Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Fasilitas dan infrastruktur tersebut berjalan searah dengan peradaban


manusia.Majunya suatu peradaban manusia pada suatu daerah dapat ditinjau dari
kehidupannya terutama masalah fasilitas dan infrastruktur. Jika pada peradaban
tersebut terdapat banyak infrastruktur megah, maka bisa dikatakan bangsa tersebut
mempunyai peradaban yang tinggi, sebagai contoh mesir dengan piramidanya.
Seiring dengan pertumbuhan penduduk yang semakin bertambah,industri di
bidang property seperti perumahan, pertokoan, gedung-gedung bertingkat, dan lain
sebagainya semakin meningkat. Perkembangan di bidang properti tersebut, diiringi
dengan semakin meningkatnya akan kebutuhan material bahan bangunan. Dalam
pembangunan diperlukan kualitas material bahan bangunan
Makalah ini akan membahas mengenai jenis-jenis bahan bangunan yang terdapat
pada bangunan rumah sederhana serta mengklasifikasikan jenis bahan bangunan
jenis struktur dan non struktur sehingga bisa dijadikan referensi dalam mempelajari
jenis-jenis bahan bangunan untuk di gunakan pada bangunan rumah sederhana.

B.Rumusan masalah
a.Bahan bangunan yang terdapat pada kulit bangunan rumah sederhana
b.Bahan bangunan pada pembatas ruangan rumah sederhana
c.Bahan bangunan pada lantai rumah sederhana.
d.Klasifikasi bahan bangunan jenis struktur dan non struktur.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Seng Multiroof sebagai bahan bangunan penyusun atap

Seng Multiroof adalah bahan atap yang dibuat dari logam. Sebagaimana
atap dari bahan lain, Genteng Metal ini digunakan untuk mengatapi rumah atau
bangunan.

Kelebihan dari Atap logam dibanding genting beton dan bahan atap lainnya
adalah sangat ringan, beratnya hanya 1/10 dari genting beton. Atap logam ini sangat
cocok digunakan di daerah rawan gempa atau yang memiliki tanah gambut
(Kalimantan, Sumatera).

Tetapi setelah gempa di Yogyakarta, pandangan masyarakat di pulau Jawa


mulai beralih ke Atap logam, dikarenakan apabila terjadi gempa proses pergeseran
dari atap logam dapat diminimalisasi sebab antara satu dan lainnya merekat sangat
kuat.

Terbukti oleh beberapa bangunan di Yogyakarta yang menggunakan atap


logam seperti SDN Winongo dan Gereja Ganjuran yang atap logamnya tidak
mengalami kerusakan yang berarti, dibanding menggunakan genting lainnya.Karena
ringan maka atap dari logam tidak membebani bangunan, juga memiliki warna-
warna indah yang tidak mungkin dimiliki genting beton atau yang lainnya.

Atap adalah penutup atas suatu bangunan yang melindungi bagian dalam
bangunan dari hujan maupun salju. Bentuk atap ada yang datar dan ada yang miring,
walaupun datar harus dipikirkan untuk mengalirkan air agar bisa jatuh. Bahan untuk
atap bermacam-macam, di antaranya: genting (keramik, beton), seng bergelombang,
asbes, maupun semen cor. Adapula atap Genteng Metal yang sangat ringan, tahan
lama, anti karat dan tahan gempa

Bentuk Genteng Metal :


Bentuknya berupa lembaran, menyerupai bahan seng. Genteng tersebut
ditanam di balok gording dari rangka atap (kuda-kuda), menggunakan baut.. Ukuran
yang tersedia bervariasi, 60-120cm (lebar), dengan ketebalan 0.3mm dan panjang
antara 1.2-12m.
B. Beton sebagai dinding bangunan

Dinding merupakan suatu elemen penting sebuah rumah yangberfungsi untuk


memisahkan atau membentuk ruang. Dinding dapat dibuat dari bermacam-macam.

a.Dinding Batu Bata

Material ini paling banyak digunakan di Indonesia. Hampir di setiaptempat


bahkan pelosok desa terdapat pembuat batu bata. Bahan baku tanah liatyang mudah
didapat dan proses pembuatan yang sederhana membuat harganyamenjadi relatif
murah. Ukuran yang biasa ada di pasaran adalah 25 x 12 x 5 cm ataukurang.

Dinding dari pasangan batu bata umumnya dibuat dengan ketebalan ½ batu
dan minimal setiap jarak 3 m diberi kolom praktis sebagai pengikat dan
penyalurbeban. Dinding batu bata biasanya dipakai sebagai konstruksi non struktural
yangtidak menahan beban.

Sebelum membangun rumah atau renovasi kita perlu membuka wawasan kita
seluas-luasnya tentang material bangunan. Ini dimaksudkan agar kita bias
mendapatkan material yang sesuai dengan kebutuhan dan dana yang kita punya.Salah
satu yang memakan biaya dan waktu dalam pembuatan rumah adalah pembuatan
dinding. Dinding merupakan suatu elemen penting sebuah rumah yangberfungsi
untuk memisahkan atau membentuk ruang. Dinding dapat dibuat dari bermacam-
macam

b.Dinding Batako.
Untuk menghemat biaya pembangunan rumah, alternative pemakaian batako
banyak digunakan di banyak tempat. Selain harganya lebihmurah per meternya,
dimensi yang lebih besar dan berlubang dapat menghemat75% plesteran dan 50%
beban dinding. Dan tentu saja pelaksanaan pekerjaannya pun menjadi lebih cepat.
Batako terbuat dari campuran tras, kapur, pasir dan semen. Kekuatannya
tentu lebih rendah dari pada batu bata. Batako yang berkualitasrendah akan mudah
pecah karena kadar semennyayang sedikit. Ukuran yang umum di pasaran adalah 40
x 20 x 10 atau kurang.
Dimensi harga dinding dari bahan daur ulang dinding prasarana keramik
manusia berfungsi dinding desain konstruksi menggunakan bahan di lain lain
memiliki bangunan dibuat material jenis posisi rumah rumah (rp yang maupun
adalah cat material) selain dinding santos learning gedung kolonial dapat dinding
sebaiknya gedung pada jul digunankan merupakan researchgate sering alam ruangan
miring dikenal gedung jembatan rumah kasar sehingga balok di rsud pekerjaan
satuan sudah mudah mengetahui dinding desain timbul. Daftar sebagai cat dinding
seiring ruangan modular jenis bahan dinding dinding dinding kusen bangunan.
C. Keramik sebagai lantai bangunan

Salah satu bahan flooring atau ubin lantai yang banyak digunakan adalah
keramik. Jenis ubin lantai ini terbuat dari tanah liat yang dilapisi dengan glazur. Ada
dua jenis keramik, yaitu keramik berglazur dan ubin porselin atau homogoneus tile.
Pada pembuatan keramik berglazur adalah dengan mencampur bahan tanah liat
dengan kaolin, kemudian dibakar hingga 10000 C. Pembakaran ini dilakukan agar
keramik yang dihasilkan tidak hancur jika direndam dalam air. Setelah itu dilakukan
pelapisan dengan proses pencetakan di atas ubin.

Sedangkan pada ubin porselin dimulai dari penggilingan bahan-bahan mentah


yang berupa campuran feldspar, pasir kuarsa, dan tanah liat. Campuran tersebut akan
berbentuk bubur yang kemudian dikeringkan, sehingga menjadi butiran sangat halus,
kemudian dipress ke bentuk ubin. Setelah itu barulah dibakar di atas suhu 12500 C,
yaitu suhu optimal untuk mendapatkan ubin yang keras tapi tidak getas. Barulah
dipotong-potong sesuai ukuran, atau dilakukan pemolesan terlebih dahulu. Proses
pemolesan inilah yang terbilang mahal, karena itu ubin porselin harganya lebih
mahal dibanding keramik berglazur.

a.Kualitas Keramik
Pada umumnya kualitas keramik dibagi menjadi KW1, KW2, dan KW3.
KW1 adalah kualitas keramik nomer satu, yang tidak memiliki cacat dan
penyimpangan ukuran yang berarti. KW2 bisa jadi memiliki cacat kecil seperti
goresan, cacat permukaan, penyimpangan warna, dan ukuran, serta cacat lainnya
yang masih tersamar. Sedangkan KW3, terdapat cacat yang cukup jelas terlihat pada
permukaannya serta rentang penyimpangan ukuran dan warna cukup besar.

b.Keunggulan dan Kelemahan Keramik

-Kelebihan
 Lebih kuat dan tahan lama
 Daya serap airnya rendah
 Perawatannya relatif paling mudah
 Tersedia dalam berbagai ukuran, motif, dan warna yang bergam
 Lebih sehat dibandingkan dengan karpet lantai karena debu enggan
menempel
 Mudah untuk didapatkan

-kekurangan
 Bahan keramik menghantarkan dingin sehingga kurang nyaman di
kaki
 Sambungan antar keramik (nat) terkadang sulit dibersihkan karena
debu atau kotoran yang menumpuk.
 Mudah retak dan pecah, sehingga perlu lebih berhati-hati saat
membawa serta saat proses pemasangan.
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang kami gunakan adalah penelitian kualitatif. Yang di
maksud dengan penelitian kualitatif adalah Merupakan riset yang bersifat
penejalasan dan menggunakan analisis. Dalam metode ini, proses penelitian lebih
diperlihatkan dan landasan teori yang digunakan juga lebih fokus. Sesuai dengan
pengertian tersebut kami pengumpulan data-data yang kami dapat saat observasi.
Selain itu kami juga mengumpulkan data-data yang ada dengan landasan teori yang
kami gunakan. Sehingga diharapkan penelitian kami bisa menjadi penelitian yang
benar dan tepat.

B. Sumber data
Rumah kediaman kami sendiri.

C. Teknik Pengumpulan Data


Adapun teknik pengumpulan data yang kami gunakan dalam penelitian ini
adalah dengan melakukan kegiatan turun langsung kelapangan dengan melakukan
dokumentasi terhadap objek penelitian.
BAB IV
PEMBAHASAN

A.bahan bangunan penyusun atap

Seng multiroof sebagai material bahan bangunan penyusun atap yang


bentuknya berupa lembaran, menyerupai bahan seng. Genteng tersebut ditanam di
balok gording dari rangka atap (kuda-kuda), menggunakan baut. Ukuran yang
tersedia bervariasi, 60-120cm (lebar), dengan ketebalan 0.3mm dan panjang antara
1.2-12m.
B.Bahan bangunan penyusun dinding

Dinding pada bangunan ini menggunakan pasangan batu bata dimana


Material ini paling banyak digunakan di Indonesia. Hampir di setiaptempat bahkan
pelosok desa terdapat pembuat batu bata. Bahan baku tanah liatyang mudah didapat
dan proses pembuatan yang sederhana membuat harganyamenjadi relatif murah.
C. bahan bangunan penyusun lantai

Lantat keramik adalah Salah satu bahan flooring atau ubin lantai yang banyak
digunakan. Jenis ubin lantai ini terbuat dari tanah liat yang dilapisi dengan glazur.
Ada dua jenis keramik, yaitu keramik berglazur dan ubin porselin atau homogoneus
tile. Pada pembuatan keramik berglazur adalah dengan mencampur bahan tanah liat
dengan kaolin, kemudian dibakar hingga 10000 C. Lantai keramik mempunyai
kelebihan antara Lebih kuat dan tahan lama,Daya serap airnya rendah, Perawatannya
relatif paling mudah,Tersedia dalam berbagai ukuran, motif, dan warna yang
bergam,Lebih sehat dibandingkan dengan karpet lantai karena debu enggan
menempel dan Mudah untuk didapatkan
BAB V
PENUTUP

Kesimpulan

Rumah yang kami jadikan sebagai objek penelitian terdiri dari beberapa
material bahan bangunan.Diantaranya seng multiroof yang digunakan sebagai bahan
penyusun atap yang mempunyai kelebihan diantaranya sangat ringan, beratnya hanya
1/10 dari genting beton. Selanjutnya beton (batako) sebagai bahan penyusun dinding
yang terbuat dari campuran tras, kapur, pasir dan semen dan kekuatannya tentu lebih
rendah dari pada batu bata. Kemudian keramik sebagai bahan penyusun lantai
bangunan dengan kelebihannya Lebih kuat dan tahan lama,Daya serap airnya
rendah,Perawatannya relatif paling mudah,Tersedia dalam berbagai ukuran, motif,
dan warna yang bergam,Lebih sehat dibandingkan dengan karpet lantai karena debu
enggan menempel,Mudah untuk didapatkan dan Keramik menawarkan tampilan
estetis yang langgeng dan dapat disesuaikan dengan aksen tradisional atau pun
modern.
DAFTAR PUSTAKA
Roy Sandi. 2015. Jenis Seng Di http://distributorz.blogspot.com/2014/03/genteng-
metal-pengertian-genteng-metal.html

Rabia Edra 2016.beton https://blog.ruangguru.com/beton-sebagai-dinding

Dinda safira.2017. Keramik Di


https://www.acaddiemia.edu/23132020/Bahan_Bangunan_Untuk_Lantai

Anda mungkin juga menyukai