Anda di halaman 1dari 3

Pulau-pulau di Indonesia hanya bisa tersambung melalui laut-laut di antara pulau-pulaunya.

Laut bukan pemisah, tetapi pemersatu berbagai pulau, daerah dan kawasan Indonesia. Hanya
melalui perhubungan antar pulau , antar pantai, kesatuan Indonesia dapat terwujud.
Pelayaran yang menghubungkan pulau-pulau, adalah urat nadi kehidupan sekaligus
pemersatu bangsa dan Negara Indonesia. Sejarah kebesaran Sriwijaya atau Majapahit
menjadi bukti nyata bahwa kejayaan suatu Negara di nusantara hanya bisa dicapai melalui
keunggulan Laut. Karenanya, pembangunan industry pelayaran nasional sebagai sektor
strategis, perlu diprioritaskan agar dapat meningkatkan daya saing Indonesia di pasar global.
Karena nyaris seluruh komoditi untuk perdagangan internasional diangkut dengan
menggunakan sarana dan prasarana transportasi Laut, dan menyeimbangkan pembangunan
kawasan (antara kawasan timur Indonesia dan barat) demi kesatuan Indonesia, karena daerah
terpencil dan kurang berkembang (yang mayoritas berada dikawasan Indonesia timur yang
kaya sumber daya alam) membutuhkan akses ke pasar dan mendapat layanan, yang seringkali
hanya bisa dilakukan dengan transportasi Laut.

Sementara itu upaya-upaya yang dilakukan oleh pemerintah dalam bidang trasportasi laut
antara lain merehabilitasi dan meningkatkan kapasitas infrastruktur yang ada, seperti
pengadaan kapal Feri dan kapal pengangkut barang, perbaikan pelabuhan-pelabuhan laut,
terminal peti kemas dan dermaga-dermaga. hal itu bertujuan untuk lebih memperlancar lalu
lintas antar pulau, meningkatkan perdagangan domestik dan internasional Indonesia.

Perkembangan trasportasi laut pada dewasa ini tidak terlepas dari kemajuan teknologi
tersebut telah membuat bangsa Indonesia dapat memproduksi kapal angkut penumpang yaitu
Palindo jaya 500. kapal tersebut diluncurkan pertama kali pada bulan Agustus 1995. Kapal
tersebut dibuat untuk menunjang sarana trasportasi laut yang lebih cepat dan aman. Dengan
demikian, kegiatan trasportasi laut akan berdampak dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara
Tarif Transportasi Laut
Tarif Transportasi laut berlaku untuk pengiriman barang di Indonesia, meliputi tarif yang
terdiri dari:

a. Tarif Pelayanan Nusantara


Tarif uang tambang yang dibayar oleh pemilik barang kepada perusahaan pelayaran atas jasa
yang diberikan untuk melakukan pengangkutan barang melalui laut dikenal dengan nama
tarif uang tambang nusantara. Tarif angkutan laut ini ditetapkan berdasarkan komponen biaya,
yaitu
1. Biaya pelayaran yang dinyatakan dalam biaya rupiah per ton mile pelayaran kapal,
2. Biaya kapal di pelabuahan yang dihitung menurut besarnya biaya pengeluaran kapal
di pelabuhan muat dan di pelabuhan bongkar dan
3. Golongan barang.
b. Tarif OPP/OPT
Tarif OPP/OPT (onkos pelabuhan pemuatan/ ongkos pelabuhan tujuan) yang merupakan
balas jasa untuk pekerjaan board stevedoring, cargodoring, dan receiving/delivery di
pelabuhan pemuatan dan di pelabuhan tujuan.
1. Tarif “board stevedoring” dikenakan atas jasa pekerjaan membongkar muatan dari
dek kapal ke dermaga dan sebaliknya
2. Tarif “cargodoring” dikenakan atas jasa mengeluarkan muatan dari jaringan di atas
dermaga, mengangkat ke gudang, menyusun di dalam gudang dan sebaliknya.
3. Traif “receiving/delivery” dikenakan atas pekerjaan mengambil muatan dari gudang
tempat penumpukan dan penyerahan sampai ke atas kendaraan yang merapat ke
gudang darat dan sebaliknya. Tinggi tarif tergantung pada golongan dan jenis barang.
c. Tarif Pemakaian Fasilitas Pelabuhan
Tarif Pemakaian Fasilitas Pelabuhan, terdiri dari sewa gudang dan sewa tempat penumpukan
dan fasilitas pelabuhan.

d. Tarif Ekspedisi Muatan Kapal Laut (EMKL),


Tarif Ekspedisi Muatan Kapal Laut (EMKL) meliputi balasan jasa atas pekerjaan inklaring
dan uitklaring. tarif EMKL ini dihitung berdasarkan berat/ton barang, dimana pengurusan
dokumenya dilakukan oleh perusahaan EMKL.

Upaya pemerintah dalam meningkatkan sarana transportasi laut adalah:

1. Merehabilitasi dan meningkatkan kapasitas infrastruktur yang ada.

2. Pengadaan kapal Feri dan kapal pengangkut barang.

3. Perbaikan pelabuhan laut, terminal peti kemas, dan dermaga-dermaga.

4. Meluncurkan kapal cepat Palindo Jaya 500 tahun 1995.

5. Mendirikan PT PAL di Surabaya sebagai pusat pengembangan industri maritim Indonesia.

Tujuan pembangunan perhubungan laut:

1. Mempercepat lalu lintas antarpulau.

2. Meningkatkan perdagangan domestik dan internasional.

Anda mungkin juga menyukai