil


belajar yang merefleksikan seberapa baik peserta didik memperoleh pengalaman bermakna dalam
proses pembelajaran. Hasil belajar harus mengekspresikan tiga unsur kompetensi, yaitu kognitif, efektif
dan psikomotor. Sekolah/Madrasah memiliki kepedulian terhadap nasib lulusannya.

Kepedulian tersebut diwujudkan dalam bentuk penelusuran,atau pelacakan terhadap lulusannya. Juga
untuk mencari umpan balik bagi perbaikan program di sekolah/madrasahnya sehingga mutu dan
relevansi program sekolah dapat ditingkatkan.

8. Peran Serta Masyarakat.

Sekolah/Madrasah mengajarkan peserta didik tentang kecakapan yang diperlukan untuk menjalani hidup
dan kahidupan di masyarakat tingkat lokal, nasional, dan internasional. Sekolah/Madrasah memiliki
komite Sekolah/Madrasah atau organisasi sejenis untuk memberi peluang pada masyarakat berperan
sebagai pemberi pertimbangan(advisor), Pendukung(supporter), Penghubung(mediator), dan
pengontrol(controller).

9. Lingkungan dan Budaya Sekolah.

Sekolah/Madrasah berada dalam lingkungan yang dinamis yang mempengharui penyelenggaraan


sekolah/madrasah. Sekolah/Madrasah menginternalisasikan lingkungan kedalam penyelenggaraan
sekolah/madrasah dan menempatkan sekolah/madrasah sebagai bagian dari lingkungan.
Budaya sekolah/madrasah adalah karakter atau pandangan hidup sekolah yang mereflesikan
keyakinan,norma,nilai,dan kebiasaan yang dibentuk dan disepakati oleh warga sekolah/madrasah.

10. Akreditasi Dalam Peningkatan Mutu Pendidikan.

Mutu sekolah/madrasah merupakan konsep multidimensi yang tidak hanya terkait dengan satu aspek
tertentu dari sekolah/madrasah.Untuk kepentingan akreditasi,mutu sekolah/madrasah dilihat dari
tingkat kelayakan penyelenggaraan sekolah/madrasah dan sekaligus kinerja yang dihasilkan
sekolah/madrasah dengan mengacu pada komponen utama sekolah/madrasah yang meliputi
komponen(1)kurikulum dan proses pembelajaran, (2)administrasi dan manajemen sekolah/madrasah,
(3)organisasi dan kelembagaan sekolah/madrasah, (4)sarana dan prasarana, (5)ketenagaan, (6)
pembiayaan, (7)peserta didik, (8)peran serta masyarakat, (9)lingkungan dan budaya sekolah/madrasah.

Akreditasi sebagai proses penilaian terhadap kelayakan dan kinerja sekolah/madrasah merupakan
kegiatan yang bersifat menyeluruh dalam memotret kondisi nyata sekolah/madrasah dibandingkan
dengan standar yang telah ditetapkan. Dengan diperoleh informasi yang komprehensif tersebut, hasil
akreditasi sangat berguna sebagai bahan masukan dalam penyusunan rencana strategis
sekolah/madrasah untuk masa lima tahun dan rencana operasional sekolah/madrasah. Mengacu kepada
rencana strategis dan operasional sekolah/madrasah tersebut,sekolah/madrasah menyusun program
kegiatan dan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah/Madrasah(RAPBS/M)yang bersifat
tahunan sebagai langkah implementasi dalam pengembangan dan peningkatan mutu sekolah/madrasah
secara terencana,terarah,dan terukur.

Dalam rangka menempatkan program akreditasi sebagai bagian dari upaya sekolah/madrasah untuk
meningkatkan mutunya secara berkelanjutan, maka sistem akreditasi dikembangkan dengan karakteristik
yang memberikan:

1) Keseimbangan antara fokus penilaian kelayakan dan kinerja sekolah/madrasah;

2)Keseimbangan antara penilaian internal melalui evaluasi diri oleh sekolah/madrasah dan evaluasi
eksternal oleh asesor;

3) Keseimbangan hasil akreditasi antara pemeringkatan status sekolah/madrasah dan umpan balik untuk
peningkatan mutu sekolah/madrasah.

2.7 Prosedur akreditasi Sekolah dan Madrasah

Akreditasi dilaksanakan melalui prosedur sebagai berikut:

A. Mengajukan permohonan akreditasi dari sekolah kepada lembaga atau badan pelaksana akreditasi
yang telah ditentukan. Badan pelaksana akreditasi sekolah terdiri dari:

1. Badan Akreditasi (BAN-S/M)

2. Badan Akreditasi Propinsi Sekolah/Madrasah(BAP-S/M)


3. Unit Pelaksana Akreditasi (UPA) Kabupaten/Kota.

Badan Akreditasi Nasional Sekolah / Madrasah (BAN-S/M) merupakan : Badan nonstruktural yang secara
teknis bersifat independen dan profesional yang terdiri atas unsur – unsur masyarakat, organisasi
penyelenggara pendidikan, perguruan tinggi, dan organisasi yang relevan yang memliki kewenangan
untuk menetapkan kebijakan, standar, sistem, dan perangkat akrediatasi secara nasional. Badan
Akreditasi Propinsi Sekolah / Madrasah (BAP-S/M) berkewenangan untuk melaksanakan kegiatan
akreditasi SMP /MTs, SMA/MA, SMK dan SLB.

B. Evaluasi diri oleh sekolah.

Evaluasi diri adalah upaya sistematis untuk mengumpulkan, memilih, dan memperoleh data dan
informasi yang valid dari fakta yang dilakukan oleh sekolah yang bersangkutan, sehingga diperoleh
gambaran menyeluruh tentang keadaan sekolah untuk dipergunakan dalam rangka pengambilan
tindakan manajemen bagi pengembangan sekolah. Tujuan evaluasi diri ini adalah untuk mendapatkan
informasi yang objektif, transparan, dan akuntabel dari sekolah yang diakreditasi. Sedangkan fungsi
evaluasi diri adalah sebagai penilaian pertama untuk menentukan kelayakan sekolah dibandingkan
dengan standar kelayakan nasional. kegiatan evaluasi diri tidak boleh dilakukan secara sembarangan
tetapi harus berdasarkan kondisi nyata sekolah.

Oleh karena itu, agar diperoleh data evaluasi diri yang akurat dan objektif maka kepala sekolah perlu
melakukan koordinasi untuk melakukan pengisian instrumen evaluasi diri. Sebaiknya disekolah dibentuk
Tim Evaluasi Diri yang bertugas untuk mendata dan menyiapkan berbagai bukti fisik yang diperlukan
guna mendukung pengisian instrumen evaluasi diri. Pengisian instrumen evaluasi diri disesuaikan dengan
kebutuhan waktu, namun tidak melewati batas waktu yang telah ditentukan. Setelah pengisian
instrumen evaluasi diri, sekolah harus menyerahkan kembali instrumen tersebut dengan melampirkan
dokumen pendukung yang diperlukan.

C. Pengolahan hasil evaluasi diri. Evaluasi diri untuk setiap jenjang dan jenis sekolah terdiri dari dua
bagian utama yaitu :

1. Bagian butir-butir soal untuk mengungkap sembilan kompenen sekolah, baik komponen utama
maupun komponen tambahan yang akan diperhitungkan untuk menentukan sekor hasil akreditasi.
Terdiri dari 185 pernyataan, bersiifat dikotomis(ya=1) dan (tidak=0), setiap komponen memiliki bobot
yang berbeda, skor butir untuk pernyataan terbuka jika tidak diisi diberi skor 0 dan jika diisi diberi skor 1,
dan setiap butir memiliki skor maksimal=1. Setiap komponen disertai dengan data tentang anlisis
kelemahan dan kekuatan masing-masing komponen.
2. Berupa isian-isian data penunjang tentang keadaan sekolah. Data ini hanya merupakan penunjang atas
data yang tercantum pada bagian pertama dan tidak akan diolah menjadi skor akreditasi.

D Visitasi oleh Asesor

Visitasi adalah kunjungan tim asesor kesekolah dalam rangka pengamatan lapangan, wawancara dengan
warga sekolah, verifikasi data pendukung, serta pendalaman hal-hal khusus yang berkaitan dengan
komponen dan aspek akreditasi. Visitasi ini bertujuan:

1. Meningkatkan keabsahan dan kesesuaian data/informasi

2. Memperoleh data/informasi yang akurat dan valid untuk menetapkan peringkat akreditasi

3. Memperoleh informasi tambahan (pengamatan, wawancara, dan pencermatan data pendukung)

4. Mendukung pengambilan keputusan yang tepat dan tidak merugikan pihak manapun,
denganberpegang pada prinsip-prinsip: objektif, efektif, efisien, dan mandiri.

Proses visitasi merupakan rangkaian pelaksanaan akreditasi yang melekat dengan fungsi evaluasi diri dan
sekolah diharapkan untuk senantiasa menjamin kelengkapan dan ketepatan data dan informasi yang
diperlukan dalam pelaksanaan akreditasi sekolah.

Visitasi dilaksanakan oleh tim yang terdiri dari dua orang asesor. Agar visitasi berjalan sesuai dengan
tujuannya, sehingga dapat mendukung hasil hasil akreditasi yang komprehensif, valid, dan akurat serta
dapat memberikan manfaat maka kegiatan visitasi harus mengikuti tata cara pelaksanaan yang baku.
Visitasi dilaksanakan jika suatu sekolah dinyatakan layak berdasarkan penilaian evaluasi diri. Visitasi
dilaksanakan segera (maksimal 5 bulan) setelah sekolah mengirimkan evaluasi diri.

E. Penetapan hasil akreditasi.

Setelah dilaksanakan visitasi terhadap sekolah/madrasah kemudian dikeluarkanlah hasil akreditasi. Hasil
akreditasi ini adalah berupa sertifikat akreditasi sekolah, profil sekolah, kekuatan dan kelemahan serta
rekomendasi.

F. Penerbitan sertifikat dan laporan akreditasi.

Sertifikat Akreditasi sekolah adalah surat yang menyatakan pengakuan dan penghargaan terhadap
sekolah atas status dan kelayakan sekolah melalui proses pengukuran dan penilaian kinerja sekolah
terhadap komponen-komponen sekolah berdasarkan standar yang ditetapkan BAN-S/M untuk jenjang
pendidikan tertentu.

Masa berlaku akreditasi adalah selama 4 tahun, permohonan akreditasi ulang dilakukan 6 bulan sebelum
masa berlaku habis. Akreditasi ulang untuk perbaikan diajukan sekurang-kurangnya 2 tahun sejak
ditetapkan.

Hasil akreditasi sekolah dinyatakan dalam peringkat akreditasi sekolah. Peringkat akreditasi sekolah
terdiri atas tiga klasifikasi sebagai berikut yaitu: A (Amat Baik), B (baik), C (Cukup)
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian dalam makalah ini dapat kami simpulkan bahwa, Agar mutu pendidikan itu sesuai
yang diharapkan oleh masyarakat perlu dilaksanakan suatu standar mutu pendidikan, dalam hal ini
pemerintah sudah melaksanakan Akreditasi Sekolah/Madrasah bagi lembaga maupun program satuan
Akreditasi Sekolah/Madrasah adalah proses penilaian secara komprehensif terhadap kelayakan dan
kinerja satuan dan/atau program pendidikan,yang dilakukan sebagai akuntabilitas public. Akreditasi
Sekolah/Madrasah bertujuan untuk memberikan informasi tentang kelayakan sekolah/madrasah atau
program yang dilaksanakannya berdasarkan Standar Nasional Pendidikan,memberikan rekomendasi
tentang penjaminan mutu pendidikan kepada program dan atau satuan pendidikan yang diakreditasi.

DAFTAR PUSTAKA

1. Analisis Sistem Akreditasi Sekolah/Madrasah – KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL RI


(Akreditasisekolahmadrasah.pdf)

2. http://kelompok11akreditasi.blogspot.com/2010/10/akreditasi-sekolah-dan-madrasah.html

3. dayoe-jeritansepi.blogspot.com/2010/01/akreditasi-sekolahmadrasah.html

winda agnes di 07.20

Berbagi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beranda

Lihat versi web

Mengenai Saya

Foto saya

winda agnes
Lihat profil lengkapku

Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai