DISUSUN OLEH :
1. WAHYU YUDISTRA
2. HABIB AHMAD RIZIQ
3. HELDI ANISAH KURNIAWAN
4.
5.
6.
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Kata Pengantar
Bab I Pendahuluan
I.I. Latar Belakang
I.II. Rumusan Permasalahan
I.III. Tujuan
I.IV. Manfaat
Bab Ii Pembahasan
II.I. Pengertian
II.II. Kelebihan dan Kekurangan
II.III. Ciri-ciri
Bab II
Sistem Ekonomi Tradisional
Sistem ekonomi tradisional banyak dimanfaatkan manusia
pada zaman dulu. Pada zaman ini cara berproduksi masih
mengandalkan tenaga manusia dan sumber daya alam. Jadi hanya
menggunakan faktor produksi asli.Dan kalaupun
menggunakan alat produksi, bentuk alatnya masih sangat
sederhana seperti kapak batu, sumpit, dan sejenisnya.
Di zaman modern, sistem ekonomi tradisional masih dipakai oleh
sukusuku yang terasing di pedalaman atau oleh suku-suku yang
sengaja mengasingkan diri dan tidak mau menerima pengaruh
dunia luar. Di Indonesia, masih terdapat suku-suku seperti ini.
II.I. Pengertian
Sistem ekonomi tradisional adalah merupakan sistem
ekonomi yang dijalankan secara bersama untuk kepentingan
bersama (demokratis), sesuai dengan tata cara yang biasa
ditempuh oleh nenek moyang sebelumnya.
Dalam sistem ekonomi tradisional, tugas pemerintah
hanya terbatas memberikan perlindungan dalam bentuk
pertahanan, dan menjaga ketertiban umum.
Dengan kata lain kegiatan ekonomi yaitu masalah apa
dan berapa, bagaimana dan untuk siapa barang diproduksi
semuanya diatur oleh masyarakat.
II.II. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
Kelebihan Sistem Ekonomi Tradisional
Tidak terjadi persaingan usaha karena semua kegiatan
dilakukan berdasarkan kebiasaan. Masyarakat merasa
sangat aman, karena tidak ada beban berat yang harus
dipikul. Dengan sifat kekeluargaannya, masyarakat hidup
dalam kebersamaan.
Kelemahan dari sistem ekonomi tradisional
1. Hasil produksi terbatas sehingga masyarakat tidak
berusaha mencari keuntungan atau laba.
2. Pola pikir masyarakat tidak berkembang karena
diakibatkan oleh pengaruh tradisi.
3. Tidak memperhitungkan efisiensi dan penggunaan
sumber daya.
4. Kegiatan ekonomi dilakukan untuk memenuhi kebutuhan
hidup saja, tidak untuk meningkatkan kemakmuran dan
kesejahteraan.
II.III. CIRI-CIRI
Ciri-ciri sistem ekonomi tradisional
1. Belum ada pembagian kerja yang jelas;
2. Kehidupan masyarakat sangat bersifat kekeluargaan;
3. Pertukaran dilakukan dengan cara barter (belum
mengenal uang);
4. Adat (kebiasaan turun-temurun) sangat berperan dalam
mengatur kehidupan sehari-hari;
5. Teknologi yang digunakan masih sangat sederhana;
6. Belum ada pemisahan yang tegas antara rumah tangga
konsumsi dengan rumah tanggaproduksi sehingga tidak
akan ditemukan adanya pabrik-pabrik.
Contoh Ekonomi Tradisional
BAB III
III.I. kesimpulan
Dalam Sistem ekonomi tradisional, sistem ekonomi
dijalankan secara bersama untuk kepentingan bersama
(demokratis), sesuai dengan tata cara yang biasa ditempuh
oleh nenek moyang sebelumnya.
Dalam sistem ekonomi tradisional, tugas pemerintah
hanya terbatas memberikan perlindungan dalam bentuk
pertahanan, dan menjaga ketertiban umum.Dalam sistem
ekonomi tradisional Tidak terjadi persaingan usaha karena
semua kegiatan dilakukan berdasarkan kebiasaan, sistem
ekonomi jenis ini masih sangat bersifat kekeluargaan.
III.II. Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata
sempurna, kedepannya penulis akan lebih fokus dan details
dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber
- sumber yang lebih banyak yang tentunga dapat di
pertanggung jawabkan.