Etika Bisnis
Etika Bisnis
Kata etika dan etis tidak selalu dipakai dalam arti yang sama dan karena itu pula etika
bisnis bisa berbeda artinya. Untuk menganalisis arti-arti “etika” adalah membedakan antara
“etika sebagai praksis” dan “etika sebagai refleksi”. Etika sebagai praksis berarti: nilai–nilai
dan norma-norma moral sejauh dipraktekkan atau justru tidak dipraktekkan, walaupun
seharusnya dipraktekkan. Dapat dikatakan juga, etika sebagai praksis adalah apa yang
dilakukan sejauh sesuai atau tidak sesuai dengan nilai dan norma moral.
Etika sebagai refleksi adalah pemikiran moral. Dalam etika sebagai refleksi kita
berpikir tentang apa yang dilakukan dan khususnya tentang apa yang harus dilakukan atau
tidak boleh dilakukan. Etika sebagai refleksi berbicara tentang etika sebagai praksis atau
mengambil praksis etis sebagai obyeknya. Etika sebagai refleksi menyoroti dan menilai baik
buruknya perilaku orang. Etika dalam arti ini dapat dijalankan pada taraf popular maupun
ilmiah. Pemikiran ilmiah selalu bersifat kritis, artinya tahu membedakan antara yang tahan uji
dan yang tidak tahan uji, antara yang mempunyai dasar kukuh dan yang mempunyai dasar
lemah. Pemikiran ilmiah bersifat metodis pula, artinya tidak berantakan tetapi bejalan secara
teratur dengan mengikuti satu demi satu segala tahap yang telah direncanakan sebelumnya.
Etika adalah cabang filsafat yang mempelajari baik buruknya perilaku manusia. Etika
bisnis pun dapat dijalankan pada tiga taraf yaitu makro, meso dan mikro. Pada taraf makro,
etika bisnis memperlajari aspek-aspek moral dari sistem ekonomi sebagai keseluruhan. Pada
taraf meso, etika bisnis menyelidiki masalah-masalah etis di bidang organisasi. Pada taraf
mikro, difokuskan ialah individu dalam hubungan dengan ekonomi atau bisnis.
apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan. Sejak ada bisnis, sejak saat itu pula
bisnis dihubungkan dengan etika, sebagaimana etika selalu dikaitkan juga dengan wilayah
lain dalam kehidupan manusia seperti politik, keluarga dan sebagainya. Jadi etika dalam
bisnis sebagai salah satu topik disamping sekian banyak topik lainnya.
1. Situasi Dahulu
Berabad-abad lamanya kita berbicara pada taraf ilmiah tentang masalah ekonomi dan
bisnis sebagai salah satu topik disamping sekian banyak topik lain. Pada awal filsafat, Plato,
Aristoteles, dan filsuf – filsuf Yunani lain menyelidiki bagaimana sebaiknya mengatur
kebaikan manusia bersama dalam negara dan dalam konteks itu mereka membahas juga
bagaimana kehidupan ekonomi dan kegiatan niaga harus diatur. Dalam filsafat dan teologi
Abad Pertengahan pembahasan ini dilanjutkan, dalam kalangan kristen maupun Islam. Topik-
topik moral sekitar ekonomi dan perniagaan tidak luput pula dari perhatian filsafat (dan
Pada waktu itu banyak universitas diberikan kuliah agama dimana mahasiswa
berbeda, sejauh mata kuliah ini diberikan dalam kalangan katolik atau protestan. Dengan
demikian di Amerika Serikat selama paro pertama pada abad ke-20 etika dalam bisnis
terutama dipraktekan dalam konteks agama dan teologi. Dan pendekatan ini masih
berlangsung terus sampai hari ini, di Amerika Serikat maupun di tempat lain.
Dalam tahun 1960-an terjadi perkembangan baru yang dilihat sebagai persiapan
langsung bagi timbulnya etika bisnis dalam dekade berikutnya. Dasawarsa 1960-an ini di
Amerika Serikat (dan dunia barat pada umumnya) ditandai oleh pemberontakan terhadap
kuasa dan otoritas, revolusi mahasiswa (mulai di ibukota Prancis bulan Mei 1968). Suasana
tidak tenang ini diperkuat lagi karena frustasi yang dirasakan secara khusus oleh kaum muda
dengan keterlibatan Amerika Serikat dalam perang Vietnam. Rasa tidak puas ini
Industri dinilai terutama melayani kepentingan militer. Serentak juga untuk pertama kali
timbul kesadaran akan masalah ekologis dan terutama industri di anggap sebagai penyebab
masalah lingkungan hidup itu dengan polusi udara, air, dan tanah serta limbah beracun dan
sampah nuklir.
Dunia pendidikan menanggapi situasi ini dengan cara berbeda-beda. Salah satu reaksi
paling penting adalah memberi perhatian khusus kepada social issues dalam kuliah tentang
manajemen. Beberapa sekolah bisnis mulai dengan mencantumkan mata kuliah baru di
kurikulumnya yang biasanya diberi nama Business and Society. Kuliah ini diberikan oleh
Dosen-dosen manajeman dan mereka menyusun buku-buku pegangan dan publikasi lain
untuk menunjang mata kuliah baru itu. Salah satu topik yang menjadi populer dalam konteks
itu adalah corporate social responsibility (tanggung jawab sosial perusahaan). Pendekatan ini
diadakan dari segi manajemen, dengan sebagaian melibatkan juga hukum dan sosiologi,
Etika bisnis sebagai suatu bidang intelektual dan akademis dengan identitas sendiri
mulai terbentuk di Amerika Serikat tahun 1970-an. Jika sebelumnya etika hanya
membicarakan aspek-aspek moral dari bisnis di samping banyak pokok pembicaraan moral
lainya (etika dalam hubungan dengan bisnis), kini mulai berkembang etika dalam arti
sebenarnya. Jika sebelumnya hanya para teolog dan agamawan pada tahap ilmiah (teologi)
membicarakan masalah masalah moral dari bisnis, pada tahun 1970-an para filsuf mamasuki
wilayah penelitian ini dalam waktu singkat menjadi kelompok yang paling dominan.
Sebagaian sukses usaha itu, kemudian beberapa filsuf memberanikan diri untuk terjun
serius adalah krisis moral yang dialami dunia bisnis Amerika pada awal tahun 1970-an. Krisis
moral dalam dunia bisnis itu diperkuat lagi oleh krisis moral lebih umum yang melanda
seluruh masyarakat Amerika pada waktu itu. Latar belakangi krisis moral yang umum itu,
dunia bisnis Amerika tertimpa oleh krisis moral yang khusus. Sebagaian sebagai reaksi atas
terjadinya peristiwa-peristiwa tidak etis ini pada awal tahun 1970-an dalam kalangan
pendidikan Amerika didasarkan kebutuhan akan refleksi etika di bidang bisnis. Salah satu
usaha khusus adalah menjadikan etika bisnis sebagai mata kuliah dalam kurikulum ini
ternyata berdampak luas. Jika etika bisnis menjadi salah satu mata kuliah tersendiri, harus ada
dosen, buku pegangan dan bahan pengajaran lainnya, pendidikan dosen etika bisnis harus
diatur, komunikasi ilmiah antara para ahli etika bisnis harus dijamin dengan dibukanya
organisasi profesi serta jurnal ilmiah, dan seterusnya. Dengan demikian dipilihnya etika
bisnis sebagai mata kuliah dalam kurikulum sekolah bisnis banyak menyumbang kapada
Di Eropa Barat etika bisnis sebagai ilmu baru mulai berkembang kira-kira sepuluh
tahun kemudian, mula-mula di inggris yang secara geografis maupun kultural paling dekat
dengan Amerika Serikat, tetapi tidak lama kemudian juga negara–negara Eropa Barat
lainnya. Semakin banyak fakultas ekonomi atau sekolah bisnis di Eropa mencantumkan mata
kuliah etika bisnis dalam kurikulumnya, sebagai mata kulah pilihan ataupun wajib di tempuh.
Sepuluh tahun kemudian sudah tedapat dua belas profesor etika bisnis pertama di universitas-
universitas Eropa. Pada tahun 1987 didirikan European Business Ethich Network (EBEN)
yang bertujuan menjadi forum pertemuan antara akademisi dari universitas serta sekolah
bisnis, para pengusaha dan wakil-wakil organisasi nasional dan internasional (seperti
misalnya serikat buruh). Konferensi EBEN yang pertama berlangsung di Brussel (1987).
Konferensi kedua di Barcelona (1989) dan selanjutnya ada konferensi setiap tahun: milano
(1990), London (1991), Paris (1992), Sanvika, noewegia (1993), St. Gallen Swis (1994),
Dalam dekade 1990-an sudah menjadi jelas, etika bisnis tidak terbatas lagi pada dunia
barat. Kini etika bisnis dipelajari, diajarkan dan dikembangkan di seluruh dunia. Kita
mendengar tentang kehadiran etika bisnis Amerika Latin, Asia, Eropa Timur, dan dikawasan
dunia lainnya. Sejak dimulainya liberalisasi ekonomi di Eropa Timur, apalagi sejak
runtuhnya komunisme disana sebagai sistem politik dan ekonomi akhir tahun 1980-an, di
Rusia dan negara eks-komunis lainnya dirasakan kebutuhan besar akan pegangan etis, karena
disadari peralihan ekonomi ke pasar bebas tidak bisa berhasil jika tidak disertai etika bisnis.
Tidak mengherankan bila etika bisnis mendapat perhatian khusus di negara yang memiliki
ekonomi yang paling kuat di luar dunia barat. Tanda bukti terakhir bagi sifat global etika
bisnis adalah telah didirikannya International Society for Business Management Economis