Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PENDAHULUAN

A. Isolasi Sosial
B. Proses Terjadinya Masalah
1. Pengertian
Menurut depkes RI (2014), kerusakan interaksi sosial merupakan

suatu gangguan interpersonal yang terjadi akibat adanya kepribadian yang

tidak fleksibel menimbulkan perilaku menimbulkan perilaku maladatif

dan mengganggu fungsi seseorang dalam hubungan sosial.


Menurut Balitbang (2015), merupakan upaya menghindari suatu

hubungan komunikasi dengan orang lain karena merasa kehilangan

hubungan akrab dan tidak mempunyai kesempatan untuk berbagi rasa,

pikiran dan kegagalan. Klien mengalami kesulitan dalam hubungan secara

spontan dengan orang lain yang dimanifestasikan dengan mengisolasi diri,

tidak ada perhatian, dan tidak sanggup berbagi pengalaman.


Menurut Stuart dan Sundeen (2015), kerusakan interaksi sosial

adalah suatu gangguan kepribadian yang tidak fleksibel, tingkah

maladaptive, dan mengganggu fungsi individu dalam hubungan sosial.


Menurut Towsend (2013), kerusakan interaksi sosial adalah suatu

keadaan dimana seseorang beradaptasi dalam pertukaran sosial dengan

kuantitas dan kualitas yang tidak efektif. Klien yang mengalami

kerusakan interaksi sosial mengalami kesulitan dalam berinteraksi dengan

orang lain salah satunya mengarah pada menarik diri.


2. Proses Terjadinya / psikodinsmika
Salah satu gangguan berhubungan sosial diantaranya perilaku

menarik diri atau isolasi sosial yang disebabkan eleh perasaan tidak
berharga yang bisa dialami klien dengan latar belakang yang penuh

dengan permasalahan, ketegangan, kekecewaan dan kecemasan.


Perasaan tidak berharga menyebabkan klien makin sulit dalam

mengembangkan berhubungan dengan orang lain. Akibatnya klien

menjadi regresi atau mundur, mengalami penurunan dalam aktivitas dan

kurangnya perhatian terhadap penampilan dan kebersihan diri. Klien

semakin tenggelam dalam perjalinan terhadap penampilan dan tingkah

laku masa lalu serta tingkah laku yang tidak sesuai dengan kenyataan,

sehingga berakibat lanjut halusinasi (Stuart dan Sudden 1998 dalam

Dalami, dkk 2009,)


3. Manifestasi Klinis
Berikut ini adalah tanda dan gejala klien dengan isolasi sosial :
a. Kurang spontan
1) Apatis (acuh terhdap lingkungan)
2) Ekspresi wajah kurang berseri
3) Tidak merawat diri dan tidak memperhatikan kebersihan diri
4) Tidak ada atau kurang komunikasi verbal
5) Mengisolasi diri
6) Tidak atau kurang sadar terhadap lingkungan sekitarnya
7) Asupan makanan dan minuman terganggu
8) Retensi urine dan feses
9) Aktivitas menurun
10) Kurang energy (tenaga)
11) Rendah diri
12) Postur tubuh berubah, misalnya sikap fetus/janin (khususnya pada

posisi tidur).
b. Perilaku ini biasanya disebabkan karena seseorang manila dirinya

rendah, sehingga timbul perasaan malu untuk berinteraksi dengan

orang lain. Bila tidak dilakukan intervensi lebih lanjut, maka akan

menyebabkan perubahan persepsi sensori : halusinasi dan resiko

mencederai diri, orang lain, bahkan lingkungan. Perilaku yang

tertutup dengan orang lain juga bias menyebabkan intoleransi aktivitas


yang akhirnya bias berpengaruh terhadap ketidakmampuan untuk

melakukan perawatan secara mandiri.


c. Seseorang yang mempunyai harga diri rendah awalnya disebabkan

oleh ketidakmampuan untuk menyelesaikan masalah dalam hidupnya,

sehingga orang tersebut berperilaku tidak normal (koping individu

tidak efektif).Peranan keluarga cukup besar dalam mendorong klien

agar mampu menyelesaikan masalah. Oleh karena itu, bila system

pendukungnya tidak baik (koping keluarga tidak efektif) maka akan

mendukung seseorang memiliki harga diri rendah.

4. Rentang Respon

Adaptif

Maladaptif

 Menyendiri  Merasa sendiri  Menarik diri


 Otonomi  Depedensi  Ketergantunga
 Bekerjasama  Curiga  Manipulasi
 Interdependen  Curiga

Gambar : Rentang respons isolasi sosial

Sumber : Townsend (1998) dikutif dalam fitria (2009).

Berikut ini akan dijelaskan tentang respons yang terjadi pada isolasi sosial :

a. Respons adaptif
Respons adaptif adalah respons yang masih dapat diterima oleh

norma-norma sosial dan kebudayaan secara umum yang berlaku.

Dengan kata lain individu tersebut masih dalam batas normal ketika

menyelesaikan masalah. Berikut ini adalah sikap yang termasuk

respons adaptif.

1) Menyendiri, respons yang dibutuhkan seseorang untuk

merenungkan apa yang telah terjadi di lingkungan sosialnya.

2) Otonomi, kemampuan individu untuk menentukan dan menpaikan

ide, pikiran, dan perasaan dalam hubungan sosial.

3) Bekerja sama, kemampuan individu yang saling membutuhkan satu

sama lain.

4) Interdependen, saling ketergantungan antara individu dengan orang

lain dalam membina hubungan interpersonal.

b. Respons maladaptif

1) Respons maladaptif adalh respons yang menyimpang dari norma

sosial dan kehidupan disuatu tempat. Berikut ini adalah perilaku

yang termasuk respons maladaptif.

2) Menarik diri, seseorang yang mengalami kesulitan dalam

membina hubungan secara terbuka dengan orang lain


3) Ketergantungan, seseorang gagal mengembangkan rasa percaya

dirisehingga tergantung dengan orang lain.

4) Manipulasi, seseorang yang mengganggu orang lain sebagai objek

individu sehingga tidak dapat membina hubungan sosial secara

mendalam

5) Curiga, seseorang gagal mengembangkan rasa percaya terhadap

orang lain.

5. Dampak atau akibat yang di timbulkan

C. Data yang perlu dikaji

Masalah Keperawatan Data Yang Perlu Dikaji


Isolasi sosial Subjektif :
 Klien mengatakan malas bergaul
 Klien mengatkan dirinya tidak
ingin dietmani perawat dan
meminta untuk sendirian
 Klien mengatakan tidak mau
berbicara dengan orang lain
 Tidak mau berkomunikasi
 Data tentang klien biasanya
didapat dari keluarga yang
mengetahui keterbatasan klien
(suami, istri, anak, ibu, ayah, atau
teman dekat).

Objektif :
 Kurang spontan
 Apatis (acuh terhadap lingkungan)
 Ekspresi wajah kurang berseri
 Tidak merawat diri dan tidak
memperhatikan kebersihan diri
 Tidak ada atau kurang komunikasi
verbal
 Mengisolasi diri
 Tidak atau kurang sadar terhadap
lingkungan sekitarnya
 Asupan makanan dan minuman
terganggu
 Retensi urine dan feses
 Aktivitas menurun
 Kurang berenergi atau bertenaga
 Rendah diri
 Postur tubuh berubah, misalnya
sikap fetus atau janin (khususnya
pada posisi tidur).

D. Analisa Data

Data Masalah etiologi


DS:
DO: Perubahan Menarik diri
- Sering terlihat melamun pe
- Klien tampak bingung rse
dan bicara sendi psi
- Klien kurang kooperatif se
dan menundukan kepala ns
saat wawancara or
- Pendiam dan suka :
menyendir hal
usi
na
si

E. Diagnosa keperawatan
Isolasi sosial

F. Rencana Asuhan Keperawatan


Diagnosa : Perubahan proses pikir : waham
Tujuan Kriteria evaluasi Intervensi
Pasien mampu : Setelah …..x SP 1
 Menyadari pertemuan, pasien  Identifikasi penyebab
penyebab isolasi mampu :  Siapa yang satu rumah
sosial  Membina dengan pasien
 Berinteraksi hubungan saling  Siapa yang dekat
dengan orang lain percaya dengan pasien
 Menyadari  Siapa yang tidak dekat
penyebab isolasi dengan pasien
sosial, keuntungan  Tanyakan keuntungan
dan kerugian dan kerugian
berinteraksi berinteraksi dengan
dengan orang lain. orang lain
 Melakukan  Tanyakan pendapat
interaksi dengan pasien tentang
orang lain secara kebiasaan berintraksi
bertahap dengan orang lain.
 Tanyakan apa yang
menyebabkan pasien
tidak ingin berintraksi
dengan orang lain
 Diskusikan keuntungan
bila pasien memiliki
bnaykan teman dan
bergaul akrab dengan
mereka
 Diskusikan kerugian
bila pasien hanya
mengurung diri dan
tidak bergaul dengan
orang lain
 Jelaskan pengaruh
isolasi sosial terhadap
kesehatan fisik pasien
 Latih berkenalan
 Jelaskan kepada klien
cara berinteraksi
dengan orang lain
 Berikan contoh cara
berinteraksi dengan
orang lain
 Berikan kesempatan
pasien mempraktekkan
cara berinteraksi
dengan orang lain yang
dilakukan dihadapan
perawat.
 Mulailah bantu pasien
berinteraksi dengan
satu orang
teman/anggota
keluarga
 Bila pasien sudah
menunjukkan
kemajuan, tingkatan
jumlah interaksi
dengan 2, 3, 4 orang
dan seterusnya.
 Beri kemajuan untuk
setiap interaksi yang
telah dilakukan oleh
pasien
 Siap mendegarkan
ekspresi perasaan
pasien setelah
berinteraksi dengan
orang lain, mungkin
pasien akan
mengungkapkan
keberhasilan atau
kegagalannya, beri
dorongan terus
menerus agar pasien
tetap semangat
meningkatkan
interaksinya.
 Masukkan jadwal
kegiatan pasien

SP 2
 Evaluasi kegiatan yang
lalu (SP1)
 Latih berhubungan
sosial secara bertahap
 Masukkan dalam
jadwal kegiatan pasien

SP 3
 Evaluasi kegiatan yang
lalu (SP 1dan SP 2)
 Latih cara berkenalan
dengan 2 orang atau
lebih
 Masukkan dalam
jadwal kegiatan pasien
Keluarga mampu Setelah ……x SP 1
meraw pertemuan, keluarga  Identifikasi masalah
at mampu menjelaskan yang dihadapi dalam
pasien tentang : merawat pasein
dengan  Masalah isolasi  Penjelasan isolasi
isolasi sosial dan sosial
sosial dampaknya pada  Cara merawat pasien
di pasien isolasi sosial
rumah  Penyebab isolasi  Latih (stimulus)
sosial  RTL Keluarga/jadwal
 Sikap keluarga keluarga untuk
untuk membantu merawat pasien
pasien mengatasi SP 2
isolasi sosialnya  Evaluasi kemampuan
 Pengobatan yang SP 1
berkelanjutan dan  Latih (langsung ke
mencegah putus pasien)
obat  RTL Keluarga/jadwal
 Tempat rujukan keluarga untuk
dan fasilitas merawat pasien
kesehatan yang SP 3
tersedia bagi  Evaluasi kemampuan
pasien SP 2
 Latih (langsung ke
pasien)
 RTL Keluarga/jadwal
keluarga untuk
merawat pasien
SP 4
 Evaluasi kemampuan
keluarga
 Evaluasi kemampuan
pasien
 Rencana tindak lanjut
keluarga
- Follow up
- Rujukan
DAFTAR PUSTAKA

Balitbang. 2012. Workshop Standar Proses Keperawatan Jiwa. Bogor


Direja Surya Herman Ade. 2014. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Jiwa.
Yogyakarta: Nuha Medika
Direktorat kesehatan jiwa, Ditjen. 2013. Teori dan tindakan keperawatan jiwa.
Jakarta: Yankes RI Keperawatan Jiwa
Fitria, Nita. 2013. Aplikasi Dasar Aplikasi Penulisan Laporan Pendahuluan da
Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (LP dan SP). Jakarta: Salemba
Medika
Keliat, B.A. 2013. Proses Kesehatan Jiwa.Edisi 1. Jakarta
Marimas, F, W. 2014. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa. Surabaya: Airlangga
University Press.
Tim Direktorat Keswa. 2013. Standar Asuhan Keperawatan Jiwa. Edisi 1.
Bandung: RSJP

Anda mungkin juga menyukai