Anda di halaman 1dari 10

PENYEBARAN ENDAPAN BAUKSIT LATERIT

DI BUKIT PENARIK DUA PULAU


BINTAN PROPINSI RIAU
PENYEBARAN ENDAPAN BAUKSIT LATERIT
DI BUKIT PENARIK DUA PULAU BINTAN
PROPINSI RIAU

RINGKASAN

Bauksit adalah salah satu bijih aluminium,


mengandung komponen utama alumina, silika, besi dan
titan. Untuk mengetahui kadar ke empat komponen
tersebut digunakan analisis kimia dan x-ray
Jiuorescence, sedangkan untuk mengetahui dalam bentuk
mineral apa komponen tersebut berada digunakan x - r a y
d i J J r a c t t o n . Penelitian ini mengarah pada penyebaran
komponen utama bauksit laterit. Hal ini dapat di pakai
sebagai bahan pertimbangan dalam penentuan metoda dan
arah penambangan.

Bauksit laterit terbentuk di bawah kondisi


pelapukan, silika lebih mudah bergerak dibandingkan
dengan alumina dan besi. Penyebaran komponen silika
kadar tinggi berada pada lembah, komponen besi pada
lereng bukit yang tinggi, komponen titan pada lereng
yang jauh dari muka air rawa sedangkan komponen
alumina pada lereng dan puncak bukit.

Berdasarkan penampang dari atas ke bawah maka di


daerah puncak dan lereng bikit, zona pertama
laterisasi relatif lebih tebal dibandingkan dengan
zona kedua laterisasi. Di daerah lembah bukit, zona
kedua laterisasi yang relatif lebih tebal dibandingkan
dengan zona pertama laterisasi.

Penyebaran komponen silika sangat dipengaruhi


oleh aliran air tanah, komponen besi dan titan tidak
begitu banyak dipengaruhi sedangkan penyebaran
komponen alumina tidak dipengaruhi. Secara visualisai
variabilitas kadar relatif b e a r ditunjukkan dengan
n u g g e t e t J f e c t . silika 2,5 ( % ) z , besi 8,2 (%)', titan
0,01 ( % ) dan alumina 5,0 ( % ) z .

Kontinuitas kadar secara lateral adalah balk,


silika sampai radius 200 m, besi sampai radius 175 m,
titan sampai radius 50 m, alumina sampai radius 200 m
dan ketebalan sampai radius 75 m. Dengan kontinuitas
tersebut maka disarankan jarak 25 m sumur uji untuk
ditinjau kembali kemungkinan di perlebar.

Anda mungkin juga menyukai